1. BACTERIAL
Purulent :
- N. gonorrheae
- N. meningitis
Subakut
- H. influenza
Chronik, termasuk blepharoconjunctivitis
yang disebabkan oleh :
- Staphyloccus aureus
- Moraxella locunata
Streptococcus
Neisseria catarrhalis
Coliform
Proteus
Corynebacterium diphterloe
Mycobacterium tuberculosis
Treponem apalidum
2. CHLAMYDIAL
Trachoma (Chlamydial trachomatis)
Lymphogranuloma Venerum
Psittacosis
3. VIRAL
Acute viral follicular conjunctivitis
Pharynngoconjunctivitis fever oleh karena :
adenovirus type 3 dan type 7
Epidemickeratoconjunctivitis karena :
Adenovirus type 8 dan type 19
Herpes simplex virus
Varicella, oleh karena : varicelic zooster virus
Measles virus
Dll.
4. RICKETTSIAL
Typhus/rocky mountain
Marine typhus / Q fever
Scrub typhus
5. FUNGAL
conjunctivitis catarrhalis
Granulomatous
Rhinosporidium scabei
Coccidioides immitro
6. PARASITIC
Jarang tetapi penting :
Chronic conjunctivitis dan
blepharoconjunctivitis
Oncocherca volvulus
Thelazia californiensis
Loa-loa
Ascaris lumbricoides
Trichinella spiralis
Toenia solium
dll
7. IMMUNOLOGIC
(ALERGIC)
8. CHEMICAL
IIRITATIVE
9. SEKUNDER TERHADAP
DACRYOCYSTITIS
Conjunctivitis sekunder terhadap
dacryocystitis
- pneumococcus atau
haemolyticus streptococcus
Conjunctivitis sekunder terhadap
canaliculitis
- actinomyces israeli
- candida
- bakteri
- dll
Viral
gatal
hypere
mia
Bacter
i
minim minim
al
al
Meny Menye
e
luruh
luruh
Chlamyd Allergic
ial
minimal hebat
Menye
luruh
Menyeluru
h
(merah
muda)
Sedang
Hebat
Tidak ada
Gejala-gejala umum
Conjunctivitis
1. Merasa seperti ada benda asing di
mata berpasir
2. Merasa panas (burning/scratching
sebsation)
3. Perasaan mata bengkak (fullness
around the eye)
4. Gatal
5. Fotofobia (jika terkena kornea)
Tanda-tanda umum
Conjunctivitis
1.
2.
3.
Hyperemi
Banyak air mata
Chemosis (oedem conjunctiva bulbi dan
menggelembung)
4. Exudation/discharge
kotoran mata
5. Pseudoptosis papil
6. Hypertrophy papil
7. Folicle
8. Pseudomembran
9. Granuloma
10. Preauriculer adenopathy (pembesaran
kelenjar preauriculer)
1. HYPEREMI (MATA
MERAH)
Merupakan tanda yang sangat menonjol
pada conjunctivitis akut catarrhalis.
Paling merah di fornix,berkurang ke
limbus
Merah cerah : dugaan bacterial
Merah mudah
: dugaan alergi
Merah tanpa discharge : duagaan ke arah
iritasi, seperti : angin, matahari, asap, dll
3. EXUDATION
Adalah tanda untuk semua akut
conjunctivitis kurang pada virus
Exudate berjonjot dan amorf
bacterial
conjunctivitis
Exudate berserabut
conjunctivitis
alergi
Exudate bengkak pada kelopak mata
bacterial atau chlamydial.
4. PSEUDOPTOSIS
Oedem atau infiltrasi terhadap Mullers muscle
dilihat pada trachoma, epidemic
keratoconjunctivitis (terutama pada musim panas)
5. PAPILLARY HYPERTROPHY
kalau hypertrophy hanya kecil conjunctivitis
kelihatan seperti permukaan hambal berwarna
merah, cenderung suatu infeksi bacterial atau
chlamydial misalnya trachoma
Kalau hypertrophy papil besar permukaan datar,
polygonal dan berwarna merah mudah/ milky
dijumpai pada :
6. CHEMOSIS
Edema pada conjunctivitis bulbi
bentuk seperti balon (gelembung),
cenderung pada
Hay fever
Acute gonococcal / meningococcal
conjunctivitis
Trichinosis (trichinella spiralis)
7. FOLLICLE
Lymphoid hyperplasia di dalam adenoid layer
conjunctivitis
Sering pada viral conjunctivitis
Follicle ukurannya lebih kecil daripada pupil
Pada semua chlamydial conjunctivitis kecuali pada
neonatal inclusion conjunctivitis
Toxic conjunctivitis oleh obat : idoxuridine,myotic
Follicle pada fornix dan tarsal origin sudah tidak
begitu penting pada diagnosa tetapi kalau lokasinya
di torsus superior, cenderung suatu infeksi
chlamydia, viral toxic conjunctivitis oleh karena
topical medication
8.
