Anda di halaman 1dari 35

GANGGUAN KELENJAR SEBASEA

DAN EKRIN

Oleh : dr Nenden L.S.SpKK


Bag.IK.Kulit & Kelamin
Fak.Kedokteran-U.Yarsi

AKNE VULGARIS
Definisi :
Radang kronis folikel pilosebasea, ditandai dg
komedo, papul, pustul, nodul & dpt terjadi parut sp
sikatriks
Etiologi : Multifaktorial
1. Herediter
2. Ras
3. Hormon
4. Sebum
5. Propionibacterium Acnes

Patogenesis Akne :
1. Meningkatnya produksi sebum
2. Hiperkeratinisasi sel2 pada infundibulum shg
terjadi penyumbatan sal pilosebasea
3. Koloni mikroorganisme (P.Acnes) : lipolitik &
faktor kemotaktik sbbkan peradangan
4. Perubahan biokimia lemak di permukaan kulit
Bentuk klinis Akne :
1. Akne tanpa peradangan
2. Akne dengan peradangan

Akne tanpa peradangan :


Bentuk lesi berupa komedo & papul
Komedo :
1. Black head : penyumbatan muara pilosebaseus
oleh sebum tanpa ditutupi epitel kulit
2. White head : penyumbatan muara pilosebaseus
oleh sebum & tertutup lapisan epitel, uk 0,1 3
mm & resolusi spontan 3-4 hari
PAPUL :
Penonjolan kulit disertai inflamasi 50% dari
mikrokomedo, 25% komedo (terbuka/tertutup)
Papul bisa mengalami resolusi atau menjadi pustul

Akne dengan peradangan


1. Pustul :
2. Nodul
3. Kista
Bentuk lesi pada proses penyembuhan akne :
1. Hiperpigmentasi paska inflamasi
2. Jaringan parut hipertropik / keloid
3. Jaringan parut hipotropik

MIKROKOMEDO
IFUNDIBULUM
HIPERKERATOTIK

KOMEDO

PAPUL

NODUL

Predileksi : muka, leher, lengan atas, dada & punggung


Gradasi Akne :
1. Akne ringan : komedo terbuka / tertutup, papul tidak
aktif
2. Akne sedang : papul & pustul
3. Akne berat dibagi atas :
A. Akne Konglobata : akne berat kronik, sinus, abses &
jar parut yg tdk teratur, > laki2 18-30 thn
B. Akne fulminan : akne konglobata yg ulseratif, disertai
demam & poliatralgia pada sendi lutut & paha. >>> pada
laki2, ditemukan kelainan lab : lekosit & LED

RINGAN - SEDANG

SEDANG - BERAT

BERAT

Variasi klinik akne :


1. Akne juvenilis / akne infantilis
2. Akne kosmetika
3. Akne detergikan
4. Akne mekanika
5. Akne tropikalis
6. Erupsi akneiformis : Ks oral, Ks topikal,
androgen, fenobarbital, vit B 12, antituberkulosis
(INH)

Penatalaksanaan :
1. Prinsip umum : kerjasama dokter penderita
2. Perawatan kulit : sabun mengandung
heksaklorofen,
3. Pengaturan pola makan
4. Obat-obatan :
A. Topikal :
* Retinoids : tretinoin, adapalane, tazarotene
* Antibiotika : benzoyl peroksida, clyndamisin
fosfat, eritromisin
* Keratolitik : asam salisilat, AHA
* Azelaic acid

B. Sistemik :
* Antibiotik : tetrasiklin, doksisiklin, klindamisin,
eritromisin
* Retinoids : isotretinoin
* Anti androgen : spironolakton, estrogen +
glukokortikoid
C. Tindakan :
* Ekstraksi komedo
* Injeksi kortikosteroid
* Peeling
* Jaringan parut : demabrasi, implan kolagen

