1 Definisi Pphi
1 Definisi Pphi
A. Latar Belakang
1. Masih banyak pengurus Serikat Pekerja yang belum mengetahui tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
2. Volume perselisihan hubungan industrial relatif tinggi, khususnya tentang
perselisihan hak dan PHK.
B. Tujuan
1. Meningkatkan pengetahuan Serikat Pekerja tentang aspek-aspek penyelesaian
perselisihan hubungan industrial
2. Meningkatkan upaya pembelaan terhadap anggota / pekerja
2. Perselisihan Kepentingan
Adalah perselisihan yang timbul dalam hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai pembuatan ,dan atau perubahan syarat syarat
kerja yang di tetapkan dalam perjanjian kerja ,atau peraturan perusahaan ,atau
perjanjian kerja bersama .
Contoh perbaikan syarat-syarat kerja, antara lain :
a. Kenaikan upah
b. Kenaikan uang makan
c. Pengurangan jam lembur dan lain sebagainya
2)
a. Pelaksanaan Pemerintahan
Dalam 14 hari setelah putusan Panitia Daerah diambil, salah satu pihak yang
berselisih dapat memintakan pemerikasaan ulang ( banding ) kepada Panitia
Pusat melalui Panitera Panitia Daerah ( pasal 11 ayat 1 dan 2 UU No.
22/1957 )
Bila suatu perselisihan perburuhan dapat membahayakan kepentingan negara
atau kepentingan umum, Panitia Pusat dapat menarik perselisihan
Jika diperlukan, untuk melaksanakan suatu Putusan Panitia Pusat salah satu
pihak yang bersangkutan dapat meminta kepada Pengadilan Negeri Pusat ( di
Jakarta ) agar putusan itu dilaksanakan menurut aturan-aturan yang biasa
untuk menjalankan suatu putusan perdata ( pasal 16 ayat 1 dan 2 UU No.
22/1957 )
c.
d.
e.
Jika dalam suatu perselisihan, salah satu pihak hendak melakukan tindakan
terhadap pihak lain, maka maksud untuk melakukan tindakan itu harus
diberitahukan kepada pihak yang lain dan kepada Ketua Panitia Daerah
b.
c.
d.
e.
b.
Penyerahan pada Juru Pemisah atau Dewan Pemisah dinyatakan dengan cara
perjanjian antara kedua belah pihak dihadapan pegawai atau panitia daerah
tersebut
c.
I.
d.
Putusan Juru Pemisah atau Dewan Pemisah sesudah disahkan oleh Panitia
Pusat mempunyai kekuatan hukum sebagai putusan Panitia Pusat
e.
Panitia Pusat hanya dapat menolak pengesahan, jika putusan tadi melampaui
kekuasaan Juru Pemisah atau Dewan Pemisah atau didalamnya terdapat halhal yang menunjukkan itikad buruk atau yang bertentangan dengan Undangundang tentang ketertiban umum atau dengan kesusilaan
f.
g.
h.
Putusan tersebut diberi tanggal, diberi nama, tempat dimana putusan itu
diambil dan ditandatangani oleh Juru Pemisah / Anggota Dewan Pemisah
i.
j.
Jika perlu untuk melaksanakan suatu putusan Juru / Dewan Pemisah yang
sudah disahkan oleh Panitia Pusat, maka oleh pihak yang bersangkutan dapat
dimintakan pada Pengadilan Negeri yang daerah hukumnya meliputi tempat
kedudukan kedua belah pihak terhadap siapa putusan itu akan dijalankan,
supaya putusan itu akan dijalankan, supaya putusan itu dinyatakan dapat
dijalankan
k.
b.
c.
d.
e.
f.
Memori Banding, bila pekerja / serikat pekerja menolak putusan P4D / P4P
dan minta perselisihan diteruskan ke tingkat P4P atau Menteri ( untuk Veto
Menteri ). Memori Banding dilengkapi dengan :
Data-data seperti tersebut pada poin 2 dan 3 diatas
Alasan-alasan yang dipergunakan pekerja / serikat pekerja
Putusan P4D / P4P
g.
h.
Data-data yang sama seperti tersebut pada poin 6 diatas, tetap dilampirkan
dan diajukan apabila penyelesaian perselisihan diteruskan untuk minta Fiat
Eksekusi Pengadilan Negeri
2. Untuk setiap tindakan perundingan pihak pekerja dan atau serikat pekerja
haruslah betul-betul menguasai persoalan
3. Bila kasus ditangani oleh serikat pekerja, maka pihak serikat pekerja harus
membentuk team perunding serta juru bicaranya
4. Disetiap perundingan / persidangan, jangan lupa membuat notulen dan daftar
nama
5. Bila tercapai kesepakatan ditingkat bipartite atau tripartite, harus dibuat PB
( Persetujuan Bersama ) tentang hal-hal yang telah disepakati yang
ditandatangani oleh kedua belah pihak ( bipartite ) dan disaksikan Disnaker
( tripartite )