PSEUDOMEMBRAN/MEMBRA
terjadi sebagai akibat proses koogulasi oleh
N
karena infeksi/toxic agen
pseudomembran coogulum hanya di permukaan
epitel/membran
coogulum melibatkan
epitel
Koogulasi sub epitel
kelenjar diangkat
berdarah
Dapat ditemukan pada :
- Epidemic kerato conjunctivitis
- herpes simplex virus conjunctivitis
- Streptococcus conjunctivitis
- Diphteria
- Erythema multiforme major
9. GRANULOMA
Biasanya pada stroma
Biasanya endogenous di :
- tuberculosis
- syphilis
- coccidioidomycosis
Bisa juga exogeneous di :
- hymphogranuloma veneral
- conjunctivitis
- tularemia
- chalazion
Sering biopsi dilakukan untuk menentukan
kausanya
10. PREAURICULAR
LYMPHADENOPATHY
BACTERIAL
CONJUNCTIVITIS
A.
B.
C.
A. ACUTE BACTERIAL
CONJUNCTIVITIS
conjunctivitis catarrhalis acute
Adalah radang akut pada mukosa
conjunctiva, kadang disebut PINK EYE
Penyebab :
- Stophylococus epidermidis
- Stophylococus aureus
- Pneumococcus
- Streptococcus pyogenes
- Haemophylus influenzae (haemophylus
aegypticus,
koch week
- Moraxella lacunata
Staphylococcus epidermidis
- Komensal di kelopak mata dan
conjunctiva
tapi pada tempat tertentu dapat
menyebabkan
blepharoconjunctivitis
- menghasilkan exotoxin tumbuh pada
kosmetik
blepharo conjunctivitis
Staphylococcus aureus
- sangat sering conjunctivitis akut
- terdapat di kulit dan nares
- sangat toksik
infiltrate pada
kornea
keratitis
Pneumococcus
- terdapat pada saluran nafas pada asimtomatik
corner
- gram (+) diplococcus
- sering pada anak-anak
Streptococcus
- gram (+)
jarang menyebabkan
conjunctivitis
- toxin
pseudomembran conjunctivitis
(terdiri dari
lapisan fibrin dan sel peradangan)
Gambaran Klinis
- Subjektif :
* perasaan seperti ada benda asing
* fotophobia, visus menurun, holo
oleh karena sekret di kornea kelopak
mata lengket pada pagi hari
- Objektif :
* sekret mukopurulent lebih banyak
pada pagi hari oleh karena panas
tubuh
* sering di fornux dan marga palpebra
Pengobatan :
Pembersihan sekret (yang utama) antibiotik
yang sesuai
Kalau pengobatan hanya berdasarkan diagnosa
klinis saja, diberikan :
- sodium sulfametamide 10-15%
- neosparin
- chloramphenicol
Dalam bentuk tetes diberi tiap 3-4 jam, salep
mata diberi malam hari (7-10 hari).mata tidak
boleh ditutup (perban)
Penyulit :
Keratitis punctata superficialis, sering pada
staphylococcus
Ulcus cornea dengan/tanpa hypopion sering
pada pneumococcus
B. ACUTE PURULENT
CONJUNCTIVITIS
conjunctivitis gonorrhaeico
Adalah radang conjunctiva akut danhebat
dengan sekret purulent yang disebabkan oleh
Neisseria gonorrhaea
Ada 3 bentuk :
1. Ophtalmic neonatorium
pada bayi 1-3 hari, infeksi jalan lahir
2. conjunctivitis gonorrhoeica infantum/infantil
3. conjunctivitis gonorrhoeica adultum pada
orang
dewasa
Gejala Subjektif :
- Pada bayi dan neonatus dan anak-anak tidak ada
- Dewasa : nyeri pada mata, bisa disertai tandatanda infeksi umum
- Biasanya pada 1 mata sering pada mata kanan
Gejala Objektif
- Biasanya bilateral, sekret kuning kental seperti
anal sekret
serous akhirnya purulent
- Palpebra occulum sukar dibuka, biasanya
terdapat pseudomembran pada conjunctiva
tarsalis
- Conjunctiva bulbi merah, chemosis menebal
Pengobatan
Pembilasan dan pembersihan sekret sesering
mungkin dengan kapas yang dibasahi garam foal
Salep topikal penisilin/tetrasiklin, bactracin
minimal 4 kali tiap
pada bayi dan tiap 2 jam
dewasa
Pada 2 hari pertama 5 kali tiap hari sampai
sembuh
Antibodi sistematik yang efektif untuk neisseria
gonorrhoeae
Atau penicillin sistemik + topikal ciprofloxacin
Penyulit
Pada anak-anak dan bayi dapat
keratitis dan perforasi kornea
Pada orang dewasa dapat
ulcus yang
letaknya marginal berbentuk cincin
perforasi cornea
endothalmica
kebutaan
Pencegahan
