Skizofrenia
Skizofrenia berasal dari bahasa
Yunani, schizeinyang berarti
terpisahatau pecah, dan
phren yang artinya jiwa. Pada
skizofrenia terjadi pecahnya atau
ketidakserasian antara afeksi,
kognitif dan perilaku.
Suatu deskripsi sindrom dengan
variasi penyebab (banyak belum
diketahui) dan perjalanan penyakit
(tak selalu bersifat kronis atau
deteriorating) yang luas.
Etiologi
Skizoafektif
Gangguan Skizoafektif mempunyai
gambaran baik skizofrenia maupun
gangguan afektif.
Gangguan skizoafektif memiliki
gejala khas skizofrenia yang jelas
dan pada saat bersamaan juga
memiliki gejala gangguan afektif
yang menonjol.
Faktor Neurobiologi :
Hipoksia perinatal
Infeksi : Perubahan anatomi
pada susunan syaraf pusat akibat
infeksi virus
Gambaran
Klinis
Dopamin-Serotonin :Oleh
hiperaktivitas sistem
dopaminergik
Herediter : 1% dari populasi
umum tetapi 10% pada orang tua
dengan skizofrenia
Faktor Psikososial
Terbagi menjadi 3 fase :
1. Fase Prodromal : Gejala
tersebut meliputi : hendaya
fungsi pekerjaan, fungsi
sosial, fungsi penggunaan
waktu luang dan fungsi
perawatan diri. (gejala non
spesifik bisa minggu, bulan
ataupun lebih dari satu tahun
sebelum onset psikotik
menjadi jelas.)
2. Fase Aktif : gejala positif /
psikotik menjadi jelas seperti
tingkah laku katatonik,
inkoherensi, waham,
halusinasi disertai gangguan
afek.
2. Teori Psikodinamika
Tanggapan tentang orang
yang
hipersensitif
dan
mekanisme ego spesifik
berupareaksi
formasi,
proyeksi, dan penyangkalan.
a. Gambaran
Umum
:
Berdandan, berpakaian rapi
b. Mood, Perasaan, dan
Afek : sejalan dengan isi
waham.
c. Gangguan Persepsi
Tidak memiliki halusinasi
tidak
menonjol atau
berkelanjutan,
biasanya
pendengaran
daripada
visual.
d. Pikiran
Waham biasanya sistematis
dan karakteristiknya adalah
sesuatu yang mungkin.
Contoh isi pikiran itu
2
Gejala - Gejala :
1. Gejala positif
a. Delusi/waham,
b. Halusinasi,
c. Pikiran paranoid,
2. Gejala negatif
a. Motivasi rendah (low
motivation)
b. Kehilangan
ketertarikan
pada
semua
aspek
kehidupan.
c. Energinya
terkuras
sehingga
mengalami
kesulitan melakukan halhal biasa dilakukan,
d. Menarik
diri
dari
berbeda dengan
bizarre
pada
skizofrenia.
waham
pasien
e. Tilikan
Tidak merasa sakit, dan ke
RS oleh orang lain.
f. Kejujuran
Pasien dengan gangguan
waham, biasanya dapat
dipercaya informasinya,
kecuali jika hal tersebut
membahayakan sistem
wahamnya
Kriteria
Diagnostik
Menurut PPDGJ-III
1. Diagnosis
gangguan 1. Waham-waham
merupakan
skizoafektif hanya dibuat
satu-satunya ciri khas klinis
apabila gejala-gejala defenitif
atau gejala yang paling
adanya
skizofrenia
dan
mencolok.Waham-waham
gangguan
afektif
yang
tersebut (baik tunggal maupun
Thought echo
Thought insertion or
withdrawal
Thought
broadcasting
(b) salah satu dari
delusion of control
delusion of influence
delusion of passivity
delusional perception
(c) Halusinasi auditorik :
(d) Waham-waham menetap
jenis lainnya,).
