SKRIPSI
Kaji Eksperimental Penggunaan Karburator Hasil Modifikasi
Terhadap Unjuk kerja Motor Bakar dengan Bahan Bakar LPG
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Teknik (S.T) Pada
Program Studi Teknik Mesin S-1 Fakultas Teknologi Industry Institute Teknologi
Nasional Malang
Disusun Oleh
Nama
: Gaung Laharkharisma
NIM
: 11.11.109
LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi
KAJI EKSPERIMENTAL PENGGUNAAN KARBURATOR
HASIL MODIFIKASI TERHADAP UNJUK KERJA MOTOR
BAKAR DENGAN BAHAN BAKAR LPG
Disusun Oleh :
NAMA
: GAUNG LAHARKHARISMA
NIM
: 11.11.109
JURUSAN
: Teknik Mesin S - 1
Diperiksa / Disetujui
Dosen Pembimbing
Sibut, ST, MT
NIP : P.1030300379
Ir.H.Anang Subardi,MT
NIP. 195506291989101001
Nama
Gaung Laharkharisma
NIM
11.11.109
Jurusan / Bidang
Judul Skripsi
Dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Jenjang Strata Satu (S-1) pada :
Hari / Tanggal :
Dengan Nilai
Panitia Penguji
Skripsi
Ketua
Sekretaris
(xxxxxxxxxxxx)
NIP/NIDN
(xxxxxxxxxxxxx
)
NIP/NIDN
Anggota Penguji
Penguji I
Penguji II
(xxxxxxxxxxxxxxx)
(xxxxxxxxxxxxx
NIP/NIDN
xx)
NIP/NIDN
Malang 15 Agustus.2015
Gaung Laharkharisma
NIM 11.11.109
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayahNya
penulis dapat menyelesaikan penulisan skipsi yang berjudul kaji experimen
penggunaan karburator hasil modifikasi terhadap unjuk kerja motor bakar
dengan bahan bakar LPG. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Sibut, ST, MT. Selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin S-1 Institut
Teknologi Nasional Malang.
2. Bapak Ir. Mochtar asroni, MSME Selaku coordinator konsentrasi konversi
energi.
3. Bapak Ir. H. Anang subardi, MT. Selaku dosen pembimbing yang telah
menyumbangkan pemikiran dan waktunya yang sangat berharga demi
terselesaikannya skripsi ini.
4. Kedua orang tua dan rekan rekan jurusan Teknik Mesin S-1 Institut
Teknologi Nasional Malang yang telah membantu memberikan doa selama
penyelesaian skripsi
Malang, Agustus 2015
Penulis
ABSTRACT
Kaji Eksperimental Penggunaan Karburator Hasil Modifikasi
Terhadap Unjuk Kerja Motor Bakar Dengan Bahan Bakar Lpg
Gaung Laharkharisma (11.11.109)
Dosen Pembimbing : Ir. H. Anang Subardi, MT.
Jurusan Teknik Mesin S-1
Fakultas Teknologi Industri - Institut Teknologi Nasional Malang
Jl. Raya Karanglo Km. 2 Malang
ABSTRAK
Sumber daya energi minyak bumi, gas alam, dan batu bara banyak
tersedia dan telah banyak dimanfaatkan di Indonesia. Ketersediaan energi fosil
bersifat terbatas sehingga perlu adanya strategi untuk mengamankan pasokan
energi fosil tersebut. Penggunaan bahan bakar gas pada mesin yang semula
dipabrikasi untuk beroperasi dengan bahan bakar minyak tentu saja
membutuhkan tambahan alat pendukung, khususnya alat pencampur udara dan
gas agar dapat beroperasi. Alat ini dinamakan karburator yang berfungsi sebagai
penyedia campuran homegen untuk keperluan pembakaran mesin. Pada
penelitian ini akan diuji kemampuan karburator standar dan karburator
modifikasi dalam meningkatkan unjuk kerja mesin pada mesin GX 160. Setiap
parameter yang diuji divariasikan dengan penambahan kecepatan putaran mesin
yakni 1500, 2000, 2500, 3000, dan 3500 rpm. Hasil pengujian didapat bahwa
karburator modifikasi dapat meningkatkan prestasi mesin pada awal putaran saja
yang diketahui dari parameter meliputi torsi daya SFC dan BSFC, namun
karburator modifikasi mampu mempermudah pengoperasian motor bakar karena
dilengkapi jarum skep sehingga tidak diperlukan penyetelan katup regulator
untuk meningkatkan putaran mesin.
Kata kunci:
pembanding
Karburator
modifikasi
dan
karburator
standar
sebagai
DAFTAR ISI
Halaman Sampul.......................................................................................................i
Lembar Persetujuan.................................................................................................ii
Lembar Berita Acara Ujian Skripsi.........................................................................iii
Pernyataan Keaslian Tulisan...................................................................................iv
Kata Pengantar.........................................................................................................v
Abstract...................................................................................................................vi
Daftar Isi................................................................................................................vii
Daftar Gambar........................................................................................................ix
Daftar Tabel..............................................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1
Latar Belakang..........................................................................................1
1.2
Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3
Tujuan Penelitian.......................................................................................3
1.4
Manfaat Penelitian.....................................................................................4
2.2
2.3
2.4
2.5
2.5.1
Definisi LPG....................................................................................12
2.5.2
2.6
Karburator...............................................................................................18
2.7
2.8
Kerangka Konseptual..............................................................................21
2.8.1
Hipotesis...........................................................................................22
Desain Penelitian.....................................................................................23
3.1.1
3.1.2
3.2
3.3
Variabel Penelitian...................................................................................29
3.4
Tempat Penelitian....................................................................................30
3.5
Waktu Penelitian......................................................................................30
3.6
3.6.1
3.6.2
3.6.3
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
Kesimpulan..............................................................................................43
5.2
Saran........................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................46
LAMPIRAN...........................................................................................................47
10
DAFTAR GAMBAR
11
DAFTAR TABEL
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Semangkin pesatnya teknologi permesinan dewasa ini, ketergantungan
masakan matang saat dimasak menggunakan LPG selain itu proses pembakaran
gas yang tidak menimbulkan asap tidak seperti minyak tanah yang menimbulkan
asap pada saat dibakar sehingga LPG merupakan bahan bakar gas yang ramah
lingkungan, berdasarkan hal ini peluang untuk memanfaatkan LPG sebagai energi
alternatif sangatlah besar.
Meningkatnya permintaan akan energi alternatif untuk mesin kendaraan
mendorong berbagai pihak melakukkan konversi bahan bakar minyak menuju
bahan bakar gas yaitu gas LPG, dikarenakan gas LPG memiliki nilai oktan yang
lebih tinggi serta LPG yang sudah berupa gas lebih mudah untuk menghasilkan
campuran gas dan udara yang homogen karena LPG dan udara sama sama
berwujud gas akan tetapi mesin kendaraan keluaran pabrikan dirancang untuk
meggunakan bahan bakar minyak sehingga dibutuhkan peralatan tambahan yang
dinamakan converter kit serta membutuhkan perubahan pada alat pencampur
bahan bakar dan udara yang biasa disebut karburator, baik tidaknya kualitas
campuran bahan bakar dan gas serta efisiennya perbandingannya tergantung pada
desain dari karburator, banyak permasalahan timbul diantaranya menurunnya torsi
dan daya diakibatkan dari kualitas campuran bahan bakar dan udara yang tidak
homogen,serta kurang tepat nya perbandingan udara dan bahan bakar tiap putaran
mesin. Menurut Kadirgama (2008 : 99) Ukuran dari saluran masuk udara (air
intake passage), jumlah dan ukuran dari lubang masuk gas bervariasi untuk
mencapai campuran udara dan gas yang mamadai untuk mesin tertentu.
Berangkat dari permasalahan yang ada tersebut dimana perbandingan
antara udara dan gas berpengaruh terhadap daya yang dihasilkan oleh mesin maka
penulis merancang suatu model karburator yang memiliki jarum skep pengatur
debit gas yang dapat disetel guna mencari campuran udara dan gas yang ideal
sehingga mampu menghitung keperluan konsumsi gas pada tiap putaran tertentu
yang berujung pada peningkatan daya dari motor tersebut. Sebagai perbandingan
akan dirancang karburator standar motor bakar yang dimodifikasi untuk
menggunakan bahan bakar gas dimana saat ini karburator modifikasi tersebut
telah banyak digunakan pada motor bakar serbaguna.
1.2
Rumusan Masalah
Dari masalah penelitian yang ada yakni penurunan daya yang berasal dari
karburator yang menyediakan campuran bahan bakar dan gas yang tidak ideal,
maka dapat dirangkum rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karburator dapat menyediakan campuran bahan bakar dan
gas yang ideal untuk keperluan pembakaran pada tiap variasi putaran
mesin ?
2. Bagaimana desain jarum skep pengatur debit gas LPG yang terpasang
pada skep agar dapat menghasilkan jumlah debit gas yang dibutuhkan
mesin pada tiap variasi putaran tanpa harus melakukkan penyetelan
jarum ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan dari
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini baik secara langsung dan tak langsung ialah
sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharap dapat mendorong berbagai pihak untuk
mengeluarkan gagasan atau ideide untuk mengembangkan
karburator gas ini agar didapat hasil yang maksimal
2. Membantu meringankan subsidi yang ditanggung pemerintah yang
disebabkan membengkaknya konsumsi akan BBM bersubsidi oleh
masyarakat
3. Mengurangi penyebab pemanasan global yang diakibatkan
penggunaan BBM karena LPG memiliki kadar gas karbon yang
sedikit
2.1
2.2
1.
Langkah isap
Proses awal mulainya mesin bekerja, pada proses ini piston bergerak dari
Langkah kompresi
Setelah campuran bahan bakar dan udara masuk melalui katup isap, maka
katup isap tersebut akan tertutup, kemudian piston bergerak dari TMB menuju
TMA menyebabkan campuran bahan bakar dan udara termampatkan (kompresi),
dan volume serta temperaturnya akan naik, pada saat piston mendekati TMA
maka loncatan bunga api yang berasal dari busi akan membakar campuran udara
dan bahan bakar maka tekanan dan temperaturnya akan meningkat derastis,
3.
Langkah kerja
Setelah piston mencapai TMA tekanan yang dihasilkan oleh ledakan dari
campuran bahan bakar dan udara akan menekan ke segala arah, menyebabkan
piston bergerak dari TMA menuju TMB sehingga tekanannya menurun, pada
langkah ini nantinya energi berupa putaran yang dihasilkan oleh gerak naik turun
piston digunakan untuk menggerakkan kendaraan atau dimanfaatkan untuk
penggerakpenggerak mesin serta energi tersebut digunakan untuk melakukkan
langkahlangkah yang lain terutama energi yang dihasilkan akan banyak sekali
yang hilang untuk melakukkan langkah kompresi.
4.
Langkah buang
Setelah piston sampai pada TMB, ruang bakar dipenuhi gas sisa
pembakaran, maka piston bergerak dari TMB menuju TMA disertai terbukanya
katup buang, menyebabkan gas sisa pembakaran terdesak oleh piston dan keluar
melalui katup buang, pada sebelum piston berada sebelum TMA, katup isap mulai
terbuka dengan posisi katup buang juga sedikit terbuka, terbukanya katup isap dan
buang tersebut dinamakan dengan overlap.
2.3
T =Ft l
Keterangan :
T
Ft
N e=
2 n T
60 75
Keterangan :
Ne
= Torsi (Kg/m)
f )
Fuel Mass Flow Rate ( m
m
f =V f f
Keterangan :
m _f
Vf
a )
Air Mass Flow Rate ( m
m
a= AFR V f f
Keterangan :
10
m
a
AFR
BSFC =
m
f
Ne
Keterangan :
BSFC = Konsumsi bahan bakar spesifik (Kg/Hp.h)
m
f
Ne
2.4
11
sesuai dengan hukum termodinamika kedua yaitu bahwa tidak mungkin membuat
sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah
energi panas yang diperoleh pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha
mekanik, pada motor bakar efisiensi yang penting didefinisikan sebagai berikut :
Efisiensi Termal Indikatif (Indicated Thermal Efficiency). yaitu perbandingan
energi yang dihasilkan oleh mesin berupa daya indikatif (Ihp) terhadap energi dari
bahan bakar. Efisiensi termal indikatif dirumuskan sebagai berikut :
t =
ihp
ihp . 4500
=
fuel hp ( massa bb permenit ) . NK
m =
bhp
ihp
tb =
bhp
bhp . 4500
=
fuel hp ( massabb permenit ) . NK
12
v =
2.5
Definisi LPG
LPG (Liquid Petroleum Gas) adalah istilah yang diberikan pada
hydrocarbon yang menguap pada temperatur dan tekanan ruangan tetapi dapat
dicairkan dengan pengompresian. Pada keadaan cair, volumenya berkurang
drastis sehingga hanya membutuhkan luas penampung yang lebih kecil. Cairan
disimpan di dalam tabung bertekanan relatif ringan dan konsumen
mengonversikannya menjadi gas dengan membuka katup pada tabung sehingga
cairan gas menguap akibat tekanan drop didalam tabung.
