Nama Kelompok H
Dian Putri Ambar
(11043023)
Menurut Halawani, Shaik, & Prasad, algoritma GSP secara umum dipandang
sebagai algoritma luas traversal pertama, yang menemukan semua urutan yang
sering munculdengan cara melewati beberapa data.
Menurut J. Zaki (1997) dalam (Budhi, Handojo, & Wirawan, 2009) menyebutkan
algoritma GSP atau dengan nama lain apriori all adalah suatu algoritma yang dapat
memproses dan menemukan semua pola sekuensial dan non sekuensial yang ada.
Berdasarkan pada atribut penutupan suatu pola sekuensial, GSP mengadopsi banyak
cara pada calon generasi dan pendekatan uji pada mining sequential pattern (Han,
Pei, & Yan, 2005). Algoritma GSP digunakan pada mining sequence dan baik untuk
memecahkan masalah mining sequence yang banyak didasarkan pada sebuah
algoritma Apriori (Halawani, Shaik, & Prasad, 2010). Fungsi utama dari algoritma
GSP yaitu menemukan pola sequansial atau urutan.
GSP menemukan pola sekuensial. GSP skala linear dengan jumlah urutan
data, dan memiliki sifat skala-up yang sangat baik sehubungan dengan
ukuran rata-rata urutan data.
Tabel 1.1
SID
TIME (EID)
ITEMS
15,20
<(ABF)(E)>
10
<(ABF)>
10,20,25
<(DGH)(BF)(AGH)>
Tabel 1.2
Items
Jumlah
Kejadian
Item
1.
2.
Items
Jumlah
Kejadian Item
Tabel 1.4 L1
3.
Items
Jumlah
Kejadian Item
Dari Tabel 1.4 di atas kita dapat melihat bahwa a, b, d, f adalah yang
memenuhi minsup. C2 (di mana k = 2) dapat diperoleh dengan bergabung
L1 X L1 tapi kondisi ini k-2 item harus umum, jadi di sini saat bergabung
untuk mendapatkan item set untuk C2 (2-2 = 0) item harus umum.
Tabel 1.5 C2
Items
Jumlah Kejadian
Item
BF
BD
BF
DA
DB
DD
DF
DF
FA
AA
AB
AD
AF
AB
AD
AF
BA
FB
BB
FD
BD
F F
Tabel 1.6 L2
Items
AB
AF
BA
BF
DA
DB
DF
FA
4.
Sekarang, pada langkah ini kita harus mencapai 3-urutan item-set, yaitu
item-set memiliki 3 item. C3 (di mana k = 3) dapat diperoleh dengan
bergabung L2 X L2 tapi kondisi ini k-2 item harus umum, jadi di sini saat
bergabung untuk mendapatkan item set untuk C3 (3-2 = 1) item harus
menjadi umum.
Tabel 1.7 C3
Items
Jumlah
Kejadian
Item
FAF
DFA
ABF
DAB
ABA
FAB
AFA
BAB
BFA
BAF
DB A
DFA
DBF
Items
Tabel 1.8 L3
Jumlah Kejadian
Items
ABF
BFA
DB A
DFA
DBF
5. Pada langkah ini kita harus mencapai 4-urutan item-set, yaitu item-set
Jumlah Kejadian
Items
2
Tabel 1.10 L4
Items
DBFA
Jumlah Kejadian
Items
2
Contoh Perhitungan 1
Tabel 1. Satu set transaksi diurutkan berdasarkan ID pelanggan
dan waktu transaksi
Tabel 1. Database
ID Pelanggan
Waktu
Transaksi
Transaksi
1
1
20 Juli 2005
25 Juli 2005
30
90
2
2
2
9 Juli 2005
14 Juli 2005
20 Juli 2005
10, 20
30
40, 60, 70
25 Juli 2005
30, 50, 70
4
4
4
25 Juli 2005
29 Juli 2005
2 Agustus 2005
30
40, 70
90
12 Juli 2005
90
Urutan Data
<{30} {90}>
5 sekuensial
Tabel 3. Hasil akhir pola
<{90}>
1urutan
2urutan
3urutan
Contoh Perhitungan 2
Berikut ini tabel 1 yang merupakan data transaksi dengan minsup = 2
Tabel 1. Database
Sequence
ID
Transaction
Time
Items
C1
0001
C1
0002
C1
0015
CD
C2
0001
AB
C2
0020
BE
C2 tabel 2 untuk0050
C urutan yang
Dibawah ini adalah
menentukan jumlah data
sesuai dengan minsup.
Tabel 2. Jumlah urutan data
Berdasarkan tabel 2, maka data yang lolos (lebih dari minsup) adalah A, B dan
C. Berikut tabel 3 yang merupakan 2-urutan
Tabel 3. 1-urutan
AA
AB
AC
AB
AC
BA
BB
BC
BC
CA
CB
CC
Dari hasil tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil akhir pola sekuensial hanya
sampai pada tahap 1-urutan yaitu tabel 2.
Contoh Perhitungan 3
Tabel 1. Data transaksi, minsup=2
SID
EID
Items
10
AB
15
CD
20
BD
10
AD
15
BC
10
AC
Jumlah
JUMLAH
ITEM
JUMLAH
AA
BC
AB
BD
AC
CA
AD
CB
AB
CC
AC
CD
AD
CD
BA
DA
BB
DB
BC
DC
BD
DD
Contoh Perhitungan 4
Tabel 1. Satu set transaksi diurutkan berdasarkan ID pelanggan dan waktu
transaksi
SID
Tabel 1. Database
TIME (EID)
ITEMS
<(A)(ABC)(AC)(D)
(CF)>
01,02,03,04
<(AD)(C) (BC)
(AE)>
003,004,005,006
50,60,70
<(EGC)(AF)(CB)>
Contoh Perhitungan 4
(Kondisi)
Tentukan jumlah data urutan sesuai dengan minsup, dibawah ini
tabel 2 yang merupakan jumlah data urutan.
Tabel 2. Jumlah data urutan
Jumlah
Items
Kejadian Item
A
BB
AB
BC
AC
BC
AB
CA
AC
CB
BA
CC
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa tidak ada item yang lolos dari
minsup, jadi Dari hasil tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil akhir
pola sekuensial hanya sampai pada tahap 1-urutan yaitu tabel 2.
Contoh Perhitungan 5
Tabel 1. Satu set transaksi diurutkan berdasarkan ID pelanggan dan waktu
transaksi, minsup=3
SID
Tabel 1. Database
EID
ITEMS
20
BC
10
AC
15
15
10
ABC
15
AD
20
30
EF
10
DB
15
ACD
25
AF
20
BC
Contoh Perhitungan 5
(Kondisi)
Tentukan jumlah data urutan sesuai dengan minsup, dibawah ini tabel 2
yang merupakan jumlah data urutan.
Tabel 2. Jumlah data urutan
Items
Jumlah
Kejadian Item
BC
AB
BD
AC
CA
AC
CB
AB
CC
AC
CD
AD
CD
BA
DA
BB
DB
BC
DC
BD
DD
Dari tabel 3 dapat diketahui bahwa tidak ada item yang lolos dari minsup,
jadi dari hasil tabel 3 dapat diketahui bahwa hasil akhir pola sekuensial
hanya sampai pada tahap 1-urutan yaitu tabel 2.
ABC
Pada tabel 4 kita dapat mengetahui bahwa tidak ada yang lolos
dari minsup, jadi langkah kita berhenti hanya sampai pada tabel
4 yaitu 3-urutan
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ijedr.org/papers/IJEDR1403022.pdf