M0313047/2013
Frandhoni Utomo
K2513024/2013
Andi Sulistiawan
M0213006/2013
LEMBAR PENGESAHAN
LOMBA KARYA TULIS INOVATIF MAHASISWA
1. Judul Naskah
Integrated
with
Solar
Concentrator)
: Ilmu Terapan
2. Bidang Naskah
3. Ketua Tim
a. Nama Lengkap
b. NIM/NRM
c. Jurusan/Fakultas
d. Universitas/Politeknik
e. Alamat Rumah
: Mochammad Fauzan
: M0313047
: Kimia / FMIPA
: Universitas Sebelas Maret
: Cangakan III/18 Rt. 01/Rw. X Nusukan
Surakarta 57135
: frandhoni.utomo@student.uns.ac.id
: 1. Andi Sulistiawan
f. Email
4. Anggota Tim
2. Frandhoni Utomo
5. Dosen Pembimbing
a. Nama Lengkap Dan Gelar
b. NIP
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ketua Kelompok
Mochammad Fauzan
NIM. M0313047
Mengetahui,
Wakil Rektor III
Bidang Kemahasiswaan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya, kami dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Optimalisasi
Produksi Garam Nasional Menggunakan HEXSOTOR (Heat Exchanger
Integrated with Solar Concentrator) dalam rangka Lomba Karya Tulis Ilmiah
Mahasiswa Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Kami
menyampaikan terima
kasih
kepada
semua
pihak
yang
Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
DAFTAR ISI
JUDUL................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
ABSTRAK.......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iv
DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................................ vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................
1.3 Tujuan .....................................................................................................
1.4 Manfaat....................................................................................................
1.5 Luaran yang Diharapkan ......................................................................
1
2
2
2
2
7
7
8
8
9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Heat Exchanger..................................................................
11
12
14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah
pulau 13.466, luas daratan 1.922.570 km2 dan luas perairan 3.257.483 km2
(Indonesia Finance). Jumlah penduduk Indonesia saat ini tercatat 251.857.940
juta jiwa (KPU). Hal ini menunjukkan betapa besarnya potensi Indonesia
untuk produksi garam dan potensi pasar garam. Oleh karena itu garam adalah
komoditi strategis nasional baik dari produksi dan pasar di Indonesia.
Dewasa ini Indonesia memiliki 11 wilayah sentra produksi garam,
yaitu Pati, Rembang, Demak (Jateng), Indramayu dan Cirebon (Jabar),
Sampang, Pamekasan, Pasuruan (Jatim), Jeneponto (Sulsel), Bima (NTB),
Kupang (NTT). Total produksi garam nasional dari ke-11 propinsi sentra
produksi garam tersebut pada tahun 2000 mencapai 902.752 ton. (Kementrian
Perindustrian, 2004).
Sebagai gambaran Kabupaten Sampang sebagai penghasil garam
terbesar di Indonesia tahun 2013 bisa memanen 0 10% dari total lahan
garam 4.246 hektar (ha). Dalam keadaan kondisi normal bisa dihasilkan 230
ribu ton per tahun atau 23% dari produksi garam nasional sebesar 1 juta
ton/tahun (Khairuddin, 2013). Permasalahan tersebut yang melatarbelakangi
pemerintah Indonesia terpaksa membuka kran impor garam. Kebijakan
pemerintah untuk impor garam telah menuai kontroversi (Nurhayat, 2012;
Sujatmiko, 2013; Firdaus, 2013; Rismana, 2013).
Problematika garam nasional dapat dikelompokkan dalam tiga
lingkup umum, yaitu produksi, pemasaran, dan penawaran serta permintaan.
Problematika produksi yaitu produksi garam nasional sangat bergantung pada
iklim, teknologi yang digunakan masih sangat tergantung pada faktor cuaca
dengan iklim kemarau yang relatif pendek. Praktis jika musim penghujan
produksi garam harus berhenti. Kondisi dimana produksi garam harus berhenti
sedangkan kebutuhan garam belum tercukupi inilah yang melatarbelakangi
Indonesia tidak dapat mencapai swasembada garam sehingga harus impor
garam dari negara lain. HEXSOTOR (Heat Exchanger Integrated
HEXSOTOR ?