Komponen LPG di Indonesia yang diproduksi pertamina, didominasi
propana (C3H8) dan butana (C4H10) lebih kurang 99% dan selebihnya adalah
gas pentana (C5H12) yang dicairkan.
LPG lebih berat dari udara dengan berat jenis sekitar 2.01
(dibandingkan dengan udara), tekanan uap LPG cair dalam tabung sekitar 5.06.2 Kg/cm2 (Fibria, 2012 : 37).
13
2.5.2
A. Propana
Propana adalah senyawa alkana tiga karbon dengan rumus molekul
C3H8 yang berwujud gas dalam keadaan
terjadi:
C3 H 8 +5 O2 3CO 2 +4 H 2 O+heat propana+O 2 CO2 + H 2 O
Bila oksigen yang diperlukan untuk pembakaran yang sempurna
tidak mencukupi, maka akan terjadi pembakaran tidak sempurna yang
menghasilkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan air. Persamaan
reaksi
14
: C3H8
Massa molar
: 44.1 g mol-1
Penampilan
Bau
: Tidak berbau
Densitas
Tekanan uap
Kapasitas kalor
Titik nyala
: -104 0C
tersedia dalam jumlah yang melimpah, maka butana akan terbakar dan
15
: C4H10
Massa molar
: 58.12 g mol -1
Penampilan
Densitas
: -138.4 0C (135.4 K)
Titik didih
: -0.5 0C (272.6 K)
Flash point
: 1.8-8.4 %
16
merupakan
campuran
Propana
C3 H 8 +5 O2 3CO 2 +4 H 2 0
Mr C3 :12 3=36
Mr H 8 :1 8=8
Mr C3 H 8=44
Massa atom relatif (Mr) dari propana adalah 44
dan
Mr
maka setiap
kilogram
5 Mr oksigen 5 32
=
=3,64 kg oksigen
Mr propana
44
17
100
=15,67 kg udara
23,2
Butana
C 4 H 10 +6,5 O2 4 CO2 +5 H 2 0
Mr C 4 :12 4=48
Mr H 10 :1 10=10
Mr C 4 H 10=58
Massa atom relatif (Mr) dari butana adalah
58 dan Mr dari oksigen adalah 32 maka setiap
kilogram butana membutuhkan oksigen sebanyak
berat,maka
udara
100
=15,46 kg udara
23,2
Pentana
C5 H 12+ 8O2 5 CO 2+ 6 H 2 0
18
Mr C5 :12 5=60
Mr H 12 :1 12=12
Mr C5 H 12 =72
Massa atom relatif (Mr) dari pentana adalah 72
dan
Mr
dari
oksigen adalah 32
8 Mr oksigen 8 32
=
=3,55 kg oksigen
Mr pentana
72
2.6
100
=15,32 kg udara
23,2
Karburator
Karburator ialah alat yang digunakan untuk mencampurkan udara dan
bahan bakar serta sebagai alat untuk mengatur jumlah debit udara dan gas yang
akan dicampurkan, perbandingan campuran dan homogen tidaknya campuran
bahan bakar dengan udara sangat memperngaruhi terhadap kinerja motor bakar itu
sendiri. Pada karburator bensin, bensin dapat bercampur dengan udara hanya
disaat mesin hidup dikarenakan pada saat langkah isap udara masuk melalui
lubang venturi karburator menyebabkan bensin akan terangkat naik melalui nozzel
19
20
21
2.7 Jarum
Skep Karburator
Jarum
yang berfungsi
sebagai
jumlah
bahan
debit
akan
nozzle,
pengatur
bakar
yang
disemprotkan melalui
jarum
skep
mengatur
jumlah debit gas dengan cara memanfaatkan luasan bidang lingkaran jarum, jarum
skep didesain meruncing, karena semangkin runcing maka luasan bidangnya
semangkin kecil dengan ukuran nozzle yang tetap maka celah antara nozzle
dengan jarum bertambah lebar mengakibatkan gas mengalir lebih banyak
dibandingkan dengan celah antara nozzle dengan jarum yang sempit, pada
penelitian kali ini jarum yang didesain memiliki ukuran sebagai berikut :
Diameter
: 4 mm
Panjang
: 120 mm
22
Gambar 2.4 Celah antara jarum dan nozzle yang sempit dan lebar ( tampak samping dan atas )
Keterangan :
= Skep
= Nozzle
= Jarum skep
23
2.8
Kerangka Konseptual
Indikator
Variabel Bebas
Variabel terikat
Pengukur
Bentuk dari
karburator
modifikasi
Karburator standar
24
karena dilengkapi dengan jarum yang dapat mengatur jumlah debit gas sehingga
karburator modifikasi ini dapat menyediakan campuran gas dan udara yang tetap
tanpa merubah keran pada regulator pengatur gas.
