Anda di halaman 1dari 16

Tetanus

Nama: Rudy Setiady


Kelompok : D-3
102012323

Anamnesi
s

Apakah dijumpai luka tusuk,

luka kecelakaan/patah tulang


terbuka, luka dengan nanah
atau gigitan binatang?
Apakah pernah keluar nanah
dari telinga?
Apakah pernah menderita gigi
Identitas
Keluhan utamaberlubang?
Apakah sudah pernah mendapat
Riwayat
imunisasi DT atau TT, kapan
imunisasi yang terakhir?
penyakit
Selang waktu antara timbulnya
sekarang
gejala klinis pertama (trismus)
Keluhan
dengan kejang yang pertama
penyerta
(period of onset)?

Riwayat

Tekanan
darah

Melihat
adanya
trismus

Pemeriksaan Fisik

Frek.
napas
Suhu

Nadi
Kekaua
n

Luka &
tanda2
radang

Keadaan
umum
Kesadaran
TTV
Ketegangan
otot
dinding perut
Luka

Pemeriksaan

Laboratori
um

Nilai hitung
Penunjang
leukosit
Pemeriksaan
cairan
serebrospinal
menunjukkan hasil
yang normal.
Kadar enzim otot
(kreatin kinase,
aldolase) dlm
darah
Kadar antitoksin
serum 0,15

Working
Diagnosis

Diagnosis Banding
Gambaran diferential

Penyakit

Meningitis dan

Tidak ada trismus, risus

Ensefalitis

sardonikus, (+), terjadi gangguan


kesadaran, abnormal CSS

Rabies

Disebabkan gigitan binatang,


hidrofobia, sulit menelan,spasme

Demam,
trismus, nyeri
tungkai
bawah, luka
pada tungkai
bawah
TETANUS

pada laring dan faring yang terus


menerus tetapi tanpa trismus

Keracunan

Spasme otot dan kejang

striknin

menyeluruh tetapi jarang


menimbulkan trismus, Perlu
pemeriksaan laboratorium

Definisi
Merupakan suatu penyakit toksemik

akut dan fatal yang disebabkan oleh


eksotoksin yang dihasilkan oleh
Clostridium tetani dengan tanda
utama spasme otot

Etiologi

Clostridium
tetani

toxin
tetanospamin
basil gram (+) dengan spora pada
ujung
Obligat anaerob
spora yang mampu bertahan dlm
suhu
tinggi,
kekeringan,
dan
disinfektans.
Entre: melalui luka. Dpt juga terjadi

Terkontamin
asi spora
Luka
clostridium
tetani
Toksin merambat
masuk lewat
motor end plate &
akson

Patofisiologis
Spora jd
vegeratif
tetanospa
min
tetanolis
in

kornu anterior
medulla
spinalis & SSP

Menyebar di
SSP

memblokir
pelepasan
neurotransmit
ter

Mengeluarka
n eksotoksin
Eksotoksin
menyebar
melalui
peredaran
darah &
sistem limpa

Asetilkolin
= tonus otot
dan
menimbulkan
kekakuan

Gejala Klinis
Masa inkubasi tetanus: berkisar anatara dari

1-60 hari. Tetapi lebih khas lebih


menunjukan gejalanya dalam 14 hari.
Trismus
Risus Sardonikus
Opistotonus
Disfagia
Nyeri pada bahu dan otot belakang, Kaku
perut
Laringospasme

Klasifikasi derajat keparahan


tetanus oleh Ablett :
Derajat I (ringan)

Trismus ringan sampai sedang, spastisitas generalisata, tanpa gangguan


pernafasan, tanpa spasme, sedikit atau tanpa disfagia.
Derajat II (sedang)

Trismus sedang, rigiditas yang nampak jelas, spasme singkat ringan sampai
sedang, gangguan poernafasan sedang, denagn frekuensi pernafasan lebih
dari 30, disfagia ringan.
Derajat III (berat)

Trismus berat, spastisitas generalisata, spasme refleks berkepanjangan,


frekuensi pernafasan lebih dari 40, serangan apnea, disfagia berat dan
takikardia lebih dari 120.

Derajat IV (sangat berat)

Derajat tiga dengan gangguan otonomik berat melibatkan sistem


kardiovaskuler. Hipertensi berat dan takikardia terjadi berselingan dengan
hipotensi dan bradikardia, salah satunya dapat menetap.

Terapi
Non medica mentosa:

perawatan luka
2. mencukupi cairan dan
nutrisi,
3. diet cukup kalori dan
protein.
4. oksigen bila
diperlukan tindakan
trakeostomi untuk
menghindari akibat
obstruksi jalan nafas
1.

Medica mentosa:

Antibiotik: penisilin
parentral,
klindamisin,
eritromisin,
metronidazol,
pemberian tertasiklin
apabila alergi
terhadap penisilin
2. Antitoksin : Globulin
Imun Tetanus.
3. spasme otot :
diazepam
1.

Prognosis
Masa inkubasi, bila inkubasi < dari 7

hari maka tergolong berat.


Umur
Period of onset
pengobatan yang terlambat
Ada tidaknya komplikasi , terutama
spasme otot pernapasan dan obstruksi
pernapasan.
Frekuensi kejang

Komplikasicardiovaskule
Respirasi

- Takikardia
- Laringospas
- Hipertensi
me
- Iskemia
- Aspirasi
- Brakikardia
- Hipoksia
- Hipotensi
- Pneumonia
- Asistol
- Gagal
jantung
Komplikasi GIT
- Stasis gaster
- Ileus
- Diare
- Pendarahan

ginjal
- Gagal
ginjal
-Stasis urin
- Infeksi
- Oligouria
Komplikasi
lain
- BB
- Decubitus
- Fraktur
vertebra
- Ruptur
tendon

Pencegahan
Perawatan luka

Pemberian ATS

Imunisasi DPT, dT diberikan 3x sejak usia 2 bulan

dengan interval 4-6 minggu, ulangan pada umur 18


bulan dan 5 tahun diberikan 3x sejak usia 2 bulan
dengan interval 4-6 minggu, ulangan pada umur 18
bulan dan 5 tahun
Eliminasi tetanus neonatorum dilakukan dengan
imunisasi TT pada ibu hamil, wanita usia subur,
minimal 5 x suntikan toksoid.

Kesimpulan
Tetanus adalah penyakit yang ditimbulkan oleh bakteri

Clostridium tetani. Penyakit ini ditandai oleh spasme


otot yang tidak terkendali akibat kerja neurotoksin
kuat, yaitu tetanospasmin, yang dihasilkan bakteri ini.
Tetanus juga dapat menyebabkan berbagai komplikasi
seperti hipoksia, pneumonia dan aspirasi. Pencegahan
seperti vaksinasi dan imunisasi dapat dilakukan untuk
mengatasi tetanus. Salah satu penyebab terjadinya
tetanus adalah adanya luka robek ( Vulnus laceratum )
atau trauma jaringan yang kemudian akan
terkontaminasi oleh bakteri Clostridium tetani tersebut.
Kerusakan jaringan ini dapat menyediakan lingkungan
yang cocok bagi pertumbuhan bakteri ini dan
pengeluaran toksinnya.

Anda mungkin juga menyukai