Anda di halaman 1dari 23

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
A. Kesehatan Jiwa

Sehat (UU kesehatan no.23/1992 pasal 1) adalah keadaan sejahtera dari


badan, jiwa dan sosial, yang memungkinkan setiap orang hidup produktif
secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan Jiwa adalah perasaan sejahtera dan bahagia, mampu mengatasi


tantangan kehidupan, dapat menerima orang lain sebagaimana adanya,
mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain

Menurut UU No 3/1966, Kesehatan Jiwa adalah kondisi yang


memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan
keadaan orang lain

B. Gangguan Kesehatan Jiwa

Gangguan Kesehatan Jiwa: Terganggunya kesehatan jiwa seseorang, seperti


yang dimaksud dengan penjelasan pada butir 1 di atas, yang dapat berwujud
masalah psikososial atau gangguan jiwa.

Masalah psikososial: Gangguan kesehatan jiwa yang dilatarbelakangi oleh


masalah-masalah sosial dan psikologik, seperti kenakalan remaja,
disharmoni keluarga, kriminalitas, dll.

Gangguan Jiwa : Gangguan jiwa yang dapat dideteksi secara klinis, seperti
yang diklasifikasikan dalam kode diagnosis di Puskesmas, sbb:
Gangguan Psikotik : gelandangan psikotik, korban pasung, gaduh
gelisah;
Gangguan Neurotik : gangguan psikosomatik, neurosa cemas, depresi;
Retardasi Mental: (ringan, sedang, berat);
Gangguan Kesehatan Jiwa bermula pada bayi, anak dan remaja, dan
perkembangannya
Penyakit Jiwa lainnya: penyalahgunaan narkotik/ zat adiktif, gangguan
kepribadian, gangguan seks;
Epilepsi: (gran mal, petit mal, psikomotor) , kejang demam pada anak.

C. Upaya Kesehatan Jiwa

(UU Kesehatan no.25/1992 pasal 24)


a. Upaya yang diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara
optimal, baik intelektual, maupun emosional dan sosial, meliputi:

pemeliharaan dan peningkatan kesehatan jiwa,

pencegahan dan penanggulangan masalah psikososial dan gangguan


jiwa.

penyembuhan dan pemulihan penderita gangguan jiwa.

b. UU No. 3/1966 tentang Kesehatan Jiwa Bab II Pemeliharaan kesehatan


jiwa,

pasal

memberitahukan

tentang

usaha-usaha

pemerintah,

Departemen Kesehatan, sbb :

Memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan


anak.

Mengusahakan

keseimbangan

jiwa

dengan

menyesuaikan

penempatan tenaga selaras dengan bakat dan kemampuan.

Perbaikan tempat kerja dan suasana kerja dalam perusahaan dan


sebagainya, sesuai dengan ilmu kesehatan jiwa.

Mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubungannya


dengan keluarga dan masyarakat.

Usaha-usaha lain yang dianggap perlu oleh Menteri Kesehatan.

c. Kesehatan jiwa dilakukan oleh perorangan, lingkungan keluarga,


lingkungan sekolah, lingkungan pekerjaan, lingkungan masyarakat,
didukung sarana pelayanan kesehatan jiwa dan sarana lainnya.

D. Tujuan Kesehatan Jiwa


a. Tujuan umum :
Terwujudnya derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi seluruh masyarakat.
b. Tujuan khusus :

Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan Puskesmas pada umumnya,


melalui peningkatan kesehatan jiwa secara terpadu.

Meningkatnya mutu dan jangkauan pelayanan kesehatan jiwa di


Puskesmas untuk mencegah dan mengurangi masalah psikososial dan
gangguan kesehatan jiwa.

Tujuan Pelayanan Kesehatan Jiwa Terpadu:


a) Memberikan perhatian secara menyeluruh dan terinci terhadap semua
aspek kehidupan pasien yang berkunjung, baik dari segi jasmani,
maupun segi mental-emosional dan sosialnya.
b) Meningkatkan hubungan interpersonal antar petugas kesehatan
Puskesmas dengan pasien dan keluarganya.
c) Meningkatkan kepekaan petugas agar dapat mendeteksi gangguan
kesehatan jiwa secara dini setiap pengunjung Puskesmas yang berobat.
d) Memberikan pengobatan rasional dan terapi lain yang diperlukan
secara lebih berdaya guna dan berhasil guna.
e) Mengelola kasus gangguan kesehatan jiwa pada pengunjung
Puskesmas (bayi, anak, remaja, dewasa, usila) dengan sebaik-baiknya.

