Anda di halaman 1dari 26

BAB I

TINJAUAN TEORI

I. Konsep Dasar Bayi Sehat


A. Pengertian
Bayi adalah anak dengan rentang usia 0-12 bulan. Masa bayi merupakan
bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi
terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta organ-organ tubuh
mulai berfungsi, dan pada usia 29 hari sampai 12 bulan, bayi akan
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).
Ciri-ciri bayi normal dan sehat menurut Setiawan (2011) antara lain :
1. Bayi menangis dengan keras dan nyaring.
2. Warna kulit kemerahan, dari muka, bibir, hingga tangan dan bagian
kaki
3. Lengan dan tungkai bergerak aktif, tangan mengepal dan menekuk di
siku, tungkai setengah tekuk di sendi paha dan lutut.
4. Napas bayi teratur dan tenang, dinding dada dan dinding perut
bergerak teratur
5. Semua anggota badan lengkap sempurna, dari ujung kaki hingga
ujung rambut. Tak terkecuali lubang mulut, lubang dubur dan pusar.
6. Tinja pada hari pertama sampai ke-7 berwarna hijau, hari berikutnya
berubah jadi kuning.
7. Sedangkan warna urin jernih atau kekuningan.
8. Warna putih mata tetap putih, tidak kuning.
9. Jika di usia 4 minggu dinilai semua fungsi tubuh baik, berarti
normal.
B. Pertumbuhan dan perkembangan
1. Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) adalah berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran, atau dimensi tingkat sel organ maupun
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound,
1
kilogram), ukuran panjang (cm, meter), ukuran tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh)
(Soetjiningsih, 2012:1).
Pertumbuhan adalah bertambah besar dan jumlahnya sel diseluruh
bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Marmi, 2012:
109).
Cara mengukur pertumbuhan :
a. Ukuran antropometri
Menurut Soetjiningsih (2012: 37-38) ukuran antropometri
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Tergantung umur (age dependence)
a) Berat Badan (BB) terhadap umur
b) Tinggi atau panjang badan (TB) terhadap umur
c) Lingkaran kepala (LK) terhadap umur
d) Lingkaran lengan atas (LILA) terhadap umur
2) Tidak tergantung umur
a) BB terhadap TB
b) LLA terhadap TB (QUAC Stisk = Quacker Arm
Circumference measuring stick)
c) Lain-lain: LILA dibandingkan dengan standar/baku,
lipatan kulit pada trisep, subskapular, abdominal
dibandingkan dengan baku. Kemudian hasil pengukuran
antropometrik dengan suatu baku tertentu misalnya baku
Harvard, NCHS atau baku nasional.
b. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting,
dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada
semua kelompok umur. Berat badan merupakan hasil
peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh,
antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lain.
(Soetjiningsih,2012:38)
2
Untuk memperkirakan BB anak dapat digunakan rumus diikuti
oleh Behrman, 1992 yaitu :
Perkiraan BB dalam kg
1) Lahir : 3,25 kg
umur ( bulan ) + 9
2) 3-12 :
2
3) 1-6 tahun : umur (tahun) x 2 + 8
umur(tahun) x 7−5
4) 6 – 12 :
2
Menurut Soetjiningsih (2012:38) indikator BB dimanfaatkan
untuk:
1) Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut
maupun yang kronis, tumbuh kembang dan kesehatan
2) Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan
penyakit
3) Dasar penghitungan dosis obat dan makanan yang perlu
diberikan.
c. Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan ukuran antropometri kedua yang
terpenting. Keistimewaannya adalah pada masa pertumbuhan
meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Kenaikan TB
berfluktuasi, dimana meningkat pesat pada masa bayi, kemudian
melambat pesat kembali (pacu tumbuh adolesen) melambat lagi
dan berhenti umur 18 – 20 tahun. (Soetjiningsih,2012:38)
Menurut Soetjiningsih (2012: 21) Tinggi rata-rata pada waktu
lahir = 50 cm. Secara garis besar TB anak dapat diperkirakan,
sebagai berikut:
1) 1 tahun : 1,5 x TB lahir
4 tahun : 2 x TB lahir
6 tahun : 2,5 x TB lahir
13 tahun : 3 x TB lahir

3
Dewasa : 3,5 x TB lahir (2 x TB 2 tahun)
2) Perkiraan tinggi dalam sentimeter
Lahir : 50 cm
1 tahun : 75 cm
2-12 tahun : umur (tahun) x 6 + 77
3) Rumus prediksi tinggi akhir anak sesuai dengan potensi
genetik berdasarkan data tinggi badan orang tua
(TB aya h – 13 cm)+TBibu
TB anak perempuan : ± 8,5
2
TB anak laki-laki :

( TBibu+13 cm )+ TBayah
±8,5
2
(13 cm adalah rata-rata selisih tinggi badan antara orang
dewasa laki-laki dan perempuan di Inggris, dan 8,5 cm
adalah nilai absolute tentang tinggi badan).
Sehingga terdapat suatu rentangan antara angka terendah dan
tinggi. Apabila seorang anak dapat mencapai tinggi antara
dua angka itu, maka secara medis tidak perlu ada
tindakan/intervensi.
d. Lingkar Kepala
1) Lingkar kepala pada saat lahir ± 34 cm
2) Pada umur 6 bulan ± 44 cm
3) Pada umur 1 tahun 47 cm
4) Pada umur 2 tahun 49 cm
5) Dewasa 54 cm
Pertumbuhan tulang kepala mengikuti perkembangan otak,
demikian pula sebaliknya. Pada bayi baru lahir berat otaknya
¼ berat otak dewasa, tetapi jumlah selnya sudah mencapai
2/3 jumlah sel otak orang dewasa (Soetjiningsih, 2012 : 23).
e. Gigi

4
Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun
sebagian besar anak mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun
kedua, gigi tumbuh delapan lagi, sehingga jumlah seluruhnya
sekitar 14-16 gigi dan pada umur 2,5 tahun sudah terdapat 20
gigi susu.
Menurut Soetjiningsih (2012: 24) waktu erupsi gigi tetap:
1) Molar pertama : 6-7 tahun
2) Insisor : 7-9 tahun
3) Pre Molar : 9-11 tahun
4) Kanisus : 10-12 tahun
5) Molar kedua : 12-16 tahun
6) Molar ketiga : 17-25 tahun
f. Jaringan lemak
Selain otot-otot, jaringan lemak juga menentukan ukuran dan
bentuk tubuh seseorang. Pertambahan jumlah sel lemak
meningkat pada trimester III kehamilan sampai pertengahan
masa bayi. Setelah itu sel lemak tidak banyak bertambah dan
besarnya sel lemak menentukan gemuk atau kurusnya
seseorang. Pertumbuhan jaringan lemak akan bertambah lagi
pada anak perempuan umur 8 tahun dan pada anak laki-laki
umur 10 tahun hingga menjelang awal pubertas. Setelah itu pada
pria mengurang, tapi anak wanita bertambah sampai dewasa
(Soetjiningsih, 2012: 24-25).
g. Organ-organ tubuh
Menurut Soetjiningsih (2012: 25-26) pertumbuhan organ-organ
tubuh mengikuti polanya sendiri-sendiri, secara umum terdapat
4 pola pertumbuhannya organ, yaitu:
1) Pola umum (general pattern)
Yang mengikuti pertumbuhan pola umum adalah tulang
panjang, otot skelet (pada neonatus 20-25% berat badan,

5
setelah dewasa 40% berat badan), sistem pencernaan,
pernafasan, peredaran darah dan volume darah.
2) Pola neural (brain and head pattern)
Perkembangan otak bersama-sama tulang tengkorak yang
melindunginya, mata dan telinga berlangsung lebih dini.
3) Pola limpoid (Lymphoid pattern)
Pertumbuhan jaringan limpoid agak berbeda dari bagian
tubuh lainnya, pertumbuhan mencapai maksimum sebelum
adolesensi kemudian menurun hingga mencapai ukuran
dewasa.
4) Pola genital (reproductive pattern)
Organ-organ reproduksi mengikuti pola genital, dimana
pertumbuhannya lambat pada pra remaja, kemudian disusul
pacu adolesen yang pesat.
2. Perkembangan
Perkembangan menurut Soetjiningsih (2012:1) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai
proses dari pematangan.
Perkembangan adalah hal yang kompleks, dapat diprediksi, terjadi
dengan pola yang konsisten dan kronologis (Marmi,2012:115).
Teori perkembangan anak oleh Frankenburg dkk (1981) di dalam
Marmi (2012:179) melalui DDST mengemukakan 4 parameter
perkembangan dalam menilai perkembangan anak balita, yaitu :
a. Personal sosial
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,
bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
b. Fine motor adaptif (gerakan motorik halus)
Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk
mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan

6
bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot-otot kecil,
tetapi memerlukan koordinasi yang cermat.
c. Language (bahasa)
Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara,
mengikuti perintah dan berbicara spontan.
d. Gross motor (perkembangan motorik kasar)
Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.
Menurut Depkes RI (2005: 10-13) tahapan perkembangan anak
menurut umur:
a. Umur 0-3 bulan :
1) Mengangkat kepala setinggi 45o
2) Menggerakkan kepala dari kiri/kanan ke tengah
3) Melihat dan menatap wajah anda
4) Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
5) Suka tertawa keras
6) Bereaksi terkejut dengan suara keras
7) Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum
8) Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman,
pendengaran, kontak
b. Umur 3-6 bulan
1) Berbalik dari telungkup ke telentang
2) Mengangkat kepala setinggi 90o
3) Mempertahankan posisi kepala tegak dan stabil
4) Menggenggam pensil
5) Meraih benda yang ada dalam jangkauannya
6) Memegang tangannya sendiri
7) Berusaha memperluas pandangan
8) Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil
9) Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau
memekik

7
10) Tersenyum ketika melihat mainan/gambar yang
menarik pada saat bermain sendiri.
c. Umur 6-9 bulan
1) Duduk (sikap tripoid-sendiri)
2) Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat
badan
3) Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang
4) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya
5) Memunggut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda
pada saat yang bersamaan.
6) Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup
7) Bersuara tanpa arti, mamama, bababa, dadada, tatata
8) Mencari mainan/benda yang dijatuhkan
9) Bermain tepuk tangan/ciluk ba
10)Bergembira dengan melempar bola
11)Makan kue sendiri
d. Umur 9-12 bulan
1) Mengangkat badannya ke posisi berdiri
2) Belajar berdiri selama 30 detik atau berpegangan di
kursi
3) Dapat berjalan dengan dituntun
4) Mengulurkan lengan/badan untuk meraih mainan yang
dinginkan
5) Menggenggam erat pensil
6) Memasukkan benda ke mulut
7) Mengulang menirukan bunyi yang didengar
8) Menyebut 2-3 suku kata yang sama tanpa arti
9) Mengekplorasi sekitar, ingin tahu, ingin menyentuh apa
saja
10) Bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan
11) Senang diajak bermain “ciluk ba”
8
12) Mengenai anggota keluarga, takut pada orang yang
belum dikenal.
II. Konsep Dasar Askeb
A. Pengumpulan Data
Data Subyektif
1. Biodata
a. Nama
Untuk mengetahui, mengenai anak dan tidak keliru dengan
anak yang memiliki nama sama. (Soetjiningsih, 1995:6).
b. Umur
Umur yang paling rawan adalah masa balita. Umur digunakan
untuk mengetahui dasar perkembangan anak (Soetjiningsih,
1995:6).
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja (Suganda
Tanuwidjawa, 2002:9).
c. Jenis kelamin
Wanita lebih cepat dewasa dibanding anak laki-laki. Pada
masa pubertas wanita umumnya tumbuh lebih cepat daripada
laki-laki dan kemudian setelah melewati masa pubertas laki-
laki akan lebih cepat (Suganda Tanuwidjawa, 2002:9).
2. Biodata Orang
Tua
a. Nama orang tua sebagai penanggung jawab
b. Umur
Ibu-ibu yang umurnya belasan tahun dengan anak pertama akan
lebih agresif terhadap anaknya dan lebih banyak mengalami
kesulitan dalam merawat dan mendidik anaknya.
c. Pendidikan ayah/ibu
Pendidikan orang tua merupakan salah satu factor yang penting
dalam tumbuh kembang anak. Karena dengan pendidikan yang
9
baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar
terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana
menjaga kesehatan anaknya, pendidikannya dan sebagainya.
(Soetjiningsih, 2005:10).
d. Pekerjaan/pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga yang memadai akan menunjang tumbuh
kembang anak karena orang tua dapat menyediakan semua
kebutuhan anak baik yang primer maupun yang sekunder.
(Soetjiningsih, 2005:10).
3. Riwayat
Kesehatan Anak Sekarang
Anak yang sehat pada umumnya akan tumbuh dengan baik.
Berbeda dengan anak yang menderita penyakit menahun seperti
asma, sakit jantung, sakit ginjal dll, akan terganggu tumbuhnya dan
pendidikannya disamping itu anak juga mengalami stress yang
berkepanjangan akibat dari penyakitnya (Soetjiningsih, 2005: 135).
4. Riwayat
Prenatal
Gizi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada
waktu yang sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi BBLR
atau lahir mati dan jarang menyebabkan cacat bawaan, juga
menghambat pertumbuhan otak janin, anemia pada BBL, BBL
mudah kena infeksi, abortus dan sebagainya (Soetjiningsih,
1995:2).
5. Riwayat
Postnatal
Bayi baru lahir harus berhasil melewati masa transisi, dari suatu
system yang teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-
organ ibunya, ke suatu system yang tergantung pada kemampuan
genetik dan mekanisme homeostatik bayi itu sendiri. Masa
perinatal yaitu masa antara 28 minggu dalam kandungan sampai 7
10
hari setelah melahirkan, merupakan masa yang penting dalam
tumbuh kembang anak karena menentukan kualitas kehidupan anak
selanjutnya yaitu akan tumbuh dengan baik atau menjadi cacat
dengan segala hambatannya. (Soetjiningsih, 2002 : 128).
6. Riwayat
Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat
menularkan pada bayinya, juga faktor genetik merupakan modal
dasar mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang (Soetjiningsih,
1995:2).

