Anda di halaman 1dari 98

1 / 98

DAFTAR ISI

PERATURAN PERLOMBAAN
PASAL 1 ISTILAH-ISTILAH
PASAL 2 KONDISI UMUM
PASAL 3 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN DAN PERUBAHAN-
PERUBAHAN
PASAL 4 PETUGAS RESMI
PASAL 5 PENDAFTARAN
PASAL 6 ASURANSI
PASAL 7 AWAK PESERTA
PASAL 8 JADWAL, BUKU ROUTE & TIME CARD
PASAL 9 LAMBANG RALLY (RALLY PLATES) DAN NOMOR START
PASAL 10 IKLAN
PASAL 11 LALU LINTAS
PASAL 12 PERAWATAN-PENGISIAN BBM-PERBAIKAN
PASAL 13 BAN-BBM
PASAL 14 PENINJAUAN/PENGENALAN ROUTE
PASAL 15 PEMERIKSAAN KENDARAAN (SCRUTINEERING)
PASAL 16 START DAN RESTART
PASAL 17 KARTU KONTROL
PASAL 18 TATA CARA PERLOMBAAN
PASAL 19 TRAYEK ISTIMEWA (SS)
PASAL 20 PARKIR TERTUTUP/PARC FERME
PASAL 21 PENENTUAN KEJUARAAN
PASAL 22 PROTES-NAIK BANDING
PASAL 23 PEMBAGIAN HADIAH
PASAL 24 TIM SERVICE
PASAL 25 PENGUNDURAN DIRI DARI RALLY
PASAL 26 HADIAH-PIALA-PENGHARGAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN I RESUME HUKUMAN
LAMPIRAN II RAMBU-RAMBU KONTROL
LAMPIRAN III PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA
LAMPIRAN IV KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2010
LAMPIRAN V KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2010
LAMPIRAN VI KENDARAAN GRUP GR2
LAMPIRAN VII KENDARAAN GRUP N15
LAMPIRAN VIII KENDARAAN GRUP S
LAMPIRAN IX KENDARAAN GRUP J
LAMPIRAN X KOMISI RALLY
LAMPIRAN XI KETENTUAN PENYELENGGARAAN RALLY 2010
LAMPIRAN XII STANDARD DOKUMEN
LAMPIRAN XIII STANDARD PROSEDUR PENGAWAS PERLOMBAAN
LAMPIRAN XIV KESELAMATAN DALAM OLAH RAGA RALLY
LAMPIRAN XV SAFETY PLAN
2 / 98

RANKING KEJURNAS 2009 & KATEGORI DRIVER 2010


KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2009
KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2009
KATEGORI PESERTA RALLY & SPRINT 2010

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

FORMULIR-FORMULIR
LAPORAN PENGAWAS PERLOMBAAN
LAPORAN PENGAMAT PERLOMBAAN
FORMULIR SCRUTINEERING
FORMULIR PENDAFTARAN & TANDA PENGENAL
3 / 98

PERATURAN
PERLOMBAAN

Peraturan ini merupakan peraturan untuk olah raga kendaraan bermotor rally &
sprint di Indonesia yang harus digunakan untuk setiap perlombaan di Indonesia,
terutama untuk Kejuaraan Nasional
Pada umumnya peraturan ini diambil dari peraturan internasional yang dikeluarkan
oleh FIA dan disesuaikan dengan kebutuhan di Indonesia
Peraturan ini merupakan Peraturan Perlombaan yang berisi 26 pasal dan 14
lampiran serta akan dilengkapi dengan Peraturan Pelengkap Perlombaan yang
dikeluarkan oleh pihak penyelenggara untuk masing-masing putaran

PASAL 1: ISTILAH-ISTILAH
1.1 Rally
Lomba kendaraan bermotor dengan kecepatan normal pada lalu lintas umum,
dengan itinerary (jadwal) yang harus dijalani, termasuk trayek istimewa (special
stage).
1.2 Day
Setiap bagian dari perlombaan, yang dipisahkan oleh waktu berhenti/istirahat yang
telah ditetapkan
1.3 Special Stage
Ujian kecepatan pada jalan-jalan yang khusus ditutup untuk perlombaan ini
1.4 Trayek / Road Section
Bagian dari lintasan antara 2 Pos Waktu yang berurutan
1.5 Section
Bagian dari rally, yaitu antara :
- start dan tempat berhenti pada regrouping point
- dua tempat berhenti pada regrouping yang ber-urutan
- tempat berhenti pada regrouping terakhir dengan finish perlombaan
1.6 Regrouping
Tempat berhenti yang dijadwalkan oleh panitia di dalam parc ferme, kemudian
dikelompokkan kembali, waktu berhenti ini dapat berlainan diantara para peserta
1.7 Netralisasi
Saat-saat dimana para peserta diminta berhenti oleh Panitia Pelaksana untuk alasan
apapun
1.8 Parc Ferme
Daerah dimana dilarang mengadakan perbaikan atau hal lain, kecuali dalam hal-hal
yang diperbolehkan baik yang tertera dalam peraturan dari International
Championship dan dalam Peraturan Tambahan dari perlombaan ini
1.9 Bulletin
Merupakan suatu pengumuman tertulis yang merupakan satu kesatuan dengan
peraturan perlombaan dan bermaksud untuk menjelaskan atau melengkapi
peraturan tersebut. Pengumuman ini bernomor dan bertanggal. Pendaftar (atau
peserta) wajib mengetahui dan mengkonfirmasikan dengan tanda tangan Bulletin
dibuat oleh:
4 / 98

- Panitia penyelenggara, sampai pada hari scrutineering, yang akan diajukan


kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, kecuali perubahan pada
itinerary
- Pengawas perlombaan selama perlombaan berlangsung, kecuali perubahan
pada itinerary dikeluarkan oleh pimpinan perlombaan
1.10 Kartu Kontrol/Time Card
Kartu untuk mencatat waktu tiba/kedatangan peserta pada pos-pos kontrol yang
dijadwalkan selama perlombaan
1.11 Peserta
Terdiri dari dua orang di dalam satu kendaraan, yaitu driver dan navigator yang
boleh bergantian mengemudi, keduanya harus mempunyai Kartu Ijin Start yang
masih berlaku selama perlombaan, sanksi dilarang start
1.12 Berlangsungnya Rally
Rally dimulai dengan pemeriksaan administrasi dan/atau scrutineering dan berakhir
dengan (salah satu yang paling lambat):
- akhir waktu protes
- akhir dari pemeriksaan administrasi dan scrutineering setelah lomba
- akhir dari pembagian hadiah

PASAL 2: KONDISI UMUM


2.1 PERSYARATAN KENDARAAN
Kendaraan dalam rally dan sprint terbagi sebagai berikut:
1. Grup A Mobil gerak 4 roda atau 2 roda yang mempunyai homologasi grup A
dari FIA (masih berlaku maupun sudah tidak berlaku masanya)
dengan pembatas turbo maximum 34 mm.
2. Grup N Mobil dengan gerak 4 roda atau 2 roda yang mempunyai homologasi
grup N dari FIA dengan pembatas turbo maximum 33 mm
3. Grup GR2 Mobil buatan dalam negeri atau import, gerak 2 roda, non turbo, kap
maximum 2000 cc (Lampiran VI)
4. Grup N15 Mobil buatan dalam negeri atau import oleh ATPM, gerak 2 roda, non
turbo, kapasitas max 1500 cc dengan max sampai oversize standard
pabrik, yang merupakan production car dengan penjualan minimum
di Indonesia 100 unit (Lampiran VII)
5. Grup S Mobil dengan gerak 4 roda atau 2 roda yang tidak mempunyai
homologasi dan ukuran turbo bebas (Lampiran VIII)
6. Grup J Mobil Jeep nonturbo/nonsupercharger, max 6 cylynder (lihat
Lampiran IX)

Persyaratan lebih terinci dicantumkan dalam ketentuan Kejuaraan Nasional Rally &
Kejuaraan Nasional Sprint yang ada pada Lampiran IV , V, VI, VII, VIII dan IX
2.2 Lama Tiap DAY & KECEPATAN
1. Lamanya setiap day tidak lebih dari 18 jam ditambah maximum 3 jam regrouping
2. Untuk rally satu day kurang dari 6 jam, waktu istirahat minimal sama dengan lama
1 day
3. Untuk rally satu day dengan waktu lebih dari 6 jam waktu istirahat 6 jam
5 / 98

4. Kecepatan rata-rata dalam satu SS max. 120 km/jam, dan kecepatan pada Road
Section harus mengikuti peraturan setempat
2.3 PENILAIAN KEJUARAAN NASIONAL
1. Kejuaraan Nasional rally/sprint dilaksanakan oleh penyelenggara dari Pengda
IMI setelah terdaftar pada tahun yang bersangkutan dengan memenuhi syarat-
syarat administrasi
2. PP IMI akan menunjuk seorang pengamat yang akan membuat laporan
mengenai jalannya rally/sprint dimaksud. Laporan tersebut akan menjadi bahan
pertimbangan bagi Komisi Rally untuk usulan kepada PP IMI dalam
memberikan ijin penyelenggaraan Kejuaraan Nasional tahun berikutnya bagi
Pengda IMI tersebut

PASAL 3: PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN & PERUBAHAN-


PERUBAHAN
3.1 PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN
1. Peraturan Pelengkap Perlombaan dengan format A5 dikeluarkan oleh
penyelenggara yang ditunjuk oleh PP IMI dan dibuat sesuai dan tidak
bertentangan dengan Peraturan Perlombaan ini
2. Logo PP IMI, logo Kejuaraan Nasional harus ada pada buku Peraturan
Pelengkap Perlombaan, Buletin dan Unofficial Result
3. Pada buku Peraturan Pelengkap Perlombaan harus berisi juga kapan dan
dimana hasil resmi diumumkan, serta jadwal dan lokasi rapat Pengawas
Perlombaan. Setiap keterlambatan harus diumumkan pada papan
pengumuman resmi
4. Seluruh peraturan yang telah dikeluarkan beserta perubahan-perubahannya
mengikat dan merupakan suatu kesatuan
3.2 PERUBAHAN-PERUBAHAN PERATURAN - BULLETIN
1. Perubahan-perubahan yang tercantum dalam peraturan ini hanya dapat
dilakukan bila sesuai dengan pasal 66 dan pasal 141 dari International Sporting
Code
2. Setiap perubahan atau penambahan ketentuan akan diumumkan melalui
pengumuman resmi (bulletin) yang bertanggal dan bernomor serta merupakan
suatu kesatuan dengan peraturan ini
3. Bulletin tersebut akan dipasang di sekretariat, di Rally Headquarter dan
dipapan pengumuman resmi panitia, dan juga akan diberitahukan kepada para
peserta secara langsung dengan tertulis dan ditandatangani sebagai bukti,
kecuali bila keadaan tidak memungkinkan yaitu sewaktu perlombaan sedang
berlangsung
4. Bulletin dicetak di atas kertas berwarna kuning
3.3 PENERAPAN DAN PENGERTIAN TENTANG PERATURAN
1. Pimpinan Perlombaan bertugas untuk menerapkan peraturan-peraturan
beserta ketentuan-ketentuannya selama perlombaan berlangsung. Namun
Pimpinan Perlombaan wajib melaporkan kepada para Pengawas Perlombaan
atas keputusan penting yang akan dilakukannya berdasarkan peraturan
perlombaan
6 / 98

2. Setiap protes dari peserta harus diajukan kepada Pengawas Perlombaan untuk
dipertimbangkan dan diputuskan. (Pasal 171 dari International Sporting Code)
3. Masalah-masalah yang tidak diatur dalam peraturan ini akan menjadi bahan
pemikiran bagi para Pengawas Perlombaan yang memiliki wewenang tertinggi
untuk mengambil keputusan (Pasal 141 dari International Sporting Code)
4. Bila terjadi perbedaan tentang pengertian dalam buku peraturan ini, maka
hanya peraturan dalam bahasa Indonesia yang mengikat dan berlaku
5. Pengemudi bertanggung jawab sebagai peserta, walaupun tidak bersama
kendaraannya selama rally berlangsung
6. Setiap tindakan curang atau tidak sportif yang dilakukan oleh peserta atau
timnya akan mendapat penilaian dari Pengawas Perlombaan yang akan
menentukan hukuman yang dapat berlanjut sampai pemecatan

PASAL 4: PETUGAS RESMI


4.1 PENGAWAS PERLOMBAAN
Terdiri dari tiga orang, dua ditunjuk oleh PP IMI dan satu ditunjuk oleh Pengda.
Antara Pengawas Perlombaan dan Pimpinan Perlombaan harus selalu
berhubungan, setidaknya satu orang Pengawas Perlombaan berada di Rally
Headquarter agar keputusan dapat segera dibuat, tidak terlambat
4.2 PENGAMAT
Jika diperlukan satu orang Pengamat ditunjuk oleh PP IMI, dan tidak boleh
merangkap sebagai Pengawas Perlombaan
4.3 PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA
Petugas Penghubung Peserta akan selalu hadir di scrutineering area, start,
regrouping point, parc ferme (start dan finish dari setiap day), jadwal dan tugas dari
Petugas Penghubung Peserta akan dicantumkan pada papan pengumuman resmi
4.4 TANDA PENGENAL PIMPINAN / PETUGAS POS
Pimpinan Petugas Pos dan Petugas Pos menggunakan rompi, sbb::
1. Pimpinan Petugas Pos : bertuliskan “Chief”
2. Petugas Pos : bertuliskan “Marshal”
3. Petugas Pengamanan : bertuliskan “Safety”
4. Scrutineer : bertuliskan “Scrutineer”
5. Koordinator Trayek Istimewa : bertuliskan “Stage Commander”
6. Petugas Kesehatan : bertuliskan “Medical”
7. Petugas Resque : bertuliskan “Resque”
8. Petugas Penghubung Peserta : mengenakan jaket biru
4.5 PEMERIKSAAN ROUTE DAN SS
Sebagai bagian dari tugasnya, Pengamat dan Pengawas Perlombaan mempunyai
wewenang untuk memeriksa seluruh route dan SS beserta kelengkapannya dengan
ketentuan :
1. Menggunakan tanda pengenal yang jelas
2. Masuk route atau SS 30 menit sebelum kendaraan pembuka jalan “0/00/000
car”
3. Jika tersusul oleh “0/00/000 car”, harus segera berhenti dan dapat segera
berjalan setelah tersusul
7 / 98

PASAL 5: PENDAFTARAN
5.1 FORMULIR PENDAFTARAN – PENDAFTAR
1. Pengisian formulir pendaftaran dan juga formulir lainnya yang berkaitan, cukup
dilakukan sekali saja, pada saat pertama kali pendaftaran, kecuali bila ada
perubahan dan jika tidak mengikuti rally, maka peserta wajib melaporkan
kepada panitia penyelenggara. Pembayaran biaya-biaya wajib diserahkan
kepada panitia penyelenggara
Pendaftaran ditutup satu hari sebelum jadwal pengenalan (survey) lintasan oleh
peserta, pendaftaran yang melebihi waktu tersebut dikenakan denda yang akan
dicantumkan pada Peraturan Pelengkap Perlombaan
2. Setiap orang yang ingin mengikuti rally wajib mengirimkan kembali dan mengisi
secara lengkap formulir terlampir kepada Sekretariat Rally lengkap dengan data
dari driver, navigator dan kendaraannya. Jika formulir pendaftaran dikirim
melalui fax, yang asli harus dikirimkan ke Sekretariat Rally bersama 3 lembar
pasfoto (4x4 Cm) masing-masing dari driver dan navigator
Pembayaran biaya-biaya wajib diserahkan kepada Panitia Penyelenggara
3. Untuk peserta dari luar negeri, formulir pendaftaran wajib dibubuhi stempel dari
Pengurus Olah-raga Bermotor Nasional dari negara masing-masing dan bagi
peserta dari luar negeri boleh mendapatkan hadiah dan point Kejuaraan
Nasional
4. Dilarang untuk membuat perubahan-perubahan dalam formulir pendaftaran
kecuali untuk hal-hal yang boleh dilakukan seperti tertera dalam peraturan ini.
Namun pendaftar dapat menggantikan kendaraan yang tersebut dalam formulir
dengan kendaraan lain dalam grup dan kelas yang sama, sampai menjelang
scrutineering
5. Tidak ada perubahan peserta yang dibuat sesudah pendaftaran tutup. Namun
seorang awak peserta boleh diganti dengan persetujuan dari:
- Panitia Penyelenggara, sebelum pemeriksaan administrasi
- Pengawas Perlombaan, sesudah mulainya scrutineering dan sebelum
pengumuman daftar peserta yang berhak untuk start
Hanya PP IMI yang dapat menyetujui penggantian kedua awak peserta
6. Pada Entry List dan dokumen lain, kolom Entrant akan diisi sesuai dengan
kartu Entrant yang didaftar pada PP IMI. Peserta yang tidak mendaftar Entrant
pada PP IMI akan dicantumkan sebagai Privateer.
5.2 GRUP & KELAS
Bila pada saat scrutineering ternyata kendaraan tidak sesuai dengan grup dan/atau
kelas yang didaftarkan, maka atas laporan dari petugas scrutineering yang disetujui
oleh Pengawas Perlombaan, kendaraan tersebut dapat dipindahkan ke grup
dan/atau kelas yang sesuai
5.3 TUNDUK PADA PERATURAN
Dengan menandatangani formulir pendaftaran ,maka pendaftar berikut semua awak
peserta tunduk kepada hukum seperti yang tertera dalam International Sporting
Code (ISC) dan peraturan ini
5.4 PENOLAKAN PENDAFTARAN
8 / 98

Panitia Penyelenggara berhak menolak suatu pendaftaran tanpa memberikan


alasan (Pasal 74 dari International Sporting Code). Akan tetapi sesuai pasal 113 dari
ISC diwajibkan untuk mempertanggung jawabkan penolakan tersebut berikut semua
bahan yang mendasari penolakan itu kepada IMI bila pengemudi yang ditolak itu
pernah menduduki suatu Kejuaraan Umum dan Kejuaraan Dunia atau Eropa dalam
kurun waktu 2 tahun terakhir
5.5 MAXIMUM PESERTA
Jumlah maximum peserta dicantumkan pada Pelengkap Peraturan Perlombaan
5.6 BIAYA PENDAFTARAN
1. Biaya-biaya yang harus dibayar oleh peserta dicantumkan dalam Peraturan
Pelengkap Perlombaan
2. Biaya pendaftaran pada butir 1 diatas meliputi 2 (dua) buah undangan malam
pembagian hadiah, satu set Buku Route, satu set Buku Servis dan biaya
pendaftaran satu unit kendaraan servis, biaya diluar hal tersebut tidak
merupakan kewajiban peserta
3. Pendaftaran hanya akan diterima bila biaya seluruhnya telah dilunasi serta
menerima tanda terima yang dikeluarkan oleh Panitia Penyelenggara atau bank
5.7 PENGEMBALIAN BIAYA SELURUHNYA
Biaya pendaftaran akan dikembalikan secara utuh apabila:
1. Calon peserta ditolak pendaftarannya
2. Penyelenggaraan tidak jadi dilaksanakan
5.8 PENGEMBALIAN BIAYA SEBAGIAN
Penyelenggara akan mengembalikan 50% biaya pendaftaran jika terjadi “Force
Majeure” (dinyatakan oleh PP IMI), sehingga perlombaan tidak dapat dilaksanakan

PASAL 6 : ASURANSI
6.1 LINGKUP ASURANSI
Peraturan Pelengkap Perlombaan secara jelas dan lengkap menjelaskan mengenai
jaminan asuransi yang ditanggung bagi para peserta
6.2 PIHAK KETIGA DAN JANGKA ASURANSI
Biaya pendaftaran sudah termasuk premi asuransi yang menjamin kepentingan
peserta untuk diri masing-masing maupun terhadap pihak ke-3 apabila meninggal
dunia. Asuransi mulai berlaku sejak start hingga akhir perlombaan atau hingga saat
pengunduran diri, didiskwalifikasi ataupun dipecat
6.3 SERVICE CAR
Service car sekalipun memakai tanda-tanda khusus dari Panitia Penyelenggara tidak
dianggap sebagai peserta. Oleh sebab itu asuransi tersebut tidak berlaku bagi
mereka sehingga tetap menjadi tanggung jawab mereka sendiri. Panitia
Penyelenggara, sponsor dan Panitia Pelaksana tidak bertanggung jawab untuk
setiap kecelakaan yang terjadi selama penyelenggaraan

PASAL 7 : AWAK PESERTA


7.1 AWAK PESERTA
9 / 98

1. Hanya 2 orang awak peserta yang diperbolehkan untuk start. Pengunduran diri
dari tiap awak peserta akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
2. Kedua orang awak tersebut boleh memegang kemudi dalam perlombaan ini,
dan masing-masing wajib memiliki kartu ijin start dari FIA atau IMI yang masih
berlaku
3. Kedua orang awak ini wajib tetap berada di kendaraannya selama perlombaan
berlangsung, kecuali dalam hal-hal yang diijinkan oleh peraturan ini,
penyimpangan akan hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan.
Bila ada orang ke tiga dalam kendaraan, maka hal tersebut akan dilaporkan
kepada Pengawas Perlombaan (kecuali bila orang ketiga tersebut adalah
orang lain yang terluka)
7.2 KARTU PENGENAL (ID CARD)
Kartu pengenal mencantumkan photo terbaru (3x4 cm), tanda tangan kedua orang
awak dan semua data kendaraan harus tetap ada dikendaraan selama perlombaan
berlangsung dan wajib diperlihatkan apabila diminta oleh petugas, kegagalan ini
akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
7.3 NAMA PESERTA
Nama driver dan navigator wajib terpasang pada kedua sisi bagian atas dari
kendaraan. Kelalaian atas pelaksanaan ini mengakibatkan hukuman denda sebesar
Rp. 100.000,- (SPRINT: Rp. 10.000,-)
1. Huruf dari nama driver dan navigator sama besar, berwarna putih, tinggi max. 10
cm, jenis Helvetica, huruf besar dan kecil
2. Jika kaca pintu tempat nama tersebut pecah, hukuman denda tidak dikenakan

PASAL 8: JADWAL, BUKU ROUTE & TIME CARD


8.1 BUKU ROUTE
1. Setiap peserta akan menerima Buku Route yang berisi route serta jadwal
perlombaan yang harus diikuti/dilaksanakan oleh setiap peserta selama
perlombaan, penyimpangan akan hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas
Perlombaan di akhir satu day
2. Setiap peserta harus selalu mengikuti route tepat seperti yang tercantum pada
Buku Route termasuk service area, park ferme, dan lain-lain, kecuali
diputuskan lain oleh Pengawas Perlombaan karena force majeure
3. Buku Route harus sesuai dengan standard peraturan rally dari FIA, yaitu dibuat
dengan format A5 dengan tanda OK / NOT OK berukuran A4 di dalamnya
8.2 WAKTU START
1. Pada start rally dan start satu day, penyelenggara akan mengeluarkan starting
time bagi para peserta dengan interval /selisih waktu 1 atau 2 menit
2. Selisih waktu ini harus selalu tetap dan sama untuk seluruh peserta, kecuali
ditentukan lain berdasarkan peraturan atau dengan persetujuan Pengawas
Perlombaan
8.3 TIME CARD (KARTU KONTROL)
1. Buku ini berisi lembaran tempat untuk mencatat waktu tempuh tiap trayek, SS,
paraf atau pos route yang dilalui oleh peserta
2. Peserta harus mendapatkan catatan waktu tiba, waktu SS atau cap pos route
sesuai dengan Buku Route dan jadwalnya, tiap kesalahan atau penyimpangan
10 / 98

akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan untuk diputuskan


hukumannya di akhir satu day.
3. Waktu tempuh antara dua pos waktu (TC) tercetak dalam buku ini

PASAL 9: STICKER RALLY (RALLY PLATES) DAN NOMOR START


Sesuai yang tercantum pada buku peraturan, Panitia akan memberikan kepada
setiap peserta:
9.1 NOMOR START
1. Dua buah sticker nomor start berukuran lebar 67 cm tinggi 17 cm
termasuk garis tepi selebar 1 cm, sesuai dengan peraturan FIA pada WRC,
dengan nomor start tinggi 14 cm dan lebar garis angka 2 cm dalam kotak
15 cm x 15 cm di sebelah depan kendaraan. Nomor berwarna kuning
fluorescent (PMS 803) dan warna dasar hitam. Sticker ini wajib dipasang di
pintu depan dan tidak boleh dipotong-potong sanksi denda Rp 100.000,- oleh
Pimpinan Perlombaan
2. Nomor start yang diberikan oleh panitia penyelenggara harus diletakkan
horisontal berjarak antara 7 – 10 cm di bawah garis kaca kedua pintu depan
kendaraan selama perlombaan berlangsung
3. Ruang 7 – 10 cm di atas sticker nomor start itu tidak boleh ditempatkan
apapun
4. Ruang berukuran lebar 30 cm dan tinggi 10 cm di kaca belakang
dicadangkan untuk panitia, yang letaknya akan ditentukan pada buku
Peraturan Pelengkap Perlombaan. Dan didekatnya ada ruang untuk
nomor peserta berukuran 15 cm x 15 cm dengan nomor berukuran tinggi
14 cm warna oranye fluorescent (PMS 804) tanpa (warna) dasar,
diletakkan setinggi mata orang dewasa
5. Dua nomor peserta berukuran tinggi 25 cm dengan lebar garis angka 2,5
cm warna oranye fluorescent (PMS 804) tanpa (warna) dasar, diletakkan di
kaca pintu belakang bersama2 nama peserta
6. Satu sticker lebar 50 cm dan tinggi 52 cm dengan nomor peserta tinggi 28
cm dan lebar garis angka 5 cm warna hitam dan warna dasar putih 50 cm
x 38 cm untuk dipasang di atap mobil
7. Satu sticker rally berukuran 43 cm X 21.5 cm berisi nama rally dan nomer
peserta, yang harus dipasang dimuka (kap mesin)
8. Satu sticker rally berukuran 28 cm X 15 cm dengan ruang 15 cm X 8 cm untuk
nomor start di dalamnya yang harus dipasang di atas kaca belakang kendaraan
pada tempat yang mudah terlihat selama perlombaan berlangsung
9. Sticker-sticker tersebur tidak boleh menutupi nomor polisi meskipun sebagian.
Pelanggaran akan hal ini mengakibatkan hukuman denda (Pasal 11.1)
10. Dua buah logo Kejuaraan Nasional untuk dipasang di spakboard depan
kiri kanan

9.2 NAMA PESERTA


1. Nama peserta dipasang di kaca pintu belakang kiri dan kanan, di bawah
nomor peserta dengan ketentuan sbb:
- Jenis huruf : Helvetica, dimulai dengan huruf besar dan selanjutnya
huruf kecil
11 / 98

- Tanpa warna dasar atau latar belakang


- Tinggi huruf 10 cm dengan lebar garis huruf 1,5 cm
2. Nama peserta juga dipasang di spakboard depan, kiri dan kanan

9.3 Bila pada waktu perlombaan sedang berlangsung terdapat :


- hilangnya salah satu nomor start atau sticker rally akan mendapat hukuman
denda sebesar Rp. 100.000,- (SPRINT: Rp. 25.000,-)
- hilangnya kedua nomor start atau lambang rally pada saat yang sama, akan
dilaporkan pada Pengawas Perlombaan

9.4. Tanda pengenal rally, nomor-nomor start dan iklan-iklan yang mengikat akan
tersedia untuk seluruh peserta di Rally Head Quarter mulai hari yang
dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan

PASAL 10 : IKLAN
10.1 IKLAN PESERTA
Peserta diperbolehkan memasang iklan pada kendaraannya atas ijin penyelenggara
(tercantum pada peraturan pelengkap) dan dengan syarat :
- sah menurut undang-undang R.I dan peraturan FIA dan peraturan umum
penyelenggaraan perlombaan untuk Kejuaraan Nasional Rally IMI
- tidak mengundang perselisihan
- tidak bersifat politis, agama atau rasial
- tidak melampaui tempat yang disediakan bagi lambang rally dan nomor start
- tidak menggangu pandangan peserta
10.2 IKLAN PENYELENGGARA
1. Ruang untuk iklan terletak di atas nomor peserta, dan juga lambang rally,
semuanya disediakan untuk iklan dari panitia penyelenggara
Ketentuan ini wajib diikuti dan tidak boleh ditolak oleh para peserta
2. Seluruh ruang di badan kendaraan diperuntukan bagi penyelenggara untuk
iklan sponsornya, dengan perincian penempatannya ditentukan dalam
Peraturan Pelengkap Perlombaan
3. Jika peserta tidak akan memasang iklan sponsor yang disyaratkan oleh
penyelenggara, dan akan memasang iklan dari sponsornya sendiri, maka
peserta harus mengikuti syarat sesuai dengan ayat 10.1 dan membayar sesuai
syarat pendaftaran (pasal 6)
10.3 IKLAN SETELAH PERLOMBAAN
1. Pengiklanan dari hasil perlombaan oleh pendaftar, peserta dan atau pihak lain
(interested parties) wajib mendapatkan ijin dari Panitia Penyelenggara.
Pengiklanan tersebut harus berukuran dan bermakna yang sama sesuai pasal
131 dari ISC
2. Persetujuan dari panitia akan dilakukan paling cepat 24 jam setelah waktu
penyerahan permohonan ini. Panitia tidak bertanggung jawab bila terjadi
penundaan pemasangan iklan yang telah disetujui itu oleh pihak lain
3. Semua pengiklanan tentang hasil perlombaan wajib mencantumkan nama dari
perlombaan ini disebelah atas dari iklan itu dan ukuran dari nama tersebut tidak
12 / 98

boleh kurang dari 1/10 dari panjang iklan. Semua iklan wajib mengutamakan
hasil kejuaraan umum dari pada hasil kejuaraan kelas

PASAL 11 : LALU LINTAS


11.1 PELANGGARAN LALU LINTAS
Selama perlombaan berlangsung para awak harus mematuhi undang-undang lalu
lintas Indonesia. Peserta yang melanggar undang-undang lalu lintas akan dikenakan
hukuman sebagai berikut:
1. Pelanggaran pertama : Rp. 200.000,-
2. Pelanggaran kedua : hukuman waktu 5 menit
3. Pelanggaran ketiga : pemecatan
11.2 PERLAKUAN ATAS PELANGGARAN
Jika ada pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh peserta, maka petugas
kepolisian atau petugas panitia yang mencatat pelanggaran ini harus
memberitahukan tentang pelanggaran tersebut kepada yang berkepentingan dan
memperlakukannya sebagai pemakai jalan biasa
11.3 LAPORAN PELANGGARAN
Bila petugas lalu lintas atau kepolisian menghentikan pelanggar tersebut, maka
mereka dapat meminta pihak panitia penyelenggara untuk menghukum sesuai
sanksi-sanksi yang tertera dalam peraturan tambahan dengan syarat-syarat sebagai
berikut:
1. Berita acara pelanggaran diterima oleh panitia penyelenggara melalui saluran-
saluran resmi dan wajib diterima sebelum penentuan kejuaraan
2. Laporan tersebut wajib memberikan identitas yang terperinci dari pelangaran
dengan tepat serta berikut lokasi dan saat kejadian tersebut
3. Fakta-fakta tersebut tidak boleh mengundang berbagai penafsiran
11.4 LARANGAN BANTUAN KEPADA PESERTA
Pihak luar dilarang menarik, mengangkut atau mendorong kendaraan peserta,
kecuali untuk mengembalikan kendaraan tersebut ke badan jalan atau
menyingkirkan dari jalan agar bebas. Tiap pelanggaran akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan

11.5 LARANGAN BAGI PESERTA


Peserta akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, apabila:
1. Dengan sengaja menutupi jalan bagi peserta lain atau menghalang-halangi
untuk mendahuluinya
2. Bertindak tidak sportif

PASAL 12: PERAWATAN – PENGISIAN BBM – PERBAIKAN


12.1 KETENTUAN UMUM PERAWATAN
1. Perawatan kendaraan dapat dilakukan pada kendaraan peserta kecuali
ditentukan pada pasal ini
13 / 98

2. Selama perlombaan berlangsung perawatan kendaraan hanya dapat dilakukan


di service park, walaupun demikian, driver & navigator dapat melakukannya
setiap saat, asalkan dengan segala peralatan yang ada di dalam kendaraannya
dan tidak ditempat yang dilarang
3. Segala tindakan yang bertentangan dengan ketentuan tersebut akan
mengakibatkan hukuman sampai dengan pemecatan oleh Pengawas
Perlombaan
4. Jika diperlukan Panitia berhak menempatkan alat pada kendaraan peserta,
yang dapat memantau jika ada pelanggaran dalam perbaikan kendaraan
5. Jika diperlukan sebagai bagian dari perawatan (misalnya: mengganti tangki,
pompa bensin), mengosongkan dan / atau mengisi bahan bakar di service park
diperbolehkan dengan syarat:
- dibawah pengawasan marshal
- tidak ada pengerjaan lain pada kendaraan tsb
- disiapkan alat pengamanan
- dua orang petugas pemadam kebakaran dengan alat yang diperlukan
- hanya mengisi bahan bakar agar cukup sampai zone pengisian bahan bakar
berikutnya
12.2 DILARANG BAGI PESERTA
1. Menerima bantuan barang (cair maupun padat), spare part, alat-alat atau
peralatan dari luar kendaraan peserta.
2. Kehadiran anggota tim maupun kendaraannya (dilarang) berada dalam radius
satu kilometer dari peserta yang bersangkutan, kecuali:
- Di service park dan tempat pemberian/pemeriksaan tanda pada ban
- Daerah-daerah yang diperbolehkan dalam buletin
- Di SS, antara tanda kuning TC sampai tanda Stop di akhir SS
- Untuk kendaraan peserta, menunggu di TC pada regroup in, tempat
pemeriksaan ban, service park, di dalam daerah regroup, memberikan
makanan, minuman, pakaian dan keterangan (data-data, route dll) ke atau
dari peserta diperbolehkan
- Waktu mengantar/jemput peserta ke/dari parc ferme
- Waktu menuju ke atau dari daerah penggantian ban
- Jika kendaraan peserta melalui routenya menggunakan jalan yang sama
dengan jalan anggota tim/service car, namun tidak berhenti pada tempat
dan waktu yang sama
- Pada titik yang telah ditentukan khusus untuk pertukaran keterangan. Lokasi
titik ini harus dibuat “information” dan dipasang di papan pengumuman
3. Menyimpang atau keluarnya kendaraan peserta dari route yang ditentukan
4. Driver dan navigator boleh memperbaiki kendaraannya setiap waktu, dengan
peralatan yang ada dalam kendaraannya, tanpa bantuan phisik maupun
material dari luar dan didaerah yang tidak dilarang
12.3 SERVICE PARK
1. Service park terdiri dari 3 type yaitu:

Type Waktu Tiap day Max. SS Ganti Ban Lokasi


I 20’/ max. 5 bh 60 km Ya di akhir rally
45’ tiap day - - hanya di akhir day
14 / 98

II 20’ 1 bh - ya sebelum SS tiap day


III 10’ tak dibatasi - tidak -
2. Letak service park tertera dalam itinerary dengan TC pada pintu masuk dan
keluar
3. Kecepatan di dalam service park max. 30 km/jam dengan sanksi hukuman
akan diberikan oleh Pengawas Perlombaan
4. FLEXI SERVICE
Untuk dua peserta atau tim dengan dua kendaraan, dapat memanfaatkan
keuntungan menggunakan sistem Flexi Service, jika penyelenggara
melaksanakan sistem ini. Hal ini akan dicantumkan pada Itinerary dan
Peraturan Pelengkap Perlombaan, dengan prosedur sebagai berikut:
- Flexi Service dibuat untuk memberi kesempatan dua kendaraan untuk
mengerjakan service masing-masing kendaraannya dengan waktu yang
tidak bersamaan. Untuk itu peserta harus mendaftarkan Flexi Service
- Flexi Service dapat dilaksanakan pada service park 20 menit (kecuali
service park terakhir), yang diikuti dengan regroup (pasal 18.9)
- Masuk Flexi Service akan didahului dengan Parc Ferme selama 3 menit,
dimana kendaraan dapat ditimbang
- Setiap kendaraan, kecuali mobil kedua Flexi service, harus masuk Service
Park sesuai dengan waktunya
- Jika mobil pertama sedang diservice, mobil kedua menunggu di Parc Ferme
tersebut paling lama 25 menit sebelum masuk ke Service Park tanpa
dikenakan hukuman

5. FLEXI SERVICE 45 MENIT


- Pada Flexi Service 45 menit, boleh memindahkan kendaraan dari Parc
Ferme ke Service Park, yang dipisahkan dengan Pos Waktu (pasal 12.3.2)
- Untuk pelaksanaan Flexi Service 45 menit, peserta masuk Parc Ferme
sesuai jadwal yang diperbolehkan (ARE, pasal 18.6.11), dapat disusul
dengan waktu 3 menit untuk menimbang
- Peserta dapat masuk service park atau tetap di Parc ferme. Kendaraan
peserta boleh dikemudikan oleh orang yang ditunjuk, dengan prosedur lapor
di TC seperti biasa, dan hanya boleh satu kali masuk Parc Ferme dan
sebaliknya
- Waktu service tidak melebihi 45 menit, tanpa hukuman. Mobil peserta dapat
kembali ke Parc Ferme sebelum 45 menit
- Pelaksanaan waktu tiba peserta pertama di Parc Ferme atau Flexi Service
tergantung penyelenggara, namun harus diumumkan dalam itinerary
- Jika mobil pertama sedang diservice, mobil kedua menunggu di Parc Ferme
tersebut paling lama 50 menit sebelum masuk ke Service Park tanpa
dikenakan hukuman
12.4 KENDARAAN DI SERVICE PARK
1. Tiap peserta hanya boleh mempunyai dua kendaraan service untuk tiap rally.
Kendaraan tersebut diberi tanda “Service” yang jelas oleh penyelenggara
2. Kendaraan tambahan tim yang lain harus diberi tanda yang berbeda
(“Auxiliary”) oleh penyelenggara
3. Jika tempat mencukupi, kendaraan tambahan ini boleh masuk ke service park
sesuai dengan kebijaksanaan penyelenggara
15 / 98

4. Jika tempat tidak mencukupi, kendaraan tambahan ini akan disediakan tempat
parkir di sekitar sevice park

12.5 PENGGANTIAN BAN & MODIFIKASI


1. Penggantian ban hanya boleh dilakukan di tempat yang ditentukan (service
park type I dan II), total jarak SS antara penggantian ban antara 30 km sampai
60 km
2. Kecuali di tempat yang telah ditentukan, peserta tidak boleh merubah atau
memodifikasi ban pada kendaraannya, meskipun dengan alat yang ada di
mobil peserta
3. Tiap penyimpangan tersebut akan dilaporkan kepada Pengawas
Perlombaan
4. Lokasi pemberian tanda pada ban terletak di service out penggantian ban. Satu
service crew boleh masuk/melihat proses ini

12.6 PENGISIAN BAHAN BAKAR


1. Pengisian bahan bakar hanya dapat dilakukan di refuelling zone yang
ditentukan dalam buku route
2. Refuelling zone diberi tanda pompa bensin berwarna biru
3. Di tempat ini dilarang melakukan hal-hal yang tidak berhubungan dengan
pengisian bahan bakar
4. Kecepatan di refuelling zone max. 5 km/jam
5. Disarankan petugas yang mengisi bahan bakar menggunakan baju tahan api
6. Tanggung jawab dalam pengisian bahan ada pada peserta sendiri
7. Mesin harus dalam keadaan mati pada waktu pengisian
8. Disarankan driver & navigator keluar dari dalam mobil selama pengisian, atau
jika tetap di dalam mobil, seat belt harus dalam keadaan terbuka
9. Jika mesin tidak dapat hidup di areal ini, boleh didorong keluar areal tanpa
hukuman
10. Untuk keperluan prosedur pengisian bahan bakar dua service crew boleh
berada di tempat ini

12.7 PENGGANTIAN/ PEMBATASAN MECHANICAL PARTS – UMUM


Mesin dan chasis tidak boleh diganti dalam satu rally. Hanya satu turbo yang
diganti tiap day dan dilakukan di service park atau di luar service park oleh
peserta sendiri, namun turbo dan peralatannya harus dibawa dalam
kendaraannya. Pelanggaran hal ini akan mengakibatkan pemecatan oleh
Pengawas Perlombaan

12.8 TURBOCHARGER DAN COMPRESSOR (selanjutnya disebut kompresor)


1. Peraturan mengenai pemberian tanda dan segel serta pembatas turbo tetap
berlaku
2. Pemeriksaan kompresor dan jumlah cadangan kompresor harus dilakukan
3. Kompresor diberi nomor sesuai nomor start peserta, dan kompresor tersebut
hanya untuk yang bersangkutan, contoh: kompresor peserta nomor 3, yg
terpasang dimobil 3A, cadangan 3B dan 3 C (dua day)
4. Jika kompresor tidak diganti di satu day, maka cadangannya berkurang satu
dan tidak boleh dipergunakan
16 / 98

5. Jika kompresor diganti oleh peserta sendiri, yang asli harus dibawa sampai
akhir day (parc ferme) untuk diperiksa oleh scrutineer. Kemudian peserta boleh
membawa cadangan untuk day berikutnya
6. Sebuah kompresor yang baru diganti boleh dipergunakan lagi pada day yang
sama, misal: kompresor 3A dan kompresor 3B boleh berganti-ganti di day
pertama
7. Seluruh kompresor yang telah digunakan harus tetap bertanda sampai
pemeriksaan akhir
8. Peraturan diatas juga berlaku untuk seluruh kendaraan yang tidak
menggunakan pembatas kompresor. Dalam hal ini tanda diperlukan untuk
penghitungan

12.9 GEARBOX & DIFFERENSIAL


1. Satu gearbox dan satu set differensial terdapat dalam kendaraan, dengan
cadangan hanya satu gearbox dan satu set diferensial yang boleh digunakan
dalam tiap rally
2. Kedua gearbox dan differensial tersebut harus diberi nomor dan segel pada
saat scrutineering
3. Tanda dan segel ini sesuai dengan peraturan FIA untuk masing-masing model
kendaraan
4. Gearbox dan differensial boleh diganti-ganti di tiap service park, pimpinan
lomba atau scrutineer harus diberitahu. Dimana scrutineer akan mengawasi
bahwa penggantian sesuai dengan peraturan
5. Bila tanda & segel pada saat pembongkaran masih baik, maka masih dapat
dipergunakan lagi
6. Tanda & segel harus tetap baik selama rally, dan scrutineer dapat
memeriksanya setiap waktu atau di akhir rally akan membongkarnya untuk
memeriksa
7. Segel dan tanda ditempatkan sedemikian rupa, agar pesera dapat mengganti
plat kopling atau lain-lainnya

PASAL 13: BAN - BBM


1. Dilarang menggunakan slick tyres
2. Diperbolehkan menggunakan AVIGAS
3. Selama masa perlombaan tidak boleh membawa lebih dari dua ban cadangan

PASAL 14: PENINJAUAN / PENGENALAN ROUTE


14.1 KEADAAN LAPANGAN
Satu atau lebih dari tiga keadaan lapangan seperti di bawah ini akan dicantumkan
dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan:
1. Peninjauan / pengenalan route dilarang oleh peraturan atau pemiliknya, maka
penyelenggara akan memberikan kesempatan kepada peserta untuk
mempelajari lapangan dengan pemberitahuan terlebih dahulu kepada
masyarakat dan peserta, dan peninjauan akan menggunakan kendaraan biasa
peraturan lalu lintas umum
2. Jika peninjauan/pengenalan route akan mengganggu, maka penyelenggara
akan menetapkan jadwal dan jumlah maximum peserta boleh melaluinya
17 / 98

3. Peserta dengan bebas dapat melaksanakan peninjauan/pengenalan route, jika


tidak mengganggu lingkungan
14.2 PENINJAUAN
1. Jadwal peninjauan route dicantumkan dalam Peraturan Pelengkap
Perlombaan.
2. Sebelum melakukan peninjauan setiap peserta wajib melapor pada Sekretariat
Rally di untuk mengambil tanda dan ijin khusus untuk memasuki perkebunan
serta tanda tersebut wajib terlihat/terdapat pada kendaraan selama
mengadakan peninjauan
3. Penyelenggara mengingatkan bahwa selama peninjauan perkebunan tidak
ditutup untuk umum oleh sebab itu kecepatan kendaraan harus dijaga oleh
peserta, max 40 km/jam
4. Setiap peserta hanya diperbolehkan melakukan peninjauan paling banyak 2
kali pada setiap SS, kecuali Rally Internasional
5. Bila terdapat peserta yang melanggar jadwal dan ketentuan dari peninjauan /
pengenalan route seperti yang tercantum akan tidak diperbolehkan untuk
mengikuti perlombaan serta biaya pendaftarannya tidak dikembalikan
6. Program Acara Rally secara langsung terhitung dimulai 7 hari sebelum
jadwal Start dilaksanakan. Bagi seluruh peserta dan panitia wajib
mengikuti ketentuan jadwal yang diberlakukan, apabila ada hal-hal yang
berhubungan dengan area kegiatan agar wajib melapor kepada Pimpinan
Perlombaan, pelanggaran akan hal ini akan diberikan sanksi oleh
Pengawas Lomba.

14.3 KENDARAAN UNTUK PENINJAUAN


Dalam melaksanakan peninjauan/pengenalan route kendaraan yang digunakan
harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1. Mobil yang masuk dalam production series
2. Kendaraan berwarna polos, tanpa ditempeli iklan, sticker dll
3. Mesin kendaraan dalam production series
4. Gearbox masuk dalam production series
5. Knalpot standard, dengan suara sesuai peraturan
6. Suspensi sesuai peraturan grup N
7. Dianjurkan menggunakan rollbar, dek bawah dan lampu yang berhomologasi
8. Dianjurkan menggunakan bucket seat dengan penutup berwarna sama dengan
interior
9. Dianjurkan memasang 2 lampu tambahan berhomologasi
10. Pelek bebas dalam batas grup N
11. Ban untuk lintasan aspal sesuai production series, dan untuk tanah bebas
12. Peserta boleh menggunakan intercom tanpa helm
14.4 LATIHAN RESMI (SHAKE DOWN)
1. Peserta diperbolehkan mengikuti latihan resmi maximum sebanyak 3 kali
2. Peserta harus menggunakan kendaraan rally
3. Setiap awak wajib menggunakan seluruh alat keselamatan, safety belt dan
helm dll

PASAL 15: PEMERIKSAAN KENDARAAN (SCRUTINEERING)


18 / 98

15.1 PEMERIKSAAN KENDARAAN SEBELUM DAN SELAMA PERLOMBAAN


1. Setiap peserta yang ingin mengikuti perlombaan, tidak harus hadir di tempat
Scrutineering, service crew dan/atau team manager beserta kendaraannya dan
surat-surat lengkap harus berada di tempat scrutineering pada hari yang
ditentukan sesuai dengan jadwalnya masing-masing.
2. Kendaraan yang melapor ke tempat scrutineering diluar jadwal waktu tersebut
akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, kecuali karena keadaan
force majeure dan telah diijinkan oleh Pengawas Perlombaan (SPRINT: denda
Rp. 5.000,- tiap 5 menit keterlambatan)
3. Para awak peserta wajib menunjukkan homologation form berikut lampirannya
dari kendaraan yang dipergunakan. Bila hal ini tidak dapat diperlihatkan, maka
Pengawas Perlombaan dapat melarang peserta untuk start dikelas tersebut
4. Setelah pemeriksaan kendaraan, jika kendaraan peserta tidak lulus, Pengawas
Perlombaan dapat menentukan batas waktu agar peserta memperbaikinya
agar dapat lulus pemeriksaan sebelum start
5. Kendaraan yang tidak memenuhi persyaratan akan dilarang start oleh
Pengawas Perlombaan berdasarkan laporan petugas pemeriksa (scrutineer)
6. Scrutineering yang dilakukan sebelum start merupakan pemeriksaan secara
umum (pemeriksaan dari KIS, SIM, STNK, merk dan model kendaraan,
kesesuaian dengan grup yang didaftarkan, peralatan keselamatan, kesesuaian
kendaraan dengan peraturan lalu lintas nasional dan sebagainya)
7. Kemudian diikuti dengan pemeriksaan:
- Indentifikasi para awak, setiap orang wajib membawakan 2 buah pas photo
dengan ukuran 3 x 4 cm
- Identifikasi kendaraan, atas ketentuan pihak Panitia Penyelenggara, maka
kendaraan dapat ditandai setiap saat pada bagian chasis dan silinder
bloknya
8. Pemeriksaan ulang dapat dilakukan disetiap saat selama perlombaan
berlangsung, baik terhadap awak peserta maupun kendaraannya. Para awak
peserta bertanggung jawab atas persyaratan teknis dari kendaraannya selama
perlombaan berlangsung. Setiap penyimpangan akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan
9. Bila kendaraan peserta telah diberi tanda, maka peserta wajib mengusahakan
agar tanda-tanda tersebut tetap terlindung sampai akhir perlombaan. Bila
tanda-tanda tersebut hilang, maka kendaraan itu akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan
10. Bila terjadi kecurangan khususnya bila tanda-tanda itu dirubah atau dibuat
tanda palsu, maka akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan,
termasuk pihak yang membantu atau terlibat dalam pelanggaran tersebut
Kecurangan ini dapat dilaporkan kepada PP IMI dengan kemungkinan
pelanggar dijatuhkan sanksi / hukuman yang lebih berat
11. Setiap kendaraan peserta wajib dilengkapi dengan roll cage atau rollbar yang
sesuai ketentuan FIA, juga 1 atau 2 buah tabung pemadam api (jumlah
minimum isi 4 kg), safety belt lebar min 3” 4 point, serta perlengkapan
keselamatan lainnya seperti yang telah ditentukan oleh FIA. Kendaraan tidak
diperbolehkan untuk start apabila tidak sesuai dengan peraturan
keselamatan dari FIA
19 / 98

15.2 PEMERIKSAAN AKHIR


1. Bila peserta tiba pada akhir rally maka wajib segera membawa kendaraannya
ke daerah parc ferme. Suatu pemeriksaan singkat akan dilakukan untuk
mengetahui apakah:
- Kendaraan tersebut masih sesuai seperti pada waktu pemeriksaan awal
- Masih adanya hal-hal lain yang dapat berakibat tambahan hukuman seperti
tertera dalam Lampiran I
2. Hilangnya tanda-tanda identifikasi seperti yang disebut pada pasal 15.1.7, akan
dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
3. Kendaraan peserta pada finish Rally dengan body tidak lengkap dan beratnya
tetap sesuai yang diijinkan, dikenakan denda Rp. 100.000,-. Tetapi bila
beratnya kurang dari berat minimum yang diijinkan, hal ini dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan (tidak berlaku untuk SPRINT )
4. Sekalipun bukan sesuatu yang wajib, scrutineering yang teliti mencakup juga
pembongkaran kendaraan terhadap pemenang-pemenang dan juga peserta
lain, dapat dilakukan dengan keputusan para Pengawas Perlombaan baik
menurut kebijaksanaannya atau karena suatu protes maupun atas saran dari
Pimpinan Perlombaan
5. Bila pembongkaran kendaraan adalah akibat suatu protes, maka orang yang
melakukan protes tersebut wajib mendepositokan dahulu uang sejumlah
Rp.500.000,- untuk menutupi biaya pembongkaran tersebut. Bila protes
ternyata benar maka deposito tersebut dikembalikan dan biaya pembongkaran
ditanggung oleh peserta yang diprotes
6. Pemeriksaan di akhir rally setidaknya akan diperiksa:
- suspensi
- rem
- transmisi
- keadaan rangka dan badan kendaraan
- restrictor dan turbocharger jika ada
7. Kendaraan-kendaraan dapat dikeluarkan dari daerah parc ferme pada akhir
perlombaan, 15 menit setelah pengesahan hasil akhir
8. Peserta yang tidak memeriksakan kendaraannya akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan
9. Minimum kendaraan yang diperiksa adalah juara umum 1 dan 2, juara 1 dan 2
GR2 dan N15

PASAL 16 : START DAN RESTART


16.1 PARKIR TERTUTUP DI TEMPAT START
1. Panitia menyediakan area sebelum start rally sebagai area parkir tertutup (parc
ferme). Mobil peserta harus berada di area parkir tertutup tempat start pada
hari yang ditentukan menurut jadwal sebagai contoh berikut:
Kendaraan No. 01 sampai 10 : jam 07:00-07:05 WIB
No. 10 sampai 20 : jam 07:05-07:10 WIB
No. 21 sampai 30 : jam 07:10-07:15 WIB dst.
20 / 98

2. Peserta yang terlambat di area start parkir tertutup didenda Rp. 50.000,-
(SPRINT: di MTC Rp. 10.000) bagi setiap menit kelambatan melapor dari
jadwal, maksimum Rp. 500.000,- (SPRINT: Rp.100.000).
3. Peserta tidak diwajibkan untuk mengemudikan / mengendarai kendaraannya
sendiri ke area parkir tertutup tempat start, tetapi dapat diserahkan kepada
orang yang mewakilinya, demikian juga untuk melapor TC PF in (daerah kontrol
parc feme tempat start).
16.2 START
1. Peserta boleh memasuki daerah parc ferme 10 menit sebelum waktu startnya
2. Waktu start yang direncanakan akan ditulis pada kartu kontrol tiap peserta
3. Peserta yang terlambat datang, yang memang karena kesalahannya, pada saat
start perlombaan, start satu day atau section akan mendapat hukuman 10
detik untuk setiap menit kelambatan dari jadwal startnya (SPRINT: 10 detik )
Kendaraan yang melapor lebih dari 15 menit terlambat dari jadwal startnya,
tidak akan diijinkan start (SPRINT: tidak ada)
4. Selama peserta melapor di start perlombaan atau di start satu day atau section
di dalam kurun waktu 15 menit sesudah waktu startnya, maka waktu start yang
sesungguhnya akan dicantumkan dalam kartu kontrolnya, selisih waktu
minimum antara setiap peserta tetap diberlakukan
16.3 URUTAN START
1. - Nomor Start ditetapkan sesuai dengan Ranking Nasionalnya dan
dipergunakan 1 tahun oleh perally, kecuali pada event internasional
- Urutan 1, Kelompok KEJURNAS ( grup A; N; GR2; N15; S1)
- Urutan 2, Kelompok NON KEJURNAS ( grup SB; J )
- Untuk masing-masing Kelompok diatur sebagai berikut :
- Urutan 1 : Pengemudi Sd. A
- Urutan 2 : Pengemudi Sd. B
- Urutan 3 : Pengemudi NS
Ditentukan juga berdasarkan prestasi 2 tahun terakhir dan selanjutnya
ditentukan oleh Pimpinan Lomba.

