PANDU ARAH
Tujuan
Peraturan & persediaan
Prosedur pengembaraan
membaca peta topo & kegunaan kompas
Mengesan tanda/simbol
PENGEMBARAAAN
1. Definisi:
Suatu perjalanan yang mempunyai tujuan dan memberikan pengalaman baru dalam
menempuh rintangan atau halangan dan cabaran
2. Tujuan:
1) Memenuhi objektif atau syarat latihan
2) Memberi pengalaman serta pengetahuan terbaru
3. Jenis-Jenis Pengembaraan:
i.
ii.
iii.
iv.
Pengembaraan khusus
a. Mendaki gunung, berkanu, berakit dan berbasikal
v.
Pengembaraan misteri
a. Mencari harta karun, jejak isyarat dan pertolongan cemas
vi.
Pengembaraan survivor
a. Hidup dalam hutan, memasak cara hutan, mendaki gunung dan bukit dan
mempelajari isyarat sulit
4. Cara Pengembaraan
1) Berjalan kaki
2) Berbasikal
sejarah
dan
rekreasi,.
perusahaan
kampung,
penghidupan
kerompok kecil, penempatan orang asli dan tempat-tempat yang memberi cabaran
eloklah dimasukkan ke dalam program pengembaraan.
3. Rancangan pengembaraan hendaklah dipersetujui oleh Ketua Kelana, Ketua Kelana
hendaklah memberi nasihat, panduan serta peraturan bagi memastikan pengurusan
pengembaraan itu mengikut cara berpengakap.
4. Mesti mengetahui cara menyediakan Buku Log Pengembaraan. pekara penting
yang wajib ada;
Cetusan rasa digambarkan melalui lukisan, foto, rakaman, video, puisi dan
sebagainya.
2.
Parang
3.
Botol air
4.
5.
6.
7.
Lampu picit
8.
Mancis api
9.
10.
Pakaian ibadat
11.
Jam
12.
Wisel
13.
Ponco
14.
7. Pengendalian Pengembaraan
i.
Mesyuarat
- perancangan
ii.
Taklimat - peraturan/disiplin
iii.
Peralatan -
senarai semak
seperti ubat,
dll.
iv.
Kawalan
v.
Disiplin
vi.
Penerangan
ii.
iii.
Pengetua
Ibu bapa/penjaga
untuk bermalam
Hospital
Balai Polis
Musim panas/hujan
Tetapkan tarikh
Sesuai - musim/tempat.
iv.
Soalan-soalan/tugasan
v.
vi.
Jangan celupar
ii.
iii.
Pastikan keselamatan.
iv.
v.
Pastikan peserta tidak merosakkan alam sekitar, tak ambil harta orang, tidak
mencuri dan tidak mengganggu.
11. Tugasan
i.
Perancangan/Kertas Kerja;
Pengenalan
Ahli
Bentuk AJK
Aktiviti/aturcara
Anggaran perbelanjaan
Penutup
ii.
Buku Latihan;
Nama sekawan/Patrol/Ahli
Cetusan rasa
Ilmu kejadian
Tarikh
Masa
Jarak
Laporan
RUJUKAN
Ahmad Atiq. (2012). Skim Latihan Pengakap Kelana. http://skimkelana.blogspot.com/.
Dilayari pada 26 Jun 2013.
Mazarwan
Muhamad.
(2012).
Pengakap
kanak-kanak.
http://
2013.
A. Definisi
Peta adalah gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi ke dalam bidang yang
dipilih dengan skala dan system proyeksi tertentu.
Informasi yang dapat diekstrak dalam peta :
1. Informasi Geometris berupa posisi/lokasi, keruangan/spasial
2. Informasi Semantik atau deskriptif berupa atribut peta dan karakteristik objek
B. Jenis Peta
Peta bisa dijeniskan berdasarkan isi, skala, penurunan serta penggunaannya.
Peta geologi: memuat informasi tentang keadaan geologis suatu daerah, bahanbahan pembentuk tanah dll. Peta geologi umumnya juga menyajikan unsur peta
topografi.
Peta kadaster: memuat informasi tentang kepemilikan tanah beserta batas dllnya.
Peta irigasi: memuat informasi tentang jaringan irigasi pada suatu wilayah.
Peta jalan: memuat informasi tentang jejaring jalan pada suatu wilayah
Peta Kota: memuat informasi tentang jejaring transportasi, drainase, sarana kota
dll-nya.
Peta Relief: memuat informasi tentang bentuk permukaan tanah dan kondisinya.
Peta Teknis: memuat informasi umum tentang tentang keadaan permukaan bumi
yang mencakup kawasan tidak luas. Peta ini dibuat untuk pekerjaan
perencanaan teknis skala 1 : 10 000 atau lebih besar.
Peta Topografi: memuat informasi umum tentang keadaan permukaan bumi
beserta informasi ketinggiannya menggunkan garis kontur. Peta topografi juga
disebut sebagai peta dasar.
Peta Geografi: memuat informasi tentang ikhtisar peta, dibuat berwarna dengan
skala lebih kecil dari 1 : 100 000.
Peta dasar: digunakan untuk membuat peta turunan dan perencanaan umum
maupun pengembangan suatu wilayah. Peta dasar umunya menggunakan peta
topografi.
Peta tematik: dibuat atau diturunkan berdasarkan peta dasar dan memuat tematema tertentu.
PETA TOPOGRAFI
A. Unsur Peta Topografi
Peta topografi adalah suatu representasi di atas bidang datar tentang seluruh atau
sebagian permukaan bumi yang bersifat natural dan buatan yang terlihat dari atas dan
diperkecil dengan perbandingan ukuran tertentu. Peta topografi menggambarkan
secara proyeksi dari sebagian fisik bumi, sehingga dengan peta ini bisa diperkirakan
bentuk permukaan bumi. Bentuk relief bumi pada peta topografi digambarkan dalam
bentuk garis-garis kontur.
Dalam menggunakan peta topografi harus diperhatikan kelengkapan petanya yang
juga merupakan unsur yang terdapat dalam peta yaitu:
Judul Peta
Adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau identitas
lain yang menonjol
Keterangan
Pembuatan
Peta
Nomor
Peta
(Indeks
Peta)
Adalah angka yang menunjukan nomor peta. Dicantumkan di bagian kanan atas.
Pembagian
Lembar
Peta
Adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta yang
digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolangan peta bila memerlukan
interpretasi suatu daerah yang lebih luas.
Sistem Koordinat
Adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. Macam koordinat adalah:
Koordinat Geografis: Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT),
yang berpotongan dengan garis lintang (LU dan LS) atau kordinat yang
penyebutannya
menggunakan
garis
lintang
dan
bujur.
Koordinatnya
menggunakan derajat, menit dan detik. Misalnya Co 12032 12BT 517 14 LS.
Koordinat Grid: Perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinal (y) pada
koordinat grid. Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter),
sebelah selatan ke utara dan barat ke timur dari titik acuan.
Koordinat Lokal: Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak
ada gridnya, dapat dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta.
Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada tepi peta. Kedua
sistem koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara internasional. Namun dalam
pembacaan
seiring
sederhana
membingungkan,
atau
karenanya
tidak
pembacaan
dibaca
koordinat
dibuat
seluruhnya.
Skala Peta
Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di medan
atau
lapangan.
Rumus
jarak
datar
dipeta
dapat
dituliskan
sbb:
Pada peta topografi terdapat tiga arah utara yang harus diperhatikan sebelum
menggunakan peta dan kompas, karena tiga arah tersebut tidak berada pada satu
garis. Tiga arah utara tersebut adalah:
Utara Sebenarnya (True North/US/TN) diberi simbol * (bintang), yaitu utara
yang melalui Kutup Utara di Selatan Bumi.
Utara Peta (Grid North/UP/GN) diberi simbol GN, yaitu Utara yang sejajar
dengan garis jala vertikal atau sumbu Y. Hanya ada di peta.
Utara Magnetis (Magnetic North/UM) diberi simbol (anak panah separuh),
yaitu Utara yang ditunjukan oleh jarum kompas. Utara magnetis selalu
mengalami perubahan tiap tahunnya (ke Barat atau Timur) dikarenakan oleh
pengaruh rotasi bumi.
