Perjanjian Kerjasama Klinik Keluarga
Perjanjian Kerjasama Klinik Keluarga
Perjanjian Kerjasama Klinik Keluarga
K2
Jaringan KliniKluarga
PRIMKOP-IDI
Kantor Pusat
PRIMKOP-IDI
Jl. GSSY Ratulagie no 29, Jakarta
Kantor Operasional
Jl. Pondasi no 22, Rawa Mangun Jakarta
Email, info@primkop-idi.com
halaman 9
K2
PENDAHULUAN
Layanan kesehatan di Indonesia saat ini masih carut marut, dimana keilmuan
Medis kedokteran Modern yang dipercaya sebagai tolok ukur utama kesehatan
maupun kesakitan pasien secara relatif justru ketinggalan dibanding dengan
pengobatan alternative yang sudah lebih agresif melakukan kampanye yang
bertubi tubi di berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Bagian ini seolah menjadi tetesan air hujan dimusim kemarau bagi sebagian
kelompok masyarakat selama ini minim dalam mendapatkan informasi
kesehatan medis kedokteran sehingga
memilih pengobatan alternative
dikarenakan terbatasnya informasi medis yang di tayangkan media atau bisa
juga disebabkan karena pembatasan para insan kedokteran untuk tampil di
media, tetapi faktanya memang masyarakat banyak sekali di banjiri oleh
informasi layanan kesehatan alternative yang belum ada standarnya di negri ini,
sementara untuk mendapatkan informasi medis kedokteran masih sangat langka
kalau tidak mau dibilang harus berbayar.
Disisi lain layanan kesehatan kedokteran ini seolah hanya menjadi servis
golongan masyarakat ekonomi kelas atas dimana rumahsakit rumahsakit besar
dengan standar internasional (mungkin saja pemiliknyapun international) terus
saja bertambah dengan iming iming layanan yang lengkap dan canggih dan
tentu saja dengan harga yang selangit.
Lalu siapa yang melayani masyarakat golongan ekonomi menengah ? yang di
Indonesia jumlahnya bisa paling banyak ? setengah dari mereka turun ke bawah
dengan sedikit menahan nafas karena layanan disini belum sesuai dg harapan
mereka , atau terpaksa ke atas dengan sedikit memaksa diri karena gengsi dan
harus merogoh saku agak dalam karena memang mahal menurut ukuran
mereka.
Situasi ini menggugah Ikatan Dokter Indonesia melalui Primer Koperasinya
(PRIMKOP IDI) untuk memulai sebuah gerakan layanan kesehatan (Praktik
Dokter) untuk masyarakat Indonesia, dimana para dokter akan didorong dan
didukung untuk praktik mandiri memulai layanan kesehatan primer / Klinik
Pratama.
Layanan primer ini di Negara yang sudah maju (dan mempunyai system layanan
kesehatan yag lebih baik) menjadi pintu utama untuk semua pasien sehingga
sehingga tugas dokter spesialis adalah layanan kesehatan berikutnya /
sekunder / rujukan .
Koperasi IDI mencanangkan untuk membangun 4,000 Jaringan Klinik yang akan
dimulai dengan 400 Klinik bekerja sama dg PT Kimia Farma Apotek yang cabang
nya sudah ada di seluruh Indonesia, Klinik pertama sudah di resmikan oleh
Walikota Cilegon di Apotek Kimia Farma Cilegon pada tanggal 07 Januari 2012,
halaman 9
K2
pada kesempatan ini juga sudah di tandatangani MoU antara PRIMKOP IDI dan PT
Kimia Farma Apotek (KFA).
Untuk mewujudkan Jaringan Klinik ini Koperasi IDI sudah menyiapkan baik
Hardware maupun Software dari setiap Klinik sehingga para dokter akan banyak
diberi kemudahan dalam menjalankan layanan kesehatan kepada masyarakat
nantiya, bentuk fisik Klinik yang akan mudah dikenali, ramah lingkngan serta
bersahabat akan menjadi ciri khas klinik dari bentuk luar, selanjutnya alat - alat
kesehatan yang terstandarisasi dan efisien merupakan sebuah keharusan untuk
mampu memberikan layanan yang optimal, dan dukungan tehnologi data base
pasien, system konsul elektronik serta dukungan perpustakaan kedokteran yg
selalu dalam genggaman para dokter diharapkan akan mampu terus
meningkatkan kompetensi dokter dalam menangani berbagai kasus kesehatan
yg di hadapi para pasien / pelanggan.
Sehingga tidak berlebihan jika PRIMER KOPERASI IDI mempunyai Misi Agar
rakyat mendapat pelayanan Primer yang bersendi kedali mutu kendali biaya,
Jaringan Klinik Koperasi akan mengikuti standar kebutuhan saat ini meliputi :
Layanan, Prosedur, Operasional, Kompetensi dokter, perizinan, interior dan
exterior design, promosi dan komunikasi, tehnologi, biaya dan pelatihan yg
berkesinambungan
Kepemilikan sebagai usaha bersama sesuai dengan prinsip Koperasi merupakan
sokoguru perekonomian bangsa di sector kesehatan yang pro- rakyat.
.
halaman 9
K2
halaman 9
K2
halaman 9
K2
KERANGKA KERJASAMA
Jaringan klinik PRIMKOP-IDI dengan brand klinkluarga disepakati dengan harga
paket Rp 300,000,000 (Tigaratus juta rupiah), dimana pihak PRIMKOP akan
menyiapkan persiapan awal Klinik terkait sarana dan prasarana sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
Menentukan Lokasi
Sewa tempat untuk 2 tahun dengan perjanjian sewa 5 tahun
Melakukan dress-up eksterior dan interior sesuai dg konsep KliniKluarga
Menyediakan sistem operasional komputerisasi klinik (2 unit PC/notebook
dan WiFi)
5. Menyiapkan Sistem dan Management Klinik
halaman 9
K2
PEMBIAYAAN KLINIK
Dalam sistem kerjasama KliniKluarga dr Afan, SpBU memilih Paket Full Service :
1. Total Biaya 300,000,000 (Tiga Ratus Juta Rupiah)
a. Dr. Afan, SpBU Rp 300,000,000 / 100%
b. PRIMKOP IDI Rp 0 / 0%
c. Pihak Lain Rp 0 / 0%
2. Menggunakan Brand klinikluarga dan PRIMKOP-IDI sebagai unit kendali
mutu maka klinik diwajibkan memberikan royalty sebesar 5% dari
penerimaan klinik
3. Menggunakan fasilitas Pendampingan yang sudah dalam termasuk dalam
paket kerjasama selam 1 tahun
4. Menggunakan paket Penjaminan selama 3 tahun untuk memastikan
Klinik berjalan sesuai standard medis dan standard bisnis
5. Kerugian yang terjadi karena disebabkan kurangnya jumlah pasien akan di
tanggung oleh PRIMKOP-IDI
6. Keuntungan yang akan di dapat di bagi dengan besaran 60% utuk Pemilik
Klinik dan 40% untuk Pihak Penjamin
halaman 9
K2
halaman 9
K2
PENUTUP
Jaringan layanan primer klinik pratama PRIMKOP-IDI ini diharapkan akan menjadi
sarana dan alat pemersatu para dokter untuk bersama sama dalam
meningkatkan layanan kesehatan rakyat Indonesia.
Anwar Haliyanto, MM
Managing Partner
Surgeon
PRIMKOP-IDI
halaman 9