Anda di halaman 1dari 2

3.1.

Prinsip Kerja Roket


Menurut Sutrisno (1986 : 158), Gerak roket merupakan pemakaian yang menarik
dari hukum-hukum Newton. Roket mengeluarkan pancaran gas panas dari ekornya,
ini adalah gaya aksi pada gas oleh roket. Pancaran gas panas melakukan gaya pada
roket dan menggerakkannya, ini adalah reaksi. Kedua gaya ini adalah gaya dalam
untuk sistem yang terdiri atas roket dan gas. Dari segi momentum, gas panas
mendapat momentum ke arah belakang dan roket mendapat momentum dalam jumlah
yang sama ke arah depan.
Cara kerja sebuah roket adalah berdasarkan kekekalan momentum. Momentum
sebuah roket di tanah adalah sama dengan nol. Ketika bahan bakar dibakar, gas panas
ditembakkan ke bawah dan badan roket naik untuk menyeimbangkan momentum
totalnya sehingga tetap bernilai nol. Yang membuat roket meluncur tanah semburan
sebagian masssanya ke arah belakang. Gaya ke depan pada roket itu tidak lain ialah
reaksi terhadap gaya mundur pada bahan yang menyembur itu, dan makin banyak
bahan yang menyembur maka makin banyak berkurangnya massa roket.
.
3.2.Massa Berubah dan Dorongan Roket
Kekekalan momentum adalah; pada prinsip dorongan roket. Sebuah roket
didorong oleh bahan bakar yang dipancarkan kearah belakang. Massa roket berkurang
secara kontinu sebagai akibat pembakaran bahan. Gaya kedepan pada roket adalah
reaksi dari gaya pada bahan yang dipancarkan.
Misalkan menyatakan massa yang dipancarkan persatuan waktu, maka massa bahan
yang dipancarkan dt, sehingga massa m dan dalam waktu dt menjadi m- dt.
Jika Vr kecepatan roket relatif terhadap bahan bakar yang dipancarkan dan kecepatan
bahan

bakar

yang

dipancarkan

adalah

V (relatif

terhadap

bumi),
maka: v=v-vr................................(1)
Satu-satunya gaya yang bekerja pada roket adalah berat m.g dengan memilih arah
keatas positif, impuls gaya ini dalam waktu dt adalah mg dt yang sama dengan
perubahan momentum.

Karena momentum mula-mula m.v momentum akhir adalah (m- dt) (v + dv) dan
momentum bahan yang dipancarkan v dt, maka:
-mg dt=[(m- dt) (v+dv) + v dt]- mv .............................(2)
Dengan mensubsitusi v dari persamaan (1) dan mengabaikan besaran yang relatif
kecil dt dv, maka didapatkan :
m dv = vr dt mg dt
karena dm= - dt , maka
dv = - vr - g dt
setelah diintegralkan diperoleh:
v= -vr ln m gt + C
dengan c adalah konstanta yang dicari dari syarat batas. Misalnya m 0 dan v0 adalah
massa dan kecepatan pada waktu t=0, maka
v0= -vr ln m0 + C atau C= v0 + vr ln m0
dengan demikian
v = v0-gt + vr ln ....................................(3)
dari persamaan 3 dapat disimpulkan untuk memperoleh kecepatan v yang tinggi,
kecepatan relatif vrdan perbandingan massa harus besar.

Anda mungkin juga menyukai