0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
34 tayangan1 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan air di Waduk Keuliling untuk optimasi irigasi.
2. Dilakukan analisis hidrologi, evapotranspirasi, dan kebutuhan air irigasi untuk menentukan neraca air waduk.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kapasitas tampungan dan debit masukan waduk masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan air di Waduk Keuliling untuk optimasi irigasi.
2. Dilakukan analisis hidrologi, evapotranspirasi, dan kebutuhan air irigasi untuk menentukan neraca air waduk.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kapasitas tampungan dan debit masukan waduk masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi daerah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan air di Waduk Keuliling untuk optimasi irigasi.
2. Dilakukan analisis hidrologi, evapotranspirasi, dan kebutuhan air irigasi untuk menentukan neraca air waduk.
3. Hasilnya menunjukkan bahwa kapasitas tampungan dan debit masukan waduk masih mencukupi untuk kebutuhan irigasi daerah.
Irigasi merupakan komponen yang sangat penting guna meningkatkan
produksi pertanian dalam rangka ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan masyarakat. Waduk sebagai salah satu sarana pemanfaatan sumber daya air mempunyai fungsi sebagai penyimpan dan penyedia air, salah satunya untuk keperluan irigasi. Keseimbangan air waduk harus selalu diperhatikan agar diperoleh produksi pertanian yang maksimal. Dalam studi keseimbangan air ini yang pertama dilakukan adalah pengumpulan data sekunder dari instansi terkait, seperti data curah hujan, data iklim, data tampungan waduk dan gambar-gambar teknik yang menunjang dalam penulisan. Data-data tersebut digunakan dalam analisa hidrologi, analisa evapotranspirasi, perhitungan kebutuhan air irigasi untuk memberikan gambaran analisa tampungan Waduk Keuliling terhadap optimasi. Dalam menentukan curah hujan regional rata-rata digunakan metode poligon thiessen dengan data curah hujan 10 tahun dari tiga stasiun penakar hujan untuk mendapatkan nilai curah hujan efektif pada lokasi penelitian. Perhitungan Evapotranspirasi dilakukan dengan metode dan Metode Penmann. Nilai curah hujan efektif dan evapotranspirasi dibutuhkan dalam perhitungan kebutuhan air irigasi dan perencanaan pola tanam. Nilai debit inflow andalan diperoleh dari metode F.J. Mock. Berdasarkan nilai debit andalan dan nilai kebutuhan air irigasi yang diperoleh pada daerah layanan waduk, maka didapatkan gambaran neraca air Waduk Keuliling dan gambaran keseimbangan tampungan waduk terhadap hasil optimasi irigasinya. Berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan 24 alternatif pola tanam didapat nilai NFR yang terkecil yaitu sebesar 2,71 mm/hari, dimana alternatif yang digunakan adalah alternatif ke-20. Dengan awal Land Preparation pada periode Oktober II. Nilai debit andalan maksimum didapat pada bulan Januari sebesar 7,20 m3/det dan sebit minimum andalan 0,48 m3/det pada bulan April. Dari perhitungan neraca air dan simulasi tampungan waduk disimpulkan bahwa tampungan waduk dan debit inflow waduk masih sangat mencukupi untuk kebutuhan air Daerah Irigasi Waduk Keuliling. Dengan elevasi muka air bervariasi, masih jauh dari muka air rendah yaitu 37,50 m dan jauh dari volume muka air rendah yaitu 4.232.943,455 m3 Kata kunci : Waduk, Keseimbangan Air, Optimasi Irigasi