Kerana ketiga arah utara tersebut tidak berada pada satu garis, maka akan terjadi
penyimpangan-penyimpangan sudut, antara lain:
Penyimpangan sudut antaraUS UP baik ke Barat maupun ke Timur,
disebut ikhlaf Peta (IP) atau Konvergensi Meridian. Yang menjadi patokan
adalah Utara Sebenarnya (US).
Penyimpangan sudut antara US -UM baik ke Barat maupun ke Timur,
disebut Ikhtilaf Magnetis (IM) atau Deklinasi. Yang menjadi patokan adalah I
Utara Sebenarnya (IS).
Penyimpangan sudut antara UP UM baik ke Barat maupun ke Timur,
disebut Ikhtilaf Utara Peta-Utara Magnetis atau Deviasi. Yang menjadi
patokan adalah Utara Peta f71. dengan diagram sudut digambarkan US UP
UM
Orientasi Peta
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medann yang sebenarnya.
Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan
sekitar yang menyolok dan posisinya di peta. Hal ini dapat dilakukan dengan
pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa, dan lain-lain. Jadi minimal anda tahu
kasar posisi anda ada dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan
anda bahwa perkiraan posisi anda di peta adalah benar.
Langkah-langkah orientasi peta :
1. usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat
tanda-tanda medan yang menyolok.
2. Siapkan kompas dan peta anda, letakan pada bidang datar.
3. Utarakan peta, dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai
dengan arah medan sebenarnya.
4. Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar anda, dan temukan tandatanda medan tersebut di peta. Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan.
5. ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya
Titik Triangulasi
Selain dari garis-garis kontur dapat pula diketahui tinggi suatu tempat dengan
pertolongan titik ketinggian, yang dinamakan titik triangulasi, titik ini adalah suatu titik
atau benda yang meruakan pilar atau tonggak yang menyatakan tinggi mutlak suatu
tempat dari permungkaan laut. macam-macam titik triangulasi:
Titik Primer, 1.14 titik ketinggian gol. I, No. 14, tinggi 3120 mdpl. 3120
Titik Sekunder, S.45, titik ketinggian gol. II, No.45, tinggi 2340 mdpl. 2340
Titik Tersier, 7:15 , titik ketinggian gol.III No. 15, tinggi 975 mdpl 975
Titik Kuarter, Q.20 , titik ketinggian gol.IV No. 20, tinggi 875 mdpl 875
Titik Antara, TP.23 , titik ketinggian Antara, No.23, tinggi 670 mdpl 670
Titik Kadaster, K.131 , titik ketinggian Kedaster, No.I 31, tg 1202 mdpl 7202
Titik kadaster Kuater, K.Q 1212, titikketinggian Kedaster Kuarter, No. 1212, tinggi
1993 mdpl 1993
Legenda Peta
Adalah informasi tambahan untuk memudahkan interprestasi peta, berupa unsur yang
dibuat oleh manusia maupun oleh alam. Legenda peta yang penting dan perlu sekali
dipahami antara lain:
Titik ketingian
Jalan setapak
Garis batas wilayah
Jalan raya
Pemukiman
Air Kuburan, dll.
Supaya peta mudah dibaca dan dipahami, maka aneka ragam informasi peta pada
skala tertentu harus disajikan dengan cara-cara tertentu, yaitu:
Simbol: digunakan untuk membedakan berbagai obyek, misalnya jalan, sungai,
rel
dan
lain-lainnya.
Warna: digunakan untuk membedakan atau memerincikan lebih jauh dari simbol
suatu obyek, misalnya laut yang lebih dalam diberi warna lebih gelap, berbagai
kelas jalan diberi warna yang berbeda-beda dll.
Membaca
Garis
Kontur
Punggungan Gunung
Punggungan gunung merupakan rangkaian garis kontur berbentuk huruf U
dimana Ujung dari huruf U menunjukan tempat atau daerah yang lebih pendek
dari
kontur
diatasnya.
terbalik)
dengan
Ujung
yang
Tajam.
Setiap kali menghadapi peta topografi, pertama-tama carilah utara peta tersebut.
selanjutnya lihat judul peta (judul peta selalu berada pada bagian utara, bagian atas
dari peta). Atau lihat tulisan nama gunung atau desa di kolom peta, utara peta adalah
bagian atas dari tulisan tersebut.
