[C]MNI-2008
DATA JEMBATAN
A. SISTEM STRUKTUR
35000
5000
5000
5000
5000
16
5000
15
350
450
650
14
11
19
20
5000
5000
13
21
10
18
8
550
22
17
23
PARAMETER
KETERANGAN
Klasifikasi Jembatan
Tipe Jembatan
Beban jembatan
BM100
35.00
0.40
0.45
0.50
0.65
0.40
m
m
m
m
m
m
22
3. Dimensi Jembatan
b
b2
b1
tiang railing
trotoar
ha
ht
ho
b2
aspal
slab
h1
dinding
Potongan Slab lantai kendaraan
h=
ta =
th =
L=
b1 =
b2 =
L=
b=
4700
0.40
0.10
0.05
5.00
4.00
0.50
35.00
5.00
m
m
m
m
m
m
m
m
35000
5000
5000
5000
5000
4700
5000
5000
5000
5000
1000
350
450
1799
666
729
2026
4325
4873
8500
9900
8965
550
9800
10474
11200
1000
1400
900
800
5000
2509
1400
900
800
5000
23
4. Bahan Struktur
K - 300
Mutu beton :
Kuat tekan beton
U - 39
MPa
U - 24
MPa
kN/m3
Specific Gravity
Berat beton bertulang
Berat beton tidak bertulang
Berat aspal
Berat jenis air
Berat timbunan tanah dipadatkan
wc =
wc' =
wa =
ww =
ws =
25.00
=
24.00
22.00 Kohesi,
9.80
C=
17.20
35
24
35000
5000
5000
5000
5000
5000
350
450
1799
666
729
4325
8500
9900
8965
550
1000
1400
900
800
5000
1600
5000 4000
7000
4000
4000
5000
5000
25
KMS =
1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Berat sendiri elemen struktural dihitung secara otomatis oleh Program SAP2000.
Berat sendiri elemen yang tidak termasuk elemen struktural dihitung sbb.
0.50
0.25
0.15
QMS
SGP 3"
TEBAL 0.15 m
2.5 m
0.80
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
0.30
0.25
0.35
Jumlah
2.00
(m)
(m)
0.50
0.30
2.00
15.00
0.50
0.25
2.00
12.50
0.50
0.10
0.5
2.00
2.50
0.15
0.80
2.00
12.00
0.10
0.80
0.5
2.00
4.00
0.63
2.00
5.04
Shape
L=
(m)
Berat
(kN)
Total :
Berat sendiri per meter panjang jembatan,
QMS =
51.040
25.520 kN/m
26
KMA =
2.0
Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan direncanakan mampu
memikul beban mati tambahan sebagai berikut.
QMA
b
b2
b1
aspal
2.5 m
air hujan
b2
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
NO
Jenis Beban
Tebal
Lebar
Beban
3
(m)
(m)
(kN/m )
(kN/m)
0.10
4.00
22.00
8.80
0.05
5.00
9.80
2.45
11.250
QMA =
kN/m
KTD =
2.0
Beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi merata (Uniformly Distributed Load ), UDL
dan beban garis (Knife Edge Load ), KEL seperti terlihat pada gambar.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yang besarnya tergantung pada panjang total L
yang dibebani dan dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L )
KEL mempunyai intensitas,
p = 44.0
kPa
untuk L 30 m
kPa
untuk L > 30 m
kN/m
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance ) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.4
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50)
DLA = 0.3
untuk L 50 m
untuk 50 < L < 90 m
untuk L 90 m
27
b1 =
L=
Panjang bentang jembatan,
Untuk L > 30 m :
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) =
Beban merata (UDL) pada jembatan :
QTD = q * b1 =
p=
Beban garis,
4.00
35.00
7.429
29.71
kPa
kN/m
44.00
kN/m
DLA =
0.40
PTD = ( 1 + DLA ) * p * b1 =
246.40
kN
PTD
2.5 m
QTD
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
KTB =
2.0
Pengaruh pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dlm arah memanjang
dan dianggap bekerja pd permukaan lantai jembatan. Besarnya gaya rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (L t) sebagai berikut :
28
untuk Lt 80 m
untuk Lt 180 m
Lt = L =
Untuk,
35.00
maka,
FTB =
T = FTB / b1 =
250
kN
62.5
kN
Besarnya gaya rem dapat juga diperhitungkan sebesar 5% dari beban lajur "D" tanpa
memperhitungkan faktor beban dinamis.
q=
Beban garis (KEL) pada jembatan :
p=
T = 5% * ( q * L + p ) * b1 =
Besarnya gaya rem,
Diambil besarnya gaya rem pada jembatan,
T=
Jumlah joint,
n=
Gaya rem pada setiap joint,
TTB = T / n =
Beban merata (UDL) pada jembatan :
7.429
kPa
44.00
60.8
kN/m
kN
62.5
kN
8
7.81
kN
Dalam analisis struktur ditinjau kombinasi dengan gaya rem pada arah positif maupun
arah negatif seperti gambar berikut.
