Anda di halaman 1dari 49

Draft Peraturan ( 15 Mei 2023 )

PENYELENGGARA : GENTA AUTO & SPORT

TANGGAL : 19 – 20 MEI 2023

LOKASI : Sirkuit Bukit Peusar - Tasikmalaya

SK IMI :
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

SUSUNAN PANITIA :

Penanggung jawab : Genta Auto & Sport

Organizing Committee
Ketua : Mariachi
Sekretaris : Alvian Iskandar
Bendahara : Anna Gunawan
Perijinan : Abed Nego
Umum : Setiono
Race Direction
Race Director : Dadan HP
Safety Officer :
Promotor : Ivan Harry
Racing Committee
Pimpinan Lomba : Jim Sudaryanto (SL-B.1001-21)
Sekretaris Lomba : Tomi Wijanarko ( A. 1005.25 )
Safety Sirkuit : Haryanto
Koord. Marshall : Oka
Marshall : Oka Tristiyoga
Koord. Sirkuit : Nafrikan
Sirkuit & Property : Ratno, Anto kudus
Scrutineering : Remon Gunawan
Ass. Scrutineering : Komenk
Kamar Hitung : MBG
Entertain : Nana
Crew : Genta Support Team
Team Medis : PMI
Keamanan : Polres Setempat

2
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

PENDAFTARAN
1. Pendaftaran via website https://supermoto.superlive.id/
ditutup pada hari Selasa jam 23.00 WIB, harap bukti
transfer di Upload H-2 dengan biaya Rp 300.000,- (Tenda
Paddock terbatas, DILARANG membawa paddock sendiri)
Untuk Kelas Rookie Pendaftaran Rp. 250.000,-
2. Pendaftaran diluar jadwal diatas dengan biaya Rp.
1.000.000,- dan Kelas Rookie Rp. 500.000
3. Nomor start diprioritaskan bagi peserta di kelas utama yang
memiliki point tertinggi.
Contact person:
GENTA AUTO & SPORT : NO HP. 08161907588
4. Pembayaran dengan transfer harap disertai berita berisi
nama lengkap asli pembalap dan kota asal sebagai referensi
pembayaran serta alamat email untuk konfirmasi bahwa
pembayaran diterima.
5. Registrasi ulang dan pengambilan atribut pada hari Jumat
09.00-15.00 WIB di lokasi.

SCRUTINEERING

1. Scrutineering akan dimulai hari Jumat pukul 09.00 WIB –


17.00 WIB.
2. Kendaraan yang dipakai dalam kompetisi harus telah
melewati pemeriksaan mesin sebelum mengambil bagian
dalam latihan, kualifikasi atau balap. Sticker Scrut akan
ditempelkan pada body kendaraan yang mudah terlihat
oleh petugas untuk menunjukkan bahwa kendaraan telah
diperiksa.

3
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

3. KIS/Kwitansi KIS wajib ditunjukkan saat scrutineering. (KIS


dapat diurus langsung di lokasi)
4. KIS yang berlaku adalah KIS SUPERMOTO ( C2 )
5. Pada saat Scrutineering harus membawa Helm, Wearpack,
Sepatu, Sarung Tangan untuk diperiksa Kelayakannya.
6. Pemeriksaan kelayakan akan dilakukan selama proses
scrut, mesin yang mengalami kerusakan kecelakaan dalam
latihan atau balap harus melalui scrut ulang sebelum
berlomba lagi.
7. Kepada setiap pemenang kompetisi juara 1-5 akan
dilaksanakan pemeriksaan mesin oleh Juri dan Pimpinan
Lomba. Apabila ditemukan kecurangan diantara kendaraan
1-5 maka juara 6 dst secara otomatis naik sesuai dengan
peringkatnya (Pembongkaran mesin Khusus kelas TRAIL
175 ditentukan saat briefing peserta)
8. Keputusan pembongkaran mesin kendaraan sepenuhnya
menjadi wewenang RACE DIRECTION dengan persetujuan
Pimpinan Lomba dan Pengawas.
9. Pembongkaran mesin tidak dilakukan apabila seluruh
pemenang yang masuk ke parcferme sepakat untuk tidak
dibongkar (secara tertulis).
10. Juara UMUM 1 – 3 kelas FFA 250 wajib bongkar mesin pada
putaran terakhir.
11. Kendaraan pemenang akan dimasukkan dalam area
Parcferme didampingi anggota team/crew pembalap
dibawah kendali team Scrutineering.
12. Bilamana ditemukan kecurangan atau pelanggaran spek
maka juara dapat dianulir walaupun peserta sudah lolos
scrut awal.

4
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

PESERTA
1. Peserta wajib memiliki KIS dan berumur 18 keatas.
2. Peserta diwajibkan memakai wearpack.
3. Peserta diwajibkan memakai sarung tangan (Boleh yang
type RR atau MX tapi harus ada protector di bagian Telapak
Tangan.
4. Peserta diwajibkan memakai sepatu khusus MX atau
Roadrace
5. Peserta wajib memakai helm type motocross + goggle atau
type Supermoto.
6. Setiap peserta boleh mengikuti beberapa kelas yang
berbeda dengan memakai motor sesuai dengan kelas dan
kategori peserta.
7. Pergantian peserta/kendaraan sesudah Scrutineering,
sebelum QTT, setelah official Practice dikenakan denda
Rp.50.000,- (harus sesuai dengan motor dan kategori
pesertanya) apabila sudah mulai moto 1 tidak
diperkenankan.
8. Penentuan kategori peserta adalah wewenang mutlak dari
pimpinan lomba dengan pertimbangan dari team verifikasi
yang terdiri dari panitia, wakil komunitas dan IMI.

Hukuman pemecatan/diskualifikasi akan diberikan kepada


Pembalap atas pelanggaran-pelanggaran baik yang dilakukan
oleh peserta dan juga angota team (Manager dan Crew) sebagai
berikut :
1. Memberikan keterangan palsu dalam formulir
pendaftaran.
2. Menjalankan kendaraan di dalam Lintasan berlawanan
Arah.
5
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

3. Merokok di area Waiting Zone


4. Melakukan gerakan/ manuver / tindakan yang
membahayakan pembalap lainnya
5. Tidak mentaati perintah Panitia sebelum, selama dan
sesudah perlombaan.
6. Melakukan tindakan-tindakan yang dianggap tidak
sportif dan merugikan umum baik sebelum, selama
maupun sesudah perlombaan berlangsung.
7. Tidak menghiraukan perintah berhenti dari pimpinan
perlombaan.
8. Berkelahi sesama pembalap atau bertindak kasar
terhadap Panitia.
9. Membawa atau menggunakan obat terlarang, obat
perangsang dan sebagainya.
10. Tidak dapat menunjukan Kartu Ijin Start ( KIS )
11. Tidak lulus pada waktu Scrutineering ulang.
12. Melakukan tindakan melawan petugas Panitia, Pimpinan
Perlombaan, Juri dan Petugas Lainnya.
13. Pit Crew, Manager ataupun Mekanik yang terlibat atau
mengakibatkan keributan pada saat perlombaan.
14. Dilarang memasang / menggunakan materi yang terkait
Kompetitor Sponsor, Politik / SARA di area event

Apabila terjadi keributan yang dilakukan oleh PIT Crew,


Mekanik atau Manager akan berakibat diskualifikasi bagi
pembalapnya dan juri dapat mengusulkan untuk sanksi
skorsing baik bagi pembalap maupun team.

6
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

PESERTA ASING

1. Untuk pembalap asing yang akan mengikuti kejuaraan di


Indonesia, Sesuai dengan Peraturan Nasional Olahraga
Kendaraan Bermotor ( PNOKB ) IMI, pembalap asing harus
memiliki KIS Internasional serta dilengkapi dengan Start
Permission yang diterbitkan ASN negaranya.
2. Pembalap asing yang bertanding diindonesia langsung
mendapat kategori PRO.
3. Pembalap asing yang memiliki KIS dan KTA yang mengikuti
kejuaraan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE tidak
berhak untuk mendapatkan Hadiah Juara Umum.

KATEGORI PESERTA

1. SENIOR
Kriteria pembalap Senior adalah sebagai berikut :
Pembalap Motocross dengan kategori MX 1, MX 2 dan MX
2 Novice
Pembalap Grasstrack dengan kategori Senior
Pembalap Balap Motor dengan kategori Expert

2. JUNIOR
Kriteria pembalap Junior adalah sebagai berikut :
 Pembalap Motocross dengan kategori MX 125
junior
 Pembalap Grasstrack Yang berusia min 18 tahun
7
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

 Pembalap Balap Motor yang berusia min 18 tahun


3. ROOKIE
 Pembalap yang berusia min 18 tahun.
 Kriteria pembalap Rookie adalah pembalap yang
tidak termasuk dalam kategori Senior maupun
Junior.
 Juara 1 Umum ( Total Point Selama 1 Tahun ) dari
peserta Kelas Trail 175 Rookie wajib naik ke kelas
dgn kategori JUNIOR.

