Anda di halaman 1dari 58

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

2. Kegiatan Belajar 2
Mempersiapkan Mesin
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Peserta diklat dapat :
1)

Menentukan peralatan yang akan digunakan

2)

Memilih peralatan yang diperlukan

3)

Memeriksa peralatan yang sudah dipilih

4)

Mengasah alat potong yang akan digunakan

5)

Memasang peralatan pada Mmsin

6)

Mengidentifikasi

peralatan

pengaman

yang

akan

digunakan
7)

Memasang peralatan pengaman

8)

Memeriksa kesiapan mesin

b. Uraian Materi
1) Menentukan peralatan yang akan digunakan
a)

Peralatan menyekrap
(1)

Pencekam benda kerja

Gambar 2.33 ragum mesin sekrap yang dapat diputar


Gambar 2.33 memperlihatkan ragum yang dapat diputar untuk
mencekam benda kerja.

Modul Seri M7.32A

40

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.34 penggunaan pelat penahan


Untuk menghindari kerusakan pada mulut ragum, dugunakan pelat
pebahan yang terbuat dari pelat alumunium atau pelat baja lunak.

Gambar 2.35 Pencekaman berbagai bentuk benda


Pada Gambar 2.35 diperlihatkan contoh pencekaman berbagai
bentuk dengan ragum mesin sekrap.

Gambar 2.36 pencekaman benda dengan batang dan baud klem


Pencekaman benda kerja dengan klem dan baut yang dipasang
pada alur T meja mesin

sekrap, digunakan untuk mencekam

bendan kerja yang tidak dapat dicekam dengan ragum.


(2)

Pencekam alat potong

Gambar 2.37 Pencekam alat potong


Modul Seri M7.32A

41

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Pencekam alat potong yang dipasang pada bagian depan lengan


ayun mesin sekrap.
Alat potong dapat dicekam pada posisi vertikal

atau posisi

horizontal, atau disesuaikan dengan kebutuhan

Gamgbar 2.38. Pencekaman pahat sekrap dalam


Bentuk pahat potong yang dicekam seperti terlihat pada gambar,
digunakan untuk penyekrapan bagian dalam benda kerja.

Gambar 2.39 pemeriksaan dengan dial indikator


Untuk memeriksa penyetelan alat potong dengan bidang potong
vartikal, digunakan dial indikator.
Untuk menyetel pencekaman alat potong dengan bidang potong
vertikal diperiksa dengan menggunakan dial indicator

Gambar 2.40 Pemasangan pahat sekrap


Modul Seri M7.32A

42

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Langkah pemasangan pahat sekrap :


(a) Longgarkan baut pengunci tool post
(b) Masukkan pahat pada lubang tool post
(c) Periksa kedudukan vertikal tool post
(d) Kencangkan baut pengunci yang berada di depan
(e) Atur kemiringan posisi tool post sesuai kebutuhan.
(3) Alat-alat potong

Gambar 2.41 Sudut potong pahat sekrap


Sudut potong pahat sekrap :
A = Sudut potong
B = Sudut baji
C = Sudut bebas ujung
D = Sudut buang
E = Sudut sayat sisi
F = Sudut sayat puncak
Tabel 2.9. Jenis-jenis pahat sekrap
No.

(a)

Modul Seri M7.32A

Jenis pahat sekrap

Gambar

Pahat sekrap kasar lurus

43

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


No.

Modul Seri M7.32A

Jenis pahat sekrap

(b)

Pahat sekrap kasar lengkung

(c)

Pahat sekrap datar

(d)

Pahat sekrap runcing

(e)

Pahat sekrap sisi

(f)

Pahat sekrap sisi kasar

(g)

Pahat sekrap sisi datar

(h)

Pahat sekrap alur

(i)

Pahat sekrap profil/bentuk

Gambar

44

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(4) Alat Ukur

Gambar 2.42 Dial indikator


Dial indikator digunakan untuk memeriksa kesejajaran antara
gerakan pahat dengan posisi permukaan benda kerja.

Gambar 2.43 Jangka sorong


Jangka sorong digunakan untuk memeriksa ukuran banda kerja
yang disekrap.

Gambar 2.44 Busur derajat


Digunakan untuk memeriksa bidang bersudut pada benda kerja
yang disekrap.
(5) Alat benda bantu kerja
Alat bantu lain yang digunakan yaitu

d
Gambar 2.45. (a) Kunci ragum mesin sekrap
Modul Seri M7.32A

45

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(b) Kunci engkol poros utama
(c) Kunci engkol poros meja
(d) Kunci pas

Gambar 2.46. Klem dan blok V


Digunakan untuk mencekam benda kerja berbentuk silindris.

Gambar 2.47. Batang dan baud klem


Untuk mencekam benda kerja yang tidak dapat dicekam dengan
ragum pada meja mesin .

Gambar 2.48. Paralel pad


Digunakan sebagai landasan benda kerja yang dicekam dengan
ragum mesin , dimaksudkan agar permukaan benda yang disekrap
sejajar dengan meja mesin .

Gambar 2.49. Palu plastik


Palu plastik digunakan untuk mengepaskan posisi pencekaman
benda kerja pada ragum mesin .

Modul Seri M7.32A

46

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


b)

Peralatan Mengebor
(1)

Pencekam benda kerja

Gambar 2.50. Ragum tangan


Digunakan untuk benda kerja ukuran kecil dan ringan, ragum
dipegang langsung oleh tangan selama proses pengeboran

Gambar 2..51. Ragum mesin bor


Ragum dijepit dengan baut T pada meja mesin bor.

Gambar 2.52. Klem


Digunakan untuk benda kerja dengan bentuk tidak beraturan dan
tidak dapat dicekam dengan ragum.

Modul Seri M7.32A

47

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.53. Benda kerja yang dipegang tangan


Untuk benda kerja panjang dengan ukuran hasil pengeboran tidak
presisi, benda kerja cukup dipegang dengan tangan
(2)

Pencekam alat potong

Gambar 2.54. Chuck bor/drill chuck


Pencekam bor ini terdiri dari batang arbor

drill chuck yang

berbentuk konis, kepala chuck bor dan pengunci.

Gambar 2.55. Sarung pengurang


Alat ini digunakan untuk mencekam mata bor yang ukurannya lebih
besar dan tidak dapat dicekam dengan drill chuck.

Modul Seri M7.32A

48

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(3)

Alat potong
Tabel 2.10. Jenis alat potong
No.
Jenis alat potong
(a) Mata bor batang lurus
(b) Mata bor batang konis/tirus
(c)

Mata bor karbida

(d)

Reamer Mesin batang lurus

(e)

Reamer Mesin batang tirus


Reamer mesin untuk lubang

(f)
(g)
(h)

Gambar

tirus
Counter bors untuk kepala baut
Counter bors untuk kepala
sekrup

(i)

Counter bors dengan mata bor

(j)

Counter shank / center remaers

(k)

Center bor

(4)

Alat Ukur dan pemeriksa

Gambar 2.56 mikrometer dalam


Alat ini digunakan untuk mengukur llubang yang presisi.

Gambar 2.57 Limit plug gauge


Limit plug gauge digunakan untuk memeriksa kesesuaian lubang
hasil mereamer
Modul Seri M7.32A

49

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.58 Taper gauge


Taper gauge. digunakan untuk memeriksa lubang tirus hasil proses
reamer,
(5)

Alat bantu lainnya


Alat benda lain yang digunakan yaitu kunci.kunci, penitik,
penggores, palu, busur derajat,

Gambar 2.59 Penggores (scriber)


Untuk menandai benda kerja yang akan dibor digunakan penggores
seperti terlihat pada Gambar 2.57.

Gambar 2.60 Palu

Gambar 2.61 Penitik


Untuk menandai titik pusat benda kerja yang akan dibor
c)

Peralatan Membubut
(1)

Modul Seri M7.32A

Pencekam benda kerja

50

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.62 Chuck rahang 3


Pencekam rahang tiga digunakan untuk mencekam benda silindris,
segitiga, dan segienam.

Gambar 2.63 Chuck rahang empat


Shcuk rahang tiga untuk mencekam benda segi empat atau bentuk
kerja yang tidak silindris, digunakan pencekaman rang empat

Gambar 2.64 Pelat pembawa


Pelat pembawa digunakan sebagai pembawa lathe dog pada
pembubutan diantara dua senter.

Gambar 2.65 Face plate


Faceplate untuk mencekam benda tipis atau tidak beraturan
digunakan face place.

Modul Seri M7.32A

51

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.66 Kacamata jalan


Kacamat jalan digunakan sebagai penahan benda yang berukuran
panjang saat dibubut.

Gambar 2.67 Kacamata tetap


Kacamata tetap untuk mencekam atau menahan benda panjang
saat dibubut, digunakan kacamata tetap.

Gambar 2.68 Lathe dog


Lathe dog digunakan untuk mencekam benda yang dibubut
diantara dua senter.
(2)

Modul Seri M7.32A

Pencekam alat potong

52

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.69 Tool post


Untuk mencekam alat potong yang berupa pahat, baik pahat luar
maupun pahat dalam.
Bentuk tool post pada masing-masing mesin bubut dapat berbeda
sesuai dengan spesifikasi mesin yang bersangkutan.

Gambar 2.70. Sarung pengurang


Untuk mencekam alat potong sejenis bor dengan batang silindris,
sarung pengurang ini dipasang pada kepala lepas mesin

Gambar 2.71 Kepala lepas


Kepala lepas dengan bantuan chuck bor atau sarung pengurang
dapat pula dijadikan sebagai pencekam alat potong seperti bor,
senter bor, reamer dan alat potong lainnya untuk lubang.
(3)

Modul Seri M7.32A

Alat potong

53

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Alat potong pada pembubutan adalah berupa pahat dengan
berbagai bentuk yang dibuat sesuai dengan bidang benda kerja
yang akan dibuat.

