Status perkawinan
Nomor CM
Tanggal Pemeriksaan
: Nn. LM
: 7 Juni 1996
: 18 tahun
: Perempuan
: Tamat SD
:: Islam
: Jawa
: Ambarawa RT 05/RW 02 Desa Ambarawa
Kec. Ambarawa Kab. Pringsewu
: Belum kawin
: 11-22-33
: 28Februari 2014. Pukul 10.50 WIB
B. ANAMNESIS PSIKIATRI(Allo-Autoanamnesa)
I.
RIWAYAT PENYAKIT
a. Keluhan Utama
Marah-marah dan mengamuk tanpa sebab yang jelas.
b. Riwayat Gangguan Sekarang
Pasien dan keluarga mengatakan bahwa ia suka melamun. Hal ini sudah ia
rasakan sejak 1 minggu sebelum masuk rumah sakit (SMRS). Semakin
hari, pasien terlihat suka berbicara sendiri tanpa lawan bicara yang jelas.
Pasien juga terlihat sering tertawa tanpa sebab yang jelas. Ketika ditanya
oleh salah satu keluarga, ia hanya menjawab tidak kenapa-kenapa.
Keluarga menceritakan bahwa kakak pasien pernah dipukul secara tiba-tiba
oleh pasien dan ia menuduh kakaknya tersebut dengan hal yang tidak-tidak.
Hal ini sering terjadi dan tidak hanya satu kali. Keluarga juga mengatakan
pasien sering terlihat bernyanyi, meringis tertawa dan menangis sendiri.
Keluarga mengungkapkan bahwa pasien juga terlihat marah bila ada
tetangga yang melihatnya dan menuduh tetangga tersebut sedang
II.
RIWAYAT PRAMORBID
a. Riwayat Kehamilan dan Persalinan
Menurut keluarga, pasien lahir normal, cukup bulan, dibantu oleh dukun,
tidak ada kecacatan waktu lahir.
b. Riwayat Bayi dan Balita
Menurut ibu pasien, pasien diberi ASI selama 2 tahun dan perkembangan
pasien saat bayi dan balita sesuai dengan bayi dan balita seusianya.
c. Riwayat Anak dan Remaja
Menurut keluarga, pasien merupakan anak yang biasa saja.Jika ada masalah,
ia tidak sungkan untuk berbagi terhadap salah satu anggota keluarga. Masamasa remaja pasien lebih dihabiskan untuk bekerja.
III.
RIWAYATPENDIDIKAN
Pasien hanya tamatan SD. Ia menempuh SD dalam kurun waktu 6 tahun.
Keluarga mengatakan bahwa pasien memiliki cukup banyak teman dan bermain
serta belajar sama seperti anak-anak lainnya. Keluarga juga mengatakan bahwa
walaupun pasien biasa-biasa saja dalam hal belajar namun pasien mampu
mengikuti pelajaran dengan baik. Keluhan guru terhadap pasien dalam proses
belajar disangkal oleh keluarga.
IV.
RIWAYATPERKAWINAN
Pasien belum pernah menikah.
V.
RIWAYATPEKERJAAN
Pasien pernah bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Ia sudah bekerja berkalikali. Pertama kali bekerja, ia bekerja selama setengah bulan.Namun, ia berhenti
dikarenakan sakit. Lalu pasien pulang dan tidak kembali bekerja. Kerja yang
kedua, lamanya 1 bulan, dan ia berhenti bekerja dikarenakan sering dimarahin
oleh istri majikannya dikarenakan istri majikannya cemburu terhadap pasien.
Terakhir pasien mengatakan bahwa ia pernah bekerja sebagai pekerja rumah
tangga selama 4 tahun.
VI.
RIWAYATKEHIDUPAN KELUARGA
GENOGRAM :
Keterangan:
: Laki-laki
: Wanita
: Pasien
SITUASI SEKARANG
Pasien tinggal bersama kedua orang tuanya bersama satu kakak laki-lakinya dan
dua adik perempuannya.
C. STATUS MENTAL
I.
Deskripsi Umum
a. Penampilan
Seorang perempuan memakai seragam RSJ Prov. Lampung, baju kaos
orange motif polos dan celana olahragabiru, perawakan kecil dengan berat
badan cukup,kulit kuning langsat, rambut sepunggung,dikuncir tampak
keringdan tersisir rapi, kuku pendek dan cukup bersih.
b. Kesadaran : Jernih
c. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Saat wawancara pasien dalam keadaan terikat, kontak mata baik dan pasien
cukup tenang.
d. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi sedang, volume cukup, kualitas
cukup, kuantitas cukup namun sesekali terdapat inkoherensi.
e. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif
II.
Keadaan Afektif
a. Mood
: meningkat
b. Afek
: luas
c. Keserasian : appropriate
III.
IV.
V.