Bagaimana
pengimplementasian
1.2.3
menggunakan HEXSOTOR ?
Bagaimana bentuk implikasi produksi garam dengan menggunakan
produksi
garam
dengan
HEXSOTOR?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan gambaran umum
produksi garam dengan menggunakan HEXSOTOR, memaparkan cara
pengimplementasian HEXSOTOR pada produksi garam, serta memaparkan
bentuk implikasi produksi garam dengan menggunakan HEXSOTOR.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah berupa publikasi
hasil penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah dan prototype sebagai rujukan
penelitian lainnya.
1.5 Manfaat Program
Manfaat penelitian ini adalah membantu memecahkan masalah yang
dialami Indonesia terkait impor garam dengan meningkatkan produksi garam
menggunakan teknologi HEXSOTOR (Heat Exchanger Terintegrasi Solar
Concentrator).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Produksi Garam di Indonesia
Produksi garam di Indonesia diprosuksi oleh petani garam (garam
rakyat) dan PT. Garam (Persero). Proses produksi garam oleh petani garam
dilakukan dengan cara proses penguapan air laut pada meja-meja
kristalisasi yang dilakukan secara total (penguapan air dilakuakan dalam
satu areal kristalisasi), sehingga hanya diperoleh garam dengan kadar
NaCl yang rendah dan mengandung kadar Ca dan Mg yang relatif tinggi
serta cenderung kotor (impuritis tinggi). Sedangkan garam produksi PT.
Garam (Persero) proses produksinya dilakukan dengan cara pengolahan
bertingkat yang mana proses penguapan air laut dilakukan di areal
evaporator dan proses pengkristalan dilakukan di areal kristalisasi
sehingga diperoleh garam dengan kualitas yang baik.
Dewasa ini Indonesia memiliki 11 wilayah sentra produksi garam,
yaitu Pati, Rembang, Demak, Indramayu dan Cirebon, Sampang,
Pamekasan, Pasuruan, Jenepetolo, Bima, dan Kupang. Total produksi
garam nasional dari ke-11 propinsi sentra produksi garam tersebut
mencapai 1,2 juta ton pada tahun 2002. Sampang sebagai daerah penghasil
garam terbesar di Indonesia pada tahun 2013 dapat memanen 0-10% dari
total lahan garam 4.246 ha.(Kemenperin, 2004)
Berdasarkan perhitungan suplai-kebutuhan total kebutuhan garam
Indonesia adalah 3-3,2 juta ton. Direktur Utama PT. Garam (PERSERO)
menyebutkan bahwa total kebutuhan garam konsumsi tahun 2014 sebesar
1.728.219 ton dengan rincian 756.494 ton untuk rumah tangga, 446.725
ton untuk industri aneka pangan, dan 525.000 ton untuk insdustri
pengasinan ikan.
Kementrian
Perindustrian(Kemenperin)
mendorong
aplikasi
tersebut memenuhi syarat SNI langsung dari lahan penggaraman, yakni dengan
kadar iodium 30-80 ppm.
Namun produksi garam di Indonesia sangat bergantung pada cuaca.
Oleh karena itu dalam mengoptimalisasi hasil produksi garam selain
dengan inovasi pada media juga dibutuhkan inovasi untuk mengkatalisasi
proses produksi. Dengan mengoptimalkan penggunaan panas ketika cuaca
cerah maka akan mampu mempersingkat waktu produksi garam, sehingga
dengan waktu yang sama jika panas yang digunakan optimal akan
menghasilkan jumlah produksi garam yang lebih banyak.
1.2 Heat Exchanger
Heat Exchanger (HE) adalah alat yang digunakan untuk
memindahkan panas dari sistem ke sistem lain tanpa perpindahan massa
dan bisa berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya,
medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai fluida panas
dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water). Penukar panas
dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar fluida dapat
berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya
kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun
keduanya bercampur langsung (direct contact). Penukar panas sangat luas
dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun
petrokimia, industri gas alam, refrigerasi, pembangkit listrik. Salah satu
contoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil di mana
cairan
pendingin
memindahkan
sekitar. (Chengel,
2003).
Gambar
Chengel,2003)
1.
Skema
Heat
Exchanger
(Sumber
Gambar
2. Sketsa
Heat
akan dimanfaatkan dengan prinsip kerja heat exchanger untuk memanaskan lahan
produksi garam sehingga diperoleh efisiensi jumlah produksi yang lebih tinggi.
BAB III
METODE PENULISAN
3.1 Tahap Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini, penulis melewati beberapa tahapan
karena
bermaksud
ingin
menafsirkan
dan
membuat
gambaran
perpustakaan
atau
laporan
penelitian
terdahulu.
menggunakan
pula
data
survei
lapangan
secara
kedua
alat.
Gamabaran
alat
ini
merupakan
hasil
pemikiran
peroleh
kemudian
untuk
ditarik
empat komponen
yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display) dan
verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusiondrawing).
Pada karya tulis ini, dilakukan proses reduksi data melalui proses
pemilihan dan pemusatan bahasan mengenai pemanfaatan limbah sampah
organik, media pengolah sampah organik berupa komposter dan upaya
penanganan lahan tandus dengan pemberian kompos pada lahan tersebut.
Kemudian dilakukan analisis data dari sajian data yang diperoleh saat
proses pengumpulan data hingga diperoleh satu penarikan kesimpulan
mengenai pemanfaatan HEXSOTOR sebagai media penghasil kompos .
Penemuan Masalah
Merumuskan Masalah
Analisis Masalah
Penemuan Ide
Pengumpulan Data
Analisis Ide
HEXSOTOR
Analisis Data
Realisasi Ide
Realisasi Ide
Uji Coba
Menarik Kesimpulan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Konsep HEXSOTOR
HEXSOTOR (Heat Exchanger Integrated With Solar Concentrator)
merupakan alat penyalur panas, disini panas disalurkan dengan fluida yaitu
air yang mengalir dalam pipa besi dan tembaga. Sumber panas yang
digunakan untuk memanaskan pipa air tersebut adalah sumber panas matahari
yang dikumpulkan dengan solar concentrator. Solar concentrator merupakan
alat yang digunakan untuk memusatkan panas dari sinar matahari sehingga
bisa terfokus ke bagian tertentu sehingga panas yang terserap maksimal.
Disini solar concentrator yang digunakan adalah alumunium yang dibentuk
setengah lingkaran untuk memusatkan panas matahari ke pusat dari setengah
lingkaran tersebut. Di pusat setengah lingkaran tersebut ditempatkan pipa
tembaga panjang, jadi panas yang dikumpulkan solar concentrator
alumunium yang ada di bawah pipa tembaga tersebut akan dipantulkan ke
pipa tembaga diatasnya sehingga pipa tersebut akan menjadi panas oleh panas
maksimal dari solar concentrator. Pipa tembaga tersebut akan dihubungkan
dengan pipa besi panjang dan dibuat berkelok-kelok di dalam ladang garam.
Air mengalir pada pipa besi ke pipa tembaga dengan menggunakan pompa air
kincir angin. Pipa besi panjang yang berkelok-kelok didalam ladang garam
inilah yang akan menguapkan air laut pada ladang garam sehingga dapat
diperoleh garam dari air laut dengan lebih cepat dibandingkan dengan
menggunakan teknik konvensional dengan sinar matahari dan dapat
digunakan saat tidak ada sinar matahari yaitu saat mendung maupun malam
hari. Karena seperti titik uap air laut yang dibawah 100o C sehingga dengan
panas berasal dari pipa bersi yang berisi air panas tersebut dapat menguapkan
air laut pada ladang garam. Di bagian luar pipa besi maupun tembaga akan
disemprot dengan lapisan krom sehingga dapat mencega pipa tembaga dan
besi dari adanya karat.
10
11
konvensional
Tambak garam dapat berproduksi pada waktu musim penghujan
Produksi garam dapat berlangsung satu tahun penuh.