7. Riwayat
Tumbuh Kembang
Dengan mengetahui tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai
hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental dan
sosial, juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh
kembang dan kemungkinan penanganan yang efektif serta
mencegah dan mencari penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7).
Perkembangan anak tidak selalu mulus seperti pada teori, ada
kalanya perkembangan anak normal sampai umur tertentu,
kemudian mengalami keterlambatan. Ada juga yang mulainya
terlambat atau terkena sakit, perkembangan terhenti yang kemudian
normal kembali. Dapat juga perkembangan yang langsung pesat,
misalnya pada perkembangan bicara atau kemampuan mengontrol
buang air besar/ kecailnya. (Soetjiningsih, 2005:17).
8. Riwayat
Imunisasi
Pemberian imunisasi pada anak adalah penting untuk mengurangi
morbiditas terhadap penyakit-penyakit yang bisa dicegah dengan
imunisasi, misalnya penyakit TBC, difteri, tetanus, pertusis, polio,
11
campak, hepatitis B dan sebagainya. (Suganda Tanuwidjawa,
2002:9)
Dengan memberikan imunisasi, maka diharapkan anak terhindar
dari penyakit-penyakit yang sering menyebabkan cacat atau
kematian. Dianjurkan sebelum anak berumur 1 tahun sudah
mendapat imunisasi BCG, polio 3 kali, DPT 3 kali, hepatitis B 3
kali, dan campak (Soetjiningsih, 1995:7)
Umur Jenis Imunisasi
0-7 hari HB 1
1 bulan BCG
2 bulan HB2, DPT 1, Polio 1
3 bulan HB 3, DPT 2, Polio 2
4 bulan DPT 3, Polio 3
9 bulan Campak, Polio 4
(Depkes RI, 1997:27)
9. Pola
Kebiasaan sehari-hari
a. Nutrisi
Nutrisi bayi berumur 9 bulan harus dikenalkan dengan makanan
pendamping ASI dimulai dari makanan lunak lalu kering.
Kebutuhan rata-rata 110 kkal/kgBB/hari (Moersintowati,
2002:14).
b. Eliminasi
BAB 1-4x per hari, konsistensi lunak, berwarna kuning tengguli
dan BAK 7-8x per hari, berwarna kuning jernih (Varney, 2001).
c. Istirahat dan tidur
Usia 3-6 bulan jumlah tidurpun semakin berkurang, kira-kira 3
kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada usia 6-12 bulan.
Menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu
kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12-14
jam (Marmi, 2012:81).
d. Personal hygiene
12
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 1x
seminggu. Kebersihan lingkungan perlu diperhatikan karena
anak suka bermain di lantai. Mandi bertujuan untuk memberikan
perasaan segar dan merangsang saraf perifer, menghilangkan
kotoran yang melekat, mencegah infeksi dan merangsang
peredaran darah (Suryanah, 1996:81).
10. Riwayat ketergantungan
Menghisap jempol merupakan salah satu bentuk manipulasi alat
tubuh yang normal pada usia dini. Hal ini bila terjadi berlebihan
pada keadaan akibat deprivasi dalam usia yang masih dini atau
karena suatu regresi bila anak sedang lelah atau tegang (Suryanah,
1996:81).

Data Obyektif
1. Tanda-tanda vital
a. Suhu
Nilai normal suhu anak rata-rata menurut Depkes RI (1993:8)
adalah:
Usia Nilai suhu derajat (oC)
3 bulan 36,5-37,5
6 bulan 36,5-37,5
1 tahun 36,7-37,7

Sumber : Depkes RI, 1993: 8.


