Anda di halaman 1dari 9

Kerangka Acuan Kerja

Perencanaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Belang Belang


A. Latar Belakang
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Sulawesi Barat (Sulbar)
sudah selesai disusun, yang perlu ditindaklanjuti oleh rencana-rencana kawasan
strategis yang lebih operasional dalam pemanfaatan ruang dan pengendaliannya.
Intensitas dan kecepatan pembangunan wilayah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar)
ditentukan oleh pertumbuhan ekonominya. Pertumbuhan ekonomi sangat
dipengaruhi oleh pergeseran kegiatan usaha primer ke usaha sekunder dan ke
usaha tertier. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sulawesi Barat masih didominasi oleh
usaha primer berupa pertanian, perkebunan dan kehutanan yang sebagian besar
produknya masih berupa bahan baku, yang dijual ke wilayah lain baik dalam negeri
maupun luar negeri. Kondisi ini mewujudkan ketertinggalan pertumbuhan ekonomi
antar Provinsi Sulbar dengan pertumbuhan ekonomi nasional maupun pertumbuhan
ekonomi wilayah lain yang mempunyai kegiatan industri manufaktur dan usaha
perdagangan yang intensif dan berskala global.
Saat ini lapangan kerja pertanian dan perkebunan merupakan sektor utama
Provinsi Sulbar dan wilayah sekitarnya yang sesuai dan mudah dilakukan oleh
masyarakat perdesaan. Berbagai tahapan proses dari pembibitan penanaman
panen pengolahan penyimpanan penjualan, yang dengan berbagai kegiatan
pendukungnya membuka lapangan kerja bidang agroindustri dan agrobisnis yang
perlu dilandasi oleh kompetensi dan kapasitas para pelaku usahanya. Tahapan proses
pengolahan hasil panen komoditi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan dan
perikanan mencakup bahan pangan, kayu dan hasil hutan lainnya, ternak dan ikan
serta komoditi laut lainnya mendukung agro-industri yang sangat menentukan nilai
tambah dan kualitas barang siap pakai dari wilayah Sulbar. Selain daripada itu
pertambangan minyak maupun jenis tambang lainnya yang sangat potensiil
dikembangkan di Sulbar akan saling sinergis dalam usaha peningkatan industri dan
perdagangan di wilayah ini. Usaha komoditi pertambangan akan menambah lapangan
kerja dan lebih menggerakan perekonomian wilayah Sulawesi Barat kalau dilakukan
proses eksplorasi eksploitasi pengolahan (industri manufaktur menghasilkan
bahan siap pakai) penyimpanan, di wilayah SulBar, baru dijual ke pasar wilayah
sendiri dan di luar wilayah sampai ke luar negeri,
Berdasarkan potensi wilayah Sulbar seperti tersebut di atas, serta posisi
geografis provinsi ini yang berada di tepi Selat Makassar, keberadaan pelabuhan
laut Belang-Belang, bandara Tampapadang, serta aksesibilitas yang sedang
ditingkatkan untuk menghubungkan Belang-Belang dengan wilayah daratan sebelah
Timur yaitu pedalaman Provinsi Sulbar, Sulawesi Selatan bagian Utara dan Sulawesi
Tengah bagian Selatan, maka angkutan barang ke dan dari Pelabuhan BelangBelang baik dengan wilayah sekitarnya, maupun wilayah nasional maupun
internasional, maka sesuai dengan RTRWP Sulbar 2010-2030, Belang-Belang dan
sekitarnya sangat potensiil dikembangkan menjadi kawasan terpadu pelabuhan peti
kemas, pergudangan, industri dan pergudangan yang melayani skup nasional dan
internasional.
Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 1

