Anda di halaman 1dari 14

INSTALASI DAN KONFIGURASI SAMBA SERVER

I. SAMBA SERVER
Samba merupakan salah satu aplikasi yang ada di Sistem Operasi Linux yang memiliki
fungsi menyediakan service atau layanan file sharing dan printer sharing bagi komputer lain
yang terhubung dengan dirinya. Samba termasuk salah satu package/ aplikasi Linux yang masuk
ke dalam lisensi FOSS (Free Open Source Software). Samba ini berjalan diatas protokol SMB
(Server Message Block) yang merupakan protokol standar file sharing yang dimiliki oleh
Window. Protokol SMB (Server Message Block) atau nama lainnya protokol CIFS (Common
Internet File System), merupakan protokol yang berjalan pada layer aplikasi yang menyediakan
fungsi untuk akses file sharing, printer sharing, dan serial port. Mekanisme file sharing
menggunakan protokol SMB dapat dilihat pada Gambar 1. Sedangkan mekanisme file access
dapat dilihat pada Gambar 2.
Fitur-fitur yang dimiliki oleh samba diantaranya adalah:
Servis file share dan print share
Otentikasi dan otorisasi
Name resolution
Sevice Announcement (browsing)

Gambar 1. File sharing menggunakan protokol SMB

Gambar 2. File access menggunakan samba


II.

INSTALASI SAMBA SERVER


Package Samba Server merupakan package standar yang ada pada repository distribusi
Linux. Instalasi Samba Server dapat dilakukan dengan menggunakan perintah apt-get seperti
pada command script dibawah ini:

sudo apt-get install samba

III.

KONFIGURASI SAMBA SERVER


Linux Ubuntu menyediakan berbagai tools untuk melakukan konfigurasi Samba server.
Untuk jenis desktop KDE, ubuntu menyediakan package kdnetwork-filesharing, yang
merupakan tools berbasis GUI. Untuk desktop Gnome terdapat tools system-config-samba,
yang juga merupakan tools berbasis GUI. Untuk tools system-config-samba setelah proses
instalasi, dapat diakses di System> Administation> Samba. GUI untuk konfigurasi samba dapat
dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. GUI untuk konfigurasi samba pada Gnome


Selain itu, terdapat cara yang standar untuk melakukan konfigurasi samba melaui terminal/
console, yaitu pada file /etc/samba/smb.conf.
sudo nano -w /etc/samba/smb.conf

Segala macam service samba (samba daemon), smbd dan nmbd, dikontrol dalam satu
buah file ascii smb.conf yang berisi sampai 300 opsi konfigurasi. Secara default, file smb.conf
ini dibagi menjadi beberapa bagian (section), yaitu: global setting, debugging/ accounting,
authentication, printing, file sharing, misc, dan share definition
Konfigurasi User Samba
Untuk konfigurasi user samba (penambahan user samba dan password user samba) dapat
dilakukan dengan menggunakan command smbpasswd melalui console/ terminal. Contoh dari
konfigurasi user samba dapat dilihat di bawah kecil.
sudo

smbpasswd -a username

New SMB password:


Retype new SMB password:
Added user username.
sudo smbpasswd -e username
Enabled user username.

Username yang ada di perintah tersebut merupakan nama salah satu user yang ada di sistem
operasi. Setelah menambahkan user samba dan password untuk user samba, lakukan proses
refresh pada service samba dengan perintah berikut
sudo /etc/init.d/samba reload

Atau bisa menggunakan perintah


sudo smbd reload

Konfigurasi Global
Section [global] akan muncul dalam setiap file konfigurasi samba. Ada dua tujuan utama
dari konfigurasi section [global], yaitu: tempat meletakkan konfigurasi server samba secara
umum/ global, dan memberikan konfigurasi default bagi server samba, kecuali jika ada
konfigurasi pada opsi yang sama yang terdapat pada section lain. Jika kita mendefinisikan
konfigurasi tambahan atau konfigurasi pada opsi yang sama, maka konfigurasi global akan di
override (ditumpuki) dengan konfigurasi baru tersebut yang terletak pada section yang berbeda.
Contoh dari konfigurasi global:

[global]
workgroup = METRAN
encrypt passwords = yes
wins support = yes
log level = 1
max log size = 1000
read only = no
[homes]
browsable = no
map archive = yes
[printers]
path = /var/tmp
printable = yes
min print space = 2000
[test]
browsable = yes
read only = yes
path = /usr/local/samba/tmp

Pada saat client melakukan koneksi pada direktori test yang di-share, samba akan membaca
section [global] terlebih dahulu sebelum membaca konfigurasi yang ada di section share folder
[test]. Opsi read only = no pada section [global] akan ditumpuki dengan konfigurasi baru
read only = yes pada section [test]
Konfigurasi File Sharing (dasar)
Konfigurasi samba untuk file sharing dimulai dari nama share name yang ditulis
diantara tanda kurung []. Konfigurasi dapat dilakukan dengan cara menambahkan beberapa baris
opsi konfigurasi yang diteletakkan dibawah nama share name. Opsi tersebut biasanya
mempunyai nilai Boolean yes atau no
Contoh:
Untuk melakukan konfigurasi share folder pada home directory user
[homes]
comment = Home Directories
browseable = yes
# By default, the home directories are exported read-only. Change the
# next parameter to 'no' if you want to be able to write to them.
read only = no

Contoh lain untuk melakukan konfigurasi share printer dan share direktori test

[printers]
path = /var/tmp
printable = yes
min print space = 2000
[test]
browsable = yes
read only = yes
path = /usr/local/samba/tmp

Konfigurasi File Sharing (lanjut)


Konfigurasi host access
Ada kalanya komputer yang digunakan sebagai server samba mempunyai lebih dari satu
interface jaringan, dan interface-interface tersebut aktif terkoneksi ke jaringan. Untuk memberi
hak file sharing samba pada beberapa interface dapat dilakukan sebagai berikut:
interfaces = 127.0.0.1, 192.168.0.31/24
bind interfaces only = yes

Dari contoh tersebut dapat dijelaskan bahwa interface 127.0.0.1 merupakan interface loopback.
Sedangkan interface 192.169.0.31/24 merupakan interface lain yang diberi akses samba dengan
subnet 24. Dalam konfigurasi tersebut, antara interface yang satu dengan yang lain dipisahkan
dengan tanda koma
Apabila kita ingin membatasi komputer mana saja yang memiliki akses file sharing ke server
samba, maka kita bisa menambahkan daftar ip pada opsi host allow dan host deny. Contoh
dari konfigurasinya dapat dilihat sebagai berikut:
hosts allow = 127.0.0.1, 192.168.0.31, 192.168.0.32
hosts deny = 0.0.0.0/0

Private dan public share dalam konfigurasi yang sama


Untuk melakukan konfigurasi public dan private share, terlebih dahulu harus dilakukan
konfigurasi pada section [global] seperti berikut:
[global]
security = user
encrypt passwords = true
map to guest = bad user
guest account = nobody

Opsi security=user membatasi login user pada server. encrypt password=true dibutuhkan
untuk akses dari Windows melalui login. map to guide=bad akan melakukan proses mapping
(pemetaan) pada proses login berulang kali dengan menggunakan username yang salah ke guest
account dengan konfigurasi guest account=nobody
Berikutnya, konfigurasi dari private dapat dilihat contohnya sebagai berikut:

[private]
comment = Private Share
path = /path/to/share/point
browseable = no
read only = no

Dari konfigurasi tersebut dapat dilihat untuk nilai opsi browseable = no, menyebabkan folder
yang di-share tidak dapat di brows melewati file eksplorer. Opsi path menunujuk ke alamat
direktori yang di-share secara private. Sedangkan opsi read only=no menyebabkan folder
tersebut dapat ditulis (write) ketika diakses secara remote.
Sedangkan untuk konfigurasi public share dapat dilihat sebagai berikut:
[public]
comment = Public Share
path = /path/to/share/point
read only = no
guest only = yes
guest ok = yes

LAB ASSIGNMENT
1. Konfigurasi SAMBA Server.
Untuk keperluan uji-coba, buatlah sembarang direktori, kemudian isilah direktoridirektori tsb dengan sembarang file. Juga buatkan beberapa user untuk rekanrekan di sekitar anda.
Buat user baru, yaitu userkiri, userkanan,userbaru.
# useradd userkiri
# passwd userkiri
# useradd userkanan
# passwd userkanan
# useradd userkanan
# passwd userbaru

Masukkan userkiri dan userkanan dalam group user

# groupadd user
# usermod -G user userkiri
# usermod -G user userkanan

Script tersebut hanya mengcopykan daftar user yang sudah ada, dan tidak
menterjemahkan passwordnya. Untuk membuat password untuk samba user
gunakan perintah :

#cat /etc/passwd | /usr/bin/mksmbpasswd.sh > /etc/samba/smbpasswd


# smbpasswd -a username.

Membuat share direktori :


Buat 5 share direktori yang berbeda.
Direktori mp3, dataumum,user, temporary dan userkiri
direktori mp3 terletak pada /mp3, dataumum pada /dataumum, user pada /user,
direktory temporary pada /temporary dan userkiri pada /home/userkiri
Perhatikan permission. /mp3 hak aksesnya 755, /temporary hak aksesnya 777,
/user hak aksesnya 775,
# cd /
# mkdir /mp3
# chmod 755 /mp3
# cp /etc/a* /mp3
# cd /
# mkdir temporary
# chmod 777 /temporary
# cd dataumum
# touch dataumumku
# cd /
# cd /home/userkiri
#touch file-user-kiri

Ubahlah direktori user sehingga kepemilikan groupnya adalah user


# chgrp user /user

Editlah file konfigurasi samba.


# vi /etc/samba/smb.conf

Editlah baris-baris berikut ini :

workgroup = PraktAdmin
server string = Ini Samba Server punya <NAMAMU>
##### membuat share direktori dengan samba
[dataumum]
comment = Direktori /temporary
path = /temporary
public = yes
browseable = yes
writable = yes
guest ok = yes
[mp3]
comment = Direktori /mp3
path = /mp3
public = yes
writable = no
readonly = yes
browseable = yes
[userkiri]
comment = Direktori userkiri
path = /home/userkiri
valid users = userkiri
writable = yes
readonly = no
browseable = yes
[user]
comment = grup user bisa write - lainnya readonly
path = /user
public = yes

Jika ditabelkan, maka akan didapat tabel berikut :

Isilah tabel berikut berdasarkan /etc/smb.conf


Tabel /etc/smb.conf
Userkiri

Userkanan

Userbaru

Dataumum

rw

Rw

rw

MP3

ro

Ro

ro

User Kiri

rw

User

rw

rw

Jangan lupa untuk menyimpan file smb.conf, kemudian jalankan ulang service
samba.
# service smb reload

# service smb restart

2. Testlah konfigurasi yang baru anda buat di server samba dengan


# testparm /etc/samba/smb.conf

3. Melihat share name samba. Bukalah di komputer rekan anda.


# smbclient -L fitri -U userkiri%password
4. Mengetes samba server di komputer client berbasis linux dengan smbclient.

Untuk mengakses shared-directory di samba server dari mesin Linux gunakan


perintah (tidak harus login sebagai root):
# smbclient //<hostname>/<sharename> -U username%password

Karena ada 4 sharename, yaitu : dataumum, user, userkiri dan mp3. Masukkan
masing-masing sharename dengan username : userkanan, userkiri, dan userbaru
5. Coba buka sharename dataumum dengan username userkanan :
# smbclient //<hostname>/dataumum -U userkanan%userkanan

