DAFTAR ISI
PERATURAN PERLOMBAAN
PASAL 1 ISTILAH-ISTILAH
PASAL 2 KONDISI UMUM
PASAL 3 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN DAN PERUBAHAN-
PERUBAHAN
PASAL 4 PETUGAS RESMI
PASAL 5 PENDAFTARAN
PASAL 6 ASURANSI
PASAL 7 AWAK PESERTA
PASAL 8 JADWAL, BUKU ROUTE & TIME CARD
PASAL 9 LAMBANG RALLY (RALLY PLATES) DAN NOMOR START
PASAL 10 IKLAN
PASAL 11 LALU LINTAS
PASAL 12 PERAWATAN-PENGISIAN BBM-PERBAIKAN
PASAL 13 BAN-BBM
PASAL 14 PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE
PASAL 15 PEMERIKSAAN KENDARAAN (SCRUTINEERING)
PASAL 16 START DAN RESTART
PASAL 17 KARTU KONTROL
PASAL 18 TATA CARA PERLOMBAAN
PASAL 19 TRAYEK ISTIMEWA (SS)
PASAL 20 PARKIR TERTUTUP/PARC FERME
PASAL 21 PENENTUAN KEJUARAAN
PASAL 22 PROTES-NAIK BANDING
PASAL 23 PEMBAGIAN HADIAH
PASAL 24 TIM SERVICE
PASAL 25 PENGUNDURAN DIRI DARI RALLY
PASAL 26 HADIAH-PIALA-PENGHARGAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN I RESUME HUKUMAN
LAMPIRAN II RAMBU-RAMBU KONTROL
LAMPIRAN III PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA
LAMPIRAN IV KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2010
LAMPIRAN V KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2010
LAMPIRAN VI KENDARAAN GRUP GR2
LAMPIRAN VII KENDARAAN GRUP N15
LAMPIRAN VIII KENDARAAN GRUP S
LAMPIRAN IX KENDARAAN GRUP J
LAMPIRAN X KOMISI RALLY
LAMPIRAN XI KETENTUAN PENYELENGGARAAN RALLY 2010
LAMPIRAN XII STANDARD DOKUMEN
LAMPIRAN XIII STANDARD PROSEDUR PENGAWAS PERLOMBAAN
LAMPIRAN XIV KESELAMATAN DALAM OLAH RAGA RALLY
LAMPIRAN XV SAFETY PLAN
2 / 98
FORMULIR-FORMULIR
LAPORAN PENGAWAS PERLOMBAAN
LAPORAN PENGAMAT PERLOMBAAN
FORMULIR SCRUTINEERING
FORMULIR PENDAFTARAN & TANDA PENGENAL
3 / 98
PERATURAN
PERLOMBAAN
Peraturan ini merupakan peraturan untuk olah raga kendaraan bermotor rally &
sprint di Indonesia yang harus digunakan untuk setiap perlombaan di Indonesia,
terutama untuk Kejuaraan Nasional
Pada umumnya peraturan ini diambil dari peraturan internasional yang dikeluarkan
oleh FIA dan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia
Peraturan ini merupakan Peraturan Perlombaan yang berisi 26 pasal dan 14
lampiran serta akan dilengkapi dengan Peraturan Pelengkap Perlombaan yang
dikeluarkan oleh pihak penyelenggara untuk masing-masing putaran
PASAL 1: ISTILAH-ISTILAH
1.1 Rally
Lomba kendaraan bermotor dengan kecepatan normal pada lalu lintas umum,
dengan itinerary (jadwal) yang harus dijalani, termasuk trayek istimewa (special
stage).
1.2 Day
Setiap bagian dari perlombaan, yang dipisahkan oleh waktu berhenti/istirahat yang
telah ditetapkan
1.3 Special Stage
Ujian kecepatan pada jalan-jalan yang khusus ditutup untuk perlombaan ini
1.4 Trayek / Road Section
Bagian dari lintasan antara 2 Pos Waktu yang berurutan
1.5 Section
Bagian dari rally, yaitu antara :
- start dan tempat berhenti pada regrouping point
- dua tempat berhenti pada regrouping yang ber-urutan
- tempat berhenti pada regrouping terakhir dengan finish perlombaan
1.6 Regrouping
Tempat berhenti yang dijadwalkan oleh panitia di dalam parc ferme, kemudian
dikelompokkan kembali, waktu berhenti ini dapat berlainan diantara para peserta
1.7 Netralisasi
Saat-saat dimana para peserta diminta berhenti oleh Panitia Pelaksana untuk alasan
apapun
1.8 Parc Ferme
Daerah dimana dilarang mengadakan perbaikan atau hal lain, kecuali dalam hal-hal
yang diperbolehkan baik yang tertera dalam peraturan dari International
Championship dan dalam Peraturan Tambahan dari perlombaan ini
1.9 Bulletin
Merupakan suatu pengumuman tertulis yang merupakan satu kesatuan dengan
peraturan perlombaan dan bermaksud untuk menjelaskan atau melengkapi
peraturan tersebut. Pengumuman ini bernomor dan bertanggal. Pendaftar (atau
peserta) wajib mengetahui dan mengkonfirmasikan dengan tanda tangan Bulletin
dibuat oleh:
4 / 98
Persyaratan lebih terinci dicantumkan dalam ketentuan Kejuaraan Nasional Rally &
Kejuaraan Nasional Sprint yang ada pada Lampiran IV , V, VI, VII, VIII dan IX
2.2 Lama Tiap DAY & KECEPATAN
1. Lamanya setiap day tidak lebih dari 18 jam ditambah maximum 3 jam regrouping
2. Untuk rally satu day kurang dari 6 jam, waktu istirahat minimal sama dengan lama
1 day
3. Untuk rally satu day dengan waktu lebih dari 6 jam waktu istirahat 6 jam
5 / 98
4. Kecepatan rata-rata dalam satu SS max. 120 km/jam, dan kecepatan pada Road
Section harus mengikuti peraturan setempat
2.3 PENILAIAN KEJUARAAN NASIONAL
1. Kejuaraan Nasional rally/sprint dilaksanakan oleh penyelenggara dari Pengda
IMI setelah terdaftar pada tahun yang bersangkutan dengan memenuhi syarat-
syarat administrasi
2. PP IMI akan menunjuk seorang pengamat yang akan membuat laporan
mengenai jalannya rally/sprint dimaksud. Laporan tersebut akan menjadi bahan
pertimbangan bagi Komisi Rally untuk usulan kepada PP IMI dalam
memberikan ijin penyelenggaraan Kejuaraan Nasional tahun berikutnya bagi
Pengda IMI tersebut
2. Setiap protes dari peserta harus diajukan kepada Pengawas Perlombaan untuk
dipertimbangkan dan diputuskan. (Pasal 171 dari International Sporting Code)
3. Masalah-masalah yang tidak diatur dalam peraturan ini akan menjadi bahan
pemikiran bagi para Pengawas Perlombaan yang memiliki wewenang tertinggi
untuk mengambil keputusan (Pasal 141 dari International Sporting Code)
4. Bila terjadi perbedaan tentang pengertian dalam buku peraturan ini, maka
hanya peraturan dalam bahasa Indonesia yang mengikat dan berlaku
5. Pengemudi bertanggung jawab sebagai peserta, walaupun tidak bersama
kendaraannya selama rally berlangsung
6. Setiap tindakan curang atau tidak sportif yang dilakukan oleh peserta atau
timnya akan mendapat penilaian dari Pengawas Perlombaan yang akan
menentukan hukuman yang dapat berlanjut sampai pemecatan
PASAL 5: PENDAFTARAN
5.1 FORMULIR PENDAFTARAN – PENDAFTAR
1. Pengisian formulir pendaftaran dan juga formulir lainnya yang berkaitan, cukup
dilakukan sekali saja, pada saat pertama kali pendaftaran, kecuali bila ada
perubahan dan jika tidak mengikuti rally, maka peserta wajib melaporkan
kepada panitia penyelenggara. Pembayaran biaya-biaya wajib diserahkan
kepada panitia penyelenggara
Pendaftaran ditutup satu hari sebelum jadwal pengenalan (survey) lintasan oleh
peserta, pendaftaran yang melebihi waktu tersebut dikenakan denda yang akan
dicantumkan pada Peraturan Pelengkap Perlombaan
2. Setiap orang yang ingin mengikuti rally wajib mengirimkan kembali dan mengisi
secara lengkap formulir terlampir kepada Sekretariat Rally lengkap dengan data
dari driver, navigator dan kendaraannya. Jika formulir pendaftaran dikirim
melalui fax, yang asli harus dikirimkan ke Sekretariat Rally bersama 3 lembar
pasfoto (4x4 Cm) masing-masing dari driver dan navigator
Pembayaran biaya-biaya wajib diserahkan kepada Panitia Penyelenggara
3. Untuk peserta dari luar negeri, formulir pendaftaran wajib dibubuhi stempel dari
Pengurus Olah-raga Bermotor Nasional dari negara masing-masing dan bagi
peserta dari luar negeri boleh mendapatkan hadiah dan point Kejuaraan
Nasional
4. Dilarang untuk membuat perubahan-perubahan dalam formulir pendaftaran
kecuali untuk hal-hal yang boleh dilakukan seperti tertera dalam peraturan ini.
Namun pendaftar dapat menggantikan kendaraan yang tersebut dalam formulir
dengan kendaraan lain dalam grup dan kelas yang sama, sampai menjelang
scrutineering
5. Tidak ada perubahan peserta yang dibuat sesudah pendaftaran tutup. Namun
seorang awak peserta boleh diganti dengan persetujuan dari:
- Panitia Penyelenggara, sebelum pemeriksaan administrasi
- Pengawas Perlombaan, sesudah mulainya scrutineering dan sebelum
pengumuman daftar peserta yang berhak untuk start
Hanya PP IMI yang dapat menyetujui penggantian kedua awak peserta
6. Pada Entry List dan dokumen lain, kolom Entrant akan diisi sesuai dengan
kartu Entrant yang didaftar pada PP IMI. Peserta yang tidak mendaftar Entrant
pada PP IMI akan dicantumkan sebagai Privateer.
