(SAMBA Server)
Nama : Prayugo Ardi Wibowo, S.ST
Kegiatan : Laporan Modul D
Dasar Teori
Smb adalah sebuah protokol komunikasi data yang juga digunakan oleh Microsoft dan
OS/2 untuk menampilkan fungsi jaringan client-server yang menyediakan sharing file
dan printer serta tugas-tugas lainnya yang berhubungan
Sebenarnya Samba disusun atas dua daemon, yatu smbd dan nmbd. Smbd adalah
daemon yang secara nyata menangani servis sharing file sistem dan printer untuk klien.
Pada saat sebuah klien melakukan autentikasi, smbd akan membuatkan duplikat dirinya,
bagian asli akan kembali ke port 139 untuk mendengarkan permintaan baru dan bagian
duplikat menangani koneksi terhadap klien. Dulikat ini juga mengubah ID user
efektifnya dari root ke user yang terautentikasi. Misalnya , kalau user “adminsmk”
melakukan autentikasi dengan smbd, duplikat baru akan berjalan dengan permisi
“adminsmk”, dan bukannya permisi “root”). Duplikat ini akan berada di memory
selama masih terkoneksi dengan klien. Daemon nmbd bertanggung-jawab untuk
menangani permintaan server name NetBIOS. Ia akan mendengarkan port 137, tidak
seperti smbd, nmbd tidak membuat contoh dirinya untuk menangani setiap pertanyaan.
Selain 2 daemon utama di atas, aplikasi samba juga mempunyai beberapa program
pendukung yaitu :
Smbclient, aplikasi di klien dengan tampilan mirip ftp untuk mengakses SMB
resource share (mengakses share files)
Smbtar, Program yang memback up data yang dishare. Mirip tar di Linux.
Nmblookup, Program yang membantu mencari nama (names lookup) dengan
memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP. Nmblookup dapat digunakan untuk
meresolve dari nama komputer ke nomor IP dan sebaliknya.
Smbpasswd, Program yang memungkinkan administrator mengatur password
yang terenkripsi yang dipergunakan oleh Samba Server.
Smbstatus, Program yang memonitor status terakhir dari share resources yang
diberikan oleh Server Samba.
Testparm, Program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter)
terhadap file konfigurasi Samba (smb.conf)
Swat, Samba Web Administration Tool, program bantu yang memberikan
interface model web untuk mengadministrasi Samba. SWAT mempermudah edit
smb.conf (file konfigurasi Samba) mengatur resource share, melihat status
Samba terakhir,dengan dukungan file help yang sangat bermanfaat.
auto eth1
iface eth1 inet static
address 192.168.0.1
netmask 255.255.255.0
static
1. Cari paket “samba” yang akan diinstall dengan perintah “apt-cache search
samba | grep samba”, pada gambar yang digaris bawah warna biru yang akan
digunakan.
2. Install paket samba dari debian linux menggunakan perintah “apt-get install
samba”
3. Cek instalasi samba sudah terinstall dengan benar apa belum dengan perintah
“dpkg –l | grep samba”
5. Tambahkan file dibawah ini pada file “smb.conf” pada bagian bawah sendiri.
7. Selanjutnya adalah mengatur hak akses terhadap folder yang dishare tersebut
dengan perintah
8. Selanjutnya menambahkan user dan password untuk akses folder sharing dari
samba
root@prayugo:~# smbpasswd -a usersmk
New SMB password:
Retype new SMB password:
Failed to add entry for user usersmk.
11. Tambah file dalam direktori dalam samba yang sudah ada “prayugo” dengan
perintah sebagai berikut.
12. Kemudian coba akses folder yang dishare tadi dari client windows seperti
gambar berikut. Dalam folder tersebut sudah dibuatkan file “samba.txt” dari
linux debian. Pertama masukan IP server debian / gateway client / yang
terhubung dengan debian linux pada kolom run dan tekan ok
Muncul gambar seperti dibawah lalu klik 2 kali pada folder “prayugo.com”
Jika benar akan masuk ke folder “prayugo.com” dan akan bertemu dengan file
“samba.txt” yang sudah dibuat di linux debian tadi.