Klasik : AgNo3 1% 2 tetes segera pada
anak setelah lahir
Yang lebih aman bersihkan mata
dengan acidum borix 3% dan
pemberian chloramphenicol salep mata
bisa juga untuk mencegah chlamydia
C. CHRONIC BACTERIAL
CONJUNCTIVITIS
(BLEPHAROCONJUNCTIVITIS)
Biasanya pada penderita pbstruksi saluran
nasalacrimal docryoccystitis
Biasanya unilateral atau blepharitis atau
meibomitis
Penyebab :
- Staphylococcus
- Moraxella lacunata
- Proteus mirabilis
- Escherichia coli
- K pneumonia
Gejala
seperti akut : panas, mata kering pada mata
seperti ada benda asing, ngantuk berat
sukar membuka mata, berair, mudah lelah
lebih berat pada malam hari
Tanda :
Conjunctiva tarsalis merah dan licin
kasus lama
hipertrophy seperti hambal,
sekret mukoid sedikit,kerak sekret di
sepanjang pinggir kelopak mata atau
charity pada pagi hari
Pengobatan
Kultur dan sensitivity test bila conjunctivitis
disertai blepharitis dan meibomitis
Topikal :
- sulfocetamin
- eritromisin
- bacitracin
- hygiene pinggir kelopak
penekanan
dengan cotton
bud
- tip application setelah topical anestesi
- kompres panas selama 5 mnt
massage
- tetrasiklin 250 mg per oral (1 bulan)
untuk kontrol
fatty acid
CONJUNCTIVITIS DIPHTERIAE
Padang conjunctivitis oleh carynebacterium
diphteriae disertai gambaran khas
membran pada conjunctiva tarsalis
Sering pada anak-anak yang menderita
diphteri
Membran terdiri dari bahan nekrotik yang
terkoogulasi bercampur fibrin
menembus
intra epitel dan jaringan sub epitel
Berwarna kuning keabu-abuan
Membran dilepas
perdarahan
Diagnosa pasti : sekret dibiarkan pada agar
koeffler as dan telurite
Gejala subjektif : sesuai dengan gejala
peradangan conjunctivitis
Gejala Objektif
- Kelopak mata bengkak,merah, kaku
- Membran pada conjunctiva tarsalis
Pengobatan :
- Penicillin topikal &
- Antitoxin diphteri
sistemik
Penyulit
- keratitis
- Symblepharon (perlekatan conjunctiva tarsalis
dan
conjunctiva bulbi oleh karena adanya
membran)
CHLAMYDIAL
ChlamydiaCONJUNCTIVITIS
dapat menyebabkan :
A.Trochoma
B.Inclussion conjunctivitis
C.Psittochosis conjunctivitis
D.Lymphogranuloma venerum
TRACHOMA
Awalnya adalah chronic follicular conjunctivitis
menonjol pada conjunctiva tarsalis superior
terjadi parut ditandai garis halus horizontal (sejajar
pinggir kelopak mata) disebut ARTS LINE
Bila parut hebat
entropion & trichiasis
Keterlambatan kornea dapat berupa :
- epithelial keratitis
- Marginal dan central infiltrat
- Superficial vascularization (pannus)
Gambaran Klinis
2. Stadium establish
- Hypertrophy papil dan follicle besar/matang
di conjunctiva tarsalis superior
- Ditemukan pannus trochoma yang jelas
- Hypertrophy papil mengalahkan gambaran
follicle
- Pannus : pembuluh darah antara epitel dan
membran bowman
- Terdapat di daerah limbus atas
3. Stadium parut
- Parut pada conjunctiva superior terlihat
sebagai garis putih halus sejajar margo
palpebra dapat ditemui lekukan (herbets
pits) papil berkurang.
4. Stadium sembuh
- Terbentuk parut sempurna
perubahan
bentuk
tarsus
entropion dan trichiasis
Terapi
Topikal dan sistemik
Tetracycline salep mata 2 sampai 4 kali tiap
hari (selama 3 bulan)
Tetracycline oral / erythromycin 4 x 250 mg
(selama 3 minggu)
Responj pengobatan biasanya berjalan pelanpelan
Pencegahan :
Vaccinasi
Makanan bergizi, hygiene baik, cegah kontak
langsung/tidak langsung
Penyulit
Entropion
Kekeruhan kornea
Trichiasis
Xerosis/keratitis sica
Symblepharon (ada 3)
perlengketan conjunctiva dengan
conjunctiva
INCLUSSION
CONJUNCTIVITIS
Suatu conjunctivitis oleh chlamydia
occulogenital
termasuk golongan
trichomonas
Bila akut mengenai cornea bisa chronis
Berbeda bentuk pada anak-anak dan dewasa
Anakbayi (inclusion blenorrhea)
neonatal
inclussion conjunctivitis
- berupa serangan akut