Menggunakan sumber energi terbarukan
Mudah pemakaian,
tidak memerlukan cara yang rumit
dalam penggunaannya,
7. Didesain untuk skala industri dan petani kecil
8. Menghemat waktu produksi
4.2 Implementasi HEXSOTOR
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses pengambilan data antara lain :
12
1. Plat Aluminium
2. Paku Keling
3. Pop Rivets Gun
4. Tembaga
5. Besi Pipa
6. Crom Besi
7. Pompa Air
8. Kabel
9. Drum Penampung Air (Reservoir)
10. Digital Refractometer AMR102
11. Thermometer
12. Stopwatch
13. Kincir
14. Dinamo
15.
16. Proses Pembuatan HEXSOTOR
17.Pembuatan HEXSOTOR dilakukan dengan membuat heat
exchanger terlebih dahulu. Hal ini dilakukan dengan memotong pipa besi
kemudian merangkainya sedemikian rupa sehingga berbentuk berkelak-kelok.
Pembuatan pipa dengan berkelak-kelok bertujuan untuk memperluas
permukaan pipa yang bersinggungan dengan air laut, ketika air dialirkan,
maka air akan mengalir melalui pipa berkelok seperti halnya kondensor,
sehingga proses pertukaran lebih berjalan optimal. Pembuatan heat
exchanger dibuat dengan diameter pipa 15 cm, dan disesuaikan dengan lahan
garam yang akan dibuat. Sketsa pembuatan heat exchanger ditunjukkan pada
gambar berikut.
18.
19. Gambar 5. Sketsa pembuatan heat exchanger (Sumber: Penulis)
13
menjadi
berbentuk
melengkung
yang
bertujuan
untuk
14
25.
4.3.3
28.
29.
BAB V
PENUTUP
30.
5.1 Kesimpulan
31.
1. HEXSOTOR
merupakan
sebuah
McGraw Hill.
Kalogirou, S. A. (2009). Solar Energy Engineering: Processes and
Systems. (pp. 121-212 & 199 - 204). London: Academic Press.
15
42.
44.
46.
62.
Nama Lengkap
63.
Mochammad Fauzan
65.
Jenis Kelamin
66.
Laki-laki
68.
Program Studi
69.
Kimia
71.
NIM
72.
M0313047
74.
Tempat dan
Tanggal Lahir
77.
E-mail
75.
16
79. 80.
Alamat Rumah
7
82.
B. Riwayat Pendidikan
83.
87.
Nama
Institusi
84.
SD
85.
SMP
88. SD
89. SMP
Muham
Negeri 4
madiyah
Surakarta
1
90.
Surakart
a
93.
Jurusan
94.
95.
97.
Tahun
98.
200199.
2007-2010
Masuk-Lulus
2007
101.
102.
Biodata Anggota 1
86.
SMA
91. SMA Negeri 5
Surakarta
92.
96.
Kimia
100. 2010-2013
A. Identitas Diri
103.
1
106.
2
109.
3
112.
4
115.
5
118.
6
104.
Nama Lengkap
105.
Frandhoni Utomo
107.
Program Studi
108.
110.
NIM
111.
K2513024
114.
117.
frandhoni.utomo@sutudent.uns.ac.id
119.
17
085728178692
18
B. Riwayat Pendidikan
121.
125. Nama
Institusi
129. Jurusan
122. SD
126. SDN
GUMPANG 1
130. -
123. SMP
127. SMPN 1
KARTASURA
131. -
124. SMA
128. SMKN 2
SURAKARTA
132. Teknik
Pemesinan
136. 2010-2013
133. Tahun
134. 2001135. 2007-2010
Masuk-Lulus
2007
137.
C. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir
138. 139. Jenis Penghargaan
No
.
142. 143. Juara 3 LKS Surakarta 2012
1
147. 148. Finalis LKTIN UNHAS
2
2014
151. 152. Juara 3 LKTIN Agritech
3
Exhibition UNHAS 2015
155.
156.
140. Institusi
Pemberi
Pengargaaan
144. PEMKOT
SURAKARTA
149. UNHAS
153.
UNHAS
141.
Tahun
145.
2012
150.
2014
154.
2015
146.
