Anda di halaman 1dari 3

ATRIAL FIBRILASI (AF)

RSUP H ADAM MALIK


MEDAN

NO. DOKUMEN

NO. TERBIT / REVISI

HALAMAN

DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


PANDUAN
PRAKTEK
KLINIK
PENGERTIAN
ANAMNESIS

PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN
PENUNJANG

TANGGAL TERBIT/
REVISI
Takiaritmia supraventrikular yang khas, dengan aktivasi atrium yang tidak
terkoordinasi mengakibatkan perburukan fungsi mekanis atrium
Spektrum presentasi klinis sangat bervariasi, mulai dari asimptomatik hingga syok
kardiogenik atau kejadian serebrovaskular berat. Hampir >50% episode AF tidak
menyebabkan gejala. Beberapa gejala ringan yang mungkin dikeluhkan antara
lain; palpitasi, mudah lelah atau intoleransi rendah terhadap aktivitas fisik,
presinkop atau sinkop, kelemahan umum serta pusing.
Pemeriksaan fisik selalu dimulai dengan pemeriksaan jalan nafas (airway),
pernafasan (breathing), dan sirkulasi (circulation) dan tanda-tanda vital, untuk
mengarahkan tindak lanjut terhadap FA.
Tanda Vital
Denyut nadi umumnya ireguler dan cepat, sekitar 110-140x/menit, tetapi jarang
melebihi 160-170x/menit. Pasien dengan hipotermia atau dengan toksisitas obat
jantung (digitalis) dapat mengalami bradikadia.
Kepala dan Leher
Pemeriksaan kepala dan leher dapat menunjukkan eksoftalmus, pembesaran
tiroid, peningkatan tekanan vena jugular atau sianosis. Bruit pada arteri karotis
mengindikasikan penyakit arteri perifer dan kemungkinan adanya komorbiditas
penyakit jantung koroner.
Paru
Pemeriksaan paru dapat mengungkap tanda-tanda gagal jantung (misalnya ronki,
efusi pleura). Mengi atau pemanjangan ekspirasi mengindikasikan adanya
penyakit paru kronik yang mungkin mendasari terjadinya FA (misalnya PPOK,
asma).
Jantung
Palpasi dan auskultasi yang menyeluru sangat penting untuk mengevaluasi
penyakit jantung katup atau kardiomiopati. Pergeseran dari punctum maximum
atau adanya bunyi jantung tambahan (S3) mengindikasikan pembesaran ventrikel
dan peningkatan tekanan ventrikel kiri. Bunyi II (P2) yang mengeras dapat
menandakan adanya hipertensi pulmonal. Pulsus defisit, dimana terdapat selisih
jumlah nadi yang teraba dengan auskultasi laju jantung dapat ditemukan pada
pasien FA.
Abdomen
Adanya asites, hepatomegali atau kapsul hepar yang teraba mengencang dapat
mengindikasikan gagal jantung kanan atau penyakit hati intrinsik. Nyeri kuadran
kiri atas, mungkin disebabkan infark limpa akibat embolisasi perifer.
Ekstremitas bawah
Pada pemeriksaan ekstremitas bawah dapat ditemukan sianosis, jari tabuh atau
edema. Ekstremitas yang dingin dan tanpa nadi mungkin mengindikasikan
embolisasi perifer. Melemahnya nadi perifer dapat mengindikasikan penyakit
arterial perifer atau curah jantung yang menurun.
Neurologis
Tanda-tanda Transient Ischemic Attack (TIA) atau kejadian serebrovaskular
terkadang dapat ditemukan pada pasien FA. Peningkatan refleks dapat ditemukan
pada hipertiroidisme.
Pemeriksaan Laboratorium
Darah lengkap (anemia, infeksi), elektrolit, ureum, kreatinin serum (gangguan
elektrolit atau gagal ginjal), enzim jantung seperti CKMB dan atau troponin (infark
miokard sebagai pencetus FA), peptida natriuretik (BNP, N-terminal pro-BNP dan
ANP), D-dimer (bila pasien memiliki risiko emboli paru), fungsi tiroid
(tirotoksikosis), kadar digoksin (evaluasi level subterapeutik dan/atau toksisitas),
serta uji toksikologi atau level etanol.
Elektrokardiogram (EKG)
Foto toraks
Uji latih atau uji berjalan enam-menit
Ekokardiografi
Computed tomography (CT) scan dan magnetic resonance
imaging (MRI)
Monitor Holter atau event recording
Studi Elektrofisiologi

KRITERIA DIAGNOSIS

Pada EKG dijumpai gelombang P yang irregular dan cepat (gelombang P, frekuensi antara
350-650 kali permenit) serta gelombang QRS yang juga irregular

DIAGNOSIS KERJA
DIAGNOSIS BANDING

Atrial Fibrilasi
Atrial Flutter, Atrial takikardia, Atrial ekstrasistol yang frekuen

NO. DOKUMEN

NO. TERBIT / REVISI

HALAMAN

DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA


PROSEDUR TINDAKAN

TANGGAL TERBIT/
REVISI

PENGERTIAN
INDIKASI
KONTRA INDIKASI
PERSIAPAN
PROSEDUR TINDAKAN
KOMPLIKASI
MORBIDITAS
MORTALITAS
PASKA PROSEDUR
TINDAKAN
TINGKAT EVIDENS
TINGKAT
REKOMENDASI
INDIKATOR PROSEDUR
TINDAKAN
LEVEL TINDAKAN
KUALIFIKASI DPJP
UTAMA
KEPUSTAKAAN
Lampiran I : Contoh Format Panduan Praktek Klinik

NAMA

Dibuat Oleh
(diisi nama lengkap
pembuat PPK dan
Penelaah Kritis)
..

Ditinjau Oleh
(diisi nama lengkap
penelaah)

..

Ketua Komite Medik

JABATAN

Disahkan Oleh

Direktur Medik dan


Keperawatan

TANDA TANGAN

Bagian/Unit
Seksi SPO, Kebijakan dan
Document Control

Jumlah

Lampiran II : Contoh Format Prosedur Tindakan

Personel

Tanda Tangan

Tanggal

NAMA

Dibuat Oleh
(diisi nama lengkap
pembuat Prosedur
Tindakan dan Penelaah
Kritis)
..

Ditinjau Oleh
(diisi nama lengkap
penelaah)

..

Ketua Komite Medik

JABATAN

Disahkan Oleh

Direktur Medik dan


Keperawatan

TANDA TANGAN

Bagian/Unit
Seksi SPO, Kebijakan dan
Document Control

Jumlah

Personel

Tanda Tangan

Tanggal

Anda mungkin juga menyukai