4. MASTER
 Ex-Pembalap yang tidak aktif selama 3 tahun terakhir
atau masih aktif di kelas pendukung (bukan di kelas
utama) di kategori Motocross, Roadrace, Grasstrack,
serta event–event resmi Roda Dua yang memperoleh
Rekomendasi IMI, baik IMI pengprov maupun IMI Pusat
pada tingkat kejurda, kejurnas maupun kejuaraan
internasional. Kecuali pada event SUPERADVENTURE
SUPERMOTO Race.
 Berumur minimal 35 tahun pada tahun 2023.

KATEGORI KELAS
1. FFA
 SPESIFIKASI MESIN,BAN,DLL LIHAT DI HALAMAN 39

2. TRAIL 175
 SPESIFIKASI MESIN,BAN,DLL LIHAT DI HALAMAN 40 – 45
 Sepeda motor basic trail produksi dalam negeri (bukan
motor build up), mesin sesuai bawaan pabrik,
8
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

memenuhi unsur keselamatan, rem depan dan belakang


bekerja sempurna, tidak terdapat ujung tajam yang
menonjol (handle kopling dan rem), knalpot dilengkapi
peredam suara/silencer, diperbolehkan memperkuat
rangka /chassis.
3. TRAIL 250
 SPESIFIKASI MESIN,BAN,DLL LIHAT DI HALAMAN 45 – 47

KELAS DILOMBAKAN

KELAS UTAMA :

1. FFA 250
 Sepeda motor MX dan SM kapasitas maksimal (Liat
SPESIFIKASI MESIN di halaman 39).
 Kategori Peserta Senior dan junior

2. TRAIL 175 OPEN


 Kapasitas mesin (Liat SPESIFIKASI MESIN Di Halaman
40 – 45)
 Kategori Peserta Senior, Junior, Rookie, dan Master

3. TRAIL 175 JUNIOR


 Kapasitas mesin ( Liat SPESIFIKASI MESIN DI Halaman
40 – 45 )
 Kategori Peserta Junior dan Rookie

9
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

KELAS PENDUKUNG :

1. FFA 450
 Sepeda motor MX dan SM kapasitas maksimal (
Liat SPESIFIKASI MESIN DI Halaman 39 )
 Kategori peserta Senior, junior dan master

2. TRAIL 250 OPEN


 Kapasitas mesin ( Liat SPESIFIKASI MESIN ke
Halaman 45 – 47 )
 Kategori Peserta Senior, junior, Rookie,dan
Master
3. TRAIL 175 ROOKIE
 Kategori peserta umum yang belum pernah
mengikuti Balap Supermoto
4. TRAIL 175 MASTER
 Kategori Pembalap non aktif minimal 3 tahun,
usia minimum 35 tahun.
5. FFA 450 MASTER
 Sepeda motor MX dan SM kapasitas maksimal 450
cc (4 tak) dan 250 cc (2 tak).
 Kategori Pembalap non aktif minimal 3 tahun,
usia minimum 35 tahun.

10
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

PERLOMBAAN

1. Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE


dapat terdiri dari beberapa / berbagai nomor lomba
(race) yang diadakan 1 hari atau lebih berturut-turut.
2. Pada umumnya setiap nomor lomba (race) diadakan
khusus untuk satu kelas tertentu. Tetapi apabila hal
tersebut tidak mungkin dilaksanakan, balap untuk
beberapa kelas dapat diadakan secara serentak /
bersama dalam satu nomor lomba (race).
3. Sirkuit SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE berupa
full lintasan aspal/beton.
4. Handicap pada lintasan aspal berupa papan jumping

TANDA-TANDA BENDERA

1. Penggunaan Bendera.
Tanda-tanda Bendera harus selalu dipergunakan baik
selama latihan-latihan maupun perlombaan. Baik yang
diperuntukan sebagai alat informasi maupun instruksi
kepada rider. Semua bendera harus diperlihatkan dengan
cara dilambaikan.

11
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

2. Bendera-Bendera yang dipergunakan untuk memberikan


Informasi

 Bendera Start
Bendera bergambar logo/lambang IMI atau Sponsor.
Dipergunakan untuk memulai balapan dan latihan.
Dapat digunakan jika lampu start tidak berfungsi.

 Bendera Finish
Bendera dengan pola kotak-kotak berwarna Hitam dan
Putih. Dipergunakan untuk menghentikan balapan dan
latihan. Melewati bendera finish hanya boleh 1(satu)
kali.

 Bendera Finish dan Bendera Biru


Bendera Finish bersama dengan Bendera Biru di garis
Finish, apabila terjadi persaingan yang ketat saling
mendahului diantara sesama rider di lap terakhir
sebelum garis Finish. Agar masing-masing rider tidak
saling menutup jalur balap lawannya.

 Bendera Hijau
Berarti Lintasan dalam kondisi aman. Bendera harus
diperlihatkan di setiap pos petugas bendera, di setiap
lap pertama latihan resmi dan lap pemanasan, untuk
tahap pengenalan lintasan.
Bendera ini harus segera diperlihatkan di setiap pos
petugas Bendera, setelah kecelakaan yang
mengharuskan dipergunakannya Bendera Kuning.

12
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Ketika pintu keluar Pit-Lane dibuka, Bendera ini harus


dilambaikan di pintu keluar Pit-Lane.

 Bendera Kuning dengan Garis Strip Merah


Bendera dengan 3 buah strip Kuning dan 2 buah strip
Merah Vertikal, masing-masing strip dengan lebar sama.
Berarti Lintasan licin, yang disebabkan oleh sesuatu
selain hujan. Bendera harus diperlihatkan di setiap pos
petugas Bendera.

 Bendera Putih dengan Silang Merah


Berarti gerimis turun di bagian lintasan ini. Bendera
harus diperlihatkan di setiap pos petugas Bendera.

 Bendera Putih dengan Silang Merah dan Bendera


Kuning dengan Garis Strip berwarna Merah
Berarti hujan di bagian lintasan ini. Bendera harus di
setiap pos petugas Bendera.

 Bendera Biru
Berarti akan segera didahului. Bendera harus
diperlihatkan di setiap pos petugas Bendera.
Selama latihan, rider yang akan didahului harus tetap
konsentrasi dijalur balapnya, dan berangsur-angsur
mengurangi kecepatannya karena akan didahului oleh
rider yang lebih kencang.
Selama balapan, rider harus memberikan kesempatan
untuk didahului oleh rider yang lebih kencang di
kesempatan pertama.
13
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Setiap pelanggaran atas peraturan ini, akan


mengakibatkan jatuhnya sanksi denda, diskualifikasi,
atau pembatalan point kejuaraan yang berhasil
diraihnya.

 Bendera Kuning
Merupakan bendera tanda bahaya yang diperlihatkan
satu buah jika ada bahaya di lintasan dan sekaligus dua
buah jika ada peserta atau motor yang terlibat
kecelakaan masih berada di dalam lintasan
(menghalangi lintasan), berarti perintah untuk
mengurangi kecepatan dan siap untuk berhenti serta
dilarang keras mendahului rider lain, sampai dengan
Bendera hijau diperlihatkan.
Selama latihan, setiap pelanggaran dari peraturan ini
akan mengakibatkan pembatalan catatan waktu yang
ditempuh rider tersebut di lap pelanggaran itu terjadi.
Selama race, setiap pelanggaran dari peraturan ini akan
mengakibatkan jatuhnya sanksi diskualifikasi. Sanksi
dapat diperberat dengan sanksi denda dan suspensi.
Terkecuali rider tersebut dengan segera, setelah
mendahului rider lain, mengakui pelanggaran tersebut,
dengan mengangkat salah satu tangannya, dan
membiarkan rider yang di overtake kembali ke
depannya (memberi kesempatan untuk didahului
kembali).
Selama lap pemeriksaan akhir inspeksi lintasan, Bendera
ini harus dilambaikan di posisi yang tepat dan aman
selama latihan dan balapan.

