Indonesiaku
Indonesiaku
HALAMAN : | I
ii
KATA PENGANTAR
Achmad Jazidie
iii
HAL | III
iv
HAL | IV
DAFTAR ISI
2.1.2.
2.1.3.
2.3.2.
2.3.3.
2.3.4.
2.4.2.
2.4.2.1
2.4.2.2
2.4.3.
2.4.4.
2.4.5.
HAL | V
2.5.2.
2.5.3.
2.5.4.
2.5.5.
Aplikasi .....................................................................................77
3.1.2.
Infrastruktur .............................................................................79
4.1.2.
4.1.3.
4.1.4.
4.1.5.
4.1.6.
4.1.7.
4.1.8.
4.1.9.
vi
HAL | VI
vii
HAL | VII
viii
HAL | VIII
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Referensi Data Operasional .................................................. 39
Tabel 2 Peran Unit Organisasi dalam siklus data pokok pendidikan .. 41
Tabel 3 Tahapan Rencana Pengembangan Sistem Dapodikmen ........ 96
ix
HAL | IX
HAL | X
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Sistem Informasi Pendataan Online ..............................................18
Gambar 2 Laman Manajemen Dapodikmen 2013 ........................................19
Gambar 3 Posisi Masing masing Direktorat Jenderal pada Pendataan ........24
Gambar 4 Konsep penyatuan data dari hasil pengumpulan (pendataan) ....25
Gambar 5 Sistem Integrasi Data Kemdikbud ................................................26
Gambar 6 Klasifikasi data warehouse dan ODS ............................................27
Gambar 7 Data Referensi Pendidikan sebagai fungsi integrator ..................29
Gambar 8 Konsep Pengelolaan Data Warehouse .........................................30
Gambar 9 Alur penggunaan data dan informasi ...........................................32
Gambar 10 Skema backbone data warehouse .............................................33
Gambar 11 Pengelolaan Data pendidikan Oleh PDSP ...................................38
Gambar 12 Tampilan verval satuan pendidikan di PDSP ..............................39
Gambar 13 Tampilan Verval Peserta Didik di PDSP .......................................40
Gambar 14 Mekanisme Verifikasi dan validasi NISN ....................................41
Gambar 15 Tampilan Verval PTK di PDSP .....................................................42
Gambar 16 Data Referensi di PDSP ...............................................................43
Gambar 17 Rancangan pengembangan sistem Dapodikmen .......................56
Gambar 18 E-Layanan kemdikbud di Pustekkom ..........................................57
Gambar 19 infrastruktur Jaringan Pustekkom ..............................................58
Gambar 20 Tahapan konsolidasi infrastruktur Pustekkom............................59
Gambar 21 Diagram Akses Call Center ..........................................................73
Gambar 22 Prinsip Dasar Implementasi PMU................................................74
Gambar 23 Tampilan beranda Aplikasi Dapodikmen ....................................79
Gambar 24 Tampilan aplikasi Dapodikmen Genap/NaN ...............................80
Gambar 25 Tampilan Sinkronisasi online .......................................................82
Gambar 26 Aplikasi File Prefill .......................................................................82
Gambar 27 tampilan manajemen pendataan ................................................84
Gambar 28 Topologi Jaringan Dapodikmen ...................................................79
Gambar 29 Topologi jaringan yang ada di Gedung C ....................................80
Gambar 30 Topologi jaringan yang ada di Gedung D ...................................81
Gambar 31 Topologi jaringan yang ada di IDC Duren Tiga ...........................82
Gambar 32 Transaksi mengacu pada dapodik ..............................................84
Gambar 33 Hubungan Antara Data Dapodik dengan Sistem-Sistem di
Lingkungan Kemdikbud..............................................................92
xi
HAL | XI
xii
HAL | XII
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
HALAMAN : | 1
HAL | 2
HAL | 3
1.2.
Buku Roadmap ini disusun untuk tujuan memberikan arah yang tepat
bagi pengelola Dapodikmen dalam merencanakan kegiatan,
mendiseminasikan
aplikasi
dapodikmen,
mengembangkan
infrastruktur, dan aktivitas pendukung lainnya agar implementasi
sistem dapodikmen sesuai dengan yang diharapkan.
Bagi Sekretariat Direktorat Jenderal buku ini dijadikan sebagai acuan
perencanaan dan pelaksanaan program kerja Data Pokok Pendidikan
dan pengembangannya. Selain itu buku ini dijadikan sebagai acuan
bagi Direktorat Teknis ketika merencanakan kegiatan pendataan di
lingkungannya. Direktorat teknis diharapkan tidak lagi melakukan
pendataan yang tidak sesuai dengan yang digariskan oleh buku
Roadmap Pengembangan Sistem Dapodikmen ini.
Buku ini sebagai pedoman bagi Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas
Kabupaten/Kota tentang tugas dan fungsinya dalam organisasi
Dapodikmen terkait aktivitas verifikasi, validasi, monitoring, dan
evaluasi terhadap Satuan Pendidikan Menengah dan pemanfaatan
data yang lebih akurat dan kredibel.
Bagi satuan pendidikan menengah, buku ini dijadikan rujukan
pelaksanaan pendataan menggunakan sistem Dapodikmen. Satuan
pendidikan dapat memahami tugas dan fungsinya dalam pelaksanaan
pendataan sistem dapodikmen tersebut.
BukuRoadmap Pengembangan Sistem Dapodikmen ini juga berisi
penetapan prosedur dan mekanisme Pendataan data pokok
pendidikan di lingkungan Ditjen Dikmen.
1.3.
Sistematika Penulisan
Sistematika
penulisan
BukuRoadmapPengembangan
Dapodikmen dijabarkan sebagai berikut :
Sistem
HAL | 4
BAB I PENDAHULUAN
Berisikan latar belakang, maksud & tujuan, dan sistematika
RoadmapPengembangan Sistem Dapodikmen.
BAB II KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN
Berisikan tentang rasional Dapodikmen, dasar hukum yang melandasi
pendataan Dapodikmen, kronologis perkembangan sistem aplikasi
dapodikmen, arah kebijakan dan ruang lingkup sistem aplikasi
Dapodikmen serta keterkaitan antara sistem aplikasi Dapodikmen
dengna PMU 12 tahun.