5.2 GRUP & KELAS
Bila pada saat scrutineering ternyata kendaraan tidak sesuai dengan grup dan/atau
kelas yang didaftarkan, maka atas laporan dari petugas scrutineering yang disetujui
oleh Pengawas Perlombaan, kendaraan tersebut dapat dipindahkan ke grup
dan/atau kelas yang sesuai
5.3 TUNDUK PADA PERATURAN
Dengan menandatangani formulir pendaftaran ,maka pendaftar berikut semua awak
peserta tunduk kepada hukum seperti yang tertera dalam International Sporting
Code (ISC) dan peraturan ini
5.4 PENOLAKAN PENDAFTARAN
8 / 98
PASAL 6 : ASURANSI
6.1 LINGKUP ASURANSI
Peraturan Pelengkap Perlombaan secara jelas dan lengkap menjelaskan mengenai
jaminan asuransi yang ditanggung bagi para peserta
6.2 PIHAK KETIGA DAN JANGKA ASURANSI
Biaya pendaftaran sudah termasuk premi asuransi yang menjamin kepentingan
peserta untuk diri masing-masing maupun terhadap pihak ke-3 apabila meninggal
dunia. Asuransi mulai berlaku sejak start hingga akhir perlombaan atau hingga saat
pengunduran diri, didiskwalifikasi ataupun dipecat
6.3 SERVICE CAR
Service car sekalipun memakai tanda-tanda khusus dari Panitia Penyelenggara tidak
dianggap sebagai peserta. Oleh sebab itu asuransi tersebut tidak berlaku bagi
mereka sehingga tetap menjadi tanggung jawab mereka sendiri. Panitia
Penyelenggara, sponsor dan Panitia Pelaksana tidak bertanggung jawab untuk
setiap kecelakaan yang terjadi selama penyelenggaraan
1. Hanya 2 orang awak peserta yang diperbolehkan untuk start. Pengunduran diri
dari tiap awak peserta akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
2. Kedua orang awak tersebut boleh memegang kemudi dalam perlombaan ini,
dan masing-masing wajib memiliki kartu ijin start dari FIA atau IMI yang masih
berlaku
3. Kedua orang awak ini wajib tetap berada di kendaraannya selama perlombaan
berlangsung, kecuali dalam hal-hal yang diijinkan oleh peraturan ini,
penyimpangan akan hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan.
Bila ada orang ke tiga dalam kendaraan, maka hal tersebut akan dilaporkan
kepada Pengawas Perlombaan (kecuali bila orang ketiga tersebut adalah
orang lain yang terluka)
7.2 KARTU PENGENAL (ID CARD)
Kartu pengenal mencantumkan photo terbaru (3x4 cm), tanda tangan kedua orang
awak dan semua data kendaraan harus tetap ada dikendaraan selama perlombaan
berlangsung dan wajib diperlihatkan apabila diminta oleh petugas, kegagalan ini
akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
7.3 NAMA PESERTA
Nama driver dan navigator wajib terpasang pada kedua sisi bagian atas dari
kendaraan. Kelalaian atas pelaksanaan ini mengakibatkan hukuman denda sebesar
Rp. 100.000,- (SPRINT: Rp. 10.000,-)
1. Huruf dari nama driver dan navigator sama besar, berwarna putih, tinggi max. 10
cm, jenis Helvetica, huruf besar dan kecil
2. Jika kaca pintu tempat nama tersebut pecah, hukuman denda tidak dikenakan
9.4. Tanda pengenal rally, nomor-nomor start dan iklan-iklan yang mengikat akan
tersedia untuk seluruh peserta di Rally Head Quarter mulai hari yang
dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan
PASAL 10 : IKLAN
10.1 IKLAN PESERTA
Peserta diperbolehkan memasang iklan pada kendaraannya atas ijin penyelenggara
(tercantum pada peraturan pelengkap) dan dengan syarat :
- sah menurut undang-undang R.I dan peraturan FIA dan peraturan umum
penyelenggaraan perlombaan untuk Kejuaraan Nasional Rally IMI
- tidak mengundang perselisihan
- tidak bersifat politis, agama atau rasial
- tidak melampaui tempat yang disediakan bagi lambang rally dan nomor start
- tidak menggangu pandangan peserta
10.2 IKLAN PENYELENGGARA
1. Ruang untuk iklan terletak di atas nomor peserta, dan juga lambang rally,
semuanya disediakan untuk iklan dari panitia penyelenggara
Ketentuan ini wajib diikuti dan tidak boleh ditolak oleh para peserta
2. Seluruh ruang di badan kendaraan diperuntukan bagi penyelenggara untuk
iklan sponsornya, dengan perincian penempatannya ditentukan dalam
Peraturan Pelengkap Perlombaan
3. Jika peserta tidak akan memasang iklan sponsor yang disyaratkan oleh
penyelenggara, dan akan memasang iklan dari sponsornya sendiri, maka
peserta harus mengikuti syarat sesuai dengan ayat 10.1 dan membayar sesuai
syarat pendaftaran (pasal 6)
10.3 IKLAN SETELAH PERLOMBAAN
1. Pengiklanan dari hasil perlombaan oleh pendaftar, peserta dan atau pihak lain
(interested parties) wajib mendapatkan ijin dari Panitia Penyelenggara.
Pengiklanan tersebut harus berukuran dan bermakna yang sama sesuai pasal
131 dari ISC
2. Persetujuan dari panitia akan dilakukan paling cepat 24 jam setelah waktu
penyerahan permohonan ini. Panitia tidak bertanggung jawab bila terjadi
penundaan pemasangan iklan yang telah disetujui itu oleh pihak lain
3. Semua pengiklanan tentang hasil perlombaan wajib mencantumkan nama dari
perlombaan ini disebelah atas dari iklan itu dan ukuran dari nama tersebut tidak
12 / 98
boleh kurang dari 1/10 dari panjang iklan. Semua iklan wajib mengutamakan
hasil kejuaraan umum dari pada hasil kejuaraan kelas
4. Jika tempat tidak mencukupi, kendaraan tambahan ini akan disediakan tempat
parkir di sekitar sevice park
5. Jika kompresor diganti oleh peserta sendiri, yang asli harus dibawa sampai
akhir day (parc ferme) untuk diperiksa oleh scrutineer. Kemudian peserta boleh
membawa cadangan untuk day berikutnya
6. Sebuah kompresor yang baru diganti boleh dipergunakan lagi pada day yang
sama, misal: kompresor 3A dan kompresor 3B boleh berganti-ganti di day
pertama
7. Seluruh kompresor yang telah digunakan harus tetap bertanda sampai
pemeriksaan akhir
8. Peraturan diatas juga berlaku untuk seluruh kendaraan yang tidak
menggunakan pembatas kompresor. Dalam hal ini tanda diperlukan untuk
penghitungan
2. Peserta yang terlambat di area start parkir tertutup didenda Rp. 50.000,-
(SPRINT: di MTC Rp. 10.000) bagi setiap menit kelambatan melapor dari
jadwal, maksimum Rp. 500.000,- (SPRINT: Rp.100.000).
3. Peserta tidak diwajibkan untuk mengemudikan / mengendarai kendaraannya
sendiri ke area parkir tertutup tempat start, tetapi dapat diserahkan kepada
orang yang mewakilinya, demikian juga untuk melapor TC PF in (daerah kontrol
parc feme tempat start).
16.2 START
1. Peserta boleh memasuki daerah parc ferme 10 menit sebelum waktu startnya
2. Waktu start yang direncanakan akan ditulis pada kartu kontrol tiap peserta
3. Peserta yang terlambat datang, yang memang karena kesalahannya, pada saat
start perlombaan, start satu day atau section akan mendapat hukuman 10
detik untuk setiap menit kelambatan dari jadwal startnya (SPRINT: 10 detik )
Kendaraan yang melapor lebih dari 15 menit terlambat dari jadwal startnya,
tidak akan diijinkan start (SPRINT: tidak ada)
4. Selama peserta melapor di start perlombaan atau di start satu day atau section
di dalam kurun waktu 15 menit sesudah waktu startnya, maka waktu start yang
sesungguhnya akan dicantumkan dalam kartu kontrolnya, selisih waktu
minimum antara setiap peserta tetap diberlakukan
16.3 URUTAN START
1. - Nomor Start ditetapkan sesuai dengan Ranking Nasionalnya dan
dipergunakan 1 tahun oleh perally, kecuali pada event internasional
- Urutan 1, Kelompok KEJURNAS ( grup A; N; GR2; N15; S1)
- Urutan 2, Kelompok NON KEJURNAS ( grup SB; J )
- Untuk masing-masing Kelompok diatur sebagai berikut :
- Urutan 1 : Pengemudi Sd. A
- Urutan 2 : Pengemudi Sd. B
- Urutan 3 : Pengemudi NS
Ditentukan juga berdasarkan prestasi 2 tahun terakhir dan selanjutnya
ditentukan oleh Pimpinan Lomba.
SPRINT
Dalam keadaan tertentu, urutan Start dapat dirubah sebagai berikut :
- Urutan 1, Kelompok NON KEJURNAS ( grup SB; J )
- Urutan 2, Kelompok KEJURNAS ( grup A/N; GR2; N15; S1)
- Perubahan harus diumumkan pada peserta pada saat briefing atau setelah
seluruh peserta hadir pada harinya.
- Nomor Start 1 sampai 10 ditentukan dari Ranking Nasional Umum tahun
sebelumnya.
2. Untuk Kejuaraan Internasional start dilakukan berdasarkan urutan nomor
peserta. Nomor-nomor ini akan disusun berdasarkan sebagai berikut:
- Urutan 1 : pengemudi dengan seeded FIA / IMI - prioritas A
- Urutan 2 : pengemudi dengan seeded FIA / IMI - prioritas B
- Urutan 3 : peserta-peserta selanjutnya sesuai peringkat yang pernah mereka
capai dalam Rally Internasional / Nasional dalam kurun waktu 2
tahun terakhir dan tergantung atas kebijaksanaan panitia
3. Urutan start akan tetap sampai setidaknya 10 % dari total SS ditempuh.
21 / 98
4. Urutan start trayek atau start pada day berikutnya ditentukan berdasarkan hasil
sementara dari trayek atau pada day sebelumnya, sesuai dengan jadwal yang
dikeluarkan pada Peraturan Pelengkap Perlombaan. Bila hal ini tidak dapat
dilakukan pada waktunya, maka urutan start ditentukan berdasarkan pada
urutan terakhir dari day sebelumnya.
5. Bila dilaksanakan reseeding tidak diberlakukan lagi pengelompokan Kejurnas
dan Non Kejurnas.
Salah start, yaitu bila peserta telah melakukan start sebelum tanda start diberikan,
akan dikenakan hukuman sbb: (SPRINT: 1 menit)
1. Kesalahan pertama : 10 detik
2. Kesalahan kedua : 1 menit
3. Kesalahan ketiga : 3 menit
Pengawas Perlombaan mempunyai wewenang untuk memberikan hukuman yang
lebih berat atas kesalahan berikutnya
19.9 MENOLAK START SS
Setiap peserta yang menolak untuk start di SS sesuai waktu dan posisi yang telah
ditentukan akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, baik SS tersebut
berlangsung atau tidak
19.10 FINISH SS
SS akan berakhir dipos flying finish, dilarang berhenti diantara rambu peringatan
berwarna kuning dan rambu stop, pelanggaran hal ini akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan. Pencatatan waktu dilakukan digaris finish dengan alat
cetak waktu dan didukung dengan pencatat waktu biasa (alat cetak waktu bukan
merupakan suatu keharusan)
Finish SS merupakan Flying Finish, disini petugas ditempatkan dengan alat pencatat
waktu, ditandai dengan bendera finish dan warna dasar merah.