Keterangan : Frekuensi kenaikan suhu pada bayi sering
berbeda sekitar 0,5-1oC, masih dalam batas normal.
b. Nadi
1) Menurut Depkes RI (1993: 9), nadi dapat diukur pada
arteri radialis dan arteri femoralis bagi anak umur lebih 1
tahun, sedangkan pada bayi menggunakan stetoskop pada
apex jantung. Nadi dihitung dengan waktu satu menit, dan
kemungkinan iramanya kurang teratur.
13
2) Nilai nadi pada bayi (denyut per menit) menurut Depkes
(1993:9) adalah:
Usia Waktu Tidur Demam
bangun
Bayi baru lahir 100-180 80-160 > 220
1 minggu 3 bln 100-220 80-200 > 220
3 bln-2 tahun 80-150 70-120 > 200
Sumber : Depkes RI, 1993: 9.
c. Pernafa
san
Menurut Depkes RI (1993: 9), pernafasan anak dihitung sama
dengan pada orang dewasa, kecuali pada bayi dihitung dari
gerakan diafragma, atau gerakan abdominal, pernafasan
tersebut dihitung dalam waktu 1 menit.
Nilai pernafasan rata-rata setiap menit sesuai umur menurut
Pusdiknakes (1993:9):
Umur Nilai pernafasan/menit
Bayi baru lahir 35
1-11 bulan 30
Sumber : Depkes RI, 1993: 9.
d. Tekana
n darah
Menurut Depkes RI (1993: 9), tekanan darah merupakan
pengukuran tanda-tanda vital yang biasanya diukur pada anak
3 tahun keatas. Pada pengukuran tekanan darah anak harus
tenang dan rileks, pada bayi dan anak-anak lebih tenang bila
dipasang oleh orang tuanya.
Akurat tidaknya pengukuran tekanan darah tergantung dari
ukuran manset tensi meternya. Lebar manset harus mencukupi
2
/3 lengan atas, sedangkan panjang manset harus cukup
melingkari lengan.
2. Pemeriksaan fisik

14
a. Kepala : Ubun-ubun nampak cembung berarti ada
tekanan tinggi dalam otak, rambut yang
mudah dicabut dan berwarna seperti
rambut jagung menandakan kurang
gizi/kelainan (Wiknjosastro, 2007:448).
b. Mata : Mata cekung menandakan dehidrasi,
sklera normal berwarna putih, bila kuning
menandakan infeksi hepatitis B
(Wiknjosastro, 2007:448).
c. Hidung : Tampak bersih, tidak ada polip, tidak ada
sekret atau cairan (Depkes RI, 1993:10).
d. Mulut dan gigi : Tidak ada caries, bibir tidak pecah-pecah,
tidak ada stomatitis, mulut tidak berbau
(Depkes RI, 1993:10).
e. Telinga : Bersih, simetris, tidak ada serumen, tidak
ada sekret (Depkes RI, 1993:10).
f. Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
dan kelenjar limfe, tidak ada bendungan
vena jugularis (Marmi, 2012:58).
g. Dada : Simetris, tidak ada retraksi intercostae,
tidak ada wheezing dan ronchi (Marmi,
2012:58).
h. Abdomen : Bersih, tidak ada hernia femoralis, tidak
buncit, pada pemeriksaan perkusi timpani
(Marmi, 2012:58).
i. Genetalia

1) Laki-laki : Testis sudah turun, scrotum simetris,


tidak hipospadia dan tidak epispadia
(Marmi, 2012:59).
2) Perempuan : Labia mayor sudah menutupi labia minor,
tidak ada luka pada vulva, tidak ada
infeksi (Marmi, 2012:59).
j. Anus : Bersih, tidak ada luka, tidak ada
hemoroid (Marmi, 2012:59).
15
k. Ekstremitas
Atas : Simetris, tidak ada polidaktili dan
sindaktili, kuku tampak bersih, gerak
aktif (Marmi, 2012:59).
Bawah : Simetris, tidak ada polidaktili dan
sindaktili, tidak ada pas valgus dan pas
varus, kuku tampak bersih, gerak aktif
(Marmi, 2012:59).
l. Kulit : Warna kemerahan, tidak pucat, kulit
halus, lembut, tidak ada pengelupasan
kulit, turgor kulit baik, akral hangat
(Depkes RI, 1993:13)
Analisa data
Menurut Kepmenkes (2007:5) hasil analisa data yang diperoleh pada
pengkajian, menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk
menegakkan diagnosa dan masaah kebidanan yang tepat.
B. Diagnosa kebidanan
Diagnosa : Bayi..., usia...., jenis kelamin......, status gizi.....,
pertumbuhan dan perkembangan...... prognosa baik.
C. Perencanaan
1. Diagnosa : Bayi..., usia...., jenis kelamin......, status gizi.....,
pertumbuhan dan perkembangan....... prognosa baik.
Tujuan :
- Tumbuh kembang anak optimal
Kriteria :
- Bayi sehat, bertambah umur bertambah tinggi dan
besar
- Tumbuh kembang bayi sesuai dengan umurnya
Intervensi menurut Depkes RI (1993:15-16) adalah:
1. Jelaskan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang anak.
R/ Orang tua dapat mengetahui dan mengerti manfaat dari
pemeriksaan yang dilakukan.

