Anda di halaman 1dari 15

STUDI PERBANDINGAN PENGGUNAAN BALOK BETON

DENGAN SISTEM BETON BERTULANG DAN SISTEM


PRATEGANG PADA PROYEK PEMBANGUNAN
VIHARA ANGSAPURA TANJUNG MORAWA
( STUDI KASUS )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh
ujian sarjana teknik sipil

OLEH :

MONANG OKTAVIANDRA
070404081

BIDANG STUDI STRUKTUR


DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2012

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK
Pemakaian balok prategang pada proyek pembangunan vihara komplek
krematorium Tanjung Morawa Medan. Proyek pembangunan vihara ini pada
awal perencanaannya menggunakan balok beton bertulang, namun seiring
pertengahan waktu berjalannya proyek yang telah berlangsung balok tersebut
diganti menggunakan balok prategang. Penggantian penggunaan balok beton
bertulang karena memperhitungkan dimensi yang besar sehingga dapat
menimbulkan berat sendiri yang besar jadi sangat tidak efektif digunakan. Begitu
juga panjang bentang balok untuk B-1 = 30 m dan balok B-2 = 22 m serta Balok
tersebut menggunakan prinsip balok grid Oleh karena itu penggantian
menggunakan balok prategang dapat mengurangi dimensi dari balok tersebut
sehingga lebih efektif digunakan.
Pada tugas akhir ini direncanakan balok beton bertulang yang mengacu
pada ketentuan yang tertera pada SNI 03-2847-2002, dan kemudian
dibandingkan dengan desain balok Beton prategang yang mengacu pada
ketentuan yang tertera pada ACI 318-08 dengan menggunakan panjang bentang
yang sama.
Didalam metode perencanaan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan
antara perencanaan balok prategang dengan perencanaan balok beton bertulang
yaitu pada perencanaan prestress concrete, gaya prategang pada penampang
turut berpengaruh terhadap struktur sehingga menjadi beban tambahan yang
perlu diperhitungkan, sedangkan hal tersebut tidak terjadi pada perencanaan
balok beton bertulang. Perbedaan juga terdapat pada berat yang ditimbulkan
dari balok tersebut antara lain beton bertulang B-1 = 230400 kg dan balok beton
bertulang B-2 = 192000 kg sedangkan untuk balok beton prategang B-1 = 86400
kg dan B-2 =86400 kg.
Dari hasil perencanaan dapat disimpulkan bahwa balok dengan bentang
yang terlalu panjang lebih ekonomis didesain menggunakan Balok beton
Prategang dibandingkan dengan balok beton bertulang bila dilihat dari segi
volume beton yang digunakan, serta lebih menghemat ruang yang digunakan
karena desain yang menggunakan balok beton prategang memiliki dimensi beton
yang lebih langsing daripada balok beton bertulang.

Kata Kunci : Balok, Beton Bertulang, Beton Prategang

iv
Universitas Sumatera Utara

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha esa, yang
telah memberikan rahmat-NYA hingga terselesaikannya tugas akhir ini dengan
judul " Studi Perbandingan Penggunaan Balok Beton Dengan Sistem Beton
Bertulang Biasa Dan Sistem Prategang Pada Proyek Pembangunan Vihara
Angsapura Tanjung Morawa".
Tugas akhir ini disusun untuk diajukan sebagai syarat dalam ujian
sarjana teknik sipil bidang studi struktur pada fakultas teknik Universitas
Sumatera Utara (USU) Medan. Penulis menyadari bahwa isi dari tugas akhir ini
masih banyak kekurangannya.Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan dan
kurangnya pemahaman penulis.Untuk penyempurnaannya, saran dan kritik dari
bapak dan ibu dosen serta rekan mahasiswa sangatlah penulis harapkan.
Penulis juga menyadari bahwa tanpa bimbingan, bantuan dan dorongan
dari berbagai pihak, tugas akhir ini tidak mungkin dapat diselesaikan dengan baik.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa penulis cintai yang
dalam keadaan

sulit

telah

memperjuangkan

hingga

penulis

dapat

menyelesaikan perkuliahan ini.


Ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada :
1.

. Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku pembimbing, yang telah
banyak memberikan dukungan, masukan, bimbingan serta meluangkan
waktu, tenaga dan pikiran dalam membantu saya menyelesaikan tugas akhir
ini.

Universitas Sumatera Utara

2.

Bapak Prof. Dr. Ing. Johannes Tarigan selaku Ketua Departemen Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.

3.

Bapak

Ir.

Syahrizal,

M.Sc.

Selaku

Sekretaris

Departemen

Teknik

Sipil Universitas Sumatera Utara.


4.

Bapak Prof. Dr. Ir. Bachrian Lubis, M.Sc ; Bapak Ir. Besman Surbakti, MT
dan Bapak Ir. Daniel Rumbi Teruna, MT selaku pembanding yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan
bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

5.

Bapak/Ibu staf pengajar jurusan teknik sipil Universitas Sumatera Utara.

6.

Seluruh pegawai administrasi yang telah memberikan bantuan dan


kemudahan dalam penyelesaian administrasi.

7.

Kedua orang tua penulis Bapak Mayor Ckm W.Ritonga dan Ibu
M.

Br

Siahaan

memperjuangkan

tersayang

yang

penulis

selalu mendo'akan dan terus

untuk

bisa

menyelesaikan

tugas akhir ini, juga kakak penulis Dewi Febrina Ritonga S.Pd dan Adik
penulis Daniel Alexander Ritonga dan Yuni Natalia Ritonga yang telah
membantu penulis dan memberi motivasi kepada penulis.
8.

Kekasih penulis yaitu Ruth Ginting yang telah banyak memotivasi dan
mendoakan, beserta Adek Intan dan Lista yang turut serta memotivasi dalam
penyusunan tugas akhir ini.

9.

Seluruh rekan-rekan mahasiswa-mahasiswi jurusan teknik sipil terutama


untuk teman-teman stambuk 2007 diantaranya Deddy, Erikson, Markus,
Dedy, Endra, Jefferey, Boyma dan temanku 2007 lain yang tak tersebutkan
penulis minta maaf,

kalian merupakan sahabat-sahabat terbaikku yang

ii

Universitas Sumatera Utara

memberi motivasi tersendiri bagi penulis. Adik-adik stambuk 2008 yaitu


Christina R. Siregar

dan adik 2010 yaitu Fanny T. N. Siregar , Serta adik-

adik stambuk 2008, 2009, 2010 yang lain penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih, Abang/kakak saya stambuk 2004, 2005, 2006 terima kasih atas
masukannya selama ini.
10.

Terima kasih juga penulis ucapkan kepada bang Joko Teguh Warsito dan
bang Erwin F. Simanjuntak karena dengan bantuan mereka di lokasi proyek
untuk mendapatkan data dan informasi yang di butuhkan penulis untuk dapat
menyelesaikan tugas akhir ini.
Akhir kata penulis mengharapkan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi

kita semua.

Medan,

Mei 2012

MONANG OKTAVIANDRA

iii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ....................................................................................................

Abstrak .................................................................................................................

iv

Daftar Isi ..............................................................................................................

Daftar Tabel .........................................................................................................

ix

Daftar Gambar .....................................................................................................

Daftar Notasi .........................................................................................................

xii

BAB

I. PENDAHULUAN ...............................................................................

1.1.

Latar belakang ..............................................................................

1.2.

Perumusan Masalah .....................................................................

1.3.

Tujuan ..........................................................................................

1.4.

Pembatasan Masalah ....................................................................

1.5.

Metodologi Penulisan ..................................................................

1.6.

Sistematika Penulisan ..................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................

2.1 Standar Perencanaan Struktur Beton Bertulang ................................

2.1.1

Baja Tulangan ......................................................................

2.1.2

Provisi Keamanan ..........................................................

11

2.1.3

Metode Analisis dan Perencanaan Balok Persegi..............

13

2.1.4

Kuat Lentur Penampang Balok Persegi...............................

15

2.1.5

Kondisi Penulangan Seimbang ............................................

16

2.1.6

Persyaratan Kekuatan ..........................................................

18

2.1.7

Analisis Balok Terlentur Bertulangan Rangkap..................

19

Universitas Sumatera Utara

2.2 Perencanaan Balok Prategang .............................................................


2.2.1 Material Beton Prategang ............................................

20
21

2.2.1. a Beton............................................................................................

21

2.2.1.b Baja Prategang ..............................................

23

2.2.2

Penampang - Penampang Beton Prategang ..............

26

2.2.3

Sistem Prategang dan Pengangkeran ........................

27

2.2.3.a Sistem Pratarik (Pre-tensioning) .................

30

2.2.3.b Sistem Pascatarik (Post-tensioning).............

31

2.2.3.c Prategang Termo-Listrik .............................

33

Kondisi Tendon Prategang ......................................

34

2.2.4.a Tedon Konsentris ..........................................

34

2.2.4.b Tendon Eksentris .........................................

36

2.3 Keuntungan Beton Prategang Dibanding Beton Bertulang ..........

37

2.4 Definisi Pembebanan .....................................................................

39

2.4.1.a Beban Primer.....................................................................