Berdasarkan pada UURI Nomor 39 tahun 2009 tentang Kawasan Ekonomi


Khusus (KEK), maka wilayah yang relatif datar di Pelabuhan Belang-Belang dan
sekitarnya yang luas sangat potensiil untuk direncanakan pengembangan KEK,
yang diharapkan akan menata ruang wilayah kawasan KEK Belang Belang dengan
segera sebelum dimanfaatkan untuk kegiatan lain yang alihfungsinya akan
memerlukan biaya ekonomis maupun biaya sosial yang jumlahnya besar.
B. Landasan Perencanaan
Landasan hukum yang mendukung studi pengembangan KEK Belang-Belang
adalah:
1) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
daerah;
2) Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang;
3) UU No 39 Tahun 2009, tentang Kawasan Ekonomi Khusus.
4) Peraturan Pemerintah Nomor 45 tahun 1992, tentang Otonomi Daerah;
5) Peraturan Menteri PU No.57 tahun 1991 tentang Pelaksanaan sebagian urusan
pelayanan umum kepada Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah
Tingkat II.
1.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat Masterplan KEK
Maksud penyusunan masterpkan KEK ini agar terwujud sinergitas antar
kebijakan, program dan kegiatan sektoral maupun kewilayahan, baik yang dilakukan
oleh para pemangku kepentingan tingkat nasional, provinsi, maupun kabupaten dan
kota di wilayah wilayah metropolitan Mamuju Tapalang dan Belangbelang (Matabe),
yang relevan dengan usaha pengembangan agroindustri dan industri pertambangan,
yang juga meningkatkan daya saing terutama dalam memasok pasar produk olahan
komoditi

agro

dikembangkan

untuk

pemenuhan

kebutuhan

pangan

rakyat

Indonesia.

Juga

industri pertambangan yang berdampak pada pertambahan lapangan

kerja, dan bermuara pada peningkatan kesejahteraan rakyat.

1.1.

Tujuan
Tujuan penyusunan masterplan KEK Belangbelang adalah untuk:

1)

Memperkokoh KEK Belangbelang dalam perannya sebagai pilar

2)

pengembangan ekonomi nasional;


Mengembangkan
lapangan
kerja
perdagangan,

3)

logistik,

di

transportasi,

pendukungnya;
Menata KEK Belangbelang

bidang
lapangan

industri,
kerja

yang produktif, aman, lancar,

nyaman dan ekologis secara berkelanjutan, untuk mendukung

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 2

industri dan perdagangan yang berbasis pada usaha agro dan


pertambangan.
1.2. Sasaran dan Dampak
1.1.1 Sasaran Umum
Tahap I
1) Tersusunnya businessplan baik agrobisnis, agroindustri dan
mining-industry, dalam suatu kawasan KEK yang terpadu dalam
aspek simpul transportasi laut, transportasi udara, dan
transportasi darat termasuk kereta api, pelabuhan, terminal

2)

truk, petikemas, dan pergudangan.


Tahap II
Tersusunnya rencana detail tata ruang KEK, dengan substansi
utamanya adalah pola ruang, infrastruktur kawasan, dan

3)

zoning regulation;
Tersusunnya PP KEK Belangbelang.

Sasaran 1), 2) dan 3) di atas berdampak pada:


a) Terbangunnya sistem kemitraan usaha agrobisnis di sentra-sentra
produksi agro di dalam maupun di luar wilayah Provinsi Sulbar, usaha
agro industri di KEK Belangbelang, jaringan pemasasaran produk
agroindustri dari KEK Belangbelang, yang didukung oleh sistem
penjaminan mutu;
b) Terbangunnya sistem kemitraan usaha pertambangan di dalam maupun
di luar wilayah Provinsi Sulbar, usaha industri pertambangan di KEK
Belangbelang, jaringan pemasasaran produk industri pertambangan dari
KEK Belangbelang, yang didukung oleh sistem penjaminan mutu;
c) Terkendalinya pemanfaatan ruang di KEK Belangbelang baik yang
1.1.2

dilakukan oleh pemerintah dan swasta.


Sasaran Khusus
Tahap I
Sasaran Khusus rencana pengembangan KEK Belang Belang adalah sbb:
Tahap I
1) Kajian kelayakan pengembangan KEK Belang-Belang, serta menyusun
Business plan dan konsep rencana tata ruang KEK;
2) Masterplan KEK Belangbelang yang berisi site plan skala 1:10,000
3) Draft PP tentang KEK Belangbelang.