2.8.1
Hipotesis
Perangkuman
terhadap
teori
teori
diatas
menghasilkan
23
24
25
Keterangan :
1.
Body karburator
2.
Throttle skep
3.
4.
Jarum skep
3.1.2
itu
proses
modifikasi
karburator
standar
dengan
26
berfungsi untuk mengukur nilai derajat bukaan katup tersebut untuk tiap
variasi putaran mesin.
Dynamometer
Timbangan digital
Karburator
27
Stopwatch
Tachometer
5,5
Kecepatan
3600
163
68 45
Sistem Pendingin
Kipas udara
Sistem penyalaan
Recoil starter
28
3.
Katup gas
keluar
sesuai
dengan
besarnya
putaran
grip.
4. Vacuum valve
29
5. Selang gas
6. Karburator
C. Dynamometer
Komponen-komponen dynamometer terdiri dari :
1. Timbangan
2. Lengan
30
31
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Mencari Bahan
Proses Pembuatan
Perakitan
Pengujian
Penyusunan Laporan
32
33
3.6.3
33
kg.m
kg.m
kg.m
kg.m
34
2000
2500
karburator standar
3000
karburator modifkasi
Column1
T 2 n
75 60
Ne=
0.202 2 1500
=0.422 Hp
4500
Ne=
0.276 2 2000
=0.770 Hp
4500
Ne=
0.326 2 2500
=1.137 HP
4500
3500
35
Ne=
0.394 2 3000
=1.649 Hp
4500
Ne=
0.464 2 3500
=2.260 Hp
4500
Ne=
0.196 2 1500
=0.410 Hp
4500
Ne=
0.286 2 2000
=0.798 Hp
4500
Ne=
0.356 2 2500
=1.240 HP
4500
Ne=
0.432 2 3000
=1.808 Hp
4500
Ne=
0.47 2 3500
=2.295 Hp
4500
2000
2500
karburator standar
Series 3
3000
karburator modifkasi
3500
36
RPM
Waktu
(RPM
(menit)
(Kg)
(Kg)
gr
( mnt
)
1500
10
7.200
7.180
2000
10
7.550
7.525
2.5
2500
10
7.400
7.365
3.5
3000
10
7.340
7.295
5.5
3500
10
7.275
7.215
6.0
RPM
Waktu
(RPM
(menit)
(Kg)
gr
( mnt
)
37
1500
10
7.950
7.930
2000
10
7.915
7.890
2.5
2500
10
7.865
7.820
4.5
3000
10
7.805
7.755
5.0
3500
10
7.720
7.665
5.5
2000
2500
karburator standar
Column1
BSFC =
m
f
Ne
3000
karburator mod
38
BSFC 1500=
2
gr
=4.739
0.422
Hp. mnt
BSFC 2000=
2.5
gr
=3.246
0.770
Hp . mnt
BSFC 2500=
3.5
gr
=3.078
1.137
Hp . mnt
BSFC 3000=
5.5
gr
=3.335
1.649
Hp .mnt
BSFC 3500=
6.0
gr
=2.647
2.266
Hp. mnt
Karburator Standar
BSFC =
m
f
Ne
BSFC 1500=
2
gr
=4.878
0.410
Hp. mnt
BSFC 2000=
2.5
gr
=3.132
0.798
Hp .mnt
BSFC 2500=
4.5
gr
=3.629
1.240
Hp .mnt
39
BSFC 3000=
5.0
gr
=2.765
1.808
Hp .mnt
BSFC 3500=
5.5
gr
=2.396
2.295
Hp . mnt
2000
2500
karburator standar
3000
karburator modifkasi
Column1
4.5
Jarak jarum
Kenaikan jarum
Jarak skep
Kenaikan skep
(RPM)
(mm)
(mm)
(mm)
(mm)
14.80
3.8
1500
14.65
0.15
4.1
0.3
3500
40
2000
14.60
0.20
4.2
0.4
2500
14.60
0.20
4.9
1.1
3000
14.00
0.80
6.1
2.3
3500
13.80
1.0
6.7
2.9
41
4.6
NO
Putaran mesin
Kenaikan
Jarum
Kenaikan
Skep
Torsi
Daya
mf
BSFC
Ne
(mm)
gr
( mnt
)
( Hp.grmnt )
(Kg.m)
(HP)
n
(RPM)
(mm)
1500
0,15
0,3
4,739
0.202
0.422
2000
0,20
0,4
2,5
3,246
0.276
0.770
2500
0,20
1,1
3,5
3,078
0.326
1.137
3000
0,80
2.3
5,5
3,335
0.394
1.649
3500
1,00
2.9
6,0
2,647
0.464
2.266
42
NO
Putaran Mesin
Bukaan katup
Torsi
Daya
mf
BSFC
Ne
(RPM)
(0)
gr
( mnt
)
( Hp.grmnt )
(Kg.m)
(HP)
1500
4,878
0.196
0,410
2000
2,5
3,132
0.286
0,798
2500
10
4,5
3,629
0.356
1,240
3000
10
5,0
2,765
0.432
1,808
3500
10
5,5
2,396
0.470
2,295
43
Perhitungan panjang b :
1
a
2
tgn =
b
tgn4 0=
2
b
b=
2
0.070
b=28.60 mm
Perhitungan panjang A :
1
A
2
tgn =
b
1
A
2
tgn =
(b0.15)
Perhitungan panjang B :
tgn
1
B
2
tgn =
(b0.20)
1
B
2
b
44
1
A
2
0,070=
28.45
1
B
2
0,070=
28.4
1
A = 28.45 x 0,070 = 1.992 mm
2
A = 3.984 mm
1
B = 28.4 x 0,070 = 1,988 mm
2
B = 3,976 mm
Perhitungan panjang C :
Perhitungan panjang D :
1
C
2
tgn =
b
1
D
2
tgn =
b
1
C
2
tgn =
(b0.80)
1
D
2
tgn =
(b1,0)
1
C
2
0,070=
27.8
1
D
2
0,070=
27.6
No
Ketinggian jarum
Diameter jarm
(mm)
(mm)
0.3
3.984
0.4
3.976
1.1
3.976
2.3
3.892
2.9
3.864
45
46
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan perhitungan dan analisa data yang diperoleh dari hasil
47
Saran
Pada penelitian ini terdapat beberapa aspek yang perlu dikembangkan
pada penelitian selanjutnya, oleh karenanya berikut beberapa saran yang sekiranya
dapat bermanfaat :
Penelitian
berikutnya
diperlukan
menggunakan
alat
Proses
pengerjaan
lubang
venturi
pada
karburator
venturi
yang
halus
dan
presisi
untuk
meningkatkan kualitas
48
dengan
keselamatannya
mempertimbangkan
penuh
aspek
49
DAFTAR PUSTAKA
K.V.
1988.
Engines
for
Biogas.
Deutsches
Zentrum
fr
Entwicklungstechnologien
Ramasamy, D., S. Mahendran, K. Kadirgama, and M.M. Noor. Design Of
Compressed Natural Gas Mixer Using Computational Fluid Dynamics. Dalam:
National Conference in Mechanical Engineering Research and Postgraduate
Students (1st NCMER 2010). Universiti Malaysia Pahang. FKM Conference Hall,
Kuantan, Pahang, Malaysia. pp 614-620
Pudjanarsa A., dan D. Nursuhud., 2008 Mesin Konversi Energi. Surabaya: Andi
yogyakarta
50
LAMPIRAN