Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Otitis media supuratif kronis (OMSK) dahulu disebut otitis media


perforata (OMP) atau dalam sebutan sehari hari congek. Otitis media supuratif
kronis ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani
dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul
(Djaafar dkk, 2010).
Otitis media kronis merupakan penyakit Telinga, Hidung, dan Tenggorkan
(THT) yang paling banyak di negara sedang berkembang. Menurut World Health
Organization (WHO) pada tahun 2004, sekitar 65 330 juta orang di dunia
menderita OMSK disertai dengan otore, 60% di antaranya (39 200 juta)
menderita penurunan pendengaran yang signifikan. Otitis media terdiagnosis lebih
dari 5 juta kali setiap tahunnya. Di Australia, tiap tahunnya 3 5 % anak
meninggal akibat komplikasi otitis media dan 15 anak menderita kehilangan
pendengaran permanen akibat otitis media. Prevalensi OMSK di Indonesia secara
umum adalah 3,9 6,9% (Helmi, 2005; Utami dkk, 2010).
OMSK dapat terbagi atas 2 yaitu OMSK tipe aman dan OMSK tipe
bahaya. Peradangan pada OMSK tipe aman terbatas hanya pada mukosa dan
biasanya tidak mengenai tulang. Perforasinya terletak sentral dan jarang
menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Sedangkan OMSK tipe bahaya dapat
mengenai tulang, ditandai dengan adanya kolesteatom dan dapat menimbulkan
komplikasi intrakranial yang antara lain seperti meningitis, abses otak otogenik,
empiema subdural, abses extradural, ensefalitis dan trombosis sinus lateralis.
Komplikasi ekstrakranial yang dapat timbul adalah labirintis, paresis nervus
fasialis, mastoiditis, petrositis (Djaafar dkk, 2010).

Anda mungkin juga menyukai