E. Kegiatan dan Sasaran


Upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah upaya kesehatan jiwa yang
dilaksanakan di tingkat puskesmas secara khusus atau terintegrasi dengan
kegiatan pokok puskesmas lainnya, yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
puskesmas dengan dukungan peran serta masyarakat baik di dalam gedung
maupun di luar gedung puskesmas yang ditujukan pada individu, keluarga,
masyarakat dan diutamakan pada masyarakat berpenghasilan rendah,
khususnya kelompok rawan tanpa mengabaikan kelompok lainnya, dengan
menggunakan teknologi tepat guna yang disesuaikan dengan kondisi dan
kebutuhan masyarakat setempat.
Kegiatan upaya kesehatan jiwa tersebut dilaksanakan melalui:
1. Pengenalan dini gangguan jiwa (early detection);
2. Memberikan upaya pertolongan pertama pada pasien-pasien dengan
gangguan jiwa (primary treatment);
3. Kegiatan rujukan yang memadai (adequate referral).
Selain itu diharapkan juga agar puskesmas dapat melaksanakan terapi
lanjutan(follow up) dari mereka yang sudah selesai perawatannya di rumah
sakit jiwa, dengan demikian akan meringankan beban dari pasien. Dengan
adanya pelayanan ini, dapat diperolah gambaran penyakit dalam masyarakat
tertentu yang dapat dipertanggungjawabkan melalui suatu pengumpulan data di
puskesmas.
Mengingat hal tersebut diatas maka dalam pelayanan puskesmas diharapkan
dapat:
1. Menangani gangguan jiwa baik akut maupun kronik yang dapat terjadi
pada setiap manusia maupun kelompok masyarakat hingga dapat
menurunkan angka kesakitan pasien gangguan jiwa.
2. Menangani gangguan jiwa dari setiap kelompok umur mulai dari anak,
remaja, dewasa dan usia lanjut dengan memanfaatkan azas-azas kesehatan
jiwa.

3. Menilai lebih sensitif dan waspada terhadap kemungkinan keterlibatan


emosional pada keluhan-keluhan atau gejala yang ditujukan pasien
sewaktu berobat.
4. Memberikan penyuluhan sehingga masyarakat dapat memanfaatkan azas
dasar kesehatan jiwa dalam kehidupannya.
Penjelasan:
1. Kesehatan jiwa
Menurut ilmu kedokteran pada saat ini, adalah suatu kondisi yang
memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, dan emosional yang
optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan
orang lain. Makna kesehatan jiwa mempunyai sifat-sifat yang harmonis
(selaras) dan memperhatikan semua segi dalam kehidupan manusian dan
dalam hubungan dengan manusia lain.
Untuk mencapai kondisi yang dimaksud maka pemerintah telah
mengarahkan upaya penting antara lain:
a. memelihara kesehatan jiwa dalam pertumbuhan dan perkembangan anak
b. mengusahakan keseimbangan jiwa dengan menyesuaikan penempatan
tenaga selaras dengan bakat dan kemampuan
c. perbaikan tempat dan suasana kerja
d. mempertinggi taraf kesehatan jiwa seseorang dalam hubungannya dengan
keluarga dan masyarakat. Mengingat hal tersebut diatas maka telah
digariskan beberapa kebijaksanaan yang pada prinsipnya menjabarkan dan
menterjemahkan lingkup kesehatan jiwa secara praktis dan kongkrit.
2. Pelayanan kesehatan jiwa
Pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan oleh dokter/staf
puskesmas terhadap individu dengan memberikan obat-obat psikofarmaka
bila diperlukan serta pemecahan masalah yang dihadapi pasien dan
keluarga.
Secara relatif arti jiwa sehat dan jiwa sakit berbeda menurut pola
sosial dan budaya suatu masyarakat. Hampir semua penyakit fisik

mengandung segi kejiwaan dan dengan pendekatan kesehatan jiwa yang


baik akan bermanfaat dalam menghadapu semua penderita.
Penderita gangguan jiwa tidak selalu abnormal tingkah lakunya,
dan sering kelainan yang ditujukan hanyalah berdasarkan keluhan
saja.Oleh karena itu semua petugas puskesmas sebaiknya mengetahui azas
dasar kesehatan jiwa.
Pelayanan kesehatan jiwa meliputi :
1. Program promosi kesehatan jiwa bagi kelompok masyarakat yang
sehat jiwa sejak usia dini sampai lanjut,
2. Program pencegahan masalah kesehatan jiwa bagi kelompok
masyarakat yang memiliki faktor risiko, seperti penyakit kronis,
serta
3. Program pemulihan dan rehabilitasi bagi kelompok masyarakat
yang mengalami masalah kesehatan jiwa agar mereka dapat
mandiri dan produktif kembali.
Beberapa sifat yang dapat dipakai sebagai pegangan dalam pemeriksaan
yaitu seseorang yang sehat jiwanya adalah seorang yang :
a. mempunyai emosi yang tenang, ia cukup bahagia dalam kehidupannya dan
dapat bergaul dengan baik dalam keluarga dengan anak-anaknya, maupun
lingkungan tempat tinggal atau tempat kerja. Suatu waktu dapat saja ia
merasa kurang gembira, bertengkar, dan marah-marah, tapi pada umumnya
ia relatif bebas dari rasa khawatir, rasa benci dan rasa cemas.
b. dapat memelihara keseimbangan jiwanya secara mantap, yaitu cukup
tabah, penuh pengertian serta dapat mengambi keputusan dan memiliki
tanggung jawab. Dengan demikian, ia menghadapi kehidupan dengan
segala persoalan serta ia dapat menikmati karuniaNya
c. Mereka mempunyai masa kanak-kanak yang bahagia, karena tata cara
kehidupan pada masa kanak-kanak adalah sangat penting artinya dalam
perkembangan menjadi dewasa.
Beberapa hal penting yang harus diperoleh dalam masa kanak-kanak
adalah:cinta,kasih sayang, pujian dan dorongan serta disiplin yang sehat.

3. Peran serta masyarakat


Peran serta masyarakat adalah peran serta masyarakat baik sebagai
key person maupun sebagai konsumen dalam pemecahan masalah
kesehatan jiwa setempat, perencanaan pelaksanaan, penilaian, pembinaan
dan pengembangan upaya kesehatan jiwa masyarakat setempat.
4. Kegiatan dalam puskesmas
Terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya, serta
memberian pelayanan khusus bila diduga adanya faktor psikologi sebagai
penyebab.
5. Kegiatan diluar puskesmas
Terpadu dengan kegiatan pokok puskesmas lainnya, kegiatan
khusus yaitu penyuluhan kesehatan jiwa dalam rangka pencegahan dan
pengobatan gangguan jiwa sedini mungkin. Upaya pokok Kesehatan Jiwa
di Puskesmas adalah upaya yang dilaksanakan, baik secara terpadu dalam
upaya kesehatan pokok lainnya, maupun seecara khusus oleh Puskesmas,
sebagai kegiatan di dalam gedung dan di luar gedung, terdiri dari kegiatan
pokok dan kegiatan penunjang, sbb:
a. Kegiatan pokok, terdiri dari:
1. Penyuluhan
2. Pelayanan Pengobatan
b. Kegiatan penunjang, terdiri dari:
1. Pencatatan dan Pelaporan
2. Rujukan Kasus
3. Konsultasi Kesehatan Jiwa bagi petugas
4. Kunjungan Rumah

E.1 Kegiatan Pokok


Penyuluhan
a. Kegiatan:

Penyuluhan kesehatan jiwa secara terpadu dalam program penyuluhan


kesehatan Puskemas lainnya;

Penyuluhan kesehatan jiwa secara khusus sesuai dengan kebutuhan


dan jadwal kerja;

Pengorganisasian LSM dan potensi masyarakat dalam upaya kesehatan


jiwa.

b. Sasaran:

Perorangan pada setiap pasien yang berkunjung ke Puskesmas dan


fasilitas kesehatan lainnya (Posyandu, Pusling, dll);

Kelompok masyarakat:

Orang tua,

Anak balita/ anak usia SD,

Anak usia remaja (SLTP/SLTA),

Guru,

Tokoh masyarakat,

Organisasi kepemudaan (OSIS, Karang Taruna, Pramuka, PMR,


dll),

Lembaga swadaya masyarakat.

Pelayanan Pengobatan
a. Kegiatan:
Terpadu dalam pelayanan kesehatan umum (BP, KIA, UKS, ASKES, dll).
Prinsip:

Petugas kesehatan memandang manusia secara menyeluruh (holistik),


baik aspek fisik, maupun aspek mental-emosional dan sosial, sehingga
kesehatan jiwa memegang peranan yang sangat penting dalam kesehatan.

10

Pelayanan kesehatan jiwa dilaksanakan terpadu dalam setiap pemberian


pelayanan kesehatan yang dilaksanakan baik di dalam gedung maupun di
luar gedung Puskesmas (BP, KIA, UKS, Pusling, dll).

Pelayanan tidak ditujukan hanya untuk pasien gangguan jiwa, tetapi


semua pasien yang datang, baik pada anak maupun dewasa.

Petugas Puskesmas bersikap empati, ramah, sopan, terbuka dan


menghargai setiap pasien, sebagai orang yang perlu didengar, ditolong
dan dilayani dengan sebaik-baiknya.

Pemeriksaan harus dilaksanakan secara lege artis, dimulai dari


anamnesis, pemeriksaan, diagnosis dan terapi.

Setiap pasien yang datang dengan keluhan gangguan kesehatan jasmani,


perlu dideteksi kemungkinan adanya faktor mental-emosional yang
mempengaruhi keadaan jasmaninya.

Diagnosis kerja dapat bersifat ganda (fisik dan mental) , sehingga petugas
dapat mengelola gangguan kesehatan jiwa yang terdapat pada setiap
pasien

yang

berobat

dengan

sebaik-baiknya,

mencatat

dan

melaporkannya.

