Anda di halaman 1dari 10

Jika Engkau Malas

Membaca,
Ingatlah Kisah
Heroik Ini
(Inspirasi dan Kisah-Kisah Shohih Ulama dalam Membaca)

Kusnandar Putra

Kata Pengantar
Assalamu alaykum warohmatullohi wabarokatuh
Alhamdulillah, wassholatu wassalamu ala nabiyyina muhammad wa ala
alihi wa ashbini ajmain. Amma baad.
Alhamdulillah, selesai juga e-book ini dalam kurun waktu sehari. Saya
kumpulkan dari berbagai buku, literasi, dan situs-situs salaf. Semoga
kumpulan tulisan ini bermafaat bagi kita semua. Wassalamu alaykum
warohmatullohi wabarokatuh.
Gowa, 10-6-2015
Kusnandar Putra
WA 082393134148

Jika engkau beralasan, Saya malas baca buku!


Al Imam an-Nawawy setiap hari membaca 12 jenis ilmu
yang berbeda (Fiqh, Hadits, Tafsir, dsb..)
***
Jika engkau berasumsi, Saya sering mengantuk, apalagi kalau
ketemu bantal!
Ibnul Jahm membaca kitab jika beliau mengantuk, pada
saat yang bukan semestinya. Sehingga beliau bisa segar
kembali.
Ibnul Jahm berkata, Apabila kantuk menyerangku pada
selain waktu tidur, maka saya segera mengambil kitab
hikmah, lalu saya mendapati hatiku berbunga-bunga
kegirangan ketika mendapatkan ilmu.
(al-Hayawan 1/53 oleh al-Jahidz)
***
Jika engkau bersikeras, Saya bosan mendengar orang yang
membahas isi buku!
Majduddin Ibn Taimiyyah (Kakek Syaikhul Islam Ibn
Taimiyyah) jika akan masuk kamar mandi berkata
kepada orang yang ada di sekitarnya, Bacalah kitab ini
dengan suara keras agar aku bisa mendengarnya di
kamar mandi.
3

Jika engkau berleha-leha, Tanpa bantal dan guling, saya tidak bisa
tidur!
Al Hasan al-Lulu-i selama 40 tahun tidaklah tidur kecuali
kitab berada di atas dadanya.
***
Jika engkau sibuk dan berkata, Kalau bepergian, saya harus bawa
HP untuk buat status di FB, Twitter, WhatsApp!
Al-Hafidz
al-Khothib
tidaklah
berjalan
kecuali
bersamanya kitab yang dibaca, demikian juga Abu
Nuaim al-Asbahaany (penulis kitab Hilyatul Awliyaa).
***
Jika engkau membandingkan, Kalau ada uang, saya paling malas beli
buku, mendingan beli perabot rumah tangga!
Al-Hafidz Abul Alaa a Hamadzaaniy menjual rumahnya
seharga 60 dinar untuk membeli kitab-kitab Ibnul
Jawaaliiqy.
***

Jika engkau merasa bosan, Dalam sehari, saya kadang membaca 1


lembar halaman buku!
Al-Khothib al-Baghdady membaca Shahih al-Bukhari
dalam 3 majelis (3 malam), setiap malam mulai bada
Maghrib hingga Subuh (jeda sholat).
Catatan: Shahih al-Bukhari terdiri dari 7008 hadits, sehingga
rata-rata dalam satu kali majelis (satu malam) dibaca 2336
hadits.
***
Jika engkau memberi syarat, Di rumah, saya punya waktu masimal
15 untuk membaca buku!
Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albany rata-rata
menghabiskan waktu selama 12 jam sehari untuk
membaca buku buku hadits di perpustakaan.
***
Jika engkau terbiasa, Setelah selesai 1 buku dibaca, saya kadang
simpan di dos buku itu. Karena sudah bosan dan tamat!
Gholib bin Abdirrahman bin Gholib al-Muhaariby telah
membaca Shahih al-Bukhari sebanyak 700 kali.
***

Jika engkau menyibukkan diri, Setelah selesai sholat, kadang saya


ngobrol dengan teman-teman membahas fitnah!
Beberapa orang berkata kepada Abdullah bin Mubarak,
Ketika engkau telah menunaikan shalat, mengapa
engkau tidak duduk bersama kami? Dia menjawab,
Saya pergi untuk duduk bersama para sahabat dan
tabiin. Mereka bertanya, Dimana mereka? Dia
menjawab, Saya pergi lalu membaca kitab-kitab, maka
saya mengetahui amal amal dan keteladanan mereka.
Apa yang bisa saya lakukan bersama kalian? Sementara
kalian hanya duduk membicarakan aib orang lain!
***
Jika engkau beralasan, Lebih baik saya menikmati makanan
daripada membaca!
Imam Ibn Uqail Al-Hambali berkata, Aku menyingkat
semaksimal mungkin waktu-waktu makan, sehingga aku
memilih makanan roti basah daripada roti kering (roti
basah memerlukan waktu lebih pendek yang cukup
untuk membaca 50 ayat, antara 4-5 menit) karena selisih
waktu mengunyahnya bisa aku gunakan untuk membaca
atau menulis suatu faedah yang sebelumnya tidak aku
ketahui.
***

Jika engkau berbangga, Lebih enak tidur daripada membaca!