39

2.4.1.b Beban Sekunder ................................................................

40

2.5 Desain Penampang Beton Prategang Terhadap Lentur ..................

45

2.6 Analisa Tegangan pada Penampang Beton Prategang ...................

46

2.2.4

2.6.1

Desain tendon ...................................................................

42

2.6.2

Selubung Eksentrisitas yang Membatasi ..........................

42

2.7 Analisis Dan Perancangan Tulangan Torsi ...................................

43

2.7.1 Analisis ................................................................................

43

2.7.2 Perancangan .........................................................................

45

vi

Universitas Sumatera Utara

BAB III. STUDI KASUS & PEMBAHASAN ...............................................

48

3.1 Pendahuluan ........................................................................................

48

3.2 Studi kasus ..........................................................................................

48

3.2.1 Data yang digunakan dalam Perencanaan ...............................

52

3.2.1.a Building Code ............................................................

54

3.2.1.b Syarat-syarat Batas pada beton prategang ...............

55

3.2.2 Kombinasi Pembebanan ..........................................................

59

3.2.2 Pemodelan Struktur & Perletakan Pembebanan ....................

59

3.3 Perencanaan Balok Beton Bertulang ................................................

60

3.3.1 Perencanaan Tulangan Utama ................................................

60

3.3.2 Perhitungan Tulangan Utama .................................................

62

3.3.2.a Tulangan utama Balok B-1 .......................................

63

3.3.2.b Tulangan utama Balok B-2 .......................................

66

3.3.3 Perencanaan Tulangan Geser & Torsi balok .......................

69

3.3.3.a Perhitungan Tulangan & Torsi Geser balok B-1 ....

73

3.3.3.b Perhitungan Tulangan & Torsi Geser balok B-2 ....

76

3.3.4 Hasil Perencanaan Balok Beton bertulang ...........................

79

3.4 Perencanaan Balok Beton Bertulang ................................................

80

3.4.1 Momen Primer ........................................................................

80

3.4.2 Momen Sekunder ...................................................................

83

3.4.3 Analisis Tegangan ..................................................................

89

3.4.4 Perencanaan kabel Tendon Pada Penampang .......................

92

3.4.5 Perencanaan Terhadap geser & Puntir Balok Prategang .....

96

3.4.5.a Perhitungan Tulangan Geser & Puntir

vii

Universitas Sumatera Utara

Balok Prategang B-1 ...............................................

98

3.4.5.b Perhitungan Tulangan Geser & Puntir


Balok Prategang B-2 ...............................................

100

3.4.6 Penambahan Tulangan Non prategang .................................

102

3.4.7 Hasil Perencanaan Beton Prategang......................................

105

3.5 Pembahasan .....................................................................................

106

BAB IV. KESIMPULAN ..................................................................................

112

Daftar Pustaka .....................................................................................................

xv

viii

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Struktur Vihara Angsapura Tanjung Morawa
Gambar 1.2

Portal Balok B 1

Gambar 1.3

Portal Balok B 2

Gambar 1.4

Detail Potongan Balok B 1

Gambar 1.5

Detail Potongan Balok B 2

Gambar 2.1

Jenis jenis baja yang dipakai untuk beton prategang

Gambar 2.2

strand prategang 7 kawat strand dan dipadatkan

Gambar 2.3

Penampang balok Persegi Panjang

Gambar 2.4

Kabel tendon sesaat sebelum diberi gaya prategang

Gambar 2.5

Pengerjaan Pemberian tegangan pada tendon prategang

Gambar 2.6

Jenis pengangkeran

Gambar 2.7

Proses pengerjaan beton Pratarik

Gambar 2.8

Proses pengerjaan beton Pascatarik

Gambar 2.9

Proses prategang Termo-Listrik

Gambar 2.10 Prategang Konsentris


Gambar 2.11 Distribusi Tegangan Tendon Konsentris
Gambar 2.12 Distribusi Tegangan Tendon eksentris
Gambar 2.13 Penampang balok puntir
Gambar 3.1

Pemodelan struktur

Gambar 3.2

Denah Pembalokan

Gambar 3.3

Portal Balok B 1 ( Pot I I )

Gambar 3.4

Portal Balok B 2 ( Pot II II)

