Gambaran Umum
Wilayah Sungai Brantas merupakan wilayah sungai strategis nasional dan menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat berdasarkan Permen PU No. 11A Tahun 2006. Luas
WS Kali Brantas adalah 14.103 km2 melintasi 15 Kab/Kota, terdiri dari 4 DAS yaitu:
1. DAS Kali Brantas seluas 11.988 km2, terdiri dari 6 Sub DAS, 32 Basin Block;
2. DAS Tengah seluas 596 km2, terdiri dari Kali Ngampo, Kali Tengah, danKali
Tumpak Nongko;
3. DAS Ringin Bandulan seluas 595 km2, terdiri dari Kali Klathak, Kali
Kedungbanteng, Kali Ngrejo, dan Kali Sidorejo;
4. DAS Kondang Merak seluas 924 km2, terdiri dari Kali Glidik dan Kali
Kali Brantas
Kali Brantas (sekitar 320 km) adalah sebuah sungai di Jawa Timur yang
merupakan sungai terpanjang kedua di Pulau Jawa setelah Bengawan Solo. DAS Kali
Brantas seluas 11.988 km2, terdiri dari 6 Sub DAS, 32 Basin Block.
Kali Brantas bermata air di Desa Sumber Brantas (Kota Batu), lalu mengalir
ke Malang, Blitar, Tulungagung, Kediri, Jombang, Mojokerto. Di Kabupaten
Mojokerto sungai ini bercabang dua manjadi Kali Mas (ke arah Surabaya) dan Kali
Porong (ke arah Porong, Kabupaten Sidoarjo). Sungai ini yang diduga kuat disebut
sebagai Ci Ronabaya dalam naskah Bujangga Manik.
Kali Brantas memiliki fungsi yang sangat penting bagi Jawa Timur mengingat
60% produksi padi berasal dari areal persawahan di sepanjang aliran sungai ini.
Akibat pendangkalan dan debit air yang terus menurun sungai ini tidak bisa dilayari
lagi. Fungsinya kini beralih sebagai irigasi dan bahan baku air minum bagi sejumlah
kota disepanjang alirannya. Adanya beberapa gunung berapi yang aktif di bagian hulu
sungai, yaitu Gunung Kelud dan Gunung Semeru menyebabkan banyak material
vulkanik yang mengalir ke sungai ini. Hal ini menyebabkan tingkat sedimentasi
bendungan-bendungan yang ada di aliran sungai ini sangat tinggi.
a. Topografi
Wilayah aliran Kali Brantas berada di 0-500m yang meliputi hampir 83% dari luas
wilayah Jawa Timur. Curah hujan rata-rata 2.000 mm/tahun dengan total potensi air
permukaan sebesar 373,64 m3/detik atau 11.783,2 juta m3/tahun.
b. Geologi
Jenis batuan yang tersebar di wilayah aliran Kali Brantas adalah batuan alluvium.
Batuan ini sekitar 44,5% dari luas wilayah darat. Hal ini mengakibatkan wilayah ini
menjadi wilayah yang subur.
c. Sosial Ekonomi
Permasalahan
1. Penurunan dasar sungai Kali Brantas mulai dari Ploso sampai Mojokerto serta di
Kali Porong yang disebabkan penggalian pasir secara liar.
2. Kerusakan prasarana pengairan yang disebabkan antara lain oleh penggalian pasir
secara liar.
3. Sedimentasi waduk yang diakibatkan kerusakan pada daerah tangkapan hujan oleh
perambahan hutan, penebangan lindungan dan pola pertanian yang tidak sesuai.
4. Pencemaran air akibat pembuangan limbah yang melampaui daya dukung.
5. Pemukiman penduduk di daerah sempadan
Batas administrasi WS Kali Brantas meliputi 9 Kabupaten dan 6 Kota atau sebesar
26,5% dari wilayah Prop. Jatim
Jumlah penduduk
WS Kali Brantas tahun 2005 adalah sebesar 15.884.000 jiwa (43% Jawa Timur),
dengan pertumbuhan rata-rata 0,99 % dan kepadatan 1.272 jiwa/km2