4. Obesitas
5. Peningkatan hematokrit ( resiko infark serebral)
6. Diabetes Melitus (berkaitan dengan aterogenesis terakselerasi)
7. Kontrasepasi oral( khususnya dengan disertai hipertensi, merkok, dan kadar estrogen
tinggi)
D. KLASIFIKASI
Klasifikasi berdasarkan keadaan Patologis ;
1. STROKE ISKEMIA (NON HEMORARGIK)
Akibat suplay darah ke jaringan otak berkurang karena obstruksi total/sebagian
pembuluh darah otak. Penyebabnya : trombosis, emboli, hypoperfusi global.
2. STROKE HAEMORAGIK
Terjadi karena perdarahan subarachnoid,mungkin disebabkan oleh pecahnya
pembuluh darah otak tetapi biasanya terjadi pd saat pasien melakukan aktivitas / pada
kondisi istirahat.
a. Klasifikasi Stroke bdasarkan Perjalanan Penyakit ;
1. Transient Iskemic Attack (TIA)
Gangguan
beberapa menit beberapa jam. Gejala yg muncul akan/ hilang secara spontan dlm
waktu < 24 jam
2. Progresif (Stroke In Evolution)
Perkembangan stroke terjadi perlahan2 suatu akut, munculnya gejala makin buruk
(beberapa jam hari)
3. Stroke Complete
Gangguan neurologi yang timbul sudah menetap atau permanen, maksimal sejak
awal serangan & sedikit memperlihatkan perbaikan.
E. MANIFESTASI KLINIS
Gejala gejala CVA muncul akibat daerah tertentu tak berfungsi yang disebabkan
oleh terganggunya aliran darah ke tempat tersebut. Gejala itu muncul bervariasi,
bergantung bagian otak yang terganggu.
Gejala-gejala itu antara lain bersifat::
1. Sementara Timbul hanya sebentar selama beberapa menit sampai beberapa jam dan
hilang sendiri dengan atau tanpa pengobatan. Hal ini disebut Transient ischemic attack
(TIA). Serangan bisa muncul lagi dalam wujud sama, memperberat atau malah
menetap.
2. Sementara,namun lebih dari 24 jam, Gejala timbul lebih dari 24 jam dan ini dissebut
reversible ischemic neurologic defisit (RIND).
3. Gejala makin lama makin berat (progresif) Hal ini desebabkan gangguan aliran darah
makin lama makin berat yang disebut progressing stroke atau stroke inevolution.
4. Sudah menetap/permanen (Harsono,1996, hal 67)
F. PATOFISIOLOGI
Untuk melindungi otak ada 2 mekanisme tubuh yang berperan, yaitu :
1. Mekanisme Anastomosis
suplay darah ke otak untuk pemenuhan kebutuhan Oksigen & glukosa.
2. Mekanisme Autoregulasi
A. Pengkajian
1. Pengkajian Primer
o Airway.
Adanya sumbatan/obstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret akibat
kelemahan reflek batuk.
o Breathing.
Kelemahan menelan/ batuk/ melindungi jalan napas, timbulnya pernapasan yang
sulit dan / atau tak teratur, suara nafas terdengar ronchi /aspirasi.
o Circulation.
TD dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut, takikardi,
bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan membran mukosa
pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut.
2. Pengkajian Sekunder
o Aktivitas dan istirahat.
Data Subyektif:
Data obyektif:
Gangguan penglihatan.
o Sirkulasi
Data Subyektif:
Data Obyektif:
Hipertensi arterial
o Integritas ego
Data Subyektif:
Data obyektif:
Emosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan , kegembiraan.
o Eliminasi
Data Subyektif:
Inkontinensia, anuria
o Makan/ minum
Data Subyektif:
Data obyektif:
o Sensori Neural
Data Subyektif:
Penglihatan berkurang.
Sentuhan : kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas dan pada
muka ipsilateral (sisi yang sama).
Data Obyektif:
Reaksi dan ukuran pupil : tidak sama dilatasi dan tak bereaksi
pada sisi ipsi lateral.
o Nyeri / kenyamanan
Data Subyektif:
o Respirasi
Data Subyektif:
o Keamanan
Data obyektif:
Tidak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah
dikenali.
o Interaksi social
Data obyektif:
(Doenges E, Marilynn,2000).
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan Perfusi jaringan serebral b/d gg aliran darah, oklusi, perdarahan, vasospasme
serebral, edema serebral.
Data Pendukung ;
- Penurunan kesadaran/GCS
- Perubahan TTV, sensorik & motorik
- Penurunan fungsi memori, nyeri kepala
- Muntah, kejang, perubahan pupil
- Perubahan pola napas
- Nilai AGD, hasil CT Scan, MRI
- Pgunaan th/ diuretik
Kriteria Hasil ;
- Pasien dpt mpertahankan tk. Kesadaran, fungsi kognitif, sensorik & mototrik.
- Tanda-tanda vital stabil, peningkatan Tekanan Intra Kranial.
- Gangguan lebih lanjut tdk terjadi
RENCANA TINDAKAN
Kaji status neurologik.
RASIONAL
Menentukan perubahan defisit neurologik
lebih lanjut.
gerakan mata.
Kaji reflek kornea & reflek gag
pasien.
edema otak.
Monitor TTV
adanya mur-mur.
pdarahan kembali.
Monitor kejang.
seminimal mungkin.
menurunkan TIK.
Oksigen 100%
( > 80mmHg)
scr optimal.
melakukan aktivitas.
RASIONAL
Midentifikasi kekuatan otot, kelemahan
motorik.
tubuh :
pgelangan
2-4jam.
Sanggah tangan &
pgelangan pd kelurusan
alamiah.
trauma.
sirkulasi.
Inspeksi kulit tutama pd daerah
o Susah tidur
o Tidur sering terbangun
Data obyektif
o Konjungtiva pucat
o Sering menguap
o KU lemah
1.
2.
3.
4.
Intervensi
Kaji kebiasaan tidur pasien
Ciptakan suasana ruangan yang tenang
Batasi pengunjung
Tentukan kebiasaan tidur biasanya dan
Rasional
1. Menentukan rencana tindakan
keperawatan selanjutnya
2. Dapat meningkatkan frekuensi istirahat
dan tidur pasien
3. Memaksimalkan waktu istirahat pasien
4. Mengkaji perlunya dan
mengidentifikasi intervensi yang tepat
5. Meningkatkan kenyamanan tidur serta
dukungan fisiologis/psikologis
6. Mungkin diberikan untuk membantu
pasien tidur/istirahat selama periode
transisi dari rimah ke lingkungan baru
Kriteria Hasil ;
- Mampu mgunakan metode komunikasi yg efektif baik verbal maupun non verbal.
- Mampu mkomunikasix kebutuhan dasar.
- Mampu mekspresikan diri & memahami orang lain.
RENCANA TINDAKAN
RASIONAL
saat berkomunikasi.
privasi :
efektif.
Jangan terburu-buru
Bicara dgn perlahan &
intonasi normal.
Kurangi bising lingkungan.
jangan paksa pasien untuk
bkomunikasi.
bicara :
mperbaiki bicara.
verbal.
bicara pasien.
5. Gangguan Perawatan Diri : ADL b/d defisit neuromuscular, menurunnya kekuatan otot
dan daya tahan, kehilangan kontrol otot, gangguan kognitif.
Data Pendukung ;
Adanya penurunan tk. Kesadaran, kelemahan fisik (hemiparese), atropi otot, kontraktur
otot, ketdkmampuan melakukan ADL sndr.
Kriteria Hasil ;
- Mdemonstrasix perubahan dlm merawat diri ; mandi, BAB, BAK, bpakaian, makan.
- manampilx aktvts perawatan scr mandiri.
RENCANA TINDAKAN
Kaji kemampuan px ADL px.
RASIONAL
Membantu merencanakan intervensi.
perawatan.
usaha pasien
Bantu pasien dlm pemenuhan keb.
kemandirian.
RENCANA TINDAKAN
Kaji kembali type inkontinensia &
RASIONAL
Menentukan rencana lebih lanjut.
polanya.
Buatkan jadwal utk BAK
distensi.
terjadi.
ada kontraindikasi
Intervensi
1. Kaji pola diet dan cairan yang masuk
2. Anjurkan pasien untuk makan / minum
makanan dan minuman dalam keadaan
hangat
3. Kolaborasi dengan dokter dalam
pemberian obat antiseptik
Evaluasi
1. Diet yang diindikasikan pada pasien
dengan gangguan eliminasi bowel
dapat membantu dalam proses defikasi
2. Makanan dalam keadaan hangat dapat
membantu dalam peningkatan kerja
usus membantu dalam proses defikasi
3. Membantu meningkatkan kerja usus
dalam proses defikasi.
I.
PENGKAJIAN DATA
Identitas Klien
1. Nama
: TN. P.L
2. Umur
3. Jenis Kelamin
4. Pendidikan
5. Pekerjaan
6. Alamat
7. Tanggal Masuk RS
8. Tanggal Pengkajian
9. No. Register
10. Diagnose Medis
11. Ruangan
12. Nama Penangguang Jawab
13. Hubungan dengan pasien
14. Pekerjaan
Riwayat Keperawatan
Keluhan Utama masuk RS
gerakan
1. Keluhan utama pengkajian
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
71 Tahun
Laki-laki
SMA
Pensiunan PNS
Kuda Mati
02 10 2010 Pkl. 06.30 WIT
04 `10 2010 Pkl. 08. 00 WIT
095770
Stroke Non Hoemoragic
Neurologi
Ny. M.A
Anak Klien
Ibu Rumah Tangga
:
Genogram 3 Generasi
X
X(H
T)
69
71
67
69
39
= Laki-laki
36
33
30
27
24
= Perempuan
X
= Meninggal
= Garis Perkawinan
-----------
= Hidup Bersama
= Pasien
Sebelum sakit
Saat sakit
Pola Makan
a. Frekuensi
3 x sehari
3x sehari
b. Waktu makan
1 porsi
1 Porsi dihabiskan
Tidak ada
Tidak ada
e. Keluhan
Tidak Ada
Tidak ada
7 9 gelas / hr
6-7 gelas/hr
Pola Minum
a.
Frekuensi
b.
c.
Air putih
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
d.
Perubahan
sakit
e.
Komentar
2 3 x/hari
2-3x/hr
Pola eliminasi
Kuning
Kuning
a. Frekuensi
Pessing
Pesing
b.
c.
d.
e.
f.
Warna
Bau
Kesulitan dalam berkemih
Perubahan setelah sakit
Komentar
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
BAB :
a.
b.
c.
d.
1 -2 x/hari
Kuning
Lembek
hari
Tidur malam
Tidur siang
7 8 jam
Apakah mudah terbangun
1 2 jam
Apa yang dapat menolong untuk
Tidak
tidur nyenyak
e. Komentar
Nonton TV
Tidak ada keluhan
1 jam
30 menit
Tidak
Dalam suasana tenang
Pasien mengatakan
susah tidur jika sakit
kepala
POLA AKTIVITAS
Sebelum sakit
Saat saakit
Skor
Skor
Mandi
Berpakaian
No
Aktivitas
Keterangan
Aktivitas
pasien
dibantu oleh
perawat dan
keluarga
Ambulasi
Makan
Minum
Naik tangga
Belanja
Masak
10
Merapikan rumah
11
Berjalan
12
Duduk
13
Olah raga
Keterangan :
0 = Mandiri
1 = Di bantu sebagian
2 = Perlu bantuan orang lain
3 = Perlu bantuan orang lain dan alat
4 = Ketergantungan
Pemeriksaan Fisik
a. Pengamatan Umum
Keadaan umum
Tingkat Kesadaran
BB sebelum sakit 60 kg
BB saat sakit 60 kg
b. Tanda tanda Vital
TD
: Lemah
: Compos mentis
Nadi
Pernapasan
Suhu pada aksila
c. Kepala
Bentuk
Kontusio
Luka
Perdarahan
Rambut :
o Warna
o Distribusi
d. Mata
Ukuran pupil
Reaksi terhadap cahaya
Akomodasi
Konjungtiva
Fungsi penglihatan
Menggunakan alat bantu
: 100 x / m
: 22 x / m
: 37 C
: Simetris
: Tidak ada
: Tidak ada
: Tidak ada
: Hitam
:Tidak merata
: Isokor
: Ya, ada reaksi
: Baik
: Merah muda
: Baik
: Tidak ada
e. Hidung
Reaksi alergi
Bentuk
Fungsi penciuman
Peradangan
Perdarahan
Menggunakan alat bantu
Komentar
f. Mulut,Wajah. Tenggorokan
Gigi
Problem menelan
Gangguan bicara
Gangguan otot wajah
Gangguan otot lidah
Fungsi mengunyah
g. Leher
Vena jugularis
Arteri karotis
: Teraba
: Teraba
Pembesaran tyroid
: Tidak ada pembesaran
Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada pembesaran
h. Dada/ thoraks
Bentuk dada
: Simetris
Pergerakan pernapasan : Normal
Frekuensi pernapasan
: 22 x / menit
Bunyi napas tambahan
: Tidak ada bunyi
tambahan
i. Jantung
Bunyi jantung ( S1, S2 )
Bunyi jantung tambahan
j.
