Anda di halaman 1dari 223

BAB II

Bronkopneumonia
A.

Masalah Yang lazim muncul pada klien

1.

Bersihan Jalan Nafas tidak Efektif

2.

Pola Nafas tidak efektif

3.

Gangguan Pertukaran gas

4.

Kurang Pengetahuan

5.

Disfungsi respon penyapihan ventilator

6.

Resiko Aspirasi

7.

PK : Syok Septik

8.

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

9.

Hipertermia

B.

Discharge Planning

1. Evaluasi kesiapan untuk pulang. Factor yang dikaji adalah sebagai berikut :
a. Status pernafasan yang stabil
b. Masukan nutrisi dan pertumubuhan yang adekuat
c. Kebutuhan obat yang stabil
d. Rencana pengobatan medis yang realistik untuk di rumah
1) orang tua dan pemberi asuhan lain dapat memberi perawatan yang
diperlukan
2) sarana di rumah dan monitor yang diperlukan disediakan
3) orang tua memiliki dukungan social dan finansial yang dibutuhkan
4) keperluan perawatan di rumah dan istirahat disediakan
2. Beri instruksi pemulangan kepada orang tua seperti berikut :
a. penjelasan tentang penyakit
b. bagaimana memantau tanda tanda distress pernafasan dan masalah medis
lainnya
c. kebutuhan makan perorangan
d. kebutuhan bayi sehat
e. kapan harus memanggil dokter
f.

bagaimana melakukan resusitau jantung paru

g. penggunaan peralatan dirumah dan pemantauan

h. bagaimana memberi dan memantau efek pengobatan


i.

pencegahan infeksi

j.

pentingnya daerah bebas rokok

k. aktivitas perkembangan yang tepat


l.

pengenalan isyarat stress dan interaksi pada bayi

m. sumber di komunitas dan sarana pendukung yang ada.


3. Lakukan program tindak lanjut untuk memantau kebutuhan pernafasan, nutrisi,
perkembangan, dan kebutuhan khsus lainnya yang sifatnya terus menerus.

a. Bantu orang tua membuat janji kunjungan pemeriksan tindak lanjut yang
pertama, beri catatan tertulis tentang kapan janji itu harus dilaksanakan

b. Buat rujukan untuk kunjungan keperawatan di rumah sesuai yang


dibutuhkan bayi dan keluarga

N
o

Diagnosa
Keperawatan

1 Bersihan Jalan Nafas tidak


Efektif

Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif
atau tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi
dan irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi
bronkus, adanya
eksudat di alveolus,
adanya benda asing di
jalan nafas.

Tujuan dan criteria


Hasil
NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas

Intervensi
NIC :
Airway suction

Airway Management

Pastikan kebutuhan oral /


tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas
sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan tindakan
Anjurkan
pasien
untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana
cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.
Buka jalan nafas, guanakan
teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila
perlu

2 Pola Nafas tidak efektif


Definisi : Pertukaran udara
inspirasi dan/atau ekspirasi
tidak adekuat
Batasan karakteristik :
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran
udara per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan
penyimpangan dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi
berlangsung sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan ratarata/minimal

B
ayi : < 25 atau > 60

U
sia 1-4 : < 20 atau >
30

U
sia 5-14 : < 14 atau >
25

U
sia > 14 : < 11 atau >
24
- Kedalaman pernafasan

D
ewasa volume
tidalnya 500 ml saat
istirahat

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Vital sign Status

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik, irama nafas,
frekuensi pernafasan
dalam rentang normal,
tidak ada suara nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
pernafasan)

Berikan pelembab udara


Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

NIC :
Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila
perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Terapi Oksigen
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda
tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

B
ayi volume tidalnya
6-8 ml/Kg
Timing rasio
Penurunan kapasitas vital

Vital sign Monitoring

Faktor yang berhubungan :


- Hiperventilasi
- Deformitas tulang
- Kelainan bentuk
dinding dada
- Penurunan
energi/kelelahan
- Perusakan/pelemah
an muskulo-skeletal
- Obesitas
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi
sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada
jaringan syaraf
tulang belakang
- Imaturitas
Neurologis

3 Gangguan Pertukaran
gas

Definisi : Kelebihan atau


kekurangan dalam
oksigenasi dan atau
pengeluaran karbondioksida
di dalam membran kapiler
alveoli
Batasan karakteristik :
Gangguan penglihatan
Penurunan CO2
Takikardi
Hiperkapnia
Keletihan
somnolen
Iritabilitas
Hypoxia
kebingungan

NOC :
Respiratory Status :
Gas exchange
Respiratory Status :
ventilation
Vital Sign Status

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang
adekuat
Memelihara
kebersihan paru paru
dan bebas dari tanda
tanda
distress
pernafasan
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NIC :
Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu

Dyspnoe
nasal faring
AGD Normal
sianosis
warna kulit abnormal
(pucat, kehitaman)
Hipoksemia
hiperkarbia
sakit kepala ketika
bangun
frekuensi dan kedalaman
nafas abnormal

sianosis
dan
dyspneu (mampu
mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Tanda tanda vital
dalam
rentang
normal

Respiratory Monitoring

Faktor faktor yang


berhubungan :
ketidakseimbangan
perfusi ventilasi
perubahan membran
kapiler-alveolar

NOC :
Kowlwdge : disease
Definisi :
process
Tidak adanya atau kurangnya
Kowledge : health
informasi kognitif
Behavior
sehubungan dengan topic
Kriteria Hasil :
spesifik.

4 Kurang Pengetahuan

Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.

Pasien dan keluarga


menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
Pasien dan keluarga

Barikan pelembab udara


Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2
Monitor
rata

rata,
kedalaman, irama dan usaha
respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan,
penggunaan
otot tambahan, retraksi otot
supraclavicular
dan
intercostal
Monitor suara nafas, seperti
dengkur
Monitor pola nafas :
bradipena,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi,
cheyne stokes, biot
Catat lokasi trakea
Monitor
kelelahan
otot
diagfragma
(gerakan
paradoksis)
Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak
adanya ventilasi dan suara
tambahan
Tentukan kebutuhan suction
dengan
mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan
napas utama
auskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya

NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal
ini berhubungan dengan
anatomi dan fisiologi, dengan
cara yang tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang

Faktor yang berhubungan :


keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap
informasi yang salah,
kurangnya keinginan untuk
mencari informasi, tidak
mengetahui sumber-sumber
informasi.

5 Disfungsi respon

penyapihan ventilator
Definisi : ketidakmampuan
untuk mengatur pada
tekanan terendah dukungan
ventilasi mekanik saat
menjelang dan
memperpanjang proses
penyapihan.

Batasan karakteristik:
1. Berat

mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

NOC :
Respiratory Status :
Gas Exchage
Respiratory Status :
Ventilatory
Vital Sign

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu

tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada
pasien
tentang
kondisi,
dengan cara yang tepat
7. Hindari harapan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang
tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup
yang
mungkin
diperlukan untuk mencegah
komplikasi di masa yang akan
datang dan atau proses
pengontrolan penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan,
dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan
pasien
mengenai tanda dan gejala
untuk melaporkan pada
pemberi
perawatan
kesehatan, dengan cara yang
tepat

NIC :
Mechanical Ventilation
Monitor adanya kelelahan
dari otot pernafasan
Monitor adanya kegagalan
respirasi
Lakukanpengaturan monitor
ventilasi secara rutin
Monitro adanya penurunan
dan peningkatan tekanan
inspirasi
Monitor hasil pembacaan
ventilator dan suara nafas

a.penurunan gas darah


arteri dari batas normal.
b. Peningkatan frekuensi
pernafasan secara
significant dari batas
normal
c. Peningkatan tekanan
darah dari batas normal
(20 mmHg).
d. Peningkatan denyut
jantung dari batas
normal (20x/menit)
e. Pernafasan abdomen
paradoks
f. Adanya bunyi nafas,
terdengar sekresi jalan
nafas.
g. Sianosis
h. Penurunan tingkat
kesadaran
i. Nafas dangkal.
2. Sedang
a. TD sedikit meningkat
<20mmHg
b. Peningkatan frekuensi
pernafasan<5 x/menit
c. Denyut nadi sedikit
meningkat < 20x/menit
d. Pucat, sianosis
e. Kecemasan,
diaporesis, mata
melebar
3. Ringan
a. hangat
b. kegelisahan, kelelahan
c. tidak nyaman untuk
bernafas

mengeluarkan
sputum,
mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Tanda tanda vital
dalam rentang normal

Gunakan tehnik aseptic


Hentikan selang NGT sampai
suction dan 30-60 menit
sebelum fisioterapi dada
Tingkatkan intake dan cairan
adekuat

Mechanicai ventilation
weaning
Monitro kapasitas vital,
kekuatan inspirasi

Pastikan pasien bebas dari

tanda tanda infeksi sebelum


dilepas
Monitor status cairan dan
elektrolit yang adekuat
Suktion jalan nafas
Konsulkan ke fisioterapi dada
Gunakan tehnik relaksasi

Airway management

Faktor faktor yang


berhubungan:
Psikologi
a. pasien merasa tidak
efektif untukpenyapihan
b. tidak berdaya
c. cemas, putus asa, takut
d. defisit pengetahuan
e. penurunan motivasi
f. penurunan harga diri
Situasional
a. episode masalah tidak
terkontrol
b. riwayat usaha penyapihan
tidak berhasil
c. lingkungan yang ,kurang

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bial
perlu
Berikan
pelembab
udara(kassa Nacl lembab)

Atur intake untuk cairan


mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan
status O2

baikriwayat tergantung
ventilator >4 hari-1
minggu
d. ketidakcocokan selang
untuk mengurangi
bantuan ventilator
e. ketidakadekuatan
dukungan sosial
Fisiologi
a. nutrisi yang tidak
adekuat
b. gangguan pola tidur
c. ketidaknyamanan atau
nyeri tidak terkontrol
d. bersihan jalan nafas
tidak efektif

NOC :
NIC:
Respiratory Status : Aspiration precaution
Definisi : Resiko masuknya
Monitor
tingkat
Ventilation
sekret sekret
kesadaran,
reflek
batuk
Aspiration control
gastrointestinal ,
dan
kemampuan
menelan
Swallowing Status
oropharingeal, benda-benda
Monitor status paru
Kriteria Hasil :
padat, atau cairan kedalam
Pelihara jalan nafas
Klien dapat bernafas
tracheobronkhial
Lakukan suction jika
dengan mudah,
diperlukan
Faktor-faktor Resiko :
tidak irama,
Cek nasogastrik sebelum
- peningkatan
frekuensi
makan
tekanan dalam
pernafasan normal
Hindari makan kalau
lambung
Pasien mampu
residu masih banyak
- selang makanan
menelan,

Potong makanan kecil


- situasi yang
mengunyah
tanpa
kecil
menghambat
Haluskan
obat
terjadi aspirasi, dan
- elevasi tubuh bagian
sebelumpemberian
mampumelakukan
atas
Naikkan kepala 30-45
oral hygiene
- penurunan tingkat
derajat setelah makan
kesadaran
Jalan nafas paten,
- adanya
mudah bernafas,
tracheostomy atau
tidak merasa
selang endotracheal
tercekik dan tidak
- keperluan
ada suara nafas
pengobatan
abnormal
- adanya kawat pada

6 Resiko Aspirasi

rahang
peningkatan residu
lambung
menurunnya fungsi
sfingter esofagus
gangguan menelan
NGT
Operasi/trauma
wajah, mulut, leher
Batuk dan gag reflek

Penurunan motilitas
gastrointestinal
Lambatnya
pengosongan
lambung

7 PK : Syok Septik

8 Hipertermia
Definisi : suhu tubuh naik
diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat

Tujuan : setelah
dilakukan tindakan
keperawatan diharapkan
dapat meminimalkan
terjadinya syok septik

a. Pantau adanya tanda dan


gejala syok septic

b. Kolaborasi pemberian
antimikrobal, suplemen
intravena, pemeriksaan
laboratorium
kultur/sputum/pewarnaan
gram, hitung darah lengkap,
tes serologis, laju
sedimentasi, elektrolit

NOC : Thermoregulation NIC :


Kriteria Hasil :
Fever treatment
Monitor suhu sesering
Suhu tubuh dalam
mungkin
rentang normal
Monitor IWL
Nadi dan RR dalam
Monitor warna dan suhu
rentang normal
kulit
Tidak ada
Monitor tekanan darah,
perubahan warna
nadi dan RR
kulit dan tidak ada
Monitor penurunan tingkat
pusing, merasa
kesadaran
nyaman
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi
penyebab
demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah
terjadinya
menggigil

Faktor faktor yang


berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang
berlebih
- pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/pe
nurunan
kemampuan untuk
berkeringat
- terpapar
dilingkungan panas
- dehidrasi
- pakaian yang tidak
tepat

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan
monitoring
suhu secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR

10

Monitor warna dan suhu


kulit
Monitor
tanda-tanda
hipertermi dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
Selimuti pasien untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan
tentang
pentingnya
pengaturan
suhu dan kemungkinan
efek negatif dari kedinginan
Beritahukan
tentang
indikasi terjadinya keletihan
dan
penanganan
emergency yang diperlukan
Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi dan penanganan
yang diperlukan
Berikan anti piretik jika
perlu

Vital sign Monitoring

11

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing


triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,

9 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa
dan konjungtiva pucat
Kelemahan otot
yang digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau
fakta adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan
ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk
makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap

peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
dari perubahan vital
sign

NOC :
NIC :
Nutritional Status :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
food and Fluid
Kolaborasi dengan ahli gizi
Intake
untuk menentukan jumlah
Kriteria Hasil :
kalori dan nutrisi yang
Adanya peningkatan
dibutuhkan pasien.
berat badan sesuai
Anjurkan
pasien
untuk
dengan tujuan
meningkatkan intake Fe
Berat badan ideal
Anjurkan
pasien
untuk
sesuai dengan tinggi
meningkatkan protein dan
badan
vitamin C
Mampu
Berikan substansi gula
mengidentifikasi
Yakinkan diet yang dimakan
kebutuhan nutrisi
mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Tidak ada tanda

Berikan
makanan
yang
tanda malnutrisi
terpilih
(
sudah
Tidak terjadi
dikonsultasikan dengan ahli
penurunan berat
gizi)
badan yang berarti

Ajarkan pasien bagaimana


membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring

12

BB pasien dalam batas


normal
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan

makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau
steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan
pemasukan atau mencerna
makanan atau mengabsorpsi
zat-zat gizi berhubungan
dengan faktor biologis,
psikologis atau ekonomi.

13

Jadwalkan pengobatan dan


tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan,
dan kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

BAB II
Dengue Syok Syndrome
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Defisit Volume Cairan
2. Kelebihan Volume Cairan
3. Nyeri
4. Hipertermia
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
6. Resiko infeksi
7. Kurang pengetahuan
B.

Discharge Planning
1. Jelaskan terapi yang diberikan : Dosis, efek samping

2. Menjelaskan gejala gejala kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan
untukmengatasi gejala

3. Tekankan untuk melakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan

N
o

Diagnosa Keperawatan
Defisit Volume Cairan

Definisi : Penurunan cairan


intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor
kulit/lidah
- Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan
volume/tekanan nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC:
NIC :
Fluid management
Fluid balance
Timbang popok/pembalut jika
Hydration
diperlukan
Nutritional Status :
Food and Fluid Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Intake
Monitor
status
hidrasi
Kriteria Hasil :
(
kelembaban
membran
Mempertahankan
mukosa, nadi adekuat, tekanan
urine output sesuai
darah ortostatik ), jika
dengan usia dan BB,
diperlukan
BJ urine normal, HT Monitor hasil lAb yang sesuai
normal
dengan retensi cairan (BUN ,
Tekanan darah, nadi,
Hmt , osmolalitas urin )
suhu tubuh dalam Monitor vital sign
batas normal
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
Tidak ada tanda
harian
tanda
dehidrasi,

Kolaborasi pemberian cairan


Elastisitas
turgor
IV
kulit baik, membran
mukosa
lembab, Monitor status nutrisi
tidak ada rasa haus Berikan cairan
Berikan
diuretik
sesuai
yang berlebihan

Kelebihan Volume
Cairan
Definisi : Retensi cairan
isotomik meningkat
Batasan karakteristik :
- Berat badan
meningkat pada
waktu yang singkat
- Asupan berlebihan

NOC :
Electrolit and acid
base balance
Fluid balance
Hydration
Kriteria Hasil:
Terbebas dari edema,

interuksi
Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
Dorong masukan oral
Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

NIC :
Fluid management

Timbang popok/pembalut jika


diperlukan
Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai

dibanding output
Tekanan darah
berubah, tekanan
arteri pulmonalis
berubah,
peningkatan CVP
Distensi vena
jugularis
Perubahan pada pola
nafas,
dyspnoe/sesak
nafas, orthopnoe,
suara nafas
abnormal (Rales atau
crakles),
kongestikemacetan
paru, pleural effusion
Hb dan hematokrit
menurun, perubahan
elektrolit, khususnya
perubahan berat
jenis
Suara jantung SIII
Reflek hepatojugular
positif
Oliguria, azotemia
Perubahan status
mental, kegelisahan,
kecemasan

Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Mekanisme
pengaturan melemah
- Asupan cairan
berlebihan
- Asupan natrium
berlebihan

efusi, anaskara
Bunyi nafas bersih,
tidak ada
dyspneu/ortopneu
Terbebas dari distensi
vena jugularis, reflek
hepatojugular (+)

Memeliha
ra tekanan vena
sentral,
tekanan
kapiler paru, output
jantung dan vital sign
dalam batas normal

Terbebas
dari
kelelahan,
kecemasan
atau
kebingungan

Menjelask
anindikator kelebihan
cairan

dengan retensi cairan (BUN ,


Hmt , osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
Monitor vital sign
Monitor indikasi retensi /
kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
asites)
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
Monitor status nutrisi
Berikan
diuretik
sesuai
interuksi
Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburuk

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas
urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema

Nyeri
Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan
mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang
dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal
atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah,
perubahan nafas, nadi
dan dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot

Beri
obat
yang
dapat
meningkatkan output urin

NOC :
NIC :
Pain Level,
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri
Pain control,
secara komprehensif termasuk
Comfort level
lokasi, karakteristik, durasi,
Kriteria Hasil :
frekuensi, kualitas dan faktor
Mampu mengontrol
presipitasi
nyeri
(tahu Observasi reaksi nonverbal
penyebab
nyeri,
dari ketidaknyamanan
mampu
Gunakan teknik komunikasi
menggunakan
terapeutik untuk mengetahui
tehnik
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
nonfarmakologi
respon nyeri
untuk mengurangi
nyeri,
mencari Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
bantuan)

Evaluasi bersama pasien dan


Melaporkan bahwa
tim kesehatan lain tentang
nyeri
berkurang
ketidakefektifan kontrol nyeri
dengan
masa lampau
menggunakan
Bantu pasien dan keluarga
manajemen nyeri
untuk
mencari
dan
Mampu mengenali
menemukan dukungan
nyeri
(skala, Kontrol lingkungan yang dapat
intensitas,
mempengaruhi nyeri seperti
frekuensi
dan
suhu ruangan, pencahayaan
tanda nyeri)
dan kebisingan
Menyatakan rasa Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyaman
setelah Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
nyeri berkurang
farmakologi
dan
inter
personal)
Tanda vital dalam
Kaji tipe dan sumber nyeri
rentang normal

untuk menentukan intervensi


Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

(mungkin dalam rentang


dari lemah ke kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah,
merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia,
fisik, psikologis)

Hipertermia
Definisi : suhu tubuh naik
diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang
berlebih
- pengaruh

NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR
dalam rentang
normal
Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak ada
pusing

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek
samping)

NIC :
Fever treatment

Monitor suhu sesering mungkin


Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Kolaborasipemberian cairan
intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil

medikasi/anastesi
ketidakmampuan/pen
urunan kemampuan
untuk berkeringat
terpapar dilingkungan
panas
dehidrasi
pakaian yang tidak
tepat

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa
dan konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan
ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan
- Pembuluh darah kapiler

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentif
ikasi kebutuhan
nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Monitor sianosis perifer


Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NIC :
Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan

mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Resiko infeksi
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat
pertahanan sekunder
(penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Tidak adekuat

Monitor kulit kering dan


perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
proses penularan
pasien
penyakit,
factor Gunakan sabun antimikrobia
yang
untuk cuci tangan
mempengaruhi
Cuci tangan setiap sebelum
penularan
serta
dan
sesudah
tindakan
penatalaksanaanny
kperawtan
a,
Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukkan
sebagai alat pelindung
lingkungan
kemampuan untuk Pertahankan
aseptik selama pemasangan
mencegah
alat
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dalam
batas
dengan petunjuk umum
normal
Gunakan kateter intermiten
Menunjukkan
untuk menurunkan infeksi
perilaku
hidup
kandung kencing
sehat

Tingktkan intake nutrisi

pertahanan tubuh primer


(kulit tidak utuh, trauma
jaringan, penurunan kerja
silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Kurang pengetahuan
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan kognitif,

Berikan terapi antibiotik bila


perlu

NOC :
Kowlwdge :
disease process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi, prognosis
dan program

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang

interpretasi terhadap informasi


yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

pengobatan
Pasien dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya.

tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat

13. Rujuk pasien pada grup


atau agensi di komunitas
lokal, dengan cara yang
tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

BAB II
Glomerulonefritis
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Kelebihan volume cairan b/d perubahan mekanisme regulasi, peningkatan
permeabilitas dinding glomerolus
2. Intoleransi aktivitas b/d fatigue
3. Kerusakan intergritas kulit b/d edema dan menurunnya tingkat aktivitas
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d pembatasan cairan,
diit, dan hilangnya protein

5. Kecemasan berhubungan dengan kurang pengetahuan dan hospitalisasi


B. Discharge Planning
1. Bekali keluarga dengan pengetahuan tentang penyakit anak dan rencana
pengobatannya
2. instruksikan tentang pengobatan anak selama di rumah
3. Instruksikan orang tua dan anak tentang bagaimana memantau tekanan darah
dan berat badan, dan mendapatkan urinalisis untukebberapa bulan, pemeriksaan
tindak lanjut harus diatur
4. minta orang tuamenghubungi dokter jika terdapat perubahan kondisi anak seperti
adanya tanda tanda infeksi, edema, perubahan kebiasaan makan, nyeri abdomen,
sakit kepala, perubahan tampilan atau jumlah urin atau letargi

5. jelaskan batasan batasan diet pada orang tua

N Diagnosa Keperawatan
o
1 Kelebihan volume cairan

Tujuan Dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC :
NIC :
Electrolit and
Fluid management
b/d
perubahan
Timbang popok/pembalut jika
acid base
mekanisme
regulasi,
diperlukan
balance
Pertahankan catatan intake dan
peningkatan
Fluid balance
output yang akurat
Hydration
permeabilitas
dinding
Pasang urin kateter jika
Kriteria Hasil:
glomerolus.
diperlukan
Terbebas dari
Monitor hasil lAb yang sesuai
edema, efusi,
dengan retensi cairan (BUN ,
Definisi : Retensi cairan
anaskara
Hmt , osmolalitas urin )
isotomik meningkat
Bunyi nafas

Monitor status hemodinamik


Batasan karakteristik :
bersih,
tidak
ada
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
- Berat badan
dyspneu/ortopne
PCWP
meningkat pada
u
Monitor vital sign
waktu yang singkat
Terbebas dari
- Asupan berlebihan
Monitor indikasi retensi /
dibanding output
distensi vena
kelebihan cairan (cracles, CVP ,
- Tekanan darah
jugularis, reflek
edema, distensi vena leher,
berubah, tekanan
asites)
hepatojugular (+)
arteri pulmonalis
Kaji lokasi dan luas edema
Memelihara
berubah,
Monitor masukan makanan /
tekanan vena
peningkatan CVP
cairan dan hitung intake kalori
sentral, tekanan
- Distensi vena
harian
kapiler paru,
jugularis

Monitor status nutrisi


output jantung
- Perubahan pada
Kolaborasikan
pemberian
dan vital sign
pola nafas,
diuretik
sesuai
indikasi
dalam batas
dyspnoe/sesak
Batasi masukan cairan pada
nafas, orthopnoe,
normal
keadaan hiponatrermi dilusi
suara nafas
Terbebas dari
dengan serum Na < 130 mEq/l
abnormal (Rales
kelelahan,
Kolaborasi dokter jika tanda
atau crakles),
kecemasan atau
cairan
berlebih
muncul
kongestikemacetan
kebingungan
memburuk
paru, pleural effusion
Menjelaskanindi
- Hb dan hematokrit
kator kelebihan
menurun, perubahan
Fluid Monitoring
cairan
elektrolit, khususnya
Tentukan riwayat jumlah dan
-

perubahan berat
jenis
Suara jantung SIII
Reflek hepatojugular
positif
Oliguria, azotemia
Perubahan status
mental, kegelisahan,
kecemasan

Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Mekanisme
pengaturan
melemah

tipe intake cairan dan eliminaSi


Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas
urine
Monitor BP, HR, dan RR

Asupan cairan
berlebihan
Asupan natrium
berlebihan

NOC :
Energy
fatigue
conservation
Definisi : Ketidakcukupan
Self Care : ADLs
energu secara fisiologis
Kriteria
Hasil :
maupun psikologis untuk
Berpartisipasi
meneruskan atau
dalam aktivitas
menyelesaikan aktifitas yang
diminta atau aktifitas sehari
fisik tanpa
hari.
disertai
peningkatan
tekanan darah,
Batasan karakteristik :
nadi dan RR
a. melaporkan secara
Mampu
verbal adanya kelelahan
atau kelemahan.
melakukan
b. Respon abnormal dari
aktivitas sehari
tekanan darah atau nadi
hari (ADLs)
terhadap aktifitas
secara mandiri
Intoleransi aktivitas b/d

c. Perubahan EKG yang


menunjukkan aritmia
atau iskemia
d. Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat
beraktivitas.

Faktor factor yang


berhubungan :

Tirah Baring atau


imobilisasi
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen
dengan kebutuhan
Gaya hidup yang

Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB

Monitor tanda dan gejala dari


odema
Beri obat yang dapat
meningkatkan output urin

NIC :
Energy Management
Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan aktivitas
Dorong anak untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
social
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan

dipertahankan.

Bantu untuk mendpatkan alat


bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk


mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual
`

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
kulit b/d edema dan
menggunakan pakaian yang
Membranes
menurunnya tingkat
longgar
Kriteria Hasil :
Integritas kulit Hindari kerutan padaa tempat
aktivitas
tidur
yang baik bisa
Definisi : Perubahan pada
Jaga kebersihan kulit agar tetap
dipertahankan
epidermis dan dermis
bersih dan kering
(sensasi,
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
Batasan karakteristik :
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
- Gangguan pada
Monitor kulit akan adanya
bagian tubuh
hidrasi,
kemerahan
- Kerusakan lapisa
pigmentasi)
Oleskan
lotion
atau
kulit (dermis)
Tidak
ada
minyak/baby
oil
pada
derah
- Gangguan
luka/lesi pada
yang tertekan
permukaan kulit
kulit

Monitor aktivitas dan mobilisasi


(epidermis)

Perfusi
jaringan
pasien
Faktor yang berhubungan :
Monitor status nutrisi pasien
baik
Eksternal :
Menunjukkan
Memandikan pasien dengan
- Hipertermia atau
hipotermia
sabun dan air hangat
pemahaman
- Substansi kimia
dalam
proses
- Kelembaban udara
perbaikan kulit
- Faktor mekanik
dan mencegah
(misalnya : alat yang
terjadinya
dapat menimbulkan luka,
sedera berulang
tekanan, restraint)
Mampu
- Immobilitas fisik
melindungi kulit
- Radiasi
dan
- Usia yang ekstrim
mempertahanka
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
n kelembaban
Internal :
kulit
dan
- Perubahan status
perawatan alami
Kerusakan intergritas

metabolik
Tulang menonjol
Defisit imunologi
Faktor yang
berhubungan dengan
perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
pembatasan cairan, diit,
dan hilangnya protein
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa
dan konjungtiva pucat
Kelemahan otot
yang digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau
fakta adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan
ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
- Miskonsepsi
-

NOC :
NIC :
Nutritional Status Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
: food and Fluid
Kolaborasi dengan ahli gizi
Intake
untuk menentukan jumlah kalori
Nutritional Status
dan nutrisi yang dibutuhkan
: nutrient Intake
pasien.
Weight control
Anjurkan
pasien
untuk
Kriteria Hasil :
meningkatkan intake Fe
Adanya
Anjurkan
pasien
untuk
peningkatan
meningkatkan protein dan
berat badan
vitamin C
sesuai dengan
Berikan substansi gula
tujuan
Yakinkan diet yang dimakan
Beratbadan ideal
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
sesuai dengan

Berikan makanan yang terpilih


tinggi badan
( sudah dikonsultasikan dengan
Mampumengide
ahli gizi)
ntifikasi
Ajarkan pasien bagaimana
kebutuhan nutrisi
membuat catatan makanan
Tidk ada tanda
harian.
tanda malnutrisi
Monitor jumlah nutrisi dan
Menunjukkan
kandungan kalori
peningkatan
Berikan informasi tentang
fungsi
kebutuhan nutrisi
pengecapan dari Kaji kemampuan pasien untuk
menelan
mendapatkan nutrisi yang
Tidak terjadi
dibutuhkan
penurunan berat
Nutrition Monitoring
badan yang
BB pasien dalam batas normal
berarti

Monitor adanya penurunan


berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau

Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Kecemasan
berhubungan dengan
kurang pengetahuan
dan hospitalisasi
Definisi :
Perasaan gelisah yang tak
jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai
respon autonom (sumner
tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu);
perasaan
keprihatinan
disebabkan dari antisipasi
terhadap bahaya. Sinyal ini
merupakan
peringatan
adanya ancaman yang akan
datang dan memungkinkan
individu untuk mengambil
langkah untuk menyetujui
terhadap tindakan
Ditandai dengan
Gelisah
Insomnia

orangtua selama makan


Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NOC :
NIC :
Anxiety control
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
Coping
Gunakan pendekatan yang
Kriteria Hasil :
menenangkan
Klien
mampu

Nyatakan dengan jelas harapan


mengidentifikasi
terhadap pelaku pasien
dan

Jelaskan semua prosedur dan


mengungkapkan
apa yang dirasakan selama
gejala cemas
prosedur
Mengidentifikasi,
Temani
pasien
untuk
mengungkapkan
memberikan keamanan dan
dan
mengurangi takut
menunjukkan
Berikan
informasi
faktual
tehnik
untuk
mengenai diagnosis, tindakan
mengontol
prognosis
cemas
Dorong
keluarga
untuk
Vital sign dalam
menemani anak
batas normal
Lakukan back / neck rub
Postur
tubuh, Dengarkan dengan penuh
perhatian
ekspresi wajah,
bahasa
tubuh Identifikasi tingkat kecemasan
dan
tingkat Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
aktivitas

Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas

menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

BAB II
Diabetes Mellitus
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Defisit Volume Cairan
2. Pola Nafas tidak efektif
3. Resiko Infeksi
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
5. Cemas
6. Kurang pengetahuan
B. Discharge Planning
1. Berikan penjelasan secara lisan dan tulisan tentang perawatan dan pengobatan
yang diberikan.
2. Ajarkan dan evaluasi untuk mengenal gejala syok dan asidosis diabetik dan
penanganan kedaruratan
3. Simulasikan cara pemberian terapi insulin mulai dari persiapan alat sampai
penyuntikan dan lokai
4. Ajarkan memonitor atau memeriksa glukosa darah dan glukosa dalam urine
5. Perencanaan diit, buat jadwal
6. Perencanaan latihan, jelaskan dampak latihan dengan diabetik
7. Ajarkan

gabaimana

untukmencegah

hiperglikemi

dan

hipoglikemi

daninfomasikan gejala gejala yang muncul darikeduanya.

8. Jelaskan komplikasi yang muncul


9. Ajarkan mencegah infeksi : keberihan kaki, hindari perlukaan,gunakan sikat gigi
yang halus.

N
o

Diagnosa Keperawatan
Defisit Volume Cairan

Definisi : Penurunan cairan


intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor
kulit/lidah
- Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan
volume/tekanan nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada
third spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

Pola Nafas tidak efektif


Definisi : Pertukaran udara
inspirasi dan/atau ekspirasi
tidak adekuat
Batasan karakteristik :
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran
udara per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea

Itujuan Dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC:
NIC :
Fluid management
Fluid balance
Timbang popok/pembalut jika
Hydration
diperlukan
Nutritional Status :
Food and Fluid Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Intake
Kaji
status
hidrasi
Kriteria Hasil :
(
kelembaban
membran
Mempertahankan
mukosa, nadi adekuat, tekanan
urine output sesuai
darah ortostatik ), jika
dengan usia dan BB,
diperlukan
BJ urine normal, HT Kaji vital sign
normal
Monitor masukan makanan /
Tekanan darah, nadi,
cairan dan hitung intake kalori
suhu tubuh dalam
harian
batas normal
Kolaborasikan
pemberian
cairan
IV
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi, Monitor status nutrisi
Elastisitas
turgor Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
kulit baik, membran

Dorong masukan oral


mukosa
lembab,
penggantian
tidak ada rasa haus Berikan
nesogatrik
sesuai
output
yang berlebihan

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status
Airway patency
Vital sign Status

Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dengan dokter jika
tanda cairan berlebih muncul/
memburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

NIC :
Airway Management
:

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk

Orthopnea
Perubahan penyimpangan
dada
Nafas pendek
Assumption of 3-point
position
Pernafasan pursed-lip
Tahap ekspirasi
berlangsung sangat lama
Peningkatan diameter
anterior-posterior
Pernafasan ratarata/minimal

Ba
yi : < 25 atau > 60

Usi
a 1-4 : < 20 atau > 30

Usi
a 5-14 : < 14 atau >
25

Usi
a > 14 : < 11 atau > 24
Kedalaman pernafasan

De
wasa volume tidalnya
500 ml saat istirahat

Ba
yi volume tidalnya 6-8
ml/Kg
Timing rasio
Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan :
- Hiperventilasi
- Deformitas tulang
- Kelainan bentuk
dinding dada
- Penurunan
energi/kelelahan
- Perusakan/pelemaha
n muskulo-skeletal
- Obesitas
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada

dengan mudah, tidak


ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
pernafasan)

atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

Terapi oksigen
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)

jaringan syaraf tulang


belakang
Imaturitas Neurologis

Resiko Infeksi
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat
pertahanan sekunder
(penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Tidak adekuat
pertahanan tubuh primer
(kulit tidak utuh, trauma
jaringan, penurunan kerja
silia, cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
- Penyakit kronik

Identifikasi penyebab dari


perubahan vital sign

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Menunjukkan
berkunjung
meninggalkan
kemampuan untuk
pasien
mencegah
Gunakan sabun antimikrobia
timbulnya infeksi
untuk cuci tangan
Jumlah
leukosit Cuci tangan setiap sebelum
dalam
batas
dan
sesudah
tindakan
normal
kperawtan
Menunjukkan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
perilaku
hidup
Pertahankan
lingkungan
sehat

aseptik selama pemasangan


alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada

Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa
dan konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan

NOC :
Nutritional Status
: food and Fluid
Intake
Nutritional Status
: nutrient Intake
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Beratbadan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentifi
kasi kebutuhan
nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NIC :
Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal

ketidakmampuan untuk
mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Cemas
Definisi :
Perasaan gelisah yang tak
jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai
respon autonom (sumner tidak
spesifik atau tidak diketahui
oleh individu); perasaan
keprihatinan disebabkan dari
antisipasi terhadap bahaya.
Sinyal
ini
merupakan
peringatan adanya ancaman
yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan

NOC :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan menunjukkan
tehnik untuk
mengontol cemas
Vital sign dalam

Monitor adanya penurunan


berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan
dengan
jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami prespektif pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual

Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas

batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

Kurang pengetahuan
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

NOC :
Kowlwdge :
disease process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi, prognosis
dan program
pengobatan
Pasien dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan
keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya.

mengenai diagnosis, tindakan


prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan

NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
7. Hindari jaminan yang kosong
8. Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit

10. Diskusikan pilihan terapi atau


penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

BAB II
Gagal Jantung
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Penurunan curah jantung b/d respon fisiologis otot jantung, peningkatan frekuensi,
dilatasi, hipertrofi atau peningkatan isi sekuncup.
2. Perfusi jaringan tidak efektif b/d menurunnya curah jantung, hipoksemia jaringan,
asidosis dan kemungkinan thrombus atau emboli.
3. Gangguan pertukaran gas b/d kongesti paru, hipertensi pulmonal, penurunan
perifer yang mengakibatkan asidosis laktat dan penurunan curah jantung.
4. Kelebihan volume cairan b/d berkurangnya curah jantung, retensi cairan dan
natrium oleh ginjal, hipoperfusi ke jaringan perifer dan hipertensi pulmonal.
5. Cemas b/d penyakit kritis, takut kematian atau kecacatan, perubahan peran dalam
lingkungan social atau ketidakmampuan yang permanen.
6. Intoleransi aktivitas b/d curah jantung yang rendah, ketidakmampuan memenuhi
metabolisme otot rangka, kongesti pulmonal yang menimbulkan hipoksinia,
dyspneu dan status nutrisi yang buruk selama sakit kritis.
7. Kurang pengetahuan b/d keterbatasan pengetahuan penyakitnya, tindakan yang
dilakukan, obat obatan yang diberikan, komplikasi yang mungkin muncul dan
perubahan gaya hidup.

B. Discharge Planning
1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik

2. Berikan instruksi spesifik tentang obat dan efek sampingnya


3. Ajarkan tentang tehnik memberi makan dan kebutuhan nutrisi

N Diagnosa Keperawatan
o
1 Penurunan curah
jantung b/d respon
fisiologis otot jantung,
peningkatan frekuensi,
dilatasi, hipertrofi atau
peningkatan isi
sekuncup

Tujuan dan Kriteria


Hasil

NOC :
Cardiac Pump
effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status
Kriteria Hasil:
Tanda Vital dalam
rentang normal
(Tekanan darah,
Nadi, respirasi)
Dapat mentoleransi
aktivitas, tidak ada
kelelahan
Tidak ada edema
paru, perifer, dan
tidak ada asites
Tidak ada
penurunan
kesadaran

Intervensi

NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada
( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan yang
menandakan gagal jantung
Monitor abdomen sebagai
indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan
tekanan darah
Monitor respon pasien terhadap
efek pengobatan antiaritmia
Atur periode latihan dan
istirahat untuk menghindari
kelelahan
Monitor toleransi aktivitas
pasien
Monitor
adanya
dyspneu,
fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan
stress

Vital Sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR


Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor
adanya
pulsus
paradoksus
Monitor adanya pulsus alterans
Monitor jumlah dan irama
jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor
pola
pernapasan
abnormal

NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral
Kriteria Hasil :
a. mendemonstrasika
n status sirkulasi
yang ditandai
Definisi :
dengan :
Penurunan pemberian
oksigen dalam kegagalan
Tekanan
memberi makan jaringan
systole
pada tingkat kapiler
dandiastole
Batasan karakteristik :
dalam rentang
Renal
yang
- Perubahan tekanan
diharapkan
darah di luar batas

Tidak ada
parameter
ortostatikhipert
- Hematuria
ensi
- Oliguri/anuria
- Elevasi/penurunan
Tidak ada
BUN/rasio kreatinin
tanda tanda
Gastro Intestinal
peningkatan
- Secara usus
tekanan
hipoaktif atau tidak
intrakranial
ada
(tidak lebih
- Nausea
dari 15 mmHg)
- Distensi abdomen
b. mendemonstrasika
- Nyeri abdomen atau
n kemampuan
tidak terasa lunak
kognitif yang
(tenderness)
Peripheral
ditandai dengan:
- Edema
berkomunikasi
- Tanda Homan positif
dengan jelas
- Perubahan
dan sesuai
karakteristik kulit
dengan
(rambut, kuku,
kemampuan
air/kelembaban)
menunjukkan
- Denyut nadi lemah
perhatian,
atau tidak ada
konsentrasi
- Diskolorisasi kulit
- Perubahan suhu kulit
dan orientasi
- Perubahan sensasi
memproses
- Kebiru-biruan
informasi
Perfusi jaringan tidak
efektif b/d menurunnya
curah jantung,
hipoksemia jaringan,
asidosis dan
kemungkinan thrombus
atau emboli

Monitor suhu, warna, dan


kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NIC :
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah tertentu

yang hanya peka terhadap


panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai penyebab
perubahan sensasi

Perubahan tekanan
darah di ekstremitas
Bruit
Terlambat sembuh
Pulsasi arterial
berkurang
Warna kulit pucat
pada elevasi, warna
tidak kembali pada
penurunan kaki

Cerebral
- Abnormalitas bicara
- Kelemahan
ekstremitas atau
paralis
- Perubahan status
mental
- Perubahan pada
respon motorik
- Perubahan reaksi
pupil
- Kesulitan untuk
menelan
- Perubahan
kebiasaan
Kardiopulmonar
- Perubahan frekuensi
respirasi di luar
batas parameter
- Penggunaan otot
pernafasan
tambahan
- Balikkan kapiler > 3
detik (Capillary refill)
- Abnormal gas darah
arteri
- Perasaan
Impending Doom
(Takdir terancam)
- Bronkospasme
- Dyspnea
- Aritmia
- Hidung kemerahan
- Retraksi dada
- Nyeri dada
Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Hipovolemia
- Hipervolemia
- Aliran arteri terputus
- Exchange problems
- Aliran vena terputus
- Hipoventilasi

membuat
keputusan
dengan benar
c. menunjukkan
fungsi sensori
motori cranial yang
utuh : tingkat
kesadaran
mambaik, tidak
ada gerakan
gerakan involunter

Reduksi mekanik
pada vena dan atau
aliran darah arteri
Kerusakan transport
oksigen melalui
alveolar dan atau
membran kapiler
Tidak sebanding
antara ventilasi
dengan aliran darah
Keracunan enzim
Perubahan
afinitas/ikatan O2
dengan Hb
Penurunan
konsentrasi Hb
dalam darah