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 3

4)
5)
1.3.

Tahap II
Tersusunnya RTBL termasuk regulasi kawasan untuk pengarahan dan
pengendalian pembangunan gedung, prasarana, lingkungan maupun
pengadaan sarana-sarana penunjang kegiatan kawasan;
Tersusunnya skala prioritas dan pentahapan pembangunan gedung dan,
prasarana kawasan, serta perkiraan biaya pembangunannya;

Manfaat
Manfaat masterplan KEK Belangbelang adalah terwujudnya tata ruang KEK

yang kondusif untuk peningkatan kontribusi perekonomian dalam usaha agro dan
pertambangan, yang secara sinergis dengan pusat-pusat kegiatan industri dan
perdagangan

agro

dan

pertambangan

yang

bermuara

pada

peningkatan

kemandirian usaha agro dan pertambangan dalam proses usaha hulu-hilir.


1.2 Fungsi
Adapun fungsi masterplan KEK Belangbelang adalah:
1) Sebagai matra keruangan pembangunan;
2) Sebagai dasar kebijakan pokok pemanfaatan ruang di KEK Belangbelang;
3) Sebagai arahan untuk investasi;
4) Sebagai dasar pengendalian pemanfaatan ruang.
1.3 Dimensi Waktu
Berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, maka
dimensi waktu masterplan KEK Belangbelang adalah jangka panjang 20 tahun
(2016-2035), yang

akan diperinci

dalam tahapan perencanaan

jangka

menengah 5 (lima) tahunan, dengan tahapan Rencana Jangka Menengah (RJMI) kurun waktu Tahun 2016~2020; RJM-II kurun waktu Tahun 2021~2025; RJM-III
kurun waktu Tahun 2026-2030; dan RJM-IV kurun waktu Tahun 2031~2035.
1.4 Muatan
Dokumen masperplan KEK Belangbelang memuat ;
1) Tujuan, kebijakan, dan strategi penataan ruang KEK Belangbelang;
2) Business plan usaha agroindustry, agrobisnis, pertambangan dan industri
pengolahannya serta pemasarannya,
3) Masterplan KEK Belangbelang yang substansinya adalah sbb:

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 4

a. Rencana struktur ruang kawasan yang meliputi pusat-pusat kegiatan


agro bisnis dan agroindustry baik yang ada di dalam KEK Belangbelang
maupun di luarnya yang sinergis, serta sistem jaringan prasarananya;
b. Rencana pola ruang kawasan yang meliputi kawasan lindung setempat
dan kawasan budidaya yang memiliki nilai strategis kawasan;
c. Penetapan prioritas pengembangan pusat kegiatan dan prasarana
kawasan pendukung KEK Belangbelang;
d. Arahan pemanfaatan ruang KEK blangbelang yang berisi indikasi
program utama jangka menengah lima tahunan; dan
e. Arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan yang berisi indikasi
arahan peraturan zonasi, arahan perizinan, arahan insentif dan
disinsentif, serta ketentuan sanksi.
C. Aspek Pekerjaan
Aspek pekerjaan yang akan dibahas dalam studi pengembangan KEK
Belangbelang meliputi:
1) Aspek Non Fisik sebagai berikut:
a. Business plan yang meliputi
b. Pasar hasil produk industri, khususnya pertanian, perkebunan, kehutanan,
perikanan dan peternakan;
c. Sumberdaya manusia sebagai petani, peternak dan pelaku usaha
agroindustri dan agrobisnis;
d. Regulasi kawasan;
2)

D.

Aspek Fisik sebagai berikut: (pelabuhan, pergudangan, industri, kantor, RTH,


dan infrastruktur kawasan;
a. Perwilayahan komoditi dan sentra-sentra produksi wilayah Sulbar dan
sekitarnya;
b. Sistem transportasi barang dan penumpang di dalam dan sekitar kawasan;
c. Sistem telepon, komunikasi dan arus informasi;
d. Sistem energi;
e. Sistem jaringan air bersih;
f. Sistem pengolahan limbah.

Ruang Lingkup Kegiatan

Studi akan merumuskan karakteristik, potensi dan kendala apa saja yang perlu
dipertimbangkan untuk menentukan arah dan strategi pengembangan KEK Belang
Belang.
1) Tahapan Pemahaman Kebijaksanaan Sektor Terkait
a) pemahaman kebijaksanaan perekonomian (internasional, nasional, pulau
Sulawesi, propinsi Sulbar , kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Sulbar);
b) pemahaman kebijakan perwilayah komoditi Propinsi Sulbar dan
sekitarnya;
Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 5

c)
d)
e)

pemahaman kebijaksanaan perindustrian dan perdagangan (nasional,


Propinsi Sulbar, serta kabupaten dan kota di wilayah Provinsi Sulbar);
pemahaman RTRWN, RTR Pulau Sulawesi dan, RTRWP Provinsi Sulbar;
pemahaman RUTR Kabupaten Mamuju untuk menyesuaikan penataan
ruang di wilayah Belang-Belang dan sekitarnya.

2) Persiapan Survei
Persiapan survei secara bertahap adalah sebagai berikut:
a) penyusunan daftar data yang akan dicari;
b) pembuatan format untuk pengumpulan data di lapangan;
c) pembuatan peta dasar pada wilayah yang akan distudi;
d) pembuatan program kerja survei di lapangan.
3) Tahapan Survei
a) Observasi fisik lapangan untuk mengenali karakteristik fisik wilayah
perencanaan secara komprehensif dan mengevaluasi mengenai kebijakan
struktur ruang dan pola ruangnya kalau sudah ada.
b) Mengumpulkan data penunjang yang diperlukan.
4) Tahap Kompilasi Data
Data-data yang dikompilasikan meliputi:
a) Data keadaan fisik dasar:
Keadaan topografi/kemiringan tanah, batimetri di pelabuhan Belangbelang dan sekitarnya, daya dukung lahan, sumber air bersih, sumber
energi untuk wilayah perencanaan.
b) Data penggunaan ruang yang menggambarkan karakteristik penyebaran
bentuk-bentuk fisik buatan manusia meliputi:
- struktur ruang
- pola ruang
- arah pengembangan ruang;
- kawasan strategis yang relevan dengan KEK Belang-Belang.
c) Data jaringan infrastruktur yang meliputi:
- jaringan prasarana transportasi darat dan penyeberangan;
- jaringan prasarana transportasi laut;
- jaringan prasarana transportasi udara.
d) Data industri manufaktur yang telah ada:
- jenis
- besaran
- lokasi
e) Data sumber daya listrik, telepon dan air bersih:
- rencana pengembangan listrik
- rencana pengembangan telepon
- lokasi dan kandungan/debet sumber air bersih
f) Data kependudukan:
- jumlah, kepadatan dan distribusi
- tingkat pendapatan
- tingkat pendidikan
- struktur umur
Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 6

