Anda di halaman 1dari 2

1.

Kristaloid merupakan salah satu jenis larutan intravena yang sering digunakan dalam situasi
klinis. Indikasi = Resusitasi cairan pada kasus hypovolemia, perdarahan, sepsis dan
dehidrasi. Selain itu, cairan ini bisa diberikan secara intravena pada kondisi tertentu seperti
pasien dengan keterbatasan nutrisi maupun tidak ada asupan nutrisi secara enteral,
mengatur tekanan darah dan meningkatkan diuresis untuk menghindari obat-obatan
nefrotoksik atau toxin-mediated end-organ damage
Jenis :
1. Larutan NaCl = 0,45% (hipotonik) , 0,9% (normal saline), 3% (hipertonik)
2. Buffer = asetat, asetat dan laktat, asetat dan glukonat.
3. Dextrose dalam air = 5% dan 10%
4. Lactated Ringer’s / Hartman’s solution (larutan buffer laktat)

MOA =

- Kristaloid = larutan encer yang berisi garam mineral dan molekul kecil lain yang larut
dalam air.
- Isotonik terhadap plasma manusia.
- Dapat memperluas volume intravascular tanpa mengganggu konsentrasi ion atau
perpindahan cairan secara signifikan antara intraselular, intravascular, dan interstitial
spaces.
- Larutan hipertonik = konsentrasi larutannya tinggi. Karena ada perbedaan konsentrasi
terjadilah aktivasi osmotik  cairan pindah. Indikasi primer = penggantian larutan dalam
serum seperti hiponatremia dengan gejala neurologis.
- Larutan buffer mengandung molekul yang memetabolisme bikarbonat secara in vivo
(dalam tubuh). Larutan digunakan untuk mempertahankan normal plasma pH
(fisiologis pH)  ada 3 molekul = laktat, asetat, glukonat.
Laktat + glukonate = metabolisme bicarbonat via hepar.
Asetat = metabolisme bikarbonat oleh otot skelet.

Efek samping :

- Hiperkloremia bila volume normal salin diberikan dalam jumlah besar. Peningkatan
konsentrasi klorida  terjadi perbedaan ion dalam plasma  terdapat air bebas di celah
intravascular
- Metabolik asidosis karena peningkatan ekskresi bikarbonat via renal. Dilusi serum
bikarbonat pada kristaloid non-buffer (contoh : normal saline) dapat berkontribusi dalam
terjadinya asidosis.
- Penurunan GFR karena terjadi konstrisi arteriole afferent ginjal yang berhubungan dengan
hiperkloremia.
- Buffer asetat = instabilitas hemodinamik  penurunan kontraksi miokardial dan
tekanan darah. (masih kemungkinan). Studi pada anjing menunjukkan bahwa asetat dapat
meningkatkan konsentrasi asetat dalam serum sebesar 10-40x dari level fisiologis.
- Buffer laktat = hiperglikemia karena laktat digunakan dalam gluconeogenesis untuk
menghasilkan glukosa.

Kontraindikasi :

1. Pasien dengan kelebihan cairan


2. Hipertonik saline = kontraindikasi di semua kondisi klinis kecuali pasien dengan
hiponatremi parah dan sequelae neurologic. Perbaikan hiponatremia yang cepat mungkin
dapat menyebabkan central pontine myelinolysis
3. Hipotonik = pasien dengan risiko terjadinya edema serebral
4. Kristaloid yang mengandung potassium (ringer laktat, Hartman’s solution, dll) = pasien
hyperkalemia sejak terjadi eksaserbasi  ventricular disritmia.
5. Pasien hiperglikemi gak boleh dikasih dekstrose, normal saline 0,45%)
6. Ringer laktat mengandung ion kalsium yang dapat menyebabkan koagulasi darah di IV
tubing sehingga dapat menghambat pengirimannya . Pasien yang membutuhkan transfusi
darah = produk darah harus menggunakan IV yang terpisah.

Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537326/

Anda mungkin juga menyukai