Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya kehidupan manusia selalu berjalan seiring dengan waktu
yang terus

berputar. Dalam

menjalani

kehidupannya,

manusia

mengalami suatu proses yang sangat panjang, dimulai dari masa bayi
hingga menginjak masa dewasa. Namun kehidupan manusia tidaklah
monoton, artinya dalam setiap jenjang kehidupannya manusia akan
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi lambat tetapi pasti
baik dari segi fisik maupun psikisnya. Antara pria dan wanita, mengalami
siklus kesehatan yang berbeda, siklus kesehatan wanita dirasa lebih rumit dari
pada siklus kesehatan pria. Hal ini salah satunya dikarenakan pria dan wanita
mempunyai organ reproduksi yang berbeda. Oleh karena itu siklus kesehatan
antara pria dan wanita tidaklah sama.
B. Rumusan Masalah
Apa saja indikator pemantauan tumbuh kembang wanita sepanjang siklus
kehidupan ?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa saja indikator pemantauan tumbuh kembang wanita
sepanjang siklus kehidupan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Indikator Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Siklus


Kehidupan
1. Bayi
Indikator pemantauan :
a. Pertumbuhan
1) Berat Badan
BB merupakan ukuran antropometri yang paling penting guna
menggambarkan peningkatan ukuran dan jumlah semua jaringan
tubuh,

BB indicator

terbaik

untuk

mengetahui

gambaran

pertumbuhan dan status gizi. Pertambahan BB pada neonatus dan


balita tidak statis tetapi semakin bertambah seiring dengan
bertambahnya usia.
2) Tinggi Badan
Ukuran antropometri kedua yang penting, TB pada masa
pertumbuhan meningkat sampai ukuran maksimal yang berhenti
pada fase remaja. Kecepatan pertumbuhan TB pada tahun pertama
23-25 cm, periode berikutnya berkurang sehingga pada umur 2
tahun kecepatannya 2 cm/th.
3) Lingkar Kepala
Lingkar kepala merupakan volume intrakrania. LK digunakan
untuk menafsir perubahan otak. Pada anak umur 0-11 bulan diukur
setiap 3 bulan, umur 12-72 bulan dilakukan setiap 6 bulan. Lingkar
kepala diukur dengan melilitkan pita ukur mulai dahi, menutupi
alis mata (supraorbita) melalui tulang belakang kepala yang paling
menonjol.
4) LILA (Lingkar Lengan Atas)
LILA menggambarkan pertumbuhan jaringan lemak dan otot yang
tidak terpengaruh oleh cairan tubuh. Pengukuran LILA dilakukan
dengan melilitkan pita ukur pada lengan atas kiri, menggunakan
pita ukur Dep.Kes.
a) Instrumen Pertumbuhan (KMS, Tabel BB/TB, Grafik LK)
b) Alat yang digunakan (Timbangan, Pengukur TB, Pita ukur)
2. Anak
a. Aspek Kehidupan
1) Gerak Kasar atau Motorik Kasar

Berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan


sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti berdiri, duduk,
berlari, berjalan, dll.
2) Gerak halus atau motorik halus
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan
gerakan yang melibatkan bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh
otot kecil tetapi memerlukan koordinasi cermat seperti menulis,
menggambar, dll.
3) Kemampuan bicara dan bahasa
Berhubungan dengan kemampuan untuk member respon terhadap
suara, berbicara, berkomunikasi, dan mengikuti perintah.
4) Sosialisasi dan kemandirian
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan

mandiri

bersosialisasi dan bereaksi dengan lingkungan (makan, bermain,


membereskan mainan).
b. Instrumen Pemantauan
1) KPSP
: Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Formulir KPSP adalah alat/instrumen yang digunakan untuk
mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan.
2) DDST
: Denver Development Scrining test
DDST adalah Denver Development Screening Test, yaitu salah
satu

metode

screening

yang

digunakan

untuk

menilai

perkembangan anak.
3) TDL
: Tes Daya Lihat
4) TDD
: Tes Daya Dengar
3. Remaja
a. Perubahan Hormonal
1) Pertumbuhan seks sekunder
Seks Sekunder adalah perubahan pada tubuh yang terjadi pada
permulaan pubertas sebagai akibat pengaruh androgen testes dan
adrenal atau estrogen ovarium disebut sabagai ciri-ciri seks
sekunder (Soetjiningsih, 2004: 155).
Ciri-ciri seks sekunder sebagai berikut :
a) Lengan dan tungkai kaki bertambah panjang, tangan dan kaki
bertambah besar
Pertumbuhan remaja mengikuti pola caudorostral dimana
pada awal pubertas perlu sepatu yang ukuran lebih besar
terlebih dahulu kemudian diikuti celana dan terakhir bajunya.