16
2. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa
ini bukan merupakan tes IQ.
R/ Orang tua merasa tenang dan tidak khawatir jika anak
mengalami kegagalan saat di tes, tetapi sebaiknya diberi
stimulasi.
3. Beritahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
keadaan anaknya sehat dan tumbuh kembangnya sesuai..
R/ Ibu mengetahui perkembangan anaknya.
4. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya
dengan baik.
R/ Memotivasi ibu untuk terus mengasuh anaknya dengan
baik.
5. Anjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai
dengan tahap perkembangan anak.
R/ Pola asuh yang baik mempengaruhi tumbuh kembang
anak.
6. Beri petunjuk pada ibu untuk melakukan stimulasi
perkembangan pada anak setiap saat, sesering mungkin,
sesuai dengan umur dan kesiapan anak.
R/ Stimulasi merangsang kemampuan dasar anak agar
tumbuh kembangnya optimal.
7. Anjurkan ibu untuk memeriksakan anaknya rutin setiap 3
bulan pada anak berumur kurang dari 24 bulan, dan setiap 6
bulan pada anak umur 24 – 72 bulan.
R/ Memantau tumbuh kembang anak.
8. Lakukan pencatatan pada buku KMS.
R/ Sebagai dokumentasi.
D. Pelaksanaan
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan secara komprehensif,
efektif, efisien, dan aman berdasarkan evidence based kepada klien/
pasien, dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif dan
17
rehabilitatif. Dilaksanakan secara mandiri, kolaborasi dan rujukan
(Kepmenkes No 938/2007).
E. Evaluasi
Bidan melakukan pecatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas
mengenai keadaan/ kejadian yang ditemukan dan dilakukan dalam
memberikan asuhan kebidanan.
S : Data Subyektif
Mencatat hasil anamnesis
O : Data Obyektif
Mencatat hasil pemeriksaan
A : Assesment
Mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
P : Penatalaksanaan
Mencatat seluruh perencanaan dan penatalaksanaan yang
sudah dilakukan seperti tindakan antisipatif, tindakan
segera, tindakan secara komprehensif: penyuluhan,
dukungan, kolaborasi, evaluasi/ follow up dan rujukan
(Kepmenkes No. 938/ 2007).

Petugas

(Nama Petugas)

18
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengumpulan Data
Tanggal Pengkajian : 06 Januari 2018 Jam : 16.00 WIB
Tempat pengkajian : BPM Ny.Santi P, AMd.Keb
1. Data Subyektif
a. Biodata
Nama : An. “A”
Umur : 7 bulan
Tanggal lahir : 13 Juni 2017
Jenis kelamin : Perempuan
Anak ke :3
Orang tua
Nama : Ny. “P” Tn “S”
Umur : 45 tahun 47 tahun
Agama : Islam Islam
Pendidikan : SMU SMU
Pekerjaan : Swasta Swasta
Penghasilan : Rp. 2.500.000/bln Rp. 2.500.000/bulan
Alamat : Ds. Silotinatah, kec.ngariboyo, kab magetan
b. Keluhan utama
Ibu ingin memijatkan bayinya.
c. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang

19
Bayinya saat ini dalam kondisi sehat. Tidak ada keluhan seperti
panas, batuk, pilek ataupun diare.
2) Riwayat Kesehatan Dahulu
Sejak lahir sampai sekarang bayi tidak pernah menderita sakit
yang mengganggu pertumbuhan dari perkembangannya. Tidak
pernah menderita penyakit dengan gejala kencing berwarna
kuning kecoklatan, mata kuning, kulit kuning (hepatitis), bila
terluka darah sukar membeku (hemofilia).
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Dalam keluarga ibu dan suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, penyakit menurun
seperti DM dan hipertensi.
d. Riwayat Prenatal, Natal dan Post natal
1) Riwayat Prenatal
Selama hamil ibu rutin periksa ke bidan. Selama hamil ibu tidak
mengalami penyulit apapun, hanya mual muntah saat hamil
muda. Selama hamil ibu mendapat multivitamin dan kapsul
tambah darah. Selama hamil ibu tidak pernah menderita sakit
yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin seperti
kencing manis, batuk yang lama, campak, dan lain-lain.
2) Riwayat Natal
Anak lahir pada usia kehamilan 9 bulan, lahir secara normal
atas, ditolong oleh bidan, langsung menangis, gerak aktif, jenis
kelamin perempuan, dengan BB 3300 gram, PB 50 cm, tidak
ada cacat bawaan.
3) Riwayat Postnatal
Segera setelah bayi lahir dilakukan IMD selama 1 jam. Bayi
tidak mengalami infeksi tali pusat dan bayi diberi ASI hingga
saat ini.
4) Riwayat Imunisasi
Imunisasi yang sudah didapatkan anak :
20
IMUNUSASI SUDAH MENDAPATKAN
HB 0 √
BCG, Polio 1 √
DPT/HB 1, Polio 2 –
DPT/HB 2, Polio 3 –
DPT/HB 3, Polio 4 –
Campak _
5) Riwayat pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan : BB lahir = 2500 gr, BB Sekarang = 7 kg, PB
lahir = 50 cm, PB sekarang = 70,5 cm
Perkembangan : Bayi sudah tersenyum, bersuara, dan
merangkak
6) Kebiasaan Sehari-hari
a) Nutrisi
Bayi minum susu formula, setiap saat bayinya merasa haus /
lapar.
b) Eliminasi
BAK 5-6 x/kali, warnanya kuning jernih.
BAB 2 x/hari, konsistensi lunak dan berbiji, warna kuning.
c) Istirahat
Bayi tidur 24 jam, terbangun saat haus atau BAK dan BAB,
bayi tidur nyenyak.
d) Personal Hygiene
Bayi mandi 2x sehari, ganti baju setiap kali mandi, ganti
popok setiap kali basah. Setelah BAB dan BAK bayi
diceboki oleh ibu menggunakan air bersih.
2. Data Obyektif
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmetis
b. Tanda-tanda vital
Nadi : 120 x / menit
RR : 40 x / menit
Suhu : 36,90 C
c. Pengukuran antropometri

21
BB : 7 kg
PB : 70,5 cm
Status Gizi berdasarkan BB/TB normal
LK : 60 cm (lingkar kepala normal)
d. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bersih, tidak ada benjolan abnormal
Muka : Tidak pucat, tidak ada luka, tidak oedem
Mata : Simetris, konjungtiva palbebra merah muda, sclera
putih
Hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
secret, tidak ada kelainan pada hidung
Mulut : Bibir tidak pucat, lidah bersih.
Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran cairan, tidak ada
serumen.
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
ronchi, tidak ada wheezing
Abdomen : Turgor kulit baik, tidak ada pembesaran organ-
organ perut, bising usus (+), kembung (–)
Ekstremitas : Simetris, kuku bersih, tidak pucat, tidak ada
oedem, tidak ada polidaktili, tidak ada sindaktili
e. Penilaian DDST
1) Personal Sosial
Menatap muka : L  N
Membalas senyum pemeriksa : L  N
Tersenyum spontan : L  N
Mengamati tangannya : G  N
2) Motorik Halus
Mengikuti ke garis tengah : L  N
Mengikuti lewat garis tengah : L  N
Memegang icik-icik : G  N
3) Bahasa
Bersuara : L  N
Berkata “ooh” atau “aah” : L  N
Tertawa : G  N
Berteriak : G  N
4) Motorik Kasar
Gerakan seimbang : L  N
Mengangkat kepala : L  N
22
Kepala terangkat 450 : L  N
Kepala terangkat 900 : G  N
Kesimpulan : 0P + 0T = NORMAL
f. Reflek pada bayi
Reflek Moro : ada Reflek swallowing : ada
Reflek Rooting : ada Reflek grapping : ada
Reflek Sucking : ada Reflek berkedip : ada
3. Analisa Data
No Diagnosa / Masalah Data Dasar
1 Bayi “A” usia 7 bulan DS :
jenis kelamin perempuan, - Anak ke tiga
status gizi normal, - Saat ini
perkembangan sesuai, KU anaknya dalam keadaan sehat
baik, prognosa baik DO :
- KU : baik
- Kesadaran : composmentis
- TTV
Nadi :120 x / menit
RR :40 x / menit
Suhu :36,90 C
- Ukuran Anthropometri
BB : 7 kg
PB : 70,5 cm
Status Gizi berdasarkan BB/TB
normal
LK : 63 cm (lingkar kepala
normal)
- Kondisi fisik normal, tidak ada
kelainan kongenital.
- Penilaian DDST, hasil normal
- Pemeriksaan reflek pada bayi baik.
B. Diagnosa Kebidanan