BAB III KONDISI UMUM SISTEM DAPODIKMEN
Berisikan tentang kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan dari
Pengembangan Sistem Dapodikmen
BAB IV TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN
Berisikan tentang perancangan Database dan Distribusi data,
perancangan infrastruktur, perancangan pemanfaatan dan layanan
Dapodikmen serta perancangan aplikasi manajemen administrasi
berbasis TIK disekolah.
BAB V STRATEGI DAN PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN SISTEM
DAPODIKMEN
Berisikan tentang strategi dan pembiayaan Pengembangan Sistem
Dapodikmen dalam jangka pendek, menengah dan panjang.
BAB VI ORGANISASI DAN TATA KELOLA SISTEM DAPODIKMEN
Berisikan tentang organisasi pendataan, mekanisme pendataan dan
mekanisme pemanfaatan Dapodikmen untuk pembinaan sekolah
menengah.
BAB VII PENUTUP
Berisikan tentang Kesimpulan dan rekomendasi pengembangan sistem
Dapodikmen
HAL | 5
HAL | 6
BAB II
KONSEP PENGEMBANGAN SISTEM
DAPODIKMEN
2.1 Rasional
Sistem Dapodikmen lahir karena ketidakberdayaan sistem pendataan
yang selama ini berjalan untuk melayani kebutuhan kementerian dan
stakeholder pendidikan yang semakin meningkat. Beberapa unit kerja
yang melaksanaan pendataan kurang mampu meyakinkan pengambil
keputusan bahwa data yang disediakan adalah akurat, terbaru, dan
disampaikan tepat waktu. Kadangkala data yang telah dikumpulkan
oleh unit kerja yang satu sering dianggap tidak valid oleh unit kerja lain
yang juga melakukan pendataan pada entitas pendataan yang sama.
Hal ini terjadi karena mekanisme yang dilaksanakan berbeda dan tidak
lagi sesuai dengan kecepatan kebutuhan data.
HAL | 7
HAL | 8
2.1.2. Keterpaduan
Data
Perencanaan Pendidikan
Untuk
Mendukung
HAL | 9
10
HAL | 10
HAL | 11
12
HAL | 12
13
HAL | 13
e.
14
HAL | 14
15
HAL | 15
HAL | 16
HAL | 17
18
HAL | 18
19
HAL | 19
HAL | 20
21
HAL | 21
HAL | 22
23
HAL | 23
24
HAL | 24
25
HAL | 25
HAL | 26
2.)
27
HAL | 27
4.)
Dari Klasifikasi sistem Data Warehouse dan ODS ada Data Referensi
Pendidikan sebagai fungsi integrator semua programpembangunan
pendidikan pada entitas data Satuan Pendidikan (NPSN),
Peserta Didik (NISN),Pendidik dan Tenaga Kependidikan(NUPTK).
Sedangkan Data Master Satuan Pendidikan sebagai fungsi integrator
semua program pembangunan pendidikan pada satuan pendidikan
yang meliputi 3 unsur yaitu tabular, Citra dan Spasial.
28
HAL | 28
29
HAL | 29
tidak bisa di akses, dan prosesnya menjadi sangat lama sekali. Atau
disaat Sekolah sudah melakukan upate data di aplikasi namun di verval
peserta didik masih belum update. Hal ini yang terkadang
menimbukan pertanyaan oleh sebagian operator Sekolah datanya
tidak sama dengan yang ada di ODS.
Keterangan
1. Satu Sumber Data: Dapodikdas, Dapodikmen, Dapodik Paudni
2. Operational Data Store(ODS), berfungsi melakukanSinkronisasi
dengan Sumber Data dan Quality Control (QC) Data Entitas.
3. Data Entitas terdiri atas Peserta Didik, Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, dan Satuan Pendidikan.
4. Proses Verifikasi Validasi (Verval) Data Entitas.
30
HAL | 30
31
HAL | 31
32
HAL | 32
HAL | 33
1.
2.
3.
4.
Data Pendidikan.
Komunikasi Pengelola Data.
Infrastruktur Sistem.
Mekanisme Pengelolaan Data (SOP = Standar Operational
Procedure)
Lebih lanjut unit utama sebagai unit kerja yang diberikan tugas sebagai
pengumpul data, akan mereplikasi database Dapodikmen yang
dimilikinya dengan unit kerja terkait. Langkah mereplikasi database
tersebut bertujuan agar unit kerja terkait di lingkungan Ditjen Dikmen
memiliki keleluasaan dalam melakukan analisis untuk kebutuhan
internal. Selain itu, langkah ini juga dimaksudkan agar unit terkait tidak
lagi memiliki alasan melakukan pengumpulan data sendiri untuk
kebutuhan internal karena seluruh kebutuhan datanya telah terpenuhi
oleh sistem Dapodikmen. Kalau ada atribut data yang belum
diakomodir dalam sistem Dapodikmen, unit kerja terkait dapat segera
mengusulkan kebutuhan tersebut di masa depan. Ditjen Dikmen akan
mengakomodir kebutuhan tersebut dan memberikan dukungan
teknologi sinkronisasi kepada seluruh unit kerja terkait.
Dengan model sinkronisasi database ini memungkinkan unit terkait
untuk mengembangkan aplikasi analisis data (retrieval) yang
outputnya disesuaikan dengan kebutuhan internal. Ketentuan replikasi
database sistem Dapodikmen ini berlaku juga untuk dinas pendidikan
Provinsi maupun dinas pendidikan kabupaten/kota sehingga mereka
juga bisa menganalisis data sesuai dengan kebutuhan lokal dan
mengembangkan aplikasi retrieval.
Dalam beberapa hal, Dinas Pendidikan di daerah masing-masing
memiliki akses lebih terhadap sekolah. Ketika data yang tersimpan di
sistem Dapodikmen tidak sesuai dengan kondisi lapangan (misalnya
jumlah sekolahnya tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan) maka
34
HAL | 34
35
HAL | 35
36
HAL | 36
37
HAL | 37
Bila ada unit utama dan unit yang terkait di Kemdikbud melakukan
penerbitan, atau penentuan data referensi pendidikan maka sudah
tidak sesuai lagi dengan instruksi menteri nomor 2 tahun 2011.
