Edwin Gandawijaya
Marleen
Teresa Nadia
Steven Matuali
Andrew Lienata
Andrew Lukman
Stefanie Karina Putri
07120100057
07120110032
07120110050
07120110055
07120110066
07120110067
07120110100
Pendahuluan
Aborsi adalah berhentinya
kehamilan sebelum atau
peneluarahan hasil konsepsi
yang menyebabkan kematian
janin.
Di Asia tenggara, WHO
memperkirakan 4,2 juta aborsi
dilakukan setiap tahunnya,
diantaranya 750.000 sampai 1,5
juta terjadi di Indonesia
Tujuan
Untuk memahami aborsi dari
sudut pandang medis, hukum, dan
agama kristen
Untuk mengkaji Christian
Worldview terhadap aborsi
Jenis Aborsi
1. Abortus komplet
Seluruh hasil konsepsi keluar dari rahim pada
usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Abortus inkomplet
Sebagian hasil konsepsi keluar dari rahim
pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu.
3. Abortus insipiens
Pengeluaran hasil konsepsi yang mengancam
ditandai dengan serviks mendatar dan hasil
konsepsi masih terperangkap.
4. Abortus iminens
Tingkat permulaan, terjadi
perdarahan pervagina, sedangkan
jalan lahir masih tertutup dan hasil
konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed abortion
Embryo atau fetus telah meninggal di
dalam kandungan pada usia kurang
dari 20 minggu.
6. Abortus habitualis
Abortus yang dilakukan sebanyak
tiga kali berturut-turut atau lebih.
Umur
Usia paling aman untuk kehamilan dan
persalinan adalah 20-30 tahun. Diluar
usia resiko kematian maternal meningkat
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Jarak kehamilan kurang dari 2 tahun
dapat menimbulkan pertumbuhan janin
kurang baik, persalinan lama, dan
perdarahan pada saat persalinan.
Paritas ibu
Paritas 2-3 merupakan paritas paling
aman ditinjau dari sudut kematian
maternal. Paritas pertama dan paritas
lebih dari 3 memiliki resiko kematian
lebih tinggi.
Riwayat kehamilan yang lalu
Kemungkinan terjadinya abortus pada
seorang wanita yang sudah mengalami
abortus sebelumnya mencapai 73%-83%
(menurut Malpas dan Eastman)
Process melakukan
Aborsi
PASAL 15
1.Dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk
menyelamatkan jiwa ibu hamil dan atau janinnya,
dapat dilakukan tindakan medis tertentu.
2.Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) hanya dapat dilakukan:
a. Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan
diambilnya tindakan tersebut.
b. Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian
dan kewenangan untuk itu dan dilakukan sesuai
dengan tanggung jawab profesi serta berdasarkan
pertimbangan tim ahli.
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan
atau suami atau keluarganya.
d. Pada sarana kesehatan tertentu.
PASAL 299
1.Barang siapa dengan sengaja mengobati seorang
wanita atau menyuruh supaya diobati, dengan
diberitahukan atau ditimbulkan harapan, bahwa
karena pengobatan itu hamilnya dapat
digugurkan, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun atau denda paling
banyak empat pulu ribu rupiah.
2.Jika yang bersalah, berbuat demikian untuk
mencari keuntungan, atau menjadikan perbuatan
tersebut sebagai pencaharian atau kebiasaan
atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat,
pidananya dapat ditambah sepertiga.
3.Jika yang bersalah melakukan kejahatan tersebut
dalam menjalankan pencaharian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencaharian.
PASAL 346
Seorang wanita yang sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungannya atau
menyuruh orang lain untuk itu, diancam
dengan pidana penjara paling lama empat
tahun.
PASAL 347
1.Barang siapa dengan sengaja menggugurkan
atau mematikan kandungan seorang wanita
tanpa persetujuan, diancam dengan pidana
penjara paling lama dua belas tahun.
2.Jika perbuatan itu menyebabkan matinya
wanita tersebut, dikenakan pidana penjara
paling lama lima belas tahun.
PASAL 348
1.Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seseorang wanita dengan
persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.
2.Jika perbuatan tersebut mengakibatkan matinya
wanita tersebut, dikarenakan pidana penjara paling
lama tujuh tahun.
PASAL 349
Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukan kejahatan yang tersebut pasal 346,
ataupun melakukan atau membantu melakukan
salah satu kejahatan yang diterangkan dalam pasal
347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam
pasal itu dapat ditambah dengn sepertiga dan
dapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian
dalam mana kejahatan dilakukan.
PASAL 535
Barang siapa secara terang-terangan
mempertunjukkan suatu sarana untuk
menggugurkan kandungan, maupun
secara terang-terangan atau tanpa
diminta menawarkan, ataupun secara
terang-terangan atau dengan
menyiarkan tulisan tanpa diminta,
menunjuk sebagai bisa didapat, sarana
atau perantaraan yang demikian itu,
diancam dengan kurungan paling lama
tiga bulan atau denda paling banyak
empat ribu lima ratus rupiah.
PASAL 80
Barang siapa dengan sengaja
melakukan tindakan medis tertentu
terhadap ibu hamil yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 15 ayat (1) dan
ayat (2), dipidana dengan penjara
paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling banyak Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
Pertentangan aborsi
menurut alkitab
Hukuman aborsi
menurut alkitab
Kesimpulan
Aborsi merupakan berhentinya
kehamilan sebelum atau pengeluaran
hasil konsepsi yang menyebabkan
kematian janin.
Proses medis ini memiliki banyak
kontroversi dan hal ini menciptakan
banyak perdebatan baik dari sudut
pandang medis , hukum serta agama.
Saran
Sebagai mahasiswa kedokteran sangat penting
mengetahui makna dan konsekuensi yang
sesungguhnya terhadap tindakan aborsi yang
ditinjau dari berbagai sudut pandang.
Melalui pengkajian ini, diharapakan kami
sekolompok sebagai calon dokter diharapkan dapat
menjadi dokter yang memiliki Christian Worldview
atas segala tindakan atau prosedur medis yang
nantinya kami hadapi di tengah perkembangan
zaman sekarang.
Dengan menganut ajaran agama Kristen tentunya
akan membuat kami sebagai calon dokter untuk
lebih melakukan pelayanan kesehatan sesuai
dengan rencana-Nya.
Reference
1. Pavone F. The Bible's Teaching Against Abortion.
http://www.priestsforlife.org/articles/4376-the-biblesteaching-against-abortion (accessed 5 October 2014).
2. Melton J.L. Abortion: Ten Bible Reasons why it is Wrong.
http://www.biblebelievers.com/jmelton/abortion.html
(accessed 5 October 2014).
3. Solahuddin SH. Kitab Undang-Undang Hukum Pindana ,
Acara Pindana & Perdata (KUHP, KUHAP, & KUHPdt).
Indonesia: Visi Media; 2008.
4. Aborsi.org. http://aborsi.org/ (accessed 5 October
2014).
5. Saifudin A.B.. Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiroharjo; 2006.
6. Alkitab The New International Version. United States of
America: Zondervan; 2011