Gambar 3.5

Detail Potongan Balok B 1

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.6

Detail Potongan Balok B 2

Gambar 3.7

Pemodelan struktur pada portal berikut dengan sistem


pembebanannya

Gambar 3.8

Bidang Momen Maksimum Pada balok beton bertulang B-1

Gambar 3.9

Bidang Momen Maksimum Pada balok beton bertulang B-2

Gambar 3.10

Bidang Lintang Maksimum Pada balok beton bertulang B-1

Gambar 3.11

Bidang Lintang Maksimum Pada balok beton bertulang

Gambar 3.12

Bidang Torsi Pada balok beton Bertulang B-1

Gambar 3.13

Bidang Torsi Pada balok beton Bertulang B-2

Gambar 3.14

Penampang Balok Beton Bertulang Hasil Perencanaan

Gambar 3.15

Momen Maksimum pada balok Beton Prategang B-1

Gambar 3.16

Momen Maksimum pada balok Beton Prategang B-2

Gambar 3.17

Beban ekivalen pada balok B-1

Gambar 3.18

Total momen akibat Prategang pada balok B-1

Gambar 3.19

Beban ekivalen pada balok B-2

Gambar 3.20

Total momen akibat Prategang pada balok B-2

Gambar 3.21

Bidang Lintang Maksimum Pada balok beton Prategang B-1

Gambar 3.22

Bidang Lintang Maksimum Pada Balok Beton Prategang B-2

Gambar 3.23

Bidang Torsi yang bekerja Pada balok Prategang B-1

Gambar 3.24

Bidang Torsi yang bekerja Pada balok Prategang B-2

Gambar 3.25

Penampang Hasil Perencanaan Balok Prategang

xi

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR NOTASI
U

= kekuatan yang diperlukan

= beban mati pada keadaan layan

= beban hidup

= Beban Gempa

= Gaya Prategang

= Eksentrisitas gaya prategang

= Luas potongan melintang batang beton

Zt

= Momen penampang serat paling atas

Zb

= Momen penampang serat paling bawah

f atas

= Prategang pada beton yang ditimbulkan pada serat paling

f bawah

= Prategang pada beton yang ditimbulkan pada serat paling bawah

yt

= Jarak antara serat paling atas terhadap titik berat penampang

yb

= serat paling bawah terhadap titik berat panampang

= Jari-jari girasi

= Beban putus pada tendon prategang

At

= luas tulangan torsi (sengkang)

= jarak antara tulangan sengkang

fs

= tegangan leleh tulangan sengkang

A1

= luas tulangan longitudinal tambahan

Ph

= keliling daerah yang dibatasi sengkang tertutup

= Faktor Keutamaan Gedung

= Faktor Daktilitas

= koefisien gempa
xii

Universitas Sumatera Utara

= waktu getar

= base shear

Mlapangan

= Momen yang terjadi di lapangan (tengah bentang)

Mtumpuan

= Momen yang terjadi di tumpuan

Mu

= Momen lentur perlu

= Panjang bentang

= Gaya lateral desain total atau geser di dasar struktur

Vc

= Kuat geser nominal pada beton

Vs

= Kuat geser nominal tulangan geser

Vu

= Gaya geser perlu

= Momen lembam

= Rasio Tulangan

= Kuat tekan beton pada saat prategang awal

= Kuat tekan beton

= Tegangan tekan izin maksimum di beton prategang pada saat transfer

= Tegangan tarik izin maksimum di beton prategang pada saat transfer

= Tegangan tekan izin maksimum di beton pada kondisi beban kerja

ft

= Tegangan tarik izin maksimum di beton pada kondisi beban kerja

= Tegangan awal pada tendon

= Kuat tarik tendon yang ditetapkan

= Prategang awal

Aps

= Luas tuangan prategang di daerah tarik

= Prategang efektif pada tendon

Pe

= Prategang efektif sesudah kehilangan

xiii

Universitas Sumatera Utara

= Kuat leleh Tendon prategang

= Koefisien Reduksi kekuatan

Acp

= luas yang dibatasi keliling luar penampang beton

pcp

= keliling luar penampang beton

ph

= keliling dari garis pusat tulangan sengkang terluar

Aoh

= luas yang dibatasi oleh garis pusat tulangan sengkang torsi terluar

fyv

= tegangan leleh sengkang penahan puntir

Tu

= Momen puntir terfaktor

fc

= Kuat tekan beton karakteristik

xiv

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 : Tipikal baja Prategang


Tabel 3.1 : Data Bahan Beton Prategang
Tabel 3.2 : Momen Maksimum Pada balok beton bertulang
Tabel 3.3 : Momen Maksimum Pada balok balok prategang
Tabel 3.4 : Tipikal Kabel Baja Prategang
Tabel 3.5 : Perbandingan Hasil Perencanaan Dengan Data Dilapangan
KETERANGAN

ix

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai