Larutan Kristaloid
Larutan Kristaloid
solution. Glukosa
diberikan
mengakibatkan
dalam
asidosis
jumlah
besar,
hipokloremik
normal
delusional
saline
karena
(NaCl)
dapat
mengandung
natrium dan klorida dalam jumlah tinggi (154 mEq/L), konsentrasi plasma
bikarbonat akan berkurang jika
konsentrasi klorida
bertambah. NaCl
LARUTAN KOLOID
Aktifitas osmotik pada cairan koloid (berat molekul tinggi) menyebablan
cairan ini lebih lama bertahan di dalam pembuluh darah. Waktu paruh cairan
kristaloid dalam pembuluh darah hanya 20-30menit, sedangkan waktu paruh
koloid intravaskuler adalah 3-6jam.
Larutan koloid biasanya digunakan untuk:
1. Resusitasi cairan pada pasien yang kekurangan cairan intravaskuler
yang berat (contoh: syok hemoragik) sambil menunggu datangnya
darah untuk transfusi.
2. Resusitasi cairan pada hipoalbuminemia berat atau keadaan disaat
kehilangan protein dalam jumlah besar seperti luka bakar.
Penggunaan koloid bersama dengan kristaloid biasanya digunakan jika
kebutuhan cairan mencapai 3-4liter diikuti dengan transfusi. Larutan
tersebut digunakan bersama dengan NaCl (Cl 145-154 mEq/L) dan dapat
mengakibatkan asidosis metabolik hiperkloremik. Sediaan koloid umumnya
terbuat dari protein plasma atau polimer glukosa sintesis dan disediakan
dalam campuran dengan larutan elektrolit isotonik.
Koloid turunan dari darah terdiri dari albumin (15% dan 25%) dan fraksi
protein plasma (5%). Keduanya dipanaskan hingga 60 oC minimal 10 jam
untuk meminimalkan resiko penularan penyakit. Fraksi protein plasma
mengandung alpha dan beta globulin. Kadang cairan ini menyebablan reaksi
hipotensi. Reaksi ini terjadi akibat proses alergi dan diduga melibatkan
aktivasi prekalikrein.
Koloid sintesis antara lain ialah polimer dekstrosa, kanji, dan gelatin. Gelatin
merupakan menyebabkan reaksi alergi dan tidak tersedia di Amerika Serikat.
Dextran tersedia dalam bentuk dextran 70 (makrodex) dan dextran 40
(rhemakrodex) yang memiliki berat molekul rata-rata 70.000 dan 40.000.
Dextran 70 merupakan volume expander yang lebih baik daripada dextran
memperpanjang
waktu
perdarahan
(dextran
40),
dan
dapat
menyebabkan gagal ginjal. Dextran juga memiliki efek antigen dan dapat
menyebabkan reaksi anafilaksis ringan hingga berat. Dextran 1 (promid)
dapat digunakan bersama dengan dextran 40 atau 70 untuk mencegah
terjadinya anafilaksis berat; cairan ini berperan sebagai hapten dan
mengikat antibodi dextran dalam sirkulasi.
Hetastratch (hidroksi etil stratch) tersedia dalam larutan 6% dengan berat
molekul rata-rata 450.000. Molekul kecil dibuang melalui ginjal sedangkan
molekul besar harus diproses terlebih dahulu dengan amylase. Hetastratch
sangat efektif sebagai plasma ekspander dan lebih murah dari albumin.
Selain itu, hetastratch non antigenic dan jarang menyebabkan reaksi
anafilaksis. Koagulasi dan waktu perdarahan tidak begitu terpengaruh dalam
pemberian 0.5-1 liter. Namun, masih terdapat kontroversi, penggunaan
hetastratch pada pasien dengan transplantasi ginjal dapat berakibat buruk.
Pentastratch dengan berat molekul yang lebih rendah diperkirakan dapat
mengurangi efek samping dan dapat menggantikan hetastratch.
Na
30-50
2-40
10-30
K
5
10-30
5-40
Cl
45-55
6-30
80-150
HCO3
30
-
lambung
Keasaman
70-140
5-40
55-95
5-25
tinggi
Sekresi
115-180
55-95
60-110
pancreas
Sekresi
130-160
90-120
30-40
empedu
Cairan ileus
Diare
40-135
20-160
5-30
10-40
20-90
30-120
20-30
30-50