2. Atau paling sedikit dua gejala
dibawah ini yang harus selalu
ada secara jelas :
(a) Halusinasi yang menetap
(b) Arus pikiran yang terputus
(break)
atau
yang
mengalami
sisipan
(interpolation),
yang
berakibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak
relevan, atau neologisme;
(c) Perilaku katatonik, seperti
keadaan
gaduh-gelisah
menonjol
pada
saat
bersamaan,
atau
dalam
beberapa hari yang satu
sesudah yang lain, dalam satu
episode penyakit yang sama.
penyakit
4. Gangguan tidak disebabkan
efek fisiologis langsung
suatu zat atau keadaan
kesehatan umum.
Menurut
Diagnostic
and
statistical manual of Mental
Disorders Fourth Text Revised
(DSM-IV-TR) :
a)
Terdapat 2 atau lebih gejala
dibawah ini selama 1 bulan
atau kurang dari sebulan jika
pengobatan berhasil
1)
Waham
2)
Halusinasi
3)
Bicara disorganisasi
4) Perilaku
disorganisasi/katatonik
yang jelas
5) Symptom negative (afek
datar, alogia, avolition)
*Catatan = dapat hanya 1 gejala
d)
waham
Disfungsi social/pekerjaan
Durasi gangguan terus menerus
selama 6 bulan
Disingkirkan
gangguan
penggunaan zat atau kondisi
medis umum
Disingkirkan
gangguan
penggunaan zat atau kondisi
medis umum
*Jika terdapat gangguan
perkembangan parsive, diagnosis
tambahan skizofrenia dibuat bila
waham dan halusinasi menonjol
1. Skizofrenia Paranoid
a. Halusinasi auditorik,
b. Halusinasipembauan,
pengecapan, seksual
c. Semua jenis waham
d. Gangguan
afektif,
dorongan kehendak dan
pembicaraan,
gejala
katatonik tidak menonjol
Tipe
Tipe
Tipe
YTT
2. Skizofrenia Hebefrenik
a. Usia remaja (15-25tahun)
b. Kepribadian : pemalu,
senang menyendiri.
c. Perilaku
tidak
bertanggung jawab dan
menyendiri
d. Afek
dangkal,
inappropiate, tertawa dan
senyum sendiri
e. Pikiran
disorganisasi,
pembicaraan
tidak
menentu dan inkoheren
f. Pengamatan selama 2- 3
bulan
g. Gangguan
afektif,
dorongan kehendak (tanpa
9
10
Penatalaksan
aan
Antipsikotik
1. Chlopromazine 150-600
mg/hari
2. Haloperidol 5 15 mg/hari
Antipsikotik
Antipsikotik
1. Chlopromazine 150-600 mg/hari 1. Chlopromazine 150-600
2. Haloperidol 5 15 mg/hari
mg/hari
3. Trifluoperazine 10 -15 mg/hari
2. Haloperidol 5 15 mg/hari
12
4. Riperidone 2 6 mg/hari
5. Clozapine 25 100mg/hari
6. Quetiapine 50 400mg/hari
3.
4.
5.
6.
Trifluoperazine 10 -15mg/hari
Riperidone 2 6 mg/hari
Clozapine 25 100mg/hari
Quetiapine 50 400mg/hari
Antimanik
1. Lithium Carbonate 250
500mg/hari
2. Haloperidol 4,5 -15 mg/hari
3. Carbamazepine 400 600
mg/hari
4. Valproic Acid 3x250mg/hari
5. Divalproex Na 3x250mg/hari
Prognosis
Lebih buruk
Antidepresan
1. Amitriptyline 75 150mg/hari
2. Sertraline 50 100mg/hari
3. Fluoxetine 20 40 mg/hari
Prognosis yang lebih buruk Lebih baik
daripada pasien dengan gangguan
depresif maupun gangguan bipolar,
tetapi memiliki prognosis yang
lebih baik daripada pasien dengan
skizofrenia.
13
Dokter Pembimbing :
dr. Tendry Septa, Sp.KJ (K)