DM Dan TB Retno
DM Dan TB Retno
Abstrak
Diabetes melitus (DM) meningkatkan risiko infeksi tuberkulosis (TB) aktif sebesar 3,11 kali. Dengan peningkatan pandemik DM
yang 80% berada di daerah endemik TB, maka TB akan menjadi masalah besar di masa yang akan datang. Meskipun laju insidens
TB mengalami penurunan tapi belum mencapai angka yang diharapkan, yaitu target laju insidens sebesar 1 kasus baru per 1 juta
penduduk. Diabetes merupakan penyakit dengan dampak gangguan sistem imun, terutama sistem imun selular. Sistem ini
berperan utama untuk menghambat terjadinya infeksi TB. Diabetes memberikan dampak manifestasi TB yang lebih buruk daripada
penderita TB tanpa DM. Diabetes dapat menjadi faktor risiko ditemukannya BTA pada sputum, dengan konversi yang lebih lama dari
pada penderita TB tanpa DM, sehingga meningkatkan risiko penularan dan risiko resistensi kuman. Diabetes juga mempengaruhi
prognosis pada pengobatan TB, dalam hal ini dapat meningkatkan kematian, risiko kegagalan terapi dan relaps. Panduan untuk
pengelolaan dan penatalaksanaan TB dengan DM masih belum didukung dengan penelitian yang komprehensif. World Health
Organization mulai merintis pengelolaan dan penatalaksanaan sejak tahun 2009. Panduan WHO tahun 2011 masih merupakan
panduan global dan acuan pengembangan penelitian lebih lanjut. (J Respir Indo. 2013; 33:126-34)
Kata kunci: Tuberkulosis, diabetes melitus, disfungsi sistem imun.
PENDAHULUAN
Sampai saat ini diabetes melitus (DM) telah
1
126
infeksi.9
Diabetes melitus
produksi karbondioksida.8
Kejadian infeksi paru pada penderita DM
127
Kriteria
Gejala klasik DM + glukosa plasma sewaktu > 200 mg/dl (11,1 mmol/L)
Glukosa plasma sewaktu merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memperhatikan waktu makan terakhir.
Atau
Gejala klasik DM + kadar glukosa plasma puasa > 126 mg/dL (7,0 mmol/L)
Puasa diartikan pasien tak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam.
Atau
Kadar glukosa plasma 2 jam pada TTGO > 200 mg/dL(11,1 mmol/L)
TTGO dilakukan dengan standar WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75g glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air
Dikutip dari 5
13
normal.
Pada tahun 2008, Jeon dan Murray melakukan
studi metaanalisis dari 13 penelitian dengan hasil
1,15
128
TB.
10
19
DM.
10
dari
20
dari
Alisjahbana dkk.
16
129
21
Perbedaan
besar. 27
Konsekuensi terapi
masih positif 7,65 kali lebih tinggi pada pasien yang juga
dengan DM.16
23
menunjukkan
23
130
mg/dl.5,29
oleh rifampisin.18
pengobatan.
18
131
perifer.
Deteksi dini
dilakukan.
26
DAFTAR PUSTAKA
treatment (IPT) dan saat ini masih dalam tahap uji coba.
KESIMPULAN
Diabetes merupakan faktor risiko independen
132
publications/ diabetes_tb.pdf.
16. Alisjahbana B, Sahiratmadja E, Nelwan EJ, Purwa
AM, Ahmad Y, Ottenhoff THM, et al. The effect of
type 2 diabetes mellitus on the presentation and
treatment response of pulmonary tuberculosis. Clin
Infect Dis. 2007; 45:428-35.
17. Guptan A, Shah A. Tuberculosis and diabetes: An
appraisal. Ind J Tub. 2000; 47:3-8.
1289-99.
tb/publications/global_report/2011/en/index.html.
Villarreal-
23. Baker MA, Harries AD, Jeon CY, Hart JE, Kapur A,
http://www.spc.int/tb/en/publication/cat_view/69-
meetings/74-fifth-pacific-stop-tb-meeting-2010
133
134
Jakarta; 2009.