Menggunakan Peta
Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu
titik awal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelum berjalan catatlah:
Koordinat titik awal (A)
Koordinat titik tujuan (B)
Sudut peta antara A B
Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A B
Berapa panjang lintasan antara A B dan berapa kira-kira waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan A B
Gunakan kompas untuk melihat arah kita, apakah sudah sesuai dengan tanda
medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.
Perkirakan berapa jarak lintasan. Misalnya, medan datar 5 km ditempuh selama
60 menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.
Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.
Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan dan
perubahan arah perjalanan, menyeberangi sungai, ujung lembah dan lainnyalainnya.
Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuatkan
lintasan dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang
disesuaikan dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta)
memperlihatkan kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta. Panjang
lintasan diukur dengan mengalikannya dengan skala peta, maka akan
didapatkan panjang lintasan sebenarnya.
Membaca Koordinat
Cara menyatakan koordinat ada dua cara, iaitu:
I.
koordinat
ini
meggunakan:
Sudut Peta
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistem
pembacaan sudut dipakai Sistem azimuth (0 360). Sistem Azimuth adalah sistem
yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuai
dengan arah jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk
menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan
arah perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah
lintasan yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan. Sistem perhitungan
sudut
dibagi
menjadi
dua
berdasarkan
sudut
kompasnya.
Back azimuth: bila sudut kompas > 180 maka sudut kompas dikurangi 180. Bila
sudut kompas < 180 maka sudut kompas ditambah 180.
pasti.
x
10
untuk
peta
1:50.000
20
20
untuk
peta
1:100.000
Untuk peta ukuran 20 x 20 disebut juga LBD, sehingga pada 20 pada garis
sepanjang
khatulistiwa
(40.068)
merupakan
paralel
terpanjang.
40.068km: (360 : 20) = 40.068 km: (360 : 1/3) = 40.068 km: (360 x 3)
40.068km
1080
37,1km
Jadi 20 pada garis sepanjang khatulistiwa adalah 37,1 km. Jarak 37,1 km kalau
digambarkan dalam peta skala 1 : 50.000 akan mempunyai jarak: 37,1 km =
3.710.000 cm. Sehingga dipeta: 3.710.000 : 50.000 akan mempunyai jarak: 37,1
km
3.710.000
50.000
74,2
cm.
Visir,
3.
Kaca
4.
Jarum
5.
Tutup
adalah
lubang
Pembesar,
Penunjuk
Dial
dengan
dengan
kawat
digunakan
adalah
dua
alat
garis
halus
untuk
yang
bersudut
untuk
membidik
melihat
menunjuk
45o
yang
sasaran.
derajat Kompas.
Utara
dapat
Magnet.
diputar.
6. Alat Penyangkut adalah tempat ibu jari untuk menopang Kompas saat membidik.
Untuk menjelaskan cara menggunakan kompas yang baik akan diberikan contoh
penggunaan kompas bidik.
1. Buka tutup kompas, sedemikian hingga tegak lurus.
2. Tarik pengait jempol ke bawah.
3. Masukkan ruas pertama jempol kanan ke dalam cincin tersebut.
4. Telunjuk sejajar dan memegang penutup yang berdiri tegak. Jari-jari lain
memegang penutup kompas.
5. Lengan lurus ke depan.
6. Dekatkan kompas ke depan mata.
7. Untuk mencari tanda yang akan dijadikan patokan dalam pengintaian, sebaiknya
dipilih benda yang jauh tapi jelas terlihat dan tidak terhalang apa pun, hingga
baik dijadikan patokan (Sasarannya disebut Check Point).
8. Kalau tidak ada benda alam untuk dijadikan patokan, maka patokan yang dapat
dijadikan incaran harus kita buat sendiri, tongkat, bendera, atau benda lain.
9. Arah perjalanan menuju titik yang menjadi patokan.
10. Setelah sampai lokasi yang dituju dapat dilanjutkan dengan mengincar kembali
ke arah yang ditentukan sampai ke tempat yang dituju.
11. Sasaran balik (back reading) dipergunakan apabila kita akan kembali ketitik
sebelumnya.
Mata Angin
S = Selatan : 180
TL = Timur Laut : 45
T = Timur : 90
B = Barat : 270
BL = Barat laut : 315
TG = Tenggara : 135
MENENTUKAN
ARAH
MATA
ANGIN
Menentukan arah mata angin ( Utara Magnet ) dapat dilakukan dengan berbagai cara
dengan
tanpa
menggunakan kompas,
antara
lain
RUJUKAN
M
Nashihun
Ulwan.(2011).Cara
Menggunakan
Kompas.
http://gepramansel.wordpress.com/2011/03/26/cara-menggunakan-kompas/.
Dilayari pada 28.7.2013.
Shamsuri
Bin
Salleh.
Pengenalan
kepada
Peta.
http://kembarakedah.blogspot.com/2009/03/pengenalan-kepada-peta.html.
Dilayari pada 29.7.2013.
Zaga Prasade. All about Scout. http://allaboutscou.blogspot.com/. Dilayari pada
25.7.2013.
MENGESAN TANDA/SIMBOL
Tanda atau simbol digunakan semasa pengembaraan di dalam hutan atau mendaki
bukit. Ahli pengakap perlu mempelajari supaya apabila sesat di dalam hutan, ahli
pengakap boleh memberikan isyarat supaya ahli yang lain boleh menjejaki dengan
mudah. Isyarat boleh dibuat menggunakan batu, rumput, ranting kayu, lorekkan pada
tanah dan sebagainya.
Ikut jalan ini. Boleh digaris pada tanah atau menggunakan ranting kayu atau batu-batu
kecil yang disusun mengikut bentuk anak panah.
Jangan ikut jalan ini. Ia juga boleh digunakan sebagai tanda merbahaya. Boleh dibuat
dengan menggunakan ranting kayu, daun, batu-batu kecil ataupun diconteng dengan
kapur.
Lima langkah dari sini ada surat tertanam. Isyarat ini boleh dilukis atau digariskan
dengan kapur ataupun dibentuk dengan menggunakan batu-batu kecil, ranting dan
sebagainya.
Ada air ke arah ini. Seperti isyarat-isyarat di atas. Ia boleh dilukis atau dibentuk
dengan menggunakan ranting kayu, batu-batu kecil, tali dan sebagainya.
Ikut arah ranting kayu yang patah. Dibuat dengan mematahkan ranting atau anak
kayu. Bahagian yang dipatahkan itu direbahkan ke arah yang dimaksudkan.
Ikut arah hujung rumput ini. Dibuat dengan menyimpul rumput atau lalang dengan
hujungnya dihalakan ke arah yang dimaksudkan.
Ikut arah batu kecil ini. Menggunakan batu yang disusun berderet, dimulakan dengan
batu yang lebih besar dan semakin kecil ke hujungnya. Hujung batu kecil menunjukkan
arah yang dimaksudkan.
Ada perkhemahan di kawasan ini. Boleh dibuat dengan garisan pada tanah,
melukisnya dengan kapur pada tembok dan lain-lain ataupun menyusun daun-daun di
atas tanah. Anak panah menunjukkan arah kawasan yang dimaksudkan.
Jalan terus. Bermaksud arah yang diikuti mesti diteruskan. Boleh dibuat dengan
meletakkan sebutir batu kecil di atas batu besar atau melukis rajah yang serupa dengan
kapur.
Ikut kiri. Memberi arahan supaya membelok atau mengikut jalan ke sebelah kiri. Boleh
dibuat dengan meletakkan sebutir batu kecil di atas batu besar dan menyusun
beberapa butir batu kecil bagi menghala ke kiri.
Ikut kanan. Arahan supaya mengikut jalan ke sebelah kanan. Dibuat menggunakan
susunan batu-batu besar dan kecil seperti isyarat ikut kiri tetapi disusun menghala ke
kanan. Kedua-dua isyarat ini juga boleh dilukis.
Saya sudah pulang. Pesanan yang menunjukkan pembuat isyarat telah balik ke rumah,
ke kem atau ke sekolah. Boleh dibuat dengan menggunakan batu-batu kecil, ranting
kayu ataupun dilukis.
Tunggu di sini. Arahan supaya berhenti dan tunggu atau berehat sementara di tempat
yang ditandakan. Ia boleh dibuat dengan ranting atau dilukis. Batu juga boleh
digunakan. Batu besar diletakkan di bawah sekali dan dua butir atau lebih batu yang
semakin kecil disusun berlapis di atasnya.