TTB
TTB
TTB
5m
5m
5m
TTB
TTB
TTB
TTB
5m
5m
5m
5m
2.5 m
TTB
35 m
TTB
TTB
TTB
TTB
TTB
TTB
TTB
TTB
2.5 m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
29
2.0
Jembatan jalan raya direncanakan mampu memikul beban hidup merata pada trotoar
yang besarnya tergantung pada luas bidang trotoar yang didukungnya.
A = luas bidang trotoar yang dibebani pejalan kaki (m2)
Beban hidup merata q :
Untuk A 10 m2 :
2
q= 5
kPa
q = 5 - 0.033 * ( A - 10 )
q= 2
kPa
kPa
2.5 m
QTP
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
L=
b2 =
n=
A = b2 * L * n =
q=
QTP = q * b2 * n =
Panjang bentang,
Lebar trotoar,
Jumlah trotoar,
Luas bidang trotoar,
Beban merata pada pedestrian,
35.00
0.50
m
m
2
35.00
m2
5
5.00
kPa
kN/m
KTA =
1.25
Pada bagian tanah di belakang dinding abutment yang dibebani lalu-lintas, harus diperhitungkan adanya beban tambahan yg setara dengan tanah setebal 0.60 m yg berupa
beban merata ekivalen beban kendaraan pada bagian tersebut.
Tekanan tanah lateral dihitung berdasarkan harga nominal dari berat tanah w s, sudut
gesek dalam , dan kohesi c dengan :
30
ws' = ws
-1
R
' = tan (K * tan )
R
c' = Kc * c
Ka = tan2 ( 45 - ' / 2 )
H1 =
Lebar abutment,
b=
0.7
1.0
kN/m3
ws =
=
17.20
35
C=
8.50
m
kPa
4.00
K =
R
Kc =
H2 =
9.80
QTA0
QTA1
2.5 m
H2
H1
QTA0
5m
5m
5m
5m
5m
5m
QTA2
5m
35 m
26.112
KSR =
1.0
cr = ( fc / Ec) * kb * kc * kd * ke * ktn
kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio).
w=
0.5
Untuk beton normal dengan faktor air semen,
31
Cement content =
3.5
kN/m3
kb =
0.75
kc =
kd = koefisien yang tergantung pada derajat pengerasan beton saat dibebani dan pd.
suhu rata-rata di sekelilingnya selama pengerasan beton.
Karena grafik pada gambar 6.4 didasarkan pada temperatur 20 C, sedangkan
temperatur rata-rata di Indonesia umumnya lebih dari 20 C, maka perlu ada koreksi waktu pengerasan beton sebagai berikut :
Jumlah hari dimana pengerasan terjadi pada suhu rata-rata T,
t=
T=
28
hari
27.5
35
hari
t' = t * (T + 10) / 30 =
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification ) untuk semen normal tipeI diperoleh :
kd = 0.938
A=
1.40
m2
em = 2 * A / K =
8.700
0.322
m
m
ktn = koefisien yang tergantung pada waktu ( t ) dimana pengerasan terjadi dan tebal
teoritis (em).
Untuk,
t=
28
hari
em =
0.322
Dari Kurva 6.4 (NAASRA Bridge Design Specification) untuk semen normal tipe I
diperoleh :
ktn =
0.2
Kuat tekan beton,
Modulus elastik beton,
Regangan akibat creep,
32
b = 0.00037
kb = koefisien yang tergantung pada pemakaian air semen (water cement ratio ) untuk
beton dengan faktor air semen,
w=
0.5
Cement content =
3.5
kN/m3
kb =
ke =
0.75
p = 2.50%
kp = 100 / (100 + 20 * p) = 0.995
su = b * kb * ke * kp = 0.00020
7.3. PENGARUH SUSUT DAN RANGKAK
SR = su + cr = 0.00049
SR
SR
SR
SR
SR
SR
SR
2.5 m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
33
KET =
1.2
Untuk memperhitungkan tegangan maupun deformasi struktur yang timbul akibat pengaruh temperatur, diambil perbedaan temperatur yang besarnya setengah dari selisih
antara temperatur maksimum dan temperatur minimum rata-rata pada lantai jembatan.
C
Tmax =
Temperatur maksimum rata-rata
40
C
Tmin =
Temperatur minimum rata-rata
15
T = ( Tmax - Tmin ) / 2
Perbedaan temperatur pada lantai jembatan,
T =
12.5
= 1.0E-05 / C
Ec = 25000 MPa
= * T = 0.00013
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
2.5 m
35 m
9. BEBAN ANGIN ( EW )
Faktor beban ultimit :
KEW =
1.2
1.25
35
m/det
Gaya angin didistribusikan merata pada bidang samping setiap elemen struktur yang
membentuk portal lengkung pd arah melintang jembatan. Lebar bidang kontak vertikal
34
untuk setiap elemen rangka samping struktur jembatan diambil yang terbesar.
Beban angin pada rangka jembatan lengkung untuk,
b=
TEW = 0.0006*Cw*(Vw) * b =
0.6
m
kN/m
0.551
Beban garis merata tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat
angin yang meniup kendaraan di atas jembatan dihitung dengan rumus :
Cw =
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2
kN/m
dengan
2
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)
1.764
1.2
kN/m
TEW
h/2
QEW
x
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan.
h=
2.00
QEW =
1.008 kN/m
QEW
TEW
TEW
TEW
TEW
2.5 m
TEW
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
35
KEQ =
1.0
TEQ = Kh * I * Wt
Kh = C * S
dengan,
TEQ = Gaya geser dasar total pada arah yang ditinjau (kN)
Kh = Koefisien beban gempa horisontal
I = Faktor kepentingan
W t = Berat total jembatan yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
= PMS + PMA
kN
C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa, waktu getar, dan kondisi tanah
S = Faktor tipe struktur yang berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi
gempa (daktilitas) dari struktur jembatan.
Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :
T = 2 * * [ WTP / ( g * KP ) ]
W TP = berat sendiri struktur dan beban mati tambahan (kN)
g = percepatan grafitasi (= 9.81 m/det2)
KP = kekakuan struktur yang merupakan gaya horisontal yang diperlukan untuk
menimbulkan satu satuan lendutan (kN/m).
Waktu getar struktur jembatan dihitung dengan komputer menggunakan Program SAP2000 dengan pemodelan struktur 3-D (space frame ) yang memberikan respons berbagai ragam (mode ) getaran yang menunjukkan perilaku dan fleksibilitas sistem struktur.
Hasil analisis menunjukkan bahwa struktur jembatan mempunyai waktu getar struktur
yang berbeda pada arah memanjang dan melintang, sehingga beban gempa rencana
statik ekivalen yang berbeda harus dihitung untuk masing-masing arah.
Dari hasil analisis diperoleh waktu getar struktur sebagai berikut :
36
T = 0.41512 detik
(mode-1)
T = 0.28952 detik
(mode-2)
Umumnya perilaku elasto-plastis struktur terhadap beban gempa mengikuti mode-1, sehingga gempa pada arah x (memanjang) lebih menentukan dibanding arah y (melintang)
pada jembatan plat portal lengkung.
Gaya gempa arah memanjang maupun arah melintang jembatan didistribusikan secara
otomatis dalam Program SAP2000.
10.1.1. KOEFISIEN GEMPA ARAH X (MEMANJANG JEMBATAN)
Waktu getar alami,
T = 0.41512 detik
Zone-3
maka,
C=
0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan
bangunan atas menyatu dengan bangunan bawah, tetapi waktu getar strukturnya cukup
pendek sehingga struktur hanya dapat berperilaku daktail terbatas (semi daktail), ma-
F = 1.25 - 0.025 * n
F=
n=
Faktor perangkaan,
dengan
F 1.0
n=
F = 1.25 - 0.025 * n =
S = 1.0 * F =
Kh = C * S =
2
1.20
1.2
0.216
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya
utama atau arteri, dan jembatan dimana terdapat route alternatif, maka diambil faktor
kepentingan,
I=
1.0
TEQ = Kh * I * Wt
TEQx =
0.216
* Wt
Gaya inersia gempa akibat berat sendiri elemen struktur (DEAD), berat sendiri elemen
non struktur (MS), dan beban mati tambahan (MA), dihitung dan didistribusikan secara
otomatis dalam Program SAP2000 v-11. Dalam hal ini berat beton diambil sesuai dengan ketentuan menurut Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan, 1992 yaitu :
3
wc = 25.00 kN/m
Berat beton bertulang,
Koefisien gempa arah memanjang jembatan =
0.216
37
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
2.5 m
TEQx
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
TEQx
2.5 m
TEQx
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
T = 0.41512 detik
Zone-3
maka,
C=
0.18
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis berupa beton bertulang dan
struktur berperilaku daktail, maka jenis jembatan tergolong tipe A yaitu jembatan daktail
(bangunan atas bersatu dengan bangunan bawah), sehingga nilai faktor tipe bangunan,
F=
S = 1.0 * F
Faktor perangkaan,
F = 1.25 - 0.025 * n
n=
dengan
F 1.0
38
n=
F = 1.25 - 0.025 * n =
S = 1.0 * F =
Kh = C * S =
2
1.20
1.20
0.216
Untuk jembatan yang memuat > 2000 kendaraan / hari, jembatan pada jalan raya
utama atau arteri, dan jembatan dimana terdapat route alternatif, maka diambil faktor
I=
kepentingan,
1.0
TEQ = Kh * I * Wt
TEQy
TEQy
5m
5m
5m
0.216
* Wt
TEQy
TEQy
TEQy
TEQy
5m
5m
5m
5m
TEQy
2.5 m
TEQy
TEQy =
35 m
TEQy
TEQy
TEQy
TEQy
TEQy
TEQy
TEQy
2.5 m
TEQy
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
39
0.20
0.18
0.16
0.00
0.18
0.40
0.18
0.55
0.16
0.60
0.15
0.90
0.10
1.30
0.10
3.00
0.10
Nilai spectrum
( detik )
0.14
0.12
0.10
0.08
0.06
0.04
0.02
0.00
0.00
0.50
1.00
1.50
2.00
Waktu getar, T (detik)
Fr =
2.50
3.00
0.05
Analisis dinamik dilakukan dengan metode superposisi spectrum response dengan mengambil response maksimum dari 4 arah gempa, yaitu 0, 45, 90, dan 180 derajat.