14
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

 Bendera Merah
Bendera ini akan dilambaikan di lintasan, apabila ada
terjadi gangguan di lintasan selama balapan atau latihan
berlangsung.
Ketika pintu keluar Pit-Line ditutup, Bendera ini harus
diperlihatkan di pintu keluar Pit-Line. Rider tidak
diizinkan lagi keluar dari area Pit-Lane. Setiap
pelanggaran atas peraturan ini, akan mengakibatkan
jatuhnya sanksi denda, Diskualifikasi, pembatalan point
kejuaraan yang berhasil diraihnya atau suspensi.
Bendera Merah ini harus diperlihatkan di Starting Grid
setelah Warm-Up lap selesai dijalankan.
Bendera Merah selalu digunakan untuk menandakan
lintasan dalam kondisi ditutup.
Apabila terjadi kecelakaan yang mengakibatkan seorang
peserta tidak “bergerak” antara 10 – 15 detik maka
Bendera Merah akan segera dilambaikan di seluruh Pos
Bendera.

 Bendera Hitam
Bendera ini digunakan untuk perintah hanya untuk satu
rider, diperlihatkan bersama dengan papan no Start
rider tersebut. Rider tersebut harus segera berhenti di
Pit area dan tidak boleh melanjutkan lomba.
Setiap pelanggaran atas peraturan ini, akan
mengakibatkan jatuhnya sanksi denda, Diskualifikasi,
pembatalan point kejuaraan yang berhasil diraihnya
atau suspensi.

15
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

 Bendera Hitam dengan Bulatan penuh Jingga


(Diameter 40 cm)
Bendera ini digunakan untuk perintah hanya untuk satu
rider, diperlihatkan bersama dengan papan no Start
rider tersebut. Bendera ini menginformasikan ada
sesuatu masalah dengan kendaraan rider tersebut, yang
dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang
lain, dan rider tersebut harus dengan segera
meninggalkan lintasan.
Setiap pelanggaran atas peraturan ini, akan
mengakibatkan jatuhnya sanksi denda, Diskualifikasi,
pembatalan point kejuaraan yang berhasil diraihnya
atau suspensi.

 Bendera Hitam dengan Bulatan penuh Jingga dan


Bendera Kuning dengan Garis Strip berwarna Merah
Bendera-bendera ini digunakan untuk perintah hanya
untuk satu rider, diperlihatkan bersama dengan papan
no Start rider tersebut. Bendera ini menginformasikan
ada kebocoran cairan (oli, bahan bakar, air, dan
sebagainya) dengan kendaraan rider tersebut, yang
dapat membahayakan dirinya sendiri maupun orang
lain, dan rider tersebut harus dengan segera membawa
kendaraannya meninggalkan lintasan menuju pos
petugas yang terdekat.
Setiap pelanggaran atas peraturan ini, akan
mengakibatkan jatuhnya sanksi denda, Diskualifikasi,
pembatalan point kejuaraan yang berhasil diraihnya
atau suspensi.

16
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

 Bendera Putih
Berarti ada kendaraan lain di dalam lintasan, selain
kendaraan yang ikut berlomba. Bendera ini harus
dilambaikan, yang menandakan agar rider dapat
menghindari terjadinya tabrakan dengan kendaraan
tersebut.
Dilarang keras bagi rider untuk mendahului rider lain,
selama Bendera ini dilambaikan. Mendahului kendaraan
tersebut diperbolehkan. Bendera ini harus segera
dilambaikan sejak saat kendaraan tersebut melintasi Pos
tempat Petugas Bendera yang bersangkutan sampai
saat melintas 2 (dua) pos lintasan berikutnya.
Dan selanjutnya diganti dengan BenderaKuning yang
dilambaikan segera setelah kendaraan lain tersebut
berhenti di jalur balap.
Petugas yang berwenang mengatur kegiatan kendaraan-
kendaraan tersebut, harus memastikan bahwa petugas
lintasan yang bertugas di pos lintasan yang terletak “di
depan” jalur masuk kendaraan tersebut (dilihat dari
arah datangnya peserta yang sedang berlomba),
mengetahui bahwa ada kendaraan yang akan masuk
jalur balap.

LAMPU START
Bendera Start dapat diganti dengan seperangkat lampu Start
yang berwarna Merah (minimal 3 buah bola lampu) dan
terpasang pada Gerbang Start.

17
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

TATA CARA PERLOMBAAN

1. Free Practice (max. 30 menit dengan max. 30 riders)


2. Official Practice (max. 20 menit dengan max. 30 riders)
3. QTT / Time Practice (max. 20 menit dengan max. 30 riders)
4. Super Chrono (max. 10 menit, diikuti oleh 6 Top riders
dengan catatan waktu terbaik pada Sesi Time Practice)
dilaksanakan apabila peserta dalam 1 kelas lebih dari 10
riders
5. Warm-Up lap (2 putaran sebelum start)
6. Races (jumlah lap ditentukan saat Briefing peserta)

Grid Start
- Posisi Start (Grid), ditentukan berdasarkan catatan waktu
terbaik masing-masing rider dalam sesi QTT/Time Practice
dan Super Chrono.
- Dalam suatu nomor lomba / race yang terdiri dari beberapa
kelas yang digabungkan, posisi Start tetap ditentukan oleh
catatan waktu tiap rider dalam Time Practice, tanpa
memperhatikan kelasnya.

Grid position terbagi dalam baris / row , yang terdiri dari 3


grid.

Race menggunakan Sistem moto :


a. Grid position pada Race ke 1 adalah :
Grid ke 1-6 dari hasil SuperChrono dan grid ke 7 dst dari
hasil Time Practice.

18
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

b. Grid position pada Race berikutnya adalah dari hasil Race


sebelumnya.

Apabila peserta lebih dari 24 starter, maka peserta yang


mengikuti MOTO 1 dan MOTO 2 diambil dari hasil QTT
sebanyak 24 peserta dengan catatan waktu terbaik, diluar itu
dianggap gugur dan tidak dapat mengikuti balap.

Tata Cara Start :

1) Minimal 15 menit sebelum Warm-Up laps, peserta wajib


berada di waiting zone.
2) 10 menit sebelum Warm-Up laps, ditandai dengan signal
atau bunyi peluit, motor dalam kondisi mesin mati
didorong menuju grid start, diperbolehkan:
A. Menggunakan tyre warmer
B. Starting generator dengan max output 1 kilowatt.
C. Diperbolehkan melakukan penyetelan motor selain
mesin.
D. Dilarang melakukan pengisian bahan bakar.
E. Rider boleh didampingi oleh Team Manager, 2 orang
mekanik, dan umbrella girl.
F. Promotor Event, Komentator, Media dan Official yang
berkompeten diperbolehkan berada di Starting Grid.

3) 5 menit sebelum Warm-Up laps, pintu masuk dari Paddock


ke Waiting Zone ditutup, dan pintu keluar dari Waiting
Zone menuju Pit Lane masih dibuka.
Penalty dari keterlambatan memasuki Waiting Zone
adalah diskualifikasi.
19
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

4) 4 menit sebelum Warm-Up laps, diinformasikan melaui


sign board “4 menit” dan bunyi peluit.
Pintu keluar Waiting Zone ditutup.
Semua equipment seperti generator dan tyre warmer
harus dipindahkan dari starting grid.
5) 2 menit sebelum Warm-Up laps, diinformasikan melaui
sign board “2 menit” dan bunyi peluit.
Pintu keluar dari Waiting Zone menuju pit lane ditutup.
Rider memakai helm dan menyalakan mesin, kemudian
mekanik dan Umbrella Girl meninggalkan Starting Grid.
Rider yang mengalami masalah pada motornya harus
mendorong kembali menuju Pit Lane untuk diperbaiki.
Jika motor tersebut bisa diperbaiki sebelum rider terdepan
menyelesaikan 1 lap Warm-Up, maka rider tersebut dapat
mengikuti Lap warm up dan start sesuai dengan starting
gridnya.
Jika motor tersebut dapat diperbaiki setelah rider
terdepan menyelesaikan 1 lap Warm-Up, maka rider
tersebut tidak diperbolehkan mengikuti lap Warm-up dan
harus start dari pit lane, setelah mendapat instruksi dari
Pimpinan Perlombaan.
6) 1 menit sebelum Warm-Up laps, diinformasikan melaui
sign board “1 menit” dan bunyi peluit.
Semua meninggalkan Strating Grid, kecuali Official yang
berkepentingan.

20
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Tata Cara Warm-Up Lap

1) Rider melakukan Warm-Up sebanyak 2 lap,


meninggalkan starting grid baris demi baris atas
instruksi Pimpinan Perlombaan dengan lambaian 2
bendera merah.
2) Rider yang mengalami masalah motor memberi isyarat
dengan mengangkat tangan, dan setelah semua rider
meninggalkan Starting Grid, harus segera mendorong
motor menuju Pit Lane.
3) Jika motor tersebut bisa diperbaiki sebelum rider
terdepan menyelesaikan Warm-Up Lap, maka rider
tersebut dapat mengikuti Warm Up lap dan start sesuai
dengan starting gridnya.
4) Jika motor tersebut tidak dapat diperbaiki setelah rider
terdepan menyelesaikan Warm-Up Lap, maka rider
tersebut tidak diperbolehkan mengikuti Warm-up Lap
dan harus start dari Pit Lane, setelah mendapat
instruksi dari Pimpinan Perlombaan.

Start Bersama
Start dilakukan secara bersama-sama dalam kondisi mesin
menyala dengan isyarat lampu atau bendera start.
Lomba / race dimulai pada saat seperangkat lampu Start yang
berwarna Merah padam setelah menyala selama kurang lebih
2-5 detik.

21
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Penalty Jump Start

 Mencuri start adalah melakukan start atau bergerak


mendahului sebelum aba-aba start diberikan.
 Pembalap harus menempatkan roda depan motornya
didalam gridbox /kotak grid, tepat dibelakang garis.
Pembalap yang tidak menempatkan roda depan motornya
seperti ketentuan tersebut (baik disengaja maupun tidak
disengaja), akan dikenakan sanksi “Jump Start”.
 Dalam kasus seorang pembalap melakukan “gerakan
ringan” dan selanjutnya berhenti dalam posisi “lampu
merah” masih menyala, hanya Dewan Juri atau Race
Direction yang akan menentukan apakah ada keuntungan
yang diperoleh dengan gerakan tersebut. Selanjutnya akan
diputuskan apakah gerakan tersebut dapat dikategorikan
sebagai suatu pelanggaran pencurian start.
 Bagi pembalap yang melakukan “Jump Start”, akan
diberitahu melalui papan tanda “Jump Start” bertuliskan
No. Start pembalap tersebut.
 Jika karena kelalaian panitia lomba, sehingga pembalap
atau teamnya tidak diberi informasi mengenai pelanggaran
tersebut, maka berlaku ketentuan :
1. Sanksi Jump Start pembalap tersebut tetap berlaku.
2. Pimpinan Perlombaan akan dikenakan sanksi
skorsing maksimal selama 6 bulan.

22
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

3. Pembalap tersebut berhak melihat rekaman kamera


tersebut.
 Pembalap yang melakukan Jump Start dan telah diberitahu
sesuai prosedur, jika ingin menyaksikan rekaman kamera
jump start, diwajibkan membayar uang jaminan sebesar Rp
2.500.000,- (Dua Juta Lima Ratus Ribu Rupiah) kepada
Dewan Juri atau Race Direction.
 Dewan Juri atau Race Direction akan memberikan
keputusan tentang masalah tersebut. Apabila yang
bersangkutan tidak melakukan pelanggaran tersebut,
maka uang jaminan akan dikembalikan dan hasil lomba
harus diperbaiki.
 Kepada pembalap atau pembalap-pembalap yang
melakukan Jump Start dikenakan sanksi sebagai berikut:
 Sanksi yang diberikan berupa penambahan waktu
sebanyak 20 detik dan akan ditambahkan pada total
catatan waktu tempuh pembalap tersebut.
 Dalam kasus seorang pembalap menerima hukuman
karena mencuri start, dan kemudian saat mengikuti
Race kedua juga melakukan pencurian start, maka
kepada yang bersangkutan akan diberikan sanksi
Diskualifikasi, dengan cara memperlihatkan Bendera
Hitam disertai No. Start pembalap yang
bersangkutan.

23
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Penundaan Start
Penundaan Start dapat diberikan kepada seorang, sebagian
atau semua rider.
1. Penundaan Start untuk seorang atau sebagian rider.
2. Penundaan Start ini diberikan kepada rider atau rider-
rider yang terpaksa atau diharuskan menuju dan
menunggu di Pit oleh sebab-sebab antara lain sebagai
berikut :
a. Terlambat tiba kembali ke posisi Start.
b. Mengalami gangguan mesin motor dan tidak
dapat Start.
c. Aba-aba Start bagi rider atau rider-rider ini
diberikan setelah rider-rider lain yang Start dari
garis Start melewati jalur keluar dari Pit ke jalur
balap (Pit Exit).
d. Penundaan Start untuk semua rider dilakukan
apabila ada hal-hal yang dapat mengganggu
jalannya lomba atau bahkan membahayakan rider
dan/atau pihak lain yang berada di sirkuit.
e. Menunda Start untuk semua rider dilakukan
dengan cara mengangkat Bendera Merah beserta
papan bertuliskan “Start Ditunda” di Garis Start.
f. Jika Start ditunda, maka rider harus segera
mematikan mesin motornya masing-masing untuk
menuju area sesuai dengan instruksi Pimpinan
Perlombaan dan kemudian secepatnya melakukan
prosedur Re-Start.
g. Apabila Race dihentikan sebelum 2 laps, start
diulang dengan waktu / jumlah lap penuh.
Penggantian motor tidak diperbolehkan.
24
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

h. Apabila Race dihentikan sebelum mencapai 50%,


start diulang dengan waktu / jumlah lap penuh.
Riders kembali ke Paddock, Penggantian motor
(yang sudah lolos scruttineering) diperbolehkan
hanya untuk kelas FFA 450 dan FFA 250.
Penentuan motor yang akan digunakan dilakukan
sebelum memasuki Waiting Zone. Pimpinan
Perlombaan secepatnya melakukan prosedur Re-
Start.
i. Apabila Race dihentikan setelah mencapai 50%,
nomor lomba (Race) dianggap sudah terlaksana.

Lomba Basah dan Kering


Berdasarkan kondisi cuaca di saat lomba yang akan atau
sedang berlangsung, maka lomba dikategorikan sebagai
“Basah” dan “Kering”. Penetapan kategori ini dimaksudkan,
agar para rider yang mengikuti lomba, menyadari dan
memperhitungkan konsekuensi-konsekuensi yang timbul
sehubungan dengan kondisi cuaca saat lomba berlangsung.

Lomba “Basah”
Lomba termasuk kategori “Basah” apabila :
a. Dilangsungkan dalam cuaca hujan.
b. Seluruh atau sebagian besar jalur balap dalam keadaan
basah.
c. Pengumuman tentang kategori tersebut di atas,
disampaikan pada para rider dengan cara
memperlihatkan/menunjukkan papan bertuliskan kata
“Wet Race” di garis Start.

25
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

d. Lomba “Basah“ tidak dihentikan apabila cuaca berubah


menjadi cerah dan jalur balap mengering. Dalam hal ini,
apabila rider ingin mengganti ban, maka yang
bersangkutan harus masuk Pit untuk melakukan
penggantian ban dengan maksimal waktu 20 Menit.

Lomba “Kering”
Lomba termasuk kategori “Kering” apabila dilangsungkan
dalam kondisi cuaca yang baik dan jalur balap dalam keadaan
kering.
Apabila pengumuman tentang lomba “Basah” tidak diberikan,
maka lomba dengan sendirinya termasuk lomba “Kering”.
Lomba “Kering” dapat dihentikan oleh Pimpinan Perlombaan,
apabila perubahan cuaca yang terjadi dinilai perlu atau harus
mengganti ban.
Apabila lomba tersebut dilanjutkan kembali, maka lomba
lanjutan ini dengan sendirinya termasuk lomba “Basah”.

