Anda di halaman 1dari 8

Struktur utama pada Cayan Tower ini berupa pondasi, core, kolom, dan balok.

Cayan
Tower dibangun dengan beralaskan reinforced concrete mat dengan tebal 3 meter. Bangunan
memiliki 99 tiang pondasi dengan ketebalan diameter 1,2 meter. Pondasi ini menerus hingga
kedalaman 30 meter (terdalam) di bawah concrete mat tersebut.

Core terdiri dari 73 lantai dan difungsikan sebagai area service, yaitu transportasi vertikal
berupa tangga dan lift. Area servis diletakkan pada bagian core yang merupakan area non-twisted
agar memudahkan hubungan vertikal. Namun keterbatasan ruang pada core membuat beberapa
fungsi servis terletak pada twisted area. Hal ini membuat pemipaan dan pengkabelan yang lebih
rumit dibanding bangunan pada umumnya, dikarenakan perletakannya yang miring. Core
merupakan bagian yang cukup penting bagi struktur bangunan karena menanggung beban 25%
dari bangunan.

Satu hal yang cukup bermasalah pada twisting skyscrapers adalah kolom. Kebanyakan
twisting skyscrapers bergantung pada kolom konvensional, yang merupakan kolom lurus (nontwisting column). Klien (Cayan Investment and Developer) tidak menghendaki sistem kolom
konvensional ini. Dengan kolom lurus, twisting skyscraper cenderung memiliki perletakan
kolom yang aneh dan tidak jarang mengganggu sirkulasi maupun fungsi pada ruang. Hal ini
merupakan suatu masalah mengingat fungsi bangunan ini adalah hunian apartemen.

Contoh twisting skyscraper dengan kolom lurus konvensional:


Absolute Tower, Toronto MAD Architect

Maka dari itu, terdapat beberapa opsi yang ditawarkan oleh SOM Architect and Engineer.
Opsi pertama adalah membuat kolom yang turut berputar mengikuti perputaran plat lantai.
Seperti garis spiral pada barber pole, kolom ini akan miring dan berputar (terpelintir). Opsi ini
ditolak oleh ahli struktur, William Baker karena kolom tersebut akan sangat rentan terhadap gaya
puntir tambahan dari gravitasi. Selain itu, konsekuensinya merupakan bentuk fasad yang iregular.
Hal ini, bagi klien, merupakan suatu pemborosan karena panel-panel fasad tidak akan dapat
diproduksi secara masal.

Contoh twisting skyscraper dengan kolom puntir :


Evolution Tower

Opsi berikutnya, yang kemudian disetujui oleh klien, yaitu mengelompokkan kolom menjadi dua
jenis, kolom yang miring ke samping dan kolom yang miring ke depan (atau belakang). Hal ini
mengakibatkan kolom-kolom pojok pada bangunan dihilangkan bagian sudutnya, sehingga tidak
ada kolom yang miring ke samping dan depan (atau belakang) sekaligus (kolom puntir).

Perbedaan kolom pada Cayan Tower dan Evolution Tower


Kiri: Cayan Tower. Kanan: Evolution Tower.

Dengan adanya sistem struktur kolom ini, bangunan mendapat stabilitas yang lebih baik
sekaligus fasad segiempat regular dan tipikal. Sehingga panel dinding pada bangunan dapat

dibuat secara masal dan lebih efisien. Karena tiap lantai diputar sebesar 1.2 derajat, maka kolom
beton pun tidak menerus sepanjang tinggi gedung. Konsekuensinya, kolom mengalami
pergeseran 12-14 inchi pada setiap sambungan balok. Idealnya, kolom pada bangunan menerus
sepanjang tinggi bangunan. Namun secara teknis, sistem ini dapat dilakukan dengan
penghitungan struktural yang tepat. Dengan kolom yang bergeser, konsekuensinya adalah
menambah volume balok untuk dapat menyalurkan beban antar lantai pada bangunan. Ikatan
antar balok dan kolom ini dinamakan spandrel beam frame, dan menopang 75% beban pada
bangunan.

Perbedaan kolom yang bergeser tiap lantai pada Cayan Tower

Sesuai dengan konsepnya : Infinity Tower, enam lantai teratas dibuat seolah-olah
menghilang. Maka dari itu, perletakan core dibatasi hingga ketinggian 73 lantai.
Konsekuensinya, keenam lantai tersebut tidak memiliki perkuatan core yang cukup
mempengaruhi kestabilan bangunan. Enam lantai teratas kemudian menggunakan sistem
perkuatan bracing V untuk menstabilkan bangunan dari gaya lateral angin.

Anda mungkin juga menyukai