LAPORAN HIDROLOGI

Perencanaan Jaringan Irigasi Desa Mata Air Kecamatan Kaubun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara umum analisis hidrologi merupakan satu bagian analisis awal dalam
perancangan bangunan-bangunan pengairan. Hal ini mempunyai pengertian
bahwa informasi dan besaran-besaran yang diperoleh dalam analisis
hidrologi merupakan masukan penting dalam analisis selanjutnya. Pada
dasarnya bangunan pengairan harus dirancang berdasar suatu patokan
perancangan yang benar yang nantinya akan menghasilkan rancangan yang
memuaskan.

Di dalam hidrologi, salah satu aspek analisis yang diharapkan untuk

menunjang perancangan adalah penetapan besaran rancangan, baik hujan,
banjir, ketersediaan air, maupun unsur hidrologi lainnya. Hal ini
merupakan masalah yang rumit, karena disatu pihak dituntut hasil yang
memadai, tetapi pihak lain sarana (dalam arti data dan informasi yang
sesuai) yang diperlukan untuk itu sering tidak memadai. Jalan pemecahannya
yaitu dengan menggunakan beberapa metode dalam menganalisa suatu masalah,
akan tetapi hal ini juga meninggalkan masalah dikarenakan hasil yang
didapat mungkin sangat jauh berbeda. Dalam kaitan ini yang paling
menentukan selanjutnya adalah “enginering judgetment” yaitu keputusan
yang ditentukan oleh perancang dengan melewati 3 buah pertimbangan yaitu
:

1. Pemahaman terhadap jenis, sifat dan karakteristik DAS.

2. Ketepatan pemilihan model
3. Resiko yang akan ditanggung

maka dalam proyek ini dipandang perlu untuk membuat suatu laporan hidrologi
tersendiri.

CV. LINTAS KHATULISTIWA KONSULTAN 1

LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Jaringan Irigasi Desa Mata Air Kecamatan Kaubun

1.2 Lingkup bahasan

Analisis hidrologi pada kajian ini dimaksudkan untuk menunjang Perencanaan
Pembangunan Jaringan Irigasi Desa Mata Air Kecamatan Kaubun Kabupaten
Kutai Timur Tahun 2012 yang meliputi :

1. Analisis hujan
2. Analisis Ketersediaan air/debit masukan
3. Analisis evavotranspirasi
4. Analisis hidrometri dan banjir rancangan
5. Analisis kebutuhan air tanaman
6. Analisa optimasi tampungan bendung/embung

1.3 Sistematika Penyajian

Penyusunan laporan hidrologi ini dibagi menjadi 8 bab, yang terdiri dari:

1. Bab I - Pendahuluan
Memuat latar belakang dilakukannya analisis hidrologi, hal-hal yang
disajikan dalam analisis ini, kegunaan masing-masing jenis analisis,
serta sistematika penyajian laporan.

2. Bab II - Data
Berisi tentang data-data yang diperlukan untuk melakukan analisis
hidrologi. Jenis data yang disajikan dalam laporan ini adalah data
hujan, data klimatologi, data debit, data pertanian, dan data
tampungan.

3. Bab III -Evapotranspirasi

Memaparkan cara mengolah data klimatologi dan peta lokasi/topografi
untuk menentukan laju penguapan potensial yang mungkin terjadi.
Perhitungannya dilakukan mengunakan metode Penman yang
dimodifikasikan FAO disertai dengan metode Blaney Cridle dan Radiasi,
kedua metode tersebut digunakan segaia pembanding.

4. Bab IV - Analisa Curah Hujan

Berisi tentang pengolahan data hujan menjadi hujan rancangan yang akan

CV. LINTAS KHATULISTIWA KONSULTAN 2

LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Jaringan Irigasi Desa Mata Air Kecamatan Kaubun

sangat berguna apabila pada daerah lokasi kajian tidak diperoleh data
debit guna perencanaan selanjutnya. Maka hasil hujan rancangan dapat
digunakan untuk perhitungan debit. Dalam hal ini metode yang digunakan
adalah untuk menentukan besar hujan rancangan adalah metode
distribusi Normal, Log Normal, Gumbel dan Log Pearson III.
Selanjuutnya dilakukan pengujian distribusi dengan menggunakan uji
Chi Kuadrat dan Smirnov – Kolmogorov.

5. Bab V - Analisa Hidrometri

Berisi tentang pengolahan data penampang sungai, muka air, kecepatan
aliran dan debit yang diolah sedemikian rupa sehingga diharapkan
mendekati kondisi sebenarnya dilapangan baik dalam kondisi normal
maupun kondisi banjir. Pengolahan data hidrometri ini dilakukan
melalui analisa komputer dengan memanfaatkan software dari Hydrologic
Engineering Center – River Analysis Sistem (HEC RAS) versi 3.0.

6. Bab VI - Debit Banjir Rancangan.

Berisi tentang analisa debit banir rancangan dan pencarian hidrograf
debit banjir dengan kala ulang 2, 2.33, 5, 10, 25, 50, 100 tahun,
dengan terlebih dahulu menentukan tinggi hujan rancangan dan
distribusi hujan terpakai. Analisa yang digunakan adalah metode
Rasional Jepang, Haspers dan Der Weduwen, USBR, Nakayasu dan Analisa
Banjir Regional Bankfull Capacity.

7. Bab VII - Kebutuhan Air Tanaman

Memuat cara-cara menentukan kebutuhan air tanaman dengan berbagai
jenis tanaman dan kecocokan lahan setempat. Selain itu dalam bab ini
juga dibahas mengenai perhitungan untuk menentukan debit aliran
rendah dengan menggunakan metode FJ.Mock dan neraca air.

8. Bab VIII – Optimasi

Optimasi adalah merupakan analisa untuk mendapatkan luasan areal yang
optimal dari air sungai yang ditampung di bendung atau embung. Dalam
analisa ini dibutuhkan data debit aliran rendah, data sedimen
(kapasitas tampungan mati), kurva tampungan bendung,

CV. LINTAS KHATULISTIWA KONSULTAN 3

LAPORAN HIDROLOGI
Perencanaan Jaringan Irigasi Desa Mata Air Kecamatan Kaubun

evapotranspirasi, kebutuhan air tanaman, besaran sedimen, dan air

yang dibutukan untuk pemeliharaan sungai.

Dalam bab ini akan disajikan bahasan tentang analisa sedimentasi dan
analisa optimasi tampungan untuk mendapatkan luasan areal yang paling
optimal yang dapat dialiri oleh bendung / embung dengan kegagalan
maksimal 20%.

9. BAB IX – Kesimpulan
Berisi resume hasil analisa dan perhitungan data iklim, hujan dan
debit serta rekomendasi pola tanam dan kecocokan jenis tanaman
setempat

1.4 Lokasi Proyek

Lokasi Perencanaan Pembangunan Saluran irigasi Desa Mata Air

Kecamatan Kaubun. Kecamatan Kaubun adalah bagian dari Wilayah Kabupaten
Kutai Timur dengan luas wilayah 165,05 km2 yang terletak disebelah Barat
Daya dari ibukota Kabupaten Kutai Timur, Sangatta. Kecamatan Kaubun
berjarak 120 Km yang dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat dan roda
dua, bagi yang tidak memiliki kendaraan sendiri dapat menggunakan
angkutan umum yang melayani rute tersebut setiap hari dengan tarif Rp
90.000,- per orang.

CV. LINTAS KHATULISTIWA KONSULTAN 4