Gangguan
pertukaran
gas b/d kongesti paru,
hipertensi
pulmonal,
penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis
laktat dan penurunan
curah jantung.
Definisi : Kelebihan atau
kekurangan dalam oksigenasi
dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam
membran kapiler alveoli
Batasan karakteristik :
Gangguan penglihatan
Penurunan CO2
Takikardi
Hiperkapnia
Keletihan
somnolen
Iritabilitas
Hypoxia
kebingungan
Dyspnoe
nasal faring
AGD Normal
sianosis
warna kulit abnormal
(pucat, kehitaman)
Hipoksemia
hiperkarbia
sakit kepala ketika bangun
frekuensi dan kedalaman
nafas abnormal

NOC :
Respiratory Status :
Gas exchange
Respiratory Status :
ventilation
Vital Sign Status

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang
adekuat
Memelihara
kebersihan paru paru
dan bebas dari tanda
tanda
distress
pernafasan
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih,
tidak ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Tanda tanda vital
dalam rentang normal

NIC :
Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

Respiratory Monitoring

Monitor rata rata, kedalaman,


irama dan usaha respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan,
retraksi
otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti

Faktor faktor yang


berhubungan :
ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
perubahan membran
kapiler-alveolar

dengkur
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes,
biot
Catat lokasi trakea
Monitor
kelelahan
otot
diagfragma
(
gerakan
paradoksis )
Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction
dengan mengauskultasi crakles
dan ronkhi pada jalan napas
utama
Uskultasi suara paru setelah
tindakan untuk mengetahui
hasilnya

AcidBase Managemen

Kelebihan volume cairan


b/d berkurangnya curah
jantung, retensi cairan
dan natrium oleh ginjal,
hipoperfusi ke jaringan
perifer dan hipertensi
pulmonal
Definisi : Retensi cairan
isotomik meningkat
Batasan karakteristik :
- Berat badan
meningkat pada
waktu yang singkat
- Asupan berlebihan
dibanding output
- Tekanan darah
berubah, tekanan

NOC :
Electrolit and acid
base balance
Fluid balance
Kriteria Hasil:
Terbebas dari
edema, efusi,
anaskara
Bunyi nafas bersih,
tidak ada
dyspneu/ortopneu
Terbebas dari
distensi vena
jugularis, reflek
hepatojugular (+)

Monitro IV line
Pertahankanjalan nafas paten
Monitor AGD, tingkat elektrolit
Monitor status
hemodinamik(CVP, MAP, PAP)
Monitor adanya tanda tanda
gagal nafas
Monitor pola respirasi
Lakukan terapi oksigen
Monitor status neurologi
Tingkatkan oral hygiene

NIC :
Fluid management

Timbang popok/pembalut jika


diperlukan
Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Pasang urin kateter jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
Monitor vital sign
Monitor indikasi retensi /
kelebihan cairan (cracles, CVP ,

arteri pulmonalis
berubah,
peningkatan CVP
Distensi vena
jugularis
Perubahan pada
pola nafas,
dyspnoe/sesak
nafas, orthopnoe,
suara nafas
abnormal (Rales
atau crakles),
kongestikemacetan
paru, pleural effusion
Hb dan hematokrit
menurun, perubahan
elektrolit, khususnya
perubahan berat
jenis
Suara jantung SIII
Reflek hepatojugular
positif
Oliguria, azotemia
Perubahan status
mental, kegelisahan,
kecemasan

Memelihara
tekanan vena
sentral, tekanan
kapiler paru,
output jantung dan
vital sign dalam
batas normal
Terbebas dari
kelelahan,
kecemasan atau
kebingungan
Menjelaskanindikat
or kelebihan cairan

Fluid Monitoring

Faktor-faktor yang
berhubungan :
- Mekanisme
pengaturan
melemah
- Asupan cairan
berlebihan
- Asupan natrium
berlebihan

Cemas b/d penyakit


kritis, takut kematian
atau kecacatan,
perubahan peran dalam
lingkungan social atau
ketidakmampuan yang
permanen.

edema, distensi vena leher,


asites)
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
Monitor status nutrisi
Berikan diuretik sesuai interuksi
Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburuk

NOC :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas
urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan
terhadap pelaku pasien

Definisi :
Perasaan gelisah yang tak
jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai
respon autonom (sumner
tidak spesifik atau tidak
diketahui oleh individu);
perasaan
keprihatinan
disebabkan dari antisipasi
terhadap bahaya. Sinyal ini
merupakan
peringatan
adanya ancaman yang akan
datang dan memungkinkan
individu untuk mengambil
langkah untuk menyetujui
terhadap tindakan
Ditandai dengan
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas

dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan menunjukkan
tehnik untuk
mengontol cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

Intoleransi aktivitas b/d


curah jantung yang
rendah,
ketidakmampuan
memenuhi metabolisme
otot rangka, kongesti
pulmonal yang
menimbulkan hipoksinia,
dyspneu dan status
nutrisi yang buruk
selama sakit

NOC :
Energy
conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Berpartisipasi
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi dan RR
Mampu
melakukan
aktivitas sehari
hari (ADLs)
secara mandiri

Intoleransi aktivitas b/d


fatigue
Definisi : Ketidakcukupan
energu secara fisiologis
maupun psikologis untuk
meneruskan atau
menyelesaikan aktifitas yang
diminta atau aktifitas sehari
hari.
Batasan karakteristik :

Jelaskan semua prosedur dan


apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami
prespektif
pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan
informasi
faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

NIC :
Energy Management
Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan aktivitas
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.

e. melaporkan secara
verbal adanya kelelahan
atau kelemahan.
f. Respon abnormal dari
tekanan darah atau nadi
terhadap aktifitas
g. Perubahan EKG yang
menunjukkan aritmia
atau iskemia
h. Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat
beraktivitas.

Bantu klien untuk


mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi dan
social
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang
diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif bagi
yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual

Faktor factor yang


berhubungan :

Tirah Baring atau


imobilisasi
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen
dengan kebutuhan
Gaya hidup yang
dipertahankan.

Kurang pengetahuan b/d


keterbatasan
pengetahuan
penyakitnya, tindakan
yang dilakukan, obat
obatan yang diberikan,
komplikasi yang
mungkin muncul dan
perubahan gaya hidup
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap

NOC :
Kowlwdge :
disease process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan
keluarga
menyatakan
pemahaman
tentang penyakit,
kondisi, prognosis
dan program
pengobatan
Pasien dan
keluarga mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan

NIC :
Teaching : disease Process
1. Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
2. Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
3. Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
4. Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
5. Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
6. Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat

informasi yang salah,


kurangnya keinginan untuk
mencari informasi, tidak
mengetahui sumber-sumber
informasi.

keluarga mampu
menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya.

7. Hindari harapan yang kosong


8. Sediakan bagi keluarga atau
SO informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
9. Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit
10. Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
11. Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
12. Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
13. Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
14. Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

BAB II
Anemia
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Perfusi jaringan tidak efektif b/d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai
oksigen berkurang
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake yang kurang,
anoreksia
3. Defisit perawatan diri b/d kelemahan fisik
4. Resiko infeksi
5. Resiko gangguan integritas kulit b/d keterbatasan mobilitas

B. Discharge Planning
1. Berikan instruksi pada orang tua tentang cara cara melindungi anak dari infeksi
b. Batasi kontak dengan agens terinfeksi
c. Identifikasi tanda dan gejala infeksi
2. Berikan instruksi pada orang tua untukmemantau tanda tanda komplikasi
3. Berikan instruksi pada orang tua tentang pemberian obat
a. pantau respon terapeutik anak
b. pantau adanya respon yang tidak menguntungkan
4. Berikan informasi tentang system penunjang masyarakat kepada anak dan
keluarga untuk adaptasi jangka panjang
a. masuk kembali ke sekolah
b. Kelompok orang tua
c. Kelompok anak dansaudara kandungnya
d. Nasehat keuangan

N Diagnosa Keperawatan
o
1 Perfusi jaringan tidak

Tujuan dan Kriteria


Hasil

NOC :
Circulation status
efektif b/d penurunan
Tissue Prefusion :
konsentrasi
Hb
dan
cerebral
darah, suplai oksigen Kriteria Hasil :
1. mendemonstrasika
berkurang
n status sirkulasi
yang ditandai
dengan :

T
ekanan systole
dandiastole
dalam rentang
yang diharapkan

Ti
dak ada
ortostatikhiperten
si

Ti
dak ada tanda
tanda
peningkatan
tekanan
intrakranial (tidak
lebih dari 15
mmHg)
2. mendemonstrasika
n kemampuan
kognitif yang
ditandai dengan:

b
erkomunikasi
dengan jelas
dan sesuai
dengan
kemampuan

m
enunjukkan
perhatian,
konsentrasi
dan orientasi

m
emproses
informasi

m
embuat
keputusan

Intervensi

NIC :
Intrakranial Pressure (ICP)
Monitoring (Monitor tekanan
intrakranial)
Berikan informasi kepada
keluarga

Set alarm
Monitor tekanan perfusi
serebral

Catat respon pasien terhadap


stimuli

Monitor tekanan intrakranial

pasien dan respon neurology


terhadap aktivitas
Monitor jumlah drainage cairan
serebrospinal
Monitor intake dan output
cairan
Restrain pasien jika perlu
Monitor suhu dan angka WBC
Kolaborasi pemberian
antibiotik
Posisikan pasien pada posisi
semifowler
Minimalkan stimuli dari
lingkungan

Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka


terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai

penyebab perubahan sensasi

dengan benar
3.
menunjukkan fungsi
sensori motori
cranial yang utuh :
tingkat kesadaran
mambaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
2 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh b/d
intake yang kurang,
anoreksia
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Beratbadan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentifi
kasi kebutuhan
nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

NIC :
Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan

Kurang berminat terhadap


makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

3 Defisit perawatan diri b/d


kelemahan fisik
Definisi :
Gangguan kemampuan untuk
melakukan ADL pada diri
Batasan karakteristik :
ketidakmampuan untuk mandi,
ketidakmampuan untuk
berpakaian, ketidakmampuan
untuk makan, ketidakmampuan
untuk toileting
Faktor yang berhubungan :
kelemahan, kerusakan kognitif
atau perceptual, kerusakan
neuromuskular/ otot-otot saraf

NOC :
Self care : Activity
of Daily Living
(ADLs)
Kriteria Hasil :
Klien terbebas dari
bau badan
Menyatakan
kenyamanan
terhadap
kemampuan untuk
melakukan ADLs
Dapat melakukan
ADLS dengan
bantuan

tindakan tidak selama jam


makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Self Care assistane : ADLs

Monitor kemempuan klien


untuk perawatan diri yang
mandiri.
Monitor kebutuhan klien untuk
alat-alat
bantu
untuk
kebersihan diri, berpakaian,
berhias, toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai
klien mampu secara utuh
untuk melakukan self-care.
Dorong klien untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yang
normal sesuai kemampuan
yang dimiliki.
Dorong untuk melakukan
secara mandiri, tapi beri
bantuan ketika klien tidak
mampu melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya
jika pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin seharihari sesuai kemampuan.

4 Resiko infeksi
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
- Penyakit kronik

NOC :
Immune Status
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit
dalam batas normal
Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat

Pertimbangkan usia klien jika


mendorong
pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.

NIC :
Infection
infeksi)

Control

(Kontrol

Bersihkan lingkungan setelah


dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
berkunjung
dan
setelah
berkunjung
meninggalkan
pasien
Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum
dan
sesudah
tindakan
kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada

area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
menggunakan pakaian yang
Membranes
longgar
Kriteria Hasil :
Definisi : Perubahan pada
Integritas kulit yang Hindari kerutan padaa tempat
epidermis dan dermis
tidur
baik
bisa
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
Batasan karakteristik :
tetap bersih dan kering

Melaporkan adanya
- Gangguan pada
Mobilisasi pasien (ubah posisi
gangguan sensasi
bagian tubuh
pasien) setiap dua jam sekali
- Kerusakan lapisa kulit
atau nyeri pada Monitor kulit akan adanya
(dermis)
daerah kulit yang
kemerahan
- Gangguan permukaan
mengalami
Oleskan
lotion
atau
kulit (epidermis)
gangguan
minyak/baby
oil
pada
derah
Faktor yang berhubungan :
Menunjukkan
yang tertekan
Eksternal :

Monitor aktivitas dan mobilisasi


pemahaman
dalam
- Hipertermia atau
pasien
proses
perbaikan
hipotermia
kulit dan mencegah Monitor status nutrisi pasien
- Substansi kimia
terjadinya sedera Memandikan pasien dengan
- Kelembaban udara
berulang
- Faktor mekanik
sabun dan air hangat
(misalnya : alat yang
Mampumelindungi
dapat menimbulkan luka,
kulit
dan
tekanan, restraint)
mempertahankan
- Immobilitas fisik
kelembaban kulit
- Radiasi
dan
perawatan
- Usia yang ekstrim
alami
- Kelembaban kulit

5 Resiko gangguan
integritas kulit b/d
keterbatasan mobilitas

- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status
metabolik
- Tulang menonjol

Defisit imunologi
Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)

BAB II
Asma
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d bronkospasme
2. Gangguan pertukaran gas b/d spasme bronkus
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d dyspneu

B. Discharge Planning
1. Jelaskan proses penyakit dengan menggunakan gambar gambar
2. Fokuskan pada perawatan mandiri di rumah
3. Hindari factor pemicu : Kebersihan lantai rumah, debu debu, karpet, bulu
binatang dsb
4. Jelaskan tanda tanda bahaya yang akan muncul
5. Ajarkanpenggunaan nebulizer
6. Keluarga perlumemahami tentang pengobatan, nama obat, dosis, efek samping,
waktu pemberian.
7. Ajarkan strategi kontrol kecemasan, takut, stress

8. Jelaskanpentingnya istirahat danlatihan, termasuk latihan nafas


9. jelaskan pentingnya intake cairan dan nutrisi yang adekuat

N Diagnosa keperawatan
Tujuan Dan Krietria
o
Hasil
1 Bersihan jalan nafas tidak NOC :
efektif b/d bronkospasme
Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau
tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan
irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.

2 Gangguan pertukaran

gas b/d spasme bronkus

Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas

NOC :
Respiratory Status :

Intervensi
NIC :
Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

NIC :
Airway Management

Gangguan
pertukaran
gas b/d kongesti paru,
hipertensi
pulmonal,
penurunan perifer yang
mengakibatkan asidosis
laktat dan penurunan
curah jantung.
Definisi : Kelebihan atau
kekurangan dalam oksigenasi
dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam
membran kapiler alveoli
Batasan karakteristik :
Gangguan penglihatan
Penurunan CO2
Takikardi
Hiperkapnia
Keletihan
somnolen
Iritabilitas
Hypoxia
kebingungan
Dyspnoe
nasal faring
AGD Normal
sianosis
warna kulit abnormal
(pucat, kehitaman)
Hipoksemia
hiperkarbia
sakit kepala ketika bangun
frekuensi dan kedalaman
nafas abnormal
Faktor faktor yang
berhubungan :
ketidakseimbangan perfusi
ventilasi
perubahan membran
kapiler-alveolar

Gas exchange
Respiratory Status :
ventilation
Vital Sign Status

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
peningkatan ventilasi
dan oksigenasi yang
adekuat
Memelihara
kebersihan paru paru
dan bebas dari tanda
tanda
distress
pernafasan
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Tanda tanda vital dalam
rentang normal

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berika bronkodilator bial perlu
Barikan pelembab udara
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Respiratory Monitoring

Monitor
rata

rata,
kedalaman, irama dan usaha
respirasi
Catat pergerakan dada,amati
kesimetrisan, penggunaan otot
tambahan,
retraksi
otot
supraclavicular dan intercostal
Monitor suara nafas, seperti
dengkur
Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia,
kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes,
biot
Catat lokasi trakea
Monitor
kelelahan
otot
diagfragma
(
gerakan
paradoksis )
Auskultasi suara nafas, catat
area penurunan / tidak adanya
ventilasi dan suara tambahan
Tentukan kebutuhan suction
dengan
mengauskultasi
crakles dan ronkhi pada jalan
napas utama
Auskultasi suara paru setelah

tindakan untuk mengetahui


hasilnya

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
Definisi : Intake nutrisi tidak
nutrient Intake
cukup untuk keperluan

Weight control
metabolisme tubuh.
Kriteria Hasil :
Batasan karakteristik :
Adanya
Berat badan 20 %
peningkatan berat
atau lebih di bawah ideal
badan sesuai
Dilaporkan adanya
dengan tujuan
intake makanan yang

Berat badan ideal


kurang dari RDA
sesuai dengan
(Recomended Daily
tinggi badan
Allowance)
Mampu
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
mengidentifikasi
Kelemahan otot yang
kebutuhan nutrisi
digunakan untuk
Tidk ada tanda
menelan/mengunyah
tanda malnutrisi
Luka, inflamasi pada
Menunjukkan
rongga mulut
peningkatan fungsi
Mudah merasa
pengecapan dari
kenyang, sesaat setelah
menelan
mengunyah makanan
Tidak terjadi
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
penurunan berat
makanan
badan yang berarti

3 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b/d
dyspneu

Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif

NIC :
Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah

Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Monitor mual dan muntah


Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

BAB II
Hipertensi
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload,
vasokonstriksi, hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard
2. Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
3. Nyeri akut : sakit kepala b/d peningkatan tekanan vaskuler serebral
4. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d masukan berlebihan

B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada anak dan keluarga tentang penatalaksanaan hipertensi :
a. penjelasan menganai hipertensi
b. pengobatan
c. batasan diet dan pengendalian berat badan

d. masukan garam
e. latihan

N Diagnosa Keperawatan
o
1 Resiko tinggi terhadap
penurunan curah jantung
b/d
peningkatan
afterload, vasokonstriksi,
hipertrofi/rigiditas
ventrikuler,
iskemia
miokard

Tujuan dan Kriteria


Hasil

NOC :
Cardiac Pump
effectiveness
Circulation Status
Vital Sign Status

Intervensi

NIC :
Cardiac Care
Evaluasi adanya nyeri dada
( intensitas,lokasi, durasi)
Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala
penurunan cardiac putput
Monitor status kardiovaskuler
Monitor status pernafasan
yang menandakan gagal
jantung
Monitor abdomen sebagai
indicator penurunan perfusi
Monitor balance cairan
Monitor adanya perubahan
tekanan darah
Monitor
respon
pasien
terhadap efek pengobatan
antiaritmia
Atur periode latihan dan
istirahat untuk menghindari
kelelahan
Monitor toleransi aktivitas
pasien
Monitor adanya dyspneu,
fatigue, tekipneu dan ortopneu
Anjurkan untuk menurunkan
stress

Fluid Management

Timbang popok/pembalut jika


diperlukan
Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Pasang urin kateter jika
diperlukan
Monitor
status
hidrasi
(
kelembaban
membran
mukosa,
nadi
adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
Monitor vital sign sesuai
indikasi penyakit

Monitor indikasi retensi /


kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
asites)
Monitor berat pasien sebelum
dan setelah dialisis
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi cairan
sesuai program
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Kolaborasi pemberian diuretik
sesuai program
Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
Dorong masukan oral
Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l
Monitor
respon
pasien
terhadap terapi elektrolit
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas

urine
Monitor BP<HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor membran mukosa dan
turgor kulit, serta rasa haus
Catat monitor warna, jumlah
dan
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema
Beri cairan sesuai keperluan
Kolaborasi pemberian obat
yang dapat meningkatkan
output urin
Lakukan hemodialisis bila
perlu dan catat respons pasien

Vital Sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor
adanya
pulsus
paradoksus
Monitor
adanya
pulsus
alterans
Monitor jumlah dan irama
jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan

2 Intoleransi aktivitas b/d


kelemahan,
ketidakseimbangan suplai
dan kebutuhan oksigen.
Definisi : Ketidakcukupan
energu secara fisiologis
maupun psikologis untuk
meneruskan atau
menyelesaikan aktifitas yang
diminta atau aktifitas sehari
hari.

NOC :
Energy
conservation
Activity tolerance
Self Care : ADLs

Kriteria Hasil :
Berpartisipasi
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
Batasan karakteristik :
nadi dan RR
i. melaporkan secara verbal

Mampu
adanya kelelahan atau
melakukan
kelemahan.
j. Respon abnormal dari
aktivitas sehari
tekanan darah atau nadi
hari (ADLs)
terhadap aktifitas
secara mandiri
k. Perubahan EKG yang
menunjukkan aritmia atau
iskemia
l. Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat
beraktivitas.

Faktor factor yang


berhubungan :

Tirah Baring atau


imobilisasi
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen
dengan kebutuhan
Gaya hidup yang
dipertahankan.
3 Nyeri
Definisi :
Sensori yang tidak

NOC :
Pain Level,
Pain control,
Comfort level

kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NIC :
Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan social
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual

NIC :
Pain Management

Lakukan pengkajian nyeri


secara komprehensif termasuk

menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan
mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang
dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal
atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu

Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri,
mencari
bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi
dan
tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman
setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
Bantu pasien dan keluarga
untuk
mencari
dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari

makan dan minum

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
Definisi : Intake nutrisi melebihi
nutrient Intake
kebutuhan metabolik tubuh
Weight control
Kriteria Hasil :
Batasan karakteristik :
- Lipatan kulit tricep >
Mengerti factor
25 mm untuk wanita
yang meningkatkan
dan > 15 mm untuk
berat badan
pria
Mengidentfifikasi
- BB 20 % di atas ideal
tingkah laku
untuk tinggi dan
dibawah kontrol
kerangka tubuh ideal
klien
- Makan dengan respon
Memodifikasi diet
eksternal (misalnya :
situasi sosial,
dalam waktu yang
sepanjang hari)
lama untuk
- Dilaporkan atau
mengontrol berat
diobservasi adanya
badan
disfungsi pola makan
Penurunan berat
(misal : memasangkan
badan 1-2
makanan dengan
pounds/mgg
aktivitas yang lain)
Menggunakan
- Tingkat aktivitas yang
energy untuk
menetap
- Konsentrasi intake
aktivitas sehari hari

4 Ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari
kebutuhan tubuh b/d
masukan berlebihan

makanan pada
menjelang malam

Faktor yang berhubungan :


Intake yang berlebihan dalam

satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek
samping)

NIC :
Weight Management
Diskusikan bersama pasien

mengenai hubungan antara


intake makanan, latihan,
peningkatan BB dan
penurunan BB
Diskusikan bersama pasien
mengani kondisi medis yang
dapat mempengaruhi BB
Diskusikan bersama pasien
mengenai kebiasaan, gaya
hidup dan factor herediter yang
dapat mempengaruhi BB
Diskusikan bersama pasien
mengenai risiko yang
berhubungan dengan BB
berlebih dan penurunan BB
Dorong pasien untuk merubah
kebiasaan makan
Perkirakan BB badan ideal
pasien

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk

hubungannya terhadap
kebutuhan metabolisme tubuh

meningkatkan protein dan


vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Weight reduction Assistance


Fasilitasi keinginan pasien
untuk menurunkan BB
Perkirakan bersama pasien
mengenai penurunan BB
Tentukan tujuan penurunan
BB
Beri pujian/reward saat
pasien berhasil mencapai
tujuan
Ajarkan pemilihan makanan

BAB II
Meningoencephalitis
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Perfusi jaringan serebral tidak efektif b/d edema serebral/penyumbatan aliran
darah
2. Nyeri akut b/d proses infeksi
3. Gangguan mobilitas fisik b/d kerusakan neuromuskuler
4. Resiko trauma b/d kejang
5. Resiko infeksi b/d daya tahan tubuh bekurang

B. Discharge Planning
Intervensi yang tercantum pada penatalaksanaan akut juga berlaku untuk perawatan
jangka panjang.

N
o

Diagnosa Keperawatan

Tujuan Dan Kriteria


Hasil

1 Perfusi jaringan serebral

NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral

tidak efektif b/d edema


serebral/penyumbatan
aliran darah

Kriteria Hasil :
1. mendemonstrasika
n status sirkulasi
yang ditandai
dengan :

T
ekanan
systole
dandiastole
dalam
rentang yang
diharapkan

Ti
dak ada
ortostatikhipe
rtensi

Ti
dk ada tanda
tanda
peningkatan
tekanan
intrakranial
(tidak lebih
dari 15
mmHg)
2. mendemonstrasika
n kemampuan
kognitif yang
ditandai dengan:
berkomunika
si dengan
jelas dan
sesuai
dengan
kemampuan
menunjukkan
perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
membuat

Intervensi

NIC :
Intrakranial Pressure (ICP)
Monitoring (Monitor tekanan
intrakranial)
Berikan informasi kepada
keluarga

Set alarm
Monitor tekanan perfusi
serebral

Catat respon pasien terhadap


stimuli

Monitor tekanan intrakranial

pasien dan respon neurology


terhadap aktivitas
Monitor jumlah drainage cairan
serebrospinal
Monitor intake dan output
cairan
Restrain pasien jika perlu
Monitor suhu dan angka WBC
Kolaborasi pemberian
antibiotik
Posisikan pasien pada posisi
semifowler
Minimalkan stimuli dari
lingkungan

Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka


terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan mengenai

penyebab perubahan sensasi

keputusan
dengan
benar
3. menunjukkan
fungsi sensori
motori cranial yang
utuh : tingkat
kesadaran
mambaik, tidak ada
gerakan gerakan
involunter
2 Nyeri akut b/d proses
infeksi

NOC :

Pain
Level,

Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal
atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)

pain

Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan
mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang
dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.

NIC :
Pain Management

control,

comfort

level
Kriteria Hasil :
Mampu mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri,
mencari
bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi
dan
tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman
setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

Lakukan pengkajian nyeri


secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi
Observasi reaksi nonverbal
dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
Bantu pasien dan keluarga
untuk
mencari
dan
menemukan dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri

Tingkah laku distraksi,


contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Analgesic Administration

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

3 Gangguan mobilitas fisik


b/d kerusakan
neuromuskuler

Definisi :
Keterbatasan dalam
kebebasan untuk pergerakan
fisik tertentu pada bagian tubuh
atau satu atau lebih
ekstremitas
Batasan karakteristik :
- Postur tubuh yang
tidak stabil selama
melakukan kegiatan
rutin harian
- Keterbatasan

Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

NOC :
Joint Movement :
Active
Mobility Level
Self care : ADLs
Transfer
performance
Kriteria Hasil :
Klien meningkat
dalam aktivitas
fisik
Mengerti tujuan
dari peningkatan
mobilitas

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek
samping)

NIC :
Exercise therapy : ambulation

Monitoring
vital
sign
sebelm/sesudah latihan dan
lihat respon pasien saat latihan
Konsultasikan dengan terapi
fisik tentang rencana ambulasi
sesuai dengan kebutuhan
Bantu
klien
untuk
menggunakan tongkat saat
berjalan dan cegah terhadap
cedera
Ajarkan pasien atau tenaga
kesehatan lain tentang teknik
ambulasi

kemampuan untuk
melakukan
keterampilan motorik
kasar
- Keterbatasan
kemampuan untuk
melakukan
keterampilan motorik
halus
- Tidak ada koordinasi
atau pergerakan yang
tersentak-sentak
- Keterbatasan ROM
- Kesulitan berbalik
(belok)
- Perubahan gaya
berjalan (Misal :
penurunan kecepatan
berjalan, kesulitan
memulai jalan,
langkah sempit, kaki
diseret, goyangan
yang berlebihan pada
posisi lateral)
- Penurunan waktu
reaksi
- Bergerak
menyebabkan nafas
menjadi pendek
- Usaha yang kuat
untuk perubahan
gerak (peningkatan
perhatian untuk
aktivitas lain,
mengontrol perilaku,
fokus dalam
anggapan
ketidakmampuan
aktivitas)
- Pergerakan yang
lambat
- Bergerak
menyebabkan tremor
Faktor yang berhubungan :
- Pengobatan
- Terapi pembatasan
gerak
- Kurang pengetahuan
tentang kegunaan
pergerakan fisik
- Indeks massa tubuh
diatas 75 tahun
percentil sesuai
dengan usia

Memverbalisasik
an perasaan
dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
Memperagakan
penggunaan alat
Bantu untuk
mobilisasi
(walker)

Kaji kemampuan pasien dalam


mobilisasi
Latih
pasien
dalam
pemenuhan kebutuhan ADLs
secara
mandiri
sesuai
kemampuan
Dampingi dan Bantu pasien
saat mobilisasi dan bantu
penuhi kebutuhan ADLs ps.
Berikan alat Bantu jika klien
memerlukan.
Ajarkan pasien bagaimana
merubah posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan

Kerusakan persepsi
sensori
- Tidak nyaman, nyeri
- Kerusakan
muskuloskeletal dan
neuromuskuler
- Intoleransi
aktivitas/penurunan
kekuatan dan stamina
- Depresi mood atau
cemas
- Kerusakan kognitif
- Penurunan kekuatan
otot, kontrol dan atau
masa
- Keengganan untuk
memulai gerak
- Gaya hidup yang
menetap, tidak
digunakan,
deconditioning
- Malnutrisi selektif atau
umum
4 Resiko trauma b/d kejang
-

NOC :
Knowledge :
Personal Safety
Safety Behavior :
Faal Prevention
Safety Behavior :
Falls occurance
Safety Behavior :
Physical Injury

NIC :
Environmental Management
safety

Sediakan lingkungan yang


aman untuk pasien
Identifikasi
kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat
penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan
lingkungan
yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat
tidur
Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu
ditempat
yang
mudah
dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang
cukup
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan

5 Resiko infeksi b/d daya


tahan tubuh bekurang.

Definisi : Peningkatan resiko


masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
- Penyakit kronik

NOC :
Immune Status
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit
dalam batas normal
Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat

Berikan penjelasan pada


pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab penyakit.

NIC :
Infection
infeksi)

Control

(Kontrol

Bersihkan lingkungan setelah


dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
berkunjung
dan
setelah
berkunjung
meninggalkan
pasien
Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum
dan
sesudah
tindakan
kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko

Pertahankan teknik isolasi k/p


Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

BAB II
Penurunan Kesadaran
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Resiko Aspirasi b/d tidak efektifnya kebersihan jalan nafas dan tidak adanya reflek
muntah
2. Resiko Injury b/d immobilisasi, penekanan sensorik patologi intrakranial dan
ketidaksadaran
3. Defisit perawatan diri b/d immobilisasi diri, kerusakan persepsi dan kognitif

4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan untuk


memakan makanan sekunder dan ketidaksadaran

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Resiko Aspirasi b/d tidak

efektifnya kebersihan jalan


nafas dan tidak adanya
reflek muntah
Definisi : Risiko masuknya
secret secret gastrointestinal,
secret secret oropharingeal,
benda benda padat atai cairan
kedalam tracheobronkhial.
Faktor factor resiko :
Peningkatan tekanan
dalam lambung
Selang makanan
Situasi yang
menghambat
Elevasi bagian tubuh
atas
Penurunan tingkat
kesadaran
Adanya tracheostomy
atau selang
endotrakheal
Keperluan pengobatan
Adanya kawat rahang
Peningkatan residu
lambung
Menurunnya fungsi
spingter esophagus
Gangguan menelan
NGT
Operasi, trauma wajah,
mulut, leher
Batuk, gag reflek
Penurunan motilitas
gastrointestinal
Lambatnya
pengosongan lambung

2 Resiko

Injury
b/d
immobilisasi, penekanan
sensorik
patologi
intrakranial
dan
ketidaksadaran

Tujuan dan Kriteria Hasil

NOC :
Respiratory Status :
Ventilation
Aspiration control
Kriteria Hasil :
Pasien
mampumenelan
tanpa terjadi
aspirasi
Jalan nafas paten
dan suara nafas
bersih

Intervensi

NIC:
Aspiration precaution
Monitor tingkat kesadaran,
reflek batuk dan kemampuan
menelan
Monitor status paru
Pelihara jalan nafas
Lakukan suction jika diperlukan
Cek
nasogastrik
sebelum
makan
Hindari makan kalau residu
masih banyak
Potong makanan kecil kecil
Haluskan
obat
sebelumpemberian
Naikkan kepala 30-45 derajat
setelah makan

NOC : Risk Kontrol


NIC : Environment Management
Kriteria Hasil :
(Manajemen lingkungan)
Klien terbebas dari Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
cedera

Identifikasi
kebutuhan
Klien
mampu

Definsi :
Dalam risiko cedera sebagai
hasil dari interaksi kondisi
lingkungan dengan respon
adaptif indifidu dan sumber
pertahanan.
Faktor resiko :
Eksternal
- Mode transpor atau
cara perpindahan
- Manusia atau penyedia
pelayanan kesehatan
(contoh : agen
nosokomial)
- Pola kepegawaian :
kognitif, afektif, dan
faktor psikomotor
- Fisik (contoh :
rancangan struktur dan
arahan masyarakat,
bangunan dan atau
perlengkapan)
- Nutrisi (contoh : vitamin
dan tipe makanan)
- Biologikal ( contoh :
tingkat imunisasi dalam
masyarakat,
mikroorganisme)
- Kimia (polutan, racun,
obat, agen farmasi,
alkohol, kafein nikotin,
bahan pengawet,
kosmetik, celupan (zat
warna kain))
Internal
- Psikolgik (orientasi
afektif)
- Mal nutrisi
- Bentuk darah
abnormal, contoh :
leukositosis/leukopenia,
perubahan faktor
pembekuan,
trombositopeni, sickle
cell, thalassemia,
penurunan Hb, Imunautoimum tidak
berfungsi.
- Biokimia, fungsi
regulasi (contoh : tidak
berfungsinya sensoris)
- Disfugsi gabungan

menjelaskan
cara/metode
untukmencegah
injury/cedera
Klien
mampu
menjelaskan
factor
resiko
dari
lingkungan/perilaku
personal
Mampumemodifikasi
gaya
hidup
untukmencegah injury
Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
Mampu
mengenali
perubahan
status
kesehatan

keamanan
pasien,
sesuai
dengan kondisi fisik dan fungsi
kognitif pasien dan riwayat
penyakit terdahulu pasien
Menghindarkan
lingkungan
yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat tidur
Menyediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu
ditempat yang mudah dijangkau
pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang
cukup
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien
dan keluarga atau pengunjung
adanya
perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab
penyakit.

Disfungsi efektor
Hipoksia jaringan
Perkembangan usia
(fisiologik, psikososial)
Fisik (contoh :
kerusakan kulit/tidak
utuh, berhubungan
dengan mobilitas)

3 Defisit perawatan diri b/d


immobilisasi diri,
kerusakan persepsi dan
kognitif

Definisi :
Gangguan kemampuan untuk
melakukan ADL pada diri
Batasan karakteristik :
ketidakmampuan untuk mandi,
ketidakmampuan untuk
berpakaian, ketidakmampuan
untuk makan, ketidakmampuan
untuk toileting
Faktor yang berhubungan :
kelemahan, kerusakan kognitif
atau perceptual, kerusakan
neuromuskular/ otot-otot saraf

4 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b/d
ketidakmampuan untuk
memakan makanan
sekunder dan
ketidaksadaran

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 % atau

NOC :
Self care : Activity of
Daily Living (ADLs)
Kriteria Hasil :

Klien
terbebas dari bau
badan

Menyataka
n kenyamanan
terhadap
kemampuan untuk
melakukan ADLs

Dapat
melakukan ADLS
dengan bantuan

NIC :

NOC :
Nutritional Status :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan

NIC :
Nutrition Management

Self Care assistance : ADLs


Monitor kemempuan klien untuk
perawatan diri yang mandiri.
Monitor kebutuhan klien untuk
alat-alat bantu untuk kebersihan
diri,
berpakaian,
berhias,
toileting dan makan.
Sediakan bantuan sampai klien
mampu secara utuh untuk
melakukan self-care.
Dorong klien untuk melakukan
aktivitas sehari-hari yang normal
sesuai
kemampuan
yang
dimiliki.
Dorong untuk melakukan secara
mandiri, tapi beri bantuan ketika
klien
tidak
mampu
melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk
mendorong kemandirian, untuk
memberikan bantuan hanya jika
pasien tidak mampu untuk
melakukannya.
Berikan aktivitas rutin seharihari sesuai kemampuan.
Pertimbangkan usia klien jika
mendorong
pelaksanaan
aktivitas sehari-hari.

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula

lebih di bawah ideal


Dilaporkan adanya
intake makanan yang kurang
dari RDA (Recomended
Daily Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Beratbadan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampumengidentifik
asi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Yakinkan diet yang dimakan


mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

BAB II
BBLR
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1

Pola nafas tidak efektif b/d imaturitas organ pernafasan

2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi jalan nafas oleh penumpukan
lendir, reflek batuk
3. Risiko ketidakseimbangan temperatur tubuh b/d BBLR, usia kehamilan kurang,
paparan lingkungan dingin/panas.
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
ingest/digest/absorb
5. Ketidakefektifan pola minum bayi b/d prematuritas
6. Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin
7. Resiko infeksi b/d ketidakadekuatan system kekebalan tubuh
8. PK : Hipoglikemia

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Pola nafas tidak efektif


b/d imaturitas organ
pernafasan

Definisi : Pertukaran udara


inspirasi dan/atau ekspirasi
tidak adekuat
Batasan karakteristik :
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran
udara per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan
dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi
berlangsung sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan ratarata/minimal

Bayi
: < 25 atau > 60

Usia
1-4 : < 20 atau > 30

Usia
5-14 : < 14 atau > 25

Usia
> 14 : < 11 atau > 24
- Kedalaman pernafasan

Dew
asa volume tidalnya
500 ml saat istirahat

Bayi
volume tidalnya 6-8
ml/Kg
- Timing rasio
- Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan :
- Hiperventilasi

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status
Airway patency
Vital sign Status

NIC :
Airway Management
:

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital
dalam rentang normal
(tekanan darah, nadi,
pernafasan)

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau

Deformitas tulang
Kelainan bentuk
dinding dada
Penurunan
energi/kelelahan
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
Obesitas
Posisi tubuh
Kelelahan otot
pernafasan
Hipoventilasi sindrom
Nyeri
Kecemasan
Disfungsi
Neuromuskuler
Kerusakan
persepsi/kognitif
Perlukaan pada
jaringan syaraf tulang
belakang
Imaturitas Neurologis

2 Bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d obstruksi jalan
nafas oleh penumpukan
lendir, reflek batuk.
Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau
tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan
irama nafas

Faktor-faktor yang

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang
dapat
menghambat
jalan

berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NIC :
Airway suction

Auskultasi suara nafas


sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril sitiap
melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk istirahat
dan napas dalam setelah
kateter
dikeluarkan
dari
nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana
cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management

berhubungan:
-

nafas

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.

3 Risiko

ketidakseimbangan
temperatur tubuh b/d
BBLR, usia kehamilan
kurang, paparan
lingkungan dingin/panas
Definisi : Risiko kegagalan
mempertahankan suhu tubuh
dalam batas normal.
Faktor factor resiko:
Perubahan
metabolisme dasar
Penyakit atau trauma
yang mempengaruhi
pengaturan suhu
Pengobatan
pengobatan yang
menyebabkan
vasokonstriksi dan
vasodilatasi
Pakaian yang tidak
sesuai dengan suhu
lingkungan
Ketidakaktifan atau

NOC :
Hydration
Adherence
Behavior
Immune Status
Infection status
Risk control
Risk detection

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Kolaborasikan
pemberian
bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

NIC :
Temperature Regulation
(pengaturan suhu)
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi

aktivitas berat
Dehidrasi
Pemberian obat
penenang
Paparan dingin atau
hangat/lingkungan
yang panas

4 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b/d
ketidakmampuan
ingest/digest/absorb
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan

terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

NOC :
Nutritional Status :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Beratbadan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentifi
kasi kebutuhan
nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

NIC :
Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan

Pembuluh darah kapiler


mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

5 Ketidakefektifan pola
minum bayi b/d
prematuritas

NOC :
Breastfeeding
Estabilshment :
infant
Knowledge :
breastfeeding
Breastfeeding
Maintenance
Kriteria Hasil :
Klien dapat
menyusui dengan
efektif
Memverbalisasikan
tehnik untk
mengatasi masalah
menyusui
Bayi menandakan
kepuasan menyusu
Ibu menunjukkan
harga diri yang
positif dengan
menyusui

Monitor kulit kering dan


perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Breastfeeding assistance
Fasilitasi kontak ibu dengan
bayi sawal mungkin (maksimal
2 jam setelah lahir )
Monitor kemampuan bayi
untuk menghisap
Dorong orang tua untuk
meminta perawat untuk
menemani saat menyusui
sebanyak 8-10 kali/hari
Sediakan kenyamanan dan
privasi selama menyusui
Monitor kemampuan bayi
untukmenggapai putting
Dorong ibu untuk tidak
membatasi bayi menyusu
Monitor integritas kulit sekitar
putting
Instruksikan perawatan putting
untukmencegah lecet
Diskusikan penggunaan
pompa ASI kalau bayi
tidakmampu menyusu
Monitor peningkatan pengisian
ASI
Jelaskan penggunaan susu
formula hanya jika diperlukan
Instruksikan ibu untuk makan

6 Hipotermi b/d paparan


lingkungan dingin

NOC :
Thermoregulation
Thermoregulation :
neonate
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal

makanan bergizi selama


menyusui
Dorong ibu untuk minum jika
sudah merasa haus
Dorong ibu untuk menghindari
penggunaan rokok danPil KB
selama menyusui
Anjurkan ibu untuk memakai
Bra yang nyaman, terbuat dari
cootn dan menyokong
payudara
Dorong ibu untukmelanjutkan
laktasi setelah pulang
bekerja/sekolah

NIC :
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah

7 Resiko infeksi b/d

ketidakadekuatan system
kekebalan tubuh.
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,

Monitor VS saat pasien


berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Menunjukkan
berkunjung
meninggalkan
kemampuan untuk
pasien
mencegah
Gunakan sabun antimikrobia
timbulnya infeksi
untuk cuci tangan
Jumlah
leukosit Cuci tangan setiap sebelum
dalam batas normal
dan
sesudah
tindakan
Menunjukkan
kperawtan
perilaku
hidup Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
sehat

Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi

Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

8 PK : Hipoglikemia

kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Tujuan : perawat dapat


menangani dan
meminimalkan episode
hipoglikemi

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

Pantau kadar gula darah


sebelum pemberian obat
hipoglikemik dan atau sebelum
makan dan satu jam sebelum
tidur
Pantau tanda dan gejala
hipoglikemi (kadar gula darah
kurang dari 70 mg/dl, kulit
dingin, lembab dan pucat,
takikardi,peka terhadap
rangsang, tidak sadar, tidak
terkoordinasi, bingung, mudah

mengantuk)
Jika klien dapat menelan,
berikans etengah gelas jus
jeruk, cola atau semacam
golongan jahe setiap 15 menit
sampai kadar glukosa
darahnya meningkat diatas 69
mg/dl
Jika klien tidak dapat menelan,
berikanglukagon hidroklorida
subkutan 50 ml glukosa 50%
dalam air IV sesuai protocol

BAB II
Hiperbilirubinemia
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Defisit Volume cairan b/d kehilangan aktif volume cairan (evaporasi), diare.
2. Hipertermi b/d paparan lingkungan panas (efek fototerapi), dehidrasi
3. Diare b/d efek fototerapi
4. Resiko kerusakan integritas kulit b/d pigmentasi (jaundice), hipertermi, perubahan
turgor kulit, eritema.
5. PK : Asidosis

B. Discharge Planning
1. Ajarkan orang tua cara merawat bayi agar tidak terjadi infeksi dan jelaskan
tentang daya tahan tubuh
2. Jelaskan pada orang tua pentingnya pemberian ASI apabila sudah tidak ikterik.
Namunbila penyebabnya bukan dari jaundice ASI tetap diteruskan pemberiannya.
3. jelaskan pada orang tua tentang komplikasi yang mungkin terjadi dan segera
lapor dokter/perawat
4. jelaskan untukpemberian imunisasi
5. Jelaskan tentang pengobatan yang diberikan

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Defisit Volume cairan b/d


kehilangan aktif volume
cairan (evaporasi), diare.
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine meningkat
- Temperatur tubuh meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

2 Hipertermi

b/d

paparan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

NOC:
NIC :
Fluid management
Fluid balance
Timbang popok/pembalut jika
Hydration
diperlukan
Nutritional Status :
Food and Fluid Intake Pertahankan catatan intake dan
output yang akurat
Kriteria Hasil :
Monitor
status
hidrasi
Mempertahankan
(
kelembaban
membran
urine output sesuai
mukosa, nadi adekuat, tekanan
dengan usia dan BB,
darah ortostatik ), jika diperlukan
BJ urine normal, HT Monitor vital sign
normal
Monitor masukan makanan /
Tekanan darah, nadi,
cairan dan hitung intake kalori
suhu tubuh dalam
harian
batas normal
Kolaborasikan pemberian cairan
Tidak ada tanda
IV
tanda
dehidrasi, Monitor status nutrisi
Elastisitas turgor kulit Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
baik,
membran
mukosa lembab, tidak Dorong masukan oral
ada rasa haus yang Berikan penggantian nesogatrik
sesuai output
berlebihan

Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Hypovolemia Management

Monitor status cairan termasuk


intake dan ourput cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor responpasien terhadap
penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong
pasien
untuk
menambah intake oral
Pemberian cairan Iv monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihanvolume cairan
Monitor adanya tanda gagal
ginjal

NOC : Thermoregulation

NIC :

lingkungan panas (efek


fototerapi), dehidrasi
Definisi : suhu tubuh naik diatas
rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh diatas
rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang berlebih
- pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/penur
unan kemampuan
untuk berkeringat
- terpapar dilingkungan
panas
- dehidrasi
- pakaian yang tidak

tepat

Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal
Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak ada
pusing

Fever treatment
Monitor
suhu
sesering
mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah
terjadinya
menggigil

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2 jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan

Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring

3 Diare b/d efek fototerapi

Monitor TD, nadi, suhu, dan RR


Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum,
selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor
pola
pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi, peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab
dari
perubahan vital sign

NOC:
NIC :
Bowel elimination
Diarhea Management
Evaluasi efek samping
Fluid Balance
pengobatan terhadap
Hydration
gastrointestinal
Electrolyte and Acid
Ajarkan pasien untuk
base Balance
menggunakan obat antidiare
Kriteria Hasil :
Instruksikan pasien/keluarga
Feses berbentuk,
untukmencatat warna, jumlah,
BAB sehari sekalifrekuenai dan konsistensi dari
tiga hari
feses
Menjaga
daerah Evaluasi intake makanan yang
masuk
sekitar rectal dari

Identifikasi factor penyebab dari


iritasi
diare
Tidak
mengalami

Monitor tanda dan gejala diare


diare
Observasi turgor kulit secara
Menjelaskan
rutin
penyebab diare dan
Ukur diare/keluaran BAB
rasional tendakan
Hubungi dokter jika ada
Mempertahankan
kenanikan bising usus
turgor kulit
Instruksikan pasien untukmakan
rendah serat, tinggi protein dan
tinggi kalori jika memungkinkan

Instruksikan untuk menghindari


laksative
Ajarkan tehnik menurunkan
stress
Monitor persiapan makanan
yang aman

4 Resiko

kerusakan
integritas
kulit
b/d
pigmentasi
(jaundice),
hipertermi,
perubahan
turgor kulit, eritema.

5 PK : Asidosis

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
menggunakan pakaian yang
Membranes
longgar
Kriteria Hasil :

Hindari kerutan padaa tempat


Integritas
kulit
tidur
yang baik bisa
Jaga kebersihan kulit agar tetap
dipertahankan
bersih dan kering
(sensasi,
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
Monitor kulit akan adanya
hidrasi,
kemerahan
pigmentasi)
Oleskan
lotion
atau
Tidak
ada
minyak/baby oil pada derah
luka/lesi pada kulit
yang tertekan
Perfusi jaringan Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
baik

Monitor status nutrisi pasien


Menunjukkan
Memandikan pasien dengan
pemahaman
sabun dan air hangat
dalam
proses
perbaikan
kulit
dan
mencegah
terjadinya sedera
berulang
Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan
perawatan
alami
Asidosis Metabolik
1.

Pantau tanda dan gejala


asidosis metabolik
a. pernafasan cepat
danlambat
b. sakit kepala
c. mual dan muntah
d. bikarbonat plasma
dan pH arteri darah
rendah
e. perubahan tingkah
laku, mengantuk

f.

kalsium serum
meningkat
g. klorida serum
meningkat
h. penurunan HCO3
2.
Untuk klien klien dengan
asidosis metabolik
a. mulai dengan
penggantian cairan
IV sesuai program
tergantung dari
penyebab
dasarnya.
b. Jika etiologinya
DM, rujuk pada PK:
hipo/hiperglikemia
c. Kaji tanda
dangejala
hipokalsemia,
hipokalemia, dan
alkalosis setelah
asidosisnya
terkoreksi
d. Lakukan koreksi
pada setiap
gangguan
ketidakseimbangan
elektrolit sesuai
dengan program
dokter
e. Pantau nilai gas
darah arteri dan pH
urine.
Untuk asidosis Respiratorik
1. Pantau tanda dan gejala asidosis
respiratorik
a. takikardi
b. disritmia
c. berkeringat
d. mual/muntah
e. gelisah
f. dyspneu
g. peningkatan usaha
nafas
h. penurunan
frekuensi
pernafasan
i. peningkatan PCO2
j. peningkatan
kalsium serum
k. penurunan natrium
klorida
2. untuk klien klien dengan asidosis

respiratorik
a. perbaiki ventilasi
melalui
pengubahan posisi
pada semifowler,
latihan nafas dalam
b. konsul
kemungkinan
penggunaan
ventilasi mekanis
c. berikan oksigen
setelah klien dapat
bernafas dengan
baik
d. tingkatkan
pemberian hidrasi
yang optimal

BAB II
Asfiksia Neonatorum
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Pola nafas tidak efektif b/d kelemahan otot pernafasan
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d obstruksi lendir
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dar ikebutuhan tubuh b/d kelemahan
4. Hipotermi b/d paparan lingkungan dingin, BBL

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Pola nafas tidak efektif b/d


kelemahan otot
pernafasan

Definisi : Pertukaran udara


inspirasi dan/atau ekspirasi tidak
adekuat
Batasan karakteristik :
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran udara
per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan
dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi berlangsung
sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan rata-rata/minimal

Bayi :
< 25 atau > 60

Usia
1-4 : < 20 atau > 30

Usia
5-14 : < 14 atau > 25

Usia
> 14 : < 11 atau > 24
- Kedalaman pernafasan

Dewa
sa volume tidalnya 500
ml saat istirahat

Bayi
volume tidalnya 6-8
ml/Kg
- Timing rasio
- Penurunan kapasitas vital
Faktor yang berhubungan :
- Hiperventilasi
- Deformitas tulang
- Kelainan bentuk

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

Airway Management

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status
Airway patency
Vital sign Status

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua

dinding dada
Penurunan
energi/kelelahan
Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
Obesitas
Posisi tubuh
Kelelahan otot
pernafasan
Hipoventilasi sindrom
Nyeri
Kecemasan
Disfungsi
Neuromuskuler
Kerusakan
persepsi/kognitif
Perlukaan pada
jaringan syaraf tulang
belakang
Imaturitas Neurologis

2 Bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d obstruksi lendir

Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan
sekresi atau obstruksi dari
saluran pernafasan untuk
mempertahankan
kebersihan jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif
atau tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi
dan irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan batuk
efektif dan suara nafas
yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu
(mampu mengeluarkan
sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan nafas
yang paten (klien tidak
merasa tercekik, irama
nafas,
frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak ada
suara nafas abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan dan
mencegah factor yang
dapat menghambat jalan
nafas

lengan dan bandingkan


Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

Airway suction

Pastikan kebutuhan oral /


tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas
sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien
dan
keluarga
tentang
suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
Monitor status oksigen
pasien
Ajarkan
keluarga
bagaimana cara melakukan
suksion
Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi
bronkus, adanya
eksudat di alveolus,
adanya benda asing di
jalan nafas.

Airway Management

3 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b/d kelemahan

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 % atau
lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang kurang
dari RDA (Recomended
Daily Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
-

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

NOC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Nutritional Status :
Kolaborasi dengan ahli gizi
Nutritional Status :
untuk menentukan jumlah
food and Fluid Intake
kalori dan nutrisi yang
Nutritional Status :
dibutuhkan pasien.
nutrient Intake
Anjurkan
pasien
untuk
Weight control
meningkatkan intake Fe
Kriteria Hasil :
Anjurkan
pasien
untuk
Adanya peningkatan
meningkatkan protein dan
berat badan sesuai
vitamin C
Berikan substansi gula
dengan tujuan
Yakinkan diet yang dimakan
Beratbadan ideal
mengandung tinggi serat untuk
sesuai dengan tinggi
mencegah konstipasi
badan

Berikan makanan yang terpilih


Mampumengidentifika
(
sudah
dikonsultasikan
si kebutuhan nutrisi
dengan ahli gizi)
Tidk ada tanda tanda
Ajarkan pasien bagaimana
malnutrisi
membuat catatan makanan
Menunjukkan
harian.
peningkatan fungsi
Monitor jumlah nutrisi dan
pengecapan dari
kandungan kalori
menelan

mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Nutrition Monitoring

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

4 Hipotermi b/d paparan

lingkungan dingin, BBL

Berikan informasi tentang


kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

NOC :
Thermoregulation
Thermoregulation :
neonate
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan,
dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi

Tingkatkan intake cairan dan


nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer

Monitor adanya cushing


triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)

Identifikasi penyebab
perubahan vital sign

dari

BAB II
AIDS
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Kelelahan b/d status penyakit, anemia, malnutrisi
2. Nyeri akut/kronis b/d infeksi, nyeri abdomen
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan pencernaan

4. Diare b/d proses pemyakit


B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada anak dan keluarga untuk menghubungi tim kesehatan bila terdapat tanda
tanda atau gejala infeksi
2. Ajarkan pada anak dan keluarga untuk mengamati respon terhadap pengobatan dan
memberitahu dokter tentangadanya efek samping
3. Ajarkan pada anak dan keluarga tentang penjadwalan pemeriksaan lebih lanjut.

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Kelelahan b/d status


penyakit, anemia,
malnutrisi

Tujuan dan Kriteria Hasil

NOC :
Endurance
Concentration
Energy conservation
Nutritional status :
energy
Kriteria Hasil :
Memverbalisasikan
peningkatan energi
dan merasa lebih baik
Menjelaskan
penggunaan energi
untuk mengatasi
kelelahan

Intervensi

NIC :
Energy Management
Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan aktivitas
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

NOC :
Pain Management
Lakukan
pengkajian
nyeri
Pain Level,
secara
komprehensif
termasuk
Pain control,
Definisi :
lokasi, karakteristik, durasi,
Comfort level
Sensori yang tidak
frekuensi, kualitas dan faktor
menyenangkan dan pengalaman Kriteria Hasil :
presipitasi
Mampu mengontrol Observasi reaksi nonverbal dari
emosional yang muncul secara
aktual atau potensial kerusakan
nyeri
(tahu
ketidaknyamanan
jaringan atau menggambarkan
penyebab
nyeri, Gunakan teknik komunikasi
adanya kerusakan (Asosiasi
mampu
terapeutik untuk mengetahui
Studi Nyeri Internasional):
menggunakan
pengalaman nyeri pasien
serangan mendadak atau pelan
Kaji kultur yang mempengaruhi
tehnik
intensitasnya dari ringan sampai
respon nyeri
nonfarmakologi
berat yang dapat diantisipasi
Evaluasi pengalaman nyeri
untuk
mengurangi
dengan akhir yang dapat
masa lampau
nyeri,
mencari
diprediksi dan dengan durasi

Evaluasi bersama pasien dan


bantuan)
kurang dari 6 bulan.
tim kesehatan lain tentang
Melaporkan bahwa
ketidakefektifan kontrol nyeri
Batasan karakteristik :
nyeri
berkurang
masa lampau
- Laporan secara verbal atau
dengan

Bantu pasien dan keluarga


non verbal
menggunakan
untuk mencari dan menemukan
- Fakta dari observasi
manajemen nyeri
dukungan
- Posisi antalgic untuk
Mampu mengenali Kontrol lingkungan yang dapat
menghindari nyeri
nyeri
(skala,
mempengaruhi nyeri seperti
- Gerakan melindungi
intensitas,
frekuensi
suhu ruangan, pencahayaan
- Tingkah laku berhati-hati
dan tanda nyeri)
dan kebisingan
- Muka topeng

Kurangi faktor presipitasi nyeri

Menyatakan
rasa
- Gangguan tidur (mata

Pilih dan lakukan penanganan


nyaman
setelah
sayu, tampak capek, sulit
nyeri
(farmakologi,
non
atau gerakan kacau,
nyeri berkurang
farmakologi
dan
inter
personal)
menyeringai)
Tanda vital dalam
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Terfokus pada diri sendiri
rentang normal

2 Nyeri akut/kronis b/d

infeksi, nyeri abdomen

Fokus menyempit

(penurunan persepsi waktu,


kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi
dengan orang dan
lingkungan)
Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Analgesic Administration

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

3 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b/d gangguan
pencernaan
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.

menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

NOC :
Nutritional Status :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control
Kriteria Hasil :

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C

Batasan karakteristik :
Berat badan 20 % atau
lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang kurang
dari RDA (Recomended
Daily Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan
- Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi,
misinformasi
-

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Beratbadan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampumengidentifik
asi kebutuhan nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Berikan substansi gula


Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

4 Diare b/d proses pemyakit

NOC:
NIC :
Bowel elimination
Diarhea Management
Evaluasi efek samping
Fluid Balance
pengobatan terhadap
Hydration
gastrointestinal
Electrolyte and Acid
Ajarkan pasien untuk
base Balance
menggunakan obat antidiare
Kriteria Hasil :
Instruksikan pasien/keluarga
Feses berbentuk,
untukmencatat warna, jumlah,
BAB sehari sekalifrekuenai dan konsistensi dari
tiga hari
feses
Menjaga
daerah Evaluasi intake makanan yang
masuk
sekitar rectal dari
Identifikasi factor penyebab dari
iritasi
diare
Tidak
mengalami

Monitor tanda dan gejala diare


diare
Observasi turgor kulit secara
Menjelaskan
rutin
penyebab diare dan
Ukur diare/keluaran BAB
rasional tendakan
Hubungi dokter jika ada
Mempertahankan
kenanikan bising usus
turgor kulit
Instruksikan pasien untukmakan
rendah serat, tinggi protein dan
tinggi kalori jika memungkinkan
Instruksikan untuk menghindari
laksative
Ajarkan tehnik menurunkan
stress
Monitor persiapan makanan
yang aman

BAB II
Diare
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
2. Risiko kerusakan integritas kulit b/d ekskresi/BAB sering
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d penurunan intake
makanan

4. Cemas b/d perubahan status kesehatan


B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua mengenai perawatan anak, pemberian makanan dan
minuman (missal oralit).
2. Ajarkan mengenai tanda tanda dehidrasi, ubun ubundan mata cekung, turgor
kulit tidak elastis, membran mukosa kering
3. Jelaskan obat obatan yang diberikan, efek samping dan kegunaannya.

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Defisit volume cairan b/d


kehilangan cairan aktif
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC:
NIC :
Fluid management
Fluid balance
Timbang popok/pembalut jika
Hydration
diperlukan
Nutritional Status :
Food and Fluid Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Intake
Monitor
status
hidrasi
Kriteria Hasil :
(
kelembaban
membran
Mempertahankan
mukosa,
nadi
adekuat,
urine output sesuai
tekanan darah ortostatik ), jika
dengan usia dan BB,
diperlukan
BJ urine normal, HT Monitor vital sign
normal
Monitor masukan makanan /
Tekanan darah, nadi,
cairan dan hitung intake kalori
suhu tubuh dalam
harian
batas normal
Kolaborasikan
pemberian
cairan
intravena
IV
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi, Monitor status nutrisi
Elastisitas
turgor Dorong masukan oral
penggantian
kulit baik, membran Berikan
nesogatrik
sesuai
output
mukosa
lembab,
keluarga
untuk
tidak ada rasa haus Dorong
membantu
pasien
makan
yang berlebihan

Tawarkan snack ( jus buah,


buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Hypovolemia Management
Monitor status cairan termasuk
intake dan ourput cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb dan
hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor responpasien terhadap
penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong
pasien
untuk
menambah intake oral
Pemberian cairan Iv monitor
adanya tanda dan gejala
kelebihanvolume cairan
Monitor adanya tanda gagal
ginjal

2 Risiko kerusakan integritas


kulit b/d ekskresi/BAB sering

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
menggunakan
pakaian
yang
Membranes
longgar
Definisi : Perubahan pada Kriteria Hasil :

Hindari kerutan padaa tempat


epidermis dan dermis
Integritas
kulit
tidur
yang baik bisa
Jaga kebersihan kulit agar
Batasan karakteristik :
dipertahankan
- Gangguan pada
tetap bersih dan kering
(sensasi,
bagian tubuh
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
- Kerusakan lapisa kulit
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
(dermis)
Monitor kulit akan adanya
hidrasi,
- Gangguan permukaan
kemerahan
pigmentasi)
kulit (epidermis)
Oleskan
lotion
atau
Tidak
ada
Faktor yang berhubungan :
minyak/baby oil pada derah
Eksternal :
luka/lesi
pada
yang tertekan
- Hipertermia atau
kulit
Monitor aktivitas dan mobilisasi
hipotermia
Perfusi jaringan
pasien
- Substansi kimia
Monitor status nutrisi pasien
baik
- Kelembaban udara

Menunjukkan
Memandikan pasien dengan
- Faktor mekanik
sabun dan air hangat
pemahaman
(misalnya : alat yang
dalam
proses
dapat menimbulkan luka,
perbaikan kulit
tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
dan mencegah
- Radiasi
terjadinya sedera
- Usia yang ekstrim
berulang
- Kelembaban kulit
Mampu
- Obat-obatan
melindungi kulit
Internal :
dan
- Perubahan status
mempertahankan
metabolik
kelembaban kulit
- Tulang menonjol
dan perawatan
- Defisit imunologi
alami
- Faktor yang berhubungan
-

dengan perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)

3 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh
b/d penurunan intake
makanan
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.

NOC :
Nutritional Status :
Nutritional Status :
food and Fluid
Intake
Nutritional Status :
nutrient Intake
Weight control

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe

Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan
- Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Beratbadan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampumengidentifi
kasi kebutuhan
nutrisi
Tidk ada tanda
tanda malnutrisi
Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi

4 Cemas b/d perubahan status NOC :


kesehatan
Anxiety control
Coping
Definisi :
Impulse control
Perasaan gelisah yang tak
Kriteria Hasil :
jelas dari ketidaknyamanan
Klien mampu
atau ketakutan yang disertai
mengidentifikasi
respon autonom (sumner tidak
dan
spesifik atau tidak diketahui
mengungkapkan
oleh
individu);
perasaan
keprihatinan disebabkan dari
gejala cemas
antisipasi terhadap bahaya.
Mengidentifikasi,
Sinyal
ini
merupakan
mengungkapkan
peringatan adanya ancaman
dan menunjukkan
yang akan datang dan
tehnik untuk
memungkinkan individu untuk
mengontol cemas
mengambil langkah untuk
Vital sign dalam
menyetujui terhadap tindakan
batas normal
Ditandai dengan
Postur tubuh,
Gelisah
ekspresi wajah,
Insomnia
bahasa tubuh dan
Resah
tingkat aktivitas
Ketakutan
menunjukkan
Sedih
berkurangnya
Fokus pada diri
kecemasan
Kekhawatiran

Cemas

Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan
dengan
jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami prespektif pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan

BAB II
Febris/demam
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Hipertemia b/d proses penyakit
2. Resiko injury b/d infeksi mikroorganisme

3. Resiko defisit volume cairan b/d intake yang kurang dan diaporesis
B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua mengenal tanda tanda kekambuhan dan laporkan
dokter /perawat
2. Instruksikan untuk memberikan pengobatan sesuai denga dosis dan waktu
3. Ajarkan bagaimana mengukur suhu tubuh dan intervensi
4. Instruksikan untuk kontrol ulang

5. Jelaskan factor penyebab demam dan menghindari factor pencetus

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Hipertemia b/d proses


penyakit
Definisi : suhu tubuh naik
diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang berlebih
- pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/pen
urunan kemampuan
untuk berkeringat
- terpapar dilingkungan
panas
- dehidrasi
- pakaian yang tidak
tepat

Tujuan dan Kriteria


Hasil

NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal
Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak ada
pusing

Intervensi

NIC :
Fever treatment
Monitor
suhu
sesering
mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Kolaborasikan pemberian anti
piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang

diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan
Berikan anti piretik jika perlu

Vital sign Monitoring

2 Resiko injury b/d infeksi


mikroorganisme

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NOC : Risk Kontrol


NIC
:
Environment
Kriteria Hasil :
Management
(Manajemen
Klien terbebas dari lingkungan)
Sediakan lingkungan yang
cedera
aman untuk pasien
Klien
mampu

Identifikasi
kebutuhan
menjelaskan
keamanan
pasien,
sesuai
cara/metode
dengan kondisi fisik dan fungsi
untukmencegah
kognitif pasien dan riwayat
injury/cedera
penyakit terdahulu pasien
Klien
mampu Menghindarkan
lingkungan
menjelaskan factor
yang berbahaya (misalnya
resiko
dari
memindahkan perabotan)
lingkungan/perilaku
Memasang side rail tempat
personal
tidur
Menyediakan tempat tidur
Mampumemodifikasi
yang nyaman dan bersih
gaya
hidup

untukmencegah
injury
Menggunakan
fasilitas kesehatan
yang ada
Mampu mengenali
perubahan
status
kesehatan

3 Resiko

defisit

Menempatkan saklar lampu


ditempat
yang
mudah
dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang
cukup
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab penyakit.

volume

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
cairan b/d intake yang
diperlukan
Hydration
kurang dan diaporesis

Pertahankan catatan intake


Nutritional Status :
dan output yang akurat
Food and Fluid
Monitor
status
hidrasi
Intake
Definisi : Penurunan cairan
(
kelembaban
membran
Kriteria Hasil :
intravaskuler, interstisial,
mukosa,
nadi
adekuat,
dan/atau intrasellular. Ini
Mempertahankan
tekanan darah ortostatik ), jika
mengarah ke dehidrasi,
urine output sesuai
diperlukan
kehilangan cairan dengan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign
pengeluaran sodium
BJ urine normal, HT Monitor masukan makanan /
normal
cairan dan hitung intake kalori
Batasan Karakteristik :

Tekanan
darah,
nadi,
harian
- Kelemahan
suhu
tubuh
dalam

Lakukan terapi IV
- Haus
batas normal
Monitor status nutrisi
- Penurunan turgor kulit/lidah

Tidak
ada
tanda
- Membran mukosa/kulit
Berikan cairan
kering
tanda
dehidrasi, Berikan cairan IV pada suhu
- Peningkatan denyut nadi,
Elastisitas
turgor
ruangan
penurunan tekanan darah,
kulit baik, membran Dorong masukan oral
penurunan volume/tekanan
mukosa
lembab, Berikan
penggantian
nadi
tidak ada rasa haus
nesogatrik sesuai output
- Pengisian vena menurun
Dorong
keluarga
untuk
yang berlebihan
- Perubahan status mental
Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

membantu pasien makan


Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Kehilangan volume cairan


secara aktif
Kegagalan mekanisme
pengaturan

BAB II
Vomitus
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangn nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d gangguan absorbsi
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d hipovolemia
4. Resiko kerusakan integritas kulit b/d gangguan status metabolic

5. Cemas b/d perubahan status kesehatan

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Defisit volume cairan b/d


kehilangan cairan aktif
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

2 Ketidakseimbangn nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b/d gangguan
absorbsi

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
diperlukan
Hydration

Pertahankan catatan intake


Nutritional Status :
dan output yang akurat
Food and Fluid
Monitor
status
hidrasi
Intake
(
kelembaban
membran
Kriteria Hasil :
mukosa,
nadi
adekuat,
Mempertahankan
tekanan darah ortostatik ), jika
urine output sesuai
diperlukan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign
BJ urine normal, HT Monitor masukan makanan /
normal
cairan dan hitung intake kalori
Tekanan darah, nadi,
harian
suhu tubuh dalam Kolaborasikan
pemberian
cairan IV
batas normal
Tidak ada tanda Monitor status nutrisi
tanda
dehidrasi, Dorong masukan oral
penggantian
Elastisitas
turgor Berikan
nesogatrik sesuai output
kulit baik, membran
keluarga
untuk
mukosa
lembab, Dorong
membantu pasien makan
tidak ada rasa haus

Tawarkan snack ( jus buah,


yang berlebihan

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi

buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk

kurang dari RDA


(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

Tidak ada tanda


tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

3 Ketidakefektifan perfusi

jaringan b/d hipovolemia

NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral
Kriteria Hasil :
mendemonstrasikan
status sirkulasi yang
ditandai dengan :

T
ekanan
systole
dandiastole
dalam
rentang yang
diharapkan

Ti
dak ada
ortostatikhipe
rtensi

Ti
dk ada tanda
tanda
peningkatan
tekanan
intrakranial
(tidak lebih
dari 15
mmHg)
mendemonstrasikan
kemampuan kognitif yang
ditandai dengan:
berkomunika
si dengan
jelas dan
sesuai
dengan
kemampuan
menunjukkan
perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
membuat

NIC :
Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka


terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan sensasi

keputusan
dengan
benar
menunjukkan fungsi
sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran mambaik, tidak
ada gerakan gerakan
involunter
NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management
pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
menggunakan pakaian yang
Membranes
longgar
Kriteria Hasil :

Hindari kerutan padaa tempat


Integritas
kulit
Definisi : Perubahan pada
tidur
yang baik bisa
epidermis dan dermis
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
tetap bersih dan kering
(sensasi,
Batasan karakteristik :
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
- Gangguan pada
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
bagian tubuh
Monitor kulit akan adanya
- Kerusakan lapisa kulit
hidrasi,
kemerahan
(dermis)
pigmentasi)
Oleskan
lotion
atau
- Gangguan permukaan
Tidak
ada
minyak/baby
oil
pada
derah
kulit (epidermis)
luka/lesi
pada
yang tertekan
Faktor yang berhubungan :
kulit
Monitor aktivitas dan mobilisasi
Eksternal :

Perfusi
jaringan
pasien
- Hipertermia atau

Monitor status nutrisi pasien


baik
hipotermia
Menunjukkan
Memandikan pasien dengan
- Substansi kimia
- Kelembaban udara
sabun dan air hangat
pemahaman
- Faktor mekanik
dalam
proses
(misalnya : alat yang
perbaikan kulit
dapat menimbulkan luka,
dan mencegah
tekanan, restraint)
terjadinya sedera
- Immobilitas fisik
berulang
- Radiasi

Mampu
- Usia yang ekstrim
melindungi kulit
- Kelembaban kulit
dan
- Obat-obatan
mempertahankan
Internal :
- Perubahan status
kelembaban kulit
metabolik
dan perawatan
- Tulang menonjol
alami

4 Resiko kerusakan
integritas kulit b/d
gangguan status
metabolic

Defisit imunologi
Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi

Perubahan turgor
(elastisitas kulit)

5 Cemas b/d perubahan


status kesehatan

Definisi :
Perasaan gelisah yang tak
jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai
respon autonom (sumner tidak
spesifik atau tidak diketahui
oleh
individu);
perasaan
keprihatinan disebabkan dari
antisipasi terhadap bahaya.
Sinyal
ini
merupakan
peringatan adanya ancaman
yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas

NOC :
Anxiety control
Coping
Impulse control
Kriteria Hasil :
Klien mampu
mengidentifikasi
dan
mengungkapkan
gejala cemas
Mengidentifikasi,
mengungkapkan
dan menunjukkan
tehnik untuk
mengontol cemas
Vital sign dalam
batas normal
Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan
dengan
jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami prespektif pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Kolaborasi pemberian obat
untuk mengurangi kecemasan

BAB II
CytoMegaloVirus
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Resiko penyebaran infeksi b/d penurunan system imun, aspek kronis penyakit
2. Resiko pola nafas tidak afektif b/d penurunan energi dalam bernafas
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat,
stomatitis, gangguan absorbsi, kelemahan, kehilangan nafsu makan.
4. Nyeri akut b/d proses penyakit

5. Kurang pengetahuan mengenai penularan, penanganan dan perjalanan penyakit


B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua tentang cara cara pencegahan penyebaran infeksi
Nasehati orang tua tentang kemungkinan bahwa virus tetap disekresikan
selama lebih dari satu tahun
Teman yang sedang hamil tidak boleh merawat anak tersebut (mis :
mengganti popok anak)
Cuci tangan dengan baik setelah mengganti popok dan jangan mambuang
popok di sembarang tempat
2. Ajarkan pada orang tua tentang penatalaksanaan jangka panjang
Kuatkan informasi tentang virus
Jika ada sekuele neurologik, kognitif atau perkembangan rujuklah ke lembaga
berbasis masyarakat

Tekankan pentingnya pemantauan medis setelah periode akut

N
o

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

1 Resiko penyebaran infeksi NOC :


NIC :
b/d penurunan system
Immune Status
Infection
Control
(Kontrol
imun,
aspek
kronis
Knowledge
: infeksi)
penyakit.
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control
Definisi : Peningkatan resiko

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
masuknya organisme patogen
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
Faktor-faktor resiko :
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
- Prosedur Infasif
infeksi
berkunjung
dan
setelah
- Ketidakcukupan
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
pengetahuan untuk
proses penularan
pasien
menghindari paparan
penyakit,
factor
Gunakan sabun antimikrobia
patogen
yang mempengaruhi
untuk cuci tangan
- Trauma
penularan
serta Cuci tangan setiap sebelum dan
- Kerusakan jaringan dan
penatalaksanaanny
peningkatan paparan
sesudah tindakan kperawtan
a,
lingkungan
Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukkan
- Ruptur membran amnion
sebagai alat pelindung
- Agen farmasi
kemampuan untuk Pertahankan lingkungan aseptik
(imunosupresan)
mencegah
selama pemasangan alat
- Malnutrisi
timbulnya infeksi
Ganti letak IV perifer dan line
- Peningkatan paparan
Jumlah
leukosit
central dan dressing sesuai
lingkungan patogen
dengan petunjuk umum
dalam batas normal
- Imonusupresi

Gunakan kateter intermiten


Menunjukkan
- Ketidakadekuatan imum
untuk menurunkan infeksi
perilaku hidup sehat
buatan
-

Tidak adekuat pertahanan


sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala infeksi


sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,

2 Resiko pola nafas tidak


afektif b/d penurunan
energi dalam bernafas.

Definisi : Pertukaran udara


inspirasi dan/atau ekspirasi tidak
adekuat
Batasan karakteristik :
- Penurunan tekanan
inspirasi/ekspirasi
- Penurunan pertukaran udara
per menit
- Menggunakan otot
pernafasan tambahan
- Nasal flaring
- Dyspnea
- Orthopnea
- Perubahan penyimpangan
dada
- Nafas pendek
- Assumption of 3-point
position
- Pernafasan pursed-lip
- Tahap ekspirasi berlangsung
sangat lama
- Peningkatan diameter
anterior-posterior
- Pernafasan rata-rata/minimal

Bayi :
< 25 atau > 60

Usia
1-4 : < 20 atau > 30

Usia
5-14 : < 14 atau > 25

Usia

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status
Airway patency
Vital sign Status

panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien
untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NIC :
Airway Management
:

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital dalam
rentang normal (tekanan
darah, nadi, pernafasan)

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien

> 14 : < 11 atau > 24


Kedalaman pernafasan

Dewa
sa volume tidalnya 500
ml saat istirahat

Bayi
volume tidalnya 6-8
ml/Kg
Timing rasio
Penurunan kapasitas vital

Onservasi adanya tanda tanda


hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring

Faktor yang berhubungan :


- Hiperventilasi
- Deformitas tulang
- Kelainan bentuk
dinding dada
- Penurunan
energi/kelelahan
- Perusakan/pelemahan
muskulo-skeletal
- Obesitas
- Posisi tubuh
- Kelelahan otot
pernafasan
- Hipoventilasi sindrom
- Nyeri
- Kecemasan
- Disfungsi
Neuromuskuler
- Kerusakan
persepsi/kognitif
- Perlukaan pada
jaringan syaraf tulang
belakang
- Imaturitas Neurologis

3 Ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh b/d intake tidak
adekuat, stomatitis,
gangguan absorbsi,
kelemahan, kehilangan
nafsu makan.
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 % atau
lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang kurang

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda
malnutrisi

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan

dari RDA (Recomended


Daily Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi

Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

4 Nyeri akut b/d proses

NOC :
Pain Level,
Pain control,
Definisi :
Comfort level
Sensori yang tidak
menyenangkan dan pengalaman Kriteria Hasil :
penyakit

ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

Pain Management

Lakukan
pengkajian
nyeri
secara komprehensif termasuk
lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi

emosional yang muncul secara


aktual atau potensial kerusakan
jaringan atau menggambarkan
adanya kerusakan (Asosiasi
Studi Nyeri Internasional):
serangan mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan sampai
berat yang dapat diantisipasi
dengan akhir yang dapat
diprediksi dan dengan durasi
kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal atau
non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi waktu,
kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi
dengan orang dan
lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Mampu mengontrol
nyeri
(tahu
penyebab
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk mengurangi
nyeri,
mencari
bantuan)
Melaporkan bahwa
nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman
setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

Observasi reaksi nonverbal dari


ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri
masa lampau
Evaluasi bersama pasien dan
tim kesehatan lain tentang
ketidakefektifan kontrol nyeri
masa lampau
Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

5 Kurang

pengetahuan
mengenai
penularan,
penanganan
dan
perjalanan penyakit.
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan
kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang
salah,
kurangnya
keinginan
untuk
mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

NOC :
Kowlwdge : disease
process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Tentukan analgesik pilihan, rute


pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan
penilaian
tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau
proses
pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau

diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

BAB II
Thypoid
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Hipertemia b/d proses infeksi salmonella thyposa
2. Resiko

defisit

volume

cairan

b/d

pemasukan

yang

kurang,

mual,

muntah/pengeluaran yang berlebihan, diare, panas tubuh


3.

Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake


kurang akibat mual, muntah, anoreksia, atau output yang berlebihan akibat
diare.

4.

Gangguan pola defeksi : diare b/d proses peradangan pada dinding usus
halus

5.

Perubahan pola defeksi : konstipasi b/d proses peradangan pada dinding


usus halus,

6.

Resiko tinggi trauma fisik b/d gangguan mental, delirium/psikosis

B. Discharge Planning
1. Berikan informasi tentang kebutuhan melakukan aktivitas sesuai dengan tngkat
perkembangan dan kondisi fisik anak
2. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping
3. Menjelaskan gejala gejela kekambuhan penyakit dan hal yang harus dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut

4. Tekankan untukmelakukan kontrol sesuai waktu yang ditentukan

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Hipertemia
infeksi
thyposa

b/d proses
salmonella

Definisi : suhu tubuh naik


diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan
terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang berlebih
- pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/pen
urunan kemampuan
untuk berkeringat
- terpapar dilingkungan
panas
- dehidrasi
- pakaian yang tidak
tepat

Tujuan dan Kriteria


Hasil

NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal
Tidak ada perubahan
warna kulit dan tidak
ada pusing, merasa
nyaman

Intervensi

NIC :
Fever treatment
Monitor
suhu
sesering
mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Kolaborasi pemberian anti
piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam
Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Kolaboraikan dengan dokter
mengenai pemberian cairan
intravena sesuai program
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan

kemungkinan efek negatif dari


kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan

Berikan anti piretik jika


perlu
Vital sign Monitoring

2 Resiko defisit volume

cairan b/d pemasukan


yang kurang, mual,
muntah/pengeluaran
yang berlebihan, diare,
panas tubuh
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
diperlukan
Hydration
Nutritional Status : Pertahankan catatan intake
dan output yang akurat
Food and Fluid
Monitor
status
hidrasi
Intake
(
kelembaban
membran
Kriteria Hasil :
mukosa,
nadi
adekuat,
Mempertahankan
tekanan darah ortostatik ), jika
urine output sesuai
diperlukan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign

pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

3 Resiko

ketidakseimbangan
nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh b/d
intake
kurang
akibat
mual, muntah, anoreksia,
atau
output
yang
berlebihan akibat diare.
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
-

BJ urine normal, HT
normal
Tekanan darah, nadi,
suhu tubuh dalam
batas normal
Tidak ada tanda
tanda
dehidrasi,
Elastisitas
turgor
kulit baik, membran
mukosa
lembab,
tidak ada rasa haus
yang berlebihan

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Monitor masukan makanan /


cairan dan hitung intake kalori
harian
Lakukan terapi IV
Monitor status nutrisi
Berikan cairan
Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
Dorong masukan oral
Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori

digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis,
psikologis
atau
ekonomi.

Berikan informasi tentang


kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

4 Gangguan pola defeksi : NOC:


NIC :
diare
b/d
proses
Bowel elimination
Diarhea Management
peradangan pada dinding
Evaluasi efek samping
Fluid Balance
usus halus
pengobatan terhadap
Hydration
gastrointestinal
Electrolyte and Acid
Ajarkan pasien untuk
base Balance
menggunakan obat antidiare
Kriteria Hasil :
Instruksikan pasien/keluarga
Feses berbentuk,
untukmencatat warna, jumlah,

BAB sehari sekalitiga hari


Menjaga
daerah
sekitar rectal dari
iritasi
Tidak mengalami
diare
Menjelaskan
penyebab diare dan
rasional tendakan
Mempertahankan
turgor kulit

5 Resiko tinggi trauma fisik


b/d gangguan mental,
delirium/psikosis

NOC:
Knowlwdge
personel safety
Safety behavior
falls Prevention
Safety Behavior
Falls Occurance
Safety behavior
Physical injury

frekuenai dan konsistensi dari


feses
Evaluasi intake makanan yang
masuk
Identifikasi factor penyebab
dari diare
Monitor tanda dan gejala diare
Observasi turgor kulit secara
rutin
Ukur diare/keluaran BAB
Hubungi dokter jika ada
kenanikan bising usus
Instruksikan pasien
untukmakan rendah serat,
tinggi protein dan tinggi kalori
jika memungkinkan
Instruksikan untuk menghindari
laksative
Ajarkan tehnik menurunkan
stress
Monitor persiapan makanan
yang aman

NIC :
: Environmental
Management
safety
Sediakan lingkungan yang
:
:

aman untuk pasien


Identifikasi
kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien dan
riwayat penyakit terdahulu
pasien
Menghindarkan lingkungan
yang berbahaya (misalnya
memindahkan perabotan)
Memasang side rail tempat
tidur
Menyediakan tempat tidur
yang nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu
ditempat yang mudah
dijangkau pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan
yang cukup
Menganjurkan
keluarga
untuk menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan

Memindahkan
barangbarang
yang
dapat
membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung
adanya
perubahan
status
kesehatan dan penyebab
penyakit

6 Perubahan pola defeksi : NOC:


NIC: Constipation/ Impaction
konstipasi b/d proses
Bowel elimination
Management
peradangan pada dinding
Monitor tanda dan gejala
Hydration
usus halus,
konstipasi
Kriteria Hasil :

Monior bising usus


Mempertahankan
Monitor feses: frekuensi,
bentuk feses lunak
konsistensi dan volume
setiap 1-3 hari
Konsultasi dengan dokter
Bebas
dari
tentang
penurunan
dan
ketidaknyamanan
peningkatan bising usus
dan konstipasi
Mitor tanda dan gejala ruptur
Mengidentifikasi
usus/peritonitis
indicator
untuk
Jelaskan
etiologi
dan
mencegah
rasionalisasi tindakan terhadap
pasien
konstipasi
Identifikasi faktor penyebab
dan kontribusi konstipasi
Dukung intake cairan
Kolaborasikan
pemberian
laksatif

BAB II
Pneumonia
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d inflamasi dan obstruksi jalan nafas
2. Defisit Volume cairan b/d intake oral tidak adekuat, takipneu, demam
3. Intoleransi aktivitas b/d isolasi respiratory

4. Defisit pengetahuan b/d perawatan anak pulang


B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat
a. dosis, rute dan waktu yang cocok danmenyelesaikan dosis seluruhnya
b. efek samping
c. respon anak
2. Berikan informasi pada orang tau tentang cara cara pengendalian infeki derta
cara pencegahannya
a. hindari pemajanan kontak infeksius

b. ikuti jadwal imunisasi

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d inflamasi dan
obstruksi jalan nafas
Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau
tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan
irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.

Tujuan dan Kriteria


Hasil
NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency

Intervensi

NIC :
Airway suction

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas

Pastikan kebutuhan oral /


tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas
sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien
dan
keluarga
tentang
suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
Monitor status oksigen
pasien
Ajarkan
keluarga
bagaimana cara melakukan
suksion
Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo

2 Defisit Volume cairan b/d

intake oral tidak adekuat,


takipneu, demam
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium

Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

3 Intoleransi aktivitas b/d


isolasi respiratory

Kolaborasi
pemberian
bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
diperlukan
Hydration

Pertahankan catatan intake


Nutritional Status :
dan output yang akurat
Food and Fluid
Monitor
status
hidrasi
Intake
(
kelembaban
membran
Kriteria Hasil :
mukosa,
nadi
adekuat,
Mempertahankan
tekanan darah ortostatik ), jika
urine output sesuai
diperlukan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign
BJ urine normal, HT Monitor masukan makanan /
normal
cairan dan hitung intake kalori
Tekanan darah, nadi,
harian
suhu tubuh dalam Lakukan terapi IV
batas normal
Monitor status nutrisi
Tidak ada tanda Berikan cairan
tanda
dehidrasi, Berikan cairan IV pada suhu
Elastisitas
turgor
ruangan
kulit baik, membran Dorong masukan oral
mukosa
lembab, Berikan
penggantian
tidak ada rasa haus
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
yang berlebihan

NOC :
Energy

membantu pasien makan


Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

NIC :
Activity Therapy

conservation

Self Care : ADLs


fatigue
Kriteria Hasil :
Definisi : Ketidakcukupan
Berpartisipasi
energu secara fisiologis
dalam aktivitas
maupun psikologis untuk
fisik tanpa
meneruskan atau
disertai
menyelesaikan aktifitas yang
peningkatan
diminta atau aktifitas sehari
hari.
tekanan darah,
nadi dan RR
Mampu
Batasan karakteristik :
melakukan
m. melaporkan secara verbal
aktivitas sehari
adanya kelelahan atau
kelemahan.
hari (ADLs)
n. Respon abnormal dari
secara mandiri
Intoleransi aktivitas b/d

tekanan darah atau nadi


terhadap aktifitas
o. Perubahan EKG yang
menunjukkan aritmia atau
iskemia
p. Adanya dyspneu atau
ketidaknyamanan saat
beraktivitas.

Faktor factor yang


berhubungan :

Tirah Baring atau


imobilisasi
Kelemahan menyeluruh
Ketidakseimbangan
antara suplei oksigen
dengan kebutuhan
Gaya hidup yang
dipertahankan.

Kolaborasikan dengan Tenaga


Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan social
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas
Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emoi,
social dan spiritual

Energy Management
Observasi adanya pembatasan
klien dalam melakukan
aktivitas
Dorong anal untuk
mengungkapkan perasaan
terhadap keterbatasan
Kaji adanya factor yang
menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber
energi tangadekuat
Monitor pasien akan adanya
kelelahan fisik dan emosi
secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler
terhadap aktivitas
Monitor pola tidur dan lamanya
tidur/istirahat pasien

4 Defisit pengetahuan b/d


perawatan anak pulang

NOC :
Kowlwdge : disease
process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat

BAB II
Idiopatik Trombo Purpura (ITP)
A. Masalah Yang lazim muncul pada klien
1. Resiko Injury b/d kecenderungan perdarahan sekunder
2. Resiko infeksi b/d imunosupresi
3. Resiko ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh b/d peningkatan
nafsu makan.

4. PK : Anemia
B. Discharge Planning
1. Berikan pada orang tua dan anak instruksi instruksi pemberian obat
a. waktu dan rute pemberian
b. pemantauan adanya efek yang tidak diinginkan
2. Instruksikan pada orang tua dan anak untuk memantau adanya tanda tanda dan gejala
trombositopenia dan melaporkannya dengan segera missal petekia, ekimosis, darah dalam urine
atau feses dan sakit kepala
3. Minta orang tua untuk memantau aktivitas anak
a. anjurkan aktivita yang tenang, anak tidak boleh mengikuti olahraga kontak fisik sampai
jumlah trombositnya normal
b. seimbangkan waktu istirahat dan aktivitas, tingkatkan aktivitas sesuai toleransi

c. Instruksikan orang tua untuk menghindari kontak anak dengan orang yang sedang
terinfeksi terutama ISPA

N
o

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

1 Resiko Injury b/d

kecenderungan
perdarahan sekunder

NOC : Risk Kontrol


NIC
:
Environment
Kriteria Hasil :
Management
(Manajemen
Klien terbebas dari lingkungan)
Sediakan lingkungan yang
cedera
aman untuk pasien
Klien
mampu

Identifikasi
kebutuhan
menjelaskan
keamanan pasien, sesuai
cara/metode
dengan kondisi fisik dan fungsi
untukmencegah
kognitif pasien dan riwayat
injury/cedera
penyakit terdahulu pasien
Klien
mampu Menghindarkan
lingkungan
menjelaskan factor
yang berbahaya (misalnya
resiko
dari
memindahkan perabotan)
lingkungan/perilaku
Memasang side rail tempat
personal
tidur
Menyediakan tempat tidur
Mampumemodifikasi
yang nyaman dan bersih
gaya
hidup
Menempatkan saklar lampu
untukmencegah
ditempat
yang
mudah
injury
dijangkau
pasien.
Menggunakan
Membatasi pengunjung
fasilitas kesehatan
Memberikan penerangan yang
yang ada
cukup
Mampu mengenali
Menganjurkan keluarga untuk
perubahan
status
menemani pasien.
kesehatan
Mengontrol lingkungan dari

2 Resiko infeksi b/d


imunosupresi

Definisi : Peningkatan resiko


masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion

kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab penyakit.

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
proses penularan
pasien
penyakit,
factor Gunakan sabun antimikrobia
yang
untuk cuci tangan
mempengaruhi
Cuci tangan setiap sebelum
penularan
serta
dan
sesudah
tindakan

Agen farmasi
(imunosupresan)
Malnutrisi
Peningkatan paparan
lingkungan patogen
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum
buatan
Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

penatalaksanaanny
a,
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit
dalam
batas
normal
Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

3 Resiko

ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari

kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi

kebutuhan tubuh b/d


peningkatan nafsu makan

Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi

untuk menentukan jumlah


kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan

4 PK : Anemia

Perawat dapat melakukan


pencegahan untuk
meminimalkan terjadinya
anemia berkelanjutan

kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

1. Pantau tanda dan gejala


anemia
Adanya letargi
Adanya kelemahan
Keletihan
Peningkatan pucat
Dyspneu saat
melakukan aktivitas
2. Monitor kadar Hb
3. Kolaborasi perlunya pemberian
transfusi

BAB II
Morbili
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Resiko penyebaran infeksi b/d organisme purulen
2. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d penumpukan secret
3. Kerusakan integritas kulit b/d penurunan imunitas
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat
5. Kurang pengetahuan b/d kurangnya informasi

6. Nyeri akut b/d agen injury


B. Discharge Planning
1. Jelaskan terapi yang diberikan : dosis, efek samping.
2. Anjurkan orang tua untukmelengkapi imunisasi jika belum lengkap
3. Menekankan pentingnya kontrol ulang sesuai jadwalInformasikan jika terjadi
tanda tanda kekambuhan (demam, batuk)

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Resiko penyebaran

infeksi b/d organisme


purulen
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
- Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
- Penyakit kronik

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC :
Immune Status
Knowledge
:
Infection control
Risk control
Kriteria Hasil :
Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi
Mendeskripsikan
proses
penularan
penyakit, factor
yang
mempengaruhi
penularan serta
penatalaksanaa
nnya,
Menunjukkan
kemampuan
untuk mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah leukosit
dalam
batas
normal
Menunjukkan
perilaku hidup
sehat

NIC :
Infection Control (Kontrol infeksi)

Bersihkan lingkungan setelah


dipakai pasien lain
Pertahankan teknik isolasi
Batasi pengunjung bila perlu
Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
berkunjung
dan
setelah
berkunjung meninggalkan pasien
Gunakan sabun antimikrobia
untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum dan
sesudah tindakan kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan lingkungan aseptik
selama pemasangan alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten untuk
menurunkan infeksi kandung
kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection
terhadap infeksi)

(proteksi

Monitor tanda dan gejala infeksi


sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis pada
pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup

2 Bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d penumpukan
secret.

Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau
tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan
irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis
dan
dyspneu
(mampu
bernafas
dengan
mudah, tidak ada
pursed lips)
Menunjukkan jalan
nafas yang paten
(klien tidak merasa
tercekik,
irama
nafas,
frekuensi
pernafasan dalam
rentang
normal,
tidak ada suara
nafas abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan
mencegah
factor yang dapat
menghambat jalan
nafas

Dorong masukan cairan


Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NIC :
Airway suction

Pastikan kebutuhan oral /


tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas
sebelum dan sesudah suctioning.
Informasikan pada klien dan
keluarga tentang suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan
nasal
untuk
memfasilitasi suksion nasotrakeal
Gunakan alat yang steril sitiap
melakukan tindakan
Anjurkan
pasien
untuk
istirahat dan napas dalam setelah
kateter
dikeluarkan
dari
nasotrakeal
Monitor status oksigen pasien
Ajarkan keluarga bagaimana
cara melakukan suksion
Hentikan suksion dan berikan
oksigen
apabila
pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust bila
perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction

banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.

3 Kerusakan integritas kulit


b/d penurunan imunitas

4 Ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari


kebutuhan tubuh b/d
intake tidak adekuat

Auskultasi suara nafas, catat


adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa
basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2

NOC
:
Tissue NIC : Pressure Management
Anjurkan
pasien
untuk
Integrity : Skin and
menggunakan pakaian yang
Mucous Membranes
longgar
Kriteria Hasil :

Hindari kerutan padaa tempat


Integritas kulit
tidur
yang baik bisa
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
tetap bersih dan kering
(sensasi,
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
Monitor kulit akan adanya
hidrasi,
kemerahan
pigmentasi)
Oleskan
lotion
atau
Tidak
ada
minyak/baby oil pada derah
luka/lesi pada
yang tertekan
kulit
Monitor
aktivitas
dan
Perfusi
mobilisasi pasien
Monitor status nutrisi pasien
jaringan baik
Menunjukkan
pemahaman
dalam proses
perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya
sedera
berulang
Mampu
melindungi
kulit
dan
mempertahank
an
kelembaban
kulit
dan
perawatan
alami
NOC :
Nutrition Management
Kaji adanya alergi makanan
Nutritional Status :
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
food and Fluid
menentukan jumlah kalori dan

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan
- Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif
- Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi

Intake
Kriteria Hasil :
Adanya
peningkatan berat
badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan
tinggi badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

nutrisi yang dibutuhkan pasien.


Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan vitamin
C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
( sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi)
Ajarkan
pasien
bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan
informasi
tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan
nutrisi
yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan berat
badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor
lingkungan
selama
makan
Jadwalkan pengobatan
dan
tindakan tidak selama jam makan
Monitor
kulit
kering
dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor
pertumbuhan
dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,

berhubungan dengan faktor


biologis, psikologis atau
ekonomi.

5 Kurang pengetahuan b/d


kurangnya informasi

Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

NOC :
Kowlwdge :
disease process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan
program pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu
melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim
kesehatan lainnya

hipertonik papila lidah dan cavitas


oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan penilaian tentang tingkat
pengetahuan pasien tentang
proses penyakit yang spesifik
Jelaskan
patofisiologi
dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang tepat
Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
Identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau SO
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya hidup
yang mungkin diperlukan untuk
mencegah komplikasi di masa
yang akan datang dan atau
proses pengontrolan penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber
atau dukungan, dengan cara
yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda
dan
gejala
untuk
melaporkan
pada
pemberi
perawatan kesehatan, dengan

cara yang tepat

6 Nyeri akut b/d agen injury


Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan
mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang
dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal
atau non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan

NOC :
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri secara
Pain Level,
komprehensif termasuk lokasi,
Pain control,
karakteristik, durasi, frekuensi,
Comfort level
kualitas dan faktor presipitasi
Kriteria Hasil :
Observasi reaksi nonverbal dari
Mampu
ketidaknyamanan
mengontrol nyeri Gunakan teknik komunikasi
(tahu penyebab
terapeutik untuk mengetahui
nyeri, mampu
pengalaman nyeri pasien
menggunakan
Kaji kultur yang mempengaruhi
tehnik
respon nyeri
Evaluasi pengalaman nyeri masa
nonfarmakologi
lampau
untuk

Evaluasi bersama pasien dan tim


mengurangi
kesehatan
lain
tentang
nyeri, mencari
ketidakefektifan
kontrol
nyeri
bantuan)
masa
lampau
Melaporkan
Bantu pasien dan keluarga untuk
bahwa
nyeri
mencari
dan
menemukan
berkurang
dukungan
dengan
Kontrol lingkungan yang dapat
menggunakan
mempengaruhi nyeri seperti suhu
manajemen
ruangan, pencahayaan dan
nyeri
kebisingan
Mampu
Kurangi faktor presipitasi nyeri
mengenali nyeri Pilih dan lakukan penanganan
(skala,
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
intensitas,
frekuensi
dan Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
tanda nyeri)
Ajarkan tentang teknik non
Menyatakan
farmakologi
rasa
nyaman

Berikan
analgetik
untuk
setelah
nyeri
mengurangi nyeri
berkurang

Evaluasi keefektifan kontrol nyeri


Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter jika
ada keluhan dan tindakan nyeri
tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

tekanan darah, perubahan


nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis
obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan
pilihan
analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV, IM
untuk pengobatan nyeri secara
teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)

BAB II
Atresia Anii
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Cemas b/d pembedahan dan mempunyai anak yang tidak sempurna
2. Inkontinensia Bowel b/d struktur anus yang tidak komplit
3. Kerusakan integritas kulit b/d kolostomi
4. Kurang pengetahuan b/d perawatan di rumah dan pembedahan
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d ketidakmampuan
mencerna makanan
6. Resiko infeksi b/d pembedahan
7. Resiko defisit volume cairan b/d pengurangan intake cairan

B. Discharge Planning
Berikan puian saat melakukan perawatan dan jawab pertanyaan secara jujur
apa yang dibutuhkan keluarga
Ajarkan mengenai tanda dan gejala infeksi (demam, kemerahan di daerah luka,
terasa panas)
Ajarkan bagaimana menganai pengamanan pada bayi dan melakukan dilatasi
anal
Berikan instruksi secara tertulis dan verbal tentang alat alat yang dibutuhkan
untu perawatan di rumah

Tekankan tetap mengadakan stimulasi pada bayi untuk mensupport tumbuh


kembang

N
o

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria


Hasil

1 Cemas b/d pembedahan NOC :


dan mempunyai anak
Anxiety control
yang tidak sempurna
Coping
Impulse control
Definisi :
Perasaan gelisah yang tak Kriteria Hasil :
Klien mampu
jelas dari ketidaknyamanan
atau ketakutan yang disertai
mengidentifikasi
respon autonom (sumner tidak
dan
spesifik atau tidak diketahui
mengungkapkan
oleh
individu);
perasaan
gejala cemas
keprihatinan disebabkan dari
Mengidentifikasi,
antisipasi terhadap bahaya.
mengungkapkan
Sinyal
ini
merupakan
dan menunjukkan
peringatan adanya ancaman
tehnik untuk
yang akan datang dan
mengontol cemas
memungkinkan individu untuk
Vital sign dalam
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan
batas normal
Ditandai dengan
Postur tubuh,
Gelisah
ekspresi wajah,
Insomnia
bahasa tubuh dan
Resah
tingkat aktivitas
Ketakutan
menunjukkan
Sedih
berkurangnya
Fokus pada diri
kecemasan

Kekhawatiran
Cemas

Intervensi

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan
dengan
jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami prespektif pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan

2 Inkontinensia Bowel b/d NOC:


NIC :
struktur anus yang tidak
Bowel Continence
Bowel Inkontinence care
komplit
Perkirakan penyebab fisik dan
Bowel Elimination
psikologi dari inkontimemsia
Kriteria Hasil :
fekal
BAB teratur, mulai
Jelaskan penyebab masalah
dari setiap hari
dan rasional dari tindakan
sampai 3-5 hari
Jelaskan tujuan dari
Defekasi
lunak,
managemen bowel pada
feses berbentuk
pasien/keluarga
Penurunan insiden Diskusikan prosedur dan
inkontinensia usus
criteria hasil yang diharapkan

bersama pasien
Instruksikan pasien/keluarga
untuk mencatat keluaran feses
Cuci area perianal
dengansabun dan air
lalukeringkan
Jaga kebersihan baju dan
tempat tidur
Lakukan program latihan BAB
Monitor efek samping
pengobatan.

Bowel Training
Rencanakan program BAB
dengan pasien dan pasien
yang lain
Konsul ke dokter jika pasien
memerlukan suppositoria
Ajarkan ke pasien/keluarga
tentang prinsip latihan BAB
Anjurkan pasien untuk cukup
minum
Dorong pasien untuk cukup
latihan
Jaga privasi klien
Kolaborasi pemberian
suppositoria jika
memungkinkan
Evaluasi status BAB secara
rutin
Modifikasi program BAB jika
diperlukan

3 Kerusakan integritas kulit NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


b/d kolostomi
Anjurkan pasien untuk
Skin
and
Mucous
menggunakan
pakaian
Membranes
Definisi : Perubahan pada Kriteria Hasil :
yang longgar
epidermis dan dermis
Hindari kerutan padaa
Integritas
kulit
tempat tidur
yang baik bisa
Batasan karakteristik :
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
- Gangguan pada
tetap bersih dan kering
(sensasi,
bagian tubuh
Mobilisasi pasien (ubah
elastisitas,
- Kerusakan lapisa kulit
posisi pasien) setiap dua
temperatur,
(dermis)
jam sekali
- Gangguan permukaan
hidrasi,
Monitor kulit akan adanya
kulit (epidermis)
pigmentasi)
kemerahan
Faktor yang berhubungan :
Tidak
ada
Oleskan
lotion
atau
Eksternal :
luka/lesi
pada
minyak/baby oil pada derah
- Hipertermia atau
kulit
yang tertekan
hipotermia

Monitor
aktivitas
dan

Perfusi
jaringan
- Substansi kimia
mobilisasi
pasien
baik
- Kelembaban udara

Faktor mekanik
(misalnya : alat yang
dapat menimbulkan luka,
tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status
metabolik
- Tulang menonjol
- Defisit imunologi
- Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor (elastisitas
kulit)
-

Menunjukkan
pemahaman
dalam
proses
perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang
Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami

4 Kurang pengetahuan b/d NOC :


perawatan di rumah dan Kowlwdge : disease
pembedahan.
process
Kowledge : health
Definisi :
Behavior
Tidak adanya atau kurangnya
Kriteria
Hasil :
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan
kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang
salah,
kurangnya
keinginan
untuk
mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

Pasien dan keluarga


menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Monitor status nutrisi


pasien
pasien dengan sabun dan
air hangat

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
Hindari jaminan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat

Diskusikan perubahan gaya


hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau proses pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat
Rujuk pasien pada grup atau
agensi di komunitas lokal,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat.

5 Ketidakseimbangan

nutrisi
kurang
kebutuhan tubuh
ketidakmampuan
mencerna makanan

dari
b/d

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
-

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi

kenyang, sesaat setelah


mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
Miskonsepsi
Kehilangan BB dengan
makanan cukup
Keengganan untuk makan
Kram pada abdomen
Tonus otot jelek
Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
Kurang berminat terhadap
makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis,
psikologis
atau
ekonomi.

Nutrition Monitoring

6 Resiko infeksi b/d


pembedahan

Definisi : Peningkatan resiko


masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen

Kaji kemampuan pasien untuk


mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
proses penularan
pasien

Trauma
Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
Ruptur membran amnion
Agen farmasi
(imunosupresan)
Malnutrisi
Peningkatan paparan
lingkungan patogen
Imonusupresi
Ketidakadekuatan imum
buatan
Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

penyakit,
factor
yang
mempengaruhi
penularan
serta
penatalaksanaanny
a,
Menunjukkan
kemampuan untuk
mencegah
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit
dalam
batas
normal
Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat

Gunakan sabun antimikrobia


untuk cuci tangan
Cuci tangan setiap sebelum
dan
sesudah
tindakan
kperawtan
Gunakan baju, sarung tangan
sebagai alat pelindung
Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
alat
Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
Gunakan kateter intermiten
untuk menurunkan infeksi
kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi

7 Resiko defisit volume

cairan b/d pengurangan


intake cairan
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium

Batasan Karakteristik :
- Kelemahan
- Haus
- Penurunan turgor kulit/lidah
- Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan

Laporkan kecurigaan infeksi


Laporkan kultur positif

NOC:
Fluid management
Fluid balance
Timbang popok/pembalut jika
Hydration
diperlukan
Nutritional Status :

Pertahankan catatan intake


Food and Fluid
dan output yang akurat
Intake
Monitor
status
hidrasi
Kriteria Hasil :
(
kelembaban
membran
Mempertahankan
mukosa,
nadi
adekuat,
urine output sesuai
tekanan darah ortostatik ), jika
dengan usia dan BB,
diperlukan
BJ urine normal, HT Monitor vital sign
normal
Monitor masukan makanan /
Tekanan darah, nadi,
cairan dan hitung intake kalori
suhu tubuh dalam
harian
batas normal
Kolaborasi pemberian cairan
IV
Tidak ada tanda

Monitor status nutrisi


tanda
dehidrasi,
pemberian
Elastisitas
turgor Kolaborasikan
cairan
kulit baik, membran
mukosa
lembab, Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
tidak ada rasa haus

Dorong masukan oral


yang berlebihan

Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

BAB II
Megakolon Kongenital
A.