Gambar 2.72 Bentuk-bentuk pahat bubut HSS


Pahat bubut pada gambar 2.70 diatas terbuat dari terbuat dari
bahan HSS (High Speed Steel = Baja kecepatan tinggi)Pahat kasar
kanan bertekuk
1. Pahat kasar kanan lurus
2. Pahat kasar kiri lurus
3. Pahat bubut muka bertekuk
4. Pahat bubut siku
5. Pahat alur sudut
6. Pahat alur sudut
7. Pahat poles
8. Pahat rata kanan bertekuk
9. Pahat rata kiri bertekuk
10. Pahat alur
11. Pahat ulir segitiga
12. Pahat pemotong
13. Pahat bentuk radius
14. Pahat dalam tembus
15. Pahat bubut dalam bertingkat
16. Pahat alur dalam
17. Pahat alur dalam
18. Pahat ulir dalam

Modul Seri M7.32A

54

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.73 Pahat bubut karbida


Pahat bubut

dengan bahan karbide dipasang pada holdernya

dengan cara dilas atau didiklem dengan baud. Kekerasan pahat


karbide ini lebih tinggi daripada HSS sehingga penggunaannyapun
untuk membubut benda-benda yang tidak dapat dibubut dengan
pahat HSS

Gambar 2.74 Senter drill


Senter drill, digunakan untuk membuat titik pusat lubang pada
benda kerja

Gambar 2.75 Mata bor


Mata bor, digunakan untuk membuat atau memperluas lubang
pada benda kerja

Gambar 2.76 Countersank


Countersank, digunakan untuk membut lubang sebagai dudukan
ujung senter putar

Modul Seri M7.32A

55

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(4)

Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan pada proses pembubutan yaitu jangka
dorong, mokrometer, pemeriksa lubang atau poros tirus dan mal
ulir.

Gambar 2.77 Mikrometer


Mikrometer, digunakan untuk mengukur benda kerja dengan
ukuran yang lebih teliti

Gambar 2. 78 Pemeriksaan lubang atau poros tirus


Untuk pemeriksa ukuran tirus benda kerja digunakan alat seperti
pada Gambar 2. 76.

Gambar 2.79 Mal ulir


Mal ulir, untuk memeriksa ulir hasil pembubutan, terdiri dari ukuran
Inchi dan Metrik
(5)
Modul Seri M7.32A

Alat bantu lainnya

56

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Alat-alat Bantu lainnya pada pekerjaan dasar dengan mesin bubut
antara lain kunci-kunci pas, kunci L, dan lain sebagainya.
d)

Peralatan mengefrais
(1)

Pencekam benda kerja

Gambar 2.80 Ragum mesin


Ragum Mesin , untuk mencekam benda kerja dengan posisi tetap,
digunakan ragum mesin .

Gambar 2.81 Ragum mesin yang dapat diputar


Untuk mencekam benda kerja dengan posisi dapat di ubah terlihat
seperti Gambar 2.81

Gambar 2.82 Ragum mesin universal


Ragum Mesin

Universal,

untuk mencekam benda kerja yang

harus dicekam dengan berbagai perubahan posisi

Modul Seri M7.32A

57

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

2.83 Klem dengan baud klem


Klem dengan baud klem, untuk mencekam benda kerja yang tidak
dapat dicekam dengan ragum
(2)

Pencekam alat potong

Gambar 2.84 Pencekam pisau frais jari


Pencekam pisau frais jari, dilengkapi dengan collet, untuk
mencekam pisau frais jari dengan batang silindris

Gambar 2.85 Arbor lubang tirus


Arbor

lubang tirus, digunakan untuk mencekam pisau frais

dengan batang tirus

Gambar 2.86 Arbor Pisau frais muka atau shell end mill.

Modul Seri M7.32A

58

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.87 Batang arbor horizontal


Batang arbor horizontal, untuk mencekam pisau frais sisi
(3)

Alat potong

Gambar 2.88 Jenis-jenis pisau frais


A. End Mill Cutter, Two flute
B. End Mill Cutter, Four flute
C. Shell end Mill Milling Cutter
D. T-Slot Cutter
Modul Seri M7.32A

59

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


E. Sliting Saw
F. Side Milling Cutter
G. Pisau Frais Muka dengan karbida tips
H. Plain Milling Cutter regular teeth
I. Plain Milling Cutter roughing type
J. Angle Milling Cutter
K. Concave Milling Cutter
L. Convex Milling Cutter
M. Gear Hobs
N. Involute bevel gear cutter
(4)

Alat Ukur
Alat ukur yang biasa digunakan pada pekerjaan dasar mesin frais
antara lain mikro dan jangka sorong.

(5)

Alat bantu lainnya

Gambar 2.89 Pengunci arbour pisau frais


Pengunci orbor pisau frais peralatan bantu yang digunakan pada
proses frais yaitu pengunci arbour pisau frais, kunci pas, baud dan
klem dan arbor pisau frais.

Gambar 2.90 Kunci pas untuk mengencangkan mur arbor


Modul Seri M7.32A

60

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.91 Baud dan klem

Gambar 2.92 Palu untuk proses frais


e)

Peralatan menggerinda
Untuk penggerindaan dasar, mesin gerinda yang digunakan adalah
mesin gerinda bangku atau mesin gerinda standar (lantai). Peralatan
menggerinda yang diperlukan antara lain :
Penyekat
Ring bertakik
Roda gerinda
Penyekat Ring bertakik

Mur Pengunci

Gambar 2.93 Bagian-bagian roda gerinda


Modul Seri M7.32A

61

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Pemasangan roda gerinda dilakukan dengan alat pencekaman yang


benar untuk menghindari goyangnya putaran roda gerinda sewaktu
digunakan, serta menghindari rusaknya roda gerinda

Gambar 2.94 Perata roda gerinda


Perata roda gerinda, untuk meratakan permukaan roda gerinda,
biasanya terbuat dari intan atau karbida

Gambar 2.95 Palu dan kunci batang roda gerinda

Gambar 2.96 Dresser


Dresser digunakan untuk mepertajam permukaan roda gerinda.
a. Pemasangan dresser pada alat pencekam
b. Dresser terbuat dari alumunium

Modul Seri M7.32A

62

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


c. Menajamkan bagian sisi roda gerinda dengan dresser yang
langsung dipegang oleh tangan
f)

Peralatan menggergaji

Gambar 2.97 Pencekam gergaji

Gambar 2.98 Daun gergaji

Gambar 2.99 Ragum /penjepit benda kerja

Modul Seri M7.32A

63

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.100 Pengukur posisi benda kerja


Pengukur posisi benda kerja. Untuk mengukur posisi benda kerja
dengan panjang yang sama.
2) Memilih Peralatan yang Diperlukan
Peralatan yang akan digunakan dipilih sesuai dengan keperluan.
(a)

Pencekam benda kerja dipilih


sesuai dengan bentuk dan ukuran benda yang akan dicekam

(b)

Pencekam

alat

potong

dipilih

sesuai dengan bentuk dan ukuran alat potong yang akan digunakan.
(c)

Alat potong dipilih berdasarkan


pertimbangan :
(1) Jenis bahan benda kerja yang akan dipotong dengan alat potong
tersebut.
(2) Bentuk benda kerja yang akan dikerjakan.

(d)

Alat ukur atau alat pemeriksa


dipilih sesuai dengan dimensi dan bentuk benda kerja yang akan
diukur atau diperiksa.

(e)

Alat bantu dipilih sesuai dengan


pelaksanaan operasi permesin an yang akan dilakukan.

3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih


Alat-alat yang telah dipilih sesuai dengan keperluan, diperiksa terlebih
dahulu kondisinya. Beberapa cara pemeriksaan alat dapat dipelajari
pada penjelasan berikut ini :
(a)
Modul Seri M7.32A

Pemeriksaan alat pencekam benda kerja

64

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(1)

Periksa

kondisi

alat

pencekam yang bersangkutan.


(2)

Periksa

kemampuan

mencekamnya.
(3)

Periksa klem atau baud


penjepitnya.

(4)

Periksa kesejajaran atau


kesikuan posisi penjepit terhadap gerakan pahat atau pisau
pemotong.

(b)

Pemeriksaan pencekam alat potong


(1) Periksa kondisi pencekam alat potong.
(2) Periksa kekuatan pemasangan pencekam alat potong pada
mesin .
(3) Periksa kekuatan pencekamannya.
(4) Periksa kondisi gerakan alat potong.

(c)

Pemeriksaan alat potong


(1) Periksa kondisi alat potong.
(2) Tentukan bagian mana dari alat potong yang rusak dan tidak
dapat digunakan, serta tandai bagian yang rusak tersebut.

(d)

Pemeriksaan

alat

ukur

dan

alat

pemeriksa.
(1)

Periksa kondisi alat ukur dan alat


pemeriksa.

(2)

Periksa

ketelitian

pembacaan

pada alat ukur tersebut.


(e)

Pemeriksaan alat bantu lainnya


(1)

Periksa jumlah alat bantu yang


dipilih.

(2)

Periksa

kondisi

alat

bantu

kemampuan

dan

sebelum digunakan.
(3)

Periksa
kegunaan alat Bantu tersebut.

Modul Seri M7.32A

65

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


4) Mengasah Alat Potong yang Akan Digunakan
(a)

Menyetel mesin gerinda bangku

Gambar 2.101 Landasan benda


Landasan benda atau pahat harus dapat

diatur posisinya secara

menyudut sesuai dengan sudut bagian benda yang akan diasah

Gambar 2.102 Jarak landasan


Jarak antara landasan benda kerja atau pahat dengan roda gerinda
tidak boleh lebih dari 2 mm, hal ini untuk menghindari tertariknya
pahat oleh roda gerinda selama pengasahan.
(b)

Modul Seri M7.32A

Mengasah Mata bor

66

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.103 Bagian mata bor


Bagian-bagian mata bor yang disah adalah bidang bebas dengan
sudut ujung bor yang disesuaikan dengan kebutuhan.

Gambar 2.104 Sudut mata bor


Sudut mata bor,
A. Untuk mengebor kuningan dan perunggu.
B. Untuk baja, besi tuang, besi biasa, dan baja tuang
C. Untuk alumunium, tembaga, timah putih, seng, dan timah hitam

Modul Seri M7.32A

67

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.105 Mal mata bor


Mal mata bor,
Digunakan untuk mengukur panjang bibir mata bor.
A. Bibir baik
B. Bibir tidak sama panjang
C. Bibir tidak sama besar

Gambar 2.106. Gerakan pengasahan


Gerakan pengasahan,
Pahat dipegang oleh kedua tangan dan bibir bor yang diasah
digerakan naik turun terhadap roda gerinda.

Modul Seri M7.32A

68

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.107 Bidang asah pahat bubut kasar


Pemeriksaan bibir dan sudut mata bor,
Pemeriksaan mata bor dilakukan terhadap sudut dan terhadap
panjang bibir mata bor. Pemeriksaan dilakukan terhadap kedua
bibirnya.
(c)

Mengasah

pahat

bubut

dan

pahat

sekrap

Gambar 2.108. Menyetel sudut landasan


Landasan pahat disetel sehingga sudutnya sama dengan sudut
bebas ujung pahat. Bila dilakukan pengasahan pada bagian sisi roda
gerinda, maka, Landasan pahat juga disetel sesuai dengan sudut
bebas ujung pahat.

Modul Seri M7.32A

69

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.109 Bidang asah pahat bubut kasar


Bidang asah pahat bubut kasar
A Bidang buang

Sisi potong ujung

Sisi potong

A Bidang bebas ujung


A Bidang bebas

Gambar 2.110 Sudut pahat bubut kasar


Sudut pahat bubut kasar,
Susut bebas
Sudut buang
Sudut potong
Sudut baji
Sudut sisi potong
Modul Seri M7.32A

70

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.111 Bidang asah pahat bubut rata


Bidang asah pahat bubut rata,
A Bidang buang

Sisi potong ujung

Sisi potong

A Bidang bebas ujung


A Bidang bebas

Gambar 2. 112 Sudut pahat bubut rata


Sudut pahat bubut kasar,
Susut bebas
Sudut buang
Sudut potong
Modul Seri M7.32A

71

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Sudut baji

Gambar 2. 113 Posisi menggerinda pahat.

Gambar 2.114 Bidang asah pahat sekra


Bidang asah pahat sekrap
Sudut bebas
Sudut buang
Sudut potong
Sudut baji

Gambar 2.115 Pemeriksaan hasil mengasah dengan busur derajat

Modul Seri M7.32A

72

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan dengan busur
derajat dengan menyetel pengurkur sudutnya sesuai dengan bidang
asah pahat

Gambar 2.116 Pemeriksaan hasil mengasah pahat dengan mal pahat


Pemeriksaan hasil pengasahan dapat dilakukan pula dengan mal
pahat yang sudut-sudutnya sudah disesuaikan dengan sudut-sudut
pahat.
5) Memasang Peralatan Pada Mesin
(a)

Memasang

peralatan

pada

mesin

sekrap

Gambar 2.117 Pemasangan pahat pada holder


Untuk pahat ukuran kecil, pencekaman dilakukan dengan holder.

Modul Seri M7.32A

73

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

gambar 2.118 Sususnan pencekaman alat potong


Susunan pencekaman alat potong,
1. Kepala mesin sekrap
2. Kepala putar
3. Eretan
4. Spindel pemakanan
5. Pengatur kemiringan posisi pahat
6. Tool post
7. Rumah pahat
8. Ring rumah pahat
(b)

Memasang peralatan pada mesin bor

Gambar 2.119 Pemasangan mata bor

Modul Seri M7.32A

74

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Pemasangan bor

mata bor dicekam pada chuck bor dan

dikencangkan dengan kunci chuck bor. Chuck bor dipasang pada


arbor mesin .

Gambar 2.120 Pencekam alat potong

Gambar 2.121 Pencekam alat potong


A. Sarung pengurang
B. Sarung pengurang bertingkat
C. Batang tirus alat potong
D. Tangkai pembuka alat potong pada sarung pengurang
E. Chuck bor dengan kunci chuck bor.
(c)

Memasang

peralatan

pada

mesin

bubut

Modul Seri M7.32A

75

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.122 Penyetelan ketinggian pahat bubut


Pahat bubut dipasang dengan ujung pahat potongnya sejajar dengan
sumbu mesin bubut. Pengaturan ketinggian pahat dilakukan dengan
bantuan pelat pengganjal pahat.

Gambaran 2.123 Pencekaman pahat


Pencekaman pahat pahat yang ujung potongnya sudah disetel
sejajar dengan sumbu mesin bubut, dicekam dengan
mengencangkan baut pencekam pada rumah pahat

Gambar 2.124 Jarak ujung pahat potong

Modul Seri M7.32A

76

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Panjang bagian ujung pahat dengan sisi rumah pahat harus
sependek mungkin untuk menghindari getaran dan kemungkinan
patahnya pahat

Gambar 2.125 Pemasangan alat bantu pada kepala lepas


Alat bantu lainnya seperti senter putar dipasang pada kepala lepas
mesin bubut
Tabel 2.11. Sudut-sudut pahat dan penggunaannya
No.
1.

2.

3.

4.

Modul Seri M7.32A

Gambar penggunaan pahat

Penggunaan
Untuk benda kerja dengan
bahan Kuningan, Perunggu,
Bahan yang rapuh dan
keras.
Untuk Baja dan baja Tuang
yang berkualitas 34-50
kg/mm2
Untuk Baja dan baja Tuang
yang berkualitas lebih dari
70kg/mm2, Kuningan Merah,
Perunggu
Untuk Perunggu Liat dan
lunak

77

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


No.

Gambar penggunaan pahat

Penggunaan
Untuk Baja dan baja Tuang
yang berkualitas 50-70
kg/mm2

5.

Untuk Bahan lunak,


Alumunium murni.

6.

Tabel 2.12. Letak tinggi pahat


No.

Gambar tinggi pahat

Letak tinggi pahat


1.

Letak ujung sisi


pemotong harus tepat
dengan sumbu benda
kerja

2.

Letak pahat yang lebih


tinggi dari sumbu akan
mengakibatkan sisi
depan bagian bawah
pahat tergesek, dan
kecenderungan benda
kerja melentur.

3.

Letak pahat yang lebih


rendah dari sumbu akan
mengakibatkan benda
kerja terangkat/melentur.

1.

2.

3.

Modul Seri M7.32A

78

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(d)

Memasang

peralatan

pada

mesin

frais

Gambar 2.226 Pemasang ragum


Ragum dipasang pada meja mesin dengan diikat oleh baut pengikat.

Gambar 2.127 Pemasang pisau frais


(a) Pisau frais jari dipasang pada holder pisau frais
(b) Pisau dipasang pada collet yang merupakan bagian dari holder.
(c) Pencekaman pisau dilakukan dengan cara mengencangkan mur
penutup holder

Gambar 2. 128 Pemasangan shell end mill cutter.


(a) Pisau frais dipasang pada ujung holder.

Modul Seri M7.32A

79

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(b) Untuk menghindari luka pada tangan saat memegang, maka
pisau diganjal dengan kain.
(c) Pisau frais dicekam dengan cara mengencangkan baut pengunci
di bagian ujung holder.

Gambar 2.129 Pemasangan arbor vertikal


Pasang holder shell end mill cutter pada spindel mesin .
Cekam holder dengan cara mengencangkan baut pengunci di bagian
atas spindel.

Modul Seri M7.32A

80

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Modul Seri M7.32A

81

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.130. Memasang pisau frais sisi (side mill cutter),


(a) Pasang arbor pada spindle mesin
(b) Pasang cincin arbor dan pasaknya pada jarak yang sesuai
dengan posisi penempatan pisau frais.
(c) Pasang pisau frais pada arbor , sesuai dengan posisi pasak atau
jarak yang diinginkan .
(d) Pasang cincin arbor sebagai penjepit pisau frais, paling ujung
pasang bantalan luncur, kemudian mur pengencang arbor .
(e) Pasang blok penahan arbor pada kepala mesin sampai posisi
bantalan luncur arbour tepat pada lubang penahan arbour.
(f) Kencangkan baud pengunci arbour, sehingga semua cincin dan
pisau frais terkunci.

Modul Seri M7.32A

82

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(g) Kencangkan mur pengunci penahan arbour sampai blok penahan
tersebut terkunci dengan baik.

Modul Seri M7.32A

83

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


6) Mengidentifikasi Peralatan Pengaman yang akan Digunakan
Peralatan pengaman yang perlu untuk digunakan pada pekerjaan dasar,
baik dengan mesin

bor, sekrap, bubut, frais, gerinda maupun mesin

gergaji, pada umumnya terdiri dari pakaian kerja

dan kacamata

pengaman, atau alat pengaman lainnya yang dipasang pada mesin


seperti kaca pelindung gram, tutup belt motor, dan tutup roda gigi.
7) Memasang Peralatan Pengaman
(a)

Memasang peralatan pengaman pada mesin


sekrap

Gambar 2.131. Pengaman percikan bram


Untuk menjaga agar lokasi pekerjaan menyekrap tidak dipenuhi oleh
geram dipasang alat pelindung percikan geram.
(b)

Memasang peralatan pengaman pada mesin bor

Gambar 2.132. Pelindung belt


Pasang

penutup

belt

motor

untuk

menghindari

kemungkinan

tergulungnya tangan atau benda lain kedalam putaran belt dan puly.

Modul Seri M7.32A

84

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

(c)

Memasang peralatan pengaman pada mesin


bubut
Alat-alat pengaman yang perlu diperhatikan untuk dipasang pada
mesin bubut antara lain :
(1) Penutup kotak roda gigi

Gambar 2.133. Penutup kotak roda gigi


Jangan biatkan kotak roda gigi terbuka.
(2) Alat pengaman percikan geram
(3) Alat pengaman belt motor
(4) Pipa air pendingin (Coolant)
(d)

Memasang peralatan pengaman pada mesin


frais

Gambar 2.134 Pemasangan peralatan pengaman pada mesin frais.


Modul Seri M7.32A

85

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


Tutup sabuk motor (belt ) dipasang untuk menjaga kecelakaan pada
saat bekerja.
(e)

Memasang peralatan pengaman pada mesin


gerinda

Gambar 2.135 Pemasangan peralatan pada mesin gerinda


Tutup roda gerinda, landasan benda, dan kaca pengaman untuk
menjaga agar serbuk bekas menggerinda tidak menyebar, harus
dipasang sebaik mungkin.
(f)

Memasang peralatan pengaman pada mesin


gergaji

Modul Seri M7.32A

86

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Gambar 2.136 Pemasangn peralatan pengaman pada mesin gergaji


Tutup kotak roda gigi dan sabuk motor harus terpasang dengan baik,
demikian pula pipa saluran air pendingin.
Untuk menggergaji benda yang panjang, gunakan penahan benda
dengan benar, jangan ditahan langsung dengan tangan.
8) Memeriksa Kesiapan Mesin
Untuk memeriksa sejauh mana mesin siap digunakan, maka diperlukan
perlu dilakukan beberapa hal, yaitu :
(a)

Periksa kelengkapan mesin yang akan digunakan.

(b)

Periksa pemasangan alat potong dan benda kerja.

(c)

Periksa pemasangan peralatan pengaman.

(d)

Periksa bagian-bagian penting pada mesin seperti : fungsi


alat-alat pencekam alat potong dan alat pencekam benda kerja;
gerakan sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan jumlah
persediaan pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; sabuk atau belt
pada motor penggerak,

bagian lainnya dari mesin

yang akan

digunakan selama proses pengerjaan benda kerja.

Modul Seri M7.32A

87

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

c. Rangkuman
1) Menentukan peralatan yang akan digunakan
Peralatan yang akan digunakan perlu ditentukan dengan menyangkut :
alat pencekam benda kerja ; pencekam alat potong ; alat potong yang
akan digunakan ; alat-alat ukur dan pemeriksa ;

peralatan bantu

lainnya.
2) Memilih peralatan yang diperlukan
Peralatan yang diperlukan dipilih sesuai dengan pekerjaan yang akan
dilakukan.
3) Memeriksa Peralatan yang Sudah Dipilih
Pemeriksaan terhadap peralatan yang sudah dipilih dilakukan dengan
memeriksa ukuran, fungsi, serta kondisi rusak atau tidaknya peralatan.
4) Mengasah alat potong yang akan digunakan
Untuk pekerjaan dasar, pengasahan alat-alat potong dilakukan pada
gerinda bangku atau gerinda lantai.
Pengasahan dilakukan terhadap alat potong berupa pahat sekrap, pahat
bubut, dan mata bor.
5) Memasang peralatan pada mesin
Peralatan yang dipasang pada mesin menyangkut pemasangan alatalat potong dan alat- alat pencekam benda kerja serta bantu lainnya.
6) Mengidentifikasi peralatan pengaman yang akan digunakan
Peralatan

pengaman

diidentifikasi

sesuai

dengan

rencana

penggunaannya, seperti alat pengaman badan serta alat pengaman


yang dipasang pada mesin .
7) Memasang peralatan pengaman
Peralatan pengaman yang dipasang pada mesin adalah : pengaman
percikan bram atau serbuk pemotongan benda, tutup kotak roda gigi,
tutup sabuk atau belt motor; penahan benda serta alat pengaman
lainnya yang diperlukan.
8) Memeriksa kesiapan Mmsin
Pemeriksaan terhadap kesiapan mesin

untuk digunakan dilakukan

terhadap : pemasangan alat potong dan benda kerja; pemasangan


Modul Seri M7.32A

88

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


peralatan pengaman ; fungsi pencekam alat potong dan alat pencekam
benda kerja; gerakan sliding pada penggerak alat potong; keadaan dan
jumlah persediaan pelumas pada kotak pelumas; roda gigi; kondisi
sabuk atau belt pada motor penggerak, bagian lainnya dari mesin yang
akan digunakan selama proses pengerjaan benda kerja.

Modul Seri M7.32A

89

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

d. Tugas
Tabel 2.13. Daftar tugas belajar
Tugas-tugas yang ditampilkan
1.

Kompeten

Belum

Tanggal

Peralatan yang diperlukan untuk


proses machining sudah ditentukan

2.

Peralatan yang diperlukan sudah


dipilih

3.

Peralatan yang dipilih sudah


diperiksa

4.

Alat potong yang telah dipilih


sudah diasah

5.

Peralatan sudah dipasang di


mesin sesuai SOP/manual

6.

Peralatan pengaman yang


diperlukan sudah diidentifikasi

7.

Peralatan pengaman sudah


dipasang sesuai SOP/manual

8.

