Fig.1 Head of A
Woman
Garis adalah tanda atau jejak yang dihasilkan oleh suatu titik yang bergerak.
Garis bisa berbentuk lurus atau melengkung. Secara bidang geometri, garis
hanya memliki panjang dan tidak mempunyai lebar. Tetapi didalam seni rupa,
garis dapat dikatakan tipis atau tebal. Garis dapat
mengindikasikan adanya aksi atau gerakan yang
dinamis. Garis juga dapat menghasilkan batasan
yang dapat mempertegas bentuk, mengindikasikan
kepadatan benda, menciptakan bayangan, dan juga
menghasilkan ilusi visual.
Gambar Elie Nadelman yang berjudul Head of A
Woman (fig.1) menerapkan penggunaan garis yang
minimal untuk menampilkan kontur atau garis bentuk
dari kepala dan rambut.
Light (Cahaya)
Cahaya adalah energi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang yang
bervariasi dan merupakan bagian dari spektrum yang menstimulasi mata dan
menghasikan sensasi visual. Value atau kadar dari warna tergantung dari tingkap
kecerahannya. Kadar ini ditentukan berdasarkan banyaknya cahaya yang
dipantulkan oleh permukaan; makin banyak cahaya yang dipantulkan, makin
terang pula permukaannya.
Gambar yang menampilkan kontras yang kuat antara gelap dan terang seringkali
menghasilkan perbedaan yang mencolok antara figur dan latar belakangnya,
seperti misalnya pada bentuk-bentuk geometris dari
Suprematist Composition: Aeroplane Flying dari
Kasimir Malevich.
Dengan menggunakan gradasi dari berbagai value,
objek yang ditampilkan di atas bidang yang flat dapat
mendapat kesan bentuk tiga dimensi. Chiaroscuro
merupakan metode yang digunakan untuk
memperlihatkan perubahan dari terang ke gelap
secara berangsur-angsur untuk menciptakan ilusi dari
permukaan yang melengkung atau membulat.
Self-Portrait dari Edouard Vuillard menggunakan efek
spotlight untuk menghasilkan kontras yang kuat antara cahaya dan bayangan,
Fig.5 Suprematist
serta mengeliminasi gradasi yang biasanya
Composition: Aeroplane
digunakan dalam chiaroscuro.
Flying
Color (Warna)
Warna adalah elemen utama dari bahasa seni. Kita juga
menghubungkan emosi dengan warna, seperti warna biru
dengan kesedihan, merah dengan kemarahan, dan hijau
dengan rasa iri. Warna-warna dalam karya seni dapat
memicu respons emosional yang kuat bagi para pengamat.
Dalam karya seni abstrak yang amorf, seperti Magic Carpet
(fig.6), warna itu sendiri terlihat menjadi pesan yang ingin
disampaikan oleh si seniman. Bentuk
Fig.6 Magic
kuning terlihat menggelembung dan
Carpet
membengkak: shading yang lebih gelap
terlihat indah.
didalamnya
menjadi warna-warna yang berbeda oleh kaca segitiga padat disebut prisma.
(fig. 7)
Saturasi
: tingkat saturasi warna adalah kemurniannya. Hue yang murni
memiliki intensitas terbesar, atau kecerahan. Saturasi, dan karena intensitas,
berkurang saat hue lain atau hita, kelabu dan putih ditambahkan. Seniman
menghasilkan shades dengan menambahkan hitam pada hue yang dimiliki, dan
tints dengan menambahkan putih.
Warna merah, biru, dan kuning adalah warna primer, karena warna utama tidak
dapat dihasilkan dari mencampur warna-warna lain. Warna sekunder diciptakan
dari pencampuran warna-warna primer, yaitu jingga (campuran dari merah dan
kuning), hijau (campuran dari biru dan kuning), dan ungu (campuran dari biru
dan merah). Warna tersier diciptakan dengan mencampur pigmen warna primer
dan warna sekunder yang berdampingan.
1 meter dan panjang 2 meter. Akan tetapi karena bentuknya yang liris, patung
ini seolah memberikan kesan ringan yang justru berlawanan dengan massa dan
ukurannya yang masif.
Space (Ruang)
Semua objek ada dalam bidang tiga dimensi. Bahkan seniman yang bekerja
dengan seni dua dimensi juga pasti berurusan dengan bentuk tiga dimensi.
Di bagian ini akan dijelaskan berbagai macam cara yang dilakukan seniman
membuat ilusi tiga dimensi pada bidang dua dimensi.
1. Overlapping (Tumpang tindih)
Kita tahu bahwa ketika benda yang dekat diposisikan di depan benda yang lebih
jauh maka sebagian atau seluruh bagian dari benda yang jauh tidak akan
terlihat. Kemampuan perseptual kita memungkinkan para senian untuk
menciptakan ilusi kedalaman dengan cara tumpang tindih atau terlihat
meletakkan satu objek di depan yang lainnya.
2. Relative size and linear perspective (Ukuran relatif dan perspektif linear)
Makin jauh posisi objek dari kita, maka objek tersebut akan makin terlihat kecil.
Untuk menghasilkan fenomena visual ini dan untuk menciptakan ilusi tiga
dimensi pada permukaan dua dimensi, seniman menggunakan teknik seperti
ukuran relatif dan perspektif linear.
3. Atmospheric perspective (atmosfer perspektif)
Ilusi kedalaman diciptakan oleh beberapa teknik yang
berbeda seperti tekstur gradien, kecerahan gradien,
saturasi warna, dan manipulasi warna hangat dan
dingin.
Efek dari tekstur gradien mengandalkan pada fakta
bahwa objek yang lebih dekat dipersepsikan memiliki
permukaan yang lebih kasar atau lebih detil. Dalam
karya Albrecht Drer, The Adoration of the Magi (fig.8),
urat-urat kayu pada tiang dan balok pada bagian
depan lebih detil daripada tiang dan balok kayu pada
bagian belakang, meningkatkan persepsi kedalaman.
Efek kecerahan gradien terjadi karena kurangnya
intensitas dari objek yang jauh.
Objek dan gambar hadir dan bergerak tidak hanya dalam ruang, tetapi juga
dalam dimensi waktu. Seniman telah berusaha untuk tidak hanya menyajikan
ruang tiga dimensi dalam bentuk karya dua dimensi, tetapi juga untuk
menunjukkan perubahan waktu. Baru-baru ini bentuk seni dikembangkan yang
melibatkan waktu aktual dan pergerakan aktual. Pada bagian ini, pembicaraan
dibatasi pada cara-cara bagaimana seniman menunjukkan waktu dan gerak
dalam media tradisional seperti lukisan, patung, arsitektur, dan fotografi. Melalui
cara berekspresi ini, seniman menciptakan waktu tersirat dan gerak tersirat.
Composition (Komposisi)
Komposisi adalah suatu prosesmengkomposisikan atau mengatur elemenelemen penting dalam seni. Komposisi dapat muncul secara acak. Tapi komposisi
yang artistik mengambil tempat berdasarkan prinsip-prinsip estetika seperti
proporsi dan skala, kesatuan, keseimbangan, dan ritme. Saat kita menggunakan
prinsip-prinsip pengatuan ini, karya indah diciptakan oleh beberapa seniman
terbatas.
Ini
tidak
mengatakan
bahwa
semua
seniman
mencoba
untuk
terlalu
Matisse
dari
besar.
proporsi
Pelanggaran
realistik
ini
disengaja.
Skala adalah ukuran relatif dari suatu objek yang dibandingkan dengan
sesamanya, settingnya, atau dimensi manusia. Piramida Giza dan pencakar
langit di New York terlihat dipaksakan karena besar skalanya sibandingkan
dengan bangunan-bangunan lain di sekitarnya. Namun keseluruhan ukurannya
penting untuk dampaknya.
2. Kesatuan
Kesatuan adalah keseluruhan. Karya seni mencapai kesatuan saat bagianbagiannya terlihat penting untuk komposisi. Seniman sering menggerakkan
ketertarikan pelihat dengan menciptakan keragaman dalam kesatuan, seperti
yang ditemukan dalam karya Indiana, The Demuth American Dream (fig.11)
yang merupakan sebuah penghormatan untuk Charles Demuth dan lukisannya I
Saw the Figure 5 in Gold. Indiana
memperbanyak karya seniman-seniman lama
ke dalam lima panel disatukan oleh nomor 5
dan keseluruhan bentuk salib. Ukiran dan
warna dari panel bervariasi, memperluas
pencitraan impor simbolik.
3. Keseimbangan
Karya
seni
memiliki
keseimbangan
saat
massa
visual
atau
aktualnya
Jika
lingkaran
putih
ditutup,
ia
meletakkan
bentuk-
4. Ritme
Ritme natural, atau perkembangan yang tertib, mengatur kejadian-kejadian dari
orbit planet sampai ke susunan genetik dalam darah dan daging. Ritme
Galloping Horse (fig.13) karya Muybridge mengangkat seri fotograf dari studi
prinsip mekanik ke dalam dunia seni.
Ritme juga ditemukan dalam arsitektur, atap mesjid di Crdoba, Spanyol (Fig 14)
disokong oleh deret ritmik lengkungan-lengkungan yang merentangkan jarakjarak antar kolom. Banyak gedung-gedung modern diberikan ritme komposisi
oleh pengulangan elemen dalam kerangka baja.
5. Pola
Pola dari suatu karya seni adalah susunan bentuk-bentuk di dalamnya, desain
bagian tertentu atau elemennya. Diatas semua itu, pola biasanya mengacu pada
dekorasi dan pengulangan motif. Pola bunga yang berani dan rumit dari
wallpaper, karpet dan berbagai fitur lain dalam karya Matisse, Decorative Figure
Against
Ornamental
Background
(fig.15),
menarik
perhatian.
Karena
ketumpangtindihan (dan logika), kita melihat figur terduduk di antara pelihat dan
wallpaper. Namun saat kita lihat dalam
bentuk besar, pola bunga yang penuh warna,
adanya pembalikan figur-latar, dan bungabunga yang jatuh ke bagian depan, sehingga
meratakan permukaan.
Content (Konten)
Suatu konten karya seni adalah keseluruhan
yang berada di dalamnnya. Konten karya seni tidak hanya mengacu pada garis
atau bentuknya, tetapi juga isi dan arti atau tema tersiratnya.
1. Tingkatan Konten
Kita mungkin berpikir bahwa karya seni terdiri dari tiga tingkatan konten: (1)
elemen dan komposisi, (2) isi, dan (3) arti atau tema tersirat. Dalam hal elemen
dan komposisi, konten Decorative Figure Against Ornamental Background
(Gambar 21) karya Matisse terdiri dari keseimbangan, bentuk yang sangat
bermotif diciptakan dari cat di kanvas. Isinya terdiri dari wanita yang terduduk,
sebuah mangkuk buah, dan tanaman dalam pot, semua dalam ruangan yang
kaya dekorasi. Arti atau tema tersirat dari karya seni ini pasti memiliki sesuatu
berhubungan dengan kesuburan.
2. Ikonograf
Ikonografi adalah studi tentang tema dan simbol dan seni visualfigur dan
gambar yang memberikan karyanya suatu arti tersirat. Dalam beberapa kasus,
seniman menyampaikan gambar yang jelas dan familiar, dan seringkali mereka
bermaksud untuk menjelaskan tema tersirat tertentu. Dalam Magic Carpet karya
Helen Frankenthaler, sebagai contoh, kita mungkin menafsirkan massa kuningjingga yang mengombak sebagai simbol emosi yang dibangun di dalam diri kita
dan mengancam ketenangan kita. Apakah seniman bermaksud menyimbolkan
ini, atau apakah ini adalah penemuan kita sendiri? Banyak dari kita menyukai
puzzle dan senang untuk menghabiskan waktu banyak untuk mencoba
menguraikan kemungkinan arti ikonografi dari karya seni.
3. Konten dari Benda Non-Objektif
Dalam kasus lain, definisi lain dari isi suatu karya seni adalah penemuan dari
para pelihat. Apakah isi dan maksud tersirat dari lukisan non-objektif milik Piet
Mondrian, seperti Composition with Red, Blue, and
Yellow (fig.16)? Dalam seni non-objektif itu mungkin
keseluruhan dari konten adalah elemen dan komposisi.
Konten yang lainnya mungkin dibentuk dari para
pelihat, bukan dari seniman. Tetap, mungkin banyak
dari
keindahan
seni
non-objektif,
seperti
dalam
Bahasa seni kadang membuka garis komunikasi secara langsung dengan sistem
simbolik dari pengamat. Karena ide dan simbol yang digunakan untuk
menciptakan arti dari dunia tidak dapat dicocokkan secara sempurna, seni
mungkin dapat memicu asosiasi berbeda pada diri masing-masing.