Diperlukan ruang anamnesis/ pemeriksaan yang memungkinkan pasien


menyampaikan keluhan pribadinya secara bebas. Untuk itu pasien
diupayakan antri dan tidak bergerombol pada meja petugas.

b. Sasaran:
Semua pasien yang memperoleh pelayanan kesehatan/ pengobatan, baik di
dalam maupun di luar gedung Puskesmas, pada semua golongan umur
(bayi, balita, anak usia SD, remaja, orang dewasa, usila).
E.2 Kegiatan penunjang
1. Pencatatan dan Pelaporan
Kegiatan:
a. Mencatat data dan hasil pemeriksaan pelayanan kesehatan jiwa
terpadu setiap pasien pada kartu Status/ Rawat Jalan Puskesmas;
b. Mencatat hasil pemeriksaan pelayanan kesehatan jiwa semispesialistik pada kartu rawat jalan;

11

c. Mengumpulkan data jumlah gangguan kesehatan jiwa setiap hari


pada laporan khusus yang tersedia;
d. Mengirimkan laporan bulanan kepada Suku Dinas/ Dinas
Kesehatan pada setiap akhir bulan;
e. Mencatat dan melaporkan kasus gangguan jiwa pada SP2TP sesuai
petunjuk.
Sasaran:
a. Puskesmas Kelurahan;
b. Puskesmas Pembina.
2. Rujukan Kasus
Kegiatan:
a. Mengirim pasien untuk dirujuk;
b. Menerima pasien rujukan.
Sasaran:
a. Pasien yang perlu perawatan inap
b. Pasien yang perlu tindakan khusus/ spesialistik.
3. Konsultasi Kesehatan Jiwa bagi petugas
Kegiatan:
a. Koordinator Jiwa Suku Dinas Kesehata menyiapkan acara
konsultasi kesehatan jiwa di setiap wilayah krjanya (1 bulan 1-2
kali);
b. Setiap Puskesmas menyiapkan masalah yang akan dikonsultasikan,
disertai data dan laporan program selama ini dan psikiater pembina
membahas masalah yang dikonsultasikan;
c. Psikiater pembina membuat laporan konsultasi kesehatan jiwa
tersebut dan melaporkan ke Direktur RS Jiwa Jakarta dan Kepala
Pusat Pembinaan Kesehatan Jiwa Dinas Kesehatan DKI Jakarta
sebagai koordinator;
d. Secara berkala konsultasi kesehatan jiwa diadakan di Puskesmas
Pembina, agar dapat menjangkau Puskesmas di sekitarnya.

12

Sasaran:
a. Dokter/ perawat di Puskesmas Pembina/ Puskesmas yang telah
mengikuti penataran/ pelatihan dan melaksanakan pelayanan BP;
b. Dokter/ perawat Puskesmas lainnya yang berminat.
4. Kunjungan Rumah
Kegiatan:
a. Petugas berkoordinasi dengan kader masyarakat (Posyandu, PKK,
dll);
b. Petugas

melaksanakan

kunjungan

rumah

bersama

kader

masyarakat secara terpadu dalam program kunjungan rumah;


c. Petugas

menangani

kasus

gangguan

jiwa

sesuai

dengan

kemampuannya;
d. Petugas

melaksanakan

penyuluhan

kesehatan

jiwa

sesuai

kebutuhan masyarakat.
Sasaran:
a. Masyarakat
b. Pasien Puskesmas
Pelayanan Kesehatan Jiwa
Untuk menentukan diagnosis gangguan jiwa dari seorang pasien maka hal penting
yang harus dilakukan adalah:
a. Anamnesa/pengambilan kisah
1. autoanamnesa

wawancara langsung dengan pasien tentang hal-hal yang


dirasakan/dikeluhkan

anamnesa kemudian dilanjutkan dengan menyelami latar belakang


dan kehidupan pasien(sosial,ekonomi,pendidikan dan budaya), asal
kelahirannya, pekerjaannya dan beberapa hal yang mungkin
menarik perhatian.

13

ikut sertakan keluarga dalam wawancara dengan penderita, kecuali


bila anda merasa pasien atau keluarganya meberi kesan bahwa
mereka canggung atau

tidak menginginkannya. Dalam hal

demikian adakan wawancara secara terpisah dengan keluarganya.


2. alloanamnesa
Wawancara

dengan

keluargan

pasien

atau

orang

yang

mengantarkan pasien. Ditanyakan hal-hal yang berhubungan


kemungkinan timbulnya gangguan jiwa pada pasien. Bila mungkin
ditanyakan perjalanan penyakit dari pasien, keadaan kehidupan
pasien sehari-hari, hubungan pasien dengan orang lain dan
sebagainya.
b. Pemeriksaan fisik

Diperiksa tensi,nadi,suhu dan pernapasan pasien

Pemeriksaan neurologik dilakukan untuk mengetahui adakah


gangguan

kesadaran,

kelumpuhan,

rudapaksa

pada

kepala,

gangguan fungsi luhur dan perasaan/perabaan pada tubuh dan


gejala neurologik lain seperti kejang, kaku kuduk dan sebagainya.
c. Laboratorium
Untuk mengetahui adakah faktor infeksi, anemia berat,dsb. Bila
dicurigai adanya kalainan organik tertentu dapat dilakukan pemeriksaan
laboratorium tambahan sesuai kebutuhan. Pemeriksaan ini dilakukan untuk
menyingkirkan adanya kelainan organik sebagai penyebab dari gangguan
jiwa tersebut.
Peran serta masyarakat
Kegiatan dalam bentuk penyuluhan serta pembinaan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, penilaian dan pengembangan kesehatan jiwa
setempat dalam rangka menciptakan kemandirian masyarakat dalam
memelihara kesehatan jiwa.

