TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik geometrik untuk jalan berbagai tipe akan mempunyai kinerja
berbeda pada pembebanan lalu lintas tertentu misalnya jalan terbagi dan jalan tidak
terbagi, sedangkan untuk lebar jalur lalu lintas, kecepatan arus bebas dan kapasitas
meningkat dengan pertambahan lebar jalur lalu lintas.
Karakteristik geometrik tipe jalan yang digunakan untuk masing-masing tipe
jalan menggunakan analisa operasional, perencanaan dan perancangan jalan perkotaan
(yang sering disebut jalan kota). Untuk setiap tipe jalan ditentukan prosedur perhitungan
yang dapat digunakan pada kondisi :
-
Pada sigmen jalan yang tidak dipengaruhi antrian akibat hambatan samping atau
arus iringan kendaraan yang tinggi dari samping.
Untuk perhitungan kapasitas derajat kejenuhan akibat hambatan samping
Unsur lalu lintas : benda / pejalan kaki sebagai bagian dari lalu lintas.
Rasio (P) adalah rasio sub populasi terhadap populasi total, misalnya, Pmo =
rasio sepeda motor dalam arus lalu lintas.
Kapasitas dasar (Co) (smp/jan) = kapasitas sigmen jalan untuk kondisi tertentu.
Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar jalur lalu lintas (FCw), adalah faktor
penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat lebar jalur lalu lintas.
Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah untuk pemisah (FCsp) adalah
faktor penyesuaian untuk kapasitas dasar akibat pemisah arah lalu lintas (hanya
jalan 2 arah tak terbagi ).
Analisa operasional untuk sigmen jalan tertentu dengan kondisi geomitrik lalu
lintas dan lingkungan yang ada atau diramalkan dapat : penentuan kapasitas,
penentuan derajat kejenuhan yang dihubungakan dengan arus lalu lintas
sekarang atau yang akan datang, serba bisa juga berupa kelipatan untuk jalan
tersebut.
Q. smp
C
Q. smp = arus total yang sesungguhnya (smp/jam) yang dihitung dengan Q.smp =
Q. kendaraan x Fsmp sehingga :
Q = (emp IV x LU (kend/jam) + emp Hu x Hu (kend/jam) + emp Mc x (Me
kend/jam)
Untuk nilai emp, masing-masing kendaraan didapat dari tabel emp. Adapun
istilah-istilah yang digunakan antara lain :
C (kapasitas) : Arus lalu lintas (stabil) maksimum yang dapat dipertahankan pada
kondisi ideal tertentu.
Ds (Derajat kejenuhan) : Rasio arus lalu lintas (smp/jam) terhadap kapasitas
(smp/jam) pada bagian jalan tertentu.
Sf (Hambatan samping) : Dampak terhadap tingkat kinerja lalu lintas diaktifitas
samping segmen jalan umum/kendaraan lain berhenti.
smp (Satuan mobil penumpang) : Satuan untuk arus lalu lintas di mana arus
berbagai tife kendaraan diubah menjadi arus
kendaraan ringan (termasuk mobil penumpang)
dengan menggunakan smp.
Emp (Ekivalen mobil penumpang) : Faktor yang menunjukkan pengaruh berbagai
tife kendaraan dibandingkan kendaraan ringan
terhadap kecepatan dalam arus lalu lintas.
2.4 Volume Lalu Lintas
Untuk menghitung volume lalu lintas perjam pada jam-jam puncak arus
sibuk, agar dapat menentukan kapasitas jalan maka data volume kendaraan arus lalu
lintas ( per arah 2 total) harus diubah menjadi satuan mobil penumpang (smp)
dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang.
Ekivalen mobil penumpang (Emp) untuk masing-masing tipe kendaraan
tergantung pada tipe jalan dan arus lalu lintas total dinyatakan dalam 1 jam.
Semuai nilai smp untuk kendaraan yang berbeda berdasarkan koefisien
ekivalen mobil penumpang (Emp).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk penulisan tugas
akhir ini adalah :
3.1.1 Metode Observasi
Metode ini dilakukan dengan pengamatan secara langsung di lapangan
dengan cara survey lapangan yang meliputi arus lalu lintas, hambatan samping dan
kondisi jalan pada jalan Belitung Darat.
3.1.2 Studi Literatur Dan Perpustakaan
Adalah dengan menmgumpulkan, membaca, mempelajari dan menganalisa
buku-buku literatur serta bahan-bahan tulisan lainnya yang berhubungan dengan
masalah yang dibahas.
3.1.3 Metode Konsultasi
Metode ini digunakan untuk memperoleh data pokok, data penunjang
melalui dosen pembimbing.
Identifikasi Masalah
Studi Pustaka
Proposal
Rumusan Masalah
Pengumpulan Data
Lebar jalan
Lebar trotoar
Lebar median
Rekapitulasi Data
Analisa Data
-
Hambatan Samping
Kapasitas Jalan
Derajat Kejenuhan
Selesai
1.
2.
Jumlah kendaraan berat (HV) yaitu kendaraan bermotor dengan jarak as > 3.5 m
dan beroda > 4.
,siang hari maupun sore hari untuk jam puncak / jam sibuk.
B. Pengimpulan data sekunder.
-
Hambatan samping.
Hambatan samping merupakan aktivitas samping segmen jalan , seperti pejalan kaki
,kendaraan umum dan kendaran lain berhenti / parkir,kendaran keluar masuk mdan
kendaraan lambat.
-
Kondisi jalan
3.
10
DERAJAT
KEJENUHAN
AKIBAT
Hambatan samping
Tentukan berapa total frekuensi berbobot untuk menentukan kelas hambatan
samping diman untuk mencari frekuensi berbobot didapat dengan mengalikan factor
bobot dengan frekuensi kejadian dari tipe kejadian hambatan samping.
-
Kapasitas sesungguhnya
Kapasitas sesungguhnya merupakan hasil perkalian anatra kapasitas dasar (Co)
Derajat kejenuhan
Derajat kejenuhan merupakan perbandingan antara volume lalu lintas dengan
kapasitas sesungguhnya.
4. Setelah proses data selesai, selanjutnya dikonsultasikan pada pembimbing dan
bila disetujui maka masukan hasilnya pada bab empat untuk pengolahan data dan
pembahasan masalah serta ambil kesimpulan dari seluruh pembahasan pada Bab
empat dimasukkan pada bab lima penutup ( kesimpulan dan saran).
Bila dirasa cocok maka dapat diberi kesimpulan di mana di sini kita dapat
memberi masukan dan keritik maupun saran yang dpat berguna untuk kelancaran dalam
mengatasi kemacetan.
Pertama-tama kita harus mengidentifikasi masalah yang mana kita angkat
dalam tugas akhir, apakah layak untuk diangkat dan dipublikasikan pada masyarakat
umum. Apabila layak maka langkah selanjutnya kita buat proposal untuk diajukan
11
kepada panitia dan untuk disetujui sebagai bahasan tugas akhir yang telah disetujui oleh
dosen pembimbing.
Dimana dalam pembuatan proposal kita harus memperhatikan cara penulisan
yang baik dan benar, dan juga kita harus menspesipikasikan masalah yang akan diangkat
di sini kita harus mengetahui sumber-sumber yang harus diambil maka dilakukan studi
pustaka selain survei lapangan kemudian proposal kita beri rumusan masalah agar
dalam penulisan dapat sejalur dengan apa yang kita bahas.
Setelah proposal disetujui maka kita dapat langsung mengumpulkan data
baik itu dari survei maupun dari reprensi yang ada kaitannya dengan pembahasan yang
kita angkat. Pengumpulan data ada 2 bagian yaitu pengumpulan data primer di mana
menyangkut jumlah sepeda motor, kendaraan ringan, kendaraan beratdan jumlah
kendaraan tak bermotor, pengumpulan data skunder meliputi lebar jalan, lebar trotoar
dan lebar median.
Semua yang kita butuhkan dirasa lengkap maka data yang kita dapat kita
kumpulkan dan kita dapat merekapitulasi data, kemudian kita analisa baik itu dari
volume, hambatan samping, kapasitas jalan dan derajat kejenuhan, kemudian kita
be4ikan penjelasan dari data yang kita olah apakah cocok dengan yang ada di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
12
1. Direksi Jendral Bina Marga, 1997. Tata Cara Perencanaan Jalan Antar Kota,
Departemen Pekerjaan Umum, JAKarta.
2. Sukiman, Silvia, 1999. Dasar-dasar Perencanaan Geomitrik Jalan, Nova,
Bandung.
3. Rizani Ahmad, dkk, 1999. Analisa Kapasitas Jalan Pada Jam Puncak Di Jalan
Lambung Mangkurat Banjarmasin, Penelitian Politeknik Jurusan Teknik
Sipil, Banjarmasin.
4. Jendral Bina Marga, 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),
Departemen Pekerjaan Umum Jakarta.
13