Kesiapan mesin sudah diperiksa

Modul Seri M7.32A

90

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

e. Tes Formatif
1) Tes Tertulis
(1)

(2)

(3)

Salah satu alat pencekam benda kerja pada mesin sekrap adalah
(a)

Lathe dog

(b)

Chuck

(c)

Ragum mesin

(d)

Collet

Salah satu pencekam alat potong pada mesin bor adalah


(a)

Drill chuck / chuck bor)

(b)

Ragum tangan

(c)

Collet

(d)

Tap matic

Salah satu bahan alat potong yang digunakan pada proses


membubut adalah :

(4)

(5)

(a)

Pahat karbide

(b)

Pahat kasar

(c)

Pahat rata

(d)

Pahat ulir

Alat ukur untuk memeriksa sudut mata bor adalah :


(a)

Mal

(b)

Mal Mata Bor

(c)

Mal Pahat

(d)

Pengukur Sudut

Fungsi Dresser pada penggerindaan adalah untuk


(a)

Meratakan permukaan roda gerinda

(b)

Membentuk roda gerinda

(c)

Menajamkan permukaan roda gerinda

(d)

Mengasah roda gerinda

Modul Seri M7.32A

91

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


(6)

Pertimbangan dalam memilih alat potong adalah :


(a)

Bentuk alat potong dan bentuk benda kerja.

(b)

Jenis bahan benda kerja dan bahan alat


potong.

(c)

Bentuk dan jenis alat potong.

(d)

Jenis bahan yang akan dipotong dan bentuk


benda yang akan dikerjakan.

(7)

Beberapa hal yang termasuk ke dalam pemeriksaan alat potong,


kecuali :
(a)

Bentuk alat potong yang akan digunakan.

(b)

Kondisi alat potong sebelum digunakan.

(c)

Menentukan bagian alat potong yang rusak.

(d)

Menandai bagian alat potong yang sudah


rusak

(8)

Berapa maksimal jarak antara landasan benda yang diasah


dengan roda gerinda

(9)

(10)

(a)

2,5 mm

(b)

2 mm

(c)

3 mm

(d)

3,5 mm

Bagian mata bor yang manakah yang diasah ?


(a)

Bidang ujung

(b)

Bidang bebas

(c)

Bidang buang

(d)

Panjang bibir

Berapakah sudut mata bor yang digunakan untuk mengebor


bahan baja ?
(a)

140

(b)

112

Modul Seri M7.32A

92

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

(11)

(c)

80

(d)

118

Berapa sudut baji () pahat bubut untuk membubut bahan baja


berkualitas 70 kg/ m2 ?

(12)

(13)

(a)

81

(b)

62

(c)

67

(d)

55

Pahat sekrap dicekam pada :


(a)

Kepala mesin

(b)

Spindel

(c)

Rumah pahat

(d)

Eretan

Akibat dari pemasangan pahat yang terlalu tinggi dari sumbu


benda kerja adalah :

(14)

(15)

(a)

Sisi depan bagian bawah pahat tergesek

(b)

Ujung pahat cepat tumpul

(c)

Sisi potong pahat terangkat

(d)

Benda kerja terangkat

Pisau frais Shell End Mill dipasang atau dicekam pada :


(a)

Collet

(b)

Holder

(c)

Batang arbor

(d)

Mandrell

Untuk menghindari agar geram atau serbuk penggerindaan tidak


menyebar sebaiknya dipasang :
(a)

Modul Seri M7.32A

Tutup mesin gerinda

93

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

(16)

(b)

Penahan serbuk gerinda

(c)

Kacamata pengaman

(d)

Tutup roda gerinda dan kaca pengaman

Berikut ini adalah pemeriksaan terhadap kesiapan mesin ,


kecuali :
(a)

Memeriksa alat-alat ukur dan pemeriksa

(b)

Memeriksa kelengkapan mesin

(c)

Memeriksa pemasangan alat potong dan


benda kerja

(d)

Modul Seri M7.32A

Memeriksa peralatan pengaman

94

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar


2) Tes Unjuk Kerja
Tabel 2.14. Daftar Tes unjuk kerja
Tugas-tugas yang ditampilkan
1.

Kompeten Belum

Tanggal

Apakah peralatan yang


diperlukan untuk proses machining
sudah ditentukan?

2.

Apakah peralatan yang


diperlukan sudah dipilih?

3.

Apakah peralatan yang dipilih


sudah diperiksa?

4.

Apakah alat potong yang telah


dipilih sudah diasah?

5.

Apakah peralatan sudah


dipasang di mesin sesuai
SOP/manual?

6.

Apakah peralatan pengaman


yang diperlukan sudah
diidentifikasi?

7.

Apakah peralatan pengaman


sudah dipasang sesuai
SOP/manual?

8.

Apakah kesiapan mesin sudah


diperiksa?

Modul Seri M7.32A

95

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

f. Kunci Jawaban Formatif


Tabel 2.15. Daftar kunci jawaban tes tertulis
No. Pertanyaan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.

Modul Seri M7.32A

No. Jawaban
c
a
a
b
c
d
a
b
b
d
b
c
a
b
d
a

96

Menggunakan Mesin untuk Operasi Dasar

Peserta telah mengikuti Kegiatan Belajar 2 mengenai

Mempersiapkan Mesin
dan kepadanya telah dilakukan penilaian dengan kesimpulan

Kompeten
dalam Mempersiapkan Mesin Perkakas untuk Pekerjaan
Dasar
sehingga berhak untuk melanjutkan pembelajaran kepada Kegiatan Belajar 3
Dibuat di

: ..

Pada Tanggal

: ..

Penilai,

_____________________

Peserta diklat,

_____________________

Komentar/Saran Penilai :

Modul Seri M7.32A

97

Anda mungkin juga menyukai