Dalam membangun data di Kementerian, Pusat Data dan Statistik
Pendidikan melibatkan pihak pihak yang terkait. Verifikasi dan Validasi
NPSN untuk satuan Pendidikan serta mekanisme pengajuan NPSN
baru melibatkan unsur Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. Untuk
mempercepat Verifikasi dan validasi ini setiap Dinas Pendidikan
Kabupaten/kota diberikan hak akses langsung ke web manajemen
PDSP.
Mengingat NPSN merupakan kunci yang sangat penting dalam sistem
integrasi pengelolaan database. Untuk dapat mensinkronkan data
yang ada (data hasil pendataan dan data hasil transaksi). Metode
pengelolaannya berkoordinasi dengan Kantor Dinas setempat, terkait
dengan Surat Ijin Operasional yang dikeluarkan oleh Pemerintah
38
HAL | 38
39
HAL | 39
Tujuan dari verifikasi dan validasi data peserta didik adalah untuk
memadankan antara data peserta didik yang ada di DAPODIK dengan
di PDSP sehingga satu peserta didik hanya memiliki satu NISN. Data
peserta didik dari DAPODIK yang masuk ke PDSP akan dicek
kesesuaiannya berdasarkan NISN, nama, dan tanggal lahir. Data
peserta didik yang sudah sesuai akan masuk ke referensi sedangkan
data peserta didik yang belum sesuai akan masuk ke residu.
Sedangkan untuk Verifikasi dan validasi Peserta didik (NISN)
mekanisme melalui data pokok pendidikan sebagaimana pada
penjelasan gambar berikut :
40
HAL | 40
Data master lain pada referensi yang dikelola oleh PDSP adalah Nomor
unik Pendidik dan tenaga kependidikan (NUPTK). Sistem verifikasi dan
validasi data PTK bertujuan untuk membersihkan data PTK yang
belum valid, disebabkan double counting atau sudah tidak aktif
(pensiun/meninggal). Pada tahap permulaan ini PDSP baru
membersihkan data PTK dari segi NUPTK, nama, dan sekolah induk
sehingga sasaran verfikasi validasi PTK tahap ini adalah satu orang PTK
hanya memiliki satu NUPTK dan satu sekolah induk sebagai satuan
administrasi pangkal (SATMINKAL) dimana guru tersebut bertugas.
Untuk kedepannya, sasaran verfikasi validasi data PTK akan bergeser
pada variable-variable lainnya.
Metode pengelolaannya berkoordinasi dengan Kantor Dinas setempat,
terkait dengan kepastian surat penugasannya, dengan sumber data
dari pendataan DAPODIK.(Memastikan satu PTK dengan satu NUPTK)
41
HAL | 41
42
HAL | 42
Adapun referensi data operasional pada PDSP bisa dilihat pada laman
http://referensi.data.kemdikbud.go.id atau pada table di bawah ini :
Tabel 1. Referensi Data Operasional
No
No
01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
Agama
Akreditasi
Akses Internet
Alat Transportasi
Bidang Studi
Gelar Akademik
Jabatan Fungsional
Jabatan Tugas PTK
Jenis Bantuan
Jenis Beasiswa
Jenis Diklat
Jenis Kesejahteraan
Jenis Lembaga
Jenis Pendaftaran
Jenis Penghargaan
Jenis Prasarana
Jenis Prestasi
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
HAL | 43
No
No
18
19
Jenis Sarana
Jenis Tunjangan
37
38
2.4.3. Peran
Direktorat
Dapodikmen
Teknis
Dalam
Sistem
44
HAL | 44
Namun bila dilihat dari siklus data pokok yang melibatkan dengan unit
utama lainnya, maka bisa terlihat pada table dibawah ini peran pada
masing masing unit utama dan unit yang terkait.
45
HAL | 45
46
HAL | 46
3.
4.
5.
6.
3.
4.
HAL | 47
5.
48
HAL | 48
Aplikasi Dapodikmen.
Aplikasi Dapodikmen adalah aplikasi pengumpulan data tingkat
sekolah menengah yang merupakan perkembangan dari aplikasi
PAS (Paket Aplikasi Sekolah), mendata ulang data data sekolah,
namun melengkapi data PAS yang menyesuaikan dengan struktur
data Dapodikmen. Dengan tujuan mendapatkan data yang akurat
dan lengkap dengan aplikasi Dapodikmen.
Aplikasi Dapodikmen oleh tim pengembang lebih dikenal denan
aplikasi front end, mengingat aplikasi inilah yan digunakan oleh
pengguna/Sekolah. Aplikasi Dapodikmen ini 1 paket namun bisa
digunakan untuk jenjang SMA, SMK dan SMALB. Jika ada Aplikasi
pendukung lain maka aplikasi lain itu menjadi sub sistem dari
Dapodikmen dan sumber utamanya data di sekolah tetap
menggunakan Aplikasi Dapodikmen.
Aplikasi Dapodikmen akan terus dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan dan kebijakan dari Kemdikbud. Sehingga Sekolah tetap
bisa mengikuti dan menjalankan aplikasi Dapodikmen sebagai
aplikasi penjaringan data di lingkunan pendidikan menengah.
2.
HAL | 49
4.
50
HAL | 50
51
HAL | 51
52
HAL | 52
7.
8.
9.
53
HAL | 53
54
HAL | 54
55
HAL | 55
56
HAL | 56
http://sync.dikmen.kemdibud.go.id
dan sinkronisasi offline.
HAL | 57
58
HAL | 58
HAL | 59
2.
3.
60
HAL | 60
61
HAL | 61
62
HAL | 62
63
HAL | 63
64
HAL | 64
65
HAL | 65
yang
mengalami
kesulitan
dalam
66
HAL | 66
TIK di sekolah. Bahkan Sekolah yang memiliki potensi ini untuk bisa
dibekali dengan melakukan entri data dengan tim kerja yang ada di
sekolah bila ruang lingkup entri sudah masuk ke ranah penilaian.
Materi lain yang perlu dalam sekolah unggulan dan rujukan ini adalah
mendorong sekolah mampu menerapkan adminstrasi berbasis TIK di
sekolah secara modern dan teknologi awan guna mewujudkan layanan
pendidikan di sekolah yang lebih baik.
2.5.5. Pengembangan
Implementasi
Mekanisme
Sosialisasi/
2. Kegiatan Workshop
Dalam rangka memperluas informasi Kebijakan pendataan dengan
aplikasi Dapodikmen,maka perlu disosialisasikan melalui kegiatan
kegiatan yang di selenggarakan oleh Direktorat Teknis atau lembaga
terkait.
67
HAL | 67
4. Publikasi Media
Ditjen Dikmen melakukan publikasi melalui mediauntuk
menginformasikan kepada masyarakat luas tentang pendataan
Dapodikmen
ini. Sehingga masyarakat bisa mengetahui
manfaatpendataan dengan menggunakan sistem Dapodikmen.
5. Buku Panduan Pendukung Aplikasi Dapodikmen
Dalam implementasi sistem Dapodikmen ini, Ditjen Dikmen
menyiapkan beberapa buku panduan pendukung aplikasi
Dapodikmen. Buku pendukung itu berupa buku panduan sukses
implementasi Dapodikmen, Pertanyaan Seputar Aplikasi Dapodikmen
yang sering muncul (Frequently Asked Questions (FAQ)), dan panduan
penggunaan aplikasi Dapodikmen.Buku panduan sukses implementasi
dibuat untuk memudahkan operator sekolah dalam impelementasi
tahap demi tahap mulai dari persiapan sekolah dalam impelementasi
aplikasi
Dapodikmen,
Pra-Instalasi,
Download
Aplikasi,
Downloadprefill, instalasi aplikasi dan regristrasi aplikasi.
Bila operator Dapodikmen membaca dengan cermat per BAB mulai
dari Beranda, Sekolah, Sarpras, PTK, Peserta Didik dan Rombongan
Belajar akan sangat membantu dalam proses entri data. Dalam buku
panduan sukses ini juga dilengkapi cara entri data melalui jaringan dan
tips aplikasi Dapodikmen.
68
HAL | 68
69
HAL | 69
2.
3.
4.
70
HAL | 70
71
HAL | 71
9. Call Center
Call Center yang disediakan dalam pendataan Dapodikmen
mengadopsi teknologi IP PBX. Maksudnya, komunikasi yang dilayani
oleh operator call center menggunakan jalur Voice Over Internet
Protocol. Di pusat, disediakan server IP PBX yang menghubungkan
seluruh IP Phone atau SoftPhone yang terdapat di Sekretrariat Ditjen
Dikmen melalui Jaringan Komputer Lokal. Selain itu, IP PBX juga
dihubungkan dengan PSTN Telkom supaya IP Phone/SoftPhone yang
terpasang dapat berkomunikasi dengan telpon kabel biasa (telpon
analog).
Selain itu, IP PBX juga dikoneksikan dengan internet, sehingga IP
Phone maupun SoftPhone yang terkoneksi dengan internet di luar
jaringan komputer lokal dapat juga berkomunikasi dengan IP
Phone/SoftPhone di dalam gedung Sekretariat Ditjen Dikmen.
72
HAL | 72
73
HAL | 73
74
HAL | 74
75
HAL | 75
76
HAL | 76
BAB III
KONDISI UMUM SISTEM DAPODIKMEN
3.1 Kondisi Saat ini
3.1.1. Aplikasi
Aplikasi Sistem Dapodikmen terbagi menjadi tiga bagian yaitu aplikasi
Front End, aplikasi Sinkronisasi dan aplikasi Back End.
Aplikasi FrontEnd
Aplikasi FrontEnd atau yang lebih dikenal di operator sekolah sebagai
aplikasi dapodikmen adalah penyatuan aplikasi pendataan
dilingkungan ditjen dikmen dengan arah satu aplikasi bisa digunakan
untuk SMA/SMK/SMALB. Pengiriman data dengan menggunakan PAS
SMA/SMK/SMALB tidak akan hilang dan dimigrasikan ke server baru
dapodikmen untuk bisa digenerate oleh sekolah sebagai data awal
aplikasi atau prefill.
Sekolah yang telah melakukan pengiriman data dapodikmen dengan
menggunakan PAS, maka diaplikasi dapodikmen sekolah melanjutkan
dengan validasi dan update data sesuai dengan kondisi yang ada saat
ini. Namun jika sekolah sebelumnya belum melakukan pengiriman
data ke server maka akan entri data dimulai dari awal mulai dari profil
sekolah, Sarana Prasarana, PTK dan Peserta didik.
Aplikasi Dapodikmen sebelum disosialisasikan kepada sekolah terlebih
dahulu disosialisasikan pada Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota dan
Dinas pendidikan Provinsi pada saat kegiatan Verifikasi data pokok
pendidikan menengah tahun 2014. Hal ini dilakukan agar Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota bisa melakukan pendampingan dan
monitoring aplikasi dapodikmen ke sekolah dengan cepat dan mudah.
77HAL | 77
prefill yang
di laman
segera
pendidikan
ke email
Faktor lain pada aplikasi dapodikmen saat ini adalah ada sekolah pada
kabupaten tertentu sudah memiliki kode regristrasi namun tidak bisa
melakukan regristrasi diaplikasi disebabkan karena referensi wilayah
yang belum lengkap atau update sebagaimana syarat yang sudah
ditentukan oleh aplikasi itu sendiri. Tidak hanya faktor wilayah, ada
referensi operasional yang dibutuhkan pada aplikasi dapodikmen ini
yang masih belum tersedia, khususnya pada bidang studi pendidikan
PTK, Mata pelajaran pada tab pembelajaran dan pengisian sertifikasi
PTK.
Spesifikasi Aplikasi Dapodikmen yang digunakan sebagai berikut:
1) Model: Web-based
2) Platform: LAMPP Stack
3) Database: Postgre SQL9.2
4) Instalasi di-pack berupa setup.exe
78
HAL | 78
79
HAL | 79
80
HAL | 80
81
HAL | 81
HAL | 82
83
HAL | 83
84
HAL | 84
85
HALAMAN : | 79
Penyediaan infrastruktur untuk mendukung proses pendataan dapodikmen yang ada saat ini tergambar pada
topologi dapodikmen dibawah ini.
3.1.2. Infrastruktur
86
HAL | 80
87
HAL | 81
88
HAL | 82
89
HALAMAN : | 83
proses sertifikasi
melalui
program
daridari
BPSDM
datanya
proses sertifikasi
melalui
program
BPSDMbisa
bisa langsung
langsung datanya
diambil diambil
melaluimelalui
Verifikasi
dan dan
validasi
PTK
Begitujuga
juga
Verifikasi
validasi
PTKoleh
olehPDSP.
PDSP. Begitu
untuk Penilaian
hasil belajar
peserta
didik
digunakan
untuk Penilaian
hasil belajar
peserta
didikyang
yangnantinya
nantinya digunakan
untuk perguruan
tinggi tinggi
dan program
bidik
untuk perguruan
dan program
bidikmisi
misidapat
dapat memanfaatkan
memanfaatkan
data yang
ada
di dapodikmen
sebagaimana
gambar
ini: :
data
yang
ada di dapodikmen
sebagaimana
gambardibawah
dibawah ini
Gambar
32Transaksi
mengacu
pada
Gambar
32Transaksi
mengacu
padadapodik
dapodik
90
Roadmap Roadmap
Pengembangan
Pengembangan
SistemSistem
Dapodikmen
Dapodikmen
Tahun
Tahun
2014-2019
2014-2019
HALHAL
| 84| 84
BAB IV
TAHAPAN PENGEMBANGAN SISTEM
DAPODIKMEN
4.1. Perancangan Database
Ditjen Dikmen menaungi beberapa direktorat teknis yaitu Direktorat
Pembinaan SMA, Direktorat Pembinaan SMK, Direktorat Pembinaan
PKLK, dan Direktorat Pembinaan PTK. Dari sudut pandang kebutuhan
data, masing-masing direktorat tersebut memiliki fokus berbeda-beda,
kondisi ini mengarahkan pihak sekretariat agar memperhatikan lebih
detail kondisi masing-masing Direktorat Teknis.
Tahap awal perancangan database dimulai dengan mengembangkan
formulir Sekolah, PTK, dan Peserta Didik. Ketiga formulir ini dirancang
untuk menggambarkan kondisi yang akan dijaring oleh sistem
pendataan menggunakan Aplikasi Dapodikmen. Formulir dalam hal ini
tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai alat penjaringan, tetapi
untuk memastikan apakah database hasil rancangan nanti mampu
melayani kebutuhan data seperti yang diharapkan.
Jika diamati, perbedaan mendasar antar jenjang di Ditjen Dikmen
adalah masalah penjurusan dan peminatan. Jenjang SMA tidak terlalu
banyak memiliki jenis jurusan jika dibandingkan dengan jenjang SMK.
Sedangkan jenjang PKLK, penjurusannya ditentukan oleh ketunaannya.
Cita-cita awal dibangunnya dapodikmen adalah penyatuan struktur
database untuk seluruh jenjang dengan tambahan kekhususan jika
diperlukan oleh masing-masing jenjang. Pada tahap ini, ditemukan
beberapa ciri khusus dari masing-masing jenjang. Di Direktorat
Pembinaan SMA, pengakuan sertifikasi ISO melekat pada satuan
91
HAL | 85
92
HAL | 86
suatu sistem bisa dievaluasi dan dianalisa apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan atau tidak.
Secara umum, desain sistem ini ditujukan untuk menjadi pedoman
(guideline) dalam rangka mengefektifkan dan mengefisienkan upaya
untuk menjadikan data pendidikan tersedia, bermanfaat dan dapat
dipercaya.
Secara khusus, desain sistem ini dijabarkan dalam bentuk yang lebih
praktis. Sesuai dengan kriteria data yang dikehendaki pada Bab
Sebelumnya, desain sistem data pendidikan ini merupakan cara
menata data pendidikan agar memenuhi kriteria:
a.
b.
c.
d.
e.
Untuk selanjutnya dalam bab ini akan dijelaskan lebih detail mengenai
arsitektur sistem, rancangan struktur basisdata Dapodik, rancangan
mekanisme, strategi pemenuhan kualitas data, serta strategi
peningkatan kualitas sistem.
93
HAL | 87
94
HAL | 88
editing pada salinan agar sesuai dengan data terbaru. Tetapi ini juga
mengandung potensi menerima human error.
Salinan data yang sudah berbeda dengan sumbernya dapat
dikategorikan data dengan sumber yang lain. Atau dengan kata lain,
sudah melanggar prinsip "Single Source of Data".Basisdata yang
mengikuti prinsip "Single Source of Data" harus memenuhi beberapa
kriteria, diantaranya:
1. Mampu menampung semua data yang berlingkup nasional.
2. Merupakan rujukan yang persisten, dimana perujuk tidak akan
kehilangan rujukan yang dikarenakan perubahan pada sumber
data.
3. Kelengkapan data dapat diterima semua pengguna.
4. Validitas data dapat diterima.
5. Operasi data sederhana dan berkinerja baik (responsif).
95
HAL | 89
3.
96
HAL | 90
Data referensi
Data pokok
97
HAL | 91
98
HAL | 92
99
HAL | 93
pengumpulan
data telah
Inmen
tahun
pengumpulan
data dinyatakan
telah dinyatakan
Inmennomor
nomor 22 tahun
20112011
sebagai tanggungjawab
unit utama.
Artinya,
tidak
sebagai tanggungjawab
unit utama.
Artinya,basisdatanya
basisdatanya tidak
satusatu
lagi.Padahal,lagi.Padahal,
prinsip single
source
of data
diperlukan
untuk
prinsip single
source
of datamutlak
mutlak diperlukan
untuk
mendasari platform
pemanfaatan
datadata
secara
(shareable).
mendasari platform
pemanfaatan
secarabersama
bersama (shareable).
Oleh karenaOleh
itu,karena
prinsip
Source
Of Data
keatas
atas
menjadi
itu,Single
prinsip Single
Source
Of Dataditarik
ditarik ke
menjadi
Level Logis,
bukan
FisikFisik
lagi.lagi.
Kelima
keempat
Level
Logis,Level
bukan Level
Kelimarepository
repository didikeempat
unit utama unit
danutama
datadan
warehouse
di PDSP
harus
dilihat
sebagai
data warehouse
di PDSP
harusdapat
dapat dilihat
sebagai
satu Single
Gambar
skema
satuSource
Single Of
SourceData.
Of Data.
Gambar3434 menunjukkan
menunjukkan skema
penyelenggaraan
basisdata
terdistribusi
untuk
bersama-sama
penyelenggaraan
basisdata
terdistribusi
untuksecara
secara bersama-sama
mengimplementasikan
prinsipprinsip
Single
Source
secara
logis.
mengimplementasikan
Single
SourceOfOfData
Data secara
logis.
Secara
Secara
logis, logis,
semuanya
konsisten
semuanya
konsisten
dan sinkron
dan sinkron
membentuk
membentuk
satu satu
basisdata.
basisdata.
Gambar 34Prinsip
Gambarsingle
34Prinsip
source
singleof
source
data
of data
diterapkan
diterapkan
secara
secaralogis
logis untuk
untuk
merangkai
merangkai
kelima repository
kelima repository
yang ada
yangdiada
unit
di unit
utama
utamadan
dan PDSP.
PDSP.
Basisdata terdistribusi
Basisdata terdistribusi
adalahadalah
basisdata
basisdata
yang
yang
secara
secara logical
logical adalah
adalah
satusatu
namun secara
namunfisik
secaratersimpan
fisik tersimpan
dalam
dalam
piranti
piranti yang
yang terpisah-pisah.
terpisah-pisah.
Beberapa alasan
Beberapadipilihnya
alasan dipilihnya
desain
desain
terdistribusi
terdistribusi dalam
dalam basisdata
basisdata
ini ini
adalah sebagai
adalah
berikut:
sebagai berikut:
100
Roadmap Pengembangan
Roadmap Pengembangan
Sistem Dapodikmen
Sistem Dapodikmen
Tahun
Tahun
2014-2019
2014-2019
HAL |HAL
94 | 94
101
HAL | 95
102
HAL | 96
Untuk data yang jarang berubah, data yang berada pada kuadran I dan
II, pembuatan primary key dengan menggunakan aturan sebagai
berikut:
1)
2)
3)
Untuk data yang laju perubahannya cepat, data yang berada pada
kuadran III dan IV, pembuatan primary key dengan menggunakan
aturan sebagai berikut:
1)
2)
Kode meaningless.
Verifikasi duplikasi menggunakan atribut-atribut selain kode.
103
HAL | 97
peserta didik adalah ID peserta didik dengan tipe data GUID, maka
contoh nilainya 3F2504E0-4F89-11D3-9A0C-0305E82C3301.
4.1.10.
Topologi Relasional
3)
4)
5)
104
HAL | 98
4.1.11.
Strong Reference
Hubungan antara data pokok dan data transaksi dengan data referensi
di dalam struktur basisdata Dapodik bersifat kuat (strong). Tujuannya
adalah untuk meningkatkan konsistensi data dan kevalidan data. Cara
untuk membuat hubungan yang kuat tersebut adalah dengan
melakukan standarisasi atribut dengan data referensi. Dengan kata
lain, atribut-atribut pada suatu entitas yang nilainya bersifat konsisten
dibuat melalui relasi entitas dengan data referensi dari pada berdiri
sendiri sebagai atribut baru.
Sebagai contoh, Agama merupakan atribut dari Peserta Didik. Namun
informasi dari Agama ini bersifat konsisten (Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Budha, dan Konghucu). Oleh karena itu Agama tidak dijadikan
sebagai atribut dari Peserta Didik melainkan dijadikan sebagai data
referensi yang direlasikan dengan entitas Peserta Didik. Dengan
demikian isi dari informasi Agama harus berada pada data referensi
Agama. Struktur dari basisdata Dapodik yang bersifat strong reference
ditunjukkan pada Gambar 37.
105
HAL | 99
4.1.12.
4.1.12.
Skala Nasional
Skala Nasional
HAL | 100
HAL | 100
4.1.13.
Longitudinal
107
HAL | 101
Dalam desain
Dalam tersebut,
desain tersebut,
tingkat
tingkat
kerusakan
kerusakan suatu
suatu prasarana
prasarana
disimpan
disimpan
dalam entitas
dalam entitas
Prasarana
Prasarana
Longitudinal.
Longitudinal. Dimana
Dimana data
datakerusakan
kerusakan
prasaranaprasarana
ditambahkan
ditambahkan
ke dalam
ke dalam
entitas
entitasPrasarana
Prasarana Longitudinal
Longitudinal
tanpa
tanpa
menghapus
menghapus
data kerusakan
data kerusakan
prasarana
prasaranapada
padatahun
tahun ajaran
ajaran
sebelumnya.
sebelumnya.
Data ini Data
akaniniterus
akan terus
bertambah
bertambah
seiring
seiringdengan
dengan bertambahnya
bertambahnya
tahun
tahun
ajaran. Dengan
ajaran. Dengan
mekanisme
mekanisme
penyimpan
penyimpan tersebut
tersebut maka
makaorganisasi
organisasi
dapat melihat
dapat melihat
trend trend
kerusakan
kerusakan
prasarana
prasaranasuatu
suatu sekolah
sekolahdaridari
tahun
tahun
ke ke
tahun. tahun.
Gambar 38Contoh
Gambar 38Contoh
struktur
struktur
basisdata
basisdata
Dapodik
Dapodik untuk
untuk menyimpan
menyimpan
datadata
longitudinal.
longitudinal.
108
Roadmap Pengembangan
Roadmap Pengembangan
SistemSistem
Dapodikmen
Dapodikmen
Tahun
Tahun2014-2019
2014-2019
HAL |HAL
102 | 102
4.1.14.
Rujukan Persisten
Data yang berada pada basisdata Dapodik adalah data referensi dan
data pokok. Data referensi dijadikan sebagai acuan data pokok dan
data pokok dijadikan sebagai acuan data transaksi. Data referensi ini
sangat jarang sekali berubah namun bukan berarti data referensi tidak
pernah berubah. Jika suatu saat terjadi perubahan data referensi misal
data referensi sudah tidak berlaku maka data referensi tidak boleh
dihapus. Data referensi yang sudah tidak dipakai di-expired-kan (soft
delete). Oleh karena itu dibuatlah skema expiration control seperti
yang ditunjukkan pada Gambar 39.
Adapun tujuan diberlakukannya soft delete terhadap data referensi
adalah untuk menyimpan histori dari data referensi serta menjaga
integritas dari data-data pokok yang mengacu pada data referensi
tersebut. Misal: data referensi yang ada pada tabel Sumber Dana
awalnya berisi Biro PKLN, Pustekkom, Puskurbuk. Karena adanya
peraturan baru maka Puskurbuk harus dihapus karena tidak bisa
menjadi sumber dana. Jika secara fisik data Puskurbuk dihapus maka
data-data pokok yang merefer ke Puskurbuk akan berubah dan
akibatnya data pokok tersebut tidak valid. Oleh karena itulah,
diperlakukan soft delete pada data referensi yang artinya ketika data
referensi dihapus maka data tersebut secara logika akan terhapus
(menggunakan expiration control) namun secara fisik data tersebut
masih tersimpan di dalam basisdata. Transaksi lama yang mengacu
pada "Puskurbuk" masih bisa menampilkan field sumber dananya
secara benar (otentik, sesuai dengan datanya dulu saat dimasukkan,
tidak mengalami mutasi).
109
HAL | 103
Gambar 39Penggunaan
Expiration
Control
DataReferensi.
Referensi.
Gambar 39Penggunaan
Expiration
Controlpada
pada Data
4.2. Perancangan
4.2. Perancangan
Infrastruktur
Infrastruktur
Data yang akan
Data ditampung
yang akan ditampung
oleh sistem
oleh sistem
Dapodikmen
Dapodikmen berjumlah
berjumlah
sangatsangat
besar mengingat
besar mengingat
data yang
data disimpan
yang disimpan
tidak
tidak pernah
pernah dihapus
dihapus
selama
selama
bertahun-tahun
bertahun-tahun
(longitudinal).
(longitudinal).
Dengan
Dengan
berjalannya
berjalannya waktu,
waktu,
tentutentu
data data
ini akan semakin
ini akanmembesar
semakin membesar
dan memerlukan
dan memerlukan penanganan
penanganan yangyang
hati- hatihati.
hati.
Salah satu masalah
Salah satu yang
masalahsering
yang sering
muncul
munculketika
ketika berhadapan
berhadapan
dengan
dengan
data besar adalah
data besarlamanya
adalah lamanya
proses
proses
query
querydata
data untuk
untukmenampilkan
menampilkan
rekapitulasi. rekapitulasi.
Oleh karena
Oleh karena
itu ituperlu
perlu didukungan
didukungan rancangan
rancangan
110
Roadmap Pengembangan
Roadmap Pengembangan
Sistem Dapodikmen
Sistem Dapodikmen
Tahun
Tahun2014-2019
2014-2019
HAL | 104
HAL | 104
Perangkat yang
111
HAL | 105
112
ROADMAP PENGEMBANGAN SISTEM DAPODIKMEN TAHUN 2014-2019
HALAMAN : | 105
113
HALAMAN : | 106
Server
Dengan banyaknya tantangan di depan, maka diperlukan
penambahan server untuk memastikan bahwa program-program
kerja yang akan dijalankan oleh Ditjen Pendidikan Menengah dapat
berjalan dengan maksimal. Server yang dibutuhkan adalah server
yang terbaru dengan kapasitas sangat besar, sehingga dapat
dikembangkan dengan teknologi virtualisasi. Dengan menggunakan
teknologi virtualisasi pemanfaatan perangkat server ini dapat
dilakukan secara maksimal. Akan lebih baik pula apabila server
bersifat modular, karena dengan sifat modular tersebut apabila ingin
dilakukan pengembangan dapat dengan mudah dilakukan.
114
HAL | 107
HAL | 108
115
116
HAL | 109
HAL | 110
117
4.4. Perancangan
Berbasis TIK
Aplikasi
Manajemen
Administrasi
118
HAL | 111
d) Data keuangan
Sistem Manajemen administrasi sekolah juga mencakup sistem
keuangan. Terutama pada proses pelaporan keuangan. Data
dapodikmen dapat digunakan sebagai data induk yang menyatu
dengan Pelaporan keuangan tersebut misalnya untuk pelaporan
dana BOS SM, BSM SM dan seterusnya.
e) Administrasi Penilaian
Modul penilaian mencatat seluruh proses penilaian yang dilakukan
pendidik serta memberikan kesimpulan akhir dari proses penilaian
tersebut. Hasil penilaian dapat dikirimkan ke server dapodikmen
pusat sebagai bahan analisis dari kondisi akademik masing masing
sekolah atau daerah. Data induk yang dapat digunakan sebagai
acuan adalah data PTK, Peserta didik. Rombel dan Pembelajaran.
Pelaporan Penilaian tidak hanya terbatas pada pelaporan tercetak
tetapi dapat juga melalui layanan mobile yang lebih fleksibel.
119
HAL | 112
120
HAL | 113
BAB V
STRATEGI DAN PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN
SISTEM DAPODIKMEN
Strategi pengembangan sistem Dapodikmen dirancang untuk
mendapatkan kualitas data di Kemdikbud dengan tahapan tepat dan
terarah.
121
HAL | 114
122
HAL | 115
123
HAL | 116
TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018 2019
73% 100% 100% 100% 100% 100%
95%
96%
93%
94%
80%
81%
80%
81%
95%
96%
124
HAL | 117
5.1.
5.2.
Pemenuhan
Kebutuhan
Pendukung Dapodikmen
Perangkat
Keras
5.3. Peningkatan
Kehandalan
Pendukung Dapodikmen
Perangkat
Lunak
125
HAL | 118
126
HAL | 119
127
HAL | 120
128
HAL | 121
BAB VI
ORGANISASI DAN TATA KELOLA SISTEM
DAPODIKMEN
6.1. Organisasi Pendataan
Struktur organisasi pendataan Dapodikmen sangat penting untuk
dibentuk di lingkungan Ditjen Dikmen demi terwujudnya tujuan
pendataan data pokok pendidikan satu wadah atau satu pintu yang
melibatkan Direktorat Teknis dan unsur unsur yang terkait. Mengingat
program pendataan melalui Dapodikmen berada di Sekretariat Ditjen
Dikmen dan pada Bagian perencanaan dan anggaran yang struktur
organisasi bisa dilihat pada gambar berikut ini :
129
HAL | 122
130
HAL | 123
131
HAL | 124
6.
7.
3.
4.
5.
6.
132
HAL | 125
3.
4.
5.
133
HAL | 126
HAL | 127
135
HAL | 128
136
HAL | 129
137
HAL | 130
138
HAL | 131
139
HAL | 132
140
HAL | 133
141
HAL | 134
142
BAB VII
PENUTUP
Sistem Dapodikmen memberikan harapan baru untuk memperoleh
kualitas data yang lebih baik, terbentuknya integrasi dan konsistensi
data pokok pendidikan. Slogan satu nusa, satu bangsa, dan satu data
menjadi pendorong semangat baru untuk mewujudkan kebijakan yang
saling bersinergi, terpadu antar unit yang satu dengan unit yang lain
sehingga terbentuk efisiensi pelaksanaan program kerja. Sehingga
tidak ada alasan lagi untuk melakukan pendataan lain selain yang
disampaikan dalam mekanisme pendataan pendidikan menengah.
Dalam perjalanan pelaksanaannya, roadmap ini dapat saja
disempurnakan bila dipandang perlu untuk dapat mencapai tujuan
yang diharapkan secara efisien dan efektif. Namun penyempurnaan
yang dilakukan tetap selaras dengan tujuan dari pendataan itu sendiri,
yaitupendataan satu wadah atau satu pintu yang melibatkan
Direktorat Teknis dan unsur-unsur yang terkait lainnya. Pelaksanaan
pendataan dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan untuk
menghasilkan kinerja reformasi yang maksimal. Keberhasilan
pendatan ini memerlukan komitmen dan tanggung jawab pimpinan
dan seluruh jajarannnya.
Namun demikian, proses pengumpulan data tingkat pendidikan
menengah ini tidak akan optimal apabila tidak didukung oleh para
pihak yang terkait dengan sektor pendidikan, baik oleh dinas Provinsi,
Kabupaten/ Kota, Sekolah, PTK, Peserta didik dan stake holder lainnya.
Semoga dengan disusunnya roadmap ini perencanaan pengembangan
sistem Dapodikmen akan lebih terarah, akurat dan akuntabel.
Selanjutnya dokumen ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi seluruh
pemangku kepentingan baik di pusat maupun di daerah untuk
mewujudkan data pokok pendidikan yang berkualitas.
143
HAL | 135
Sebagai akhir kata, kami ucapkan terimakasih bagi semua pihak atas
partisipasinya dalam penyusunan buku roadmap pengembangan
sistem dapodikmen tahun 2014-2019 ini.
144
HAL | 136
Daftar Pustaka
Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Pembinaan SMA (2010),
Panduan Pemanfaatan dan Pengembangan TIK Sekolah
Menengah Atas
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2014), Dapodik, Arsitektur
dan Rancangan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah (2014), Grand Design Pendidikan
Menengah Universal
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Menengah (2014), Konsep Pengumpulan Data
Dapodikmendari http://dikmen.kemdikbud.go.id/epaper10/
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPusat Teknologi Informasi Dan
Komunikasi Pendidikan (2013), Teknologi awan kemdikbuddari
http://awan.kemdikbud.go.id/index.php
Kementerian Pendidikan dan KebudayaanPusat Data dan Statistik
Pendidikan (PDSP) (2014), Sistem Pengelolaan Data Pendidikan
http://sdm.data.kemdikbud.go.id/index.php?r=site/panduan
HAL | 137
145
146
LAMPIRAN
147
HAL | 138
148
HAL | 139
149
HAL | 140
150
HAL | 141
151
HAL | 142
152
HAL | 143
153
HAL | 144
154
HAL | 145
155
HAL | 146
156
HAL | 147
157
HAL | 148
158
HAL | 149
159
HAL | 150
160
HAL | 151
161
HAL | 152
162
HAL | 153
163
HAL | 154
164
HAL | 155
PROLOG
165
HAL | 156
166
HAL | 157
167
HAL | 158
168
HAL | 159
169
HAL | 160
EPILOG
170
HAL | 161
171
HAL | 162
172
HAL | 163
173
HAL | 164
174
HAL | 165
175
HAL | 166
176
HAL | 167
177
HAL | 168
178
HAL | 169
Sinkronisasi
179
HAL | 170
180
HAL | 171
181
HAL | 172
182
HAL | 173
183
HAL | 174
Keterangan Gambar :
A. Sekolah mengentri/edit dan melakukan sinkronisasi data melalui
aplikasi dapodik.
B. Sinkronisasi data Dapodik dengan PDSP
C. Replikasi data khusus kelas terakh
D. Menggunakan data dari sistem UN untuk memproses DCP dan DNS
E. Mencetak DCP
F. Mendistribusikan DCP ke sekolah
G. Edit data siswa meliputi NISN, nama, tempat lahir,dan tanggal
lahirpadalaman
H. Ver-Val PD (PDSP)
I. Mencetak DNS
J. Mendistribusikan DNS
K. Sekolah mengembalikan DNS hasil verifikasi
L. Kabupaten/kota memperbaiki hasil verifikasi DNS
M.Proses penomoran peserta UN
N.Mencetak DNT dan KPU
O.Mendistribusikan DNT dan KPU ke sekolah melalui Kabupaten/kota
184
HAL | 175