Puncak

pertumbuhan

ekstermitas

bawah

mendahului

pertumbuhan badan sekitar 6-9 bulan, bahu dan dada sekitar 1


tahun.
Remaja laki-laki pada umumnya mempunyai kaki lebih
panjang dari pada remaja perempuan. Pertumbuhan yang
terjadi pada masa pubertas pada anak perempuan adalah 23-28
cm selama 18-24 bulan yang terjadi saat anak perempuan
berumur 9 tahun (Soetjiningsih, 2004: 4-5).
b) Pinggul lebar, bulat, dan membesar
Pinggul menjadi berkembang, membesar dan membulat.
Hal ini sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan
berkembangnya lemak di bawah kulit. (Widyastuti, Rahmawati,
dan Purnamaningrum, 2009: 16). Pertumbuhan panggul secara
kuantitatif hampir sama dengan remaja laki-laki. Tetapi, kerena
pertumbuhan remaja lebih kecil pada berbagai dimensi
tubuhnya, maka lebar panggul tidak proposional (tampak lebih
besar) daripada remaja laki-laki (Soetjiningsih, 2004: 5).
c) Tumbuh bulu-bulu halus di sekitar ketiak dan vagina
Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya
remaja laki-laki. Tumbuh rambut kemaluan ini terjadi setelah
pinggul dan payudara mulai berkembang. Bulu ketiak dan bulu
pada kulit wajah mulai tampak setelah haid. Semua rambut
kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya,
kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap, dan
agak keriting.
d) Pertumbuhan payudara, putting susu membesar dan menonjol,
serta kelenjar susu berkembang, payudara menjadi lebih besar
dan lebih bulat
Seiring pinggul membesar, maka payudara juga mebesar
dan putting susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis
sesuai pula dengan berkembang dan makin besarnya kelenjar
susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan bulat.
e) Kulit menjadi lebih kasar, tebal, agak pucat, lubang pori-pori
bertambah besar, kelenjar lemak dan kelnjar keringat menjadi
lebih aktif

Kulit seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih


tebal, pori-pori membesar.
f) Otot semakin besar dan semakin kuat, terutama pada
pertengahan menjelang puber, sehingga memberikan bentuk
pada bahu lengan, tungkai
g) Suara menjadi lebih penuh dan semakin merdu
(Kumalasari, dan Andhyantoro, 2012: 16)
2) Pertumbuhan primer menstruasi
Seks Primer adalah berhubungan langsung dengan organ seks
(Kumalasari, dan Andhyantoro, 2012: 16). Semua organ reproduksi
wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatan
antara organ satu dan lainya berbeda. Ovarium menghasilkan sel
telur mulai berfungsi dengan matang dibawah pengaruh hormon
gonadotropin dan hipofisis, folikel mulai tumbuh meski belum
matang tetapi sudah dapat mengeluarkan estrogen (Marmi, 2013:
81). Korteks suprarenal membentuk androgen yang berperan pada
pertumbuahn badan. Selain pengaruh hormone somatotropin
diduga kecepatan pertumbuhan dipengaruhi juga oleh estrogen
(Marmi, 2013: 81).
Ciri-ciri Pertumbuhan Seks Primer
1) Sebagai tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan
adalah

datangnya

haid

(Widyastuti,

Rahmawati,

dan

Purnamaningrum, 2009: 14-15). Menarche adalah menstruasi


pertama yang menandai babak baru kehidupan seorang wanita.
Menstruasi adalah penumpahan lapisan uterus yang terjadi
pada setiap bulan yang berupa darah dan jaringan, juga

perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya lapisan


endometruim uterus (Winaris, 2010: 164-165).
2) Umumnya, remaja yang mengalami menarche adalah pada usia
12 sampai 16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 2235 hari, dengan lamanya menstruasi selama 2-7 hari
(Kusmiran, 2011: 19). Proses ini dimulai pada masa pubertas
ketika seseorang perempuan memproduksi cukup hormon
tertentu. Haid ini kemudian akan berhenti sama sekali, biasanya
sekitar umur 40-50 tahun atau yang disebut menopause
(Winaris, 2010: 164-165).
b. Perubahan Somatik
1) Perubahan Tinggi Badan
a) Sebelum Haid rata-rata 3 inci/tahun (5-6 inci/tahun)
b) Setelah Haid rata-rata 1 inci/tahun dan berenti sekitar usia 18
tahun.
2) Perubahan Berat Badan
Kenaikan BB 2,0 kg/th
3) Perubahan proporsional tubuh
Perubahan yang terjadi pada bagian tertentu (cirri-ciri seks
sekunder).
4) Organ Reproduksi
Organ seks mencapai matur pada periode akhir masa remaja.
5) Sistem pencernaan
Perut menjadi lebih panjang tidak lagi terlampau berbentuk pipa,
diameter usus, hati dan esophagus bertambah, jonjot dan sel
selaput GI track tebal dan kuat
6) Sistem pernafasan
Kapasitas paru mempunyai fungsi maksimal
c. Perkembangan Psikologis
1) Perkembangan kognitif
a) Realism dan simbolisme
b) Berpikir intuitif
c) Operasional konkrit
2) Perkembangan psikologis
a) Keluarga : mulai mandiri
b) Kelompok : sebaya
c) Berkumpul dengan teman sejenis dan pemeriksaan oleh
kelompok sebaya
6