- Terjadi 5-10 hari setelah lahir melalui sekret
cervix jalan lahir
- 1 3 hari : gonorrhoeica conjunctivitis
- 2 5 hari : coccus-coccus lain
Diagnosa
- tanda-tanda mirip conjunctivitis purudent
(conjunctivitis gonorrhoeica)
- Bisa sembuh sendiri 10-12 hari
- Kelopak mata bengkak
- Conjunctiva hyperemis, chemosis,
pseudimembran (+)
- Sekret banyak purulent bisa dijumpai
hypertrophy papil, pembesaran kelenjar
getah bening (-)
Dewasa
- Berbagai bentuk, biasanya conjunctivitis
follicularis akut terutama pada
conjunctiva bulbi inferior
dipenuhi
papil dan follicle
- Jarang (+) pseudomembran,
pembengkakan kelenjar preaurikuler (+)
- Sekret mukopurulent biasanya pada usia
seksual aktif
- Sering chemosis
Pengobatan
Topikal : sulfacetamide 10% atau tetracyclin
1% atau salep mata
4 4 kali tiap hari
(3minggu)
Oral :lebih baik erythromycin
Ibunya
diberi erythromycin atau
sulfacemide sistemik
Penularan
Kontak langsung dengan genital (seksual
intercourse)
Tidak langsung melalui kolam renang
Differential Diagnosa
Trachoma
Ophtalmica neonatorum gonorrhoeica
Odenovirus conjunctivitis (jarang)
Pneumococcal conjunctivitis (usia 3-5 hari
pada bayi)
Terapi
Tetracycline tetes/salep mata
Tetracycline capsul 4 kali 250 mg tiap hari
(selama 21 hari)
Hati-hati wanita hamil
Pencegahan
Hindari kontak seksual langsung dengan
penderita cervicitis
Chlorinasi yang cukup pada kolam renang
Pada carier (cervicitis)
tetracycline 4 kali
250mg tiap hari (21 hari)
C. PSITTACHOSIS CONJUNCTIVITIS
Jarang terjadi (voughan) kasus oleh karena
kecerobohan laboratorium
infeksi oleh
chlamydia psittachosis
Ditandai dengan chronic conjunctiva
infiltration, hypertrophy papil pada
conjunctiva superior dan epithelial keratitis
Bisa terjadi
- optic neuritis
- uveitis
- episcleritis
- phylectenulosis
Cuaca :
- chlamydia lymphogranulomalis
Serotype L1, L2,L3
Dewasa :
- berbagai bentuk
conjunctivitis
follicularis akut
- terutama pada conjunctiva inferior
dipenuhi papil, follicle
Penularan
Kontak langsung dengan genital (seksual intercourse)
Tidak langsung melalui kolam renang
Differential Diagnosa
Trachoma
Ophtalmica neunatorum gonorrhoeica
Adenovirus conjunctivitis (jarang)
Pneumococcal conjunctivitis (usia 3-5 hari pada bayi)
Terapi
Tetracycline tetes/salep mata
Tetracycline capsul 4 kali 250 mg tiap hari (selama
21 hari)
Hati-hati wanita hamil
Pencegahan
Hindari kontak seksual langsung dengan penderita
cervicitis
Chlorinasi yang cukup pada kolam renang
Pada carier (cervicitis)
tetracycline 4 kali 250mg
tiap hari (21 hari)
A.
III. VIRAL
CONJUNCTIVITIS
B.EPIDERMIC KERATO
CONJUNTIVITIS
sering unilateral dan lebih parah pada
satu mata (yang pertamakali terkena)
Symptom
- mata merah sakit
- Berair setelah 5-14 hari, silau (karena
telah mengenai kornea)
- Pada anak-anak dapat disertai gejala
umum demam, pharyngitis, diare
- Dewasa : pada mata luar saja
Tanda :
- Palpebra oedem chemosis, conjunctivitis
hyperemia, follicle, sub conjunctival
hemorrhage
- Bisa pseudomembran, kadang-kadang
membran asli bisa symblepharon epithelia
keratitis, kekeruhan kornea central menyebar
ke pinggir menetap berbulan-bulan dan
sembuh tanda bekas
Penyebab : adenovirus
Penyebaran :
- tangan dokter/paramedis
- pemakaian alat-alat tidak steril atau cairan
yang terkontaminasi misalnya topikal anestesi
- tonometer schiots dan aplanasi
Penyakit berjalan 3 sampai 4 minggu
IV. FUNGAL
CONJUNCTIVITIS
Candida
plaque conjunctivitis
berwarna putih sering ada eksudat
Penderita Diabetes Mellitus
candidal
blepharitis bersamaan dengan ukcerasi
atau granulomatous conjunctivitis
Pada kasus yang jarang
parut
conjunctiva
Pada bayi
infeksi melalui jalan lahir
Terapi : occulenta nistatin 4 sampai 5 kali
tiap hari
V. PARASITIC
CONJUNCTIVITIS
1.
2.
3.
A.
