PEMBAHASAN
2.1 Konsep Tumbuh Kembang Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
2.1.1 Definisi
Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan
ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein
baru yang nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi
badan, berat badan dan pertumbuhan gigi (Marni & Kukuh R, 2012).
Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan
keahlian (kualitas) dan merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan.
Contohnya, kemampuan berjalan, berbicara dan berlari (Marni & Kukuh
R, 2012).
Istilah tumbuh kembang terdiri atas dua peristiwa yang sifatnya
berbeda tetapi saling bekaitan dan sulit untuk dipisahkan, yaitu
petumbuhan dan perkembangan (Marni & Kukuh R, 2012).
Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan
ukuran, besar, jumlah atau dimensi pada tingkat sel, organ maupun
individu. Pertumbuhan bersifat kuantitatif sehingga dapat diukur dengan
satuan berat (gram, kilogram), satuan panjang (mm, cm, m), umur tulang
dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium, dan nitrogen dalam tubuh)
(Marni & Kukuh R, 2012).
Perkembangan (devolepment) adalah pertambahan kemampuan
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks. Perkembangan meyangkut
adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ dan sistem organ yang
berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi
fungsinya (Marni & Kukuh R, 2012).
2.1.2
Hampir tidak ada dua anak yang sama dalam pertumbuhan, ada
yang tetap tumbuh kecil, tetapi ada juga yang menjadi besar, tumbuh
sacara berlebihan. Diantara kedua pertumbuhan tersebut dinamakan
pertumbuhan rata-rata (Anonim, 2014).
Untuk menilai pertumbuhan anak, baik bayi, balita maupun
anak pra sekolah dapat diambil ukuran-ukuran antropometrik,
diantaranya:
a. Berat Badan (BB)
Pengukuran berat badan merupakan pengukuran yang
terpenting dalam memeriksa bayi, balita maupun anak pra sekolah.
Pengukuran berat badan berfungsi untuk :
1) Menilai keadaan gizi, tumbuh kembang dan kesehatan anak.
2) Memantau kesehatan, misalnya penyakit dan pengobatan.
3) Dasar penghitungan dosis obat dan makanan yang perlu
diberikan.
Penambahan berat badan dipengaruhi oleh faktor intrinsik
dan ekstrinsik yang biasanya dipertimbangkan sebagai indikasi
meningkatnya pertumbuhan anak dan mungkin menjadi indeks
terbaik menentukan nutrisi bagi anak (Anonim, 2014).
1) Bayi Baru Lahir (Neonatal)
Berat badan bayi baru lahir, dalam hal ini berat badan
pada minggu pertama setelah kelahirannya. Bayi akan
mengalami penurunan berat badannya sekitar 10% dari berat
pada saat dilahirkan dan merupakan hal yang fisiologis dan
sering tidak menunjukkan gejala. Selanjutnya, setelah akhir
minggu pertama berat badan bayi bertambah kembali pada
keadaan berat semula (saat dilahirkan) sampai hari ke-10
hingga ke-14 (Anonim, 2014).
2) Pasca Neonatal (Usia 29 Hari atau 1 Bulan - 1 Tahun)
Penambahan berat badan pada periode ini sangat
menyolok. Perkiraan berat badan bayi dapat diringkas sebagai
berikut :
a) BB bayi 3 bulan pertama : BB bertambah 750 gr/bulan
b) BB bayi umur 5 bulan
: 2x BB lahir
c) BB umur 1 tahun
: 3x BB lahir
pakai
untuk
10
2.2.3
2.2.4
organ.
Tumbuh kembang merupakan suatu proses yang dipengaruhi oleh dua
faktor penentu, yaitu faktor genetik yang merupakan faktor bawaan yang
menunjukkan potensi anak dan faktor lingkungan yang merupakan faktor
2.2.5
(dari
arah
kepala
ke
kaki)
dan
proksimal-distal
11
12
4.
yang pendek.
Ras
Beberapa ahli antropologi menyatakan ras kuning cenderung
lebih pendek dibanding dengan ras kulit putih. Suku Asmat di Papua
5.
6.
2.4.2
Faktor Internal
Disamping faktor genetik dan lingkungan, faktor internal dalam
diri anak juga dapat mempengaruhi proses tumbuh kembang anak, yaitu :
1. Kecerdasan (IQ)
Kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan. Anak dengan
kecerdasan yang rendah tidak akan mencapai prestasi yang cemerlang
walaupun telah diberikan stimulus yang tinggi. Anak dengan
kecerdasan tinggi dapat didorong oleh stimulus lingkungan untuk
berprestasi secara cemerlang (Anonim, 2014).
2. Pengaruh Hormonal
Terdapat tiga hormon utama yang mempengaruhi tumbuh
kembang anak, yaitu :
a. Hormon Somatotropin (Growth Hormon)
Hormon Somatotropin atau hormon
pertumbuhan
13
anak,
karena
mempunyai
fungsi
menstimulasi
lama.
Sebaliknya,
kelebihan
hormon
ini
disebut
(Anonim, 2014).
Faktor Eksternal
1. Lingkungan Pra Natal
Kondisi lingkungan yang mempengaruhi fetus dalam uterus
yang dapat menggangu pertumbuhan dan pekembangan janin antara
lain gangguan nutrisi karena ibu kurang mendapat asupun gizi yang
baik, gangguan endokrin pada ibu (diabetes militus), ibu yang
mendapat
terapi
sitostatika
atau
mengalami
infeksi
rubela,
14
a. Nutrisi
Nutrisi adalah salah atau komonen yang penting dalam
menunjang
keberlangsungan
proses
pertumbuhan
dan
2)
3)
maupun kualitatif.
Hiperaktivitas fisik atau istirahat yang kurang.
Adanya penyakit yang menyebabkan peningkatan kebutuhan
4)
nutrisi.
Stress emosi yang dapat menyebabkan menurunnya nafsu
15
sulitnya
transportasi
untuk
mendapatkan
16
g. Status Kesehatan
Status kesehatan anak dapat berpengaruh pada pencapaian
pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini dapat terlihat apabila
anak dalam kondisi sehat dan sejahtera maka percepatan
pertumbuhan dan perkembangan akan lebih mudah dibandingkan
dengan anak dalam kondisi sakit.
h. Faktor Hormonal
Faktor hormonal yang berperan dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak adalah somatotropon yang berperan dalam
mempengaruhi pertumbuhan tinggi badan, hormon tiroid dengan
menstimulasi metabolisme tubuh, glukokotiroid yang berfungsi
menstimulasi pertumbuhan sel interstisial dari testis untuk
memproduksi
testosterondan,
ovarium
untuk
memproduksi