Abu Muhammad bin At-Tabban dalam awal-awal belajar.
Ia ketika itu belajar dalam seluruh malam. Karena begitu
sayang, ibunya sampai melarang ia membaca di malam
hari seperti itu. Caranya agar bisa terus belajar, Abu
Muhammad mengambil lampu dan diletakkan di bawah
baskom sehingga dikira dirinya sudah tidur. Jika ibunya
telah tidur, ia mengambil kembali lampu tersebut dan ia
melanjutkan belajarnya di malam hari.
Imam Ibnu Tabban adalah seorang ulama yang bersemangat
sangat tinggi dalam menuntut ilmu, sehingga dia pernah
mempelajari kitab al-Mudawwanah sebanyak 1000 kali! Dia
pernah berkata tentang dirinya, Dahulu ketika saya awalawal menuntut ilmu, saya gunakan seluruh malam untuk
belajar, sehingga ibuku pernah melarangku dari membaca di
malam hari. Akhirnya saya bersiasat untuk membuat lampu
dan menaruhnya di bawah tempat tidur lalu saya berpurapura tidur. Ketika saya rasa bahwa ibuku benar-benar telah
tidur, maka saya keluarkan lampu dan melanjutkan belajar.
(Tartibul Madarik 1/78 al-Qodhi Iyadh)
***

Jika engkau melemah, Saya sudah tua, pensiun, tidak ada lagi waktu
untuk belajar!
Ibnu Aqil ketika usianya mencapai 80 tahun, ia berkata,
"Semangatku tidaklah luntur di masa tuaku, begitu pula
semangatku dalam ibadah tidaklah usang. Walau
terdapat uban di rambut kepalaku, namun tidak
melunturkan semangatku. Hanya Allah yang memberi
taufik untuk terus semangat dalam belajar."
***
Jika engkau masih beralasan, Saya tetap malas membaca!
Dikisahkan Tsalab (ahli nahwu tersohor) bahwa pernah
keluar dari masjid usai sholat ashar pada hari Jumat.
Beliau memang sedikit tuli. Di tengah-tengah sedang
asyik membaca kitab sambil berjalan, tiba-tiba ada kuda
yang menabraknya sehingga dia tersungkur di sebuah
lubang. Akhirnya, dia ditolong dan dikeluarkan dalam
keadaan berlumpur kemudian diantarkan ke rumah.
Setelah itu dia merasakan sakit di bagian kepalanya dan
keesokan harinya meninggal dunia.
(Wafayatul Ayan 1/104 oleh Ibnu Khollikan)
***

Jika engkau punya kebiasaan, Paling enak baring-baring di rumah


saja!
Kebiasaan Imam Zuhri, kalau masuk rumah maka beliau
meletakkan kitab-kitabnya bertumpukan di sekitarnya.
Beliau menikmati kesibukannya tersebut sehingga lalai
dari segala urusan dunia lainnya. Suatu saat istrinya
pernah berkata padanya, Demi Alloh, sungguh kitabkitab ini lebih berat bagiku daripada tiga istri
sainganku!
(Wafayatul Ayan 4/177178 oleh Ibnu Khollikan)
***
Jika engkau menyimpulkan, Tak ada gunanya membaca buku
berulang-ulang!
Al-Muzani
berkata,
Saya
membaca
kitab arRisalah karya asy-Syafii sejak lima tahun yang lalu,
setiap kali aku membacanya saya mendapatkan faedah
baru yang belum aku dapatkan sebelumnya.
(Manaqib Syafii hlm. 114 oleh al-Aburri)
***
Jika engkau membantinkan, Cukup 1 kali tamat saja 1 buku!
Ibnu Basykuwal menceritakan bahwa Abu Bakr bin
Athiyyah mengulang-ngulang membaca kitab Shohih
Bukhori sebanyak 700 kali.
(ash-Shilah 2/433)
9

Jika engkau mengganggap aneh, Mana mungkin orang bisa


membaca ulang buku sebanyak 100 kali!
Disebutkan dalam biografi Abbas bin Walid al-Farisi
bahwa ditemukan dalam sebagian akhir kitabnya suatu
tulisan: Saya telah membacanya sebanyak 1.000 kali.
(Thobaqot Ulama Afrika wa Tunis hlm. 224)
Abdulloh bin Muhammad, ahli fiqih dari Irak, beliau pernah
membaca kitab al-Mughni karya Ibnu Qudamah (sekarang tercetak
dengan 15 jilid) sebanyak 23 kali!! (Dzail Thobaqot
Hanabilah 2/411)
***
Jika engkau masih juga malas, Bawaan saya malas terus!
Dari Abu Hurairah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa
sallam bersabda,
Semangatlah dalam hal yang
bermanfaat untukmu, minta tolonglah pada Allah, dan
jangan
malas
(patah
semangat).
(HR. Muslim no. 2664)
Semoga Alloh subhanahu wa ta'ala memberi taufik kepada kita
semua....[]
Bontotene, Juni 2015
Kusnanadar Putra

10

Anda mungkin juga menyukai