PERILAKU SAAT LOMBA DAN DI SAAT


MENGUNDURKAN DIRI DARI LOMBA
Selama lomba, para rider dilarang melakukan gerakan/hal-hal
yang tidak sportif, tidak jujur dan/atau berbahaya.
Oleh karena itu :
1. Rider harus mematuhi tanda Bendera, tanda lampu,
papan petunjuk dan segala instruksi pada papan
pengumuman panitia.
2. Rider harus mengendarai kendaraannya dengan cara
yang benar, sportif yang tidak membahayakan dirinya

26
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

sendiri dan peserta lainnya baik didalam lintasan balap


maupun pada Pit Line.
3. Rider diwajibkan menaati segala peraturan yang berlaku
di lintasan balap maupun tempat lainnya didalam lokasi
balap.
4. Apabila karena suatu hal lain ada rider yang keluar dari
jalur balap, maka rider tersebut ketika masuk kembali ke
jalur balap harus dari “titik” dia meninggalkan jalur
balap atau dari “titik” lain sesuai instruksi petugas
lintasan ataupun dimulai dari titik yang tidak
menguntungkan dirinya sendiri. Sanksi memotong
lintasan DISKUALIFIKASI.
5. Kecurangan-kecurangan dalam latihan resmi dan balap
akan mendapat hukuman sanksi tambahan 20 detik di
catatan waktu tempuh.
6. Petugas dapat membantu rider untuk memegang
kendaraannya saat perbaikan, segala perbaikan harus
dikerjakan oleh rider sendiri tanpa bantuan dari pihak
lain.
7. Apabila rider ingin mengundurkan diri dari balapan yang
sedang berlangsung maka dia harus memarkirkan
kendaraanya ditempat yang aman atau sesuai dengan
petunjuk petugas lintasan.
8. Apabila rider mendapat masalah dengan kendaraannya
yang menyebabkan dia tidak dapat melanjutkan latihan
atau balap maka dia tidak diperkenankan menjalankan
kendaraannya dalam lintasan balap dengan kecepatan
rendah tetapi harus keluar dari lintasan balap atau
memarkirkan kendaraannya ditempat yang aman atau
sesuai dengan petunjuk petugas lintasan.

27
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

9. Rider dilarang membonceng orang lain dengan


kendaraannya. Pengecualian : memboncengkan rider
lain, setelah Bendera Finish dikibarkan.
10. Dilarang keras berhenti ditengah lintasan sewaktu
latihan/ balapan.
11. Dilarang di lintasan balap melepaskan peralatan dan
pakaian pelindung sewaktu race/balapan sedang
berjalan. (Helm, sarung tangan, pakaian balap, sepatu,
dan sebagainya.)
12. Rider dilarang mengendarai kendaraannya kearah yang
berlawanan dengan arah yang ditentukan dalam
perlombaan maupun dalam Pit Line, kecuali mendapat
petunjuk dari petugas yang berkompeten.
13. Demi keamanan dan keselamatan, rider dilarang untuk
menghentikan kendaraannya atau memperlambat /
mengerem secara mendadak di dalam lintasan balap
saat chequered flag telah dikibaskan. Apabila rider akan
parade dengan Bendera sponsor/daerahnya maka ia
diperkenankan untuk masuk kembali kelintasan balap
dengan catatan memperhatikan faktor keamananan.
14. Penyetelan motor di Starting Grid adalah sebelum tanda
“2 menit” diperlihatkan.
15. Masuk kelintasan bukan pada kelas nya, sanksi:
Diskualifikasi.
16. Penggunaan kamera di helm tidak diperolehkan, sanksi:
Diskualifikasi.
17. Melakukan manuver yang berbahaya, sanksi:
Diskualifikasi.
18. Melakukan weaving lebih dari 2 kali, sanksi :
Diskualifikasi.

28
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Setiap pelanggaran terhadap peraturan-peraturan tersebut di


atas akan mengakibatkan jatuhnya sanksi Diskualifikasi dari
lomba, kecuali poin ke 5.

PENGGANTIAN MOTOR DAN / ATAU RIDER.


Penggantian Motor.
Seorang rider dengan alasan apapun tidak diperbolehkan
melakukan penggantian motor, kecuali di kelas FFA.
Ketentuan untuk kelas FFA, diperbolehkan menggunakan
maksimal 2 motor yang sudah lolos dalam pemeriksaan teknik
(scrutineering).

Penggantian Rider.
Penggantian rider tidak diperbolehkan, sanksi Diskualifikasi.

PENENTUAN POSISI / PERINGKAT


1. Pemenangnya adalah rider pertama yang melintas garis
Finish setelah menyelesaikan jarak atau waktu yang
ditentukan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan.
2. Rider-rider lain harus berhenti segera setelah pemenang
lomba melintas garis Finish, artinya mereka harus
menyelesaikan putaran yang sedang ditempuh dan
berhenti segera setelah melintas garis Finish.
3. Jika tidak ada Foto Cell dan terjadi catatan waktu yang
sama saat Finish, maka pemenang akan diambil dari
timbangan terberat motor beserta ridernya.

29
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

4. Rider termasuk dalam kategori “Finisher” (menyelesaikan


lomba) apabila yang bersangkutan telah melaksanakan
2/3 dari jumlah lap dan melintasi garis Finish setelah
pemenang lomba melintasinya (melintas Bendera Finish)

Hanya riders yang Termasuk kategori ini yang tercantum dalam


“Hasil Lomba”.

DAERAH PARKIR TERTUTUP (PARC FERME).

Tidak seorang Rider pun diijinkan memasuki daerah ini


terkecuali :
1. Untuk menggeser / mendorong motornya sendiri setelah
mendapatkan ijin tertulis dari Pimpinan Perlombaan.
2. Dewan Juri, Pimpinan Perlombaan dan Anggota Panitia /
Petugas yang memang bertugas di sini, merupakan
pengecualian dalam peraturan ini.

30
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

PROTES
Tata cara dan biaya protes harus tercantum dalam Peraturan
Pelengkap Perlombaan yang dikeluarkan oleh Panitia
Penyelenggara dengan ketentuan :

a. Protes hanya untuk 1 permasalahan dan tidak boleh


diajukan secara kolektif .
b. Diajukan secara tertulis dengan mengisi form protes yang
disediakan dalam Peraturan Pelengkap Perlombaan,
ditujukan kepada Juri melalui Pimpinan Perlombaan.
c. Membayar biaya protes sebesar Rp. 2.000.000,- (Dua Juta
Rupiah) dan biaya tersebut tidak dikembalikan jika protes
ditolak.
d. Apabila protes tersebut mengakibatkan pembongkaran
mesin, biaya yang harus dibayarkan ditambah Rp
1.500.000,- (Satu Juta lima ratus ribu rupiah) dan
diberikan kepada peserta yang diprotes, hasil protes
apabila diterima maka pihak yang diprotes akan
didiskualifikasi dan point diputaran tersebut hangus.
e. Batas waktu koreksi mengenai keabsahan peserta adalah
15 menit setelah hasil Qtt/ Time Practice keluar.
f. Batas waktu Protes mengenai spesifikasi motor dan
perilaku dalam lomba adalah 30 menit setelah nomor
lomba / race selesai.
g. Batas waktu protes mengenai hasil lomba adalah 30 menit
setelah hasil lomba diumumkan.
h. Peserta yang tidak mengikuti dan tanda tangan daftar
hadir pada saat briefing maka peserta tidak memiliki Hak
Protes.

31
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

i. Pembalap yang mendaftar di kategori Rookie, bilamana


di protes resmi oleh peserta lain dan peserta yang
melakukan protes memiliki bukti yang sah dan dapat
dibuktikan maka:
 Bilamana protes dilakukan sebelum Starting List
dikeluarkan, Panitia akan memindahkan ke kelas
yang sesuai kategorinya.
 Bilamana Protes resmi terjadi pada saat
pengumuman hasil sementara maka peserta atas
keputusan Juri, didiskualifikasi pada putaran
tersebut dan perolehan point diseluruh putaran
dihilangkan (Hangus).

POINT/ANGKA/NILAI KEJUARAAN
1. Point / angka diberikan kepada pemenang :
a. Tiap Race : pada lomba yang terdiri dari beberapa Race.
b. Peserta akan kehilangan seluruh point yang diraihnya
apabila memanipulasi data nama asli sesuai kartu
pengenal sah, umur, domisili, kategori maupun data
lainnya. Dilarang keras memakai nama panggilan, alias
maupun julukan.
c. Tiap Putaran perlombaan dari suatu rangkaian seri
kejuaraan.

2. Point / angka kejuaraan yang diberikan kepada pemenang


suatu kelas adalah :
Pemenang ke 1 25 poin Pemenang ke 11 10 poin
Pemenang ke 2 22 poin Pemenang ke 12 9 poin
Pemenang ke 3 20 poin Pemenang ke 13 8 poin
Pemenang ke 4 18 poin Pemenang ke 14 7 poin
32
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Pemenang ke 5 16 poin Pemenang ke 15 6 poin


Pemenang ke 6 15 poin Pemenang ke 16 5 poin
Pemenang ke 7 14 poin Pemenang ke 17 4 poin
Pemenang ke 8 13 poin Pemenang ke 18 3 poin
Pemenang ke 9 12 poin Pemenang ke 19 2 poin
Pemenang ke 10 11 poin Pemenang ke 20 1 poin

3. Jika ada lebih dari seorang Pembalap jumlah nilainya sama,


maka posisi / peringkat yang lebih tinggi berturut-turut,
diberikan kepada :

Dalam suatu seri kejuaraan :


a. Pembalap yang pernah menduduki peringkat tertinggi
diantara mereka yang memiliki nilai sama.
b. Pembalap yang lebih banyak / sering menduduki peringkat
lebih tinggi dalam perlombaan sebelumnya.
c. Pembalap yang memiliki peringkat lebih tinggi pada
perlombaan seri terakhir.

Dalam suatu perlombaan :


Point/angka yang lebih tinggi di Race terakhir (Kedua).

1. Prosesi podium WAJIB dilaksanakan setelah pembalap


Finish dengan Piala / Thropy seremonial / berdasarkan
arahan Panitia. Piala/Thropy tetap beserta hadiah akan
diberikan setelah proses rescrutinerring dan proses protes
telah berakhir

33
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

HADIAH
HADIAH KELAS UTAMA

1. FFA 250
Juara 1 : Thropy + Rp. 3.000.000 ,- / moto
Juara 2 : Thropy + Rp. 2.500.000 / moto
Juara 3 : Thropy + Rp. 2.000.000 / moto
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.500.000 / moto
Juara 5 : Thropy + Rp. 1.000.000 / moto
Juara 6-10 : Rp. 750.000 /moto

2. TRAIL 175 OPEN


Juara 1 : Thropy + Rp. 2.250.000 / moto
Juara 2 : Thropy + Rp. 1.750.000 / moto
Juara 3 : Thropy + Rp. 1.250.000 / moto
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.000.000 / moto
Juara 5 : Thropy + Rp. 750.000/ moto

3. TRAIL 175 JUNIOR


Juara 1 : Thropy + Rp. 2.000.000/ moto
Juara 2 : Thropy + Rp. 1.500.000/ moto
Juara 3 : Thropy + Rp. 1.000.000/ moto
Juara 4 : Thropy + Rp. 750.000/ moto
Juara 5 : Thropy + Rp. 500.000/ moto

HADIAH KELAS PENDUKUNG (hadiah total poin)

1. FFA 450
Juara 1 : Thropy + Rp. 5.000.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 4.000.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 3.000.000
Juara 4 : Thropy + Rp. 2.000.000

34
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Juara 5 : Thropy + Rp. 1.500.000


Juara 6 – 10 : Rp. 1.000.000

2. TRAIL 250 OPEN


Juara 1 : Thropy + Rp. 3.500.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 2.500.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 1.500.000
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.000.000
Juara 5 : Thropy + Rp. 750.000

3. TRAIL 175 ROOKIE


Juara 1 : Thropy + Rp. 3.500.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 2.500.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 1.500.000
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.000.000
Juara 5 : Thropy + Rp. 750.000
(Juara 1 Total Point ( 1 Tahun ) DI Kelas Trail 175 ROOKIE wajib naik
ke kelas dengan kategori JUNIOR .)

4. TRAIL 175 MASTER


Juara 1 : Thropy + Rp. 3.500.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 2.500.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 1.500.000
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.000.000
Juara 5 : Thropy + Rp. 750.000

5. FFA 450 MASTER


Juara 1 : Thropy + Rp. 3.500.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 2.500.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 2.000.000
Juara 4 : Thropy + Rp. 1.500.000
Juara 5 : Thropy + Rp. 1.000.000
Juara 6-10 : Rp. 750.000
35
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Note:
- Hadiah uang akan diserahkan semua pada peserta dan tidak
berdasarkan jumlah peserta.
- Kelas dibatalkan jika jumlah peserta kurang dari 5

HADIAH JUARA UMUM


1. FFA 250
Juara 1 : Thropy + Rp. 50.000.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 40.000.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 30.000.000

2. TRAIL 175 OPEN


Juara 1 : Thropy + Rp. 25.000.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 20.000.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 15.000.000

3. TRAIL 175 JUNIOR


Juara 1 : Thropy + Rp. 20.000.000
Juara 2 : Thropy + Rp. 15.000.000
Juara 3 : Thropy + Rp. 10.000.000

(JUARA UMUM 1 KELAS TRAIL 175 JUNIOR, wajib naik ke kelas


TRAIL 175 OPEN)

TOTAL HADIAH JUARA UMUM Rp. 225.000.000


(Putaran akhir / 5 wajib diikuti)

Note :
Terbanyak dari perolehan point tiap-tiap MOTO di 5 putaran
yang diikuti peserta.

36
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

JADWAL LOMBA
Putaran 1 : 19 – 20 MEI ( SIRKUIT BUKIT PEUSAR – TASIK )
Putaran 2 : 9 – 10 JUNI ( SIRKUIT BOYOLALI )
Putaran 3 : 21 – 22 JULI ( JAWA TIMUR – TBC )
Putaran 4 : 25 – 26 AGUSTUS ( MANDALA KRIDA – Yogyakarta
Putaran 5 : 22 – 23 SEPTEMBER ( JAKARTA )
LAMPIRAN PASAL KATEGORI PESERTA

DAFTAR KELAS UTAMA KEJUARAAN MOTO CROSS


- Kelas 85 cc
- Kelas MX 2 Junior
- Kelas MX 2
- Kelas MX 1

DAFTAR KELAS UTAMA KEJUARAAN GRASSTRACK


- Kelas Bebek Standard 4 Langkah 110 cc Pemula
- Kelas Bebek Standard 4 Langkah 125 cc Pemula
- Kelas Bebek Modifikasi 4 Langkah 110 cc Junior
- Kelas Bebek Modifikasi 4 Langkah 125 cc Junior
- Kelas Bebek Modifikasi 4 Langkah 110 cc Senior
- Kelas Bebek Modifikasi 4 Langkah 125 cc Senior
- Kelas Sport dan Trail Senior

DAFTAR KELAS UTAMA KEJUARAAN ROAD RACE


- Kelas Bebek 150 cc 4 Langkah Tune Up Injeksi Seeded ( MP
1)
- Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up Injeksi Seeded ( MP
2)
- Kelas Bebek 150 cc 4 Langkah Tune Up Injeksi Pemula A( MP
3)
37
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

- Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Tune Up Injeksi Pemula A (


MP 4)
- Kelas Bebek 150 cc 4 Langkah Standard Injeksi Pemula B (
MP 5)
- Kelas Bebek 125 cc 4 Langkah Standard Injeksi Pemula B (
MP 6)

DAFTAR KELAS UTAMA KEJUARAAN SUPERMOTO


- SM – 1 ( Pro Open Max 450 CO Open )
- SM – 2 ( Pro 250 cc )
- SM – 3 ( Pro 175 cc )

38
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

LAMPIRAN SPESIFIKASI MESIN


SPESIFIKASI FFA 450 FFA 250
Production CBU CBU
Engine MX MX

2 tak 300 cc 125 cc

4 tak 550 cc 250 cc


Chasis Supermoto/ Supermoto/
Motocross Motocross
Carburato FREE FREE
Throtle Body FREE FREE
ECU FREE FREE
Sistem Pengapian FREE FREE
Coil/CDI FREE FREE
Camshaft FREE FREE
Valve FREE FREE
Transmisi FREE FREE
Rumah kopling FREE FREE
Plat kopling FREE FREE
Cylinder Head FREE FREE
Kompresi FREE FREE
Pengereman

Disc brake 320 mm 320 mm

Piston 4 4
Diameter velg 17 inchi 17 inchi

Lebar velg Depan 2.15 inchi 2.15 inchi

Belakang 2.50 inchi 2.50 inchi


Ban Aspal Aspal
Knalpot FREE FREE

Silencer FREE FREE

39
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Kelas 175
Kelas yang bisa digunakan HONDA CRF 150L, Kawasaki KLX 150 series, Yamaha WR155 dan
VIAR 150 Series.