19.11 FINISH STOP
Peserta harus melapor dipos kontrol finish (stop point) yang ditandai dengan rambu
“STOP” warna merah, waktu tibanya diisikan dalam kartu kontrol (jam, menit dan
detik). Bila petugas tak dapat memberikan waktu, maka kartu kontrol hanya diparap
saja dan waktunya akan diberikan di neutralisation zone atau di regrouping
berikutnya
19.12 WAKTU TIDAK DAPAT DIBERIKAN
Bila karena kelalaian peserta, catatan waktu tidak dapat diberikan, maka kepada
peserta akan dikenakan hukuman sebagai berikut:
1. Di tempat start : pemecatan oleh Pimpinan perlombaan
2. Di tempat “STOP” (stop point) : hukuman 5 menit
19.13 CATATAN WAKTU PESERTA
Catatan waktu peserta pada setiap SS yang dinyatakan dalam jam, menit dan detik,
perhitungan dalam sepersepuluh detik hanya boleh dilakukan jika menggunakan alat
khusus. Catatan waktu ini akan dijumlahkan dengan angka hukuman lainnya yang
dinyatakan dalam satuan waktu
19.14 BANTUAN DARI PIHAK LUAR
Pada waktu peserta berada pada SS, segala macam bantuan dilarang. Pelanggaran
terhadap peraturan ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, sanksi
yang akan dijatuhkan, akan diumumkan pada akhir section atau akhir satu day
19.15 INTERVAL
Selisih waktu start SS antar peserta harus selalu mengindahkan peraturan, dan
seperti pada start pada satu day /perlombaan
19.16 PENGHENTIAN SS
28 / 98
20.3. Peserta harus siap setiap saat untuk acara start, finish atau acara rally lainnya
20.4. Penggunaan penutup kendaraan (car cover) di parc ferme tidak diperbolehkan
Tenis Senayan, Jakarta disertai uang tunai sejumlah US$ 100.00 sebagai biaya naik
banding dan sebagai deposito yang tidak akan dikembalikan apabila bandingnya
ditolak
26.2 KEJUARAAN NASIONAL GRUP GR2 & NON SEEDED – GRUP N15
JUARA HADIAH RALLY SPRINT
1 1 bh piala ditambah Rp. 1.000.000,- Rp. 600.000,-
2 1 bh piala ditambah Rp. 800.000,- Rp. 500.000,-
3 1 bh piala ditambah Rp. 600.000,- Rp. 400.000,-
KEJUARAAN UMUM
Starter < 29 30 – 39 40 - 49 > 50
(jumlah peserta)
Juara Umum 1 4 X bp 5 X bp 6 X bp 7 X bp
Juara Umum 5 1,2 X bp 1,4 X bp 1,6 X bp 1,8 X bp
bp: biaya pendaftaran
>6 3 3
5 3 2
4 2 1
3 1 0
<2 naik kelas/ditiadakan naik kelas/ditiadakan
34 / 98
LAMPIRAN I
RESUME HUKUMAN
LAMPIRAN II
RAMBU-RAMBU KONTROL
37 / 98
38 / 98
LAMPIRAN III
PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA
Tugas Utamanya :
Memberikan penjelasan kepada para peserta dan menerapkan peraturan sebagai
faktor penentu setiap waktu
Tugas ini wajib dipercayakan kepada petugas yang mendapat wewenang dari IMI
dan betul-betul menguasai peraturan umum. Dia diperbolehkan menghadiri rapat
Pengawas Perlombaan, agar selalu dapat mengetahui mengenai hasil keputusan-
keputusan yang diambil
Petugas Penghubung Peserta harus mudah dikenal oleh para peserta. Untuk
maksud tersebut maka petugas itu sebaiknya:
1. Memakai tanda pengenal yang menyolok
2. Diperkenalkan kepada seluruh awak peserta pada waktu diadakan briefing
peserta
3. Photonya dicantumkan dalam buku peraturan tambahan atau pada lampiran
bila memungkinkan
Kehadiran pada waktu perlombaan berlangsung
Bila sekretaris telah berfungsi, maka Sekretaris Perlombaan wajib membuat jadwal
dan daftar tugas dari petugas ini serta ditempelkan pada papan pengumuman resmi
dan tugas-tugasnya meliputi sebagai berikut:
- Wajib hadir pada waktu scrutineering
- Pada Sekretariat Perlombaan
- Pada waktu start dari perlombaan
- Ditempat-tempat berhenti pada regrouping
- Di parc ferme akhir day
- Pada daerah “Parc Ferme” pada saat kedatangan (tergantung daripada jadwal
rally).
FUNGSI
- Memberikan jawaban yang benar atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh
peserta
- Memberikan semua keterangan atau penjelasan tambahan sehubungan dengan
peraturan dan jalannya perlombaan
Konsentrasi
Mencegah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada para Pengawas
Perlombaan yang mana hanya dapat diselesaikan secara tuntas apabila ada
keterangan dengan jelas, kecuali pengajuan rotes (sebagai contoh, menjernihkan
perbedaan mengenai waktu, dengan bantuan para petugas pencatat waktu)
Petugas Penghubung Peserta ini harus dapat memberikan jawaban atau tindakan
sehingga tidak menimbulkan suatu protes
39 / 98
LAMPIRAN IV
KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2010
Kejuaraan Nasional Rally seri tahun 2010 terdiri dari empat putaran, yaitu:
Putaran Lokasi Waktu NPKN
I Sumatera Selatan 20 – 21 Maret 2010 601/10
II Kalimantan Timur 15 – 16 Mei 2010 602/10
III Sulawesi Selatan 24 – 25 Juli 2010 603/10
IV Sulawesi Selatan 25 – 26 September 2010 604/10
PESERTA
1. Peserta diwajibkan mengikuti paling sedikit 3 (tiga) putaran dari Seri Kejuaraan
Nasional, dan wajib mengikuti putaran terakhirnya. Bila mengikuti kurang
dari tiga putaran dan/atau tidak mengikuti putaran terakhir, maka point
kemenangan tersebut tidak berlaku untuk peringkat Kejuaraan Nasional Rally
Catatan: Mengikuti Kejuaraan Nasional Rally, berarti telah terdaftar dan
sebagai starter pada salah satu putaran tersebut
2. Kategori peserta dalam suatu penyelenggaraan akan ditentukan berdasarkan
kategori yang lebih tinggi dari peserta yang terdapat didalam 1 (satu)
kendaraan dari peserta tersebut
3. Satu orang tidak diperkenankan mendapat Ranking Driver dan Navigator
secara bersama-sama
4. Untuk peserta dari luar negeri, wajib memperlihatkan International Licencedan
Surat Tidak Berkeberatan/ No Objection Letter dari ASN negara asalnya, dan
bagi peserta dari luar negeri tersebut yang menjadi juara, berhak atas
hadiahnya, tetapi tidak mendapatkan poin jika kejuaraan tersebut tidak terdaftar
sebagai FIA International Event. Tetapi yang bersangkutan berhak atas poin
Kejuaraan Nasioanal, jika semua putaran Kejuaraan Nasional terdaftar sebagai
FIA International Event
5. Peserta diwajibkan menggunakan pakaian overall. Untuk peserta grup N,
peserta wajib menggunakan overall berhomologasi, sedang peserta lainnya
boleh menggunakan overall buatan lokal
6. Peserta grup N diwajibkan menggunakan hans berhomologasi
KENDARAAN
1. 300 HP merupakan batas tenaga maximum dari semua kendaraan yang
mengikuti rally-rally internasional/nasional
Hanya kendaraan grup A, N, GR2, N15, S dan J yang dapat mengikut rally-rally
nasional.
Hanya kendaraan grup A, N, GR2, N15 dan S1 yang berhak mendapatkan
point untuk peringkat nasional (Kelas SB dan J tidak memperebutkan
Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Grup).
40 / 98
SB (bebas) :
- Rangka dan mesin tidak harus sama merknya, yang terdaftar adalah merk
rangkanya
- Mobil yang tidak sesuai lagi dengan homologasinya
- Mobil yang tidak memenuhi syarat kendaraan Kejuaraan Nasional
3. Tiap peserta harus membawa data mobilnya masing-masing, yaitu:
- Untuk mobil Grup A dan Grup N berupa Homologation
- Untuk Grup GR2 dan N15 berupa berupa data-data teknis dari pabrik
- Homologation yang kedaluwarsa untuk tahun ini tetap berlaku
4. Spesifikasi Grup N yang diperbolehkan hanya pada Kejuaraan Nasional, tidak
diperbolehkan untuk International Event sebagai berikut :
1. Switch ALS
2. Hand Brake dapat dilengkapi dengan sistem hidrolik dengan mengikuti
Appendix J.
3. Extra Fan (Fan Tambahan) diperbolehkan.
KEJUARAAN
1. Kejuaraan Umum Nasional diperebutkan oleh mobil grup A, N, GR2, N15, dan
S1
Kejuaraan Grup hanya diperebutkan oleh grup GR2 dan N15
Kejuaraan kelas hanya dipertandingkan untuk kelas GR2/1, GR2/2, kelas S1,
SB dan kelas J
2. Tiap putaran Kejuaraan Nasional Rally memperebutkan kejuaraan-kejuaraan
sebagai berikut:
- Kejuaraan Umum (5)
- Kejuaraan Grup GR2 (3)
- Kejuaraan Grup N15 (3)
- Kejuaraan Non Seeded – Grup N15 (3)
- Kejuaraan Kelas GR2/1, GR2/2, S1, SB, J (pasal 26.9)
- Kejuaraan Tim
3. Kejuaraan Non Seeded – Grup N15
- Hanya diikuti oleh peserta Non Seeded yang mengendarai N15
- Panjang SS yang dihitung 100 % seluruh panjang SS Kejuaraan Nasional
- Peserta Non Seeded mengikuti juga kejuaraan umum rally tersebut
4. Jumlah point yang diperebutkan sbb:
- Kejuaraan Umum 1 s/d 10 dengan point : 20, 16, 13, 10, 8, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Grup 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
41 / 98
KEJUARAAN TIM
1. Ketentuan Kejuaraan Tim:
- Satu tim terdiri dari 2(dua) atau 3(tiga) mobil dari grup A, N, GR2, S1 atau
N15.
- Anggota tim bebas boleh dari grup yang sama atau berbeda-beda
- Jumlah angka/point kejuaraan yang diperoleh 2(dua) anggota tim terbaik
dalam kejuaraan umum atau grupnya ditiap putaran akan menjadi angka
perolehan timnya
- Jika anggota tim memperoleh angka di kejuaraan umum dan grup, maka
hanya satu angka tertinggi yang dihitung untuk tim
- Dalam satu putaran tim harus mendaftar minimum 2(dua) dan maksimum
3(tiga) mobil, dan semuanya harus menjadi starter.