Digunakan number eigen, NE = 3 dengan mass partisipation factor 90 % dengan
kombinasi dinamis (CQC methode ).
Karena hasil dari analisis spectrum response selalu bersifat positif (hasil akar), maka
perlu faktor pengali +1 dan 1 untuk mengkombinasikan dengan response statik.
Massa elemen struktur dihitung secara otomatis dalam Program SAP2000 v-11.
Beban mati dan beban mati tambahan yang massanya tidak termasuk elemen struktur
meliputi :
Berat sendiri trotoar dan railing
Percepatan grafitasi,
Massa beban mati dan beban mati tambahan,
g=
9.81
m/det2
m = W / g = 131.1876 kN/m/det2
40
n=
m = mx = my =
my
mx
my
mx
5m
5m
5m
my
mx
my
mx
my
mx
my
mx
5m
5m
5m
5m
kN/m/det2
my
mx
2.5 m
my
mx
16.40
35 m
= tan (Kh)
KaG = cos2 ( ' - ) / [ cos2 * { 1 + (sin ' *sin (' - ) ) / cos } ]
KaG = KaG - Ka
kN/m2
Tekanan tanah dinamis,
p = Hw * ws * KaG
Koefisien beban gempa horisontal,
Kh = 0.216
3
ws = 17.20 kN/m
Berat tanah,
Sudut gesek dalam,
=
35
-1
R
' = tan (K * tan ) = 0.455733 rad
Kohesi,
Koefisien tek. tanah,
Tinggi abutment,
Lebar abutment,
C=
0
kPa
Ka = tan ( 45 - ' / 2 ) = 0.388773
2
H1 =
8.50
H2 =
m
-1
9.80
b=
4.00
m
(Kh) = 0.21273
= tan
cos2 ( ' - ) = 0.942104
cos2 *{ 1 + (sin ' *sin (' - ) )/cos } = 0.955424
KaG = cos2 ( ' - ) / [ cos2 *{ 1 + (sin ' *sin (' - ) )/cos } ] = 0.986058
KaG = KaG - Ka = 0.597286
41
2.5 m
H1
QEQ1
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
2.5 m
H2
QEQ2
5m
5m
5m
5m
5m
5m
5m
35 m
42
Faktor
Beban
KOMBINASI
A. Aksi Tetap
Berat Sendiri
Beban Mati Tambahan
Susut dan Rangkak
Tekanan tanah
KMS
KMA
KSR
KTA
1.30
2.00
1.00
1.25
1.30
2.00
1.00
1.25
1.30
2.00
1.00
1.25
1.30
2.00
1.00
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D"
Gaya Rem
Beban Pedestrian (Trotoar)
KTD
KTB
KTP
2.00
2.00
1.00
1.00
2.00
1.00
1.00
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Temperatur
Beban Angin
Beban Gempa Statik / Dinamik
Tekanan Tanah Dinamik Gempa
KET
KEW
KEQ
KEQ
1.00
1.00
1.00
1.00
1.20
1.00
1.00
Faktor
Beban
A. Aksi Tetap
Berat Sendiri
Beban Mati Tambahan
Susut dan Rangkak
Tekanan tanah
KMS
KMA
KSR
KTA
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
B. Aksi Transien
Beban Lajur "D"
Gaya Rem
Beban Pedestrian (Trotoar)
KTD
KTB
KTP
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
1.00
C. Aksi Lingkungan
Pengaruh Temperatur
Beban Angin
Beban Gempa Statik / Dinamik
Tekanan Tanah Dinamik Gempa
KET
KEW
KEQ
KEQ
KOMBINASI
1.00
1.00
1.00
1.00
0%
25%
40%
50%
43