Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DENGAN ATRESIA ANI

Oleh :
Dewi Fajarwati P

P17420113009

Atresia Ani
Atresia ani adalah kelainan congenital
anus dimana anus tidak mempunyai
lubang untuk mengeluarkan feces karena
terjadi gangguan pemisahan kloaka yang
terjadi saat kehamilan.

Gambar

Etiologi
1. Kegagalan pembentukan septum
urorektal secara komplit
2. Putusnya saluran pencernaan dari atas
dengan dubur, sehingga bayi lahir tanpa
lubang anus.
3. Gangguan organogenesis dalam
kandungan
4. Kelainan bawaan

Patofisiologi

Manifestasi Klinis
1.) Mekonium tidak keluar dalam 24 jam
pertama
setelah kelahiran.
2.) Tidak dapat dilakukan pengukuran suhu
rektal pada bayi.
3.) Mekonium keluar melalui sebuah fistula
atau anus yang letaknya salah.
4.) Perut kembung.
5.) Bayi muntah-muntah pada umur 24-48
jam.

Penatalaksanaan Medis
1. Pembuatan kolostomi
2. PSARP (Posterio Sagital Ano Rectal
Plasty)
3. Tutup kolostomi

Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Biodata klien.
b. Riwayat keperawatan.
c. Riwayat psikologis.
Koping keluarga dalam menghadapi masalah.
d. Riwayat tumbuh kembang anak.

e. Pemeriksaan fisik.
Hasil pemeriksaan fisik : anus tampak merah, usus
melebar, kadang kadang tampak ileus obstruksi,
termometer yang dimasukkan melalui anus tertahan oleh
jaringan, pada auskultasi terdengan hiperperistaltik,
tanpa mekonium dalam 24 jam setelah bayi lahir, tinja
dalam urin dan vagina

Diagnosa Keperawatan
a. Pre Operasi
1) Konstipasi berhubungan dengan aganglion.
2) Risiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan
menurunnya intake, muntah.
3) Cemas orang tua berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit dan prosedur perawatan.
b. Post Operasi
1) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terdapat
stoma sekunder dari kolostomi.
2) Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan
dirumah.

Intervensi
Diagnosa Pre Operasi
1. Konstipasi berhubungan dengan aganglion
Intervensi :
- Lakukan enema atau irigasi rectal sesuai order.
- Kaji bising usus dan abdomen setiap 4 jam.
- Ukur lingkar abdomen.

2. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan


menurunnya intake, muntah
Intervensi :
1. Monitor intake output cairan
2. Lakukan pemasangan infus dan berikan cairan IV
3. Pantau TTV
3. Cemas orang tua berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit dan prosedur perawatan.
Intervensi :
1. Jelaskan dengan istilah yang dimengerti oleh orang tua
tentang anatomi dan fisiologi saluran pencernaan normal.
Gunakan alat, media dan gambar
2. Beri informasi pada orang tua tentang operasi kolostomi

Diagnosa Post Operasi


1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan terdapat
stoma sekunder dari kolostomi.
Intervensi :
1. Gunakan kantong kolostomi yang baik
2. Kosongkan kantong kolostomi setelah terisi atau 1/3
kantong
3. Lakukan perawatan luka sesuai order dokter
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan perawatan di
rumah.
Intervensi :
1. Ajarkan pada orang tua tentang pentingnya pemberian
makan tinggi kalori tinggi protein.
2. Ajarkan orang tua tentang perawatan kolostomi.

Evaluasi
Pre Operasi

Post operasi

1. Tidak terjadi

1. Kerusakan integritas

konstipasi

kulit tidak terjadi

2. Defisit volume cairan 2. Orang tua memiliki


tidak terjadi
3. Cemas berkurang

pengetahuan
perawatan di rumah

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai