Anamnesis
Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan
(seizure) berulang sebagai akibat dari adanya gangguan fungsi otak secara
intermiten yang disebabkan oleh lepas muatan listrik abnormal dan
berlebihan di neuron-neuron secara paroksismal, didasari oleh berbagai
faktor etiologi.
Menurut International League Against Epilepsy (ILAE) 1981, epilepsi
diklasifikasikan menjadi bangkitan parsial atau fokal yang menyerang
sebagian tubuh dan bangkitan umum yang menyerang seluruh tubuh.
Bangkitan umum diklasifikasikan menjadi absense, klonik, tonik, tonikklonik, mioklonik dan atonik.
Pada anamnesis didapatkan keluhan kejang pertama kali saat usia 3 tahun,
kejang 2 kali saat pasien sedang duduk santai. Kejang terjadi selama 5
menit, terjadi pada seluruh badan pasien, dengan tangan dan kaki
gelonjotan, mata melihat keatas dan keluar busa dari mulutnya. Selang
waktu dari bangkitan kejang pertama ke kejang berikutnya adalah 30
sampai 1 jam. Setelah kejang selesai, pasien kembali sadar dalam 15
menit namun tidak dapat mengingat bahwa telah terjadi kejang. Riwayat
trauma kepala disangkal, keluarga tidak memiliki riwayat kejang. Riwayat
demam disangkal.
b. Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan dalam pemeriksaan
rangsang meningeal. Hal tersebut dapat menyingkirkan meningitis sebagai
diagnosis utama, oleh karena itu kelainan pada korteks serebri lebih
memungkinkan menjadi penyebab utama.
c. Pemeriksaan penunjang