SPRINT
Dalam keadaan tertentu, urutan Start dapat dirubah sebagai berikut :
- Urutan 1, Kelompok NON KEJURNAS ( grup SB; J )
- Urutan 2, Kelompok KEJURNAS ( grup A/N; GR2; N15; S1)
- Perubahan harus diumumkan pada peserta pada saat briefing atau setelah
seluruh peserta hadir pada harinya.
- Nomor Start 1 sampai 10 ditentukan dari Ranking Nasional Umum tahun
sebelumnya.
2. Untuk Kejuaraan Internasional start dilakukan berdasarkan urutan nomor
peserta. Nomor-nomor ini akan disusun berdasarkan sebagai berikut:
- Urutan 1 : pengemudi dengan seeded FIA / IMI - prioritas A
- Urutan 2 : pengemudi dengan seeded FIA / IMI - prioritas B
- Urutan 3 : peserta-peserta selanjutnya sesuai peringkat yang pernah mereka
capai dalam Rally Internasional / Nasional dalam kurun waktu 2
tahun terakhir dan tergantung atas kebijaksanaan panitia
3. Urutan start akan tetap sampai setidaknya 10 % dari total SS ditempuh.
21 / 98

4. Urutan start trayek atau start pada day berikutnya ditentukan berdasarkan hasil
sementara dari trayek atau pada day sebelumnya, sesuai dengan jadwal yang
dikeluarkan pada Peraturan Pelengkap Perlombaan. Bila hal ini tidak dapat
dilakukan pada waktunya, maka urutan start ditentukan berdasarkan pada
urutan terakhir dari day sebelumnya.
5. Bila dilaksanakan reseeding tidak diberlakukan lagi pengelompokan Kejurnas
dan Non Kejurnas.

PASAL 17 : KARTU KONTROL


17.1 PENYERAHAN & TANGGUNG JAWAB
1. Pada start rally atau start satu day, tiap peserta akan diberikan kartu kontrol
(time card), di dalamnya tercantum waktu tempuh semua jarak antara dua pos
waktu. Kartu kontrol ini harus diserahkan di akhir day dan akan diberikan yang
baru sebelum start day berikutnya
2. Tiap peserta bertanggung jawab atas kartu kontrolnya masing-masing. Peserta
bertanggung jawab penuh untuk menyerahkan kartu kontrolnya kepada
petugas serta kebenaran pengisiannya. Peserta bertanggung jawab juga atas
tiap-tiap pengisian yang dibuat di kartu kontrolnya
3. Karena itu, adalah kewajiban dari peserta untuk menyerahkannya kartu kontrol
kepada petugas pada saat yang tepat dan memeriksa apakah waktu tibanya
telah diisi dengan benar
4. Jam dan menit harus tertera seperti: 00:01-24:00, hanya penunjukan menit
yang telah dilampaui yang dihitung. Waktu resmi yang dipakai dalam
perlombaan ditentukan dalam pasal 3 Peraturan Pelengkap Perlombaan
17.2 PEMERIKSAAN
Kartu kontrol harus selalu ada untuk pemeriksaan, terutama pada pos-pos
pengontrol dan kartu tersebut harus diserahkan sendiri oleh salah seorang awak
untuk pencatatannya
17.3 PERUBAHAN / PERBAIKAN
Tiap perbaikan atau perubahan yang dibuat dalam kartu kontrol akan dilaporkan
kepada Pengawas Perlombaan, kecuali bila hal-hal tersebut dilakukan oleh
petugas yang bersangkutan
17.4 PEMECATAN
Tidak adanya tanda / catatan dari / pada setiap pos kontrol (pos waktu, pos route,
pos safety atau regrouping) atau kelalaian menyerahkan kartu kontrol pada setiap
pos kontrol (pos waktu, pos route atau regrouping), dan/atau pada pos kedatangan,
akan dikenakan sanksi pemecatan oleh Pimpinan Perlombaan
17.5 WEWENANG
Petugas pos yang sesuai tugasnya adalah orang yang berwenang untuk mengisi
waktu didalam kartu kontrol, baik dengan tulisan maupun dengan alat cetak
17.6 PERBEDAAN PENGISIAN
Jika ada perbedaan antara waktu yang diisi dalam kartu kontrol dan laporan
petugas, maka Pengawas Perlombaan akan membuat keputusan mengenai hal ini
17.7 LAIN-LAIN
22 / 98

1. Lembaran-lembaran kontrol SS merupakan suatu kesatuan dengan kartu


kontrol, hingga semua sanksi-sanksi juga berlaku baginya
2. Bila terjadi perbedaan penulisan antara kartu kontrol dan jadwal perjalanan
(Itinerary), maka yang akan dipergunakan adalah jadwal perjalanan (itinerary)

PASAL 18: TATA CARA PERLOMBAAN


18.1 KETENTUAN UMUM
1. Semua pos-pos kontrol seperti pos route dan pos waktu, start dan finish SS,
regrouping dan daerah netral akan ditandai oleh rambu-rambu yang diakui oleh
FIA
2. Awal suatu kawasan kontrol akan ditandai oleh suatu rambu peringatan berlatar
belakang kuning. Pada jarak + 25 meter setelah tanda tersebut terletak pos
kontrol ditandai dengan rambu berwarna merah. Akhir suatu kawasan kontrol
yaitu + 25 meter sesudahnya akan ditandai rambu abu-abu dengan 3 garis
hitam
3. Semua kawasan kontrol (yaitu daerah antara rambu peringatan warna kuning
yang pertama dengan rambu akhir berlatar belakang warna abu-abu dengan 3
garis hitam sejajar) merupakan daerah “Parc Ferme” (Pasal 20) dan peserta
dilarang mendapatkan bantuan atau melakukan perbaikan kendaraan di
kawasan ini
4. Lamanya berhenti di daerah kawasan kontrol ini tidak boleh lebih dari waktu
yang dibutuhkan untuk mengisi kartu kontrol oleh petugas
5. Waktu tiba adalah tanggung jawab masing-masing peserta dan diperbolehkan
untuk melihat jam resmi yang terletak dimeja pos kontrol
6. Petugas pos tidak boleh memberitahukan jadwal waktu tiba peserta yang
pertama
7. Pos kontrol mulai berfungsi 15 menit sebelum jadwal tiba peserta yang
pertama
8. Kecuali ditentukan lain oleh Pimpinan Perlombaan, pos kontrol ditutup 15 menit
setelah jadwal peserta terakhir ditambah waktu pemecatan (15 menit lagi)
9. Peserta wajib mengikuti instruksi-instruksi dari petugas yang bertugas disetiap
pos kontrol. Kelalaian akan hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas
Perlombaan
18.2 RAMBU-RAMBU
1. Rambu-rambu yang digunakan harus sesuai dengan Lampiran II
2. Semua pos yaitu: Pos Waktu, Start, Safety Control, Flying Finish dan Finish
Stop di SS menggunakan rambu sesuai dengan Lampiran II
3. Daerah kontrol dinyatakan dengan tiga rambu tersebut
4. Pos Waktu (Time Control)
- Dimulai dengan rambu kuning bergambar jam yang merupakan awal daerah
kontrol
- Lokasi Pos Waktu ditandai dengan rambu merah bergambar
- Diakhiri dengan rambu abu-abu dengan 3 garis hitam
5. Pos Route (Passage Control)
23 / 98

- Dimulai dengan rambu kuning bergambar stempel yang merupakan awal


daerah kontrol
- Lokasi Pos Waktu ditandai dengan rambu merah bergambar stempel
- Diakhiri dengan rambu abu-abu dengan 3 garis hitam
6. Special Stage (SS)
- Di tempat start dengan rambu merah bergambar bendera tertutup
- Diikuti dengan rambu abu-abu dengan 3 garis hitam
- Di finish dimulai dengan rambu kuning bergambar bendera finish
- Di flying finish tempat finish line dengan rambu merah bergambar bendera
finish
- Dan diikuti rambu STOP berwarna merah
18.3 DAERAH KONTROL
Seluruh petugas daerah kontrol akan menggunakan identitas yang jelas, yaitu
menggunakan rompi
18.4 POS ROUTE
Pada pos-pos tersebut petugas pos hanya akan memberikan tanda pada kartu
peserta secepatnya, tanpa menulis waktu tiba peserta yang bersangkutan
18.5 POS WAKTU
Pada pos-pos tersebut petugas pos akan menulis waktu tiba dalam kartu kontrol
sesuai saat kartu tersebut diserahkan kepadanya, waktu dicatat dalam menit penuh
18.6 PROSEDUR MELAPOR
1. Prosedur melapor dimulai tepat pada saat peserta melewati rambu awal daerah
kontrol
2. Diantara rambu awal ini dengan rambu pos kontrol, peserta dilarang berhenti
atau menjalankan kendaraannya dengan kecepatan yang sangat rendah
3. Waktu sebenarnya untuk pengisian kartu kontrol hanya dilakukan bila peserta
berawak lengkap dengan kendaraannya berada di pos tersebut
4. Waktu tiba adalah saat peserta menyerahkan kartu kontrolnya kepada petugas
pos
5. Kemudian, dengan alat tulis atau alat cetak, petugas pos hanya akan mengisi
waktu tiba ybs. saja kedalam kartu kontrol sesuai saat diterimanya kartu
tersebut
6. Target waktu tiba adalah waktu tempuh trayek tersebut ditambah waktu start
trayek tersebut yang dicatat sampai menitnya
7. Peserta tidak akan mendapat hukuman apabila mereka memasuki daerah
kontrol bersama kendaraannya, pada menit sebelum waktu tibanya
8. Peserta tidak akan mendapat hukuman keterlambatan apabila penyerahan
kartu kontrol kepada petugas pos masih dilakukan pada saat menit yang
sedang berjalan
9. Contoh: Waktu tiba adalah jam 18:58’, jika peserta melapor antara jam
18:58’:00” dan jam 18:58’.59”
Adanya perbedaan antara waktu tiba dan jadwal waktu seharusnya akan
dikenakan hukuman sebagai berikut:
a. Untuk keterlambatan: angka hukuman 10 detik (SPRINT: 10 detik) tiap
menit atau bagian dari menit tersebut
24 / 98

b. Untuk terlalu cepat: angka hukuman 60 detik (SPRINT: 10 detik) tiap


menit atau bagian dari menit tersebut
10. Atas keputusan Pimpinan Perlombaan, peserta yang telah dikenakan hukuman
terlalu cepat, dapat diberikan netralisasi untuk kembali ke waktunya semula
11. Pada Pos Waktu di akhir day, section, regrouping atau rally, penyelenggara
dapat menetapkan boleh lapor lebih awal (ARE), dengan mencantumkannya
pada Peraturan Pelengkap Perlombaan, walaupun demikian waktu yang ditulis
pada kartu kontrol adalah waktu seharusnya bukan waktu sebenarnya
12. Bila terdapat peserta yang tidak mengikuti tatacara melapor seperti tersebut
diatas (khususnya pada waktu memasuki daerah kontrol lebih dari 1 menit
sebelum jadwalnya), maka Pimpinan Pos dari pos kontrol tersebut wajib
membuat laporan tertulis yang segera akan dilaporkan oleh Pimpinan
Perlombaan kepada para Pengawas Perlombaan guna menentukan hukuman
yang akan diberikan
18.7 SAAT MENINGGALKAN DAERAH KONTROL
1. Bila trayek selanjutnya tidak dimulai dengan suatu Trayek Istimewa (SS),
pencatatan waktu di kartu kontrol terdiri dari waktu tiba pada akhir trayek
tersebut dan merupakan waktu start untuk trayek selanjutnya
2. Sebaliknya bila suatu pos waktu dilanjutkan dengan pos start suatu Trayek
Istimewa (SS), maka tata cara selanjutnya adalah sebagai berikut:
a. Kedua pos kontrol tersebut merupakan satu daerah kontrol (pasal 18.1.3)
dan urutan rambu-rambu sebagai berikut:
1. Rambu peringatan warna kuning (awal daerah kontrol)
2. Rambu jam warna merah (pos waktu) terletak +25 meter sesudahnya
3. Rambu bendera warna merah (start SS) terletak + 50 s/d 200 meter
sesudahnya
4. Rambu akhir daerah kontrol (3 buah garis silang dengan latar belakang
warna abu-abu) pada jarak 50 meter sesudahnya
b. Pada pos waktu di akhir suatu trayek, petugas pos akan mencatat waktu
tiba peserta didalam kartu kontrolnya dan juga waktu start sementara untuk
trayek selanjutnya. Selisih waktu selama 3 menit disediakan untuk
memberikan kesempatan pada peserta untuk bersiap. Bila terdapat peserta
yang mengalami ban kempes, maka akan diberikan tambahan waktu
persiapan maksimum selama 5 menit. Waktu start yang kemudian diberikan
sesudah reparasi tersebut, dengan memperhatikan selisih waktu antara
peserta tersebut dengan yang sebelumnya, karena hak prioritas ada pada
peserta tersebut (pasal 8.2.1)
c. Secepatnya setelah melapor pada pos waktu, peserta langsung menuju ke
tempat start SS. Petugas pos start akan menulis waktu startnya dilembaran
khusus yang biasanya sama dengan waktu start sementara dari trayek yang
telah ditentukan. Petugas pos kemudian akan menstart peserta seperti yang
telah diatur dalam peraturan ini (pasal 19.5)
d. Bila terjadi perbedaan antara 2 data, maka waktu dari start SS akan
mengikat, kecuali bila para Pengawas Perlombaan mempunyai pendapat
lain
18.8 PEMECATAN DARI PERLOMBAAN
25 / 98

Peserta wajib, dengan sanksi pemecatan oleh Pengawas Perlombaan, untuk


memeriksa setiap waktu jadwal yang benar dan pada route rally yang benar, juga
dilarang masuk dua kali pada pos yang sama
1. Setiap keterlambatan melebihi 15 menit atas waktu tempuh antara 2 Pos
Waktu, atau keterlambatan melebihi 30 menit pada akhir suatu section
dan/atau satu day atau jumlah kelambatan melebihi 60 menit pada seluruh
rally, akan dikenakan sanksi pemecatan oleh Pimpinan Perlombaan.
Peserta dapat turut kembali pada day berikutnya atau turut finish, sesuai
peraturan. Untuk pemecatan dihitung dari waktu keterlambatan sebenarnya,
bukan dihitung dari hukuman keterlambatan
2. Kedatangan lebih cepat tidak dapat digunakan untuk mengurangi
keterlambatan yang berakibat pemecatan. Dan hukuman-hukuman karena
kedatangan yang lebih cepat tidak digunakan untuk perhitungan keterlambatan
maksimum yang berakibat pemecatan
Contoh: Perhitungan jumlah hukuman dan jumlah keterlambatan
jam waktu waktu waktu jumlah keterlambatan
start tmpuh tiba seharus hukuman untuk
nya pemecatan
SECTION 1 12:00 1:00 13:10 13:00 10x10” = 100” 10’
SECTION 2 13:10 1:30 14:20 14:40 20x 1’ = 20’ 0’
SECTION 3 14:20 2:00 16:30 16:20 10x10” = 100” 10’
JUMLAH 23’ 20” 20’
3. Pengawas Perlombaan dan berdasarkan usulan dari Pimpinan Perlombaan
dapat menambah/merubah batas max. waktu keterlambatan untuk pemecatan.
Peserta wajib diberitahukan tentang keputusan tersebut secepat mungkin
4. Pemecatan karena melampaui batas maksimum keterlambatan hanya dapat
diumumkan pada akhir section atau akhir day
18.9 REGROUPING
1. Tempat-tempat regrouping dapat diadakan sepanjang route. Pos tiba dan pos
keluar adalah sesuai dengan peraturan umum yang mengatur tentang pos-pos
kontrol (pasal 18.1, 18.2 dan 18.3)
2. Maksud dari regrouping adalah untuk merapatkan urutan peserta, yang terjadi
akibat adanya keterlambatan dan/atau pengunduran diri peserta. Jadi waktu
start masing-masing peserta dari tempat regrouping yang harus wajib didiikuti,
bukan lamanya istirahat pada regrouping
3. Contoh : Perhitungan waktu start regrouping dan lama istirahat peserta
Pada waktu start dari rally terdapat 120 kendaraan
Waktu regrouping adalah 4 jam dan start setelah regrouping jam 12:01
60 kendaraan mengundurkan diri pada bagian ini dari rally, sisa tinggal 60
peserta
NO jadwal waktu tiba jadwal start lama
PESERTA tiba sesungguhnya regrouping istirahat
1 8:01 8:45 12:01 3 jam 16 menit
120 10:00 11:50 13:00 1 jam 10 menit
26 / 98

4. Pada waktu peserta tiba di tempat regrouping, peserta wajib menyerahkan


kartu kontrolnya kepada petugas. Kemudian tiap peserta akan mendapatkan
jadwal start yang baru. Setelah itu harus segera dan langsung menuju ke parc
ferme (pasal 20) dan mesin kendaraan dimatikan. Penyelenggara dapat
memberikan kartu kontrol yang baru pada saat memasuki atau keluar dari parc
ferme
5. Bila memungkinkan urutan start sesudah regrouping dibuat berdasarkan
seluruh hasil yang telah dicapai. Jika tidak kendaraan akan distart kembali
berdasarkan urutan kedatangan mereka. Untuk menentukan suatu klasifikasi
tidak dapat dilaksanakan hanya dengan penghitungan waktu special stage,
tetapi harus beserta road penalties dan hukuman lainnya

PASAL 19 : TRAYEK ISTIMEWA (SS)


19.1 DEFINISI
Suatu trayek istimewa (SS) adalah suatu ujian kecepatan dilintasan yang khusus
ditutup untuk rally ini. Waktu tempuh di dalam SS dihitung dalam detik, perhitungan
sampai sepersepuluh detik hanya diperbolehkan jika menggunakan alat khusus
19.2 HELM & SABUK PENGAMAN
Pada waktu menjalani SS semua awak wajib menggunakan helm dan sabuk
pengaman, pelanggaran hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
19.3 LAWAN ARAH
Peserta dilarang untuk menjalani lintasan berlawanan arah dengan arah
perlombaan, pelanggaran hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
19.4 START SS
Start dari suatu SS akan dilakukan dengan mesin hidup pada garis start, peserta
yang tidak dapat melakukan start dalam waktu 20 detik . (SPRINT: 30 detik) setelah
tanda start diberikan akan dikenai sanksi pemecatan, dan kendaraan harus segera
disingkirkan
19.5 ABA-ABA START
Pada waktu kendaraan beserta awak lengkap berhenti di depan pos, petugas akan
mengisi waktu startnya (jam dan menit) dalam kartu kontrol peserta. Kemudian
mengembalikannya kepada peserta, lalu memberi tanda dengan urutan : 30” - 15” -
10” dan 5 detik terakhir secara satu persatu. Tanda start dapat juga dilaksanakan
secara elektronik dan akan dinyatakan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan
Bila 5 detik terakhir terlampaui, maka tanda start akan diberikan
19.6 PENUNDAAN START
Start suatu SS hanya dapat ditunda dari jadwalnya oleh petugas dalam keadaan
force majeure
19.7 TERLAMBAT START
Jika terjadi keterlambatan start karena peserta, petugas pos akan mencatat waktu
yang baru, dan peserta tsb diberikan penalti 1 menit (SPRINT: 1 menit ) untuk tiap
menit keterlambatan start
19.8 SALAH START
27 / 98

Salah start, yaitu bila peserta telah melakukan start sebelum tanda start diberikan,
akan dikenakan hukuman sbb: (SPRINT: 1 menit)
1. Kesalahan pertama : 10 detik
2. Kesalahan kedua : 1 menit
3. Kesalahan ketiga : 3 menit
Pengawas Perlombaan mempunyai wewenang untuk memberikan hukuman yang
lebih berat atas kesalahan berikutnya
19.9 MENOLAK START SS
Setiap peserta yang menolak untuk start di SS sesuai waktu dan posisi yang telah
ditentukan akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, baik SS tersebut
berlangsung atau tidak
19.10 FINISH SS
SS akan berakhir dipos flying finish, dilarang berhenti diantara rambu peringatan
berwarna kuning dan rambu stop, pelanggaran hal ini akan dilaporkan kepada
Pengawas Perlombaan. Pencatatan waktu dilakukan digaris finish dengan alat
cetak waktu dan didukung dengan pencatat waktu biasa (alat cetak waktu bukan
merupakan suatu keharusan)
Finish SS merupakan Flying Finish, disini petugas ditempatkan dengan alat pencatat
waktu, ditandai dengan bendera finish dan warna dasar merah.
19.11 FINISH STOP
Peserta harus melapor dipos kontrol finish (stop point) yang ditandai dengan rambu
“STOP” warna merah, waktu tibanya diisikan dalam kartu kontrol (jam, menit dan
detik). Bila petugas tak dapat memberikan waktu, maka kartu kontrol hanya diparap
saja dan waktunya akan diberikan di neutralisation zone atau di regrouping
berikutnya
19.12 WAKTU TIDAK DAPAT DIBERIKAN
Bila karena kelalaian peserta, catatan waktu tidak dapat diberikan, maka kepada
peserta akan dikenakan hukuman sebagai berikut:
1. Di tempat start : pemecatan oleh Pimpinan perlombaan
2. Di tempat “STOP” (stop point) : hukuman 5 menit
19.13 CATATAN WAKTU PESERTA
Catatan waktu peserta pada setiap SS yang dinyatakan dalam jam, menit dan detik,
perhitungan dalam sepersepuluh detik hanya boleh dilakukan jika menggunakan alat
khusus. Catatan waktu ini akan dijumlahkan dengan angka hukuman lainnya yang
dinyatakan dalam satuan waktu
19.14 BANTUAN DARI PIHAK LUAR
Pada waktu peserta berada pada SS, segala macam bantuan dilarang. Pelanggaran
terhadap peraturan ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan, sanksi
yang akan dijatuhkan, akan diumumkan pada akhir section atau akhir satu day
19.15 INTERVAL
Selisih waktu start SS antar peserta harus selalu mengindahkan peraturan, dan
seperti pada start pada satu day /perlombaan
19.16 PENGHENTIAN SS
28 / 98

1. Bila suatu SS terpaksa dihentikan karena sesuatu sebab sebelum peserta


terakhir menempuhnya, Pengawas Perlombaan berwenang menentukan waktu
tempuh peserta-peserta atas pertimbangannya secara adil
2. Namun untuk peserta yang menjadi penyebab terhentinya suatu SS, dapat
diberikan waktu yang lebih besar dari yang lain.
19.17 KENDARAAN PEMBUKA JALAN
Penyelenggara harus menyediakan setidaknya dua kendaraan pembuka jalan
bernomor “00” dan “0”
Kendaraan ini harus dikendarai melalui seluruh route rally
19.18 SAFETY PLAN
Safety plan harus dibuat sesuai dengan standard yang diberikan pada lampiran
19.19 KESELAMATAN PESERTA
1. Tiap peserta harus membawa segitiga pengaman. Tanda OK dan Palang Merah
yang terdapat di dalam Road Book
2. Dalam keadaan kecelakaan di dalam SS peserta wajib memberikan tanda OK
hijau atau palang merah minimum kepada tiga peserta. Sanksi denda yang akan
ditentukan oleh Pengawas Perlombaan
3. Peserta yang melihat tanda palang merah diberikan oleh peserta yang mendapat
kecelakaan, atau peserta tersebut berada dalam kendaraan tanpa memberikan
tanda, maka peserta tersebut harus segera berhenti dan memberikan
pertolongan, demikian pula semua peserta berikutnya harus berhenti. Peserta
kedua dibelakangnya harus memberitahu radio point berikutnya, dan jalan harus
tetap kosong untuk penyelamatan
4. Peserta yang tidak melakukan tindakan tersebut dapat dikenai hukuman oleh
Pengawas Perlombaan
5. Peserta yang tidak memerlukan pertolongan medis harus memberikan tanda OK
6. Jika peserta tersebut meninggalkan kendaraannya, maka tanda OK harus
ditempel di kendaraan di tempat yang jelas terlihat
7. Tiap peserta harus membawa segitiga pengaman. Bila berhenti di dalam SS,
karena sebab apapun, harus menempatkannya dengan jarak + 50 m sebelum
kendaraannya. Sanksi denda yang akan ditentukan oleh Pengawas Perlombaan
8. Segitiga pengaman ini juga harus dipasang, walaupun kendaraan terletak di luar
jalan SS
9. Buku Route juga harus mencantumkan prosedur kecelakaan
10. Peserta yang mengundurkan diri dari rally, harus segera membuat surat
pengundurannya dengan selamat, sanksi denda sesuai pasal 25

PASAL 20 : PARKIR TERTUTUP / PARC FERME


20.1 KONDISI UMUM
Pada waktu kendaraan berada di kawasan “Parc Ferme“, dilarang membuka kap
mesin, melaksanakan segala macam perbaikan maupun pengisian BBM,
pelanggaran hal ini akan dilaporkan kepada Pengawas Perlombaan
Yang dimaksud parc ferme:
1. Sejak memasuki kawasan parc ferme di tempat start (jika ada), kawasan
regrouping atau akhir suatu day, sampai para peserta meninggalkannya (Pasal
18.1.3)
29 / 98

2. Sejak peserta memasuki suatu kawasan kontrol-sampai meninggalkannya


(Pasal 18.1.3)
3. Sejak peserta tiba diakhir (finish) perlombaan sampai batas waktu protes
berakhir (Pasal 22)
4. Tak seorangpun, kecuali petugas yang berwenang, boleh berada di parc ferme
5. Di tempat start rally ditentukan satu parc ferme (kawasan parkir tertutup)
6. Peserta diperbolehkan memasuki daerah parc ferme 10 menit menjelang waktu
startnya, bila regrouping tidak lebih dari 15 menit, peserta boleh tetap di dalam
kendaraannya
7. Hanya petugas dan peserta bersangkutan boleh mendorong mobilnya di dalam
atau memasuki atau keluar parc ferme di tempat start, time control, regrouping
atau akhir day
20.2 PERBAIKAN DI DALAM PARC FERME
1. Apabila petugas scrutineering menganggap suatu kendaraan tidak memenuhi
syarat keselamatan, kendaraan tersebut harus segera diperbaiki dibawah
pengawasan petugas
2. Waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan tersebut dianggap sebagai waktu
keterlambatan, angka hukuman yang dikenakan adalah 1 menit untuk tiap
menit perbaikan. Peserta akan diberikan waktu start yang baru setelah
mengadakan perbaikan
3. Sebagai suatu pengecualian dan dibawah pengawas seorang petugas yang
berwenang, didaerah parc ferme, ditempat start, di daerah regrouping atau
akhir suatu day, maka peserta dapat mengganti kaca depan dengan bantuan
service crew sampai 3 orang
4. Jika saat mengganti kaca depan, diperlukan untuk menguatkan badan
kendaraan dan/atau rollbar pengaman, maka dalam hal ini pasal 20.2.2 akan
diberlakukan
5. Perbaikan-perbaikan tersebut harus sudah siap sebelum jadwal waktu startnya,
bila tidak maka peserta itu akan terkena hukuman seperti tercantum dalam
20.2.2
6. Sesudah kendaraan diparkir di dalam kawasan parc ferme, maka driver segera
mematikan mesinnya, dan awak peserta harus segera meninggalkan daerah
parc ferme, serta tidak seorangpun diperbolehkan untuk memasuki kawasan
parc ferme kembali

