Referat Fisiologi
Kardiovaskular
Andrew Lukman
07120110067
BAB I
PENDAHULUAN
Ahli anestesi harus memiliki pemahaman yang menyeluruh fisiologi
kardiovaskular untuk perusahaan signifikansi ilmiah dalam anestesi dan untuk yang
aplikasi praktis untuk manajemen pasien. Keberhasilan obat bius dan komplikasi yang
berhubungan
dengan
keterampilan
praktisi
dalam
memanipulasi
fisiologi
kardiovaskular.
Sistem vaskular terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan darah. Fungsinya
adalah untuk memberikan oksigen dan nutrisi ke jaringan dan membawa jauh produk
metabolisme. Jantung mendorong darah melalui dua sistem vaskular diatur dalam seri.
Dalam low-pressure pulmonary circulation, darah vena mengalir melewati alveolarmembran kapiler mengambil oksigen, dan eliminasi CO2. Dalam high pressure
systemic circulation, darah arteri oksigen dipompa ke metabolisme jaringan, dan olehproduk metabolisme diambil untuk eliminasi oleh paru-paru, ginjal, atau hati.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Jantung
2.1.1 Embriologi
Embriologi jantung dimulai pada sekitar minggu ke-3 kandungan.
Pengembangan jantung sebagian besar terjadi antara minggu ke 4-7 dan terdiri dari
mesenkim.1
Selama minggu ke-5 kandungan, bagian tengah dari tabung jantung mulai
lebih cepat dari ujung. Jantung memanjang dan berputar untuk membentuk "formasi
lingkaran D", dan menciptakan lingkaran bulboventricular. Saat ini terjadi kontraksi
pertama dari jantung janin. Bagian tengah (disebut ventrikel primitif) menyerap
sedikit dari Trunchus Arteriosus, atrium primitif dan sinus venosus.1
Embryological State
Trunchus Arteriosus (neural
crest)
Bulbus Cordis
Primitive Ventricle
Primitive Atrium
Sinus Venosus
Adult Structure
Aorta, Pulmonary Trunk
Smooth part of the Right
Ventricle (RV, conus arteriosis)
and the Left Ventricle (LV, aorta
vestibule)
Trabeculated part of the RV and
LV
Trabeculated part of the Right
Atrium (RA) and Left Atrium (LA)
Right- Smooth part of the RA
(sinus venarum)
Left- Coronary Sinus
Oblique vein of the LA
2.1.2 Jantung
Jantung mempunyai empat ruangan, yaitu atrium sinistra (Left Atrium), atrium
dextra (Right Atrium), ventrikel sinistra (Left Ventricle), dan ventrikel dextra (Right
Ventricle). Antarsisi kiri dan kanan jantung dipisahkan oleh septum (sekat) yang
berupa otot yang padat.2
Jantung tersusun atas otot jantung (miokardium). Bagian jantung luar dilapisi
oleh selaput jantung (perikardium). Perikardium terdiri dari 2 lapisan. Lapisan luar
disebut lamina panistalis dan lapisan dalam yang menempel pada dinding jantung
disebut lamina viseralis. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat ruangan kavum
perikardii yang berisi cairan perikardii. Cairan ini berfungsi untuk menahan gesekan.
Bagian dalam jantung dilapisi endokardium.2
memasuki sulkus memasok darah koroner ke kiri Atrium dan Left Ventrikel, juga
mengarahkan dekat dengan Arteri Koroner Tepat untuk anastomosis.2,3
CO= SV x HR
Dimana CO adalah Cardiac output, SV adalah Stroke Volume (volume darah yang di
pompa per kontraksi), dan HR adalah Heart rate.
Buat kompensasi dengan variasi ukuran badan, CO bisa di desripsikan dengan
Total Body Surface:
CO
CI= BSA
Dimana CI adalah Cardiac Index dan BSA adalah Body Surface Area.
BSA bisa di dapatkan dari nomograms yang tergantung dari tinggi dan berat
badan pasien. CI yang normal biasanya 2.5-4.2 L/min/m 2. Karena jarak nilai CI yang
lebar pengukuran dari rumus ini tidak terlalu sensitive buat ukur ventricular
performance.
1. Heart rate
Apabila Stroke Volume konstan, cardiac output dapat di sama kan dengan
heart rate. Heart rate adalah fungsi intrinsic dari SA node (depolarisasi
spontan). Rate intrinsic normal dari SA node dari dewasa adalah sekitar 90100 denut/min dan berkurang dengan umur.
Normal Instrinsic heart rate= 118 beats/min (0.57 x age)
2. Stroke Volume
Stroke Volume tergantung pada tiga faktor yaitu: Preload, Afterload dan
Contractribility. Preload adalah ukuran otot sebelum kontraksi. Afterload
adalah tensi berlawanan dengan kontraksi otot. Contractibility adalah faktor
intrinsic dari otot yang berkait dengan tekanan kontraksi tetapi tidak
tergantung dengan preload dan afterload.
Preload
Heart rate dan irama juga berperan buat preload. Jika heart rate
meningkat systole dan diastole biasanya menurun. Jika itu ventricular
filling terganggu jika heart rate meningkat (>120 denyut/min di
dewasa). Jika heart rate tidak ada (atrial fibrillation), ineffektif (atrial
flutter) atau waktu dari kontraksi atrial menganti (low atrial or
junctional rhythms) ventricullar filling juga bisa menurun 20-30%.
b. Diastolic Function and Compliance
Left ventricular end diastolic pressure (LVEDP) bisa menjadi ukuran
preload jika ventricular volume dan pressure (ventricular compliance)
adalah jumlah yang konstan.
Hipertrofi (dari hipertensi atau aortic valve stenosis), iskemia dan
asynchrony menurunkan compliance awal; hipertrofi dan fibrosis
menurunkan compliance telat.
Afterload
Afterload buat jantung yang utuh bisa di sama kan dengan ventricular
wall tension selama sistole atau aterial impendance to ejection. Wall tension
adalah tekanan yang ventrikel musti melewati untuk turunkan cavity volume.
Kalo ventrikel bisa di asumsi sebagai spherical, ventricular wall tension bisa di
hitung dengan Laplaces Law:
PxR
Circumferential stress= 2 x H
Dimana P adalah intraventricular pressure, R adalah radius ventrikel, dan H
adalah ke tebalan dinding.
Jika radius ventrikel lebih besar, wall tension yang lebih besar di
perlukan untuk mencukupi ventricular pressure yang sama. Dan sebaliknya,
jika ke tebalan dinding meningkat ventricular wall tension menurun.
CO
Dimana MAP adalah Mean Arterial Pressure (dalam mmHg), CVP adalah
central venous pressure (dalam mmHg) dan CO adalah Cardiac Output (dalam
L/min). SVR yang normal adalah 900-1500 dyn s cm-5.
Contractility
Cardiac contractility (inotropy) adalah kemampuan intrinsic dari
mikardia buat pompa dimana preload dan afterload tidak ada perubahan.
Contractility berhubungan dengan myocadrial muscle shortening rate. Yaitu
terkait dengan konsentrasi kalsium intracellular dalam sistol.
Contractility bisa di rubah oleh neural, humoral dan peran
farmakologi. Sympathetic fibers innervasi otot atrial dan ventikel, dan nodal
tissue. Myocardial contractility menurun karena hypoxia, acidosis, kekurangan
catecholamine di jantung dan kehilangan fungsi massa otot yang
menyebabkan ischemia atau infarction. Dengan dosis yang tinggi, kebanyakan
anesthetics dan antiarrhythmic agents adalah negative inotropes (yaitu
menurunkan contractility).
Ejection Fraction
EDV
Dimana EDV adalah Left ventricular diastolic volume dan ESV adalah end
systolic volume. Nilai normal dari EF adalah 0.67 0.08.
3. Assessment of Diastolic Function
Left ventricular distolic function bisa di ukur oleh Doppler
echocardiography dari pemeriksaan transthoracic atau transesophageal.
Extrinsic Reguation
Extrinsic Regulation dalah regulasi blood flow dari faktor Autonomic
Nervous System (sympathetic). Ini biasa perperan dalan kulit dan resting muscle.
Dimana pulse pressure adalah perbedaah antara sistolik dan diastolic blood pressure.
Arterial pulse pressure berkait dengan stroke volume, tetapi adalah inversely
proposional dari compliance dari arterial tree.
Pulse pressure yang menurun bisa akibat dari stroke volume yang
menurun, SVR yang meningkat atau keduanya. Pulse pressure yang meningkat
karenal stres di dinding pembulu, bisa menyebabkan atherosclerotic plaque rupture
dan thrombosis atau ruptur aneurisme. Jika pulse pressure meningkat dalam pasien
yang lalui operasi jantung, renal dan neurological pasien terancam.
Control of Arterial Blood Pressure
1. Immediate Control
Dalam tiap menit, blood pressure fungsi dari autonomic nervous system
refleks. Berubahan dari blood pressure bisa di diteksi di sentral
(hypothalamic dan brainstem) dan di perifer (baroreceptor).
2. Intermediate Control
Intermediate control adalah blood pressure yang di atur dalam waktu
berberapa menit, arterial pressure yang menurun dengan peningkatan
sympathetic outflow, renin-angiotensin-aldosterone system (RAAS) yang
aktif, peningkatan sekresi arginine vasopressin (AVP) dan perubahan dari
capillary fluid exchange yang normal. Angiotensin II dan AVP adalah
vasoconstrictor, yang meningkatkan SVR.
3. Long Term Control
Efek yang lebih lambat adalah mekanisme renal, yang bisa atur blood
pressure dalam waktu berberapa jam. Ginjal mengatur natrium total di
tubuh dan balance air untuk bikin arterial blood pressure mengjadi normal.
Daftar Pustaka: