Artikel 10205668
Artikel 10205668
PENDAHULUAN
Di dalam era globalisasi dengan perkembangan teknologi yang semakin maju dan
pesatnya kondisi pasar industri menutut perusahaan harus mampu memberikan kepuasan
kepada para konsumen dengan cara memberikan produk / jasa yang sesuai dengan standar
kualitas sesuai dengan tujuan perusahaan (produsen). Oleh karena itu perusahaan dituntut
untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas tinggi agar konsumen bisa memenuhi
kebutuhannya sehari-hari. Di dalam kegiatan operasional perusahaan agar dapat berjalan
secara efektif dan efisien perusahaan (produsen) harus melakukan pengendalian mutu untuk
mengurangi produk yang mengalami kegagalan / rusak supaya mencapai standar kualitas.
Menurut (Assauri, 2008) suatu produk didasarkan oleh ukuran dan karakteristik dari
produk yang diproduksi sesuai dengan keinggian konsumen. Keinginnan / selera antar
pembeli juga berbeda mungkin dikarenakan perbedaan sifat daerah asalnya, tingkat
sosialnya ataupun sebab lainnya. Akibat kenyataan ini menyulitkan bagi perusahaan
(produsen) untuk memilih dan menentukan faktor mutu yang diminta oleh pembeli. Oleh
karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan / pengendalian terhadap produk yang
dihasilkan. Walaupun proses produksi telah dilaksanakan dengan baik, namun pada
kenyataannya masih ditemukan terjadinya kesalahan-kesalahan dimana mutu produk yang
dihasilkan tidak sesuai dengan standar kualitas apa yang diharapkan oleh perusahaan
(produsen), faktor-faktor yang menyebabkan suatu produk tidak sesuai dengan apa yang
diharapkan disebabkan oleh bahan baku, tenaga kerja, dan kinerja mesin (peralatan). Oleh
karena itu perusahaan (produsen) lebih fokus terhadap mutu / kualitas dengan cara
melakukan pengawasan / pengendalian mutu agar dapat tercapainya tujuan perusahaan.
Pengendalian mutu / kualitas merupakan salah satu fungsi yang terpenting dari
suatu perusahaan. Setiap perusahaan mempunyai fungsi pengendalian mutu biasanya
dilakukan oleh bagian pengawasan mutu akan tetapi didalam suatu perusahaan bagian
pengendalian / pengawasan mutu tidak selalu ada tergantung pada besar kecilnya suatu
perusahaan dan jenis produk dari perusahaan tersebut. Suatu produk yang dihasilkan oleh
suatu perusahaan dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap mutu produk yang
dihasilkan dapat menekan presentase dari cacat produk dapat ditekan sekecil mungkin,
sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Maka penulis mengambil
judul ANALISIS PENGENDALIAN MUTU UNTUK MENCAPAI STANDAR
KUALITAS PRODUK PADA PT. CENTRAL POWER INDONESIA.
METODELOGI PENELITIAN
Penulis melakukan penelitian di PT. CENTRAL POWER INDONESIA dengan
data hasil produksi dan jenis kegagalan produk Dalam melakukan penelitian ini, penulis
mengunakan metode statistik deskriptif yaitu suatu metode bertujuan untuk mendapatkan
gambaran mengenai suatu objek. Menurut (Mutiara, 2004), Statistik deskriptif adalah
berusaha menjelaskan atau mengambarkan berbagai karakteristik data. Seperti, rataratanya, seberapa jauh bervariasi dan sebagainya, tanpa membuat interpretasi apa-apa
terhadap data tersebut. Dan dalam penelitian penulis mengunakan populasi dan sampel,
menurut (Assauri, 2008) sampel dapat diklasifikasikan berdasarkan cara-cara pemeriksaan
kharakteristik yaitu, attributes, variable-variable, sequential sampling. Alat analisis yang
digunakan adalah statistical quality control (SQC), lembar pengecekkan, diagram
histrogram, peta kendali, diagram pareto, diagram sebab-akibat.
PEMBAHASAN
Dalam melakukan pengendalian mutu untuk mencapai standar kualitas perusahaan
melakukan aktivitas pengendalian mutu yaitu pengendalian bahan baku, pengendalian
produksi dan pengendalian produk jadi. Walaupun perusahaan melakukan pengendalian
mutu tetapi masih saja terjadi kegagalan produk yang mengakibatkan produk tidak dapat di
konsumsi oleh konsumen dan perusahaan mengalami kerugian, agar perusahaan dapat
mengurangi kegagalan produk, maka perusahaan harus lebih teliti dalam memproduksi
produk.Untuk mengetahui jenis-jenis yang terjadi dalam kegagalan produk, penulis
mengunakan data-data kegiatan produksi yaitu jumlah produksi dan jenis kegagalan produk
seperti, ( Persiapan Material, Melakukan Pemotongan Plat, Bending Plat (Penekukan Plat),
Pengelasan, Gerinda (Menghaluskan Kotoran Plat), Pengamplasan, Coating (Pengecettan) )
PT. Central Power Indonesia selama periode Januari desember tahun 2008.
Dalam penelitian ini penulis mengunakan Statistic Quality Control (SQC) adapun tahaptahap dalam menganalisa masalah adalah sebagai berikut :
Analisis lembar pengecekkan, (Ariani, 2004) tujuan pembuatan pengecekan adalah
menjamin bahwa data dikumpulkan secara teliti dan akurat untuk diadakan pengendalian
proses dan penyelesaian masalah.
Tabel 1 Lembar Pengecekkan
PT. Central Power Indonesia
Periode Januari Desember 2008
(dalam satuan unit)
Jenis Kegagalan Produk
Jumlah
No.
Bulan
Produksi PM MPP BP PG G PA
1
Januari
27
1
1
2 2 0 1
2
Februari
22
0
0
0 1 2 2
3
Maret
14
0
1
1 0 0 0
4
April
19
1
1
0 0 0 1
5
Mei
24
2
2
1 1 0 1
6
Juni
17
1
0
1 0 1 1
7
Juli
26
1
0
1 2 1 1
8
Agustus
20
0
0
1 1 0 0
9 September
26
2
3
1 0 1 0
10 Oktober
24
1
1
1 2 0 0
11 November
28
0
1
3 2 2 1
12 Desember
25
1
2
2 0 0 1
272
10 12 13 11 7 9
Sumber : PT. Central Power Indonesia
Keterangan : PM = Persiapan Material
MPP = Melakukan Pemotongan Plat
BP = Bending Plat ( Penekukan Plat )
PG = Pengelasan
C
0
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
6
Jumlah
% Cacat
Cacat
7
26%
5
22.72%
2
14.28%
3
15.78%
8
33.33%
5
29.41%
7
26.92%
3
15%
8
30.76%
5
20.83%
10
35.71%
6
24%
72
26.47%
G
= Gerinda ( Menghaluskan Kotoran Plat )
PA = Pengamplasan
C
= Coating ( Pengecettan )
Analisis Diagram Histrogram (Ariani, 2004), histrogram adalah grafik balok yang
memperlihatkan satu macam ukuran pengukuran dari suatu proses atau kejadian.
14
12
10
8
6
4
2
0
P
A
P
G
B
P
jumlah cacat
M
P
P
P
M
Ju
m
lahK
eg
agalan
Diagram Histrogram
Je nis Ke ga ga la n ( unit )
Sumber : Excel
Gambar 1 Diagram Histrogram
Kesimpulan : dari hasil excel bahwa jenis kerusakan yang sering terjadi adalah (BP) yaitu
bending plat ( penekukan plat ) sebesar 13 unit dalam setahun, karena
terjadinya kelalaian atau kurangnya konsentrasi pada karyawan dalam
melakukan bending plat dan jenis kerusakan yang jarang terjadi adalah (C)
yaitu coating (pengecetan) sebesar 6 unit dalam setahun, karena terjadinya
kesalahan prosedur terlambatnya pemberitahuan pengecettan.
Analisis peta kendali (Mutiara, 2004) merupakan bagan atau grafik garis yang menunjukan
perubahan data dari waktu ke waktu sehingga dengan pencantuman batas maksimum dan
minimum yang merupakan batas daerah pengendalian (Mutiara, 2008) langkah-langkah
membuat peta kendali-p dengan sofware SPSS 15.0 for windows adalah sebagai berikut :
1. Memasukan data
2. Pilih menu graph, Pilih control
o Pilih p, np, Pada data organization klik cases are subgroups, Klik define
o Pada kotak number nonconforming, masukan variabel jumlah cacat. Pada kotak
subgroups labeled by, masukan variabel bulan
o Pada sampel size constant, ketik jumlah sampel
o Pada chart, klik p (proportion nonconforming)
o Klik titles, pada title line 1 ketik Peta Kendali P, Klik continue, ok
Peta Kendali P
Jumlah Cacat
UCL = ,53
Center = ,26
LCL = ,00
Proportion Nonconforming
0.6
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
0.0
1
Sigma level:
10
11
12
Jumlah Kegagalan
Diagram Pareto
80
70
60
50
40
30
20
10
0
Kegagalan
Kumulatif
% Kumulatif
BP
MPP
PG
PM
PA
Jenis Keagaglan
Bending
plat
Karyawan
Gambar 4 Diagram Sebab-akibat
Untuk Analisis Bending Plat ( penekukkan plat)
Sumber : hasil analisa
Keterangan :
o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk :
1. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat-alat penekukkan platnya
yang tidak dapat beroperasi.
2. Pada Karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi dan kurangnya pelatihan dalam
melakukan penekkukan plat.
o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk :
1. Pada mesin, usaha dilakukan pemeliharaan peralatan-peralatan secara baik agar
perlatan dapat beroperasi dengan baik dan menyediakan suku cadang untuk
mengantisipasi peralatan yang rusak, supaya proses produksi dapat berjalan dengan
baik
2. Pada karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pelatihan yang khusus dalam
melakukan bending plat (penekkukan plat) dan kepala bagian produksi melakukan
pengawasan yang lebih ketat kepada karyawan yang lalai dalam berkerja, apabila
karyawan yang lalai dalam bekerja diberikan sanksi.
Prosedur
Kesalahan pengukuran
Melakukan
Pemotongam
Plat
Kurangnya konsentrasi
Karyawan
Gambar 4.7 Diagram Sebab-akibat
Untuk Analisis Melakukan Pemotongan Plat
Sumber : hasil analisa
Keterangan :
o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk :
1. Pada prosedur, terjadinya kesalahan pengukuran pada plat yang tidak sesuai
gambar.
2. Pada Karyawan, terjadinya kurangnya konsentrasi dalam melakukan pemotongan
plat.
o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk :
1. Pada Prosedur, usaha yang dilakukan pekerjaan harus sesuai dengan ukuran dan
gambar standar yang ada.
2. Pada Karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pengarahan dan pelatihan yang
jelas kepada karyawan dalam melakukan pemotongan plat dan melakukan
pengawsan yang ketat dalam proses produksi.
Mesin
Peralatan salah
Pengelasan
Kurangnya teliti
Karyawan
Gambar 4.8 Diagram Sebab-akibat
Untuk Analisis Pengelasan
Sumber : hasil analisis
Keterangan :
o Faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan produk :
1. Pada mesin, terjadinya peralatan yang salah seperti alat pengelasan yang sudah tidak
dapat beroperasi
2. Pada karyawan, terjadinya kurang teliti dalam melakukan pengelasan pada plat.
o Usaha-usaha yang dilakukan dalam kegagalan produk :
1. Pada mesin, usaha yang dilakukan adanya pemeliharan pada peralatan-peralatan
pengelasan dan aliran listrik yang stabil
2. Pada Karyawan, usaha yang dilakukan memberikan pelatihan yang khusus, pada
saat melakukan pengelasan karyawan mengunakan alat pelindung, penerangan yang
jelas dan ruangan yang terbuka agar karywan mersa nyaman dalam melakukan
kegiatan pengelasan pada plat.
Material
Keterlambatan bahan baku
Kerusakan bahan baku
Kurangnya pengawasan
Karyawan
Persiapan
Material
Peralatan salah
Mesin
Peralatan salah
Karyawan
Mesin
Pengamplasan
Peralatan salah
Gerinda
Mesin
Material
Kerusakan bahan baku
Kurangnya konsentrasi
Karyawan
Peralatan salah
Coating
Mesin
DAFTAR PUSTAKA
Priyatno, Duwi. 2008. Mandiri belajar SPSS ( Statistical Product and service Solution )
Untuk analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta : Mediakom.
Ariani, Dorothea Wahyu. 2003. Manajemen Kualitas (Pendekatan Sisi Kualitatif). Jakarta
: Ghalia Indonesia.