MACHINE HONDA & SEJENIS YAMAHA KAWASAKI & SEJENIS

1 .1 Engine Type 1 CYL 1 CYL 1 CYL


1 .1 a .Displacement layout max cc 180,49 max cc 180,49 max cc 180,49

1 .1.b Engine ID Number Required Required Required


1 .1.c Bore Free Free Free
1.2. Cylinder Head STD Porting dan STD Porting dan STD Porting dan
Polis boleh Dibubut Polis boleh Di Polis boleh Di bubut
bubut

1.2. a Gasketcylinder Head Ukuran bebas Ukuran bebas Ukuran bebas


Harus ada Harus ada Harus ada
1.2.a Al l Bearing Material Besi Besi Besi
1.3 Valve and Supporting
Pa r ts
1.3 a. Maximum Diameter 33,5 23,5 33,5
1.3.b Material Besi Besi Besi
1.3 c Quantity 2 4 2
1.3 d Valve Seat Bebas Bebas Bebas
1.3 e Valve guide Bebas Bebas Bebas
1.3 f Valve Spring Bebas Bebas Bebas
1.3 g Valve Spring Retainer Bebas Bebas Bebas
1.3 h Valve Shim Bebas Bebas Bebas
1.3 I, Valve Angle Bebas Bebas Bebas
1.4 Chamshaft
1.4. a Type STD STD STD
1.4 b Material Besi Besi Besi
1.4 c Lobe Profiles Bebas Bebas Bebas
1.4 d Cam Sprocket Bebas Bebas Bebas
1.4 e Material Cham Sproket Bebas Bebas Bebas
1.4 f Cam Chain STD STD STD
1.4 g Cam Chain Tensioner Free Free Free
1.4 g Cam Chain Guide STD STD STD
1.5 Rocker Arm
1.5 a Material Besi Besi Besi
1.5 b Type Bebas Bebas Bebas
40
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

1.6 Cyl Head Cover STD STD STD


1.7 Cylinder Block Model STD &boleh dibubut STD &boleh STD &boleh dibubut
dibubut
1.7 a Material Besi Besi Besi
1.7 b Liner Bebas Bebas Bebas
1.7 c Gasket Ukuran bebas Ukuran bebas Ukuran bebas
Harus ada Harus ada Harus ada
1.8 Piston and Supporting
Parts
1.8 a Piston Bebas Bebas Bebas
1.8 b Material Almunium Almunium Almunium

1.8 c Ring Type STD STD STD


1.8 d Ring Quantity STD STD STD
1.8 e Ring groove QTY STD STD STD
1.8 f Width and Depth Bebas Bebas Bebas
1.8 g Ring piston Thickness Bebas Bebas Bebas

1.9 Crankshaft STD PABRIK STD PABRIK STD PABRIK


1.9 a. Material STD Pabrik STD Pabrik STD Pabrik
1.9 b Size (Stroke) STD STD STD
1.9 c Connecting Rod Bebas bahan besi Bebas bahan besi Bebas bahan besi

1.9d Connecting Rod Length STD STD STD

1.9 e Crank Pin Bebas Bebas Bebas


1.10 Crank Case STD STD STD
1.10 a Material STD STD STD
1.10 b Oil Pump Bebas Bebas Bebas
1.11 Magnetto Bebas Bebas Bebas
1.11 a Material STD STD STD
1.11 b Cover STD STD STD
1.11 c Electric Starter Bebas Bebas Bebas
1.11 d Clutch Starter Bebas Bebas Bebas

1.12 Transmission
1.12 a Primary gear STD, boleh dibubut STD, boleh STD, boleh dibubut
dibubut
1.12 b Secondery Gear STD, boleh dibubut STD, boleh STD, boleh dibubut
dibubut
1.12 c Gear Box Bebas Bebas Bebas
1.12 d Quantity Max 6 Max 6 Max 6

41
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

1.12 e Final Gear Bebas Bebas Bebas


1.12 f Quick Shifter Dilarang Dilarang Dilarang
1.12 g Balancer Bebas Bebas Bebas
1.13 Clutch
1.13 a Type STD STD STD
1.13 b Material Bebas Bebas Bebas
1.13 c Clutch Housing STD, boleh dibubut Diganti dengan STD, boleh dibubut
non slipper Clutch
(Yamaha)
1.13 d Clutch Cover STD STD STD
1.13 e Clutch spring Bebas Bebas Bebas
1.13 f Clutch Plates STD Diganti dengan STD
non slipper Clutch
(Yamaha)
1.13 g Clutch Cable Bebas Bebas Bebas
1.13 h Slipper Clutch System Dilarang Dilarang Dilarang
1.13 i Bos Clutch Bebas Bebas Bebas
1.13 j Plate Presure Bebas Bebas Bebas
1.14 Carburetor and Throttle
Body
1.14 a Carburator No No Yes 38 (diukur
diinlet air passage)

1.14 b Throttle Body (Butterfly) 38 diukur di coin 34 diukur di coin No

1.14 c throttle Body (Barcel) No No No

1.14 c Intake Manifold Bebas Bebas Bebas


1.14 d Injector Bebas Bebas No
1.14 e Air Funnel Bebas Bebas Bebas
1.14 f Variable Length Intake Bebas Bebas Bebas

1.14 g Throttle by Wire Bebas Bebas Bebas


1.14 h Velocity Throttle Body
Bebas Bebas Bebas
1.14 I Quantity Injector Max 2 Max 2 No
1.14 j Throttle Kit Bebas Bebas Bebas
1.14 k Box filter Bebas Bebas Bebas
1.14 l Hand grip Bebas Bebas Bebas
1.15 Ignition
1.15 a Wiring Harnes Bebas Bebas Bebas
1.15 b CDI Produksi dalam Produksi dalam Produksi dalam

42
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Nb : Produk dalam negeri negeri negeri negeri


dengan max limiter 12.000Rpm
1.15 c Ignition Coil Bebas Bebas Bebas
1.15 d Spark plug Bebas Bebas Bebas
1.15 e Engine Cut off W a j i b (sebelah kiri) W a j i b (sebelah kiri) W a j i b (sebelah kiri)

1.16 ECU Produk dalam Produk dalam Produ k d ala m


NB: Produk dalam negeri yang Negeri negeri nege ri
harus membuktikan limiter RPM
Yamaha 11.000, dan yang lain
12.000 rpm
1.17 Exhaust Bebas Bebas Bebas
1.,17 a Material Bebas Bebas Bebas
1.17 b Sound Emission Bebas Bebas Bebas
1.17 c Layout Exhaust STD a r a h n y a STD a r a h n y a STD a r a h n y a
Bebas Bebas Bebas
1.17 d Mufler Bebas Bebas Bebas
1.18 Oil cooler Bebas No Bebas
1.19 Radiator No Bebas No
1.19 a Liquid Coolant No Air Mineral No
1.19 b Reservoir Tank No Bebas No
1.19 c Water pump STD STD STD
1.19 d Hose Radiator No Bebas No
1.19 e Hose oil cooler Bebas No Bebas
1.20 Starter Motor Free Free Free
1.21 Battery Bebas Bebas Bebas
2.1 Frame STD boleh diperkuat STD boleh STD boleh diperkuat
diperkuat
2.1 a Material Besi Besi Besi
2.1 b Sub-Frame STD boleh diperkuat STD boleh STD boleh diperkuat
diperkuat
2.2 Front suspension
2.2 a Type Bebas Bebas Bebas
2.2 b Inner Tube Bebas Bebas Bebas
2.2 c Outer Tube Bebas Bebas Bebas
2.2 d Spring Bebas Bebas Bebas
2.2 e Fork oil Bebas Bebas Bebas
2.2 f Valves Bebas Bebas Bebas
2.2 g upper fork holder Bebas Bebas Bebas
2.2 h Bottom fork holder Bebas Bebas Bebas

43
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

2.2 i Cap adjuster Bebas Bebas Bebas


2.3 Rear Suspension
2.3 a Swing arm STD STD STD
2.3 b Shock Absorber Bebas Bebas Bebas
2.3 c Linkage part Bebas Bebas Bebas
2.3 d Chain guard Bebas Bebas Bebas
2.3 e System suspense STD STD STD
2.4 Material Handel Bar Bebas Bebas Bebas

2.5 Handlebar Bebas Bebas Bebas


2.5 a Handlebar Tip Bebas Bebas Bebas
(use only mild/ non-rigid
material
2.6 Brakes FR dan RR
2.6a Brake lines Bebas Bebas Bebas
2.6 b Caliper Bebas Bebas Bebas
2.6 c Master Bebas Bebas Bebas
2.6 d Disc Brakes Material Bebas Bebas Bebas
2.6 e Brake pads Bebas Bebas Bebas
2.6 f Disc Diameter Front min: 280 mm Front min : 280 Front min : 280 mm
Rear : Bebas mm Rear : Bebas Rear : Bebas
2.6 g Number of Disc Dpn 1 Dpn 1 Dpn 1
Blk 1 Blk 1 Blk 1
2.6 h Brake Fluid Bebas Bebas Bebas
2.7 Fuel Tank Bawaan motor Bawaan motor Bawaan motor
2.7 a Position STD STD STD
2.7 b Capacity 1 1 1
2.7 c Fuel pump STD STD STD
2.7 d Fuel Cap Bebas Bebas Bebas
2.8 Wheel
2.8 a Rims Material Almu/Besi Almu/Besi Almu/Besi
2.8 b Rims Diameter front & L depan belakang L depan belakang L depan belakang
rear “17” Lebar depan 215 Lebar depan 215 Lebar depan 215
Lebar belakang 250 Lebar belakang 250 Lebar belakang 250
2.8 c Ban Kering Produk dalam negeri Produk dalam Produk dalam negeri
(SNI) Depan Min 90, negeri (SNI) Depan (SNI) Depan Min 90,
Belakang Min 100 Min 90, Belakang Belakang Min 100
Min 100