23
Bayi “A” usia 7 bulan jenis kelamin perempuan, status gizi normal,
perkembangan sesuai, KU baik, prognosa baik.
C. Perencanaan
Tanggal 6 Januari 2017, pukul 16.00 WIB
Diagnosa : Bayi “A” usia 7 bulan jenis kelamin perempuan, status gizi
normal, perkembangan sesuai, KU baik, prognosa baik.
Tujuan :
- Tumbuh kembang anak optimal
Kriteria :
- Bayi sehat, bertambah umur bertambah tinggi dan
besar
- Tumbuh kembang bayi sesuai dengan umurnya
Intervensi :
1. Jelaskan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang anak.
R/ Orang tua dapat mengetahui dan mengerti manfaat dari pemeriksaan
yang dilakukan.
2. Jelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa ini bukan
merupakan tes IQ.
R/ Orang tua merasa tenang dan tidak khawatir jika anak mengalami
kegagalan saat di tes, tetapi sebaiknya diberi stimulasi.
3. Beritahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan anaknya
sehat dan tumbuh kembangnya sesuai.
R/ Ibu mengetahui perkembangan anaknya.
4. Beri pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.
R/ Memotivasi ibu untuk terus mengasuh anaknya dengan baik.
5. Anjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
R/ Pola asuh yang baik mempengaruhi tumbuh kembang anak.
6. Beri petunjuk pada ibu untuk melakukan stimulasi perkembangan pada
anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan kesiapan
anak.
24
R/ Stimulasi merangsang kemampuan dasar anak agar tumbuh
kembangnya optimal.
7. Anjurkan ibu untuk memeriksakan anaknya rutin setiap 3 bulan pada
anak berumur kurang dari 24 bulan, dan setiap 6 bulan pada anak umur
24 – 72 bulan.
R/ Memantau tumbuh kembang anak.
8. Lakukan pencatatan pada buku KMS.
R/ Sebagai dokumentasi.
D. Pelaksanaan
Tanggal 06 Januari 2017, pukul 16.00 WIB
1. Menjelaskan tujuan dari pengkajian tumbuh kembang anak.
2. Menjelaskan tujuan dari pemeriksaan DDST dan DDTK bahwa ini bukan
merupakan tes IQ.
3. Memberitahukan pada ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa keadaan
anaknya sehat dan tumbuh kembangnya sesuai.
4. Memberi pujian kepada ibu karena telah mengasuh anaknya dengan baik.
5. Menganjurkan ibu untuk meneruskan pola asuh anak sesuai dengan tahap
perkembangan anak.
6. Memberi petunjuk pada ibu untuk melakukan stimulasi perkembangan
pada anak setiap saat, sesering mungkin, sesuai dengan umur dan
kesiapan anak meliputi mengangkat kepala, menahan kepala tetap tegak,
melihat, meraih dan menendang mainan gantung, memperhatikan benda
bergerak, memegang benda, melihat benda-benda kecil, berbicara,
meniru suara, mengenali suara, mengajak bayi tersenyum, mengamati
beda sekitar, mengayun bayi, menina-bobokan.
7. Menganjurkan ibu untuk memeriksakan anaknya rutin setiap 3 bulan
pada anak berumur kurang dari 24 bulan, dan setiap 6 bulan pada anak
umur 24 – 72 bulan.
8. Melakukan pencatatan pada buku KMS.
E. Evaluasi
Tanggal 06 januari 2017, pukul 16.00 WIB
25
S : Ibu merasa lega bayinya tumbuh dengan baik
O :
1. Status Gizi berdasarkan BB/TB normal
2. LK : 63 cm (lingkar kepala normal)
3. Kondisi fisik normal, tidak ada kelainan kongenital.
4. Penilaian DDST, hasil normal
A : Bayi “A” usia 7 bulan, jenis kelamin perempuan, status gizi normal,
perkembangan sesuai
P :
1. Anjurkan ibu tetap melanjutkan stimulasi pada bayinya
2. Beritahu ibu untuk memeriksakan tumbuh kembang anaknya setiap 3
bulan di posyandu.

Petugas

Iput Putri D

26

Anda mungkin juga menyukai