Terapi :
- irigasi sacrolacrimal selama mungkin
- saluran lacrimal (soccus ilacrimal)
- test annel
sebelum operasi katarak
untuk mengetahui sistem lacrimalis
baik/tidak jika tidak
tunda operasi
Note :
Pada parasitic conjunctivitis saluran lacrimalis
harus diirigasi. Dengan spuit insulin ujung
dibengkokkan,isi NACl tusuk di punctum
lacrimal jika pasien merasa menelan sesuatu
test (+) jika pasien tidak merasa menelan
apa-apa
test (-) berarti ada sumbatan
B. TRICHINELLA
SPIRALIS
Laboratorium :
- serologic test
- (+) muscle biopsi
- eosnofil 10% - 50%
Pengobatan :
- Topikal tidak perlu
- Thiabendazople mungkin berfaedah
(sistemik)
C. TAENIA SOLIUM
Kadang-kadang
conjunctivitis lebih
sering
kelenjar retina choroid arteri
vitreous
cycticercosis
Lesi conjunctivitis
sub conjunctivitis
benjolan bulat dan terlokalisir (di
sudut sebelah dalam formix inferior
melengket pada sklera dan sakit bila
ditekan)
Conjunctiva dan palpebra bisa
meradang dan bengkak
Sklera
insersi otot-otot bolamata
Diagnosa
- gejala klinik
- Complement fixation tets
- mikroorganisme pada saluran cerna
- precipitation tets
Terapi
- excisi lesi
- niclosamide (intensif)
sistemik
VI. IMMUNOLOGY
(ALLERGIC)
A. HAY FEVER
CONJUNCTIVITIS
B. VERNAL
CONJUNCTIVITIS
Terapi
- Bisa sembuh sendiri (dianjurkan pindah
tempat tinggal)
berganti suasana / iklim
- Steroid tipikal/sistemik
- Natrium propionat/carbonat
- Vasokonstriktor
- Disodium chromoglicate
profilaksis :
cylosporin drops %
- Kompres dingin
- AC
- Desensitisasi tidak dianjurkan
- Operasi giant papil dapat dikoogulasi cryo
CO2 atau excisi
- Antihistamin tidak efektif
- Kasus yang tidak respon
cyclosporin
drops 1%
C. ATOPIC
CONJUNCTIVITIS
Terapi :
- Topikal steroid
- Lid hygiene
menggosok palpebra
dengan antibiotik
Penyulit
- penyakit berjalan lama
cornea
terlibat (bisa)
vascularisasi kornea
(kasus berat
visus
menurun/berkurang )
- bisa
posterior sub capsuler
cataract
D. GIANT PAPILLARY
CONJUNCTIVITIS
Pseudovernal conjunctivitis
Gejala dan tanda menyerupai vernal
conjunctivitis
Dapat terjadi pada pemakai prothese
(artificial eye and contact lens)
Penyebab : reaksi sensitivitas terhadap plastik
Terapi :
- prothese dari kaca
- Pakai kaca mata sebagai pengganti contact
lens
PHYLECTENUCLOSIS
Reaksi alergi pada conjunctiva atau kornea
Unilateral/bilateral
Pada anak-anak(kadang dewasa)
Merupakan manifestasi alergi endogen
Penyebab
- protein bakteri TBC
- antigen bakteri lain seperti Staphylococcus
- Candidiasis, ascariasis, helminthiasis
Percobaan binatang
saccus conjunctiva
ditetes (tuberculoprotein, staphylococus,
substansi serum kuda, bahan kimia)
phylectenulosis
Gizi penderita biasanya jelek
Gejala Subjektif
Iritasi dan lacrimasi
Fotophobia (bila cornea terlibat)
Sering dicetuskan oleh blepharitis atau
conjunctivitis bakteri akut
Gejala Objektif
Phylecten
lesi/tonjolan bulat
kuning/abu-abu (keras,merah, menonjol
dikelilingi daerah hiperemis)
Diameter 1-3 mm bila di limbus
bentuk
segitiga (pusatnya warna abu-abu)
Centrenya putih segera ulcerasi
sembuh
10-12 hari
Lokasi phylecten dimana saja
* di conjunctiva bulbi
* cornea / limbus
Terapi
- Ditujukan pada penyebabnya
- Steroid lokal dan sistemik
hasil baik
Penyulit
- Bila phylecten di cornea/ limbus bisa
pannus
- Pembentukan abcess dan infeksi
sekunder di conjunctiva
AUTOIMMUNE DISEASE
Kerato conjunctivitis sisca associated
with sjorgen syndrome adalah penyakit
sistemik yang ditandai dengan 3 kelainan
1. Kerato conjunctivitis sisca
karena air
mata sedikit
2. Xe (mulut kering)
3. Connective tissue disfungsi (artritis)
Menegakkan diagnosa
Symtom
hyperemi conjunctiva bulbi, gejala airitasi
meningkat tetapi tidak sesuai dengan tanda-tanda
inflamasi yang ringan
sering dimuali sebagai conjunctivitis catarhalis
sakit meningkat pada sore dan malam hari dan
menurun pada pagi hari
Tanda-tanda
Lesi epitel di kornea terbanyak pada ke bawah
benang-benang filament dapat terlihat
Tebal film berkurang dan sering mengandung
mukus
Schirmer test abnormal (N=10-25mm tiap 5 menit)
Pewarna rose bengal sangat membantu untuk
diagnosa
Terapi
Artificial tear
Ruangan lembab
Obliterasi punctum lacrimal
Topikal vitamin A sebagai tambahan
pada artificial tear
Soft contact lens membantu conservasi
tear film
Lupus eritematosus
Sarcoidosis
Pemphigoid
Erithema multiforme mayor (steven johnsons
syndrome)
Scleroderma
Periarthritis nodosa
A. IATROGENIK CONJUNCTIVITIS
Oleh karena obat-obatan topikal
pemakaian miotikum berlama-lama,
idouxuridine, neomycin, pengawet
obat, vehiculum AgNO3 (crede)
Follicular conjunctivitis atau infiltra
conjunctivitis
Non spesifik bisa
parut
Terapi :
Hentikan pengobatan
Bland drop atau tidak sama sekali
B. OCCUPATIONAL
oleh chemical
irritans
CONJUNCTIVITIS
Tanda-tanda
- infection (conjunctivitis ciliare dan sakit hebat)
- fotophobia blepharospasme
- ulcus/keratitis, selanjutnya
symblepharon/encoma
Terapi :
Irigasi dengan air atau NaCl0,9 % (1/2 sampai 1 jam)
sebaiknya dengan air mengalir
Debridement
Jangan pakai antidotum
Kompres air dingin 20menit tiap jam, atropin 1% kali
tiap hari
Topikal antibiotik profilaksis
Corneal transplantasi perlu dilakukan di kemudian
hari
VIII. CONJUNCTIVITIS
BERSAMAAN DENGAN PENYAKIT
SISTEMIK
Tarsorrhapy
Cortison dosis tinggi sistemik/ventrolobuler
B. GOUTY
CONJUNCTIVITIS
Pasien gout dengan mata panas sewaktu
serangan
Pemeriksaan conjunctiva lebih ringan dari yang
dikeluhkan
Penyakit mata yang dapat dijumpai :
- episcleritis
- keratitis urica
- retinophaty
- scleritis
- vitreous opacity
- Iridocyclitis
* Terapi : kontrol gout dengan colchisine dan
allopurinol
IX. CONJUNCTIVITIS
SEKUNDER TERHADAP
CANALICULITIS
Canaliculitis
oleh karena :
- actimamyces israeli
- candida
- aspergillus
Unilateral mucopurulent
conjunctivitis sering kronis
Tetapi : ditujukan kepada
canaliculitis
Nyeri otot
Malaise
Iritasi conjunctivitis
Fotophpbia
demam
DD
Incident
vision
Acute
Acute
conjunctivi iritis
tis
Acute
glaucoma
Corneal
trauma/
infection
common
Sligthl
y
blurre
d
Marekedly
blured
Usually
blurred
Conjunctiv Diffuse
al
more
Infection
Toward
farmy
none
none
Waterly
purulent
Cornea
Deep
Usuall
y clear
steamy
Clearity
changed
Related to
causes
Pupil size
Normal
small
Moderatel
y
Normal
PENGUICULA
Definisi
Penebalan conjunctiva mata berbentuk segitiga
yang puncaknya menghadap kornea yang
terdapat di conjunctiva bulbi pada celah mata.
Bisa terjadi pada nasal dan temporal sit
Patologinya sama dengan pterygeum
Etiologi :
Iritasi
Matahari
Debu
Angin
Klinis :
Penonjolan warna kuning seperti lemak
PA : hyalin (+) dan suatu elastic
degeneration dari lapisan submucosa
Penimbunan kalsium pada penguicula tsb
Pengobatan :
Tidak perlu
Bila terjadi inflamasi
Artificial tears
PTERYGEUM
Definisi :
Penebalan conjunctiva berbentuki segitiga
puncaknya dekat ke kornea/mencapai ke kornea
Klinis :
- Pembuluh darah membesar
- visus menurun
oleh karena
astigmatisma
irruguler
pembiasan tidak pada satu
tempat
- stroma proliferasi
- sering pada bagian nasal, dalam
pertumbuhannya bisa sampai pada pupil
Gejala :
- panas
- merasa seperti ada benda asing
Pengobatan :
tidak spesifik, bila ada tanda-tanda inflamasi
beri steroid topikal
Indikasi Operasi
- pertumbuhannya progressif
2 cm
- Gangguan visus
- gangguan gerakan bola mata
- iritasi berulang
merah
- keluhan kosmetik
- apabila recidif, beri sinar beta atau extirpasi,
lakukan transplantasi dari mukosa mulut, kantung
amnion atau conjunctiva lain
Patologi :
- epitel kornea
- membrana bowmen hilang/rusak
- stroma prokiferasi seperti jaringan granulasi
KERATITIS
Definisi : peradangan kornea
Pembagian keratitis
1. Superficial
a. Purulent = supurative = ulcus cornea
b. Non Purulent
i. epithelial
ii. Sub epithelial keratitis
2. Deep = langsung terjadi padastroma,
tidak didahului
oleh proses di epithel
Penyebab
1. Exogenous infection
Infeksi dari luar,mikroorganisme, biasanya
berada
di conjunctiva
2. Occular tissue
Jaringan mata sendiri disebabkan kontinuitas
jaringan misalnya :
- Penyakit conjunctivitis menyebar ke
epithelium cornea
- Penyakit sclera ke corneal stroma
- Jaringan uvea ke endothel cornea
3. Endogenous infection
- Infeksi dari dalam tubuh
- Sangat jarang, biasanya bersifat alergi, oleh
karena
cornea avakuler, reaksi lama terjadi.
KERATITIS SUPERFICIAL
PURULENTA (ULCUS CORNEAL)
Defenisi
- infeksi cornea dengan adanya infiltrasi dan
hilangnya substansi cornea
- hampir slamanya expgenous oleh organisme
pyogenik
- penyebab ulcus cornea tanpa lesi epithel :
* gonorrhea
* diphterioe
Bakteri lain harus ada lesi epithel
ulcus
cornea stophylococcus menyebabkan
superficial punctate erotion
PENYEBAB
1. Bakteri
a. Pneumococcus
b. Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis
c. Alpha Haemolyticus Streptococcus
d. Nocardia
e. Mycobacterium
f. Streptococcus viridans
g. Klebsiella pneumonia
2. Virus
a. Herpes simplex
b. varicella zoster
c. Variola
d. Adenovirus
3. Fungal
a. Aspergillus
b. Candida
c. Cephalosorium
d. Fusarium
e. Penicillium
4. Autoimmune
5. Amuba
PATOLOGI
Terjadi nekrose setempat pada lapangan pandang
cornea (sampai stroma) sequestrum lepas danjatuh
pada saccus conjunctiva (sel mati dan
mikroorganisme, sel-sel radang). Sebagian
sequestrum menempel pada permukaan ulcus epitel
yang rusak lebih luas dari ulcusnya sendiri, begitu
juga pada lapisan bowman
Epitel dengan cepat tumbuh ke arah ulcus, tumbuh
pada pinggir bahkan diatas infiltrat. Dasar ulcus
menonjol karena adanya inhibisi cairan sekret ulcus.
Batas antara ulcus dengan jaringan sehat, sama
seperti bagian tubuh yang lain, yaitu ada dinding PMN
leukosit membentuk lapisan kedua pertahanan
sehingga lekosit berfungsi sebagai :
- digestive
: mencerna
- macerating : menghancurkan
- dissolving
: melarutkan jaringan nekrose
Jaringan terlepas
visus tambah lebar dan
kekeruhan berkurang
SIGN
Visus menurun
ulcus control
Infiltrat dengan lesi epitel di atasnya
Ciliary infection
Iridocyclitis
keratitis precipitate (bentuk
segitiga di epitel cornea), hypopion
Pannus (pembuluh darah yang masuk ke cornea)
DD MATA MERAH
1. conjunctivitis akut
2. Glaukoma akut
3. Keratitis
4. Uveitis
PENYEMBUHAN ULCUS
Pannus (+)
ada cicatrix pada bekas ulcus
Serabut yang baru terbentuk tidak tersusun
teratur sebagaimana normalnya
bias cahaya
tidak teratur
Parut luas
pembuluh darah besar /menetap
Membran bowman tidak tumbuh lagi
Cornal focets cicatrix tidak keruh / transparan
dan permukaannya datar (mata serangga)
Nb : tidak terbentuk jaringan ikat, tapi cornea
masuk ke dalam.
1.
BERDASARKAN
KETEBALAN CICATRIX
DIBAGI
:
Nebula
: kekeruhan
ringan, dapat
KOMPLIKASI
Cicatrix
Penyembuhan cicatrix yang tidak sempurna, cornea di
bekas ulcus menonjol/bulging disebut : ECTATIC CICATRIX
= KERAECTASIS
Descematocele
Ulcus dalam seluruh stroma dikenai kecuali descement
membrane
menonjol oleh karena tekanan intra oculi
sehingga terlihat gelembung yang transparant
Hypopion
sebelum perforasi : steril (Ag-Ab reaction)
Perforation
Synechia Anterior
Kalau perforasi kecil, iris akan menutupnya
sehingga
ada perlengketan iris ke kornea atau organisasi
Leucoma Adherent
pada bagian cornea yang perforasi terbentuk parut
tebal dimana iris tetap melekat dibawahnya.
Intra Oculer Haemorrhage
Perforasi tiba-tiba
dilatasi tiba-tiba pada pembuluh
darah intra ocular
ruptur pembuluh darah
2. Midriaticum
Sulfasatropin tetes mata 1% 3 guttae/hari untuk :
Mengistirahatkan iris dan corpus ciliare
Mencegah synechia
Mencegah iridocyclitis
3. Kebersihan Ulcus
Bersihkan saccus conjunctiva 3 kali atau lebih
dengan antiseptik lotion hango
Fungsi :
Antiseptik
Menghilangkan sekret dan jaringan mati
Menghilangkan mikroorganisme
Antiseptik :
Acidum boricum 3% (2%)
Amonium totrat normal 10%
Mercuryl axicyanide 0.01%
4. Pemanasan (Heat)
Moist heat
kompres hangat dengan acidum boricum hangat
beri 3 kali atau lebih
Dry heat
penyembuhan lebih cepat
5. Perbaiki Keadaan Umum
6. Benda asing (corpus alineum)
- diangkat / ekstersi
7. Scrapping dan Cautherization
Scrapping
mengatasi meluasnya ulcus, dinding dan dasar ulcus
Cautherization
- panas
: electrocautery
actual cautery
- Chemical : yodium tinctur
puroliqueel carbonic acid 2 sampai 3 kali interval 1-2 hari
8. Tarsorrhapy
Menjahit kelopak mata atas dan bawah (agar obat dapat mencapai
ulcus melalui conjunctiva)
9. Conjunctival Flap
Ulcus ditutup dengan conjunctiva bulbi
brigde ataupun total
10. Parasintesis
Tujuan
- mencegah erosi
- menghilangkan rasa sakit
- Nutrisi pada cornea yang sakit
- penambahan antibodi yang baru
MENURUT DALAMNYA
SUBSTANSI / LAPISAN CORNEA
YANG
DIKENAI
1. Simple Ulcer (Ulcus Simplex)
- ulcus kecil dan superficial
- iritasi ringan atau berat
- tidak ada tendensi perforasi
- berakhir tanpa komplikasi yang berarti
2. Catarrhal Ulcer
- infiltrasi berbentuk titik di bagian perifer yang selanjutnya
membentuk ulcus superficial di bagian pinggir
- beberapa ulcus bergabung membentuk ulcus berbentuk
bulan
sabit di limbus
- kalau terbentuk parut hanya sedikit, tidak mengganggu
visus
- kadang ulcus ini disebabkan penyakit vasculer, connective
tissue
3. Deep Ulcer
- lapisan dalam dari cornea ikut terkena
tendensi untuk perforasi lebih besar
ketimbang menyebar ke seluruh cornea
- sering ada hypopion
- sering prognosanya jelek
PNEUMOCOCCAL CORNEAL ULCER (ACUTE
SERPIGINOUS ULCER = HYPOPION ULCER)
Biasanya terjadi 24-48 jam sesudah terjadinya lesi epitel
cornea
Bentuk ulcus setempat abu-abu menyebar ke organ
sentral cornea
di tempat semula
Batas ulcus aktif dan infiltratif mula-mula lapisan
superficial cornea
yang terlibat, kemudian di bagian lebih dalam dari cornea
ADENOVIRUS
Terjadi 3 sampai 7 hari setelah onset
Pada epidemic kerato conjunctivitis type 8 dan 19
Terapi : kortikosteroid
AUTOIMMUNE
PHERIPHERAL CORNEAL ULCER
a. RING ULCER
Jarang dan lebih destruktif dari marginal ulcer
Disebabkan pengaruh dari ulcus yang marginal dan
multiple
Sering dijumpai pada influenza , disentri basiler dan
komplikasi dari penyakit autoimmune
DD :
- Ocular diphteri
- Beta hemolytic streptococcus
- gonococcal conjuntivitis
Terapi :
- sistemic dan topikal antibiotik
- corticosteroid topical
untuk yang hypersensitive
c. PHYLECTENULARIS KERATITIS
Oleh karena alergi terhadap alergen endogen
Adalah hypersensitivitis defisiensi terutama
oleh :
- TBC
- ascariosis
- Stophylococcus aureus
- Coccidioidoimmitis
- ditandai dengan adanya limfosit, monosit ,
makrofog , netroil
- umumnya keratitis ini bilateral
Terapi :
- steroid
- atropin
- vitamin c dosis tinggi
Diet salah
Gangguan absorbsi tractus gastrointestinal
Obstruksi biliary
Gejala
- iritasi
- visus menurun bila lesi central
- fotophobia
- keluar air mata
- ulcerasi cornea
Klinis
- fever
- exposure berlebihan ultraviolet
- trauma
- menstruasi
- stress
- lokal, sistemik, immunosuppresive
- biasanya unilateral, 4 sampai 6% bilateral
Treatment
- terapi ulcus secara umum
- broad spectrum antibiotik kalau kuman tidak
diketahui
- contraindikasi : cortocosteroid
Infeksi melalui pemakaian contact lens dan fluorescence
2. DENDRITIC FEVER
HSV pada epitel
Bentuki garis dengan bercabang ujungnya bulat
Treatment :
- pada kasus yang baru dianjurkan antiviral, seperti
vidarabin, ocyclovir
- Vitamin conjunctivitis
- debridement
- kompres hangat
- atropin tetes
- mempercepat penyembuhan
Kortikosteroid : kontraindikasi
STAPHYLOCOCCUS AUREUS
DAN EPIDERMIDIS CORNEAL
ULCER
Ulcus yang sentral
sering disebabkan
karena immunocompromised
Ulcus bergaung bisa dijumpai hypopion
dengan infiltrasi mengelilingi corneal
Ulcus ini superficial
Diagnosa : scrapping gram(+) positif
cocci
Terapi : idem dengan streptococcus
pyogenes
FUNGAL CORNEAL
ULCER