- Walaupun hanya satu anggota tim yang finish, jika yang bersangkutan
memperoleh angka, angkanya tetap dihitung menjadi angka tim.
- Tim yang mengumpulkan angka terbanyak dalam tiap putaran menjadi juara
tim dalam putaran tersebut.
42 / 98
- Angka yang diperoleh di tiap putaran akan dikumpulkan selama satu seri
(satu tahun) untuk memperebutkan kejuaraan nasional tim, dimana nama
tim harus sama walaupun anggota tim berubah.
- Jika terjadi nilai sama maka penentuan berdasarkan:
1. Point tertinggi yang dicapai
2. Jumlah point tertinggi yang dicapai
3. Point tertinggi yang dicapai lebih dahulu
4. Keputusan Pengawas tiap putaran atau keputusan PP IMI Dep. Olah
Raga didalam satu seri (satu tahun) yang mengikat
SUPER RALLY
Super Rally pada Kejuaraan Nasional sejak tahun 2007 dihapus, dan diganti
dengan peraturan yang mengacu peraturan FIA untuk WRC, sbb:
Peserta yang berhenti/tidak finish pada satu day dapat kembali mengikuti rally pada
day berikutnya, dan memperebutkan Kejuaraan Umum seperti peserta yang tidak
berhenti. Waktu SS sejak peserta itu berhenti sampai akhir day diperhitungkan
sebagai berikut:
- Karena tidak menyelesaikan satu day, peserta dianggap terlambat 15 menit di
satu TC dengan hukuman pemecatan dan peserta tersebut dikenakan
hukuman terlambat 15 menit
- Waktu Special Stage (SS) yang tidak diselesaikan itu dan seluruh SS setelah
pemecatan sampai akhir day, diberikan sesuai dengan waktu SS tercepat di
grupnya ditambah 5 menit untuk setiap SS
- Jika tidak ada peserta di grupnya yang menjalani suatu SS, maka Pengawas
Perlombaan akan menetapkan waktu untuk peserta itu dengan seadil-adilnya,
dengan memperhatikan peserta grup lain dan tambahan 5 menit tersebut
- Demikian pula pada day terakhir, jika peserta gagal menyelesaikan satu day,
peserta akan diberikan waktu SS seperti aturan di atas, dengan syarat
peserta dan kendaraannya harus masuk pada Parc Ferme (pemeriksaan)
terakhir
Dengan demikian bonus point untuk juara satu day dihapuskan
PEMERIKSAAN AKHIR
Pada akhir Rally kendaraan peserta harus diperiksa dengan ketentuan sbb:
- Penyelenggara harus menyiapkan suatu jadwal yang memungkinkan untuk
pemeriksaan kendaraan dengan pembongkaran mesin (cylinder cop) untuk
masing-masing juara sesuai dengan pasal 15.2.9
- Karena itu peserta juga wajib mempunyai data-data kendaraannya sesuai
dengan point no 8 diatas dan menyiapkan mekaniknya di finish rally untuk
melaksanakan pembongkaran dengan sanksi pemecatan
- Segala biaya pembongakaran ditanggung masing-masing peserta
- Pemeriksaan dilaksanakan pada juara 1 dan 2 (15.2.9), jika ternyata terkena
pemecatan, maka dilaksanakan pada peserta berikutnya
SERVICE CREW
Untuk Kejuaraan Nasional 2011, kemungkinan akan diadakan pembatasan
jumlah service crew menjadi maksimum 5 orang yang boleh menangani satu
kendaraan di service park
43 / 98
LAMPIRAN V
KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2010
Kejuaraan Nasional Sprint Rally seri tahun 2010 terdiri dari empat putaran,
yaitu:
PESERTA
1. Driver maupun navigator hanya diperbolehkan mengikuti 1 (satu) kali perlombaan
dalam tiap event/putaran, juga driver tidak dapat mendaftar lagi sebagai
Navigator dalam satu event/putaran
2. Satu orang tidak diperkenankan mendapat ranking driver dan navigator secara
bersama-sama
3. Satu mobil boleh dipergunakan maksimum oleh 2 peserta
- Kedua peserta akan diberi waktu start pada starting list
- Untuk peserta kedua, jika mobil belum ada, harus melapor di TC (dicatat dlm
kartu kontrol) sesuai waktunya pada starting list, kemudian harus melapor
kembali di TC (dicatat dlm kartu kontrol) bersama kendaraannya untuk start ,
Waktu maksimum yang diberikan kepada peserta kedua untuk melapor
bersama kendaraannya pada petugas TC adalah 22 menit setelah Waktu Start
peserta pertamanya. Keterlambatan (> 22 menit) melapor di TC dikenakan
sanksi 10 detik untuk setiap menit keterlambatan, maksimum keterlambatan 10
menit.
- Satu mobil tidak boleh mengikuti kelas atau grup yang berbeda.
- Urutan Start SS setelah Reseeding, wajib diikuti kedua peserta tersebut.
4. Peserta diwajibkan mengikuti paling sedikit 3 (tiga) putaran dari Serie
Kejuaraan Nasional. Bila mengikuti kurang dari tiga putaran, maka point
kemenangan tersebut tidak berlaku untuk peringkat Kejuaraan Nasional Rally
Catatan: Mengikuti Kejuaraan Nasional Rally, berarti telah terdaftar dan
sebagai starter pada salah satu putaran tersebut
5. Peserta diwajibkan menggunakan pakaian overall. Untuk peserta grup N,
peserta wajib menggunakan overall berhomologasi, sedang peserta lainnya
boleh menggunakan overall buatan lokal
KENDARAAN
1. Mobil yang dipertandingkan dalam perlombaan SPRINT maksimum 300 HP
2. Kendaraan dalam kejuaraan sprint dibagi atas grup dan kelas sebagai berikut:
44 / 98
KEJUARAAN
1. Kejuaraan Umum Nasional diperebutkan oleh mobil Grup A, N, GR2, N15, dan
S1.
Kejuaraan Grup hanya diperebutkan oleh grup GR2 dan N15
Kejuaraan kelas hanya dipertandingkan untuk kelas GR2/1, GR2/2, kelas S1, SB
dan kelas J
2. Tiap putaran Kejuaraan Nasional Sprint Rally memperebutkan kejuaraan-
kejuaraan sebagai berikut:
- Kejuaraan Umum (5)
- Kejuaraan Grup GR2 (3)
- Kejuaraan Grup N15 (3)
- Kejuaraan Non Seeded – Grup N15 (3)
- Kejuaraan Kelas GR2/1, GR2/2, S1, SB, J (pasal 26.9)
- Kejuaraan Tim
3. Jumlah point yang diperebutkan sbb:
- Kejuaraan Umum 1 s/d 10 dengan point : 20, 16, 13, 10, 8, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Grup 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Kelas S1 masing-masing 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
4. KETENTUAN KEJUARAAN TIM
- Satu tim terdiri dari 2(dua) atau 3(tiga) mobil dari grup A, N, GR2, S1 atau
N15.
- Anggota tim bebas boleh dari grup yang sama atau berbeda-beda
- Jumlah angka/point kejuaraan yang diperoleh 2(dua) anggota tim terbaik
dalam kejuaraan umum atau grupnya ditiap putaran akan menjadi angka
perolehan timnya
- Jika anggota tim memperoleh angka di kejuaraan umum dan grup, maka
hanya satu angka tertinggi yang dihitung untuk tim
- Dalam satu putaran tim harus mendaftar minimum 2(dua) dan maksimum
3(tiga) mobil, dan semuanya harus menjadi starter.
- Walaupun hanya satu anggota tim yang finish, jika yang bersangkutan
memperoleh angka, angkanya tetap dihitung menjadi angka tim.
- Tim yang mengumpulkan angka terbanyak dalam tiap putaran menjadi juara
tim dalam putaran tersebut.
- Angka yang diperoleh di tiap putaran akan dikumpulkan selama satu seri
(satu tahun) untuk memperebutkan kejuaraan nasional tim, dimana nama tim
harus sama walaupun anggota tim berubah.
45 / 98
LAMPIRAN VI
KENDARAAN GRUP GR.2
1. DEFINISI: Grup GR. 2 adalah mobil dalam negeri atau luar negeri, gerak dua
roda dan non turbo, kapasitas maximum 2000 cc dengan engine dan body sesuai
type pada merknya (production series)
2. Batasan-batasan/perubahan yang diijinkan ataupun disesuaikan dengan kondisi
umum, yang tidak tercantum dalam ketentuan dibawah ini tidak boleh dirubah.
Kata “Standard” berarti asli, sesuai dengan apa yang dipasarkan di Indonesia
a. Mechanical parts yang mempunyai fungsi utama untuk keamanan seperti
system steering, rem dan suspensi bebas diadakan modifikasi
b. Mur dan baut dapat dimodifikasi atau diganti dengan material yang ringan
dengan fungsi kekuatan yang sama atau lebih dari kemampuan yang
standard
3. BERAT MINIMUM, BAN & VELG
Mobil dalam grup GR2 harus mempunyai berat minimum, lebar maximum velg
sesuai dengan CC nya, sbb:
kapasitas CC berat min. lebar velg max.
- 1000 700 kg 7,0 inch
> 1000 - 1400 790 kg 7,0 inch
> 1400 - 1600 880 kg 7,5 inch
> 1600 - 2000 960 kg 8,5 inch
Jika menggunakan balast pemberat, harus terikat dengan baut.
Ban & velg tidak boleh keluar dari spacboard,
Ukuran ring diameter daripada velg, boleh naik ataupun turun (lebih besar atau
lebih kecil) maksimum 2 (dua) inch dari ukuran standard.
4. MESIN/ENGINE
a. Kapasitas Mesin, Khusus untuk Kejuaraan Nasional volume mesin dapat
dilakukan perubahan hingga batas maksimum ukuran Oversize piston sesuai
service manual, dengan tetap pada kelas asalnya. Misalnya mobil kelas
GR2/1 dengan volume 1597 cc, dapat di oversize dengan piston maksimum,
menjadi 1640 cc maka tetap pada kelas GR2/1.
b. Diijinkan untuk melakukan perubahan/modifikasi pada bagian dalam mesin
c. Engine Management System (ECU) bebas
d. Cylinder Head/Cylinder blok tersebut harus asli
e. Intake manifold tampak luarnya harus asli, karburator dengan induksi down
draft boleh diganti dengan double barrel down draft sport version
f. Penggunaan gas nitro system dilarang
g. Pengapian bebas
h. Exhaust manifold bebas
i. Cooling (water & oil) system bebas
j. Pelumasan bebas, tetapi tidak diijinkan menggunakan drysump
k. Engine mounting boleh diperkuat/bebas untuk sudut dan posisinya
l. Penambahan turbo system & charger system dilarang
m. Radiator diperkenankan diperbesar dan ekstra fan dapat ditambah tanpa
mengganggu faktor keamanan
47 / 98
LAMPIRAN VII
KENDARAAN GRUP N15
Sejak tahun 2001 spesifikasi kendaraan diarahkan untuk mengikuti spesifikasi grup
N Asian Zone. Mengingat Grup N Asian Zone tidak dapat berkembang dengan baik ,
Komisi Rally bersama PP IMI (Dep. Olah Raga) sejak tahun 2003 membentuk grup
baru yang tidak jauh berbeda dengan Grup Asian Zone yaitu Grup N16, dan pada
tahun 2008 berubah menjadi N15.