ROSASEA
Peradangan kronis unit pilosebaseus
menyerupai akne disertai peningkatan reaktifitas
dari kapiler pembuluh darah
Kemerahan & teleangiektasi
Penebalan pada hidung & pipi, dahi & dagu
akibat hiperplasia sebasea, edema & fibrosis
Epidemiologi : 30 50 thn (puncak 40 thn)
Banyak mengenai wanita tapi laki2 > banyak
menderita rhynopima

Riwayat penyakit : tampak wajah kemerahan


paparan S.M, peningkatan suhu, makanan pedas
Durasi : hari bulan
Lesi kulit : khas eritem pada wajah, papul &
papulapustular yg tidak ditemukan adanya
komedo
Fase lanjut : wajah eritem dg papul merah gelap &
nodul,
teleangiektasis
selanjutnya
terjadi
hiperplasia sebasea, lympedema gangguan
bentuk hidung, dahi, kelopak mata, telinga & dagu

KLIGMANN CLASIFICATION
Stage I: Persistent erythema with
telangiectases
Stage
II:
Persistent
erythema,
telangiectases, papules, tiny pustules.
Stage III: Persistent deep erythema, dense
telangiectases, papules, pustules, nodules;
rarely persistent solid edema of the
central part of the face

ROSASEA STADIUM I

ROSASEA STADIUM II

ROSASEA STADIUM II-III

ROSASEA STADIUM III

PENGOBATAN
Topikal :
1. Metronidasol cream 0,75 % 2 x sehari
2. Metronidasol gel 1 % 1 x/hari
3. Antibiotik topikal (eritromisin)
Sistemik :
1. Doksisiklin atau minosiklin 50 100 mg 2 x
sehari
2. Tetrasiklin 1-1,5 gr sehari
3. Isotretinoin 0,5 1 mg/kgBB
Khusus : rhinopyma & teleangiektasis bedah &
laser

PERIORAL DERMATITIS
Suatu kelainan kulit yg ditandai dg mikropapul &
mikrovesikel yg eritem & diskret,
Sering mengenai kulit di perioral & periorbital
Terutama pada wanita muda, dapat pula pada
anak2 & orangtua
Penyakit ini jarang ditemukan
Etiologi : Tidak diketahui, sering akibat pemakaian
KS poten
Lesi : terutama berupa papulo-pustular pada dasar
yg eritem & tidak ditemukan komedo

PERIORAL DERMATITIS

PERIORAL DERMATITIS

PERIORBITAL DERMATITIS

Pengobatan :
Topikal :
1. Metronidasol 0,75 % 2x sehari
2. Eritromisin 2 % 2x sehari
Sistemik :
1. Minosiklin atau doksisiklin !00 mg sehari hingga
sembuh
2. Tetrasiklin 2x500 mg/hari

MILIARIA
Penyakit akibat retensi keringat pada duktus kel
ekrin
Predisposisi : udara panas & lembab
Epidemiologi : 40 % pada bayi baru lahir
Tipe :
1. Miliaria kristalina
2. Miliaria rubra
3. Miliaria profunda

Miliaria kristalina :
Berupa vesikel jernih, asimtomatik, tidak ada
peradangan, dapat timbul mendadak & bila
sembuh meninggalkan pigmentasi
Predileksi : leher, lipatan paha, aksila
Miliaria rubra :
Berupa Papul yg gatal, vesikel, atau papulovesikel pada dasar yg eritem . Kelainan ini paling
sering ditemukan
Predileksi : pada daerah badan yg tertutup

Miliaria profunda :
Bentuk yg jarang, stlh rubra
Lesi : papul putih keras, di badan & ektermitas
Tidak gatal atau eritem
Pengobatan :
Hindari panas berlebihan, ventilasi baik, pakaian
yg menyerap keringat
Bedak salisil + mentol
Lotio faberi. Lotio calamin

MILIARIA KRISTALINA

MILIARIA RUBRA

MILIARIA RUBRA

MILIARIA PROFUNDA

MILIARIA PROFUNDA

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai