Anda di halaman 1dari 20

TUGAS 3.

4 LKPD
DIKA GUSTRIAWAN
LKPD 1

Nama Siswa :
Kelas :
Kompetensi :
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami konsep file server.

2. Mampu menentukan cara konfigurasi file server.

3. Mampu melakukan konfigurasi file server.

4. Mampu menguji hasil konfigurasi file server.

5. Mampu membuat laporan konfigurasi file server.

Keselamatan Kerja :

1. Peserta didik wajib menggunakan baju praktik.

2. Menggunakan alat dan bahan sesuai fungsinya.

3. Bacalah petunjuk penggunaan alat dan bahan dengan baik dan benar.

4. Bila mendapatkan masalah atau kesulitan tanyakan kepada instruktur.

5. Tidak bercanda atau makan dan minum pada saat praktikum.

6. Rapikan dan kembalikan alat dan bahan sesuai tempatnya.

Alat Dan Bahan :

1. PC / Laptop
2. DVD Debian 7

3. Modul Pembelajaran

Langkah Kerja :

1. Persiapkan alat dan bahan.

Konfigurasi Samba Server


Dalam membuat konfigurasi Samba server ini sangat bergantung pada kebutuhan
dan arsitektur dari jaringan komputer kita. Misalkan Samba server ini bisa
dikonfigurasikan hanya terkoneksi satu klien atau bahkan terkoneksi dengan 1000
klien. File dokumentasi konfigurasi lengkap Samba server ini dapat didownload di
internet dengan alamat: http://www.openna.com/books/floppy.tgz. Untuk
menjalankan Samba server, dibutuhkan file-file berikut ini dan harus dibuat atau
dikopi pada direktori-direktori yang cocok pada server kita.

Konfigurasi file “smb.conf”


File konfigurasi utama untuk Samba server ini adalah
“/usr/local/samba/lib/smb.conf”, dimana kita dapat menentukan direktori yang
ingin kita akses dari komputer Windows, IP address mana yang diijinkan, dsb.
Pada file ini juga terdapat banyak sekali option (pilihan). Untuk informasi lebih
lanjut tentang berbagai setting dan parameter dapat dilihat di dokumentasi
Samba. Konfigurasi yang akan kita bahas di bawah adalah file konfigurasi minimal
Samba yang mendukung password terenkripsi. Kita harus terlebih dahulu
mengkopikan file konfigurasi default lalu mengeditnya sesuai dengan yang kita
inginkan :
1. # cd /usr/local/samba/examples
2. # cp smb.conf.default /usr/local/samba/lib
3. # cd /usr/local/samba/lib
4. # mv smb.conf.default smb.conf
5. # pico smb.conf
6. workgroup= SMKTI
7. Isilah dengan workgroup server kita, yang akan tampak saat diminta oleh klien.
Klien dan server harus mempunyai workgroup yang sama.
8. server string= Samba Server
9. Option ini akan menampilkan string yang akan ditampilkan pada user dalam
comment box print manager, atau pada koneksi IPC pada bagian “net view” pada
komputer Windows.
10. encrypted password= True
11. Jika option ini diset “True”, Samba akan menggunakan password terenkripsi
bukan menggunakan password berbentuk teks sederhana saat berhubungan
dengan klien. Password terenkripsi ini tidak akan bisa dideteksi dengan sniffer.
Untuk keamanan sebaiknya option ini diset “True”.
12. security= user
13. Bila option security ini diisi dengan “user”, klien harus masuk (log-on) dengan
username dan password yang benar, jika tidak, koneksi akan diputus (connection
refused). Hal ini berarti bahwa username dan password yang benar harus
terdapat pada file “/etc/password” sistem Linux dan file “/etc/smbpasswd” pada
Samba server, jika tidak koneksi dari klien akan gagal.
14. smb passwd file= /etc/smbpasswd
15. Option ini menentukan letak file “smbpasswd” terenkripsi. File “smbpasswd ini
merupakan kopi dari file “/etc/passwd” sistem Linux yang berisi username dan
password yang valid agar bisa terkoneksi dengan Samba server. Samba server
akan membaca file ini (smbpasswd) saat ada permintaan koneksi.
16. log file= /var/log/samba/log.%m
17. Option ini menyatakan letak file log yang dicatat Samba. Dengan ekstensi %m kita
dapat membuat file log yang terpisah untuk masing-masing user atau mesin yang
logon pada Samba server.
18. socket options= IPTOS_LOWDELAY TCP_NODELAY
19. Dengan option ini kita dapat menentukan paramater-parameter konfigurasi
Samba untuk meningkatkan performansi Samba. Secara default, koneksi untuk
jaringan lokal dibuat maksimal, dan meningkatkan performansi Samba server
dalam transfer file.
20. domain master= Yes
21. Option ini untuk mengeset Samba server daemon “nmbd” sebagai domain
master browser untuk group yang telah ditentukan. Option ini biasanya harus
diset “Yes” hanya dalam satu Samba server untuk keseluruhan Samba server
yang lain pada workgroup dan jaringan yang sama.
22. Local master= Yes
23. Dengan option di atas, Samba server daemon, nmbd, akan mencoba untuk
menjadi domain master browser pada workgroup yang telah ditentukan.
24. preferred master= Yes
25. Option “preferred master” akan menentukan dan mengontrol jika “nmbd” dibuat
sebagai master browser untuk workgroup yang bersangkutan.
26. os level= 65
27. Dengan mengatur nilai os level, nmbd dapat menjadi master browser lokal untuk
workgroup pada daerah broadcast lokal. Jika terdapat NT server pada jaringan
kita, dan kita ingin agar Samba server Linux menjadi browser lokal untuk
workgroup pada broadcast lokal maka option di atas harus diisi 65. Ingat option
ini hanya untuk satu Linux Samba server.
28. dns proxy= No
29. Bila diset “yes” , Samba server daemon “nmbd” ketika menjadi sebuah WINS
server dan nama Net BIOS belum teregistrasi, maka ia harus memperlakukan
nama Net BIOS kata demi kata sebagai nama DNS. Jika kita belum pernah
mengkonfigurasikan Samba sebagai WINS Server, kita tidak usah membuat
option ini “Yes”. Dengan memilih “Yes” juga akan dapat mengurangi performansi
Samba.
30. name resolve order= lmhosts host bcast
31. Option ini menyatakan nama servis yang dipakai untuk mengubah hostname ke
IP address. Pilihan di atas akan menyebabkan file “lmhosts” lokal Samba akan
dituju terlebih dahulu.
32. bind interfaces only= True
33. Jika option ini diset “True”, kita dapat membatasi interface-interface yang
melayani permintaan “smb”. Sebaiknya option ini diset demikian untuk
keamanan.
34. interfaces= eth0 192.168.1.1
35. Option di atas berguna untuk menentukan jenis interface yang digunakan Samba
server saat digunakan browsing dan registrasi nama, pada contoh di atas yakni
eth0 dengan IP address 192.168.1.1. Defaultnya, Samba akan mengecek semua
device pada kernel.
36. hosts deny= ALL
37. Kita dapat menentukan host-host yang tidak boleh mengakses Samba. Secara
default kita melarang akses dari seluruh host, dan mengijinkan akses untuk host-
host tertentu yang didefinisikan pada “hosts allow” di bawah ini.
38. hosts allow= 192.168.1.4 127.0.0.1
39. Host-host yang diijinkan untuk mengakses Samba server didefinisikan pada
bagian ini, pada contoh di atas kita mengijinkan host dengan IP 192.168.1.4 dan
localhost 127.0.0.1.
40. debug level= 1
41. Di sini kita dapat menentukan level log pada file “smb.conf”. Sebaiknya “debug
level” ini tidak lebih dari 2, karena server akan log file yang tidak perlu setelah
melakukan operasi sehingga akan menurunkan performansi.
42. create mask= 0644
43. Option “create mask” akan menset permisi-permisi yang penting yakni bila
terjadi mapping dari DOS ke permisi UNIX. Jika dibuat 0644, semua file yang
dibuat atau dikopi dari WINDOWS ke sistem UNIX akan mempunya permisi 0644
secara default (untuk lebih jelasnya dibahas pada bagian sistem opersai Linux).
44. directory mask= 0755
45. Mirip seperti di atas, hanya ini berlaku untuk semua direktori yang dikopi atau
dibuat dari Windows ke sistem UNIX akan mempunyai permisi default 0755.
46. level2 oplocks= True
47. Jika option ini dibuat “True”, akan meningkatkan keandalan file-file akses yang
tidak umum ditulis seperti file-file aplikasi .EXE.
48. read raw= no
49. Ini berguna untuk menentukan apakah Samba server akan mendukung
permintaan raw read SMB saat mentransfer data pada klien. Agar mapping
memory lebih efektif, sebaiknya option ini dibuat “no”.
50. write cache size= 262144
51. Option ini akan membuat Samba meningkatkan keandalan sistem jika terjadi
kemacetan disk subsystem. Nilai option ini dinyatakan dalam byte
(262144=256k).
52. comment= Temporary File Space
53. Option ini untuk menyatakan komentar yang akan terlihat saat ada permintaan
klien ke server.
54. path= /tmp
55. Kita dapat menentukan direktori mana user service ini diberikan akses.
56. read only= No
57. Maksud option di atas adalah kita dapat menentukan apakah user hanya dapat
membaca file atau tidak. Jika diisi “No” user tidak hanya dapat mebaca file saja.
58. valid user= admin
59. Option ini berisi daftar user yang diijinkan login. Pada contoh di atas user
“admin” diijinkan untuk akses.
60. invalid users= root bin daemon nobody named sys tty disk mem kmem users
61. Option “invalid users” berisi daftar yang tidak diijinkan login yang biasanya user
“paranoid”. Sebenarnya hal ini hanya untuk memastikan setting yang tidak benar
dan dapat membahayakan dari segi keamanan.

Konfigurasi file /etc/Imhosts


1. File “/etc/lmhosts” adalah file untuk memetakan nama Net BIOS Samba ke IP
address. Format file ini mirip “/etc/hosts”, tapi komponen dari hostname harus
sesuai dengan format penamaan Net BIOS. Pertama-tama kita harus membuat
file “/etc/lmhosts” ini.
2. # touch /etc/lmhosts
3.
4. Pada file ini, tambahkan host-host klien sbb:
5. # pico /etc/lmhosts
6. 127.0.0.1 Localhost
7. 192.168.1.1 smkti1
8. 192.168.1.2 smkti2
9. 192.168.1.3 smkti3
10. Teruskan pengisian file di atas untuk semua hosts yang ada dalam network kita.

Konfigurasi file /etc/pam.d/samba


1. File ini berguna untuk menjalankan autentikasi pam (untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada bagian security). Lakukan perintah berikut ini :
2. # touch /etc/pam.d/samba
3. # pico /etc/pam.d/samba
4. Tambahkan baris-baris berikut ini:
5. Auth required /lib/security/pam_pwdb.so nullok shadow
6. Account required /lib/security/pam_pwdb.so

Konfigurasi file /etc/logrotate.d/samba


1. File konfigurasi ini akan menampilkan file-file log tiap minggu secara otomatis.
2. # touch /etc/logrotate.d/samba
3. Tambahkan baris-baris berikut ini :
4. /var/log/samba/log.nmb {
5. notifempty
6. missingok
7. prostrotate
8. /usr/bin/killall –HUP nmbd
9. endrotate
}
10. /var/log/samba/log.smb {
11. notifempty
12. missingok
13. postrotate
14. /usr/bin/killall –HUP smbd
15. endotrate
16. }

Membuat Password Client Samba Terenkripsi


1. File “/etc/smbpasswd” adalah file password Samba yang terenkripsi. File ini berisi
username, UID, password terenkripsi masing-masing user yang dapat mengakses
Samba. Jika seorang user tidak terdaftar dalam file ini, maka ia tidak dapat
melakukan koneksi ke server. Untuk membuat account Samba, user-user samba
harus sudah ada dalam file “/etc/passwd” Linux. Jika kita ingin menambahkan
user yang dapat mengakses Samba, kita harus menambahkan nama user
tersebut pada file “/etc/passwd” sistem Linux kita sbb: (Misal kita ingin
menambahkan user
2. “smbclient”).
3. # adduser smbclient
4. # passwd smbclient
5. Changing password for user smbclient
6. New UNIX password:
7. Retype new UNIX password:
8. passwd:all authentication tokens updated successfully
9. Setelah kita manambahkan semua client Samba pada file “/etc/passwd”, Kita
dapat membuat file “/etc/smbpasswd” dari file “/etc/passwd” dari Linux server
(Ingat agar semua user yang akan mengakses samba sudah ada dalam file
“/etc/passwd”)
10. dengan perintah sbb:
11. # cat /etc/passwd | mksmbpasswd.sh > /etc/smbpasswd
12. Kemudian kita harus membuat account user Samba pada file“/etc/smbpasswd”
13. sebelum kita dapat menggunakannya.
14. # smbpasswd –a smbclient
15. New SMB password:
16. Retype new SMB password:
17. Added user smbclient
18. Password changed for user smbclient.
19. Kemudian ubahlah setting permisi file “smbpasswd” ini agar hanya bisadibaca
dan
20. ditulisi oleh account “root” :
21. # chmod 600 /etc/smbpasswd
22. Untuk memeriksa kesalahan dalam penulisan file “smb.conf”, lakukan perintah
ini : # testparm
23. Untuk menjalankan dan menghentikan daemon Samba, nmbd dan smbd secara
otomatis kita dapat menjalankan script file “/etc/rc.d/init.d/smb”. Pastikan
bahwa file ini mempunyai permisi yang hanya bisa dibaca, ditulis, dan dieksekusi
oleh user “root”.
24. # chmod 700 /etc/rc.d/init.d/smb
25. Lalu buat simbolik link rc.d pada Samba dengan perintah :
26. # chkconfig –-add smb
27. Agar sript Samba secara otomatis menjalankan daemon nmbd dan smbd saat
system dihidupkan (atau direboot) lakukan perintah berikut ini :
28. # chkconfig -–level 345 smb on

Menjalankan Samba
1. Sebelum menjalankan Samba kita harus membuat direktori seperti yang sudah
didefinisikan pada file Makefile. Hal ini karena direktori ini tidk secara otomatis
dibuat saat mengeksekusi perintah make install.
2. # mkdir /usr/local/samba/var
3. Samba dapat dijalankan dengan dua macam cara. Pertama dijalankan sebagai
daemon dan kedua menjalankannya dari inetd. Samba yang dijalankan sebagai
daemon akan sedikit lebih cepat dalam melayani permintaan client jika
dibandingkan dengan Samba yang dijalankan dari inetd. Biasanya berbagai
distribusi Linux sudah mempunyai script untuk menstart dan menstop servis
Samba. Untuk menjalankan Samba kita harus menjalankan daemon smbd dan
nmbd. Lakukan perintah berikut ini :
4. # /usr/local/samba/bin/smbd –D
5. # /usr/local/samba/bin/nmbd –D
6. Agar Samba selalu dijalankan setiap kali Linux melakukan booting, kita dapat
menambahkan baris-baris di atas pada file /etc/rc.d/rc.local :
7. # nano /etc/rc.d/rc.local
8. /usr/local/samba/bin/smbd –D
9. /usr/local/samba/bin/nmbd -D
10. Apabila dalam sistem kita tidak mempunyai script untuk menjalankan Samba
secara otomatis, maka kita harus menuliskannya secara manual. Misalkan dengan
cara membuat file “/usr/local/bin/startsmb/” untuk menjalankan dan
menghentikan secara otomatis daemon Samba server.
11. # nano /usr/local/samba/bin/startsmb
12. Tambahkan baris-baris berikut ini :
13. #!/bin/sh
14. /usr/local/samba/bin/smbd –D
15. /usr/local/samba/bin/nmbd -D
16. Untuk menjalankan Samba kita tinggal mengeksekusi file startsmb tersebut.
17. # /usr/local/samba/bin/startsmb
18. Untuk mematikan Samba, kill proses smbd dengan cara sbb :
19. # ps ax|grep smbd
20. Dengan perintah di atas akan tampak proses smbd beserta nomor PID-nya.
21. # kill -9 [nomor PID smbd]
LEMBAR PENILAIAN

1. Penilaian Spiritual
Memberi pada Mengucap
Berdo’a
Saat Awal Syukur ketika
Sebelum dan Total
Pembelajaran dan Berhasil Predikat
No Nama Siswa Sesudah Skor
Akhir Mengerjakan
Belajar
Pembelajaran Tugas
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Adnan
Muchamad
2 Shanty Silvia
3 Tizar
Muharam
4 Deliana Latifa
5 Virga Hangga
6 Windy Regina
7 Dirga Astya
Wibiksana
8 Deristi Risma
9 Mohammad
Ardhan
1 Shanty Putri
0

Keterangan:
4 : selalu, apabila selalu melakukan pernyataan
3 : sering, apabila sering melakukan pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
2 : kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering melakukan
1 : tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
2. Penilaian Sosial
N Nama Siswa Perubahan Tingkah Laku
Disiplin Kerjasama Sportivitas
o
BT M M S BT M M S BT M M S
T B M T B M T B M
1 Adnan
Muchamad
2 Shanty Silvia
3 Tizar
Muharam
4 Deliana Latifa
5 Virga Hangga
6 Windy Regina
7 Dirga Astya
Wibiksana
8 Deristi Risma
9 Mohammad
Ardhan
10 Shanty Putri

Keterangan:
1. BT : Belum Terlihat
2. MT : Mulai Terlihat
3. MB : Mulai Berkembang
4. SM : Sudah Membudaya

3. Penilaian Pengetahuan
a. Latihan soal konfigurasi file server.
Jumlah soal ada 4

Setiap soal yang benar bernilai 25, Skor maksimal 100

Junlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal
b. Latihan memahami prosedur atau tahapan-tahapan membangun file server seperti
pada langkah-langkah yang berisi gambar yang telah tersedia didalam soal.
Jumlah soal ada 4

Setiap soal yang benar bernilai 25,Skor maksimal 100

Junlah skor yang diperoleh


Nilai = x 100
Jumlah skor maksimal

4. Penilaian Keterampilan
a. Keterampilan siswa dalam menentukan cara konfigurasi file server, melakukan
konfigurasi server, menguji hasil server dan membuat laporan konfigurasi file server,
dinilai menggunakan rubrik.
KD 3.5 KD 4.5 Disiplin
No Nama Siswa
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Adnan Muchamad
2 Shanty Silvia
3 Tizar Muharam
4 Deliana Latifa
5 Virga Hangga
6 Windy Regina
7 Dirga Astya Wibiksana
8 Deristi Risma
9 Mohammad Ardhan
10 Shanty Putri

Kriteria penilaian:
Aspek Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2)
Pendampingan
(1)
Mengevaluasi Mampu Menjelaskan Menjelaskan Belum mampu
Mail Server menjelaskan konsep file konsep file menjelaskan
(KD 3.9)
konsep file server dengan server dengan konsep file
server dengan cukup tepat. kurang tepat. server.
tepat.
Mengkonfiguras Mampu Menentukan Mampu Belum mampu
i Mail Server menentukan cara konfigurasi menentukan menentukan
(KD 4.9)
cara konfigurasi file server, cara konfigurasi cara konfigurasi
file server, melakukan file server, file server,
melakukan konfigurasi melakukan melakukan
konfigurasi server, menguji konfigurasi konfigurasi
server, menguji hasil server dan server, menguji server, menguji
hasil server dan membuat hasil server dan hasil server dan
membuat laporan membuat membuat
laporan konfigurasi file laporan laporan
konfigurasi file server dengan konfigurasi file konfigurasi file
server dengan cukup benar. server dengan server.
benar. kurang benar.
Disiplin Menunjukkan Menunjukkan Perlu motivasi Belum dapat
untuk dapat
sikap disiplin sikap disiplin menunjukkan
disiplin elama
selama selama sikap disiplin
mengkonfiguras
mengkonfiguras mengkonfiguras selama
i file server
i file server i file server mengkonfiguras
namun belum
secara namun belum i file server
konsisten.
konsisten. konsisten. meski telah
dimotivasi.

b. Keterampilan mengkonfigurasi file server, dinilai menggunakan daftar periksa


Lembar penilaian:

No Nama Menentukan Melakukan Menguji hasil Membuat


cara konfigurasi konfigurasi konfigurasi file laporan
file server file server server konfigurasi
file server
1 Adnan
Muchamad
2 Shanty Silvia
3 Tizar Muharam
4 Deliana Latifa
5 Virga Hangga
6 Windy Regina
7 Dirga Astya
Wibiksana
8 Deristi Risma
9 Mohammad
Ardhan
10 Shanty Putri

Keterangan penskoran:
Skor diisi dengan nilai 1-5
1. Tidak pernah menunjukkan kriteria yang diharapkan.
2. Menunjukkan sikap sesuai kriteria sebesar 50%
3. Menunjukkan sikap sesuai kriteria lebih dari 50% namun kurang dari 75%.
4. Menunjukkan kriteria lebih dari 75% namun kurang dari 100%.
5. Menunjukkan sikap sesuai kriteria yang diharapkan.

c. Tulisan Laporan Hasil Wawancara peserta didik dinilai menggunakan rubrik


Tanda
Kosa
Huruf baca Kalima Sikap
N Informas Sistematik kata
Nama Kapita titik t mandir
o i a laporan bak
l dan efektif i
u
koma
1 c
2 Shanty
Silvia
3 Tizar
Muharam
4 Deliana
Latifa
5 Virga
Hangga
6 Windy
Regina
7 Dirga Astya
Wibiksana
8 Deristi
Risma
9 Mohamma
d Ardhan
10 Shanty
Putri

Kriterian penilaian dan skor

Perlu
Sangat Baik Baik Cukup
Aspek Pendampingan
(4) (3) (2)
(1)
Informasi Informasi Informasi cukup Informasi kurang Informasi tidak
lengkap sesuai lengkap sesuai lengkap, namun lengkap
dengan hasil dengan hasil sesuai dengan
wawancara wawancara hasil wawancara
Sistematika Lengkap dan Cukup lengkap Kurang lengkap Tidak lengkap
Laporan berurutan sesuai dan berurutan dan berurutan dan tidak
dengan kriteria sesuai dengan sesuai dengan berurutan, tidak
pada teks kriteria pada kriteria pada sesuai dengan
laporan teks laporan teks laporan kriteria pada
teks laporan
Huruf Kapital Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
huruf kapital huruf kapital huruf kapital huruf kapital
dengan tepat cukup tepat kurang tepat tidak tepat
Tanda baca titik Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
dan koma titik dan koma titik dan koma titik dan koma titik dan koma
dengan tepat cukup tepat kurang tepat tidak tepat
Kosa Kata Baku Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kosa kata baku kosa kata baku kosa kata baku menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kosa kata baku
pertanyaan besar kecil pertanyaan dalam
pertanyaan pertanyaan
Kalimat efektif Menggunakan Menggunakan Menggunakan Belum mampu
kalimat efektif kalimat efektif kalimat efektif menggunakan
dalam semua dalam sebagian dalam sebagian kalimat efektif
pertanyaan. besar kecil pertanyaan dalam semua
pertanyaan pertanyaan
Sikap mandiri Tugas Sebagian besar Tugas Belum dapat
diselesaikan tugas diselesaikan menyelesaikan
dengan mandiri diselesaikan dengan motivasi tugas meski
dengan mandiri dan bimbingan telah diberikan
guru motivasi dan
bimbingan

Anda mungkin juga menyukai