44
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

2.8 d Ban Basah Bebas, Depan Min Bebas, Depan Min Bebas, Depan Min
90, Belakang Min 100 90, Belakang Min 90, Belakang Min 100
100
2.9 Cover Body STD/ After market STD/ After market STD/ After market
model STD model STD model STD
2.10 Seat STD STD STD
2.11 Sprocket and Chain kit Min 428 Min 428 Min 428
2.12 Foot Step Tip Bebas Bebas Bebas

Kelas Trail 250 Open


Max CC 250,49.
Kelas yang bisa digunakan HONDA CRF 150L, Kawasaki KLX 150 series, Yamaha WR155,
VIAR 150, 200, 250 Series dan Diablo 200.

MACHINE HONDA YAMAHA KAWASAKI


1.1 Crankshaft Standar Standar Standar
1.2 Stroke Bebas Bebas Bebas
1.3 Conecting Rood Bebas berbahan besi Bebas berbahan besi Bebas berbahan besi
1.4 Pin Conecting KoodBebas Bebas Bebas
1.5 Bearing Bebas Bebas Bebas
1.6 Piston Bebas 3 alur got ring Bebas 3 alur got ring Bebas 3 alur got ring dan
dan harus terpasang dan harus terpasang harus terpasang semua
semua king seher semua king seher king seher
1.7 Cylinder Block Bebas Bebas Bebas
1.8 Cylinder head Bebas Bebas Bebas
1.9 Klep Standar Pabrik Standar Pabrik Standar Pabrik
Per Klep Bebas Per Klep Bebas Per klep Bebas
36 IN -> EX BEBAS 25 IN -> EX BEBAS 36 IN -> EX Bebas
1.10 Rasio Bebas Bebas Bebas
Gigi Transmisi STD Gigi Transmisi STD Gigi Transmisi STD
Pabrik Pabrik Pabrik
Final Gear Bebas Final Gear Bebas Final Gear Bebas
1.11 Rumah Kopling Standar Standar Standar
1.12 HUB CLUTCH & Bebas Bebas Bebas
PLACE PRESURE
1.13 Plat Kopling Bebas Bebas Bebas
1.14 Plat Besi Bebas Bebas Bebas
1.15 Gigi Pompa Oli Bebas Bebas Bebas
1.16 Gigi Timing Gear Bebas Bebas Bebas
1.17 Pengapian Bebas Bebas Bebas
1.18 Busi/ Coil Bebas Bebas Bebas

45
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

1.19 CDI Produk dalam negeri Produk dalam negeri Produk dalam negeri
Nb : Produk dalam negeri
dengan max limiter
12.000Rpm
1.20 Kabel Body Bebas Bebas Bebas
1.21 Magnet Bebas Bebas Bebas
1.22 Noken As dan Bebas Bebas Bebas
Pelatuk Klep
1.23 Velg Ring 17 L depan belakang L depan belakang L depan belakang
Lebar depan 215 Lebar depan 215 Lebar depan 215
Lebar belakang 250 Lebar belakang 250 Lebar belakang 250
1.24 a Ban Kering Produk dalam negeri Produk dalam negeri Produk dalam negeri
(SNI) Depan Min 90, (SNI) Depan Min 90, (SNI) Depan Min 90,
Belakang Min 100 Belakang Min 100 Belakang Min 100
1.24 b Ban Basah Bebas, Depan Min Bebas, Depan Min 90, Bebas, Depan Min 90,
90, Belakang Min Belakang Min 100 Belakang Min 100
100
1.25 Radiator Bebas tapi tidak Bebas tapi boleh pakai Bebas tapi tidak boleh
boleh pakai Coolant oil Cooler pakai Coolant
1.26 Air Cooler Bebas tetapi tidak Bebas Bebas tetapi tidak boleh
boleh pake radiator pakai radiator
1.27 Dinamo stater Bebas Bebas Bebas
1.28 Knalpot Bebas tetapi letaknya Bebas tetapi letaknya Bebas tetapi letaknya
ikut standar bawaan ikut standar bawaan ikut standar bawaan
motor motor motor
1.3 ECU Produk dalam Produk dalam negeri Produ k d alam
NB: Produk dalam Negeri nege ri
negeri yang harus
membuktikan limiter
RPM Yamaha 11.000,
dan yang lain 12.000
rpm
2.2 Front suspension
2.2 a Type Bebas Bebas Bebas
2.2 b Inner Tube Bebas Bebas Bebas
2.2 c Outer Tube Bebas Bebas Bebas
2.2 d Spring Bebas Bebas Bebas
2.2 e Fork oil Bebas Bebas Bebas
2.2 f Valves Bebas Bebas Bebas
2.2 g upper fork holder Bebas Bebas Bebas
2.2 h Bottom fork Bebas Bebas Bebas
holder
2.2 i Cap adjuster Bebas Bebas Bebas
2.3 Rear Suspension
2.3 a Swing arm STD STD STD
2.3 b Shock Absorber Bebas Bebas Bebas
2.3 c Linkage part Bebas Bebas Bebas
46
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

2.3 d Chain guard Bebas Bebas Bebas


2.3 e System suspense STD STD STD
2.4 Material Handel Bebas Bebas Bebas
Bar
2.5 Handlebar Bebas Bebas Bebas
2.5 a Handlebar Tip Bebas Bebas Bebas
(use only mild/ non-
rigid material
2.6 Brakes FR dan RR
2.6a Brake lines Bebas Bebas Bebas
2.6 b Caliper Bebas Bebas Bebas
2.6 c Master Bebas Bebas Bebas
2.6 d Disc Brakes Bebas Bebas Bebas
Material
2.6 e Brake pads Bebas Bebas Bebas
2.6 f Disc Diameter Front min: 320 mm Front min : 320 mm Front min : 320 mm
Rear : Bebas Rear : Bebas Rear : Bebas
2.6 g Number of Disc Dpn 1 Dpn 1 Dpn 1
Blk 1 Blk 1 Blk 1
2.6 h Brake Fluid Bebas Bebas Bebas
2.7 Fuel Tank Bawaan motor Bawaan motor Bawaan motor
2.7 a Position STD STD STD
2.7 b Capacity 1 1 1
2.7 c Fuel pump STD STD STD
2.7 d Fuel Cap Bebas Bebas Bebas
2.8 Wheel
2.8 a Rims Material Almu/Besi Almu/Besi Almu/Besi
2.8 b Rims Diameter L depan belakang L depan belakang L depan belakang
front & Lebar depan 215 Lebar depan 215 Lebar depan 215
rear “17” Lebar belakang 250 Lebar belakang 250 Lebar belakang 250
2.8 c Ban Kering Produk dalam negeri Produk dalam negeri Produk dalam negeri
(SNI) Depan Min 90, (SNI) Depan Min 90, (SNI) Depan Min 90,
Belakang Min 100 Belakang Min 100 Belakang Min 100
2.8 d Ban Basah Bebas, Depan Min Bebas, Depan Min 90, Bebas, Depan Min 90,
90, Belakang Min Belakang Min 100 Belakang Min 100
100
2.9 Cover Body STD/ After market STD/ After market STD/ After market
model STD model STD model STD
2.10 Seat STD STD STD
2.11 Sprocket and Min 428 Min 428 Min 428
Chain kit
47
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

2.12 Foot Step Tip Bebas Bebas Bebas

PENYELENGGARA

GENTA AUTO & SPORT

48
Peraturan Pelengkap Perlombaan SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE

Lembar Protes :

Bersama surat ini saya :

Nama :…………………………………………
No Start :…………………………………………
No Kis :…………………………………………
Kelas :…………………………………………

Adalah benar peserta pada event


SUPERADVENTURE SUPERMOTO RACE 2023,
bersama ini mengajukan protes

Yang di Protes :
…………………………………………………………………

Isi Protes :
……………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
……………………………………………

………………………….2023

Penerima Protes Pemberi Protes

…………………….. ……………………..

49

Anda mungkin juga menyukai