20.3. Peserta harus siap setiap saat untuk acara start, finish atau acara rally lainnya
20.4. Penggunaan penutup kendaraan (car cover) di parc ferme tidak diperbolehkan

PASAL 21: PENENTUAN KEJUARAAN


21.1 HASIL KEJUARAAN
Hasil akhir ditentukan dengan menjumlah waktu setiap SS serta hukuman-hukuman
lain yang didapat didalam trayek dan lain-lain yang dinyatakan dalam satuan waktu.
Peserta dengan jumlah waktu terkecil dinyatakan sebagai juara umum, kemudian
jumlah waktu terkecil berikutnya sebagai pemenang kedua dan seterusnya.
Penentuan kejuaraan grup dan kelas ditentukan dengan berpedoman seperti yang
tersebut diatas
30 / 98

21.2 PENGUMUMAN HASIL


1. Selama rally berlangsung dilaksanakan pengumuman hasil sbb:
- unofficial classification: diumumkan selama perlombaan
- partial unofficial classification: di akhir satu day
- provisional final classification: di akhir rally
- official final classification: setelah disetujui oleh Pengawas Perlombaan
2. Hasil-hasil tersebut termasuk hukuman-hukuman yang ada
3. Penentuan kejuaraan adalah sah sampai akhir perlombaan, dan hasil resmi
dikeluarkan 30 menit setelah hasil sementara diumumkan dan disetujui oleh
Pengawas Perlombaan, segala macam bentuk protes tidak akan berlaku bila
hasil resmi tersebut telah diumumkan pada akhir dari perlombaan
21.3 EX-EQUO
Bila terjadi nilai sama (ex-equo), maka peserta yang mendapat catatan waktu yang
terbaik di SS ke I akan dinyatakan sebagai pemenang. Bila hal tersebut belum cukup
untuk menentukan juara antara peserta yang ex-equo, maka catatan waktu terbaik di
SS ke 2, ke 3, ke 4 dan seterusnya wajib menjadi bahan keputusan (SPRINT:
selanjutnya dilihat kategori peserta yang lebih rendah), kemudian urutan grup N15,
GR2 dan N, selanjutnya ditentukan oleh Pengawas Perlombaan dengan alasan yang
tepat

PASAL 22 : PROTES-NAIK BANDING


22.1 PROTES
1. Semua protes wajib diajukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertera
dalam International Sporting Code (# 171 et Seq)
2. Semua protes wajib dilakukan secara tertulis dan diserahkan kepada Pimpinan
Perlombaan disertai uang tunai sejumlah Rp.1.000.000,- (SPRINT:
Rp.250.000,-) yang tidak dikembalikan apabila protes tersebut ditolak
Bila protes menuntut pembongkaran dan pemasangan kembali beberapa
bagian dari kendaraan maka pihak yang mangajukan protes wajib menambah
uang deposit seharga:
a. Rp. 1.500.000,- jika protes menyangkut bagian dari kendaraaan yang
khusus (mesin, transmisi, kemudi, rem, instalasi listrik, body kendaraan dan
lain-lain)
b. Rp. 3.000.000,- jika menyangkut kendaraan secara keseluruhan
3. Biaya-biaya yang timbul karena pekerjaan dan pengangkutan dari kendaraan
tersebut akan menjadi beban pihak yang mengajukan protes apabila ternyata
protesnya tidak beralasan, dan sebaliknya akan menjadi beban pihak peserta
yang diprotes apabila ternyata protesnya tersebut benar
4. Bila protes ditolak, maka biaya yang timbul karena protes tersebut seperti
scrutineering, transport dan lain-lainnya lebih besar daripada uang deposito
maka selisih tersebut menjadi beban pihak yang mengajukan protes,
sebaliknya bila biaya tersebut lebih kecil maka selisihnya akan dikembalikan
22.2 NAIK BANDING
Peserta dapat mengajukan naik banding atas keputusan tersebut, sesuai ketentuan-
ketentuan yang tertera dalam pasal 181 dari International Sporting Code. Seluruh
naik banding wajib diajukan kepada Ikatan Motor Indonesia (IMI) d/a Lapangan
31 / 98

Tenis Senayan, Jakarta disertai uang tunai sejumlah US$ 100.00 sebagai biaya naik
banding dan sebagai deposito yang tidak akan dikembalikan apabila bandingnya
ditolak

PASAL 23 : PEMBAGIAN HADIAH


1. Pembagian hadiah dilakukan pada hari dan jam yang ditentukan
2. Karena pembagian hadiah akan dilakukan dalam waktu kurang dari 24 Jam
setelah resmi kejuaraan diumumkan, maka peserta wajib mengikuti dan
mengadiri acara tersebut, para juara umum wajib ikut serta dalam acara-acara
resmi atau konferensi pers. Bila pemenang tidak hadir pada acara pembagian
hadiah tersebut, maka mereka kehilangan hak untuk mendapatkan
penghargaan (berupa uang tunai dan piala)
3. Peserta pada urutan 1 s/d 3 sementara dalam kejuaraan grup beserta awak
lengkap wajib hadir pada hari, tempat dan jam yang ditentukan untuk
konferensi pers dan pemotretan

PASAL 24 : TIM SERVICE


24.1 TERDAFTAR
1. Semua service crew dan/atau crew pendukung (bertindak seperti service crew)
wajib terdaftar pada panitia penyelenggara dengan menggunakan formulir yang
tersedia, harus diisi lengkap serta diserahkan sebelum scrutineering berakhir.
Service crew adalah crew berikut kendaraannya, dan kendaraan tersebut
membawa suku cadang. BBM dan lain-lainnya yang akan digunakan oleh
peserta
2. Peserta dilarang mendapatkan bantuan dari service crew yang tidak terdaftar
24.2 TANDA-TANDA
Semua service crew wajib memasang tanda-tanda service crew yang sesuai dengan
peserta masing-masing. tanda-tanda tersebut memberikan hak kepada service crew
untuk memasuki suatu “Service Area”
24.3 LARANGAN & TINGKAH LAKU SERVICE CREW
1. Service crew dilarang memasuki lintasan SS yang sedang berlangsung
2. Keadaan dan tingkah laku service crew pada waktu perlombaan menjadi
tanggung jawab masing-masing. Semua ketentuan yang mengatur perlombaan
diberlakukan juga terhadap service crew dan hukuman-hukuman yang mungkin
terjadi akan dikenakan kepada pendaftar dalam bentuk denda uang tunai. Bila
suatu hukuman tidak dinyatakan dalam bentuk denda, maka Pengawas
Perlombaan dapat menggantikannya dengan hukuman denda uang tunai

PASAL 25 : PENGUNDURAN DIRI DARI RALLY


Setiap peserta yang mengundurkan diri dari perlombaan wajib mengisi lengkap
formulir “Notification of Withdrawal” yang terdapat didalam setiap buku route, dan
menyerahkan kepada panitia seperti tertera didalam formulir. Kelalaian ini dapat
mengakibatkan hukuman denda Rp. 50.000,-.(SPRINT: Rp. 50.000,-)
32 / 98

PASAL 26: HADIAH-PIALA-PENGHARGAAN (MINIMUM)


26.1 KEJUARAAN UMUM NASIONAL
JUARA HADIAH RALLY SPRINT
1 2 bh piala ditambah Rp. 2.000.000,- Rp. 1.000.000,-
2 2 bh piala ditambah Rp. 1.500.000,- Rp. 800.000,-
3 2 bh piala ditambah Rp. 1.000.000,- Rp. 600.000,-
4 2 bh piala ditambah Rp. 700.000,- Rp. 500.000,-
5 2 bh piala ditambah Rp. 600.000,- Rp. 400.000,-

26.2 KEJUARAAN NASIONAL GRUP GR2 & NON SEEDED – GRUP N15
JUARA HADIAH RALLY SPRINT
1 1 bh piala ditambah Rp. 1.000.000,- Rp. 600.000,-
2 1 bh piala ditambah Rp. 800.000,- Rp. 500.000,-
3 1 bh piala ditambah Rp. 600.000,- Rp. 400.000,-

26.3 KEJUARAAN KELAS: Juara 1 s/d 3, 1 bh piala dan uang


26.4 KEJUARAAN WANITA: Untuk driver wanita terbaik : 1 bh piala
26.5 KEJUARAAN TIM: Juara 1 s/d 3: 1 bh piala
26.6 PENGHARGAAN UANG TUNAI
Hanya satu penghargaan dengan uang tunai (terbesar) yang diberikan kepada nama
dari pendaftar untuk setiap pendaftaran
26.7 BESARNYA HADIAH UANG TUNAI (KHUSUS RALLY)
Besarnya hadiah uang tunai diatas merupakan besar hadiah uang tunai yang
minimum. Khusus untuk Rally, besarnya hadiah uang tunai terbesar (juara ke 1) juga
ditetapkan sebagai berikut:

KEJUARAAN UMUM
Starter < 29 30 – 39 40 - 49 > 50
(jumlah peserta)
Juara Umum 1 4 X bp 5 X bp 6 X bp 7 X bp
Juara Umum 5 1,2 X bp 1,4 X bp 1,6 X bp 1,8 X bp
bp: biaya pendaftaran

KEJUARAAN NON SEEDED N15


Starter (peserta) < 6 6 - 10 11 - 14 > 15
Juara 1 Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 Rp. 2.000.000 Rp. 2.500.000

26.8 KETENTUAN KEJUARAAN KELAS DAN NON SEEDED (N15)


Jumlah Starter Jumlah Juara & Piala Jumlah Hadiah
33 / 98

>6 3 3
5 3 2
4 2 1
3 1 0
<2 naik kelas/ditiadakan naik kelas/ditiadakan
34 / 98

LAMPIRAN I
RESUME HUKUMAN

pasal ayat Keterangan Rally Sprint


1.11 tak mempunyai KIS dilarang start dilarang start
3.3 6 curang/tak sportif pengawas pengawas
5.1 terlambat mendaftar denda denda
5.4 hak panitia menolak menolak
7.1 1 pengunduran tiap peserta pengawas pengawas
3 awak tidak lengkap pengawas pengawas
ada orang ke3 di kendaraan pengawas pengawas
7.2 tak ada kartu pengenal pengawas pengawas
7.3 tak ada nama peserta Rp. 100.000,- Rp. 10.000,-
8.1 1 route tak sesuai pengawas pengawas
8.3 2 route tak sesuai pengawas pengawas
9.1 3 nomor polisi tertutup denda 11.1 denda 11.1
9.2 1 nomor peserta dipotong-potong Rp. 100.000,- Rp. 100.000,-
3 kehilangan 1 no. peserta/lambang Rp. 100.000,- Rp. 25.000,-
kehilangan 2 no. peserta/lambang pengawas pengawas
11.1 1 pelanggaran lalu lintas kesatu Rp. 200.000,- Rp. 200.000,-
2 pelanggaran lalu lintas kedua 5 menit 5 menit
3 pelanggaran lalu lintas ketiga pemecatan pemecatan
11.4 dibantu dorong pengawas pengawas
11.5 1 sengaja menutupi jalan pengawas pengawas
2 tidak sportif pengawas pengawas
12.1 3 menyalahi aturan service pengawas pengawas
12.2 1 mendapat bantuan barang pengawas pengawas
2 tim dalam jarak 1 km pengawas pengawas
3 route menyimpang pengawas pengawas
12.3 3 kecepatan dlm service park hukuman hukuman
12.5 3 mengganti ban diluar service park pengawas pengawas
12.7 mengganti part pemecatan pemecatan
13 menyalahi aturan ban dan BBM pengawas pengawas
14.2 5 menyalahi aturan survey dilarang start dilarang start
15.1 2 scrutineering diluar jadwal (/menit) dilarang start Rp. 5.000,-
3 tak ada homologation dilarang start dilarang start
5 tak lulus scrutineering dilarang start dilarang start
8 tak memenuhi syarat teknis pengawas pengawas
9 hilangnya tanda scrutineering pengawas pengawas
10 kecurangan pada tanda pengawas pengawas
11 tak ada roll bar/pemadam dilarang start dilarang start
15.2 2 hilangnya tanda scrutineering pengawas pengawas
3 body tidak lengkap, berat kurang pengawas -
3 berat lebih Rp,100.000,- -
7 tak memeriksakan kendaraan pengawas pengawas
16.1 2 terlambat di MTC /menit Rp. 50.000,- Rp. 10.000,-
16.2 3 terlambat start /menit 10 detik 10 detik
4 terlambat start > 15 menit dilarang start -
35 / 98

17.3 kartu kontrol dirubah pengawas pengawas


17.4 kehilangan satu pos kontrol pemecatan pemecatan
18.1 9 tak mengikuti petunjuk petugas pengawas pengawas
18.6 9 a. terlambat di PW /menit 10 detik 10 detik
b. terlalu cepat di PW /menit 60 detik 10 detik
18.8 11 terlambat > 15 menit di PW pemecatan -
>30 mnt di akhir section/day pemecatan -
total terlambat > 60 mnt di rally pemecatan -
19.2 tanpa helm/sabuk pengaman pengawas pengawas
19.3 berlawanan arah di SS pengawas pengawas
19.4 tak dapat start di SS dlm 20 detik pemecatan pemecatan
(sprint 30 detik)
19.7 terlambat start di SS /menit 1 menit 1 menit
19.8 salah start pertama 10 detik 1 menit
salah start kedua 1 menit -
salah start ketiga 3 menit -
19.9 berhenti sebelum Finish Stop pengawas pengawas
19.10 menolak start 10 menit 5 menit
19.12 1 tak dapat waktu start pemecatan pemecatan
2 tak dapat waktu finish 5 menit 5 menit
19.14 mendapat bantuan di SS pengawas pengawas
19.19 1 tak memasang segi tiga pengaman denda denda
2 tidak memberikan tanda OK/+ denda denda
20.1 perbaikan/pengisian BBM di parc pengawas pengawas
ferme
20.2 2 perbaikan di parc ferme di bawah 1 menit -
pengawasan /menit
25 Tidak menyerahkan “Notification of Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
withdrwal”
36 / 98

LAMPIRAN II
RAMBU-RAMBU KONTROL
37 / 98
38 / 98

LAMPIRAN III
PETUGAS PENGHUBUNG PESERTA

Tugas Utamanya :
Memberikan penjelasan kepada para peserta dan menerapkan peraturan sebagai
faktor penentu setiap waktu
Tugas ini wajib dipercayakan kepada petugas yang mendapat wewenang dari IMI
dan betul-betul menguasai peraturan umum. Dia diperbolehkan menghadiri rapat
Pengawas Perlombaan, agar selalu dapat mengetahui mengenai hasil keputusan-
keputusan yang diambil
Petugas Penghubung Peserta harus mudah dikenal oleh para peserta. Untuk
maksud tersebut maka petugas itu sebaiknya:
1. Memakai tanda pengenal yang menyolok
2. Diperkenalkan kepada seluruh awak peserta pada waktu diadakan briefing
peserta
3. Photonya dicantumkan dalam buku peraturan tambahan atau pada lampiran
bila memungkinkan
Kehadiran pada waktu perlombaan berlangsung
Bila sekretaris telah berfungsi, maka Sekretaris Perlombaan wajib membuat jadwal
dan daftar tugas dari petugas ini serta ditempelkan pada papan pengumuman resmi
dan tugas-tugasnya meliputi sebagai berikut:
- Wajib hadir pada waktu scrutineering
- Pada Sekretariat Perlombaan
- Pada waktu start dari perlombaan
- Ditempat-tempat berhenti pada regrouping
- Di parc ferme akhir day
- Pada daerah “Parc Ferme” pada saat kedatangan (tergantung daripada jadwal
rally).

FUNGSI
- Memberikan jawaban yang benar atas setiap pertanyaan yang diajukan oleh
peserta
- Memberikan semua keterangan atau penjelasan tambahan sehubungan dengan
peraturan dan jalannya perlombaan
Konsentrasi
Mencegah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada para Pengawas
Perlombaan yang mana hanya dapat diselesaikan secara tuntas apabila ada
keterangan dengan jelas, kecuali pengajuan rotes (sebagai contoh, menjernihkan
perbedaan mengenai waktu, dengan bantuan para petugas pencatat waktu)
Petugas Penghubung Peserta ini harus dapat memberikan jawaban atau tindakan
sehingga tidak menimbulkan suatu protes
39 / 98

LAMPIRAN IV
KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2010

JADWAL KEJUARAAN NASIONAL

Kejuaraan Nasional Rally seri tahun 2010 terdiri dari empat putaran, yaitu:
Putaran Lokasi Waktu NPKN
I Sumatera Selatan 20 – 21 Maret 2010 601/10
II Kalimantan Timur 15 – 16 Mei 2010 602/10
III Sulawesi Selatan 24 – 25 Juli 2010 603/10
IV Sulawesi Selatan 25 – 26 September 2010 604/10

PESERTA
1. Peserta diwajibkan mengikuti paling sedikit 3 (tiga) putaran dari Seri Kejuaraan
Nasional, dan wajib mengikuti putaran terakhirnya. Bila mengikuti kurang
dari tiga putaran dan/atau tidak mengikuti putaran terakhir, maka point
kemenangan tersebut tidak berlaku untuk peringkat Kejuaraan Nasional Rally
Catatan: Mengikuti Kejuaraan Nasional Rally, berarti telah terdaftar dan
sebagai starter pada salah satu putaran tersebut
2. Kategori peserta dalam suatu penyelenggaraan akan ditentukan berdasarkan
kategori yang lebih tinggi dari peserta yang terdapat didalam 1 (satu)
kendaraan dari peserta tersebut
3. Satu orang tidak diperkenankan mendapat Ranking Driver dan Navigator
secara bersama-sama
4. Untuk peserta dari luar negeri, wajib memperlihatkan International Licencedan
Surat Tidak Berkeberatan/ No Objection Letter dari ASN negara asalnya, dan
bagi peserta dari luar negeri tersebut yang menjadi juara, berhak atas
hadiahnya, tetapi tidak mendapatkan poin jika kejuaraan tersebut tidak terdaftar
sebagai FIA International Event. Tetapi yang bersangkutan berhak atas poin
Kejuaraan Nasioanal, jika semua putaran Kejuaraan Nasional terdaftar sebagai
FIA International Event
5. Peserta diwajibkan menggunakan pakaian overall. Untuk peserta grup N,
peserta wajib menggunakan overall berhomologasi, sedang peserta lainnya
boleh menggunakan overall buatan lokal
6. Peserta grup N diwajibkan menggunakan hans berhomologasi

KENDARAAN
1. 300 HP merupakan batas tenaga maximum dari semua kendaraan yang
mengikuti rally-rally internasional/nasional
Hanya kendaraan grup A, N, GR2, N15, S dan J yang dapat mengikut rally-rally
nasional.
Hanya kendaraan grup A, N, GR2, N15 dan S1 yang berhak mendapatkan
point untuk peringkat nasional (Kelas SB dan J tidak memperebutkan
Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Grup).
40 / 98

Truk, pickup dan minibus tidak diperbolehkan mengikuti kejuaraan ini.


2. Kendaraan-kendaraan yang terdaftar akan dibagi dalam grup dan kelas (cc)
sebagai berikut:

Grup Grup Grup Grup Grup S Grup


Kapasitas cc A N GR2 N15 J
0 - 1600 1
1
> 1600 - 2000 2
> 2000 B(bebas)

SB (bebas) :
- Rangka dan mesin tidak harus sama merknya, yang terdaftar adalah merk
rangkanya
- Mobil yang tidak sesuai lagi dengan homologasinya
- Mobil yang tidak memenuhi syarat kendaraan Kejuaraan Nasional
3. Tiap peserta harus membawa data mobilnya masing-masing, yaitu:
- Untuk mobil Grup A dan Grup N berupa Homologation
- Untuk Grup GR2 dan N15 berupa berupa data-data teknis dari pabrik
- Homologation yang kedaluwarsa untuk tahun ini tetap berlaku
4. Spesifikasi Grup N yang diperbolehkan hanya pada Kejuaraan Nasional, tidak
diperbolehkan untuk International Event sebagai berikut :
1. Switch ALS
2. Hand Brake dapat dilengkapi dengan sistem hidrolik dengan mengikuti
Appendix J.
3. Extra Fan (Fan Tambahan) diperbolehkan.
KEJUARAAN
1. Kejuaraan Umum Nasional diperebutkan oleh mobil grup A, N, GR2, N15, dan
S1
Kejuaraan Grup hanya diperebutkan oleh grup GR2 dan N15
Kejuaraan kelas hanya dipertandingkan untuk kelas GR2/1, GR2/2, kelas S1,
SB dan kelas J
2. Tiap putaran Kejuaraan Nasional Rally memperebutkan kejuaraan-kejuaraan
sebagai berikut:
- Kejuaraan Umum (5)
- Kejuaraan Grup GR2 (3)
- Kejuaraan Grup N15 (3)
- Kejuaraan Non Seeded – Grup N15 (3)
- Kejuaraan Kelas GR2/1, GR2/2, S1, SB, J (pasal 26.9)
- Kejuaraan Tim
3. Kejuaraan Non Seeded – Grup N15
- Hanya diikuti oleh peserta Non Seeded yang mengendarai N15
- Panjang SS yang dihitung 100 % seluruh panjang SS Kejuaraan Nasional
- Peserta Non Seeded mengikuti juga kejuaraan umum rally tersebut
4. Jumlah point yang diperebutkan sbb:
- Kejuaraan Umum 1 s/d 10 dengan point : 20, 16, 13, 10, 8, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Grup 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
41 / 98

- Kejuaraan S1 masing-masing 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1


5. Kejuaraan Nasional yang merupakan jumlah point seluruh putaran satu tahun
memperebutkan:
- Juara Nasional Driver dan Navigator (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup GR2 (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup N15 (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional NON SEEDED Driver dan Navigator – Grup N15 (Juara 1 s/d
3)
- Best Driver dan Navigator Grup S (Juara 1)
- Best Driver dan Navigator Grup J (Juara 1)
- Juara Tim Rally Nasional (Juara 1)
6. Bila terjadi nilai sama (ex-equo) untuk point Kejuaraan Nasional, maka
penentuan akan berdasarkan:
- Point tertinggi yang dicapai
- Jumlah point tertinggi yang dicapai
- Point tertinggi yang didapat lebih dahulu
7. Point Kejuaraan Nasional yang digabung dengan penyelenggaraan APRC
dikalikan dengan 1,5 X point normal, mengingat jarak SS yang lebih panjang

LINTASAN & PENYELENGGARAAN


1. Maksimum jumlah hari penyelenggara adalah selama 3 (tiga) hari.
Total panjang SS 175 km dengan toleransi 10%. Kecuali ditentukan lain oleh
PP IMI. Dalam keadaan force majeur status Kejurnas tetap berlaku apabila 80
% dari jarak total SS telah terlaksana.
2. Dalam suatu rally, type SS boleh campuran aspal dan tanah asal diberi waktu
service park selama 60 menit pada pergantian type SS
3. Peninjauan route & shakedown harus dibuat jadwal untuk pembatasan yang
disesuaikan dengan kondisi setempat dan maximum 2 kali untuk tiap SS
4. Route untuk SS tidak boleh dipergunakan lebih dari 2 kali dengan arah yang
sama dalam satu rally

KEJUARAAN TIM
1. Ketentuan Kejuaraan Tim:
- Satu tim terdiri dari 2(dua) atau 3(tiga) mobil dari grup A, N, GR2, S1 atau
N15.
- Anggota tim bebas boleh dari grup yang sama atau berbeda-beda
- Jumlah angka/point kejuaraan yang diperoleh 2(dua) anggota tim terbaik
dalam kejuaraan umum atau grupnya ditiap putaran akan menjadi angka
perolehan timnya
- Jika anggota tim memperoleh angka di kejuaraan umum dan grup, maka
hanya satu angka tertinggi yang dihitung untuk tim
- Dalam satu putaran tim harus mendaftar minimum 2(dua) dan maksimum
3(tiga) mobil, dan semuanya harus menjadi starter.
- Walaupun hanya satu anggota tim yang finish, jika yang bersangkutan
memperoleh angka, angkanya tetap dihitung menjadi angka tim.
- Tim yang mengumpulkan angka terbanyak dalam tiap putaran menjadi juara
tim dalam putaran tersebut.
42 / 98

- Angka yang diperoleh di tiap putaran akan dikumpulkan selama satu seri
(satu tahun) untuk memperebutkan kejuaraan nasional tim, dimana nama
tim harus sama walaupun anggota tim berubah.
- Jika terjadi nilai sama maka penentuan berdasarkan:
1. Point tertinggi yang dicapai
2. Jumlah point tertinggi yang dicapai
3. Point tertinggi yang dicapai lebih dahulu
4. Keputusan Pengawas tiap putaran atau keputusan PP IMI Dep. Olah
Raga didalam satu seri (satu tahun) yang mengikat

SUPER RALLY
Super Rally pada Kejuaraan Nasional sejak tahun 2007 dihapus, dan diganti
dengan peraturan yang mengacu peraturan FIA untuk WRC, sbb:
Peserta yang berhenti/tidak finish pada satu day dapat kembali mengikuti rally pada
day berikutnya, dan memperebutkan Kejuaraan Umum seperti peserta yang tidak
berhenti. Waktu SS sejak peserta itu berhenti sampai akhir day diperhitungkan
sebagai berikut:
- Karena tidak menyelesaikan satu day, peserta dianggap terlambat 15 menit di
satu TC dengan hukuman pemecatan dan peserta tersebut dikenakan
hukuman terlambat 15 menit
- Waktu Special Stage (SS) yang tidak diselesaikan itu dan seluruh SS setelah
pemecatan sampai akhir day, diberikan sesuai dengan waktu SS tercepat di
grupnya ditambah 5 menit untuk setiap SS
- Jika tidak ada peserta di grupnya yang menjalani suatu SS, maka Pengawas
Perlombaan akan menetapkan waktu untuk peserta itu dengan seadil-adilnya,
dengan memperhatikan peserta grup lain dan tambahan 5 menit tersebut
- Demikian pula pada day terakhir, jika peserta gagal menyelesaikan satu day,
peserta akan diberikan waktu SS seperti aturan di atas, dengan syarat
peserta dan kendaraannya harus masuk pada Parc Ferme (pemeriksaan)
terakhir
Dengan demikian bonus point untuk juara satu day dihapuskan

PEMERIKSAAN AKHIR
Pada akhir Rally kendaraan peserta harus diperiksa dengan ketentuan sbb:
- Penyelenggara harus menyiapkan suatu jadwal yang memungkinkan untuk
pemeriksaan kendaraan dengan pembongkaran mesin (cylinder cop) untuk
masing-masing juara sesuai dengan pasal 15.2.9
- Karena itu peserta juga wajib mempunyai data-data kendaraannya sesuai
dengan point no 8 diatas dan menyiapkan mekaniknya di finish rally untuk
melaksanakan pembongkaran dengan sanksi pemecatan
- Segala biaya pembongakaran ditanggung masing-masing peserta
- Pemeriksaan dilaksanakan pada juara 1 dan 2 (15.2.9), jika ternyata terkena
pemecatan, maka dilaksanakan pada peserta berikutnya

SERVICE CREW
Untuk Kejuaraan Nasional 2011, kemungkinan akan diadakan pembatasan
jumlah service crew menjadi maksimum 5 orang yang boleh menangani satu
kendaraan di service park
43 / 98

LAMPIRAN V
KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2010

JADWAL KEJUARAAN NASIONAL

Kejuaraan Nasional Sprint Rally seri tahun 2010 terdiri dari empat putaran,
yaitu:

Putaran Lokasi Waktu NPKN


I Sumatera Selatan 4 April 2010 611/10
II 6 Juni 2010 612/10
III 17 Oktober 2010 613/10
IV 14 November 2010 614/10

PESERTA
1. Driver maupun navigator hanya diperbolehkan mengikuti 1 (satu) kali perlombaan
dalam tiap event/putaran, juga driver tidak dapat mendaftar lagi sebagai
Navigator dalam satu event/putaran
2. Satu orang tidak diperkenankan mendapat ranking driver dan navigator secara
bersama-sama
3. Satu mobil boleh dipergunakan maksimum oleh 2 peserta
- Kedua peserta akan diberi waktu start pada starting list
- Untuk peserta kedua, jika mobil belum ada, harus melapor di TC (dicatat dlm
kartu kontrol) sesuai waktunya pada starting list, kemudian harus melapor
kembali di TC (dicatat dlm kartu kontrol) bersama kendaraannya untuk start ,
Waktu maksimum yang diberikan kepada peserta kedua untuk melapor
bersama kendaraannya pada petugas TC adalah 22 menit setelah Waktu Start
peserta pertamanya. Keterlambatan (> 22 menit) melapor di TC dikenakan
sanksi 10 detik untuk setiap menit keterlambatan, maksimum keterlambatan 10
menit.
- Satu mobil tidak boleh mengikuti kelas atau grup yang berbeda.
- Urutan Start SS setelah Reseeding, wajib diikuti kedua peserta tersebut.
4. Peserta diwajibkan mengikuti paling sedikit 3 (tiga) putaran dari Serie
Kejuaraan Nasional. Bila mengikuti kurang dari tiga putaran, maka point
kemenangan tersebut tidak berlaku untuk peringkat Kejuaraan Nasional Rally
Catatan: Mengikuti Kejuaraan Nasional Rally, berarti telah terdaftar dan
sebagai starter pada salah satu putaran tersebut
5. Peserta diwajibkan menggunakan pakaian overall. Untuk peserta grup N,
peserta wajib menggunakan overall berhomologasi, sedang peserta lainnya
boleh menggunakan overall buatan lokal

KENDARAAN
1. Mobil yang dipertandingkan dalam perlombaan SPRINT maksimum 300 HP
2. Kendaraan dalam kejuaraan sprint dibagi atas grup dan kelas sebagai berikut:
44 / 98

Grup Grup Grup Grup Grup S Grup


Kapasitas cc A N GR2 N15 J
0 - 1600 1
1
> 1600 - 2000 2
> 2000 B (bebas)

3. Tiap peserta harus membawa data mobilnya masing-masing yaitu:.


- Untuk mobil Grup A dan N berupa Homologation
- Untuk Grup GR2, N15 dan S berupa berupa data-data teknis dari pabrik
- Homologation yang kedaluwarsa untuk tahun ini tetap berlaku

KEJUARAAN
1. Kejuaraan Umum Nasional diperebutkan oleh mobil Grup A, N, GR2, N15, dan
S1.
Kejuaraan Grup hanya diperebutkan oleh grup GR2 dan N15
Kejuaraan kelas hanya dipertandingkan untuk kelas GR2/1, GR2/2, kelas S1, SB
dan kelas J
2. Tiap putaran Kejuaraan Nasional Sprint Rally memperebutkan kejuaraan-
kejuaraan sebagai berikut:
- Kejuaraan Umum (5)
- Kejuaraan Grup GR2 (3)
- Kejuaraan Grup N15 (3)
- Kejuaraan Non Seeded – Grup N15 (3)
- Kejuaraan Kelas GR2/1, GR2/2, S1, SB, J (pasal 26.9)
- Kejuaraan Tim
3. Jumlah point yang diperebutkan sbb:
- Kejuaraan Umum 1 s/d 10 dengan point : 20, 16, 13, 10, 8, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Grup 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
- Kejuaraan Kelas S1 masing-masing 1 s/d 6 dengan point : 10, 6, 4, 3, 2, 1
4. KETENTUAN KEJUARAAN TIM
- Satu tim terdiri dari 2(dua) atau 3(tiga) mobil dari grup A, N, GR2, S1 atau
N15.
- Anggota tim bebas boleh dari grup yang sama atau berbeda-beda
- Jumlah angka/point kejuaraan yang diperoleh 2(dua) anggota tim terbaik
dalam kejuaraan umum atau grupnya ditiap putaran akan menjadi angka
perolehan timnya
- Jika anggota tim memperoleh angka di kejuaraan umum dan grup, maka
hanya satu angka tertinggi yang dihitung untuk tim
- Dalam satu putaran tim harus mendaftar minimum 2(dua) dan maksimum
3(tiga) mobil, dan semuanya harus menjadi starter.
- Walaupun hanya satu anggota tim yang finish, jika yang bersangkutan
memperoleh angka, angkanya tetap dihitung menjadi angka tim.
- Tim yang mengumpulkan angka terbanyak dalam tiap putaran menjadi juara
tim dalam putaran tersebut.
- Angka yang diperoleh di tiap putaran akan dikumpulkan selama satu seri
(satu tahun) untuk memperebutkan kejuaraan nasional tim, dimana nama tim
harus sama walaupun anggota tim berubah.
45 / 98

- Jika terjadi nilai sama maka penentuan berdasarkan:


1. Point tertinggi yang dicapai
2. Jumlah point tertinggi yang dicapai
3. Point tertinggi yang dicapai lebih dahulu
4. Keputusan Pengawas tiap putaran atau keputusan PP IMI Dep. Olah
Raga didalam satu seri (satu tahun) yang mengikat
5. Kejuaraan Nasional yang merupakan jumlah point seluruh putaran satu tahun
memperebutkan:
- Juara Nasional Driver dan Navigator (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup GR2 (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional Driver dan Navigator Grup N15 (Juara 1 s/d 3)
- Juara Nasional NON SEEDED Driver dan Navigator - Grup N15 (Juara 1 s/d 3)
- Best Driver dan Navigator Grup S (Juara 1)
- Best Driver dan Navigator Grup J (Juara 1)
- Juara Tim Sprint Rally Nasional
6. Bila terjadi nilai sama (ex-equo) untuk point Kejuaraan Nasional, maka
penentuan akan berdasarkan:
- Point tertinggi yang dicapai
- Jumlah point tertinggi yang dicapai
- Point tertinggi yang didapat lebih dahulu

LINTASAN & PENYELENGGARAAN


1. Jarak total SS minimum 10 km, maximum 20 km, dengan jarak SS min. 3 km dan
max. 10 km (dengan toleransi + 10 %)
2. Peninjauan/pengenalan route pada hari perlombaan hanya dapat dilakukan
dengan kendaraan jenis sepeda motor (roda 2,3 & 4)
3. Pengenalan lintasan (survey) harus dibuat jadwal untuk pembatasan yang
disesuaikan dengan kondisi setempat dan maximum 3 kali untuk tiap SS.
Dapat diberikan jadwal official practice/latihan resmi pada salah satu SS dengan
ketentuan dibatasi maksimum 3 kali, dan telah lulus scrutineering serta
pengaman keselamatan lengkap.
Penyelenggara dapat mengijinkan peserta melakukan pengenalan lintasan
(survey) diluar jadwal, asalkan berlaku sama untuk semua peserta dan
diumumkan secara resmi.
4. Peserta dapat meminta ulang untuk menempuh suatu SS, apabila terhadang
oleh bendera kuning dari petugas atau karena adanya kendaraan lain yang
menghalangi jalan, dengan syarat segera melapor segera setelah finish dan
diketahui oleh petugas. Waktu yang diambil adalah waktu yang terbaru
5. Apabila Sprint Rally dilaksanakan dua hari, di akhir hari pertama, kendaraan
peserta harus masuk Parc Ferme max. 45 menit setelah waktu finish (peserta
kedua untuk kendaraan dua peserta), dan dapat mengambil mobilnya 30 menit
sebelum jadwal TC hari berikutnya
6. Untuk penyelenggaraan Sprint Rally yang dilaksanakan bersamaan dengan
Rally, maka penyelenggara akan mengeluarkan prosedur pelaksanaan Sprint
Rallydi dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan
46 / 98

LAMPIRAN VI
KENDARAAN GRUP GR.2

1. DEFINISI: Grup GR. 2 adalah mobil dalam negeri atau luar negeri, gerak dua
roda dan non turbo, kapasitas maximum 2000 cc dengan engine dan body sesuai
type pada merknya (production series)
2. Batasan-batasan/perubahan yang diijinkan ataupun disesuaikan dengan kondisi
umum, yang tidak tercantum dalam ketentuan dibawah ini tidak boleh dirubah.
Kata “Standard” berarti asli, sesuai dengan apa yang dipasarkan di Indonesia
a. Mechanical parts yang mempunyai fungsi utama untuk keamanan seperti
system steering, rem dan suspensi bebas diadakan modifikasi
b. Mur dan baut dapat dimodifikasi atau diganti dengan material yang ringan
dengan fungsi kekuatan yang sama atau lebih dari kemampuan yang
standard
3. BERAT MINIMUM, BAN & VELG
Mobil dalam grup GR2 harus mempunyai berat minimum, lebar maximum velg
sesuai dengan CC nya, sbb:
kapasitas CC berat min. lebar velg max.
- 1000 700 kg 7,0 inch
> 1000 - 1400 790 kg 7,0 inch
> 1400 - 1600 880 kg 7,5 inch
> 1600 - 2000 960 kg 8,5 inch
Jika menggunakan balast pemberat, harus terikat dengan baut.
Ban & velg tidak boleh keluar dari spacboard,
Ukuran ring diameter daripada velg, boleh naik ataupun turun (lebih besar atau
lebih kecil) maksimum 2 (dua) inch dari ukuran standard.
4. MESIN/ENGINE
a. Kapasitas Mesin, Khusus untuk Kejuaraan Nasional volume mesin dapat
dilakukan perubahan hingga batas maksimum ukuran Oversize piston sesuai
service manual, dengan tetap pada kelas asalnya. Misalnya mobil kelas
GR2/1 dengan volume 1597 cc, dapat di oversize dengan piston maksimum,
menjadi 1640 cc maka tetap pada kelas GR2/1.
b. Diijinkan untuk melakukan perubahan/modifikasi pada bagian dalam mesin
c. Engine Management System (ECU) bebas
d. Cylinder Head/Cylinder blok tersebut harus asli
e. Intake manifold tampak luarnya harus asli, karburator dengan induksi down
draft boleh diganti dengan double barrel down draft sport version
f. Penggunaan gas nitro system dilarang
g. Pengapian bebas
h. Exhaust manifold bebas
i. Cooling (water & oil) system bebas
j. Pelumasan bebas, tetapi tidak diijinkan menggunakan drysump
k. Engine mounting boleh diperkuat/bebas untuk sudut dan posisinya
l. Penambahan turbo system & charger system dilarang
m. Radiator diperkenankan diperbesar dan ekstra fan dapat ditambah tanpa
mengganggu faktor keamanan
47 / 98

n. Filter udara dan rumahnya bebas


5. TRANSMISI :
Rumah transmisi komplit harus standard sesuai dengan aslinya/body series.
Gearbox ratio dan final drive serta sistemnya bebas (dogdrive, squential), LSD
diijinkan. Penambahan oil cooler diijinkan. Kopling bebas
6. SUSPENSI:
Diperbolehkan dimodifikasi sesuai peraturan Grup N Appendix J – FIA Year
Book, kecuali perubahan Front Support dibebaskan.
7. BRAKE SYSTEM:
Bebas
8. STEERING WHELL:
Steering Whell bebas, lock boleh dilepas. Power steering system boleh dilepas
9. ELECTRICAL SYSTEM :
Bebas. Fog light/lampu tambahan, rangkaiannya harus terpisah dari rangkaian
utama, termasuk fuse boxnya
10. RUANG KEMUDI/COCKPIT
Boleh dirubah sesuai peraturan Grup N Appendix J art 254 – FIA Year Book
11. EXTERIOR & BODY KENDARAAN:
Boleh dimodifikasi sesuai peraturan Grup N Appendix J – FIA Year Book
Atap dan tutup mesin boleh menggunakan air scoope
12. FUEL TANK:
Diperbolehkan dimodifikasi sesuai peraturan Grup N Appendix J – FIA Year Book
13. FUEL/OIL
Diperbolehkan dimodifikasi sesuai peraturan Grup N Appendix J – FIA Year Book
Saluran kabel dan pipa bahan bakar serta minyak rem harus terlindung dengan
baik dari gesekan, benturan serta karat. Tidak boleh ada sambugan pipa di
dalam cockpit
14. ROLL BAR/ROLL CAGE :
Roll Bar / Roll Cage sesuai Appendix J Article 253.8
Wajib terbuat dari pipa baja seamless dengan ukuran minimum diameter 45 mm
(1.75”) dan ketebalan 2.5 mm (0,095”) , atau diameter 50 mm (1,5”) dan
ketebalan 2.0 mm (0,083”) dan mempunyai tegangan tarik minimum 350 N/mm2
15. Wheels/Velg yang terbuat dari bahan besi diijinkan dipergunakan pada kondisi
jalan tanah baik hujan maupun tidak
48 / 98

LAMPIRAN VII
KENDARAAN GRUP N15

Sejak tahun 2001 spesifikasi kendaraan diarahkan untuk mengikuti spesifikasi grup
N Asian Zone. Mengingat Grup N Asian Zone tidak dapat berkembang dengan baik ,
Komisi Rally bersama PP IMI (Dep. Olah Raga) sejak tahun 2003 membentuk grup
baru yang tidak jauh berbeda dengan Grup Asian Zone yaitu Grup N16, dan pada
tahun 2008 berubah menjadi N15.
Kendaraan Grup N15 adalah:
- Mobil production car yang di assembling maupun yang di import oleh ATPM
dengan penjualan minimum 100 buah
- Untuk kendaraan yang tidak umum dapat diperiksa oleh Komisi Rally
- Nomor mesin dan chasis harus sesuai dengan STNK
- Kapasitas (cc) mesin maximum 1500 cc + oversize standard pabrik
- Perubahan-perubahan yang diperbolehkan sesuai Appendix J art. 254 FIA
- Tahun pembuatan 1994 keatas

Kendaraan-kendaraan yang masuk grup N15 antara lain:


- Toyota Yaris - Toyota Soluna - Toyota Vios
- Toyota Starlet - Suzuki Baleno - Suzuki SX4
- Honda City - Honda Civic IDSI - Honda Jazz
- Hyundai Accent/Verna - Timor S515i - KIA Sephia
- Peugeot 206 - Daihatsu Sirion - Proton Wira
- Hyundai Getz - Chevrolet Aveo - Suzuki Aerio
- Renault Clio - VW Polo - KIA Rio
- Suzuki Swift

APPENDIX J Art. 254 (GrupN) antara lain:


1. Mesin:
- Bahan plastik penutup komponen boleh dilepas.
- Kabel gas dapat diganti atau ditambah.
- Mur dan baut dapat diganti.
- Busi bebas.
- Electric control dan pengapian bebas tapi dapat diganti lagi dengan aslinya.
- Sensor dan actuator asli dan tidak boleh ditambah.
- Data recording sistem dilarang.
- Thermostat bebas, tutup radiator bebas.
- Karburator asli, pengontrol masuknya bahan bakar dapat dimodifikasi.
- Filter udara dapat diganti asal sistemnya seperti asli.
- Sistem injection harus asli, komponennya boleh dimodifikasi, tidak boleh
diganti.
- Isi electronic control untuk injection bebas.
- Inputnya harus asli.
- Outputnya harus asli.
- Injector dapat dimodifikasi, prinsip tidak boleh berubah.
- Filter udara dapat diganti asal systemnya sama.
- Karet Mounting mesin dan gear box dapat diganti, tetapi dengan bahan yang
sama sesuai dengan aslinya dan jumlahnya tetap.
49 / 98

- Exhaust: diameter luar tetap, isi boleh dirubah.


- Luas knalpot pipa tetap sama.
- Pipa ujung harus satu kecuali asli.
- Lokasi pipa ujung tetap.
- Perubahan-perubahan tidak boleh merubah chasis atau body.

2. Transmisi:
- Plat kopling bebas, jumlah dan diameter tetap.
- Gearbox rasio standard, final drive standard.
- Limited slip differentieal bebas (Type mekanikal bukan hydraulic atau electric).

3. Suspensi
- Boleh diperkuat dudukannya dan dapat disetel.
- Per keong bebas ukurannya.
- Per daun bebas ukurannya dan jumlah.
- Per torsi bebas diameternya.
- Shock absorber bebas.

4. Roda dan ban


- Lihat maximum diameter roda dan ban.
- Lebih kecil diperbolehkan.
- Wheels/Velg yang terbuat dari bahan besi diijinkan dipergunakan pada kondisi
jalan tanah baik hujan maupun tidak

5. Rem
- Brake linning bebas, luas tidak boleh bertambah.
- ABS boleh dilepas.
- Rem tangan dapat diganti dengan hidraulik, bebas dari system rem asli.

6. Body
- Exterior:
- Hup caps harus dilepas.
- Penutup lampu boleh dipasang.
- Proteksi dibawah body boleh dipasang.
- Penutup tanki bensin bebas.
- Boleh ditambah roof fan
- Interior:
- Jok belakang boleh dilepas.
- Dashboard harus asli.
- Karpet boleh dilepas.
- Sound proof dapat dilepas.
- Heating system tidak boleh dilepas.
Diperbolehkan:
- Alat ukur dapat ditambah atau ditukar.
- Klakson dapat dirubah.
- Kunci rem tangan dapat dilepas.
- Steer bebas, kunci dapat dilepas.
- Kompartemen dapat ditambah (dipintu)
- Bahan isolasi dapat ditambah.
50 / 98

7. Sistem listrik
- Battery bebas.
- Generator bebas antara dynamo dengan alternator tidak boleh ditukar dan
sebaliknya.
- Lampu maximum 8.

8. ROLL BAR/ROLL CAGE :


Roll Bar / Roll Cage sesuai appendix J Article 253.8
Wajib terbuat dari pipa baja seamless dengan ukuran minimum diameter 45 mm
(1.75”) dan ketebalan 2.5 mm (0,095”) , atau diameter 50 mm (1,5”) dan
ketebalan 2.0 mm (0,083”) dan mempunyai tegangan tarik minimum 350 N/mm2
51 / 98

LAMPIRAN VIII
KENDARAAN GRUP S

GRUP S, Kelas S1
1.Definisi : mobil gerak roda dua, non turbo, kapasitas maksimum 2000 cc, engine
dan body diperbolehkan berbeda merek dengan perubahan bebas.
2. Kendaraan Kelas S1 yang dapat mengikuti Kejuaraan Nasional adalah kendaraan
yang memenuhi ketentuan sebagai berikut :
- berat kendaraan:

kapasitas CC berat min.


- 1000 700 kg
> 1000 - 1400 790 kg
> 1400 - 1600 880 kg
> 1600 - 2000 960 kg
- Tahun pembuatan 1994 keatas atau dianggap layak oleh Scrutineer
- Gerak 2 roda (2WD).
- Non Turbo

GRUP SB (bebas)
DEFINISI: mobil gerak roda dua atau empat, tidak mempunyai homologasi
- Kapasitas mesin bebas
- Rangka dan mesin tidak harus sama merknya, yang terdaftar adalah merk
rangkanya
- Mobil yang tidak sesuai lagi dengan homologasinya
- Mobil yang tidak memenuhi syarat kendaraan Kejuaraan Nasional
52 / 98

LAMPIRAN IX
KENDARAAN GRUP J

Ketentuan kendaraan Jeep, adalah sebagai berikut:


1. Body
- Sesuai dengan bentuk aslinya, kecuali kap mesin dapat diganti dengan bahan
lain
- Boleh dipotong/dilubangi pada daerah suspensi yang berkaitan dengan
perubahan system suspensinya
- Frame kaca depan harus terpasang sesuai dengan aslinya
- Top cover boleh dibuka asal pengaman/pelindung dari logam (non fiberglass)

2. Mesin
- Jumlah cylinder max 6, normal aspirated, tidak boleh memakai turbo atau
supercharger
- Mesin boleh diganti dengan mesin yang memiliki konfigurasi yang sama
dengan aslinya
- Pengapian, revlimiter dan kabel busi bebas
- Diijinkan memakai fuel injection atau karburator
- Air filter bebas
- Boleh menambah oil cooller
- Intake & exhaust manifold bebas
- Penggunaan electric fuel pump diijinkan
- ECU bebas

3. Suspensi
- Suspensi bebas termasuk systemnya
- Shock absorber boleh ditambah jumlahnya
- Penambahan, perubahan mounting untuk shock absorber diperbolehkan

4. Chassis
- Harus sesuai dengan aslinya, tidak boleh dirubah

5. Tranmisi
- Tampak luar harus sesuai dengan aslinya, gear ratio bebas

6. Differential, transfercase
- Differential lock diperbolehkan
- Final drive bebas
- Gardan tampak luar sesuai standard pabrik, ratio bebas

7. Rem
- Bebas tanpa merubah systemnya

8. Tempat duduk
- Boleh diganti dengan bucketseat

9. Ban
- Untuk kondisi kering ukuran maksimum 215 X 65 X 15
- Untuk kondisi hujan/basah maksimum diameter luar ban 73 cm
53 / 98

LAMPIRAN X
KOMISI RALLY

Komisi Rally periode 2010 terdiri dari:


1. Poedio Bintoro Koordinator
2. Hade Mboy Anggota
3. Johny Pramono Anggota
4. Loqi Siregar Anggota
5. Tony Sudhana Anggota
6. Irwan Soewondo Anggota
7. Jeffrey JP Anggota

Komisi Rally bertugas memberi masukan pada PP IMI untuk segala hal yang
berhubungan dengan Rally maupun Sprint, antara lain:

1. Kalender Rally & Sprint


2. Perubahan- perubahan peraturan
3. Pemeriksaan persiapan penyelenggaraan
4. Pengusulan nama Pengawas Perlombaan
5. Evaluasi penyelenggaraan

Untuk itu dalam satu tahun komisi menyelenggarakan rapat setelah penunjukan
komisi, sebelum dan/atau setelah satu penyelenggaraan Rally atau Sprint, sebelum
Rakernas/ Munas PP IMI

Segala saran/usulan perubahan atau penambahan peraturan yang diinginkan oleh


pribadi-pribadi, perally, asosiasi, klub, wartawan dan lain-lain, dapat dilakukan
melalui dua jalur:
1. Dibuat tertulis/surat dari masing-masing klub kepada Pengurus Daerah-nya yang
kemudian akan diteruskan kepada PP IMI
2. Dibuat tertulis atau surat kepada anggota komisi

Surat usulan tersebut akan dibahas pada bulan Oktober oleh komisi apakah
diterima atau tidak. Usulan yang diterima akan diajukan kepada PP IMI untuk
dibahas pada Rakernas pada bulan November atau Desember dan akan
diberlakukan pada Kejuaraan Nasional pada tahun berikutnya, setelah disetujui
dalam Rakernas.
54 / 98

LAMPIRAN XI
KETENTUAN PENYELENGGARAAN
RALLY NASIONAL

Untuk suatu penyelenggaraan Rally Nasional harus memenuhi ketentuan dibawah


ini yang mencakup/mengenai:

INSPEKSI
PP IMI atau Komisi Rally atas penunjukan dari PP IMI akan memeriksa segala
persiapan yang dilakukan oleh penyelenggara menyangkut OC, RC, Route maupun
Safety Plan

INFORMASI
Sebelum rally berlangsung, disamping mengurus perijinan kepada Pemerintah
Daerah, Polisi dll, juga diwajibkan memberikan informasi mengenai berlangsungnya
rally kepada Pemerintah setempat (Lurah/Camat setempat) maupun penduduk
tempat dilaluinya rally, baik route maupun waktu kegiatan rally melalui daerahnya.

ADMINISTRASI RALLY
Beberapa kelengkapan administrasi minimum yang harus ada yaitu:
1. Peraturan Pelengkap
2. Formulir Pendaftaran
3. Formulir Scrutineering
4. Kartu Kontrol
5. Identitas Peserta
6. Buku Route
7. Safety Plan

SAFETY PLAN
Safety Plan berisi:
- Lokasi Headquarter
- Nama-nama OC dan RC
- Alamat Instansi terkait dengan rally misalnya: Rumah Sakit, Polisi yang telah
dihubungi dan siap pada waktu rally berlangsung dll.
- Itenerary yang lengkap jadwal waktu, SS dan TS
- Nama-nama seluruh petugas di lokasi Start Rally, SS, Finish Rally, peta tiap SS
dan keseluruhan route
- Jalan-jalan untuk evakuasi yang telah direncanakan di tiap SS
Safety Plan dan Peraturan Pelengkap Perlombaan harus dikirimkan ke PP IMI
dan/atau Komisi Rally selambat-lambatnya dua minggu sebelum rally berlangsung.

JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan satu putaran rally ditetapkan sbb:
- Pendaftaran
- Peninjauan Lokasi Hari Rabu & Kamis
- Pemeriksaan Kendaraan Hari Jum’at
- Breefing Peserta Hari Jum’at
- Start Rally Hari Jum’at/Sabtu
- Finish Rally Hari Minggu
55 / 98

- Pembagian Hadiah Hari Minggu

DAFTAR DAN HASIL


Daftar-daftar dan hasil-hasil yang harus diumumkan sebelum dan selama rally
berlangsung adalah:
- Entry List dikeluarkan sebelum rapat pengawas
- Starting List dikeluarkan paling lambat 1 jam sebelum waktu start
- Hasil-hasil sementara tiap SS dikeluarkan setiap waktu
- Hasil sementara tiap day dikeluarkan paling lambat 1 jam sebelum start satu day
berikutnya
- Hasil Reseeding dikeluarkan ditempat dan waktu sesuai jadwal yang telah
ditentukan
- Hasil sementara keseluruhan dikeluarkan paling lambat 4 jam setelah finish rally
- Hasil akhir keseluruhan beserta daftar penalti, non finisher dan pemecatan

HEADQUARTER/SEKRETARIAT
Headquarter merupakan pusat operasi dari seluruh rally sedangkan sekretariat
merupakan pusat kegiatan administrasi rally.
Headquarter minimal berisi:
- Alat komunikasi untuk berhubungan dengan Stage Commander di tiap SS
- Alat komunikasi untuk berhubungan dengan Result Officer untuk kamar hitung
- Kamar hitung dengan perlengkapannya yang melaksanakan perhitungan untuk
hasil rally
- Papan pengumuman resmi
- Ruang untuk pengawas perlombaan

KETENTUAN SS
- Panjang satu SS minimal 2 km dan maximal 30 km
- Panjang total seluruh SS minimal 175 km dengan toleransi 10 %
- Kecepatan maximal di dalam SS rata-rata 110 km/jam dan diluar SS maximal
rata-rata 45 km/jam
- Untuk Itenerary dihitung kecepatan maximal rata-rata didalam SS 80 km/jam dan
diluar SS maximal rata-rata 40 km/jam

PETUGAS DAN KENDARAAN PETUGAS


Pada tiap-tiap SS harus memiliki petugas-petugas dan kendaraannya sbb:

Di start SS
- Stage Commander dengan alat komunikasi ke COC
- Petugas TC dengan alat penunjuk waktu dan petugas Result Officer
- Petugas Start SS dengan alat penunjuk waktu
- Petugas komunikasi dengan alat komunikasi ke petugas SC di dalam SS
- Ambulance dengan satu dokter dan pembantunya
- Mobil penarik/derek dilengkapi alat pemadam kebakaran

Di dalam SS
- Tiap-tiap 5 km satu petugas safety (SC) dengan komunikasi dengan Stage
Commander dan Deputy Stage Commander
- Ambulance dan mobil penarik/derek jika SS > 15 km
56 / 98

Di finish SS
- Deputy Stage Commander dapat dirangkap dengan petugas Result Officer
dengan komunikasi
- Petugas Flying Finish dengan alat penunjuk dengan ketepatan 0,1 detik
- Petugas Finish Stop dan petugas Result Officer
- Petugas keamanan dari Polisi atau TNI di tempat yang diperlukan
- Zero car (four wheel drive) mendahului peserta pertama kira-kira 5 menit di
depan peserta pertama dengan perlengkapan loudspeaker, sirene dan rotator.
- Kendaraan Sweeper (four wheel drive) setelah peserta terakhir masuk SS yang
dilengkapi dengan alat penarik

TEMPAT KHUSUS
START
Di tempat start harus merupakan tempat yang representatif untuk penonton/
undangan, jalur peserta bebas dari penonton dan dilengkapi dengan gerbang start,
daerah tertutup (Parc Ferme untuk start)

FINISH
Di tempat finish harus merupakan tempat yang representatif untuk penonton/
undangan, jalur peserta bebas dari penonton dan dilengkapi dengan gerbang finish,
daerah tertutup (Parc Ferme untuk finish)

SERVICE PARK & REFUELLING ZONE


Service Park dan Refuelling Zone harus disediakan ditempat tertentu sebelum atau
setelah beberapa SS, jika memungkinkan ditempatkan pencatatan waktu masuk dan
keluarnya.
Disini harus ditempatkan petugas pengaman dan petugas scrutineering dengan alat
komunikasi dan alat pemadam kebakaran

PARC FERME
Daerah parkir tertutup (Parc Ferme) disiapkan ditempat tertentu untuk parkir peserta
yang bebas dari penonton/umum.
Daerah parkir tertutup ini (Parc Ferme) berada di tempat sebelum start, setelah
finish rally, di tempat regrouping dan reseeding.
57 / 98

LAMPIRAN XII
STANDARD DOKUMEN

JADWAL PERENCANAAN RALLY


KETERANGAN WAKTU SEBELUM RALLY
Panitia OC, RC dibentuk 3 - 6 bulan
Survey Route 2 - 5,5 bulan
Pre Rally Information 1.5 - 4 bulan
Rencana Route 1.5 - 4 bulan
Daftar OC, RC, Peraturan & Route dikirim ke 1 - 3,5 bulan
PP IMI
Inspeksi oleh PP IMI 1 - 3 bulan
Pendaftaran dibuka, Buku Route, Buku Service 0.5 - 1 bulan

PRE-RALLY INFORMATION
Buku ini berisi informasi awal yang diperlukan oleh calon peserta mengenai rally
yang akan diselenggarakan. Format dari buku ini bebas
Isi buku antara lain:

PENDAHULUAN
1. Pendahuluan
2. Program Rally
3. Itinerary
4. Perincian Kantor Rally
5. Batas waktu bagi peserta

INFORMASI AWAL PESERTA


1. Biaya pendaftaran dan fasilitasnya
2. Bantuan bagi peserta
3. Akomodasi, hotel
4. Kelas atau grup yang dipertandingkan
5. Syarat-syarat peserta
6. Assuransi
7. Ticket
8. Rumah sakit dll

INFORMASI SELAMA RALLY


1. Sekretariat
2. SS untuk latihan
3. Pengenalan route
4. Turbo sealing
5. Briefing peserta
6. Dokumentasi
7. Scrutineering

UMUM
1. Rangking kejuaraan nasional
2. Bengkel yang ada
58 / 98

ITINERARY
TC LOCATION TC Start SS Liaison Total Target
SS Time SS dist. dist. dist Time
SECTION 1
0 DIVA (Start Day 1) 8:00 43,23 43,23 1:00
0A Service 0 in Sentul 9:00 (43,23) (43,23) 0:10
0B Service 0 out 9:10 1,72 1,72 0:08
1 SENTUL AA 9:18 9:21 10,62 8,80 19,42 0:33
2 BUKIT SENTUL A 9:54 9:57 5,19 10,27 15,46 0:30
2A Service A in Sentul 10:27 (15,81) (20,79) (36,60) 0:20
2B Service A out 10:47 1,68 1,68 0:08
3 HAMBALANG A 10:55 10:58 4,73 6,13 10,86 0:20
4 SENTUL A 11:18 11:21 7,19 1,12 8,31 0:14
4A Service B in Sentul 11:35 (11,92) (8,93) (20,85) 0:25
4B Service B out 12:00 0,23 0,23 0:08
PF in Regroup in Sentul 12:08 0:52
SECTION 2
PF out Regrouping out 13:00 0,92 0,92 0:08
5 SENTUL BB 13:08 13:11 10,53 10,30 20,83 0:35
6 BUKIT SENTUL B 13:46 13:49 5,15 8,47 13,62 0:25
6A Service C in Sentul 14:14 (15,68) (19,69) (35,37) 0:20
6B Service C out 14:34 5,39 5,39 0:15
7 HAMBALANG B 14:49 14:52 4,68 2,42 7,10 0:16
8 SENTUL B 15:08 15:11 7,10 0,83 7,93 0:18
8A Service D in Sentul 15:29 (11,78) (8,64) (20,42) 0:40
8B Service D out 16:09 1,31 1,31 0:15
8C Finish Day 1- PF In 16:24
DAY 1 TOTAL 55,19 102,82 158,01

BUKU ROUTE
- Buku Route berukuran A5
- Buku Route dicetak dengan format portrait dan dijilid disebelah kiri dengan spiral
agar dapat dibuka 3600
- Dapat dibuat cetakan bolak-balik dengan kertas yang cukup tebal (90 gram)
- Dicetak diatas kertas putih, untuk membedakan SS dan TS dibuat abu-abu pada
kolom direction
- Dibuat mudah untuk mengetahui tiap buku route leg
- Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia atau Inggris untuk rally internasional
- Tiap section dimulai dengan halaman baru
- Pada garis batas antara “Direction” dengan “Information” dihitamkan untuk jalan
batu dan putih untuk jalan aspal
- Nomor dari SS ditempatkan di tepi luar halaman
- Semua titik petugas safety, ambulans (SOS) dll harus tertera jelas sesuai
tandanya
- Jumlah halaman tertera di halaman depan Buku Route
- Jadwal Rally (Itinerary) seluruh rally ada di semua buku
- Pojok kanan bawah pada kotak information untuk menunjukan tempat TC
- Lokasi GPS start dan finish tiap SS, regrouping dan service park harus ada
- Peta tiap SS dibuat didepan halaman SS meliputi: skala, utara, jalan yang dilalui,
jalan alternatif, start finish dan titik SOS tiap 5km
59 / 98

- Jika satu Road Section diikuti dengan sebuah SS, maka jarak TC dan Start SS
harus tertera dalam meter di pojok kanan bawah kotak informasi Time Kontrol
- Koordinat GPS dari tempat Start dan Finish tiap SS, Sevice Park dan Regrouping
harus ada
- Peta tiap SS harus ada sebelum halaman pertama route tiap SS, pada peta itu
harus ada:
- Skala
- Arah Utara
- Route utama
- Route alternative
- lokasi Start dan Finish, dan SOS point
- Tiap halaman terdiri dari 6 baris
- Dapat ditambahkan photo atau denah tempat tertentu
- Buku Route juga berisi:
- panah dan garis jalan dengan ketebalan tertentu untuk membedakan jalan
utama atau bukan serta arah SS
- jarak antara persimpangan
- route dari satu SS ke SS berikutnya
- daftar rumah sakit
- nomor telpon Headquarter dan bantuan darurat
- formulir pengunduran diri
- formulir protes
- tanda palang merah dan hijau serta “OK”

BUKU SERVICE
Berukuran A4 berisi:
- Kata Pendahuluan
- Risalah peraturan service
- Itinerary sederhana untuk seluruh rally
- Daftar Rumah Sakit dekat service park dengan nomor telepon
- Peta keseluruhan rally tiap day
- Tiap service park dibuat peta dan denah:
- Peta yang menunjukan letak service park sampai radius 5 km
- Denah berisi lokasi tim tertentu, IN/OUT, tempat parkir tambahan, parkir
wartawan dan VIP, pengisian BBM, TC IN/OUT dengan nomornya, letak
bantuan darurat, pemadam kebakaran, polisi, ambulans dll. telepon,
pengumuman hasil, toilet, air bersih, parkir penonton, helipad dll.
- Disarankan route antara service park dibuat dengan tulip atau peta yang jelas
tambahan informasi lain jika perlu

KARTU KONTROL
TIME CARD/ KARTU KONTROL STANDARD FIA

UKURAN
Tinggi 20 cm dan lebar 12 cm

PENJILIDAN
Kartu control tidak dijilid, tetapi dibiarkan terlepas, dimasukan dalam kantong plastic.
60 / 98

ISI TIAP HALAMAN


Tiap halaman terbagi atas lima kotak dari atas ke bawah
Kotak pertama merupakan kepala surat, berisi logo IMI dan/atau FIA, logo Rally dll,
nomor peserta, day dan section.
Empat kotak berikutnya, masing2 kotak digunakan untuk pencatatan waktu peserta
sejak start hingga TC berikutnya, berisi nama SS dan nomor TC, jarak SS dan
jarak touring, , target time, serta kotak2 kecil tempat mengisi posisi peserta, nomor
TC dan SS, waktu start, waktu finish, waktu SS

PEMBAGIAN DAN PENGUMPULAN KARTU KONTROL


Kartu kontrol akan dibagikan setiap section, di tempat Start Rally atau pada regroup
in menggantikan kartu kontrol yang lama, karena kartu kontrol yang lama akan
dikumpulkan di regroup in ini

PENGUMUMAN HASIL
Logo rally dan IMI harus ada diatas kertas pengumuman
Yang harus dimumkan meliputi:

Entry List setelah pendaftaran ditutup


Starting List Official setelah rapat pengawas
Special Stage Time Unofficial pada saat rally berlangsung
Progressive Result Unofficial pada saat rally berlangsung
Partial Classification Unofficial akhir tiap day
Final Classification Provisional – Official akhir rally
Penalties, Retirement, Exclusion akhir rally
61 / 98

Contoh halaman buku route:


62 / 98

Contoh Kartu Kontrol:


63 / 98

LAMPIRAN XIII
STANDARD PROSEDUR
PENGAWAS PERLOMBAAN

System dokumentasi/administrasi seluruh rally dibuat dengan penomoran yang


berbeda untuk masing-masing surat yaitu:
1. Bulletin
2. Agenda dan Jadwal Rapat Pengawas Perlombaan
3. Starting List
4. Risalah Rapat Pengawas Perlombaan
5. Keputusan Pengawas Perlombaan
6. Keputusan Pimpinan Perlombaan
7. Laporan Pimpinan Perlombaan
8. Laporan Tim Scrutineering
9. Laporan Penghubung Peserta
10.Laporan Petugas Keamanan/Pengamat/Media/Medical
11.Summons
12.Komunikasi
13.Result/Hasil

Sekretaris Pengawas Perlombaan akan bertanggung jawab mengenai seluruh


dokumentasi yang digunakan dalam rapat pengawas perlombaan. Penomoran harus
dibuat sesuai dengan urutan keluarnya surat disertai jam dikeluarkannya.
Untuk bulletin selalu dibuat diatas kertas kuning agar mudah dikenali.

Ketua pengawas perlombaan ditunjuk oleh PP IMI. Jadwal rapat Pengawas


Perlombaan telah diedarkan sebelum rally berlangsung.
Rapat pertama dilangsungkan kira-kira pada akhir jadwal scrutineering agar pada
akhir rapat dapat dikeluarkan starting list.
Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia atau bahasa Inggris untuk rally
internasional.
Jadwal rapat Pengawas perlombaan diputuskan pada rapat pertama, dan dapat
diumumkan pada papan pengumuman. Agenda rapatnya tidak boleh diumumkan.
Rapat Pengawas Perlombaan diadakan pada:
1. Akhir scrutineering
2. Akhir tiap day
3. Akhir rally
Rapat dihadiri juga olah Tim Scrutineering, Petuges Penghubung Peserta. Tiap-tiap
rapat dibuat Risalah Rapat yang akan ditandatangani pada rapat berikutnya.
Pengawas Perlombaan mengeluarkan Bulletin, Keputusan dan Pengumuman.
Seluruhnya harus dipasang pada papan pengumuman.
Pimpinan Perlombaan dapat mengeluarkan Bulletin, sebelum rally berlangsung yang
kemudian akan dilaporkan pada Pengawas Perlombaan, Keputusan, Pengumuman,
Hasil Sementara.

AGENDA RAPAT PENGAWAS PERLOMBAAN


RAPAT PERTAMA (pada akhir scrutineering)
- Pengenalan anggota rapat
64 / 98

- Bahasa yang akan digunakan


- Persetujuan jadwal rapat dan agendanya
- Penjelasan COC mengenai rally
- Peraturan dan jadwal CRO
- Persetujuan Bulletin yang ada
- Laporan COC mengenai kecelakaan sebelum rally
- Laporan COC mengenai dokumen-dokumen
- Laporan oleh CRO
- Laporan Tim Scrutineering
- Pemeriksaan Starting List
- Konfirmasi mengenai komunikasi
- Waktu rapat berikutnya
- Pembahasan protes
- Penandatanganan Starting List

RAPAT KEDUA/KETIGA/DITENGAH RALLY (akhir day)


- Penandatanganan Risalah Rapat yang lalu
- Laporan oleh ketua jika ada kecelakaan yang terjadi
- Laporan COC mengenai jalannya rally
- Laporan tim scrutineering
- Laporan CRO
- Pemeriksaan hasil rally dan starting list pada day berikutnya
- Waktu rapat berikutnya

RAPAT TERAKHIR (setelah rally berakhir)


- Penandatanganan Risalah Rapat yang lalu
- Laporan oleh ketua jika ada kecelakaan yang terjadi
- Laporan COC mengenai jalannya rally
- Laporan CRO
- Laporan tim scrutineering termasuk laporan scrutineering terakhir
- Pemeriksaan hasil rally dan starting list untuk day berikutnya
- Pengumuman Hasil Akhir Sementara
- Pembahasan protes
- Penandatanganan Hasil Akhir Resmi
- Penutupan
65 / 98

LAMPIRAN XIV
KESELAMATAN DALAM OLAH RAGA RALLY

Peraturan di bawah ini merupakan suatu yang wajib diterapkan namun tidak perlu
dimasukkan dalam Peraturan Pelengkap dalam Rally
Tiap penyelenggara harus berusaha memperkenalkan tambahan aturan untuk
meningkatkan keselamatan

1. UMUM

1.1 SAFETY PLAN


Dalam buku Safety Plan harus mencakup:
1.1.1 Lokasi rally head quarter
1.1.2 Nama-nama seluruh petugas rally yang penting:
Clerk of the course (pimpinan perlombaaan)
Deputy clerk of the course
Chief medicalofficer (koordinator kesehatan)
Safety officerSstage Commander yang bertanggung jawab atas keselamatan
tiap SS
1.1.3 Alamat dan nomor telepon dari bagian yang berhubungan dengan
keselamatandi tiap SS:
Polisi
Rumah sakit/ puskesmas
Tim kesehatan darurat
Tim pemadam kebakaran
Mobil derek
Palang merah
1.1.4 Seluruh itenerary dengan route yang terinci
1.1.5 Safety plan tiap SS, harus terinci dengan:
a) Lokasi yg jelas dari tiap petugas di SS, kendaraan untuk darurat dan radio
point di dalam peta yang jelas, dengan koordinat GPS dalam derajat,
menit dan detik
b) Daerah yang dibuka untuk umum (penonton), dan daerah lain akan ditutup
untuk umum (terlarang)
c) Aturan yang akan diterapkan untuk keselamatan bagi peserta
d) Aturan yang akan diterapkan untuk keselamatan petugas
e) Prosedur yang dilalui oleh kendaraan peserta
f) Tindakan yang diambil jika peserta terjadi sesuatu
g) Nomor HP petugas2 terkait
h) Prosedur dan tindakan yang diambil untuk keselamatan penonton
i) Sistim komunikasi
j) Jadwal course car
k) Peraturan pemerintah (setempat) mengenai kecelakaan
l) Penjelasan mengenai helikopter
1.1.6 Safety plan harus secara khusus menjelaskan keadaan mengenai:
a). Keselamatan umum
b). Keselamatan peserta
c). Keselamatan petugas
d). Keselamatan petugas media
66 / 98

1.1.7 Rencana safety plan harus diserahkan ke PP IMI paling lambat 2 bulan
sebelum hari perlombaan. Safety plan ini harus lengkap, mencakup itenerary
termasuk road section. Dan dalam dua minggu PP IMI akan memberikan
komentar atas buku tsb

1.2. CHIEF SAFETY OFFICER


1.2.1 Seorang Chief Safety Officer akan ditunjuk sebagai anggota penyelenggara
(OC) dan akan turut dalam merencanakan Safety Plan
1.2.2 Selama rally berlangsung dia akan selalu berhubungan dengan Rally
Headquarter, Chief Medical Officer dan Stage Commander
1.2.3 Dia bertanggung jawab untuk pelaksanaan keselamatan dari Safety Plan

1.3 SPECIAL STAGE SAFETY OFFICER


1.3.1 Tiap SS akan mempunyai seorang petugas keselamatan yang akan
membantu Chief Safety Officer
1.3.2 Petugas ini harus memeriksa SS agar sesuai dengan safety plan sebelum 0
car lewat

1.4 CONTROL
1.4.1 COC adalah orang paling bertanggung jawab untuk menjamin pelaksanaan
yang sesuai dengan Safety Plan
1.4.2 Pengamat perlombaan akan memperhatikan seluruh prosedur keselamatan

2. KESELAMATAN PUBLIK
Prioritas utama pada keselamatan adalah untuk menjamin keselamatan publik
termasuk penonton
Berikut ini suatu aturan yang tidak terlalu sempurna, yang mengacu pada Appendix
h ISC wajib untuk penyelenggaraan rally

2.1 SOSIALISASI DENGAN FILM


2.1.1 Dalam bentuk iklan
2.1.2 Durasi selama 30 detik
2.1.3 Dengan komentar dari juara rally
2.1.4 Tidak menayangkan kecelakaan
2.1.5 Ditayangkan beberapa kali

2.2 SPECIAL STAGE RECOMMENDATION


2.2.1 Perencanaan event agar memperhatikan penonton khusus di tiap daerah
2.2.2 Situasi dan jadwal SS harus memperhatikan perpindahan penonton antar SS
2.2.3 Saat penijauan juga dengan memperhatikan faktor keselamatan
2.2.4 Dalam hal SS ditunda atau dibatalkan karena alasan keselamatan, maka hal
ini tidak akan mengurangi point dalam laporan pengamat (kecuali
penyelenggara salah mengantisipasi hal ini)
2.2.5 Course Information Car harus dilengkapi alat penerangan dan menjalani tiap
SS satu jam sebelum zero car untuk mengingatkan penonton dan menjamin
agar tidak ada yang berada di daerah yang terlarang. Mobil ini dapat
digantikan atau dibantu oleh helikopter dengan loud speaker. Dan jika perlu
dilakukan berulang-ulang

2.3 KONTROL PENONTON


67 / 98

2.3.1 Penyelenggara jika perlu dengan bantuan aparat yang berwenang, harus
berusaha agar membatasi jalan masuk publik di tempat tertentu agar benar
bersih dan aman, yaitu pada daerah yang dianggap terlarang
2.3.2 Publik harus dicegah agar tidak melalui SS, waktu SS digunakan bagi
perlombaan ( antara 0 car sampai sweeper)
2.3.3 Instruksi untuk keselamatan harus dibagikan kepada publik di semua jalan
masuk
2.3.4 Petugas atau aparat keamanan harus ada dalam jumlah yang cukup untuk
menjamin keselamatan publik selama perlombaan. Petugas harus mendapat
latihan yang baik agar dapat bertugas dengan baik dan menggunakan
seragam yang jelas

2.4 PENGISIAN BAHAN BAKAR DAN PERAWATAN KENDARAAN


Di tempat publik boleh masuk hingga daerah pengisian bahan bakar atau daerah
perawatan kendaraan, penyelenggara harus menjamin adanya tanda-tanda
peringatan yang cukup agar publik berada pada jarak yang aman terhadap aktifitas
yang membahayakan

2.5 LAPORAN KECELAKAAN


Jika seorang driver dalam rally menabrak publik hingga luka, driver tersebut harus
melaporkan kejadiannya pada radio point terdekat berikutnya sesuai pada buku
route. Jika tidak, pengawas perlombaan dapat menjatuhkan sanksi hingga
pemecatan.
Prosedur hukum yang berlaku juga harus diikuti sehubungan dengan kecelakaan
tersebut.

2.6 PENYELIDIKAN KECELAKAAN


Jika terjadi kecelakaan yang fatal atau luka parah harus dilaporkan kepada PP IMI.
Laporan ini dibuat oleh pengawas perlombaan yang ditunjuk oleh PP IMI,
koordinator scrutineering, koordinator kesehatan, selambat-lambatnya 15 hari
setelah perlombaan berakhir

2.7 KENDARAAN PEMBUKA JALAN (COURSE CAR)


2.7.1 Penyelenggara harus menggunakan minimal dua course car yaitu 0 car dan
00 car.
2.7.2 Kendaraan ini dilengkapi nomor pintu dengan tulisan safety, lampu
peringatan di atap dan sirine. 0 car harus dilengkapi video camera untuk
merekam kondisi tiap SS
2.7.3 Driver dan navigator dari 0 car harus berpengalaman rally, dan mengetahui
betul akan peraturan rally dan safety plan, serta selalu memberikan laporan
kepada COC mengenai kondisi tiap SS. Peserta yang telah berhenti dari rally
tidak boleh menjadi driver 0 atau 00 car. COC harus membuat catatan atas
rekomendasi 0 car untuk membatalkan suatu SS, jika ada kondisi yang
membahayakan. 0 car harus melapor pada pos dan mengambil waktunya
pada time card dengan benar
2.7.4 Course Information Car yang dilengkapi speaker untuk penerangan pada
publik harus menjalani seluruh SS, 45 menit sampai 1 jam, sebelum peserta
pertama untuk memberi peringatan pada penonton dan menjamin agar tidak
ada yang berada di daerah yang terlarang. Mobil ini dapat digantikan atau
68 / 98

dibantu oleh helikopter dengan loud speaker. Dan jika perlu dilakukan
berulang-ulang
2.7.5 Penyelenggara harus menyediakan course car terakhir (sweeper) yang akan
berjalan setelah peserta terakhir. Mobil ini harus dilengkapi dengan panel
(lihat 2.7.2) yang memperlihatkan bendera kotak-kotak hitam putih
2.7.6 Seluruh course car harus berhomologasi atau persetujuan COC atas saran
koordinator scrutineering

2.8 KESELAMATAN PADA ROAD SECTION


Itenerary dan jadwal waktu harus memperhatikan keadaan lalu lintas dan keadaan
daerah yang dilaluinya

2.9 PENERANGAN
Penerangan terutama kepada publik dapat dilakukan dalam beberapa cara:
 Tertulis pada surat kabar atau ceramah/pidato pada televisi
 Poster
 Selebaran
 Melalui jalan yang akan dilalui peserta (course information car)

3. KESELAMATAN PESERTA

3.1.1 DI TEMPAT START TIAP SS:


Sesuai appendix h 9.2 dan 9.4 dan satu kendaraan, yaitu First Invention Vechicle
(FIV) dengan:
 1 dokter yang ahli dalam keadaan darurat
 1 paramedis
 2 atau 4 kg tabung pemadam api bersama petugas
 Gunting hidraulik yang dapat memotong roll bar
 Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
3.1.2 DI TENGAH-TENGAH SS YANG PANJANGNYA LEBIH DARI 15 KM:
Dengan menghitung kecepatan rata-rata peserta tercepat dari rally sebelumnya,
yaitu kurang dari 75 km/jam, gunanya adalah untuk memperbaiki posisi jika perlu,
agar mendapatkan waktu yang baik untuk intervensi. Selanjutnya, jika keadaan
lapangan, cuaca atau keadaan tertentu, jarak ini dapat dirubah dengan masukan
dari koordinator kesehatan dan safety officer
Di titik ini ditempatkan satu kendaraan Medical Invention Vechicle dengan:
 1 dokter yang ahli dalam keadaan darurat
 1 paramedis
 Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
3.1.3 DI FINISH STOP TIAP SS
2 – 4 kg tabung pemadam api

3.1.4 LAIN-LAIN
a). Di service park atau lokasi yang terletak di tengah-tengah, kurang dari 15 km
jalan aspal dari SS atau
b). Di tempat start SS:
 1 buah ambulans dilengkapi sesuai appendix h 9.4
 1 buah derek
 Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
69 / 98

Jika ditempatkan di service park masing-masing dua kendaraan, maka jika salah
satu diperlukan, yang lain stand by
3.1.5 Disarankan disiapkan sebuah Rescue Ambulance Helicopter, jika
menggunakan jalan darat ke rumah sakit lebih dari 1 jam 30 menit
3.1.6 First Intervention Vechicle harus dapat masuk ke SS dengan cepat dan
dilengkapi dengan:
a). Tim medis ( appendix h 9.2)
b). Alat medis ( appendix h 9.2)
c). Alat-alat rescue dasar yang ditentukan koordinator kesehatan bersama
koordinator scrutineering
d). 2 – 4 kg tabung pemadam api dengan petugas yang terlatih
e). Alat komunikasi yang berhubungan dengan HQ
f). Sirine
g). Pengenal yang jelas
Jika keadaan lapangan membutuhkan, FIV dapat digantikan dengan dua
kendaraan, yaitu:
1 Medical Intervention Vechicle (a+b+e+g)
1 Technical Intervention Vechicle (b+c+d+e)

3.2 ATURAN PENCEGAHAN (RAMBU DAN MARKA JALAN)


3.2.1 Jalan dan jalan penghubung menuju SS harus tertutup untuk umum. Hal
tersebut dilakukan sebagai berikut:
a). Jalan utama atau jalan lintas, atau tiap jalan yang dilalui harus dijaga oleh
petugas atau polisi
b). Jalan perkebunan atau jalan pribadi harus ditutup dengan pita, dengan
tanda peringatan atau penghalang tergantung dari keadaan
3.2.2 Zero car bertanggung jawab untuk memeriksa bahwa cara penutupan jalan
telah benar dan segera mengusulkan HQ hal yang perlu dilakukan di SS
3.2.3 Marshals Post ditempatkan sepanjang SS untuk:
 Menjaga publik tetap diluar daerah terlarang, dengan pita, penghalang,
peluit atau speaker
 Jika perlu, memberi peringatan kepada peserta rally dengan bendera
kuning
3.2.4 Jika perlu bendera kuning, harus dilakukan sebagai berikut:
3.2.4.1 Bendera kuning harus tersedia di tiap radio point (min tiap 5 km)
3.2.4.2 Bendera kuning hanya diperlihatkan pada peserta atas perintah COC
Petugas pengibar bendera harus berseragam dengan tanda radio point.
Waktu dan lamanya bendera kuning dikibarkan kepada paserta harus
dicatat dan dilaporkan pada pengawas pelombaan
3.2.4.3 Peserta yang melihat bendera kuning harus segera memperlambat
kendaraanya dan mengikuti perintah petugas, bendera akan dikibarkan di
radio point sebelum lokasi kecelakaan. Pelanggaran atas hal ini,
pengawas perlombaan dapat mempertimbangkan menjatuhkan hukuman
pada peserta yang bersangkutan
3.2.4.4 Peserta yang mendapat tanda bendera kuning akan diberikan waktu
dengan prosedur sesuai pasal 19.16
3.2.4.5 Tidak ada bendera lain di dalam SS
3.2.4.6 Tanda lain dapat digunakan (misalnya: lampu) dalam SS. Namun harus
dirinci dalam Peraturan Pelengkap
70 / 98