Biodata Anggota 1
A Identitas Diri
157. 158. Nama Lengkap
1.
160. 161. Jenis Kelamin
2.
163. 164. NIM
3.
166. 167. Tempat dan
4. Tanggal Lahir
169. 170. E-mail
5.
172. 173. Nomor
6. Telepon/HP
175.
B Riwayat Pendidikan
176.
181. Nama
Institusi
188. Jurusan
177. SD
182. SD
Muhammadiyah
183.
2
Surakarta
189. -
159.
Andi Sulistiawan
162.
Laki-laki
165.
M0213006
168.
171.
andisulistiawan@gmail.com
174.
085701525434
178. SMP
185. SMP N 3
Surakarta
190. -
191. Komputer
dan Jaringan
192. Fisika
19
193. Tahun
195. 2001-2007 196. 2007-2010 197. 2010-2013 198. 2013MasukSekarang
194.
Lulus
199.
200.
201.
C Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat
202.
Tabel 6. Karya Tulis Ilmiah yang Pernah Dibuat Andi Sulistiawan
203. 204. Judul Karya Ilmiah
205. Waktu dan
No
Tempat
206.
207.
Power Bank Hybrid Tenaga Mekanik Motor (Ohibitor)
211. Surakarta,
1
2015
208.
Sebagai Alternatif Sumber Energi Listrik
209.
210.
212.
D Penghargaan yang Pernah Diraih
213.
Tabel 7. Penghargaan yang Pernah Diraih Andi Sulistiawan
214.
215. 216.
Jenis Penghargaan
217.
Institusi Pemberi
218.
No
Penghargaan
un
.
219. 220.
223. 224.
221.
225.
222.
226.
Juara 1 LKTI
Universitas
UNHAS 2015
227.
228.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
Tah
201
20
235.
236.
237.
20
238.
CURRICULUM VITAE
Nugroho Agung PAMBUDI
239.
240.
241.
242.
243. Laboratory of Thermal Engineering
244. Department of Mechanical Engineering Education
245. Sebelas Maret University
246. Url
: www.uns.ac.id
247. E-mail
: agung.pambudi@fkip.uns.ac.id
249.
254.
255.
HIGH
LIGHTS
256.
257.
1.
Honored Islamic Economy award by UAE government & Thomson reuters 2015
258. 2.
area
Produced 12.41 impact points Journal paper from several high impact factor journal in energy
259.
3.
Winner TIC competition in Taiwan and second place Halaltech competition in Malaysia in 2014
260.
4.
261.
5.
262.
6.
263.
7. Research experience in six countries : Japan, Finland, South Korea, Malaysia, Taiwan, Indonesia
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270. 2011
2014
271.
272.
273.
274.
275. 2006 2008
276.
277.
278.
279.
280. 2000-
2006
21
282.
281.
ED
UC
ATI
ON
283.
Doctoral
Engin
eering
(Dr.
Eng)
284.
285.
Research area : Thermodynamic, renewable energy ,
geothermal
286.
287.
288.
Department of Mechanical and Industrial Engineering, Gadjah
Mada University
289.
291.
290.
292.
Department of Mechanical Engineering, Semarang State
University
293.
294.
295.
296.
297.
300.
301.
302.
2010
303.
304.
305.
2009
306.
307. 2006 2009
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330. Prof. Carl-Johan
Fogelholm
331.
332.
333.
334.
Saptoadi
335.
336.
337.
Assoc. Professor
338. Saeid
Jalilinasrabady
339.
340.
341.
308.
309.
310.
WORK EXPERIENCE
311.
Depart. of Mechanical Engineering Education, Sebelas Maret
University, Indonesia
312.
313.
Research Associate
314.
Lab. of Energy Engineering and Environmental Protection, Aalto
University, Finland
315.
316.
Lecturer
317.
319.
Teaching Assistant
318.
320.
Department of Mechanical Engineering, Semarang State University,
Indonesia
342. REFERENCES
343.
344.
Mada University,
Indonesia e-mail :
harwins@ugm.ac.id
348.
350.
e-mail : khasani@ugm.ac.id
351.
352.
353.