Kendaraan Grup N15 adalah:
- Mobil production car yang di assembling maupun yang di import oleh ATPM
dengan penjualan minimum 100 buah
- Untuk kendaraan yang tidak umum dapat diperiksa oleh Komisi Rally
- Nomor mesin dan chasis harus sesuai dengan STNK
- Kapasitas (cc) mesin maximum 1500 cc + oversize standard pabrik
- Perubahan-perubahan yang diperbolehkan sesuai Appendix J art. 254 FIA
- Tahun pembuatan 1994 keatas
2. Transmisi:
- Plat kopling bebas, jumlah dan diameter tetap.
- Gearbox rasio standard, final drive standard.
- Limited slip differentieal bebas (Type mekanikal bukan hydraulic atau electric).
3. Suspensi
- Boleh diperkuat dudukannya dan dapat disetel.
- Per keong bebas ukurannya.
- Per daun bebas ukurannya dan jumlah.
- Per torsi bebas diameternya.
- Shock absorber bebas.
5. Rem
- Brake linning bebas, luas tidak boleh bertambah.
- ABS boleh dilepas.
- Rem tangan dapat diganti dengan hidraulik, bebas dari system rem asli.
6. Body
- Exterior:
- Hup caps harus dilepas.
- Penutup lampu boleh dipasang.
- Proteksi dibawah body boleh dipasang.
- Penutup tanki bensin bebas.
- Boleh ditambah roof fan
- Interior:
- Jok belakang boleh dilepas.
- Dashboard harus asli.
- Karpet boleh dilepas.
- Sound proof dapat dilepas.
- Heating system tidak boleh dilepas.
Diperbolehkan:
- Alat ukur dapat ditambah atau ditukar.
- Klakson dapat dirubah.
- Kunci rem tangan dapat dilepas.
- Steer bebas, kunci dapat dilepas.
- Kompartemen dapat ditambah (dipintu)
- Bahan isolasi dapat ditambah.
50 / 98
7. Sistem listrik
- Battery bebas.
- Generator bebas antara dynamo dengan alternator tidak boleh ditukar dan
sebaliknya.
- Lampu maximum 8.
LAMPIRAN VIII
KENDARAAN GRUP S
GRUP S, Kelas S1
1.Definisi : mobil gerak roda dua, non turbo, kapasitas maksimum 2000 cc, engine
dan body diperbolehkan berbeda merek dengan perubahan bebas.
2. Kendaraan Kelas S1 yang dapat mengikuti Kejuaraan Nasional adalah kendaraan
yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- berat kendaraan:
GRUP SB (bebas)
DEFINISI: mobil gerak roda dua atau empat, tidak mempunyai homologasi
- Kapasitas mesin bebas
- Rangka dan mesin tidak harus sama merknya, yang terdaftar adalah merk
rangkanya
- Mobil yang tidak sesuai lagi dengan homologasinya
- Mobil yang tidak memenuhi syarat kendaraan Kejuaraan Nasional
52 / 98
LAMPIRAN IX
KENDARAAN GRUP J
2. Mesin
- Jumlah cylinder max 6, normal aspirated, tidak boleh memakai turbo atau
supercharger
- Mesin boleh diganti dengan mesin yang memiliki konfigurasi yang sama
dengan aslinya
- Pengapian, revlimiter dan kabel busi bebas
- Diijinkan memakai fuel injection atau karburator
- Air filter bebas
- Boleh menambah oil cooller
- Intake & exhaust manifold bebas
- Penggunaan electric fuel pump diijinkan
- ECU bebas
3. Suspensi
- Suspensi bebas termasuk systemnya
- Shock absorber boleh ditambah jumlahnya
- Penambahan, perubahan mounting untuk shock absorber diperbolehkan
4. Chassis
- Harus sesuai dengan aslinya, tidak boleh dirubah
5. Tranmisi
- Tampak luar harus sesuai dengan aslinya, gear ratio bebas
6. Differential, transfercase
- Differential lock diperbolehkan
- Final drive bebas
- Gardan tampak luar sesuai standard pabrik, ratio bebas
7. Rem
- Bebas tanpa merubah systemnya
8. Tempat duduk
- Boleh diganti dengan bucketseat
9. Ban
- Untuk kondisi kering ukuran maksimum 215 X 65 X 15
- Untuk kondisi hujan/basah maksimum diameter luar ban 73 cm
53 / 98
LAMPIRAN X
KOMISI RALLY
Komisi Rally bertugas memberi masukan pada PP IMI untuk segala hal yang
berhubungan dengan Rally maupun Sprint, antara lain:
Untuk itu dalam satu tahun komisi menyelenggarakan rapat setelah penunjukan
komisi, sebelum dan/atau setelah satu penyelenggaraan Rally atau Sprint, sebelum
Rakernas/ Munas PP IMI
Surat usulan tersebut akan dibahas pada bulan Oktober oleh komisi apakah
diterima atau tidak. Usulan yang diterima akan diajukan kepada PP IMI untuk
dibahas pada Rakernas pada bulan November atau Desember dan akan
diberlakukan pada Kejuaraan Nasional pada tahun berikutnya, setelah disetujui
dalam Rakernas.
54 / 98
LAMPIRAN XI
KETENTUAN PENYELENGGARAAN
RALLY NASIONAL
INSPEKSI
PP IMI atau Komisi Rally atas penunjukan dari PP IMI akan memeriksa segala
persiapan yang dilakukan oleh penyelenggara menyangkut OC, RC, Route maupun
Safety Plan
INFORMASI
Sebelum rally berlangsung, disamping mengurus perijinan kepada Pemerintah
Daerah, Polisi dll, juga diwajibkan memberikan informasi mengenai berlangsungnya
rally kepada Pemerintah setempat (Lurah/Camat setempat) maupun penduduk
tempat dilaluinya rally, baik route maupun waktu kegiatan rally melalui daerahnya.
ADMINISTRASI RALLY
Beberapa kelengkapan administrasi minimum yang harus ada yaitu:
1. Peraturan Pelengkap
2. Formulir Pendaftaran
3. Formulir Scrutineering
4. Kartu Kontrol
5. Identitas Peserta
6. Buku Route
7. Safety Plan
SAFETY PLAN
Safety Plan berisi:
- Lokasi Headquarter
- Nama-nama OC dan RC
- Alamat Instansi terkait dengan rally misalnya: Rumah Sakit, Polisi yang telah
dihubungi dan siap pada waktu rally berlangsung dll.
- Itenerary yang lengkap jadwal waktu, SS dan TS
- Nama-nama seluruh petugas di lokasi Start Rally, SS, Finish Rally, peta tiap SS
dan keseluruhan route
- Jalan-jalan untuk evakuasi yang telah direncanakan di tiap SS
Safety Plan dan Peraturan Pelengkap Perlombaan harus dikirimkan ke PP IMI
dan/atau Komisi Rally selambat-lambatnya dua minggu sebelum rally berlangsung.
JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan satu putaran rally ditetapkan sbb:
- Pendaftaran
- Peninjauan Lokasi Hari Rabu & Kamis
- Pemeriksaan Kendaraan Hari Jum’at
- Breefing Peserta Hari Jum’at
- Start Rally Hari Jum’at/Sabtu
- Finish Rally Hari Minggu
55 / 98
HEADQUARTER/SEKRETARIAT
Headquarter merupakan pusat operasi dari seluruh rally sedangkan sekretariat
merupakan pusat kegiatan administrasi rally.
Headquarter minimal berisi:
- Alat komunikasi untuk berhubungan dengan Stage Commander di tiap SS
- Alat komunikasi untuk berhubungan dengan Result Officer untuk kamar hitung
- Kamar hitung dengan perlengkapannya yang melaksanakan perhitungan untuk
hasil rally
- Papan pengumuman resmi
- Ruang untuk pengawas perlombaan
KETENTUAN SS
- Panjang satu SS minimal 2 km dan maximal 30 km
- Panjang total seluruh SS minimal 175 km dengan toleransi 10 %
- Kecepatan maximal di dalam SS rata-rata 110 km/jam dan diluar SS maximal
rata-rata 45 km/jam
- Untuk Itenerary dihitung kecepatan maximal rata-rata didalam SS 80 km/jam dan
diluar SS maximal rata-rata 40 km/jam
Di start SS
- Stage Commander dengan alat komunikasi ke COC
- Petugas TC dengan alat penunjuk waktu dan petugas Result Officer
- Petugas Start SS dengan alat penunjuk waktu
- Petugas komunikasi dengan alat komunikasi ke petugas SC di dalam SS
- Ambulance dengan satu dokter dan pembantunya
- Mobil penarik/derek dilengkapi alat pemadam kebakaran
Di dalam SS
- Tiap-tiap 5 km satu petugas safety (SC) dengan komunikasi dengan Stage
Commander dan Deputy Stage Commander
- Ambulance dan mobil penarik/derek jika SS > 15 km
56 / 98
Di finish SS
- Deputy Stage Commander dapat dirangkap dengan petugas Result Officer
dengan komunikasi
- Petugas Flying Finish dengan alat penunjuk dengan ketepatan 0,1 detik
- Petugas Finish Stop dan petugas Result Officer
- Petugas keamanan dari Polisi atau TNI di tempat yang diperlukan
- Zero car (four wheel drive) mendahului peserta pertama kira-kira 5 menit di
depan peserta pertama dengan perlengkapan loudspeaker, sirene dan rotator.
- Kendaraan Sweeper (four wheel drive) setelah peserta terakhir masuk SS yang
dilengkapi dengan alat penarik
TEMPAT KHUSUS
START
Di tempat start harus merupakan tempat yang representatif untuk penonton/
undangan, jalur peserta bebas dari penonton dan dilengkapi dengan gerbang start,
daerah tertutup (Parc Ferme untuk start)
FINISH
Di tempat finish harus merupakan tempat yang representatif untuk penonton/
undangan, jalur peserta bebas dari penonton dan dilengkapi dengan gerbang finish,
daerah tertutup (Parc Ferme untuk finish)
PARC FERME
Daerah parkir tertutup (Parc Ferme) disiapkan ditempat tertentu untuk parkir peserta
yang bebas dari penonton/umum.
Daerah parkir tertutup ini (Parc Ferme) berada di tempat sebelum start, setelah
finish rally, di tempat regrouping dan reseeding.
57 / 98
LAMPIRAN XII
STANDARD DOKUMEN
PRE-RALLY INFORMATION
Buku ini berisi informasi awal yang diperlukan oleh calon peserta mengenai rally
yang akan diselenggarakan. Format dari buku ini bebas
Isi buku antara lain:
PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
2. Program Rally
3. Itinerary
4. Perincian Kantor Rally
5. Batas waktu bagi peserta
UMUM
1. Rangking kejuaraan nasional
2. Bengkel yang ada
58 / 98
ITINERARY
TC LOCATION TC Start SS Liaison Total Target
SS Time SS dist. dist. dist Time
SECTION 1
0 DIVA (Start Day 1) 8:00 43,23 43,23 1:00
0A Service 0 in Sentul 9:00 (43,23) (43,23) 0:10
0B Service 0 out 9:10 1,72 1,72 0:08
1 SENTUL AA 9:18 9:21 10,62 8,80 19,42 0:33
2 BUKIT SENTUL A 9:54 9:57 5,19 10,27 15,46 0:30
2A Service A in Sentul 10:27 (15,81) (20,79) (36,60) 0:20
2B Service A out 10:47 1,68 1,68 0:08
3 HAMBALANG A 10:55 10:58 4,73 6,13 10,86 0:20
4 SENTUL A 11:18 11:21 7,19 1,12 8,31 0:14
4A Service B in Sentul 11:35 (11,92) (8,93) (20,85) 0:25
4B Service B out 12:00 0,23 0,23 0:08
PF in Regroup in Sentul 12:08 0:52
SECTION 2
PF out Regrouping out 13:00 0,92 0,92 0:08
5 SENTUL BB 13:08 13:11 10,53 10,30 20,83 0:35
6 BUKIT SENTUL B 13:46 13:49 5,15 8,47 13,62 0:25
6A Service C in Sentul 14:14 (15,68) (19,69) (35,37) 0:20
6B Service C out 14:34 5,39 5,39 0:15
7 HAMBALANG B 14:49 14:52 4,68 2,42 7,10 0:16
8 SENTUL B 15:08 15:11 7,10 0,83 7,93 0:18
8A Service D in Sentul 15:29 (11,78) (8,64) (20,42) 0:40
8B Service D out 16:09 1,31 1,31 0:15
8C Finish Day 1- PF In 16:24
DAY 1 TOTAL 55,19 102,82 158,01
BUKU ROUTE
- Buku Route berukuran A5
- Buku Route dicetak dengan format portrait dan dijilid disebelah kiri dengan spiral
agar dapat dibuka 3600
- Dapat dibuat cetakan bolak-balik dengan kertas yang cukup tebal (90 gram)
- Dicetak diatas kertas putih, untuk membedakan SS dan TS dibuat abu-abu pada
kolom direction
- Dibuat mudah untuk mengetahui tiap buku route leg
- Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia atau Inggris untuk rally internasional
- Tiap section dimulai dengan halaman baru
- Pada garis batas antara “Direction” dengan “Information” dihitamkan untuk jalan
batu dan putih untuk jalan aspal
- Nomor dari SS ditempatkan di tepi luar halaman
- Semua titik petugas safety, ambulans (SOS) dll harus tertera jelas sesuai
tandanya
- Jumlah halaman tertera di halaman depan Buku Route
- Jadwal Rally (Itinerary) seluruh rally ada di semua buku
- Pojok kanan bawah pada kotak information untuk menunjukan tempat TC
- Lokasi GPS start dan finish tiap SS, regrouping dan service park harus ada
- Peta tiap SS dibuat didepan halaman SS meliputi: skala, utara, jalan yang dilalui,
jalan alternatif, start finish dan titik SOS tiap 5km
59 / 98
- Jika satu Road Section diikuti dengan sebuah SS, maka jarak TC dan Start SS
harus tertera dalam meter di pojok kanan bawah kotak informasi Time Kontrol
- Koordinat GPS dari tempat Start dan Finish tiap SS, Sevice Park dan Regrouping
harus ada
- Peta tiap SS harus ada sebelum halaman pertama route tiap SS, pada peta itu
harus ada:
- Skala
- Arah Utara
- Route utama
- Route alternative
- lokasi Start dan Finish, dan SOS point
- Tiap halaman terdiri dari 6 baris
- Dapat ditambahkan photo atau denah tempat tertentu
- Buku Route juga berisi:
- panah dan garis jalan dengan ketebalan tertentu untuk membedakan jalan
utama atau bukan serta arah SS
- jarak antara persimpangan
- route dari satu SS ke SS berikutnya
- daftar rumah sakit
- nomor telpon Headquarter dan bantuan darurat
- formulir pengunduran diri
- formulir protes
- tanda palang merah dan hijau serta “OK”
BUKU SERVICE
Berukuran A4 berisi:
- Kata Pendahuluan
- Risalah peraturan service
- Itinerary sederhana untuk seluruh rally
- Daftar Rumah Sakit dekat service park dengan nomor telepon
- Peta keseluruhan rally tiap day
- Tiap service park dibuat peta dan denah:
- Peta yang menunjukan letak service park sampai radius 5 km
- Denah berisi lokasi tim tertentu, IN/OUT, tempat parkir tambahan, parkir
wartawan dan VIP, pengisian BBM, TC IN/OUT dengan nomornya, letak
bantuan darurat, pemadam kebakaran, polisi, ambulans dll. telepon,
pengumuman hasil, toilet, air bersih, parkir penonton, helipad dll.
- Disarankan route antara service park dibuat dengan tulip atau peta yang jelas
tambahan informasi lain jika perlu
KARTU KONTROL
TIME CARD/ KARTU KONTROL STANDARD FIA
UKURAN
Tinggi 20 cm dan lebar 12 cm
PENJILIDAN
Kartu control tidak dijilid, tetapi dibiarkan terlepas, dimasukan dalam kantong plastic.
60 / 98
PENGUMUMAN HASIL
Logo rally dan IMI harus ada diatas kertas pengumuman
Yang harus dimumkan meliputi:
LAMPIRAN XIII
STANDARD PROSEDUR
PENGAWAS PERLOMBAAN
LAMPIRAN XIV
KESELAMATAN DALAM OLAH RAGA RALLY
Peraturan di bawah ini merupakan suatu yang wajib diterapkan namun tidak perlu
dimasukkan dalam Peraturan Pelengkap dalam Rally
Tiap penyelenggara harus berusaha memperkenalkan tambahan aturan untuk
meningkatkan keselamatan
1. UMUM
1.1.7 Rencana safety plan harus diserahkan ke PP IMI paling lambat 2 bulan
sebelum hari perlombaan. Safety plan ini harus lengkap, mencakup itenerary
termasuk road section. Dan dalam dua minggu PP IMI akan memberikan
komentar atas buku tsb
1.4 CONTROL
1.4.1 COC adalah orang paling bertanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan
yang sesuai dengan Safety Plan
1.4.2 Pengamat perlombaan akan memperhatikan seluruh prosedur keselamatan
2. KESELAMATAN PUBLIK
Prioritas utama pada keselamatan adalah untuk menjamin keselamatan publik
termasuk penonton
Berikut ini suatu aturan yang tidak terlalu sempurna, yang mengacu pada Appendix
h ISC wajib untuk penyelenggaraan rally
2.3.1 Penyelenggara jika perlu dengan bantuan aparat yang berwenang, harus
berusaha agar membatasi jalan masuk publik di tempat tertentu agar benar
bersih dan aman, yaitu pada daerah yang dianggap terlarang
2.3.2 Publik harus dicegah agar tidak melalui SS, waktu SS digunakan bagi
perlombaan ( antara 0 car sampai sweeper)
2.3.3 Instruksi untuk keselamatan harus dibagikan kepada publik di semua jalan
masuk
2.3.4 Petugas atau aparat keamanan harus ada dalam jumlah yang cukup untuk
menjamin keselamatan publik selama perlombaan. Petugas harus mendapat
latihan yang baik agar dapat bertugas dengan baik dan menggunakan
seragam yang jelas
dibantu oleh helikopter dengan loud speaker. Dan jika perlu dilakukan
berulang-ulang
2.7.5 Penyelenggara harus menyediakan course car terakhir (sweeper) yang akan
berjalan setelah peserta terakhir. Mobil ini harus dilengkapi dengan panel
(lihat 2.7.2) yang memperlihatkan bendera kotak-kotak hitam putih
2.7.6 Seluruh course car harus berhomologasi atau persetujuan COC atas saran
koordinator scrutineering
2.9 PENERANGAN
Penerangan terutama kepada publik dapat dilakukan dalam beberapa cara:
Tertulis pada surat kabar atau ceramah/pidato pada televisi
Poster
Selebaran
Melalui jalan yang akan dilalui peserta (course information car)
3. KESELAMATAN PESERTA
3.1.4 LAIN-LAIN
a). Di service park atau lokasi yang terletak di tengah-tengah, kurang dari 15 km
jalan aspal dari SS atau
b). Di tempat start SS:
1 buah ambulans dilengkapi sesuai appendix h 9.4
1 buah derek
Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
69 / 98
Jika ditempatkan di service park masing-masing dua kendaraan, maka jika salah
satu diperlukan, yang lain stand by
3.1.5 Disarankan disiapkan sebuah Rescue Ambulance Helicopter, jika
menggunakan jalan darat ke rumah sakit lebih dari 1 jam 30 menit
3.1.6 First Intervention Vechicle harus dapat masuk ke SS dengan cepat dan
dilengkapi dengan:
a). Tim medis ( appendix h 9.2)
b). Alat medis ( appendix h 9.2)
c). Alat-alat rescue dasar yang ditentukan koordinator kesehatan bersama
koordinator scrutineering
d). 2 – 4 kg tabung pemadam api dengan petugas yang terlatih
e). Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
f). Sirine
g). Pengenal yang jelas
Jika keadaan lapangan membutuhkan, FIV dapat digantikan dengan dua
kendaraan, yaitu:
1 Medical Intervention Vechicle (a+b+e+g)
1 Technical Intervention Vechicle (b+c+d+e)
3.3 PENYELIAAN
3.3.1 Jaringan radio (kira-kira tiap 5 km) yang berbeda tiap SS harus ada sehingga
memungkinkan memonitor peserta selama rally
3.3.2 Tiap radio point harus tertera di buku route dan rambu radio point berdiameter
min. 55 cm. Rambu radio point berwarna hitam dengan dasar biru
3.3.3 Seratus meter sebelumnya harus dipasang rambu peringatan SOS radio point
3.3.4 Ambulans dalam SS sebaiknya diletakan di radio point. Untuk itu dipasang
rambu medical bersama rambu radio point
3.3.5 Monitoring jalannya peserta harus dilakukan oleh HQ (rally control) atau oleh
Safety Officer di tiap SS. Demikian juga Tracking Chart nya. Penyelenggara
harus menggambar dalam safety plan cara memonitor peserta ini dan
membuat prosedur yang dilakukan jika ada peserta yang berhenti
CONTOH:
PROSEDUR KECELAKAAN DAN KESELAMATAN
1) Seluruh peserta harus mengetahui dengan baik pasal 19.19 Keselamatan
Peserta dan Appendix IV pasal 3.4 Buku Route
2) Jika “SOS” merah diperlihatkan, peserta yang melihat HARUS berhenti dan
menolong peserta yang celaka. Anda bertanggung jawab menolong yang luka
dan memastikan bantuan datang secepatnya
3) Peserta pertama yang tiba di tempat kecelakaan harus berhenti dan
menyampaikan rincian kepada peserta berikutnya
4) Peserta berikutnya tsb harus melapor pada radio point terdekat berikutnya yang
kemungkinan finish sbb:
Nomor peserta yang kecelakaan
Berapa peserta dan atau penonton yang luka
Apakah ada peserta dan atau penonton yang terjebak dalam mobil atau diluar
mobil
Lokasi kejadian dimana, km berapa atau dekat apa dll
Keterangan lain yang perlu, misalnya air atau api dll
5) Peserta selanjutnya harus berhenti
6) Setiap peserta yang berhenti di dalam SS harus memasang segitiga pengaman
50 m sebelum kendaraannya, meskipun kendaraannya tidak menghalangi jalan
7) Telpon darurat panitia adalah ………………….
8) Jika anda mengundurkan diri, harus memberitahu penyelenggara: nomor telepon
: …………………………..
9) Dll
71 / 98
3.5 EVAKUASI
3.5.1 Route evakuasi harus dibuat untuk setiap SS. Dan jelas tergambar dalam
safety plan
3.5.2 Pelayanan darurat dari seluruh rumah sakit terdekat harus siap
3.5.3 Penyelenggara diingatkan akan Appendix H 9.2.3.3 ISC, bahwa helikopter
dibutuhkan untuk perlombaan yang jika menggunakan jalan darat ke rumah
sakit terdekat membutuhkan waktu 1 jam 30 menit
4. KESELAMATAN PETUGAS
4.1 Sementara tanggung jawab utama dari penyelenggara adalah menjamin
keselamatan publik dan peserta, namun keselamatan petugas juga penting
4.2 Penyelenggara harus menjamin bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya
petugas tidak perlu menempatkan dirinya dalam bahaya
4.3 Penyelenggara bertanggung jawab untuk menjamin petugasnya cukup terlatih
5. KEBUTUHAN WRC
Walaupun seksi ini untuk WRC, namun juga disarankan digunakan untuk rally lain
5.1 Penyelenggara harus mempelajari aturan keselamatan untuk lapangan dan
karakteristik publiknya. Penyelenggara bertanggung jawab kepada FIA dan
Komisi Rally. Aturan yang akan dipakai secara rinci dibuat dalam laporan
pengamat dan komisi rally akan dinilai dalam memilih WRC
5.2 Penyelenggara bertanggung jawab untuk mempercepat penerangan kepada
publik dan seluruh pihak yang terkait, dengan meningkatkan kebutuhan untuk
keselamatan, termasuk penerangan dengan film mengenai keselamatan
5.3 JALANNYA SS
5.3.1 COC bertanggung jawab atas segala hal jalannya perlombaan
5.3.2 Walaupun demikian, COC harus memperhatikan usulan dari FIA Safety
Delegate, pengamat dan Chief Safety Officer, serta 0 car dalam hal untuk
membatalkan SS karena keadaan yang bahaya
5.3.3 Penyelenggara dan COC harus membuat route alternatif tiap SS jika
dibatalkan
5.3.4 Jika COC menolak pembatalan SS yang berbahaya, COC dapat diminta
datang sebelum Komisi Rally hadir dalam rapat safety delegate dimana video
dari peserta atau 0 car akan dilihat
5.3.5 0 car harus dilengkapi dengan video yang merekam keadaan tiap SS.
Sehubungan dengan video peserta, komisi rally minta safety delegate di
akhir day diberi satu copy seluruh SS dari peserta pertama
5.3.6 Jika komisi rally jakin bahwa SS berlangsung dalam keadaan berbahaya,
akan dibuat usulan agar tahun berikutnya tidak dimasukkan sebagai WRC
5.3.7 FIA telah menunjuk Safety Delegate yang tetap untuk WRC, yang akan
melihat SS dengan helikopter atau kendaraan antara 00 car dan 0 car. Harus
ada alat komunikasi antara safety delegate dengan COC. Alat ini harus pada
system utama dengan cadangan yang independen. Safety delegate dapat
mengusulkan mengenai SS atas opininya sendiri. Namun pembatalan SS
atau tidak berada ditangan COC. Walaupun demikian Lembaga Olahraga
72 / 98
LAMPIRAN XV
SAFETY PLAN
Safety Plan berisi keterangan2 sbb:
1. Program (kegiatan) seluruh Rally
2. Lokasi Rally HQ (kantor pusat kegiatan Rally)
3. Nama dan nomor HP/telepon dari semua petugas/panitia:
Clerk of the Course (pimpinan perlombaan)
Deputy COC (wakil pimpinan perlombaan)
Chief Safety Officer (kepala keamanan)
Chief Medical Officer (kepala kesehatan)
Safety Officer pada tiap2 SS
Stage Commander
4. Alamat dan nomor telepon dari petugas kesehatan dan keamanan dan
pelayanan keselamatan untuk tiap2 SS pihak2:
Polisi
Rumah sakit
Layanan darurat/ambulance
Pemadam kebakaran
Mobil Derek
5. Itinerary lengkap
6. Rencana keselamatan lengkap
7. Jadwal dan lokasi helikopter
8. Recana keselamatan tiap day dan tiap SS meliputi:
Jadwal kendaraan safety dan petugas di tiap SS
Daftar rumah sakit dan layanan darurat
2 buah peta SS: 1) peta safety, dan 2) peta keadaan darurat
Titik2 lokasi radio point, kendaraan darurat, helipad, dan route darurat
Koordinat GPS
Daerah aman untuk penonton
SAFETY PLAN
Keperluan utama dari Safety Plan adalah untuk menjamin peserta, media,
panitia/petugas rally, penonton dan semua yang terlibat dalam kegiatan Rally. Untuk
mencapai tujuan itu, panitia harus menyiapkan rencana berdasarkan hal2 pokok
sbb:
1. Petugas senior harus mempunyai pengetahuan sampai hal yang kecil mengenai
apa yang menjadi tanggung jawabnya
2. Kerjasama penuh dengan aparat/pemda setempat, terutama polisi, pemadam
kebakaran dan rumah sakit
3. Terutama melatih semua petugas/panitia yang terlibat sesuai bidangnya dan
melatih dan/atau mengajari semua petugas sukarela
4. Semua petugas/panitia yang terlibat dalam kegiatan ini, masing2 harus benar2
mengerti mengenai safety plan dan prosedur2nya
74 / 98
LANGKAH-LANGKAH
Dalam memenuhi kebutuhan dari safety plan, harus ditempuh langkah2 sbb:
1. Menunjuk Stage Commander
2. Memperkenalkan mereka dengan daerah yang menjadi tanggung jawabnya
3. Dibuat daftar jumlah petugas dan peralatan yang dibutuhkan untuk tiap SS
4. Membentuk tim, pelatihan dan supervisi untuk tugas2 mereka sebelum dan
selama rally berlangsung
5. Memberikan briefing pada petugas2 dari Stage Commander
6. Peninjauan ke lokasi oleh Chief Safety Officer dan Stage Commander dengan
polisi/keamanan, pemadam kebakaran dan petugas kesehatan
TANGGUNG JAWAB
- Dia mengunjungi rumah sakit dan pusat kesehatan, agar tim medis nya siap
selama pelaksanan rally
Safety Marshal
- Mereka ditempatkan sepanjang SS
- Mereka melapor pada Stage Safety Officer
- Mereka memegang peluit untuk memberi peringatan agar penonton tetap berada
di tempat yang aman, dan memberitahukan penonton jika peserta akan lewat
KELENGKAPAN SS
5. Jika memungkinkan, dibuat khusus area parkir untuk Media dekat tempat
pengambilan foto. Petugas khusus ditempatkan untuk menjaga tempat itu
6. Tempat penonton harus diberi pagar serta tanda2. Tempat itu harus aman
Prosedurnya sbb:
1. Jika diperlukan menghentikan SS, segera diumumkan melalui radio ke seluruh
petugas SSnya agar menghentikan SS
2. Petugas radio point atau safety marshal terdekat diperintahkan menuju lokasi
kecelakaan untuk melaporkan secara rinci dan akurat lokasi dan keadaannya,
untuk dikirimkan pertolongan jika ada yang terluka
3. Sementara itu COC HQ (rally control) menghubungi rescue dan medivac
helicopter menuju daerah kecelakaan
4. Kendaraan FIV/Rescue dari tempatnya segera diperintahkan (oleh Stage
Commander) masuk SS menuju lokasi kejadian tanpa menunggu kendaraan rally
(yang sudah ada di dalam) lewat.
Kendaraan FIV harus berjalan searah dengan arah mobil rally/ SS
Jika diperlukan kendaraan safety lain bisa dikirim ke lokasi kecelakaan
5. Stage Commander memerintahkan semua radio point marshal yang berada
sebelum lokasi kecelakaan untuk mengibarkan bendera kuning, yang
menyatakan ada kecelakaan dan peserta harus mengurangi kecepatan tidak
boleh menyusul kendaraan rescue
6. Setiap kendaraan yang melewati bendera kuning (yang dikibarkan) harus dicatat
untuk dilaporkan ke HQ
7. Jika masih ada kendaraan peserta mengikuti FIV, segera setelah tiba di lokasi
kejadian, petugas harus:
- Memasang segitiga pengaman, sebelum lokasi kecelakaan
- Memarkir kendaraannya agar menutupi kendaraan yang terlibat kecelakaan
- Melaporkan secara rinci keadaan/situasi kecelakaan. Tergantung yang
terluka, dokter akan menentukan apakah perlu segera dibawa ke rumah sakit
( tergantung dari lukanya) apakah perlu dengan ambulance atau helikopter
yang saat itu sudah dekat dengan lokasi kejadian
- Jika ditentukan dibawa dengan ambulance, maka akan melalui finish SS atau
melalui jalan darurat sesuai safety plan
SAFETY CARS
Safety Cars akan berjalan mengikuti route rally sebelum kendaraan peserta, dalam
rangka memeriksa kesiapan petugas dan safety suatu SS, pos dan daerah penonton
78 / 98
5. Sweeper
Kendaraan ini menjalani semua SS setelah peserta terakhir. Tugasnya adalah
memeriksa SS jika ada kendaraan yang masih ada di dalam SS. Melaporkan
semau masalah kepada HQ (rally control) dan melakukan sesuatu yang perlu
dengan perintah dari HQ. Mengambil semua lembaran laporan pos dari semua
petugas di SS itu. Masing2 petugas tidak boleh ditutup sebelum sweeper selesai
memeriksanya. Wewenang penutupan petugas diberikan pada sweeper atas
perintah COC
6. 000, 00, 0 harus memberikan laporan pada saat start dan finish di tiap SS
7. 00, 0 harus menyerahkan kartu control di tiap pos seperti peserta, agar “time
keeper” terbiasa melakukan tugasnya
HELIKOPTER MEDIVAC
Sebuah helikopter untuk keadaan darurat/kecelakaan harus disiapkan di sekitar SS.