Gangguan Persepsi :
a. Halusinasi
b. Ilusi
c. Depersonalisasi
d. Derealisasi
Proses Berpikir :
a. Arus pikiran :
1. Produktivitas
2. Kontinuitas
3. Hendaya berbahasa
:Cukup
: Relevan, namun sesekali ditemukan inkoherensi
: Tidak ditemukan
b. Isi pikiran
Waham (+) :
1. Cinta (erotomania)
2. Kebesaran
3. Kejar
VI.
VII.
Daya Nilai
a. Norma sosial
b. Uji daya nilai
c. Penilaian realitas
: Tidak terganggu
: Tidak terganggu
: Tidak terganggu
Tilikan
Tilikan1. Penyangkalan penuh terhadap gangguan dialaminya.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Tanda-tanda vital:
TD = 120/80 mmHg
N = 75 x/menit
P = 20 x/menit
S = 36,4C
b. Pemeriksaan Fisik
Mata
: Tidak ditemukan kelainan
Hidung : Tidak ditemukan kelainan
Telinga : Tidak ditemukan kelainan
Paru
: Tidak ditemukan kelainan
Jantung : Tidak ditemukan kelainan
Abdomen : Tidak ditemukan kelainan
E. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
Pasien Nn. LM, 18 tahun, tamat SD, Islam, suku Jawa, beralamat di Ambarawa RT
05/RW 02 Desa Ambarawa Kec. Ambarawa Kab. Pringsewu, belum kawin, telah
dilakukan auto-alloanamnesa pada tanggal28Februari 2014 pukul 10.50 WIB.
Pasien berpenampilan sesuai dengan usianya, cara berpakaian rapi dan perawatan
diri terkesan baik. Pasien dibawa dengan keluhan mudah tersinggung, mudah
marah, mengamuk, dan ada upaya tindakan pasien yang mencoba untuk melukai
tetangga sekitar. Keluhan ini sudah terjadi sekitar 6 bulan SMRS dan hilang
timbul terutama ketika pasien putus obat. Faktor ekonomi yang kurang yang
memperngaruhi pengobatan pasien. Pasien mengaku mendengar suara-suara yang
tidak jelas asalnya. Pasien mudah tersinggung dan curiga terhadap tetangga sekitar
dan anggota keluarga. Pasien juga merasa cantik dan merasa lebih baik
dibandingkan teman dan adiknya. Pasien juga merasa dikejar-kejar oleh salah satu
tetangga pasien dimana ia yakin bahwa orang tersebut menyukainya dan ingin
menikah dengannya. Saat wawancara pasien dalam keadaan terikat, kontak mata
zat
psikoaktif.
Hal
ini
dapat
menjadi
dasar
untuk
katatonik yang tidak begitu menonjol. Dari data ini menjadi dasar untuk
mendiagnosis bahwa pasien menderita skizofrenia paranoid (F.20.0)
b. Aksis II
Aksis II tidak ada diagnosis dikarenakan pada pasien hanya didapatkan tumbuh
kembang saat masa kanak-kanak baik, pasien mampu menyelesaikan
pendidikan sampai tamat SD. Hal ini menyingkirkan diagnosis retardasi
mental (F.70)
Selain itu pada pasien ditemukan kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan
penolakan
dan
kecurigaan
serta
kecurigaan
yang
mendalam
untuk
Aksis I
Aksis II
Aksis III
Aksis IV
Aksis V
H. DAFTAR PROBLEM
a. Organobiologik: Tidak ditemukan adanya kelainan fisik yang bermakna, tetapi
diduga terdapat ketidakseimbangan neurotransmitter. Selain pasien memiliki
faktor genetik dari ayah dan nenek dari ayahnya maka pasien memerlukan
psikofarmakologi.
b. Psikologik:Ditemukan hendaya dalam menilai realita berupa halusinasi
auditorik dan waham cinta, kejar dan kebesaran sehingga pasien membutuhkan
psikoterapi.
c. Sosiologik: Ditemukan adanya hendaya dalam bidang sosialpasien butuh
sosioterapi.
I. PROGNOSIS
a. Quo ad vitam
b. Quo ad functionam
c. Quo ad sanationam
: Bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
J. RENCANA TERAPI
a.
Psikofarmaka :
Risperidone 2 x 2 mg;
Lorazepam 1 x 1 mg (pada malam hari).
b.
Psikoterapi Supportif
Ventilasi : memberikan kesempatan kepada pasien untuk menceritakan
K. PEMBAHASAN/TINJAUAN PUSTAKA
a. Apakah diagnosa sudah tepat?
Menurut kami diagnosa pada kasus ini sudah tepat karena:
Pada pasien ini ditemukan adanya gangguan persepsi dan isi pikir yang
bermakna serta menimbulkan suatu distress (penderitaan) dan disability
(hendaya) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien, sehingga dapat
disimpulkan bahwa pasien ini mengalami gangguan jiwa.
Aksis I
Berdasarkan data-data yang didapat memelalui anamnesis, pemeriksaan fisik
dan rekam medik, tidak ditemukan riwayat trauma kepala, demam tinggi atau
kejang sebelumnya ataupun kelainan organik. Tidak pernah ada riwayat
penggunaan
zat
psikoaktif.
Hal
ini
dapat
menjadi
dasar
untuk
dan
kecurigaan
serta
kecurigaan
yang
mendalam
untuk
positif serta pada pasien mulai ditemukan penurunan fungsi kognitif). Oleh
karena itu kami memilih antipsikotik atipikal Risperidon 2 x 2 mg dengan dosis
anjuran 2-6 mg/hari. Selain itu dikarenakan pasien mengeluh kesulitan untuk
tidur, kami memilih sedatif Lorazepam 1 x 1 mg (pada malam hari) dengan
dosis anjuran 2-3 x 1 mg/hari.
c. Apakah prognosa sudah tepat?
Prognosis mendukung kearah lebih baik:
Pasien termotivasi untuk sembuh;
Keluarga mendukung pasien untuk sembuh;
Hal yang mendukung kearah lebih buruk:
Faktor ekonomi yang mempengaruhi pengobatan pasien;
Perjalanan penyakit yang sudah berlangsung sekitar 6 bulan.
L. FOLLOW UP
(P)
: Assalamualaikum. Selamat siang mba, perkenalkan saya dokter muda Arif
dengan dokter muda Eka, kita ngobrol-ngobrol sebentar ya mbak, bisa?
:Iya bisa.
: 18 tahun (benar)
: Orang tua
: Kerja
: Gak apa-apain
: Barusan dokter, sama kakak saya (Orientasi orang (+), memori jangka
pendek (+))
: Iya tau, karena saya marah-marah trus saya sering ngelamun sendiri.
: nggak, saya gak sakit. Kata kakak, saya dititipin disini satu bulan, biar gak
sering melamun lagi. Nanti saya dijemput kalau sudah satu bulan.
: mba, pernah gak mba mendengar bisikan-bisikan tapi gak kelihatan ada
orang yang lagi berbisik ?
: eeeeehhm, pernah sih, bisikan kayak orang ngomong kamu kalah kamu
kalah saya menang- saya menang.
: ya gak ada,
: L itu sahabat saya, tapi dulu, sekarang dia kerja di jakarta, jadi gak pernah
ketemu.
: trus kira-kira kenapa L bisikin kayak gitu sama mba ? apa sebelumnya mba
ada masalah sama L, kok temenannya sampai dulu aja?
: yaa sekarang kan L itu udah kerja di Jakarta, trus temennya banyak, nah dia
itu ngambilin temen-temen saya, sekarang dia udah banyak temennya, dulu
dia ga ada temen.
: nah, mba kan dibawa kesini karena suka marah sama melamun ya, itu karena
lagi dengerin bisikan L ?
: ga lah dok, saya marah-marah itu karena saya gak mau dinikahin. Saya
dipaksa sama kakak saya buat nikah sama M, tapi saya gak mau.
: kan saya masih muda trus ya dok, M itu kan udah tua, umurnya aja udah 50
tahun, ya saya ga mau lah makanya saya marah-marah.
: jadi mba suka marah-marah sejak itu ? memangnya mba ga bilang aja ga
mau nikah sama M ?
: iya, itu malah kakak saya yang maksain saya nikah sama M, seneng kali
mereka liat saya nikah sama kakek-kakek.
: mba dengan kakak-kakak atau orang tua mba sering ribut ga?
: enggak
: pernah ngerasa apa yang mba pikirin itu orang lain bisa tau ga mba?
: ngga..
: ya waktu sd saya itu pinter, temennya aja banyak, saya suka dapet ranking,
cita-cita saya dulu mau jadi perawat. Si L itu dulu temennya ga ada, saya trus
yang nemenin dia, sekarang semua temen saya dia ambil.
: lalu merasa ada orang lain yang ingin berbuat jahat ga sama mba ?
: matematika
: 93
: 84
: dikurangi lagi ?
: 73
: mba kalau arti dari peribahasa katak dalam tempurung mba tahu ?
: mba kalau mba nemuin dompet, ada uangnya, ada ktp nya juga, itu
dompetnya mau mba gimanain ?
: kalo ternyata alamatnya jauh ? mba nya ga ada uang buat nganterin ke
alamatnya ?
: ya tetep saya anterin dok, kan kasian itu orangnya ilang dompet, klo perlu ya
saya ngutang dulu buat nganterin dompetnya.
: ya sudah, tanya jawab nya hari ini sekian dulu ya, besok kita lanjutin lagi,
mba lanjutin makannya, trus obatnya diminum ya. terimakasih mba
: ya terimakasih