14

Pengembangan
Pengembangan upaya kesehatan jiwa di puskesmas adalah suatu upaya
dengan memanfaatkan data yang ada yaitu yang didapat dari SP2TP, penelitian
atau survei. Upaya ini digunakan untuk mengembangkan peran serta
masyarakat dan pelayanan dibidang kesehatan jiwa.
Sistem pencatatan dan pelaporan
Berbagai hal yang berkaitan dengan masukan, proses dan keluaran upaya kesehatan
jiwa, direkam secara terpadu dalam SP2TP.
1. Kegiatan terintegrasi
Upaya kesehatan jiwa yang terpadu dengan kegiatan pokok di puskesmas
No Kegiatan
Sasaran
Tugas
Perincian
Tenaga
pokok
kegiatan
1

KIA

Ibu hamil
dan nifas

Promotif
preventif

Penyuluhan:
umpama
-Cara
menyusukan
dengan kasih
sayang

alat

-Dokter

-Poster

-Bidan

-Leaflet

-Perawat

Audiovisual

-Kader

-Hindari
stres/depresi
selama kehamilan
-Persiapan
melahirkan secara
mantap termasuk
persiapan mental

2.

KB

Individu
dan
keluarga

Promotif
preventif

Penyuluhan agar -Dokter


tercipta keluarga
yang bahagia dan -Bidan
sejahtera
-Perawat
-Kader

15

-Poster
-Leaflet
-Film

3.

Gizi

Individu
dan
keluarga

Promotif
preventif

Penyuluhan:

-Dokter

-Poster

Memperhatikan
gizi makanan
karena
kekurangan zat
tertentu, umpama
yodium dapat
menyebabkan
gangguan
perkembangan
mental anak

-Ahli gizi

Leaflet

-Perawat

Audiovisual

-kader

cara hidup sehat


secara
mental
health
4.

5.

kesehatan
lingkungan

Kelompok
masyarakat
dan
lingkungan

Promotif
preventif

Penyuluhan:

Pentingnya peran Perawat


orang tua dalam
keluarga

Audiovisual

PPPM
PKM

Kelompok
masyarakat

Promotif
preventif

Menciptakan
hubungan
dan
komunikasi yang
baik
dalam
keluarga
dan
masyarakat

Perawat

Poster

Dokter

Leaflet

Tenaga
penyuluh

Audiovisual

dan

Dokter

Leaflet

Film(video)

kader
6.

pengobatan

Individu/kel
uarga

Kuratif
rehabilitatif

Bagi pasienpasien gangguan


jiwa diharapkan
dapat minum obat
secara teratur

Dokter

Obat psiko

Perawat

Farmaka

Penyuluhan
Kesehatan jiwa
Home visit pasien
psikotik
7.

PHN

Keluarga

Promotif

Penyuluhan:

Perawat

Leaflet

Masyarakat

Preventif

kesehatan jiwa

Kader

Slides/over

Rehabilitatif

head
Kendaraan

16

untuk home
visit
8.

UKS

Anak didik
Pendidik&
stafnya

Promotif

Deteksi dini
gangguan
preventif
kesulitan belajar,
gangguan
Rehabilitatif
perkembangan

Orang tua

9.

. Gigi dan Individu


mulut
Keluarga

Poster
Leaflet
Audiovisual

Rujuk bila
dicurigai adanya
kelainan ke RS
Jiwa
Preventif
kuratif

Pemeriksaan dan
pengobatan gigi
pasien gangguan
jiwa karena
mereka sering tak
mengurus
kebersihan gigi

Alat-alat
kedokteran
gigi

Menyampaikan
pada
keluarga
agar
memperhatikan
kebersihan gigi
pasien
10. Kesehatan
jiwa

Lihat
kegiatan
khusus
tentang
kesehatan
jiwa

11.

individu

laboratoriu
m

Preventif
kuratif

Laboratorium
rutin

Laborant

Pemeriksaan
khusus sesuai
kebutuhan

Alat lab dan


zat kimia
untuk peme
riksaan
poster
leaflet
audiovisual
film
video

17

alat peraga
12. UKM/PK
dasar

Masyarakat
kelompok
tertentu

Promotif
Preventif

Penyuluhan
kesehatan jiwa

Dokter

poster

Perawat

leaflet

Kader
13. USILA

Individu

Pencegahan

Kelompok

Kuratif

Masyarakat

Rujukan

Penyuluhan
tentang kesehatan
jiwa usia lanjut

Dokter

poster

Perawat

leaflet

Pengobatan
pasien USILA
sengan gangguan
jiwa

Kader

film
audiovisual

Rujuk pasien ke
RS
bila
mengalami
kesulitan
14. kesehatan
olah raga

Keluarga

Pencegahan

Individu

Kuratif

Masyarakat

Penyuluhan
tentang
pentingnya
olahraga bagi
kesehatan mental

Dokter

Video

Perawat

Alat peraga

Kader

Peragaan olahraga
kesehatan jasmani

2. Kegiatan Khusus
Penanganan pasien dengan gangguan jiwa
DIAGNOSIS

GEJALA KLINIS PENGOBATAN

TINDAK
LANJUT

1.Gangguan psikosis

Gaduh gelisah

suatu keadaan yang


nmenimbulkan
ketidakmampuan berat
pada seseorang untuk
menilai realitas

Perilaku abnormal

Bila dalam
waktu 4
minggu tak ada
kemajuan atau
pasien sangat
gaduh gelisah
&
membahayaka
n diri atau
orang
sekitarnya,

Gangguan tidur
Rasa curiga
Keluhan somatik
yang aneh
Rasa sedih yang

Major tranqulizer
seperti
klorpromazine
hingga gejala
klinis berkurang
Dosis awal dapat
dimulai dengan
3x50 mg/hari
ditingkatkan
secara bertahap

18

tak wajar
Waham/halusinasi
Hilangnya
perhatian terhadap
kebersihan,keluara
dan pekerjaan

3x100 mg dan
seterusnya hingga
pasien tenang.
dosis optimal
dipertahankan
hingga 4 minggu

kirim ke RS
Jiwa terdekat

Bila tidak ada


perbaikan
dalam 2
minggu rujuk
ke bagian
psikiatri RS
umum/RS jiwa
terdekat

2.Gangguan kecemasan

1. keluhan fisik

(anxietas)

a. somatik:

1.simtomatik

perasaan tak
menyenangkan yang
disebabkan oleh dugaan
akan bahaya atau frustrasi
yang mengancam dan
akan membahayakan rasa
aman, keseimbangan atau
kehidupan individu. Rasa
cemas ini dirasakan bila
individu berusaha
menguasai/menghadapi
suatu situasi atau keadaan
tertentu

sakit kepala

Sesuai keluhan
pasien

pusing
nyeri atau rasa tak
enak didada
b. vegetative :
jantung berdebar
mual

2.ansiolitika
Misal diazepam
3x2 mg atau
dobazam 3x10 mg
3. support agar
pasien merasa
aman

diare/abatisasi
keringat dingin
nafsu makan
menurun
sesak nafas
2.keluhan psikis
Gelisah
Takut tak wajar
(takut gila, takut
mati)
Sulit tidur

3. gangguan depresi
bentuk ganggua kejiwaan
pada alam perasaan
seseorang yang bercorak
disforik yang ditandai
dengan perasaan murung,
rasa sedih yang
mendalam, rasa tak

-Rasa sedih yang


mendalam

1. Simtomatik
sesuai dengan
keluhan

-Gangguan tidur
terutama terbangun 2.Antidepresan
dini hari
misalnya
amitriptilin 3x25
-Hilangnya
mg selama 3
perhatian terhadap

Bila selama 3
minggu tak ada
perbaikan
rujuk ke bagian
jiwa RS
umum/RS jiwa
terdekat

19

berdaya, putus asa tak


berguna

pekerjaan dan
keluarga
-Menangis tanpa
sebab
-Hilangnya nafsu
makan
-Konstipasi

4. retardasi mental
suatu keadaan dimana
fungsi intelektual umum di
bawah rata-rata yang
terdapat dalam periode
perkembangan(sebelum
usia 18 tahun) disertai
ketidakmampuan proses
belajar atau adaptasi

1. retardasi
mental ringan
(mampu didik) :
-80% dari seluruh
retardasi mental
-mulai tampak usia
sekolah:
-Sering tak naik
kelas

minggu
3. Bila ada
kecemasan beri
ansiolitika
4. support agar
pasien merasa
aman
-tidak ada terapi
khusus
-bimbing keluarga
agar dapat
menerima
keterbatasan anak

Menganjurkan
orang tua agar
konsultasi
lebih lanjut ke
RS jiwa
terdekat

-latih anak agar


dapat mandiri

-Memerlukan
bantuan untuk
mengerjakan PR
atau kebutuhan
pribadi
-Terdapatnya
perilaku antisosial
2.retardasi
mental sedang
(mampu latih)
gejala sudah
tampak sejak
kecil,yaitu adanya
gangguan
perkembangan
fisik dan bicara
yang lambat.
-memerlukan
bantuan untuk
mengurus diri

-tidak ada terapi


khusus
-memberi
pengertian pada
keluarga agar
dapat menerima
keadaan anak
-memberikan
latihan pada anak
yang berulang agar
mampu merawat
diri.

-gangguan perilaku
yang jelas

20

3.retardasi
mental berat dan
sangat berat:
-sejak lahir sudah
tampak gejala
perkembangan
motorik yang
buruk dan
kemampuan bicara
yang sangat
minimal

-tidak ada terapi


khusus
-anak sangat
membutuhkan
perhatian dan
bimbingan khusus
-memberi
perhatian pada
orang tua untuk
menerima keadaan
ini

-anak hanya
mungkin belajar
bicara dan dilatih
keterampilan untuk
pemeliharaan
kebersihan dasar
5. faktor psikologis yang
mempengaruhi kondisi
fisik (gangguan
psikosomatik atau psiko
fisiologik)

-tension headache
-kolon iritabel
-asma psikogenik

-dismenore
suatu kondisi/penyakit
psikogenik
yang mempunyai makna
tertentu yan diberikan oleh -dsb
individu terhadap suatu
stimulus lingkungan dan
timbulnya penyakit itu
mempunyai hubungan
waktu dengan stimulus
lingkungan tersebut

6.gangguan penggunaan
zat:
suatu keadaan dimana
terjadi perubahan tingkah
laku yang berkaitan
dengan penggunaan zat

1.penyalahgunaa
n zat tanpa
ketergan
tungan:
-pola penggunaan

-simtomatik sesuai
dengan keluhan
-membantu
menyelesaikan
masalah yang
dihadapi pasien

Bila dalam
waktu 3
minggu tak ada
perubahan
rujuk ke RS
Jiwa

-beri ansiolitik
seperti clobazam
3x2 mg untuk
mengatasi
kecemasan pasien
atau anti depresiva
bila didapat kesan
adanya keadaan
depresi

-simtomatik sesuai
dengan keluhan
-membantu
menyelesaikan
masalah yang

Rujuk ke RS
Jiwa terdekat
karena
merupakan
masalah yang
rumit dalam

21

secara teratur yang


mempengaruhi susunan
saraf pusat

zat patologik yang


dapat
bermanifestasi
sebagai
intoksikasi, namun
zat tersebut
digunakan setiap
hari agar ia dapat
berfungsi dengan
adekuat

dihadapi pasien

penanganan

-beri ansiolitik
seperti clobazam
3x2 mg untuk
mengatasi
kecemasan pasien
atau anti depresiva
bila didapat kesan
adanya keadaan
depresi

-ketidakmampuan
dalam fungsi sosial
atau pekerjaan
akibat pola
penggunaan zat
yang patologik
-jangka waktu
penggunaan zat ini
paling sedikit 1
bulan
2.ketergantungan
zat:
-didapat adanya
ketergantungan
fisologis yang
dibuktikan dengan
terdapatnya
toleransi atau
sindrom putus
zat(withdrawal)
-ketidakmampuan
dalam fungsi sosial
atau pekerjaan,
meskipun jarang
manifestasi
gangguan ini
hanya pada
ketergantungan
fisiologis
umpamanya:orang
yang tergantung
pada opioida
analgesik yang
diberikan atas

22

alasan medis untuk


mengurangi rasa
nyeri fisik.

7.gangguan pada anak


dan remaja:
1).gangguan tingkah laku:
Pola tingkah laku yang
berulang dan menetap
hingga terjadi pelanggaran
hak azasi orang lain

-kenakalan yang
berlebihan
dirumah atau di
masyarakat

-memerlukan
penanganan
khusus

Rujuk ke RS
Jiwa terdekat

-puskesmas
-melanggar
sebaiknya hanya
peraturan atau
melakukan deteksi
norma sosial dalam pada remaja
masyarakat
-sering pula ada
aktivitas seksual
yang bersifat
agresif
-menyalahkan
orang lain dan
merasa
diperlakukan tidak
adil
-sering juga
ditemukan
merokok,minum
minuman keras,
dan
penyalahgunaan
zat
-gangguan ini
dapat berkelompok

2) gangguan pemusatan
perhatian(dulu dikenal
sebagai sindrom
hiperkinetik)adalah:kuran
g mampu memusatkan
perhatian dan impulsi
yang tidak sesuai dengan
taraf perkembangan

-tidak dapat
memusatkan
perhatian

Memerlukan
penanganan
khusus

Rujuk ke RS
Jiwa terdekat

-mudah teralih
perhatiannya
-sulit konsentrasi

23

di sekolah
-sering bertindak
sebelum berpikir
-efek labil
-biasanya timbul
sebelum usia 7
tahun
3).gangguan
perkembangan spesifik:
Adalah gangguan yang
hanya meliputi segi
tertentu(spesisifk)dari
perkembangan yang tidak
disebabkan oleh gangguan
lain.