k.
l.
tambahan
Irama jantung
Abdomen
Bentuk
Bunyi usus
Kembung
Tympani
Pemebesaran hepar
Pembesaran ginjal
Muskuluskeletal (Dekstra)
Tonus otot
Kekuatan otot
Persendian
Pemeriksaan neurologis
Tingkat kesadaran
GCS
Koordinasi
Memori
Orientasi
Kelumpuhan motorik
: Normal
: Tidak
ada
bunyi
napas
jantung
: Normal
: Simetris
: Normal
: ya, perut kembung
: ya jika di perkusi
: Tidak ada pembesaran
: Tidak ada pembesaran
: Lemah
: Lemah
5433
: Kaku sendi
5555
5433
5555
: Compos mentis
: E 4, M 4, V 5
: Baik
: Baik
: Baik
: Ada, tubuh bagian kanan
Pemeriksaan Penunjang
Tindakan Medis / Pengobatan pada saat dibangsal
Tanggal 03-09-2010
- IVFD RL 20 tts/m
- Sohobion 1 Amp/24 jam IV
- Ranitidin 2x1 mg
- Captopril 2x25 mg / oral
- Vaclo oral 0-1-0 / oral
II.
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif
Keluarga Pasien mengatakan :
Badan sebelah kanan susah untuk digerakan
Pusing
Nyeri kepala
Sifat keluhan menetap
Badan lemas
Belum BAB selama 3 hari
Perut kembung
Tidak mampu melakukan aktivitas sendiri
Susah tidur jika nyeri kepala
Tidur malam 1 jam
Tidur siang 30 menit
Data Objektif
Keadaan umum Lemah
TD
190 / 110 mmHg
Nadi
100 x / m
Sifat keluhan Menetap
Aktivitas dibanttu perawat dan keluarga
Bunyi timpani jika diperkusi
III.
Persendian Kaku
ANALISA DATA
DATA
1. DS : Pasien mengatakan
Badan sebelah kanan tidak dapat
ETIOLOGI
MASALAH
Gangguan
Hambatan
neuromuskuler
Mobilitas fisik
digerakan
Badan lemas
Pusing
DO
2.
dan
Nyeri kepala
Perubahan pola
istirahat dan tidur
DS : Pasien mengatakan
Pusing
Nyeri kepala
Susah tidur jika nyeri kepala
Tidur malam 1 jam
Tidur siang 30 menit
DO :
KU lemah
Konjungtiva pucat
Vena jugularis teraba
Arteri jugularis teraba
TD : 190 / 110 mmHg
Nadi: 100 x / m
Hipoperistaltik usus
Gangguan
eliminasi bowel
3. DS : PAsien mengatakan
Belum BAB selama 3 hari
Perut kembung
DO :
KU lemah
Bunyi timpani jika diperkusi
TD 190/110 mmhg
Nadi 100 x/m
IV.
DO
Pusing
Nyeri kepala
Susah tidur jika nyeri kepala
Tidur malam 1 jam
Tidur siang 30 menit
DO :
KU lemah
Konjungtiva pucat
Vena jugularis teraba
Arteri jugularis teraba
3. Gangguan eliminasi bowel b/d hipoperistaltik usus, ditandai dengan
DS : PAsien mengatakan
DO :
KU lemah
Bunyi timpani jika diperkusi
TD 190/110 mmhg
Nadi 100 x/m
PRIORITAS MASALAH
1. Perubahan pola istirahat dan tidur b/d nyeri kepala