Jika sukses anda akan melihat


smb: \>

Coba buat direktori baru dalam direktori data umum dengan


Smb: \> ls
Smb: \> mkdir dirbaru

Pertanyaan :
Dapatkah anda melihat isi direktori dataumum? File apa yang berada dalam
/dataumum
Berhasilkah anda membuat direktori ? Mengapa ? Bila gagal, tuliskan pesan yang
nampak!
Isilah tabel berikut untuk tiap sharename dan username :
Tabel samba dengan smbclient :
sharename/user
Dataumum
MP3
User Kiri
User

Userkiri

Userkanan

Userbaru

Isi dengan read, write atau keduanya. Read berarti tidak dapat menambah file,
membuat direktori atau hanya melihat saja, write berarti dapat menambah file,
menambah direktori.
Apa yang dapat anda simpulkan dari tabel diatasmengenai hak akses client.
Bandingkan dengan konfigurasi yang anda buat pada smb.conf untuk tiap sharename
dan user. Sesuaikah ?

6. Mengetes samba server di komputer client berbasis windows.


Protokol SMB buatan Microsoft pada dasarnya menggunakan password yang tidak
dienkrip (plaintext). Tetapi Windows NT/2000/XP atau versi yang lebih baru
menggunakan sistem password yang terenkripsi. Agar user pada SAMBA server
berbasis Linux dapat berinteraksi dengan mesin Windows, maka daftar user yang
sudah tersimpan pada file /etc/passwd dibuatkan password dalam versi yang
terenkripsi.

7. Langkah berikutnya editlah file /etc/samba/smb.conf. Carilah :


security = user
passdb backend = tdbsam

8. Tambahkan baris berikut ini dibawah baris diatas.


encrypt password = yes
smb passwd file = /etc/samba/smbpasswd

9. Restart service samba agar membaca file konfigurasi yang baru.


# service smb restart

10. Konfigurasi SAMBA client


Perintah berikut ini jalankan pada Windows client.

Untuk mengakses shared-directory di samba server dari MS Windows gunakan


program Network Neighborhood atau Windows Explorer (tanpa melakukan
perubahan setting/konfigurasi apapun).

Buka MyComputer -> Tools ->Map Network Drives. Masukkan drive mana
saja (asalkan bukan drive hard disk yang ada). Pada baris folder, masukkan
baris bawah. Untuk sharename : dataumum,mp3,user dan userkiri.
\\<no_ip_samba_server>\<sharename>.

Bila kemudian ada window connect to localhost.localdomain, masukkan


username dan password yg tadi dibuat di samba server, yaitu userkiri,
userkanan, userbaru.

Perhatikan apakah anda sukses masuk ke sharename yang dituju bila iya,
bagaimana dg hak aksesnya ?

Isi tabel berikut seperti tabel sebelumnya:


Userkiri

Userkanan

Userbaru

Dataumum
MP3
User Kiri
User

11. Akhir praktikum.


Perintah-perintah berikut ini ditujukan untuk mengembalikan konfigurasi seperti
semula. Jika anda benar-benar telah selesai melakukan praktikum, ketikkan
perintah-perintah berikut ini.

# rm r /mp3
# userdel r userkiri
# userdel r userkanan
# cp /etc/samba/smb.conf.asli /etc/samba/smb.conf
# cp /etc/hosts.asli /etc/hosts

REFERENSI
1. Samba File Server, https://help.ubuntu.com/lts/serverguide/samba-fileserver.html
2. Samba/ Samba Server Guide,
https://help.ubuntu.com/community/Samba/SambaServerGuide
3. The Samba Configuration File, https://www.samba.org/samba/docs/using_samba/ch06.html
4. Samba: An Introduction, https://www.samba.org/samba/docs/SambaIntro.html

Anda mungkin juga menyukai