gender
ketenagakerjaan

5) Analisis
Beberapa aspek yang perlu dianalisis adalah:
a) Pengembangan perekonomian Provinsi Sulbar;
b) Perwilayahan komoditi dan sentra-sentra produksi wilayah Sulbar dan
sekitarnya;
c) Pasar hasil produk manufaktur baik DN maupun LN;
d) Perkembangan industri manufaktur di Sulbar;
e) Sumber daya manusia;
f) Sistem perhubungan dan komunikasi;
g) Karakteristik daerah yang memungkinkan untuk pengembangan
kawasan industri dan perdagangan;
h) Eksisting tata guna lahan;
i) Status pemilikan dan harga lahan daerah pilihan alternatip
pengembangan KEK
6) Strategi Pengembangan KEK
Dalam penyusunan strategi pengembangan KEK Belang-Belang ada
beberapa aspek yang perlu dijabarkan:
a) Jenis kawasan industri
Ada beberapa jenis kawasan industri yang perlu ditentukan
pengembangannya misalnya kawasan industri berikat, kawasan kelompok
industri sejenis, kawasan kelompok berbagai jenis industri, kawasan
industri satu jenis khusus, lingkungan permukiman industri, dsb.
b) Sumber energi
Strategi pengembangan listrik baik sebagai daya maupun pencahayaan.
Strategi pengadaan air bersih, baik dengan pemanfaatan jaringan yang
telah ada maupun kemungkinan pengadaan sumber air bersih baru.
Strategi pengembangan jaringan telepon dan komuniakasi.
c) Sistem pengolahan limbah
Sistem pengolahan limbah padat, cair maupun udara agar tidak
mengganggu kelestarian lingkungan hidup daerah sekitarnya.
d) Sistem transportasi
Pengembangan prasarana, sarana, dan pengelolaan sistem transportasi
untuk pengangkutan bahan baku, bahan jadi, limbah, buruh dsb., baik
menggunakan lalu-lintas darat, laut maupun udara.
e) Sumber daya manusia
Strategi peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka mengisi
lapangan kerja sektor industri, terutama bagi masyarakat setempat.
7) Produk Perencanaan
Tahap I
a) Laporan pendahuluan yang berisi tanggapan terhadap KAK dan
rencana kerjanya (10 eksemplar)
b) Laporan Fakta dan Analisis (10 eksemplar);
c) Laporan Draft Masterplan (10 eksemplar);
Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 7

d) Laporan Masterplan (10 eksemplar) dan Album Peta 5 eksemplar;


e) Laporan Draft PP KEK Belangbelang.
Tahap II
f) Draft RTBL (20 eksemplar)
g) Laporan Akhir RTBL (10 ekslemplar).
8) Waktu Studi
Jangka waktu studi pengembangan KEK Belang-Belang ini untuk Tahap I
adalah 9 (sembilan) atau 270 (dua ratus tujuh puluh) hari kalender terhitung
sejak tanggal Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)
9) Personil
Tenaga Ahli
a) Team Leader adalah Ahli Perencana Tata Ruang (minimum sertifikat
ahli perencana dari IAP, pengalaman penelitian dan perencanaan
minimal 5 tahun, berpendidikan S3 dengan usia ijazah minimal 5
tahun, yang memiliki SKA IAP minimal ahli madya);
b) Ahli Ekonomi (S2 pengalaman minimal 10 tahun atau S3 pengalaman
minimal 3 tahun);
c)

Ahli Sosiologi (S2 pengalaman minimal 5 tahun atau S3 pengalaman


minimal 2 tahun);

d) Ahli transportasi dan prasarana wilayah (S2 pengalaman minimal 2


tahun atau S3 pengalaman minimal 1 tahun);
e) Ahli Teknik Sipil bangunan dermaga dan pelabuhan (S2 pengalaman
minimal 2 tahun atau S3 pengalaman minimal 1 tahun);
f) Ahli lingkungan dan kehutanan (S2 pengalaman 5 tahun atau yang
memiliki sertifikat Amdal A pengalaman minimall 5 tahun atau Amdal B
pengalaman minimal 2 tahun, atau S3 pengalaman 5 th).
Tenaga Pendukung
a) Asisten Planologi/PWK
b) Asisten arsitek
c) Draftmen yang menguasai GIS, AutoCAD, Corel Draw, Animasi 3D.
d) Surveyor minimal mahasiswa semester 5 pengalaman survei 1 tahun;
e) Operator komputer pengalaman 2 tahun.
f) Sekretaris minimal S1 pengalaman 1 tahun
g) Office boy
Penutup
Demikian Kerangka Acuan Kerja ini disusun sebagai acuan bagi berbagai
pihak yang terkait dengan kegiatan pekerjaan Studi Masterplan KEK BelangBelang, Sulbar.
Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 8

Mamuju, 15 Februari 2015


Kepala Bappeda Provinsi Sulawesi Barat
Selaku
Pengguna Barang/Jasa,

Studi pengembangan KEK Belang Belang, Sulbar

Page 9

Anda mungkin juga menyukai