1
Asuhan keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan dalam aspek-aspek
pemeliharaan, rehabilitatif, dan preventif perawatan kesehatan. Untuk sampai pada hal
ini, profesi keperawatan telah mengidentifikasi proses pemecahan masalah yang
menggabungkan elemen yang paling diinginkan dari seni keperawatandengan elemen
yang paling relevan dari sistem teori, dengan menggunakan metode ilmiah (Shore,
1988)
Proses keperawatan ini diperkenalkan pada tahun 1950-an sebagai proses yang terdiri
atas tiga tahap: Pengkajian, Perencanaan, dan Evaluasi yang didasarkan pada metode
ilmiah pengamatan, pengukuran, pengumpulan data, dan penganalisaan temuan.
Bila beberapa masalah yang teridentifikasi masih belum terselesaikan sampai saat pulang,
rencana harus dibuat untuk pengkajian lebih lanjut, identifikasi masalah tambahan,
perubahan hasil dan tujuan yang diharapkan, dan/atau mengubah intervensi dalam situasi
perawatan di rumah. Meskipun kita menggunakan istilah pengkajian, identifikasi
Kesemuanya membentuk siklus yang kontinue tentang pemikiran dan tindakan melalui
kontak dengan pasien dengan sistem perawatan kesehatan. Gambar 2-1 memberikan
beberapa ide tentang bagaimana proses siklus ini bekerja. Proses keperawatan,
digabungkan dengan semua ketrampilan pemikiran kritis, membuat metode pemecahan
maslah aktif yang dinamik dan bersiklus.
Elemen penting untuk memberikan asuhan keperawatan terencana yang efektif adalah
relevansinya sebagai pengidentifikasi dalam pengkajian pasien. Sesuai dengan American
Nurses Association Standars of Clinical Nursing Practice (ANA, 1991), pengkajian
pasien dibutuhkan pada area berikut: fisik, psikologi, sosiokultural, spiritual, kognitif,
kemampuan fungsional, perkembangan, ekonomi, dan gaya hidup. Pengkajian ini,
digabingkan dengan temuan-temuan medis serta pemeriksaan diagnostik, dicatat dalam
data dasar pasien dan membentuk dasar yang kuat untuk mengembangkan rencana
keperawatan pasien.
Dalam blog ini, setiap kondisi medis tertentu mempunyai suatu penyerta dasar data
pasien yang meliputi data subyektif (melaporkan) dan data obyektif (menunjukkan).
Dasar data pasien diorganisasikan di dalam 13 kategori Divisi Diagnostik. Contoh alat
pengkajian medikal bedah, definisi divisi, dan situasi pasien tercakup dalam Bab 3.
WAWANCARA
Wawancara memberikan data yang perawat dapatkan dari pasien dan orang terdekat
lainnya melalui percakapan dan pengamatan. Data dapat dikumpulkan selama satu
periode kontak atau lebih dan harus mencakup semua data yang relevan.
Lama dan kedalaman setiap pengkajian fisik tergantung pada kondisi pasien sekarang dan
kemendesakan situasi, tetapi biasanya mencakup inspeksi, palpasi, perkusi dan
auskultasi. Dalam blog ini data pengkajian fisik diperlihatkan dalam data dasar pasien
sebagai data obyektif.