Tempat helipad beserta koordinat GPS tertera di safety plan dan Road Book untuk
setiap SS
- Lokasi helipad agar ditentukan di tempat yang paling baik untuk dicapai dalam
keadaan darurat
- Agar juga didukung oleh petugas darat, agar helikopter selalu siap setiap waktu
- Ada komunikasi langsung dengan HQ dan tiap special stage safety officer
- Helikopter hanya bertindak apabila ada perintah dari Chief Medical Officer atau
Chief Safety Officer dari HQ
- Segera setelah helikopter terbang menuju lokasi kejadian, melaporkan
kedatangan ke HQ dan tidak mendarat, kecuali diperintah oleh HQ
- Jika diperlukan dan memungkinkan, mendarat sedekat2nya dengan lokasi
kejadian namun di luar SS
- Jika tidak bisa mendarat dekat lokasi, cari tempat mendarat terdakat, di SS
namun setelah lokasi kecelakaan, di rote SS yang terbuka. Jika harus dievakuasi
ke rumah sakit, dengan helikopter, ambulance atau FIV, ambil arah mengikuti
route SS
N15 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Irfansyah SLS 15 10 25 2
2 Antyo DKI 6 9 15 2
3 Ibrahim KTM 4 v 4 2
N15 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Robby Prasetyo JBR 10 10 2
TEAM CLUB
TEAM Put 1 Put 2 Put 3 Total Point
1 PERTAMINA BOSOWA RT 20 54 20 94
2 GO SERGE 28 21 49
3 PERTAMINA PRIMA XP RT 16 16
81 / 98
STATISTK PESERTA
GRUP Put 1 Put 2 Put 3
1 A dan N 9 9 4
2 GR2 2 1 1
3 N15 4 3 1
4 S1
5 SB
6 J 3 1
JUMLAH 18 13 7
JUARA NASIONAL
DRIVER
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Total Point Run
1 SUBHAN AKSA SLS 20 20 40 2
2 AKBAR HADIANTO DKI 16 13 29 2
3 Dodi SMU 13 16 29 2
4 Sean Gelael DKI 8 10 18 2
5 Dian AP Harahap SMU 4 8 12 2
6 Sadikin Aksa SMS 6 6 12 2
7 IJECK SMU 10 v 10 2
8 Marzuki Desky SMU 3 4 7 2
9 Dade Nasution SMU 2 2 4 2
10 Akbar Buchori SMU 3 3 1
NAVIGATOR
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Hade Mboi SLS 20 20 40 2
2 Arianto Syarief DKI 16 13 29 2
3 Prihatin Kasiman SMU 13 16 29 2
4 Bill Hayes DKI 8 10 18 2
5 Ferdinand SMU 4 8 12 2
6 Adi Wibowo SLS 6 6 12 2
7 Uche SMU 10 v 10 2
8 Vivi Subrani SMU 3 4 7 2
9 Dian Sukmawan SMU 2 2 4 2
10 Faisal TA SMU 3 3 1
GR2 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Sofyan Nasution SMU 6 10 16 2
2 Dade Nasution SMU 10 3 13 2
3 Egon Nasution SMU 4 6 10 2
4 Robby Harahap SMU 2 4 6 2
5 Dicky Yusuf' SMU 3 2 5 2
6 Harun Nasution SMU 1 1 2
7 Yudi Akbar SMU 1 1 2
GR2 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Edwin Nasution SMU 6 10 16 2
2 Dian Sukmawan SMU 10 3 13 2
3 Koko Ferdian SMU 4 6 10 2
4 Agung Nugraha SMU 2 4 6 2
5 Henky Yunistiawan SMU 3 2 5 2
6 Husein Nasution SMU 1 1 2
7 Dimas SMU 1 1 2
83 / 98
N15 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Mago Sarwono SLS 4 10 14 2
2 Edi Wijaya Sirait SMU 10 10 1
3 Irfansyah Razak SLS 3 6 9 2
4 Syariful Adil SMU 6 6 1
5 Tohap Simanungkalit SMU 2 3 5 2
6 Irlian Syahputra SMU v 4 4 2
7 Agus Rangkuti SMU 2 2 2
8 Andy Rangkuti SMU 1 1 2
N15 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Anugerah Perdana SLS 4 10 14 2
2 Rudi Kurniawan SMU 10 10 1
3 Rudi Hatibie SLS 3 6 9 2
4 Adhe Teguh SMU 6 6 1
5 Chandra Tarigan SMU 2 3 5 2
6 Julio Verdi SMU v 4 4 2
7 Divo Arya SMU v 2 2 2
8 Aditya TB Damanik SMU v 1 1 2
Jeep DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Harris TO SMU 10 10 20 2
2 Dody Hermawan SMU 6 6 12 2
3 Syaiful Amri Siregar SMU 4 4 8 2
Jeep NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Duaga Sihite SMU 10 10 20 2
2 Indra Faisal SMU 6 6 12 2
3 Mahlil Siregar SMU 4 4 8 2
84 / 98
STATISTK PESERTA
GRUP Put 1 Put 2
1 A dan N 8 10
2 GR2 26 21
3 N15 10 6
4 S1
5 SB
6 J 3 3
JUMLAH 47 40
SEEDED B
- Ex Seeded A yang telah dua tahun tak berprestasi seeded A
- Juara Umum Non Seeded – Grup N15 pada satu tahun
- Non seeded yang menjadi juara ketiga atau kurang di grup pada satu
putaran selain grup N15 dengan minimum 5 peserta
- Juara Grup pada satu tahun
- Berlaku selamanya, dimulai pada tahun berikutnya
- Usulan Komisi Rally dan Sprint
UMUM
Rally ini akan berlangsung dengan peraturan yang mengikuti ISC berikut
Lampirannya, General Prescription, dan Peraturan Perlombaan Rally & Sprint IMI
dan Peraturan Pelengkap ini
INDEX
JADWAL
- Pembukaan pendaftaran
- Penutupan pendaftaran
- Penerbitan buku route, peta dan rally guide 2
- Penutupan pembelian bahan bakar
- Penutupan perincian navigator
- Awal survey
- Melengkapi pendaftaran
- Media center dibuka
- Briefing untuk tim manager
- Briefing untuk dokter
- Briefing untuk pilot helikopter
- Akhir survey
- Shakedown
- Rapat pengawas perlombaan pertama
- Konfrensi pers pre-event
- Pemeriksaan administrasi
- Scrutineering, sealing, marking
- Pengumuman starting list day 1
- Acara start rally
- Pengumuman starting list day 2
- Pengumuman starting list day 3
- Pengumuman hasil akhir
- Pembagian hadiah
- Scrutineering akhir
- Konfrensi pers
1. UMUM
1.1 Tempat dan jadwal acara
1.2 Nama kejuaraan
1.3 Nomor kejuaraan nasional
1.4 Lokasi dari rally headquarter
1.5 Lokasi start dan finish
1.6 Lokasi parc ferme tiap day
1.7 Lokasi tiap service park
1.8 Lokasi ruang media
2. PENYELENGGARA
2.1 Nama penyelenggara (OC)
2.2 Alamat dan perincian
2.3 Susunan penyelenggara (OC)
92 / 98
3. PENDAFTARAN
3.1 Pembukaan dan penutupan pendaftaran
3.2 Prosedur pendaftaran
3.3 Jumlah pendaftar dan grup dan kelas
3.4 Biaya pendaftaran dan perinciannya
3.5 Cara pembayaran
3.6 Pengembalian biaya pendaftaran
4. ASURANSI
6. BAN
7. BAHAN BAKAR
7.1 Prosedur pembelian
7.1 Distribusi selama rally berlangsung
8. SURVEY
8.1 Prosedur pendaftaran
8.2 Jadwal
8.3 Ketentuan dan peraturan
8.4 Kecepatan
9. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
9.1 Lokasi
9.2 Jadwal
9.3 Dokumen yang diperiksa
11. PERATURAN-PERATURAN
11.1 Prosedur Ceremonial Start
11.2 Sistim dan prosedur start
11.3 Boleh lapor lebih awal (BLA) pada ahir day
11.4 Petugas-petugas
11.5 Prosedur Super SS
11.6 Prosedur khusus lainnya
11.7 Prosedur finish rally
93 / 98
12. SHAKEDOWN
12.1 Peraturan shakedown
12.2 Lokasi
12.3 Jadwal
13. HADIAH-HADIAH
13.1 Acara pembagian hadiah
13.2 Daftar hadiah
14. RESULT
14.1 pengumuman hasil akhir
15. PROTES
15.1 Biaya protes
15.2 Naik banding
LAMPIRAN 1 ITINERARY
LAMPIRAN 2 NAMA DAN PHOTO CRO
LAMPIRAN 3 NOMOR PESERTA DAN IKLAN
LAMPIRAN 4 KEBIJAKSANAAN PENYELENGGARA
94 / 98
, - - 2010
PENGAWAS PERLOMBAAN
1. 2. 3.
96 / 98
LAPORAN PENGAMAT
Nama Perlombaan :
Tgl Pelaksanaan :
Putaran - Tahun :
Penyelenggaran :
Pendaftar : Pengamat :
Starter :
Finisher :
Jumlah SS : Tanda Tangan :
Total Jarak SS :
97 / 98
, - - 2010
Pilot,
Mengetahui Scrutineer,
( ) ( )
98 / 98
DRIVER NAVIGATOR
Kendaraan : Pendaftar :
Merk : _________________
Type : _________________ Pendaftar : ______________
Tahun & CC : _________________ Tim : ______________
STNK No. : _________________ Tanda Tangan : ______________
DRIVER NAVIGATOR
KENDARAAN
Merk :
Type :
Tahun
CC :
: Jakarta, _________________
Chief Scrutineer
Nama
KIS No. NO. START
Tanda Tangan
GOL DARAH