-gangguan
perkembangan
membaca

Memerlukan
penanganan
khusus

-gangguan
perkembangan
berhitung

-Konsultasi
dengan RS
Jiwa terdekat
untuk
memberikan
bimbingan

-gangguan
perkembangan
bahasa

-Bila perlu
kirim anak ke
RS Jiwa

-gangguan
perkembangan
motorik
-gangguan
perkembangan
artikulasi
8. Epilepsi adalah suatu
gejala klinis yang
disebabkan oleh
manifestasi gangguan otak
dalam bentuk bangkitan
yang muncul secara
berkala yang disebabkan
oleh lepas muatan listrik
pada neuron-neuron otak
secara berlebihan.

-serangan ringan
berupa:
*hilangnya ingatan
secara mendadak
dan singkat
*pasien hanya
berhenti sejenak
dalam
pekerjaannya atau
pembicaraan,
melihat ke suatu
arah tanpa
berkedip,kemudian
melanjutkan
pekerjaannya
-serangan dapat

-phenobarbital
dengan dosis
untuk:
*Anak:6-7
mg/kgBB
*dewasa: mulai
dengan 3x50 mg,
naikkan dosis
sampai bebas
serangan,
lanjutkan
pemberian obat
sampai 3-5 tahun
bebas serangan

Untuk
menegakkan
diagnosis kirim
ke RS jiwa
untuk
pemeriksaan
lebih lengkap

-bila terjadi
kejang: hindarkan

24

pula berupa nyeri


perut.atau
gangguan
sensibilitas

pasien dari tempat


atau benda yang
dapat
membahayakan

-serangan berat
berupa: penderita
jatuh waktu
kehilangan
kesadaran dan
kejang serta
kontraksi otot bila
kejang berhenti
biasanya penderita
lalu tertidur dan
waktu bangun
tidak ingat apa
yang terjadi

-beri spatel
diantara gigi agar
lidah tidak tergigit
-pasien jangan
diikat

-serangan dapat
terjadi sekali
sebulan atau setiap
hari

25

Anda mungkin juga menyukai

  • CR Erika Sila
    CR Erika Sila
    Dokumen12 halaman
    CR Erika Sila
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Anamnes Is
    Anamnes Is
    Dokumen2 halaman
    Anamnes Is
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian Ranti
    Tugas Ujian Ranti
    Dokumen4 halaman
    Tugas Ujian Ranti
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian RNT
    Tugas Ujian RNT
    Dokumen1 halaman
    Tugas Ujian RNT
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • CR Erika Sila
    CR Erika Sila
    Dokumen12 halaman
    CR Erika Sila
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tgs DR Isura
    Tgs DR Isura
    Dokumen5 halaman
    Tgs DR Isura
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Reading Kulit
    Jurnal Reading Kulit
    Dokumen4 halaman
    Jurnal Reading Kulit
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • CR - SKIZO Tata Revisi 2
    CR - SKIZO Tata Revisi 2
    Dokumen16 halaman
    CR - SKIZO Tata Revisi 2
    Arief Yudho Prabowo
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Satya Adi Nugraha
    Belum ada peringkat
  • CR
    CR
    Dokumen20 halaman
    CR
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen23 halaman
    Presentation 1
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • PPT
    PPT
    Dokumen28 halaman
    PPT
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen1 halaman
    Bab Iv
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Ujian SZ
    Ujian SZ
    Dokumen21 halaman
    Ujian SZ
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tugas Ujian RNT
    Tugas Ujian RNT
    Dokumen1 halaman
    Tugas Ujian RNT
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Bahan Tutorial Asma
    Bahan Tutorial Asma
    Dokumen15 halaman
    Bahan Tutorial Asma
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Cover Disjum
    Cover Disjum
    Dokumen2 halaman
    Cover Disjum
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • CR Arif - Eka
    CR Arif - Eka
    Dokumen19 halaman
    CR Arif - Eka
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tgs Ujian JIWA
    Tgs Ujian JIWA
    Dokumen14 halaman
    Tgs Ujian JIWA
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Manuskript Ranti Apriliani Putri
    Manuskript Ranti Apriliani Putri
    Dokumen19 halaman
    Manuskript Ranti Apriliani Putri
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Cover Disjum
    Cover Disjum
    Dokumen2 halaman
    Cover Disjum
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Bab 6 Evapro Ranti Apriliani
    Bab 6 Evapro Ranti Apriliani
    Dokumen4 halaman
    Bab 6 Evapro Ranti Apriliani
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen1 halaman
    Kata Pengantar
    raannttii
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen1 halaman
    Tugas
    ebinaa
    Belum ada peringkat
  • Bab 7 Evapro Ranti Apriliani
    Bab 7 Evapro Ranti Apriliani
    Dokumen2 halaman
    Bab 7 Evapro Ranti Apriliani
    raannttii
    Belum ada peringkat