1. Intoksikasi Akut/F1x.0
Adalah suatu kondisi peralihan yang timbul
akibat menggunakan alkohol atau zat psikoaktif
lainnya sehingga terjadi gangguan kesadaran,
fungsi kognitif persepsi, afek atau perilaku,
atau fungsi dan respon psikofisiologis lainnya.
Ini merupakan diagnosis utama intoksikasi akut
yang terjadi tanpa berkaitan dengan alkohol
atau penggunaan zat yang menetap
Pedoman Diagnostik
Intoksikasi akut sering dikaitkan dengan dosis
yang digunakan, namun pengecualian pada
pasien dengan suatu keadaan yg mendasari
seperti insufisiensi ginjal atau hati
Intensitas intoksikasi bekurang dengan
berlalunya waktu & akhirnya menghilang bila
tidak ada penggunaan zat lagi jika terjadi
komplikasi lainnya
2. Penggunaan yg Merugikan/F1x.1
Pedoman Diagnostik
Adalah pola penggunaan zat psikoaktif yang
merusak kesehatan
Kerusakan dapat berupa fisik maupun mental
3. Sindrom Ketergantungan/F1x.2
Gambaran utama yang khas dari sindrom
ketergantungan adalah keinginan yang kuat
untuk menggunakan obat psikoaktif, alkohol,
dan tembakau
Pedoman Diagnostik
Diagnostik ditegakkan jika ditemukan 3/lebih
tanda dibawah ini dalam setahun terakhir :
Adanya keinginan yang kuat atau dorongan yang
memaksa (kompulsi) untuk menggunakan zat
Kesulitan mengendalikan perilaku menggunakan
zat sejak awal
Keadaan putus zat secara fisiologis ketika
penghentian/pengurangan zat
Panduan Diagnosis
Onset dapat didahului oleh kejang akibat putus
zat
Gejala prodromal khas: insomnia, gemetar,
ketakutan
Gejala klasik:
kesadaran berkabut dan kebingungan
halusinasi, ilusi salah satu sensorik
tremor berat
6. Gangguan Psikotik/F1x.5
Pedoman Diagnostik
Gangguan psikotik yang terjadi selama atau
segera sesudah penggunaan obat (dalam waktu
48 jam)
Gangguan psikotik akibat zat psikoaktif tampil
dengan pola gejala bervariasi tergantung zat dan
kepribadian pengguna
7. Sindrom Amnesik/F1x.6
Pedoman Diagnostik
Memenuhi kriteria sindrom amnesik organik
(F04)
Syarat utama :
Gangguan daya ingat jangka pendek, gangguan
sensasi waktu
Tidak ada gangguan daya ingat segera, gangguan
kesadaran, gangguan kognitif secara umum
Ada riwayat atau bukti objektif penggunaan
alkohol dan obat yang kronis
NAPZA
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya
Narkotika
Psikotropika
Zat atau obat, alamiah maupun sintetik yang bukan
narkotika, berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan
khas pada aktivitas mental dan perilaku.
Zat adiktif lainnya
Efek psikotropika
1. Golongan Depresan (Downer)
Jenis ini membuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan
bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. Golongan ini
termasuk Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), Sedatif
(penenang), hipnotik (otot tidur), dan tranquilizer (anti cemas) dan
lain-lain.
2. Golongan Stimulan (Upper)
Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan
meningkatkan kegairahan kerja. Jenis ini membuat pemakainya
menjadi aktif, segar dan bersemangat. Zat yang termasuk golongan ini
adalah : Amfetamin (shabu,esktasi), Kafein, Kokain
3. Golongan Halusinogen
Menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubah perasaan dan
pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda
sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak
digunakan dalam terapi medis. Golongan ini termasuk : Kanabis
(ganja), LSD, Mescalin.
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Ringan : Euforia, cadel,
kantuk, Ataksia
Berat : Stupor, Koma,
Bradikardia, Hipotensi,
Hipotermia, Kejang
Sangat Berat : Reflek
negatif
G. Kesadaran
G. Kognitif
G. Afektif dan Perilaku
PUTUS ZAT
Halusinasi, ilusi
Kejang
Gemetar
Mual / Muntah
Muka Merah
Konjungtiva Merah
Kelemahan umum
Insomnia
Lemas, marah (Iritabel)
Berkeringat
Hipertensi
Rindu dengan minuman
alkohol
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Penekanan SSP,
Sedasi
Motilitas GastroIntestinal
Menurun Sampai
Konstipasi
Analgesia
Mual Muntah
Bicara Cadel
Bradikardia
Kontriksi Pupil
Kejang
PUTUS ZAT
Mengantuk, disertai Pilek /
Bersin
Lakrimasi
Dilatasi Pupil
Pilo Ereksi
Takikardi
Tekanan Darah Naik
Respirasi dan Suhu Badan Naik
Mual-Muntah
Diare
Insomia
Gemetar / Tremor
Mengeluh Sugesti
Ansietas , Gelisah
Tidak Selera Makan
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Tremor
Takhikardi
Mulut Kering
Nistagmus
Keringat Banyak
Gelisah
Mata Merah
Ataksia
Sering Kencing
Fungsi
Sosial/pekerjaan
terganggu
Percaya diri
meningkat
Perasaan melambung
Disorientasi
Depersonalisasi
PUTUS ZAT
Insomia
Mual
Mialgia
Cemas
Gelisah
Mudah tersinggung
Demam
Berkeringat
Nafsu makan menurun
Foto fobia
Depresif
Bingung
Menguap
Diare
Kehilangan berat badan
Tremor
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Neurologis :
Bicara cadel, Gangguan
koordinasi motorik, cara jalan
tidak stabil, Nistagmus
Psikologis :
Afek labil
Hilangnya hambatan impuls
seksual
Agresif
Iritabel
Banyak bicara
G. Pemusatan perhatian
G. Daya ingat
G. Daya nilai
PUTUS ZAT
Mual, muntah
Lemah, letih
Takhikardia
Berkeringat
Tekanan darah tinggi
Ansietas
Depresi
Iritabel
Tremor kasar pada
tangan, lidah
Kadang- kadang
hipotensi ortostatik
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
Takhikardia
Dilatasi Pupil
Meningkatnya
Tekanan Darah
Berkeringat
Tremor
Mual , Muntah
Menungkatnya
Suhu Tubuh
Aritnia
Halusinasi Visual
Sinkope
Nyeri Dada
Euforia
Agitasi Psikomotor
Agresif
Waham Kebesaran
Halusinasi
Mulut Kering
Percaya Diri
Meningkat
Nafsu Makan
Menurun
Panik
PUTUS ZAT
Keletihan
Insomnia atau
Hypersomnia
Agitasi
Psikomotor
Ide Bunuh Diri
dan Paranoid
Mudah
Tersinggung atau
Iritabel Perasaan
depresif
TANDA / GEJALA
INTOKSIKASI
PUTUS ZAT
Kardio Vaskuler :
Palpitasi
Angina
Aritmia
Hiper/ Hipotensi
Keringat banyak
Muka pucat/Merah
Perilaku maladaptif
Gangguan daya nilai
Gangguan fungsi sosial
Pernafasan Bronko-dilatasi
Gastro-Intestinal Mual, diare, kram
Ginjal Diuresis
Endokrin Libido berubah, impotensi
Fase Awal
Depresi
Ansietas
Anergia
Capek
Sasaran Terapi
Abstinensia (mengurangi penggunaan NAPZA
bertahap sampai abstinensia total)
Mengurangi frekuensi dan keparahan relaps.
Perbaikan dalam fungsi sosial dalam masyarakat
Tahapan Terapi
Fase Penilaian
Terapi Substitusi
Karakteristik obat yang ideal :
Agonis : Metadon
Partial agonis : buprenorfin SL untuk adiksi heroin
Antagonis : Naltrekson (tidak ada di Indonesia)
Berbohong
Mempersalahkan orang lain
Perasaan malu
Euforia