3.3 PENYELIAAN
3.3.1 Jaringan radio (kira-kira tiap 5 km) yang berbeda tiap SS harus ada sehingga
memungkinkan memonitor peserta selama rally
3.3.2 Tiap radio point harus tertera di buku route dan rambu radio point berdiameter
min. 55 cm. Rambu radio point berwarna hitam dengan dasar biru
3.3.3 Seratus meter sebelumnya harus dipasang rambu peringatan SOS radio point
3.3.4 Ambulans dalam SS sebaiknya diletakan di radio point. Untuk itu dipasang
rambu medical bersama rambu radio point
3.3.5 Monitoring jalannya peserta harus dilakukan oleh HQ (rally control) atau oleh
Safety Officer di tiap SS. Demikian juga Tracking Chart nya. Penyelenggara
harus menggambar dalam safety plan cara memonitor peserta ini dan
membuat prosedur yang dilakukan jika ada peserta yang berhenti

3.4 BUKU ROUTE


3.4.1 Buku Route, dengan ukurannya A4, harus berisi tanda “SOS” merah dan
tanda “OK” hijau. Jika dalam kecelakaan tidak ada luka yang membutuhkan
segera tenaga kesehatan, maka tanda “OK” harus ditunjukan dengan jelas
kepada 3 mobil berikutnya dan kepada helikopter jika ada.
3.4.2 Buku Route harus berisi prosedur yang harus dilakukan jika terjadi
kecelakaan
3.4.3 Seluruh peserta wajib tanpa kecuali untuk menjalankan pasal 19.19 mengenai
Keselamatan Peserta
3.4.4 Seluruh peserta agar diingatkan peraturan ini dengan pemberitahuan tertulis
3.4.5 Jika peserta bisa, tetapi tidak melaksanakan peraturan ini, dapat dijatuhi
hukuman oleh pengawas perlombaan

CONTOH:
PROSEDUR KECELAKAAN DAN KESELAMATAN
1) Seluruh peserta harus mengetahui dengan baik pasal 19.19 Keselamatan
Peserta dan Appendix IV pasal 3.4 Buku Route
2) Jika “SOS” merah diperlihatkan, peserta yang melihat HARUS berhenti dan
menolong peserta yang celaka. Anda bertanggung jawab menolong yang luka
dan memastikan bantuan datang secepatnya
3) Peserta pertama yang tiba di tempat kecelakaan harus berhenti dan
menyampaikan rincian kepada peserta berikutnya
4) Peserta berikutnya tsb harus melapor pada radio point terdekat berikutnya yang
kemungkinan finish sbb:
 Nomor peserta yang kecelakaan
 Berapa peserta dan atau penonton yang luka
 Apakah ada peserta dan atau penonton yang terjebak dalam mobil atau diluar
mobil
 Lokasi kejadian dimana, km berapa atau dekat apa dll
 Keterangan lain yang perlu, misalnya air atau api dll
5) Peserta selanjutnya harus berhenti
6) Setiap peserta yang berhenti di dalam SS harus memasang segitiga pengaman
50 m sebelum kendaraannya, meskipun kendaraannya tidak menghalangi jalan
7) Telpon darurat panitia adalah ………………….
8) Jika anda mengundurkan diri, harus memberitahu penyelenggara: nomor telepon
: …………………………..
9) Dll
71 / 98

Halaman ini disisipkan dalam Buku Route

3.5 EVAKUASI
3.5.1 Route evakuasi harus dibuat untuk setiap SS. Dan jelas tergambar dalam
safety plan
3.5.2 Pelayanan darurat dari seluruh rumah sakit terdekat harus siap
3.5.3 Penyelenggara diingatkan akan Appendix H 9.2.3.3 ISC, bahwa helikopter
dibutuhkan untuk perlombaan yang jika menggunakan jalan darat ke rumah
sakit terdekat membutuhkan waktu 1 jam 30 menit

4. KESELAMATAN PETUGAS
4.1 Sementara tanggung jawab utama dari penyelenggara adalah menjamin
keselamatan publik dan peserta, namun keselamatan petugas juga penting
4.2 Penyelenggara harus menjamin bahwa dalam melaksanakan pekerjaannya
petugas tidak perlu menempatkan dirinya dalam bahaya
4.3 Penyelenggara bertanggung jawab untuk menjamin petugasnya cukup terlatih

5. KEBUTUHAN WRC
Walaupun seksi ini untuk WRC, namun juga disarankan digunakan untuk rally lain
5.1 Penyelenggara harus mempelajari aturan keselamatan untuk lapangan dan
karakteristik publiknya. Penyelenggara bertanggung jawab kepada FIA dan
Komisi Rally. Aturan yang akan dipakai secara rinci dibuat dalam laporan
pengamat dan komisi rally akan dinilai dalam memilih WRC
5.2 Penyelenggara bertanggung jawab untuk mempercepat penerangan kepada
publik dan seluruh pihak yang terkait, dengan meningkatkan kebutuhan untuk
keselamatan, termasuk penerangan dengan film mengenai keselamatan

5.3 JALANNYA SS
5.3.1 COC bertanggung jawab atas segala hal jalannya perlombaan
5.3.2 Walaupun demikian, COC harus memperhatikan usulan dari FIA Safety
Delegate, pengamat dan Chief Safety Officer, serta 0 car dalam hal untuk
membatalkan SS karena keadaan yang bahaya
5.3.3 Penyelenggara dan COC harus membuat route alternatif tiap SS jika
dibatalkan
5.3.4 Jika COC menolak pembatalan SS yang berbahaya, COC dapat diminta
datang sebelum Komisi Rally hadir dalam rapat safety delegate dimana video
dari peserta atau 0 car akan dilihat
5.3.5 0 car harus dilengkapi dengan video yang merekam keadaan tiap SS.
Sehubungan dengan video peserta, komisi rally minta safety delegate di
akhir day diberi satu copy seluruh SS dari peserta pertama
5.3.6 Jika komisi rally jakin bahwa SS berlangsung dalam keadaan berbahaya,
akan dibuat usulan agar tahun berikutnya tidak dimasukkan sebagai WRC
5.3.7 FIA telah menunjuk Safety Delegate yang tetap untuk WRC, yang akan
melihat SS dengan helikopter atau kendaraan antara 00 car dan 0 car. Harus
ada alat komunikasi antara safety delegate dengan COC. Alat ini harus pada
system utama dengan cadangan yang independen. Safety delegate dapat
mengusulkan mengenai SS atas opininya sendiri. Namun pembatalan SS
atau tidak berada ditangan COC. Walaupun demikian Lembaga Olahraga
72 / 98

Kendaraan Bermotor Dunia dapat minta penjelasan penyelenggara mengapa


tidak menerima usulan safety delegate
5.4 Komisi Rally akan mempelajari pemecahan lain mengenai keselamatan
5.5 Helikopter peninjau diperlukan di WRC
73 / 98

LAMPIRAN XV
SAFETY PLAN
Safety Plan berisi keterangan2 sbb:
1. Program (kegiatan) seluruh Rally
2. Lokasi Rally HQ (kantor pusat kegiatan Rally)
3. Nama dan nomor HP/telepon dari semua petugas/panitia:
 Clerk of the Course (pimpinan perlombaan)
 Deputy COC (wakil pimpinan perlombaan)
 Chief Safety Officer (kepala keamanan)
 Chief Medical Officer (kepala kesehatan)
 Safety Officer pada tiap2 SS
 Stage Commander
4. Alamat dan nomor telepon dari petugas kesehatan dan keamanan dan
pelayanan keselamatan untuk tiap2 SS pihak2:
 Polisi
 Rumah sakit
 Layanan darurat/ambulance
 Pemadam kebakaran
 Mobil Derek
5. Itinerary lengkap
6. Rencana keselamatan lengkap
7. Jadwal dan lokasi helikopter
8. Recana keselamatan tiap day dan tiap SS meliputi:
 Jadwal kendaraan safety dan petugas di tiap SS
 Daftar rumah sakit dan layanan darurat
 2 buah peta SS: 1) peta safety, dan 2) peta keadaan darurat
 Titik2 lokasi radio point, kendaraan darurat, helipad, dan route darurat
 Koordinat GPS
 Daerah aman untuk penonton

SAFETY PLAN
Keperluan utama dari Safety Plan adalah untuk menjamin peserta, media,
panitia/petugas rally, penonton dan semua yang terlibat dalam kegiatan Rally. Untuk
mencapai tujuan itu, panitia harus menyiapkan rencana berdasarkan hal2 pokok
sbb:
1. Petugas senior harus mempunyai pengetahuan sampai hal yang kecil mengenai
apa yang menjadi tanggung jawabnya
2. Kerjasama penuh dengan aparat/pemda setempat, terutama polisi, pemadam
kebakaran dan rumah sakit
3. Terutama melatih semua petugas/panitia yang terlibat sesuai bidangnya dan
melatih dan/atau mengajari semua petugas sukarela
4. Semua petugas/panitia yang terlibat dalam kegiatan ini, masing2 harus benar2
mengerti mengenai safety plan dan prosedur2nya
74 / 98

LANGKAH-LANGKAH
Dalam memenuhi kebutuhan dari safety plan, harus ditempuh langkah2 sbb:
1. Menunjuk Stage Commander
2. Memperkenalkan mereka dengan daerah yang menjadi tanggung jawabnya
3. Dibuat daftar jumlah petugas dan peralatan yang dibutuhkan untuk tiap SS
4. Membentuk tim, pelatihan dan supervisi untuk tugas2 mereka sebelum dan
selama rally berlangsung
5. Memberikan briefing pada petugas2 dari Stage Commander
6. Peninjauan ke lokasi oleh Chief Safety Officer dan Stage Commander dengan
polisi/keamanan, pemadam kebakaran dan petugas kesehatan

TANGGUNG JAWAB

Clerk Of the Course (pimpinan perlombaan)


COC bertanggung jawab untuk terselenggaranya kegiatan Rally dengan selamat,
dengan mengambil keputusan yang diperlukan dengan terukur dan menentukan staf
untuk membantunya dalam mebuat dan melaksanakankan safety plan. Jika ada
suatu kejadian, dia bertanggung jawab untuk menerapkan safety plan untuk
pencegahan
Dia bertanggung jawab untuk memberitahukan Pengawas Perlombaan, segala hal2
yang penting dan, bersama dengan Chief Safety Officer, mempunyai segala
informasi yang perlu mengenai keadaan darurat, menyampaikannya kepada umum
melalui Bagian Media

Chief Safety Officer


- Dia ikut dalam membuat safety plan
- Bersama COC dan Stage Commander, menunjuk safety officer di tempat start
dan finish tiap SS
- Bersama tiap Stage Commander, menyiapkan rencana tempat berkumpul, lokasi
ambulance, pemadam kebakaran dan tim rescue, radio point dan petugas safety
- Sebelum pelaksanaan, dia harus memastikan bahwa semua petugas mempunyai
safety plan dan masing2 tanggung jawabnya telah ditentukan dengan jelas
- Pada hari pelaksanaan, dia memeriksa semua penempatan kendaraan dan
petugas safety

Chief Medical Officer


- Bertanggung jawab untuk menunjuk semua dokter dan paramedik untuk rally tsb
- Dia menentukan tugas2 masing2, memberitahukan mereka mengenai safety
plan, dan mengenalkan pada Stage Commandernya masing2
- Pada hari pelaksanaan rally, dia memastikan behwa semua petugas medical
telah berada di lokasi pertamuan yang telah ditentukannya bersama Stage
Commander, dan diatur untuk penempatannya
- Dengan teratur berhubungan dengan Chief Safety Officer dan Clerk Of the
Course
- Dia memberi saran kepada COC, atas laporan kecelakaan serius
75 / 98

- Dia mengunjungi rumah sakit dan pusat kesehatan, agar tim medis nya siap
selama pelaksanan rally

Special Stage Commander


- Tugasnya adalah mengetahui sepenuhnya mengenai SSnya masing2, sebelum
rally dimulai
- Membuat daftar kebutuhan2 suatu SS
- Bersama COC dan Chief Safety Officer, menunjuk Safety Officer yang akan
bekerja untuknya dalam rangka pencegahan di SS nya sesuai safety plan
- Dia bertanggungjawab untk menentukan tempat2 penonton serta tempat2 yang
terlarang bagi penonton
- Dia mengawasi menutup area SS, dan semua pita2, peralatan2 dalam satu SS
- Dia memeriksa penempatan lokasi tanda2 peringatan di SS yang menjadi
tanggungjawabnya, dan memeriksa informasi yang disampaikan pada penonton
dan warga setempat selama peninjauan maupun pelaksanaan rally
- Tugasnya juga, meminta peta rincian dari SS masing2, dan bersama Stage
Safety Officer melaksanakannya, termasuk penempatan kendaraan2, helipad,
radio point, jalan darurat dll

Special Stage Safety Officer


- Dia harus benar2 memperhatikan safety plan dan telah mempunyai daftar semua
kelengkapan
- Dia harus selalu berhubungan dengan Chief Safety Officer di HQ dan petugas
safety di SS
- Dia memeriksa jalan darurat, sehingga jika terjadi kecelakaan, ambulance tidak
terhambat oleh kendaraan penonton
- Selama berlangsungnya rally, petugas safety start harus berada di tampatnya,
dia mencatat semua peserta yang lewat, serta memberitahukan petugas radio
point dan safety di finish melalui radio

Radio Point Marshal


- Dia bertanggung jawab atas daerah sekitar tempatnya bertugas di dalam SS
- Sudah harus berada di tempatnya bertugas sebelum penonton datang dan
menjaga daerah terlarang untuk penonton, dan berhubungan dengan Special
Stage Safety Officer dan Safety Officer di HQ
- Dengan sopan memberitahu penonton agar berada di daerah yang aman
- Melaporakan jumlah penonton pada Stage Commander dan minta tambahan
petugas jika perlu
- Selalu melaporkan keadaan di tempat itu
- Selama SS berlangsung, berada dekat radio dan mengikuti informasinya,
mencatat kendaraan peserta yang lewat, dan segera melaporkan jika ada
peserta yang tidak lewat sambil menunggu perintah lebih lanjut
- Bersama safety marshal sebelum sampai sesudah rally berlangsung,
memberitahukan penonton dengan peluit jika ada kendaraan peserta akan lewat
76 / 98

- Mengibarkan bendera kuning hanya jika ada perintah dari COC


- Memastikan tidak ada kendaraan diparkir di jalan dekat SS, dan segera
memindahkannya jika ada, sebelum SS mulai

Safety Marshal
- Mereka ditempatkan sepanjang SS
- Mereka melapor pada Stage Safety Officer
- Mereka memegang peluit untuk memberi peringatan agar penonton tetap berada
di tempat yang aman, dan memberitahukan penonton jika peserta akan lewat

Petugas tiap SS:


Tiap2 SS akan mempunyai petugas2 sbb:
1. Stage Commander
2. Stage Safety Officer di tempat start
3. Radio Point Marshal
4. Safety Marshal
5. Stage Safety Officer di tempat finish

KELENGKAPAN SS

Untuk SS yang panjangnya kurang dari 15 km atau lebih dari 15 km:


Di tempat start:
- 1 ambulance dengan perlengkapan dan petugasnya
- 1 FIV dengan dokter, petugas rescue dengan peralatannya
- 1 kendaraan pemadam kebakaran dan petugasnya
- 1 mobil Derek dan petugasnya
- Hampir semua SS, bahkan yang kurang dari 15 km, mempunyai FIV kedua

Untuk SS yang panjangnya lebih dari 15 km ada tambahan sbb::


Pada lokasi satu atau dua titik ditengah SS:
- 1 FIV dengan dokter, petugas rescue dengan peralatannya
- 1 mobil Derek dan petugasnya

TINDAKAN PENCEGAHAN KHUSUS UNTUK SELAMA BERLANGSUNGNYA SS


1. Akses jalan penonton ke SS hanya diperuntukan khusus menuju area penonton
2. Jalan darurat harus dijaga oleh polisi/keamanan, dari titik SS sampai ke jalan
raya
3. Semua akses jalan di peta harus diberi tanda yang khusus untuk tiap jenis akses
dengan penjelasan khusus
4. Semua rencana akses jalan harus ditampilkan dalam buku program resmi,
selebaran khusus dan di website. Buku peta yang sederhana agar ada dibuku
panduan penonton, yang berisi akses jalan dari jalan raya ke area penonton di
dalam SS
77 / 98

5. Jika memungkinkan, dibuat khusus area parkir untuk Media dekat tempat
pengambilan foto. Petugas khusus ditempatkan untuk menjaga tempat itu
6. Tempat penonton harus diberi pagar serta tanda2. Tempat itu harus aman

PROSEDUR JIKA ADA KECELAKAAN


Petugas medis dan safety melapor pada Stage Commander
Segera setelah Stage Commander mendapat berita mengenai kecelakaan, dia harus
melapor ke HQ (Rally Control)
Jika kecelakaan serius yang terjadi, Stage Commander memerintahkan Stage
Safety Officer agar petugas start SS menghentikan SS, setelah melapor dan
disetujui oleh COC dan memerintahkan pengibaran bendera kuning.

Prosedurnya sbb:
1. Jika diperlukan menghentikan SS, segera diumumkan melalui radio ke seluruh
petugas SSnya agar menghentikan SS
2. Petugas radio point atau safety marshal terdekat diperintahkan menuju lokasi
kecelakaan untuk melaporkan secara rinci dan akurat lokasi dan keadaannya,
untuk dikirimkan pertolongan jika ada yang terluka
3. Sementara itu COC HQ (rally control) menghubungi rescue dan medivac
helicopter menuju daerah kecelakaan
4. Kendaraan FIV/Rescue dari tempatnya segera diperintahkan (oleh Stage
Commander) masuk SS menuju lokasi kejadian tanpa menunggu kendaraan rally
(yang sudah ada di dalam) lewat.
Kendaraan FIV harus berjalan searah dengan arah mobil rally/ SS
Jika diperlukan kendaraan safety lain bisa dikirim ke lokasi kecelakaan
5. Stage Commander memerintahkan semua radio point marshal yang berada
sebelum lokasi kecelakaan untuk mengibarkan bendera kuning, yang
menyatakan ada kecelakaan dan peserta harus mengurangi kecepatan tidak
boleh menyusul kendaraan rescue
6. Setiap kendaraan yang melewati bendera kuning (yang dikibarkan) harus dicatat
untuk dilaporkan ke HQ
7. Jika masih ada kendaraan peserta mengikuti FIV, segera setelah tiba di lokasi
kejadian, petugas harus:
- Memasang segitiga pengaman, sebelum lokasi kecelakaan
- Memarkir kendaraannya agar menutupi kendaraan yang terlibat kecelakaan
- Melaporkan secara rinci keadaan/situasi kecelakaan. Tergantung yang
terluka, dokter akan menentukan apakah perlu segera dibawa ke rumah sakit
( tergantung dari lukanya) apakah perlu dengan ambulance atau helikopter
yang saat itu sudah dekat dengan lokasi kejadian
- Jika ditentukan dibawa dengan ambulance, maka akan melalui finish SS atau
melalui jalan darurat sesuai safety plan

SAFETY CARS
Safety Cars akan berjalan mengikuti route rally sebelum kendaraan peserta, dalam
rangka memeriksa kesiapan petugas dan safety suatu SS, pos dan daerah penonton
78 / 98

1. Safety Inspection Cars “A, B, C”


Kendaraan ini menjalani semua SS dengan jadwal antara 90 sampai 50 menit
sebelum peserta pertama. Tugasnya adalah memeriksa masalah route.
Memeriksa semua pita penutup persimpangan, tanda2 pada daerah terlarang.
Dan dilengkapi dengan radio dan HP

2. Road Closing Car “000”


Kendaraan ini menjalani SS antara 50 – 40 menit sebelum peserta pertama.
Tugasnya memeriksa rambu peringatan, radio point marshal, safety marshal
sudah siap di tempatnya. Lalu melaporkan HQ (rally control) bahwa SS telah
siap. Kendaraan ini dilengkapi dengan loudspeaker, lampu rotator atau flash,
sirine, radio dan HP

3. Road Closing Car “00”


Kendaraan ini dikemudikan oleh pengemudi rally yang berpengalaman, dengan
jadwal 40 – 30 menit sebelum peserta pertama, tergantung dari panjangnya dan
karakterisik SS. Tugasnya memeriksa keselamatan peserta, dan dengan
loudspeaker agar menonton di tempat yang aman. Kendaraan ini dilengkapi
dengan loudspeaker, lampu rotator atau flash, sirine, radio dan HP

4. Road Closing Car “0”


Kendaraan ini dikemudikan oleh pengemudi rally yang berpengalaman, dengan
jadwal 20 – 10 menit sebelum peserta pertama, tergantung dari panjangnya dan
karakterisik SS. Tugasnya memeriksa SS dan merupakan peringatan terakhir
bagi penonton dan petugas bahwa SS akan segera dimulai. Kendaraan ini
dilengkapi dengan lampu rotator atau flash, sirine, radio dan HP

5. Sweeper
Kendaraan ini menjalani semua SS setelah peserta terakhir. Tugasnya adalah
memeriksa SS jika ada kendaraan yang masih ada di dalam SS. Melaporkan
semau masalah kepada HQ (rally control) dan melakukan sesuatu yang perlu
dengan perintah dari HQ. Mengambil semua lembaran laporan pos dari semua
petugas di SS itu. Masing2 petugas tidak boleh ditutup sebelum sweeper selesai
memeriksanya. Wewenang penutupan petugas diberikan pada sweeper atas
perintah COC

6. 000, 00, 0 harus memberikan laporan pada saat start dan finish di tiap SS

7. 00, 0 harus menyerahkan kartu control di tiap pos seperti peserta, agar “time
keeper” terbiasa melakukan tugasnya

8. Mobil cadangan terutama untuk pengganti kendaraan di atas sebaiknya


disiapkan, mengingat kendaraan di atas berjalan seperti mobil rally
79 / 98

HELIKOPTER MEDIVAC
Sebuah helikopter untuk keadaan darurat/kecelakaan harus disiapkan di sekitar SS.
Tempat helipad beserta koordinat GPS tertera di safety plan dan Road Book untuk
setiap SS
- Lokasi helipad agar ditentukan di tempat yang paling baik untuk dicapai dalam
keadaan darurat
- Agar juga didukung oleh petugas darat, agar helikopter selalu siap setiap waktu
- Ada komunikasi langsung dengan HQ dan tiap special stage safety officer
- Helikopter hanya bertindak apabila ada perintah dari Chief Medical Officer atau
Chief Safety Officer dari HQ
- Segera setelah helikopter terbang menuju lokasi kejadian, melaporkan
kedatangan ke HQ dan tidak mendarat, kecuali diperintah oleh HQ
- Jika diperlukan dan memungkinkan, mendarat sedekat2nya dengan lokasi
kejadian namun di luar SS
- Jika tidak bisa mendarat dekat lokasi, cari tempat mendarat terdakat, di SS
namun setelah lokasi kecelakaan, di rote SS yang terbuka. Jika harus dievakuasi
ke rumah sakit, dengan helikopter, ambulance atau FIV, ambil arah mengikuti
route SS

Prosedur Keselamatan Helikopter


Petugas yang datang mendekat helikopter (setelah mendarat), harus sesuai seperti:
- Pilot dan petugasnya akan menjelaskan bagaimana dan kapan untuk mendekat
- Jika tidak diminta, jangan turut membantu petugas helikopter untuk memuat
korban
- Jaga agar orang2 jauh dari helikopter
- Ketika mendarat dan berangkat, helikopter akan mengakibatkan adanya angin
keras. Hati2 adanya barang yang terbang/hilang

Safety Plan untuk Super SS


Hal yang harus diperhatikan:
1. COC bertanggung jawab atas pelaksanaan SSS, yang akan dibantu oleh Stage
Commander dan petugas2 pada titik yang telah ditentukan
2. Bendera kuning akan digunakan sesuai dengan standard prosedur safety yang
ada
3. Minimum 2 ambulance dan petugas serta peralatan yang dibutuhkan (agar jika
satu sedang mengantar ke rumah sakit, masih ada yang lain), pemadam
kebakaran, mobil Derek
4. Daftar rumah sakit diperlukan disini
5. Harus ada komunikasi radio antara Stage Commander, petugas lapangan dan
HQ
6. Selama SSS berlangsung, 2 dokter harus beradiri di antara penonton,
memperhatikan area SSS
80 / 98

POIN KEJUARAAN NASIONAL RALLY 2009


JUARA NASIONAL
DRIVER
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 SUBHAN AKSA SLS 20 30 20 70 3
2 RIZAL SUNGKAR DKI 16 19,5 16 51,5 3
3 Sadikin Aksa SLS 8 24 13 45 3
4 RICARDO GELAEL DKI 10 6 16 2
5 Irfansyah SLS 1,5 10 11,5 2
6 Robin Tato JMB 6 4,5 10,5 2
7 AKBAR HADIANTO DKI 9 v 9 2
8 Ibrahim KTM v v 0 2
9 Antyo DKI v v 0 2
NAVIGATOR
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Hade Mboi SLS 16 30 20 66 3
2 Indra Prasetyo DKI 13 19,5 16 48,5 3
3 Adi Wibowo SLS 6 24 13 43 3
4 Hervian Soejono DKI 8 9 17 2
5 Arianto Sjarief DKI 12 v 12 2
6 Robby Prasetyo SMU 1 10 11 2
7 Lanang Damardjati DKI 4 6 10 2

N15 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Irfansyah SLS 15 10 25 2
2 Antyo DKI 6 9 15 2
3 Ibrahim KTM 4 v 4 2
N15 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Robby Prasetyo JBR 10 10 2

N15 NON SEDEED DRIVER


NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Irfansyah SLS 15 10 25 2
2 Antyo DKI 10 9 19 2
N15 NON SEDEED NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Put 3 Total Point Run
1 Robby Prasetyo JBR 10 10 2

TEAM CLUB
TEAM Put 1 Put 2 Put 3 Total Point
1 PERTAMINA BOSOWA RT 20 54 20 94
2 GO SERGE 28 21 49
3 PERTAMINA PRIMA XP RT 16 16
81 / 98

STATISTK PESERTA
GRUP Put 1 Put 2 Put 3
1 A dan N 9 9 4
2 GR2 2 1 1
3 N15 4 3 1
4 S1
5 SB
6 J 3 1
JUMLAH 18 13 7

KATEGORI Put 1 Put 2 Put 3


1 A 4 5 3
2 B 3 1 1
3 NS 11 7 3
JUMLAH 18 13 7
82 / 98

P0IN KEJUARAAN NASIONAL SPRINT RALLY 2009

JUARA NASIONAL
DRIVER
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Total Point Run
1 SUBHAN AKSA SLS 20 20 40 2
2 AKBAR HADIANTO DKI 16 13 29 2
3 Dodi SMU 13 16 29 2
4 Sean Gelael DKI 8 10 18 2
5 Dian AP Harahap SMU 4 8 12 2
6 Sadikin Aksa SMS 6 6 12 2
7 IJECK SMU 10 v 10 2
8 Marzuki Desky SMU 3 4 7 2
9 Dade Nasution SMU 2 2 4 2
10 Akbar Buchori SMU 3 3 1
NAVIGATOR
NAMA PENGPROV Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Hade Mboi SLS 20 20 40 2
2 Arianto Syarief DKI 16 13 29 2
3 Prihatin Kasiman SMU 13 16 29 2
4 Bill Hayes DKI 8 10 18 2
5 Ferdinand SMU 4 8 12 2
6 Adi Wibowo SLS 6 6 12 2
7 Uche SMU 10 v 10 2
8 Vivi Subrani SMU 3 4 7 2
9 Dian Sukmawan SMU 2 2 4 2
10 Faisal TA SMU 3 3 1

GR2 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Sofyan Nasution SMU 6 10 16 2
2 Dade Nasution SMU 10 3 13 2
3 Egon Nasution SMU 4 6 10 2
4 Robby Harahap SMU 2 4 6 2
5 Dicky Yusuf' SMU 3 2 5 2
6 Harun Nasution SMU 1 1 2
7 Yudi Akbar SMU 1 1 2
GR2 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Edwin Nasution SMU 6 10 16 2
2 Dian Sukmawan SMU 10 3 13 2
3 Koko Ferdian SMU 4 6 10 2
4 Agung Nugraha SMU 2 4 6 2
5 Henky Yunistiawan SMU 3 2 5 2
6 Husein Nasution SMU 1 1 2
7 Dimas SMU 1 1 2
83 / 98

N15 DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Mago Sarwono SLS 4 10 14 2
2 Edi Wijaya Sirait SMU 10 10 1
3 Irfansyah Razak SLS 3 6 9 2
4 Syariful Adil SMU 6 6 1
5 Tohap Simanungkalit SMU 2 3 5 2
6 Irlian Syahputra SMU v 4 4 2
7 Agus Rangkuti SMU 2 2 2
8 Andy Rangkuti SMU 1 1 2
N15 NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Anugerah Perdana SLS 4 10 14 2
2 Rudi Kurniawan SMU 10 10 1
3 Rudi Hatibie SLS 3 6 9 2
4 Adhe Teguh SMU 6 6 1
5 Chandra Tarigan SMU 2 3 5 2
6 Julio Verdi SMU v 4 4 2
7 Divo Arya SMU v 2 2 2
8 Aditya TB Damanik SMU v 1 1 2

N15 NON SEDEED DRIVER


NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Irfansyah Razak SLS 6 10 16 2
2 Syariful Adil SMU 10 10 1
3 Tohap Simanungkalit SMU 4 4 8 2
4 Irlian Syahputra SMU 6 6 2
5 Agus Rangkuti SMU 3 3 2
6 Andy Rangkuti SMU 2 2 2
N15 NON SEDEED NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Rudi Hatibie SLS 6 10 16 2
2 Adhe Teguh SMU 10 10 1
3 Chandra Tarigan SMU 4 4 8 2
4 Julio Verdi SMU 6 6 2
5 Divo Arya SMU 3 3 2
6 Aditya TB Damanik SMU 2 2 2

Jeep DRIVER
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Harris TO SMU 10 10 20 2
2 Dody Hermawan SMU 6 6 12 2
3 Syaiful Amri Siregar SMU 4 4 8 2
Jeep NAVIGATOR
NAMA Put 1 Put 2 Total Point Run
1 Duaga Sihite SMU 10 10 20 2
2 Indra Faisal SMU 6 6 12 2
3 Mahlil Siregar SMU 4 4 8 2
84 / 98

STATISTK PESERTA
GRUP Put 1 Put 2
1 A dan N 8 10
2 GR2 26 21
3 N15 10 6
4 S1
5 SB
6 J 3 3
JUMLAH 47 40

KATEGORI Put 1 Put 2


1 A 3 4
2 B 8 7
3 NS 36 29
JUMLAH 47 40
85 / 98

KATEGORI PESERTA RALLY & SPRINT RALLY 2010


KRITERIA SEEDED A & B UNTUK RALLY & SPRINT
SEEDED A:
- Rangking Nasional 1 s/d 5
- Juara Umum 1 atau 2 pada satu putaran
- Berlaku selama dua tahun, dimulai pada tahun berikutnya, selanjutnya
menjadi seeded B
- Usulan Komisi Rally dan Sprint

SEEDED B
- Ex Seeded A yang telah dua tahun tak berprestasi seeded A
- Juara Umum Non Seeded – Grup N15 pada satu tahun
- Non seeded yang menjadi juara ketiga atau kurang di grup pada satu
putaran selain grup N15 dengan minimum 5 peserta
- Juara Grup pada satu tahun
- Berlaku selamanya, dimulai pada tahun berikutnya
- Usulan Komisi Rally dan Sprint

Pengemudi seeded di Rally otomatis menjadi seeded di Sprint

SEEDED A RALLY 2010


No. Nama Pengda Putaran Ranking Tahun
1 AKBAR HADIANTO DKI NAS 4 2008
2 IRFANSYAH SLS NAS 5 2009
3 RICARDO GELAEL DKI NAS 4 2009
4 RIFAT SUNGKAR DKI NAS 1 2008
5 RIZAL SUNGKAR DKI NAS 2 2009
6 SADIKIN AKSA SLS NAS 3 2009
7 SUBHAN AKSA SLS NAS 1 2009

SEEDED B & (A) RALLY 2010


NO NAMA PENGDA NO NAMA PENGDA
1 Aditya Ariadiepa DKI JAYA 60 Harun Dalimunte SUMUT
2 Adwitya Amandio DKI 61 Harun Nasution SUMUT
3 Aga Kartiwa DKI JAYA 62 Hendra Wijaya DKI JAYA
4 Agung JATENG 63 Hery Agung JATENG
5 Akbar Buchari SUMUT 64 Hidayat M LAMPUNG
6 Akbar Hadianto (A) DKI JAYA 65 Hutomo MP DKI JAYA
7 Alexander F SUMUT 66 I Budi Utama DKI JAYA
8 Andi Barata DKI JAYA 67 Iject SUMUT
9 Andi Indrakusuma DKI JAYA 68 Indra Prasetyo M DKI JAYA
10 Andre DG Poetra DKI JAYA 69 Indra Rukmana DKI JAYA
11 Andri SA DKI JAYA 70 Ir. H Sudarman DKI JAYA
12 Andy Jachmoon SUMUT 71 Irfansyah (A) SLS
13 Anthonius AngkaW JABAR 72 Irsan Gading DKI JAYA
14 Anthony Walker DKI JAYA 73 Irvan Gading DKI JAYA
86 / 98

15 Ari Harjojudanto DKI JAYA 74 Irwan Gading SUMUT


16 Arief A Harahap SUMUT 75 Ismail Johan DKI JAYA
17 Arief Indiarto DKI JAYA 76 James Sanger DKI JAYA
18 Arsa Widitiarsa DKI JAYA 77 Jhon Agus DKI JAYA
19 Aswin Bahar DKI JAYA 78 Johny Pramono DKI JAYA
20 Aswin Nasution DKI JAYA 79 Ledy Kurnadi DKI JAYA
21 Bambang Hartono DKI JAYA 80 Lendi Pondaag JATIM
22 Bari Bintang DKI JAYA 81 Mago Sarwono SULSEL
23 Beng Soeswanto DKI JAYA 82 Marsha Ariobimo DKI JAYA
24 Benny Kurnadi DKI JAYA 83 Maya AW (WNT) DKI JAYA
25 Billy Marbun SUMUT 84 Millie Desky (WNT) SUMUT
26 Boy Haryanto DKI JAYA 85 Muhammad Gufron SUMUT
27 Budiansyah SUMSEL 86 Nicky Chonadi DKI JAYA
28 Budiman A JATIM 87 Okky Herwanto DKI JAYA
29 Bugi Anggoro DKI JAYA 88 Pratikto Singgih DKI JAYA
30 Chandra Alim DKI JAYA 89 Rahmad A Santo SULSEL
31 Chendra Sentosa JABAR 90 Reza Abda'oe DKI JAYA
32 Chepot H Wiano DKI JAYA 91 Reza Fachri SUMUT
33 Dadang Taruna DKI JAYA 92 Reza Pribadi DKI JAYA
34 Dandy Rukmana DKI JAYA 93 Ria Sungkar (WNT) DKI JAYA
35 Deddy Aulia DKI JAYA 94 Ricardo Gelael (A) DKI JAYA
36 Deddy Madradi DKI JAYA 95 Richard Wuisan DKI JAYA
37 Devide Vecchi JATIM 96 Rifat Sungkar (A) DKI JAYA
38 Deyu DKI JAYA 97 Rizal Sungkar (A) DKI JAYA
39 Dian Gondokusumo DKI JAYA 98 Robert Silitonga DKI JAYA
40 Dicky P DKI JAYA 99 Roy Nirwan KALTIM
41 Didi Arifin DKI JAYA 100 Rudy Wendy S SUMUT
42 Dodock CH JATIM 101 Sadikin Aksa (A) SULSEL
43 Dolly Indra Nasution DKI JAYA 102 Shendy Heryadi JABAR
44 Donny SQ DKI JAYA 103 Shugeriawan DKI JAYA
45 Eddy WS SUMUT 104 Sidarto SA DKI JAYA
46 Enie Aryani (WNT) DKI JAYA 105 Sinyo Haryanto JATENG
47 Erwin Mancha DKI JAYA 106 Subhan Aksa (A) SULSEL
48 Fajar Menanti RIAU 107 TB Adhi DKI JAYA
49 Farid Sungkar DKI JAYA 108 Teddy Wibowo DKI JAYA
50 Faried Thalib DKI JAYA 109 Tinton Soeprapto DKI JAYA
51 Fauzy Aljufrie DKI JAYA 110 Tonny Hardianto DKI JAYA
52 Ferry SA JABAR 111 Utomo P DKI JAYA
53 Fian Nasution SMU 112 Yaldi Indra JABAR
54 Firdaus Hikmi SUMSEL 113 Yama Sarwono DKI JAYA
55 Firman Boy DKI JAYA 114 Yatie Pirngadi (WNT) DKI JAYA
56 Gandi H DKI JAYA 115 Yoseph Suryanto DKI JAYA
57 Gerry Rosanto JATIM 116 Yudhistira DKI JAYA
58 Gunawan DKI JAYA 117 Yuhendri Dodi LPG
59 Harri Prastomo M DKI JAYA
87 / 98

SEEDED A SPRINT RALLY 2010


No. Nama Pengda Putaran Rank Tahun
1 AKBAR HADIANTO DKI NAS 2 2009
2 BENNY LAUTAN SMU NAS 4 2008
3 DIAN AP HARAHAP SMU NAS 5 2009
4 DODI SMU NAS 3 2009
5 IJECK SMU NAS 1 2008
6 RICARDO GELAEL DKI NAS 5 2008
7 RIFAT SUNGKAR DKI 1 3 2008
8 RIZAL SUNGKAR DKI 2 3 2008
9 ROY NIRWAN KTI NAS 3 2008
10 SEAN GELAEL DKI NAS 4 2009
11 SUBHAN AKSA SLS NAS 1 2009

PENGEMUDI SEEDED B & (A) SPRINT RALLY 2010


NO NAMA PENGDA NO NAMA PENGDA
1 A Mudzofar DKI JAYA 111 Indra Rukmana DKI JAYA
2 Ade Radikto DKI JAYA 112 Indra Tanaya DKI JAYA
3 Aditya Aryadiepa DKI JAYA 113 Irawan Adikusuma JABAR
4 Adwitya Amandio JABAR 114 Irfansyah Razak SLS
5 Aga Kartiwa DKI JAYA 115 Irman Taufik DKI JAYA
6 Agien Sugianto JATIM 116 Irsan Gading DKI JAYA
7 Agung JATENG 117 Irvan Gading DKI JAYA
8 Agus Budiman DKI JAYA 118 Irwan Gading SUMUT
9 Akbar Hadianto (A) DKI JAYA 119 Irwanto DKI JAYA
10 Alexander F SUMUT 120 Ismail Johan DKI JAYA
11 Amsar Ramzy SMU 121 Ismail Wijaya DKI JAYA
12 Ananda Mikola DKI JAYA 122 Iwan Toro LAMPUNG
13 Andi Barata DKI JAYA 123 Jamal Sungkar DKI JAYA
14 Andra Fahreza KALTIM 124 James Sanger DKI JAYA
15 Andre DG Poetra DKI JAYA 125 Jeffry DKI JAYA
16 Andri Indra Kusuma DKI JAYA 126 Jhon Agus DKI JAYA
17 Andri SA DKI JAYA 127 Johny Pramono DKI JAYA
18 Andy Jachmoon SUMUT 128 Kemal Agus Mulia DKI JAYA
19 Andy Limbong SUMUT 129 Kiki Desky SMU
20 Anthonius Angkawijaya JABAR 130 Kukrit SW JATENG
21 Anthony Situmorang DKI JAYA 131 Kusuma Hasim DKI JAYA
22 Anthony Walker DKI JAYA 132 Ledi Kurnadi DKI JAYA
23 Anto Soeprapto DKI JAYA 133 Lendy Pondaag JATIM
24 Anton JABAR 134 M Andrew Awal DKI JAYA
25 Ari Harjojudanto DKI JAYA 135 M Aprilianto (Bobo) DKI JAYA
26 Arief A Harahap SUMUT 136 M Bintang DKI JAYA
27 Arief Indiarto DKI JAYA 137 Maher Algadrie DKI JAYA
28 Arsa Widitiarsa DKI JAYA 138 Marsha Ariobimo DKI JAYA
29 Aswin Bahar DKI JAYA 139 Maya AW DKI JAYA
88 / 98

30 Aswin Nasution DKI JAYA 140 Michael Andreas DKI JAYA


31 Bambang Hartono DKI JAYA 141 Millie Desky SMU
32 Bari Bintang DKI JAYA 142 Muhammad Gufron SUMUT
33 Barto S DKI JAYA 143 Mukhlis Fanzuri DKI JAYA
34 Beng Soeswanto DKI JAYA 144 N Alamsyah DKI JAYA
35 Benny Budiman DKI JAYA 145 Nicky Chonadi DKI JAYA
36 Benny Kurnadi DKI JAYA 146 Nieko MY DKI JAYA
37 Benny Lautan (A) SUMUT 147 Oky Harwanto DKI JAYA
38 Benny Panjaitan LAMPUNG 148 Pare Soemole DKI JAYA
39 Berryl ES JATIM 149 Peter MC Murray DKI JAYA
40 Bob Irawan DKI 150 Piri Sudjarwo DKI JAYA
41 Boy Haryanto DKI JAYA 151 Pitter DKI JAYA
42 Boy Martono JATIM 152 Pradana Agusta P DKI JAYA
43 Budhiman A JATIM 153 Pratikto Singgih DKI JAYA
44 Budi Anggoro DKI JAYA 154 Rahmad A Santo SULSEL
45 Budi Haryono DKI JAYA 155 Rally Marina DKI JAYA
46 Budiansyah SUMSEL 156 Raymond Pribadi DKI JAYA
47 Budiarto JATIM 157 Reza Abdaoe DKI JAYA
48 Chandra Alim DKI JAYA 158 Reza Fachri SUMUT
49 Chendra Santoso JABAR 159 Reza Pribadi DKI JAYA
50 Chepot H Wiano DKI JAYA 160 Ria Sungkar DKI JAYA
51 Chiechie Suhendar JABAR 161 Ricardo BNW JABAR
52 Dadang Taruma DKI JAYA 162 Ricardo Gelael (A) DKI JAYA
53 Dade Nasution SMU 163 Richard Wuisan DKI JAYA
54 Dandy Rukmana DKI JAYA 164 Ricky Nelson DKI JAYA
55 Davide Veechi JATIM 165 Riezka Donalsha SMS
56 Deddy Aulia DKI JAYA 166 Rifat Sungkar (A) DKI JAYA
57 Deddy Madradi DKI JAYA 167 Riza Irham DKI JAYA
58 Denny YCH LAMPUNG 168 Rizal Robin DKI JAYA
59 Deyu DKI JAYA 169 Rizal Sungkar (A) DKI JAYA
60 Dian AP Harahap (A) SMU 170 Robby Harahap SMU
61 Dian Gondokusumo DKI JAYA 171 Robert Daniel DKI JAYA
62 Dicky P DKI JAYA 172 Robert Silitonga DKI JAYA
63 Didi Arifin DKI JAYA 173 Ronny Eman DKI JAYA
64 Didi Hardianto DKI JAYA 174 Roy Nirwan (A) KALTIM
65 Didi SK DKI JAYA 175 Rudy Wendy S SUMUT
66 Dio Nasutian DKI JAYA 176 S Wahyu DKI JAYA
67 Doddy Hardjito DKI JAYA 177 Sadikin Aksa SULSEL
68 Dodi (A) SMU 178 Sagara B Harahap DKI JAYA
69 Dodock CH JATIM 179 Salamo Otto DKI JAYA
70 Dolly Indra Nasution DKI JAYA 180 Sara AF DKI JAYA
71 Donny SQ DKI JAYA 181 Sarsito SA DKI JAYA
72 Eddy WS SUMUT 182 Sean Gelael (A) DKI
73 Egon Nasution SMU 183 Shendy Heryadi DKI JAYA
74 Eka Djanaka JABAR 184 Shugeriawan DKI JAYA
75 Eko Lurianto DKI JAYA 185 Sidarto SA DKI JAYA
89 / 98

76 Enny Aryanie DKI JAYA 186 Sinyo Haryanto JATENG


77 Ervan Nuryakin DKI JAYA 187 Sofyan Nasution SMU
78 Erwin Mancha DKI JAYA 188 Sonny Sudarsono DKI JAYA
79 Fajar Menanti RIAU 189 Steffi Billianto DKI JAYA
80 Farid Sungkar DKI JAYA 190 Subhan Aksa (A) SULSEL
81 Faried Thalib DKI JAYA 191 Sultan Djorghi DKI JAYA
82 Fauzi Aljufrie DKI JAYA 192 Taufikurrahman DKI JAYA
83 Febril Suhud JABAR 193 TB Adhi DKI JAYA
84 Ferry SA JABAR 194 Teddy Wibowo DKI JAYA
85 Fian Nasution SUMUT 195 Theo DT JATIM
86 Firdaus Hikmi SUMSEL 196 Tinton Soeprapto DKI JAYA
87 Firman Boy DKI JAYA 197 Tjuk Setyiohadi JATENG
88 Fredy R JABAR 198 Tommy BSH JATENG
89 Gandhi H DKI JAYA 199 Tommy Santoso DKI JAYA
90 Gandi JABAR 200 Tony Hardianto DKI JAYA
91 Gerry Rusanto JATIM 201 Tossy Suhardiman DKI JAYA
92 Gunawan DKI JAYA 202 Tubagus MB JABAR
93 H Sudarman Ir DKI JAYA 203 Uke Noviansyah DKI JAYA
94 Hadaris LAMPUNG 204 Uswaldy Febrianto DKI JAYA
95 Hadi Wibawa DKI JAYA 205 Utomo P DKI JAYA
96 Hardi Sitorus DKI JAYA 206 Valentino Lumintang DKI JAYA
97 Haris Gondokusumo DKI JAYA 207 Vinot Dodani DKI JAYA
98 Harri Prastomo M DKI JAYA 208 Wahyu DKI JAYA
99 Harun Dalimunthe SUMUT 209 Wie Wie Rianto DKI JAYA
100 Harun Nasution SUMSEL 210 Winner Limbong SUMUT
101 Haudinata TS DKI JAYA 211 Wiwis DKI JAYA
102 Hendra Wijaya DKI JAYA 212 Yahdi K Harahap SUMUT
103 Henny S Kuntoyo DKI JAYA 213 Yaldi Indra JABAR
104 Herry Agung S JATENG 214 Yama Sarwono DKI JAYA
105 Hidayat M LAMPUNG 215 Yati Pirngadi DKI JAYA
106 Hutomo MP DKI JAYA 216 Yoseph Suryanto DKI JAYA
107 I Budi Utama DKI JAYA 217 Yudhi DKI JAYA
108 Ibrahim Latief DKI JAYA 218 Yudhistira DKI JAYA
109 Ijeck (A) SUMUT 219 Yuriandi Siregar SUMUT
110 Indra Prasetyo M DKI JAYA
90 / 98
91 / 98

PERATURAN PELENGKAP PERLOMBAAN

UMUM
Rally ini akan berlangsung dengan peraturan yang mengikuti ISC berikut
Lampirannya, General Prescription, dan Peraturan Perlombaan Rally & Sprint IMI
dan Peraturan Pelengkap ini

INDEX

JADWAL
- Pembukaan pendaftaran
- Penutupan pendaftaran
- Penerbitan buku route, peta dan rally guide 2
- Penutupan pembelian bahan bakar
- Penutupan perincian navigator
- Awal survey
- Melengkapi pendaftaran
- Media center dibuka
- Briefing untuk tim manager
- Briefing untuk dokter
- Briefing untuk pilot helikopter
- Akhir survey
- Shakedown
- Rapat pengawas perlombaan pertama
- Konfrensi pers pre-event
- Pemeriksaan administrasi
- Scrutineering, sealing, marking
- Pengumuman starting list day 1
- Acara start rally
- Pengumuman starting list day 2
- Pengumuman starting list day 3
- Pengumuman hasil akhir
- Pembagian hadiah
- Scrutineering akhir
- Konfrensi pers

1. UMUM
1.1 Tempat dan jadwal acara
1.2 Nama kejuaraan
1.3 Nomor kejuaraan nasional
1.4 Lokasi dari rally headquarter
1.5 Lokasi start dan finish
1.6 Lokasi parc ferme tiap day
1.7 Lokasi tiap service park
1.8 Lokasi ruang media

2. PENYELENGGARA
2.1 Nama penyelenggara (OC)
2.2 Alamat dan perincian
2.3 Susunan penyelenggara (OC)
92 / 98

2.4 Pengawas perlombaan


2.5 Pengamat
2.6 Susunan panitia, penghubung peaerta, petugas media dan petugas
keamanan (RC)

3. PENDAFTARAN
3.1 Pembukaan dan penutupan pendaftaran
3.2 Prosedur pendaftaran
3.3 Jumlah pendaftar dan grup dan kelas
3.4 Biaya pendaftaran dan perinciannya
3.5 Cara pembayaran
3.6 Pengembalian biaya pendaftaran

4. ASURANSI

5. IKLAN DAN PROMOSI

6. BAN

7. BAHAN BAKAR
7.1 Prosedur pembelian
7.1 Distribusi selama rally berlangsung

8. SURVEY
8.1 Prosedur pendaftaran
8.2 Jadwal
8.3 Ketentuan dan peraturan
8.4 Kecepatan

9. PEMERIKSAAN ADMINISTRASI
9.1 Lokasi
9.2 Jadwal
9.3 Dokumen yang diperiksa

10. SCRUTINEERING, SEALING DAN MARKING


10.1 Lokasi
10.2 Jadwal
10.3 Peraturan nasional

11. PERATURAN-PERATURAN
11.1 Prosedur Ceremonial Start
11.2 Sistim dan prosedur start
11.3 Boleh lapor lebih awal (BLA) pada ahir day
11.4 Petugas-petugas
11.5 Prosedur Super SS
11.6 Prosedur khusus lainnya
11.7 Prosedur finish rally
93 / 98

12. SHAKEDOWN
12.1 Peraturan shakedown
12.2 Lokasi
12.3 Jadwal

13. HADIAH-HADIAH
13.1 Acara pembagian hadiah
13.2 Daftar hadiah

14. RESULT
14.1 pengumuman hasil akhir

15. PROTES
15.1 Biaya protes
15.2 Naik banding

LAMPIRAN 1 ITINERARY
LAMPIRAN 2 NAMA DAN PHOTO CRO
LAMPIRAN 3 NOMOR PESERTA DAN IKLAN
LAMPIRAN 4 KEBIJAKSANAAN PENYELENGGARA
94 / 98

LAPORAN PENGAWAS PERLOMBAAN

Nama Perlombaan Pendaftar


Tgl.-Putaran - Tahun Starter
Penyelenggara Finisher

KEPUTUSAN BUKAN PROTES


NO. KEPUTUSAN KETERANGAN
95 / 98

KEPUTUSAN ATAS PROTES


NO. ISI PROTES ATAS KETERANGAN/
NO. KEPUTUSAN

, - - 2010
PENGAWAS PERLOMBAAN
1. 2. 3.
96 / 98

LAPORAN PENGAMAT

Nama Perlombaan :
Tgl Pelaksanaan :
Putaran - Tahun :
Penyelenggaran :
Pendaftar : Pengamat :
Starter :
Finisher :
Jumlah SS : Tanda Tangan :
Total Jarak SS :
97 / 98

FORMULIR NO.KW Grup Kelas Kateg. NoStart


SCRUTINEERING

PESERTA NAMA IJIN START BERLAKU


PILOT
NAVIGATOR
KENDARAAN
STNK NO. NO. CHASIS
BERLAKU S/D NO. MESIN
MERK BERAT KENDARAAN
TYPE BERAT MINIMUM
TAHUN GRUP
GRUP GR2 GRUP A,N,N16,S,J
MESIN DIAMETER MM INTERIOR
LANGKAH MM EXTERIOR
KAPASITAS CC PENGAPIAN
BLOK MESIN ASLI REBORE
CYLINDER HEAD ASLI COOLING
INTAKE MANIFOLD TAMPAK SAMA SYSTEM
GEAR BOX ASLI CARBURETOR
INTERIOR LENGKAP TURBO MM
EXTERIOR EXHAUST
KELENGKAPAN TRANSMISI
SABUK PENGAMAN SUSPENSI
ROLL CAGE/BAR RODA &BAN
HELM FUEL TANK
PEMADAM API SESUAI
PEMUTUS ARUS HOMOLOGATION

Formulir ini saya isi dengan sebenar-benarnya Waktu scrutineering jam:


dan saya bertanggung jawab akan data-data tsb.

, - - 2010
Pilot,
Mengetahui Scrutineer,

( ) ( )
98 / 98

GUDANG GARAM RALLY FORMULIR PENDAFTARAN


OF SENTUL 2010
NO. KWIT. NO. START

GRUP KELAS KATEGORI

DRIVER NAVIGATOR

Nama : _____________ ______________


SIM No. : _____________ ______________
KIS No. : _____________ ______________
Pengda IMI : _____________ ______________
Kategori : NS/SdA/SdB NS/SdA/SdB

Tanda Tangan _____________ ______________

Kendaraan : Pendaftar :
Merk : _________________
Type : _________________ Pendaftar : ______________
Tahun & CC : _________________ Tim : ______________
STNK No. : _________________ Tanda Tangan : ______________

GUDANG GARAM RALLY TANDA PENGENAL


OF SENTUL 2010

DRIVER NAVIGATOR

KENDARAAN
Merk :
Type :
Tahun
CC :

: Jakarta, _________________
Chief Scrutineer

Nama
KIS No. NO. START
Tanda Tangan

GOL DARAH

Anda mungkin juga menyukai