4. Dewasa
a. Siklus mentruasi lebih dari normal
Koordinasi fluktasi pelepasan gonadotropin, pematangan folikel dan
ovulasi, serta perubahan histology endometrium.
b. Periode fungsi reproduksi lebih dari maksimal (puncak 24-30) tahun,
jika > dari 30 tahun akan menurun.
c. Pertumbuhan usia reproduksi :
1) Periode efisiensi pertumbuhan fisik hingga periode 40an
2) Kemampuan motorik mencapai puncak pada periode 20-30an
3) Kecepatan respon maksimal antara 20-25, dan menurun secara
perlahan, penguasaan keterampilan motorik lebih cepat.
d. Perkembangan
1) Kemampuan mental mencapai puncak pada periode 20an, secara
perlahan berkurang
2) Penyesuaian dari efektif pada berbagai situasi
3) Penalaran analogis, berfikir kritis dan mandiri
4) Penyesuaian peran baik sebagai istri maupun ibu
e. Indikator Pemantauan
1) Berat Badan
2) Status Gizi
3) HB
5. Usia Lanjut
a. Klimakterium
Klimakterium merupakan suatu proses fisiologis dalam siklus
kehidupan wanita. Klimakterium bukan merupakan suatu keadaaan
patologis dimana merupakan masa wanita menyesuaikan diri dengan
menurunnya produksi hormon-hormon ovarium yang membuat wanita
tidak dapat memproduksi ovum. Klimakterium sering disebut
premenopause yaitu masa yang terjadi sebelum menopause. Pada masa
ini siklus menstruasi cenderung mulai tidak teratur. Wanita mengalami
hot flush atau semburan panas di wajah dan menjalar ke seluruh tubuh.
Kurun waktunya 4-5 tahun sebelum menopause.
Gangguan pada Klimakterium :
1) Gangguan neurovegetatif/ gangguan vasomotorik
Muncul berupa gejolk panas (hot flush), keringat banyak, rasa
kedinginan, sakit kepala, dada berdebar-debar, susah bernapas, jarijari atrofi, dan gangguan usus atau pencernaan.
2) Gangguan Psikis

Berupa depresi, kelelahan, mudah tersinggung, gairah berkurang,


dan susah tidur.
3) Gangguan Somatik
Selain berupa gangguan haid atau amenorea, mencakup pula
gangguan kolpitis atrofikans, ektropium ekstropion, osteoporosis,
atritis, aterosklerosis, sclerosis coroner, dan adipositas.
b. Menopause
Menopause adalah kondisi fisiologis dimana terjadi berakhirnya
menstruasi yang rata-rata terjadi pada umur 48 tahun.
Gangguan Menopause :
1) Menopause premature / menopause precock
Menopause premature adalah gangguan menopause bila :
a) Haid berhenti pada umur < 40 tahun
b) Terjadi gejala premenopause berupa hot flush dan kenaikan
gonadotropin
2) Menopause terlambat
Gangguan jadwal menopause berupa menopause terlambat bila :
a) Haid berhenti setelah berumur 55 tahun
b) Muncul gejala menopause di umur tersebut
c. Indikator pemantauan
1) Status gizi (BB/TB)
2) TD
3) Nadi
4) Proteinuria
5) Keluhan penyakit
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Indikator Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita Sepanjang Siklus
Kehidupan meliputi :
1. Bayi
Indikator pemantauan : Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Kepala,
LILA.
2. Anak
Aspek Kehidupan : Gerak Kasar atau Motorik Kasar, Gerak halus atau
motorik halus, Kemampuan bicara dan bahasa, Sosialisasi dan
kemandirian. Instrumen Pemantauan meliputi : KPSP, DDST, TDL, TDD.
3. Remaja
Perubahan Hormonal, Perubahan Somatik, Perkembangan Psikologis.
4. Dewasa

Siklus mentruasi lebih dari normal, Periode fungsi reproduksi lebih dari
maksimal (puncak 24-30) tahun, jika > dari 30 tahun akan menurun,
Pertumbuhan usia reproduksi, Perkembangan, Indikator Pemantauan.
5. Usia Lanjut
Klimakterium, Menopause, dan Indikator pemantauan : Status gizi
(BB/TB), TD, Nadi, Proteinuria, Reduksi, dan keluhan penyakit.
B. Saran
Diharapkan para pembaca lebih memahami dan mendalami isi makalah
yang telah tertera di dalam makalah tersebut agar bisa diterapkan di
lingkungan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Nur Azizah.2014.Siklus Kehidupan Pada Kesehatan Reproduksi Wanita.
http://azizahmelayu24.blogspot.com/2014/06/makalah-siklus-kehidupan-padakesehatan.html
(diakses tanggal 16 Juni 2015)
Meri Juwita Fitri.2015.Pemantauan Tumbuh Kembang Wanita.
http://merijuwitaf.blogspot.com/2015/02/kesehatan-reproduksi.html
(diakses tanggal 16 Juni 2015)
Nur Allailiyah.2013.Kesehatan Reproduksi.
http://koridorkeselamatanparaibu.blogspot.com/2013/04/pemantauan-tumbuhkembang-wanita.html
(diakses tanggal 16 Juni 2015)

10

Anda mungkin juga menyukai