Anda di halaman 1dari 9

TEKNIK PEMESINAN FRAIS

“TEKNIK PENGEFRAISAN BENDA KERJA”

Sabtu, 30 Januari 2021


By : Rian Dinner Sitorus
Teknik Pengefraisan
Benda Kerja Yang dimaksud teknik pengefraisan benda adalah, bagaimana cara melakukan
berbagai macam proses pengefraisan benda kerja yang dilakukan dengan menggunakan prosedur
dan tata cara yang dibenarkan oleh dasar-dasar teori pendukung yang disertai penerapan
kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan (K3L). Pada saat melaksanakan proses pengefarisan
berbagai macam bentuk benda kerja, banyak teknik-teknik pengfraisan yang harus diterapkan
diantaranya, metoda pemotongandan berbagai teknik pengefraisannya.
1) Teknik Pengefraisan Alur
a. Pengefraisan Alur V Pengefrasian alur berbentuk V posisi horizontal/ mendatar, dapat
dilakukan dengan menggunakan pisau frais sudut(angle milling cutter) yang besaran sudutnya
disesuaikan kebutuhan pekerjaan (Gambar 3.1). Hasilpengefraisan alur V, dapat diaplikasikan
untuk membuat berbagai jenis komponen/ peralatan, contohnya untuk membuat alur pada V
block dan magnetic V block (Gambar 3.2).
b. Teknik Pengefraisan Alur Tembus Pengefrasian alur tembus, dapat dilakukan dengan posisi
tegak menggunakan pisau faris jari (endmill cutter) yang poses pengefraisannya sebagimana
ditunjukkan pada (Gambar 3.3).

c. Pengefraisan Alur Pasak Proses pengefraisan alur pasak pada mesin frais, dapat dilakukan
dengan berbagai cara diantaranya: dengan: pengefrasian dilakukan dengan posisi horizontal
menggunakan pisau frais side and face milling cutter (Gambar 3.4). Pengefraisan dilakukan
dengan posisi horizontal menggunakan pisau frais endmill cutter yang pemegang pisaunya
dipasang pada lubang spindle (Gambar 3.5) dan pemotongan dilakukan dengan posisi vertikal
menggunakan pisau frais endmill cutter/ slote drill(Gambar 3.6)
d. Pengefraisan Alur - T Proses pengefraisan alur-T (Gambar 3.7), hanya dapat dilakukan jika
bidang yang akan dibuat alur-T sebelumnya sudah terdapat alur lurus pada jalur sumbu yang
sama. Hal ini harus dilakukan karena, pisau alur-T hanya memiliki mata sayat pada bagian
bawah,atas dan sisinya (pada bagian batangnya tidak ada mata sayat).

Fungsi alur-T Pembuatan alur - T pada sebuah komponen mesin, pada umumnya berfungsi
untuk menempatkan mur –T yang akan digunakan untuk melakukan pengikatan sebuah alat
atau benda kerja (Gambar 3.8).
e. Pengefraisan Alur Ekor Burung (Dove Tail Slote) Proses pengefraisan alur ekor burung
(Gambar 3.11), caranya sebagaimana pengefraisan alur-T yaitu hanya dapat dilakukan jika bidang
yang akan dibuat alur ekor burung sebelumnya sudah terdapat alur lurus pada jalur sumbu yang
sama. Hal ini harus dilakukan karena, pisau alur ekor burung hanya memiliki mata sayat pada
bagian bawah,atas dan sisi miringnya (pada bagian batangnya tidak ada mata sayat)).

- Fungsi alur ekor burung Pengefraisan alur ekor burung pada sebuah benda kerja/ komponen
mesin, pada umumnya berfungsi untuk memasangkan dua bidang alur ekor burung (jantan dan
betina) sebagai dudukan sekaligus pengikatan yang tidak permanen atau masih tetap dapat
bergerak/bergeser. Contoh alur ekor burung pada sebuah komponen mesin (Gambar 3.12).
f. Pengefraisan Segi Empat, Metode penyayatan proses pengefraisan balok segi empat adalah
dengan pemakanan ke atas, pemakanan pada mesin frais dengan arah putaran pisau frais
berlawanan dengan gerakan meja. Keuntungan dari arah pemakanan ini ialah seperti berikut
• Tidak terjadi kejutan penyayatan
• Gaya penyayatan dapat terbagi an-tara pekerjaan dan pisau hingga operasi lebih aman.
• Tekanan yang ringan terhadap ulir pembawa meja juga terhadap baut-baut penahan.
• Meja dapat mudah bergeser dan tak terpengaruh akibat dari penyayatan pisau.
• Geram mudah keluar
• Ketajaman pisau tahan lebih lama
• Penyayatan dapat lebih tebal
2) Teknik Merimer Pada Mesin Frais. Merimer pada mesin frais (Gambar 3.15)
adalah salah satu proses memperbesar dan menghaluskan lubang dengan ukuran suaian
dantoleransi khusus menggunakan alat potong yang disebut rimer.
3) Teknik Memperbesar Lubang Pada Mesin Frais Memperbesar lubang (boring)
pada meisn frais (Gambar 3.19), adalah salah satu proses memperbesar lubang dengan
menggunakan alat potong pembesar lubang yang dinamakan boring head. Sebuah benda
kerja dapat diperbesar lubangnya, jika benda kerja tersebut sebelumnya sudah terdapat sebuah
lubang yang diameternya lebih kecil dari diameter lubang yang akan dibuat.

Proses memperbesar lubang pada sebuah benda kerja dengan mesin frais, pada umumnya
dilakukan karena diameter alat potong untuk membuat lubang berupa mata bor ukurannya tidak
dapat mencapai ukuran diameter lubang yang diinginkan, sehingga perlu dilakukan pembesaran
lobang dengan alat potong pembesar lubang (boring head).

Sumber : Buku Teknik Mesin_Teknik Pemesinan_Teknik Pemesinan Bubut dan Frais 3_Kelompok
Kompetensi 4. Halaman 111-128

Anda mungkin juga menyukai