Masalah yang lazim muncul pada klien


Pra Bedah
1. Cemas b/d krisis situasional
2. Resiko injuri b/d penurunan motilitas usus

Pasca Bedah
1. Resiko Infeksi b/d tindakan invasive
2. Nyeri akut b/d cidera fisik akibat pembedahan
3. Defisit Volume cairan
4. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,kebutuhan pengobatan b/d
keterbatasan kognitif
B.

Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua memantau adanya tanda dan gejala komplikasi jangka
panjang berikut ini:
Stenosis dan konstriksi
Inkontinensia
Pengosongan usus yang tidak adekuat
2. Ajarkan tentang perawatan kolostomi pada orang tua dan anak
Persiapan kulit
Penggunaan, perawatan dan pembersihan alat kolostomi
Komplikasi stoma (perdarahan, gagal defekasi, diare meningkat, prolaps,
feses seperti pita)
Irigasi kolostomi
3. Beri dan kuatkan informasi informasi tentang penatalaksanaan diet
Makanan rendah sisa
Masukan cairan tanpa batas
Tanda tanda ketidakseimbangan elektrolit atau dehidrasi
4. Dorong orang tua dan anak mengekspresikan perasaannya tentang kolostomi
Tampilan
Bau
Ketidaksesuaian antara anak mereka dengan anak ideal
5. Terapi obat obatan, meliputi penggunaan resep dan analgesik yang dijual bebas

6. Rujuk ke prosedur institusi spesifik untuk informasi yang dapat diberikan pada
orang tua tentang perawatan di rumah
N
o

Diagnosa keperawatan

Pra Bedah
1 Cemas b/d krisis
situasional

Definisi :
Perasaan gelisah yang tak jelas
dari ketidaknyamanan atau
ketakutan yang disertai respon
autonom (sumner tidak spesifik
atau tidak diketahui oleh
individu); perasaan keprihatinan
disebabkan dari antisipasi
terhadap bahaya. Sinyal ini
merupakan peringatan adanya
ancaman yang akan datang dan
memungkinkan individu untuk
mengambil
langkah
untuk
menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan
Gelisah
Insomnia
Resah
Ketakutan
Sedih
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas

Tujuan dan Kriteria Hasil

Intervensi

NOC :
NIC :
Anxiety control
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)
Coping
Gunakan pendekatan yang
Impulse control
menenangkan
Kriteria Hasil :
Nyatakan dengan jelas harapan
Klien mampu
terhadap pelaku pasien
mengidentifikasi dan
Jelaskan semua prosedur dan
mengungkapkan
apa yang dirasakan selama
gejala cemas
prosedur
Mengidentifikasi,
Pahami
prespektif
pasien
mengungkapkan
terhdap situasi stres
dan menunjukkan
Temani
pasien
untuk
tehnik untuk
memberikan keamanan dan
mengontol cemas
mengurangi takut
Vital sign dalam
Berikan
informasi
faktual
batas normal
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Postur tubuh,

Dorong
keluarga
untuk
ekspresi wajah,
menemani
anak
bahasa tubuh dan
Lakukan back / neck rub
tingkat aktivitas
Dengarkan dengan penuh
menunjukkan
perhatian
berkurangnya

Identifikasi tingkat kecemasan


kecemasan

2 Resiko

injuri
b/d
penurunan motilitas usus

Bantu pasien mengenal situasi


yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

NOC : Risk Kontrol


NIC : Environment Management
Kriteria Hasil :
(Manajemen lingkungan)
Klien terbebas dari Sediakan lingkungan yang
aman untuk pasien
cedera

Identifikasi
kebutuhan
Klien
mampu
keamanan
pasien,
sesuai
menjelaskan
dengan kondisi fisik dan fungsi
cara/metode
kognitif pasien dan riwayat
untukmencegah
penyakit terdahulu pasien
injury/cedera
Menghindarkan
lingkungan
Klien
mampu
yang berbahaya (misalnya
menjelaskan
factor
memindahkan perabotan)

resiko
dari
lingkungan/perilaku
personal
Mampumemodifikasi
gaya
hidup
untukmencegah injury
Menggunakan fasilitas
kesehatan yang ada
Mampu
mengenali
perubahan
status
kesehatan

Pasca Bedah
3 Resiko Infeksi b/d
tindakan invasive Resiko
Infeksi b/d tindakan
invasive
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
respon inflamasi)

Memasang side rail tempat tidur


Menyediakan tempat tidur yang
nyaman dan bersih
Menempatkan saklar lampu
ditempat yang mudah dijangkau
pasien.
Membatasi pengunjung
Memberikan penerangan yang
cukup
Menganjurkan keluarga untuk
menemani pasien.
Mengontrol lingkungan dari
kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada pasien
dan keluarga atau pengunjung
adanya
perubahan
status
kesehatan
dan
penyebab
penyakit.

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection
Control
(Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
proses penularan
pasien
penyakit,
factor Gunakan sabun antimikrobia
yang mempengaruhi
untuk cuci tangan
penularan
serta Cuci tangan setiap sebelum dan
penatalaksanaanny
sesudah tindakan kperawtan
a,
Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukkan
sebagai alat pelindung
kemampuan untuk Pertahankan lingkungan aseptik
mencegah
selama pemasangan alat
timbulnya infeksi
Ganti letak IV perifer dan line
Jumlah
leukosit
central dan dressing sesuai
dengan petunjuk umum
dalam batas normal
Gunakan kateter intermiten
Menunjukkan
untuk menurunkan infeksi
perilaku hidup sehat

kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Tidak adekuat pertahanan


tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala infeksi


sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan
pasien
untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NOC :
Pain Management
Lakukan
pengkajian
nyeri
Pain Level,
secara
komprehensif
termasuk
Pain control,
Definisi :
lokasi, karakteristik, durasi,
Comfort level
Sensori yang tidak
frekuensi, kualitas dan faktor
menyenangkan dan pengalaman Kriteria Hasil :
presipitasi
Mampu mengontrol Observasi reaksi nonverbal dari
emosional yang muncul secara
aktual atau potensial kerusakan
nyeri
(tahu
ketidaknyamanan
jaringan atau menggambarkan
penyebab
nyeri, Gunakan teknik komunikasi
adanya kerusakan (Asosiasi
mampu
terapeutik untuk mengetahui
Studi Nyeri Internasional):
menggunakan
pengalaman nyeri pasien
serangan mendadak atau pelan
Kaji kultur yang mempengaruhi
tehnik
intensitasnya dari ringan sampai
respon nyeri
nonfarmakologi
berat yang dapat diantisipasi
Evaluasi pengalaman nyeri
untuk
mengurangi
dengan akhir yang dapat
masa lampau
nyeri,
mencari
diprediksi dan dengan durasi
Evaluasi bersama pasien dan
bantuan)
kurang dari 6 bulan.
tim kesehatan lain tentang
Melaporkan bahwa

4 Nyeri akut b/d cidera fisik


akibat pembedahan

Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal atau
non verbal
- Fakta dari observasi
- Posisi antalgic untuk
menghindari nyeri
- Gerakan melindungi
- Tingkah laku berhati-hati
- Muka topeng
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
- Terfokus pada diri sendiri
- Fokus menyempit
(penurunan persepsi waktu,
kerusakan proses berpikir,
penurunan interaksi
dengan orang dan
lingkungan)
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas, aktivitas
berulang-ulang)
- Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum
Faktor yang berhubungan :
Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

nyeri
berkurang
dengan
menggunakan
manajemen nyeri
Mampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas, frekuensi
dan tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman
setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

ketidakefektifan kontrol nyeri


masa lampau
Bantu pasien dan keluarga
untuk mencari dan menemukan
dukungan
Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration

Tentukan lokasi, karakteristik,


kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat

5 Defisit Volume cairan


Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium
Batasan Karakteristik :
Kelemahan
Haus
Penurunan turgor kulit/lidah
Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine meningkat
- Temperatur tubuh meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang berhubungan:
- Kehilangan volume cairan
secara aktif
- Kegagalan mekanisme
pengaturan
-

6 Kurang

pengetahuan
tentang
kondisi,
prognosis,kebutuhan
pengobatan
b/d
keterbatasan kognitif.
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.

Evaluasi efektivitas analgesik,


tanda dan gejala (efek samping)

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
diperlukan
Hydration

Pertahankan catatan intake dan


Nutritional Status :
output yang akurat
Food and Fluid Intake
Monitor
status
hidrasi
Kriteria Hasil :
(
kelembaban
membran
Mempertahankan
mukosa, nadi adekuat, tekanan
urine output sesuai
darah ortostatik ), jika diperlukan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign
BJ urine normal, HT Monitor masukan makanan /
normal
cairan dan hitung intake kalori
Tekanan darah, nadi,
harian
suhu tubuh dalam Lakukan terapi IV
batas normal
Monitor status nutrisi
Tidak ada tanda Berikan cairan
tanda
dehidrasi, Berikan cairan IV pada suhu
Elastisitas turgor kulit
ruangan
baik,
membran Dorong masukan oral
mukosa lembab, tidak Berikan penggantian nesogatrik
ada rasa haus yang
sesuai output
berlebihan
Dorong
keluarga
untuk

NOC :
Kowlwdge : disease
process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang

membantu pasien makan


Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan berlebih muncul meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan
penilaian
tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat

dijelaskan secara benar


Faktor yang berhubungan :
keterbatasan
kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang
salah,
kurangnya
keinginan
untuk
mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

Pasien dan keluarga


mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Gambarkan proses penyakit,


dengan cara yang tepat
identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada pasien
tentang kondisi, dengan cara
yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan
bagi
keluarga
informasi tentang kemajuan
pasien dengan cara yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan
atau
proses
pengontrolan
penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan
sumber atau dukungan, dengan
cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat.

BAB II
Meningitis
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
2. Pola nafas tidak efektif b/d disfungsi neuromuskuler
3. Ketidakefektifan perfusi jaringan b/d penurunan aliran darah vena arteri
4. Hipertermi b/d proses penyakit
5. Defisit volume cairan b/d kehilangan cairan secara aktif, kurangnya intake cairan
6. Kelebihan volume cairan b/d sekresi ADH yang tidak proporsional
7. Resiko injury b/d kejang tonik klonik, disorientasi
8. Ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh b/d mual, muntah,
anoreksia
9. Kurang pengetahuan b/d proses penyakit, prosedur perawatan, pengobatan
10. Kerusakan integritas kulit b/d immobilitas fisik, status nutrisi
11. Cemas b/d perubahan status kesehatan
12. PK : Peningkatan Tekanan IntraKranial

13. PK : Hipertermia
B. Discharge Planning
1. Ajarkan pada orang tua tentang pemberian obat dan pemantauan efek
samping

2. Ajarkan pada orang tua untuk emmantau komplikasi jangka panjang serta
tanda dan gejalanya

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Bersihan jalan nafas tidak


efektif b/d disfungsi
neuromuskuler.

Definisi : Ketidakmampuan
untuk membersihkan sekresi
atau obstruksi dari saluran
pernafasan untuk
mempertahankan kebersihan
jalan nafas.
Batasan Karakteristik :
-

Dispneu, Penurunan
suara nafas
Orthopneu
Cyanosis
Kelainan suara nafas
(rales, wheezing)
Kesulitan berbicara
Batuk, tidak efekotif atau
tidak ada
Mata melebar
Produksi sputum
Gelisah
Perubahan frekuensi dan
irama nafas

Faktor-faktor yang
berhubungan:
-

Lingkungan : merokok,
menghirup asap rokok,
perokok pasif-POK,
infeksi
Fisiologis : disfungsi
neuromuskular,
hiperplasia dinding
bronkus, alergi jalan
nafas, asma.
Obstruksi jalan nafas :
spasme jalan nafas,
sekresi tertahan,
banyaknya mukus,
adanya jalan nafas
buatan, sekresi bronkus,
adanya eksudat di
alveolus, adanya benda
asing di jalan nafas.

Tujuan dan Kriteria


Hasil
NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status :
Airway patency
Aspiration Control

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Mampu
mengidentifikasikan
dan mencegah factor
yang
dapat
menghambat
jalan
nafas

Intervensi

NIC :
Airway suction

Pastikan kebutuhan oral /


tracheal suctioning
Auskultasi suara nafas
sebelum
dan
sesudah
suctioning.
Informasikan pada klien
dan
keluarga
tentang
suctioning
Minta klien nafas dalam
sebelum suction dilakukan.
Berikan
O2
dengan
menggunakan nasal untuk
memfasilitasi
suksion
nasotrakeal
Gunakan alat yang steril
sitiap melakukan tindakan
Anjurkan pasien untuk
istirahat dan napas dalam
setelah kateter dikeluarkan
dari nasotrakeal
Monitor status oksigen
pasien
Ajarkan
keluarga
bagaimana cara melakukan
suksion
Hentikan suksion dan
berikan oksigen apabila pasien
menunjukkan
bradikardi,
peningkatan saturasi O2, dll.

Airway Management

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo

2 Pola nafas tidak efektif


b/d disfungsi
neuromuskuler

NOC :
Respiratory status :
Ventilation
Respiratory status
Airway patency
Vital sign Status

Berikan bronkodilator bila perlu


Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

NIC :
Airway Management
:

Kriteria Hasil :
Mendemonstrasikan
batuk efektif dan suara
nafas yang bersih, tidak
ada sianosis dan
dyspneu
(mampu
mengeluarkan sputum,
mampu
bernafas
dengan mudah, tidak
ada pursed lips)
Menunjukkan
jalan
nafas yang paten (klien
tidak merasa tercekik,
irama nafas, frekuensi
pernafasan
dalam
rentang normal, tidak
ada
suara
nafas
abnormal)
Tanda Tanda vital dalam
rentang
normal
(tekanan darah, nadi,
pernafasan)

Buka jalan nafas, guanakan


teknik chin lift atau jaw thrust
bila perlu
Posisikan
pasien
untuk
memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya
pemasangan alat jalan nafas
buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika
perlu
Keluarkan sekret dengan batuk
atau suction
Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Kolaborasikan
pemberian
bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara
Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan
mengoptimalkan
keseimbangan.
Monitor respirasi dan status
O2

Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan
secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang
paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Onservasi adanya tanda tanda
hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan
pasien terhadap oksigenasi

Vital sign Monitoring

3 Ketidakefektifan

perfusi
jaringan b/d penurunan
aliran darah vena arteri

NOC :
Circulation status
Tissue Prefusion :
cerebral
Kriteria Hasil :
mendemonstrasikan
status sirkulasi yang
ditandai dengan :

T
ekanan
systole
dandiastole
dalam
rentang yang
diharapkan

Ti
dak ada
ortostatikhipe
rtensi

Ti

Monitor TD, nadi, suhu,


dan RR
Catat adanya fluktuasi
tekanan darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau
berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan
setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan
irama pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing
triad (tekanan nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkatan sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

Peripheral Sensation
Management (Manajemen
sensasi perifer)
Monitor adanya daerah

tertentu yang hanya peka


terhadap
panas/dingin/tajam/tumpul
Monitor adanya paretese
Instruksikan keluarga untuk
mengobservasi kulit jika ada lsi
atau laserasi
Gunakan sarun tangan untuk
proteksi
Batasi gerakan pada kepala,
leher dan punggung
Monitor kemampuan BAB
Kolaborasi pemberian
analgetik
Monitor adanya tromboplebitis
Diskusikan menganai
penyebab perubahan sensasi

dk ada tanda
tanda
peningkatan
tekanan
intrakranial
(tidak lebih
dari 15
mmHg)
mendemonstrasikan
kemampuan kognitif yang
ditandai dengan:
berkomunika
si dengan
jelas dan
sesuai
dengan
kemampuan
menunjukkan
perhatian,
konsentrasi
dan orientasi
memproses
informasi
membuat
keputusan
dengan
benar
menunjukkan fungsi
sensori motori cranial
yang utuh : tingkat
kesadaran mambaik, tidak
ada gerakan gerakan
involunter
4 Hipertermi b/d proses
penyakit

Definisi : suhu tubuh naik


diatas rentang normal
Batasan Karakteristik:
kenaikan suhu tubuh
diatas rentang normal
serangan atau konvulsi
(kejang)
kulit kemerahan
pertambahan RR
takikardi
saat disentuh tangan

NOC : Thermoregulation
Kriteria Hasil :
Suhu tubuh dalam
rentang normal
Nadi dan RR dalam
rentang normal
Tidak ada perubahan
warna kulit dan tidak
ada pusing, merasa
nyaman

NIC :
Fever treatment
Monitor
suhu
sesering
mungkin
Monitor IWL
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tekanan darah, nadi
dan RR
Monitor penurunan tingkat
kesadaran
Monitor WBC, Hb, dan Hct
Monitor intake dan output
Berikan anti piretik
Berikan pengobatan untuk
mengatasi penyebab demam

terasa hangat
Faktor faktor yang
berhubungan :
- penyakit/ trauma
- peningkatan
metabolisme
- aktivitas yang berlebih
- pengaruh
medikasi/anastesi
- ketidakmampuan/pen
urunan kemampuan
untuk berkeringat
- terpapar dilingkungan
panas
- dehidrasi
- pakaian yang tidak
tepat

Selimuti pasien
Lakukan tapid sponge
Berikan cairan intravena
Kompres pasien pada lipat
paha dan aksila
Tingkatkan sirkulasi udara
Berikan pengobatan untuk
mencegah terjadinya menggigil

Temperature regulation
Monitor suhu minimal tiap 2
jam
Rencanakan monitoring suhu
secara kontinyu
Monitor TD, nadi, dan RR
Monitor warna dan suhu kulit
Monitor tanda-tanda hipertermi
dan hipotermi
Tingkatkan intake cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangatan tubuh
Ajarkan pada pasien cara
mencegah keletihan akibat
panas
Diskusikan tentang pentingnya
pengaturan
suhu
dan
kemungkinan efek negatif dari
kedinginan
Beritahukan tentang indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penanganan emergency yang
diperlukan
Ajarkan indikasi dari hipotermi
dan
penanganan
yang
diperlukan

Berikan anti piretik jika perlu


Vital sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas

5 Defisit volume cairan b/d

kehilangan cairan secara


aktif, kurangnya intake
cairan
Definisi : Penurunan cairan
intravaskuler, interstisial,
dan/atau intrasellular. Ini
mengarah ke dehidrasi,
kehilangan cairan dengan
pengeluaran sodium

Batasan Karakteristik :
- Kelemahan
- Haus
- Penurunan turgor kulit/lidah
- Membran mukosa/kulit
kering
- Peningkatan denyut nadi,
penurunan tekanan darah,
penurunan volume/tekanan
nadi
- Pengisian vena menurun
- Perubahan status mental
- Konsentrasi urine
meningkat
- Temperatur tubuh
meningkat
- Hematokrit meninggi
- Kehilangan berat badan
seketika (kecuali pada third
spacing)
Faktor-faktor yang
berhubungan:

Monitor kualitas dari nadi


Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan
abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

Fluid management
NOC:
Timbang popok/pembalut jika
Fluid balance
diperlukan
Hydration

Pertahankan catatan intake


Nutritional Status :
dan output yang akurat
Food and Fluid
Monitor
status
hidrasi
Intake
(
kelembaban
membran
Kriteria Hasil :
mukosa,
nadi
adekuat,
Mempertahankan
tekanan darah ortostatik ), jika
urine output sesuai
diperlukan
dengan usia dan BB, Monitor vital sign
BJ urine normal, HT Monitor masukan makanan /
normal
cairan dan hitung intake kalori
Tekanan darah, nadi,
harian
suhu tubuh dalam Lakukan terapi IV
batas normal
Monitor status nutrisi
Tidak ada tanda Berikan cairan
tanda
dehidrasi, Berikan cairan IV pada suhu
Elastisitas
turgor
ruangan
kulit baik, membran Dorong masukan oral
mukosa
lembab, Berikan
penggantian
tidak ada rasa haus
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
yang berlebihan

membantu pasien makan


Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Kehilangan volume cairan


secara aktif
Kegagalan mekanisme
pengaturan

6 Kelebihan volume cairan


b/d sekresi ADH yang
tidak proporsional

NOC :
NIC :
Electrolit and acid
Fluid management
Timbang popok/pembalut jika
base balance
diperlukan
Fluid balance

Pertahankan catatan intake


Hydration
dan output yang akurat
Kriteria Hasil:
Terbebas dari edema, Pasang urin kateter jika
diperlukan
efusi, anaskara
Monitor hasil lAb yang sesuai
Bunyi nafas bersih,
dengan retensi cairan (BUN ,
tidak ada
Hmt , osmolalitas urin )
dyspneu/ortopneu
Monitor status hemodinamik
Terbebas dari distensi
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
vena jugularis, reflek
PCWP
hepatojugular (+)
Monitor vital sign

Memeliha Monitor indikasi retensi /


ra tekanan vena
kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
sentral,
tekanan
asites)
kapiler paru, output

Kaji lokasi dan luas edema


jantung dan vital sign
Monitor masukan makanan /
dalam batas normal
cairan dan hitung intake kalori

Terbebas
harian
dari
kelelahan,

Monitor status nutrisi


kecemasan
atau
Berikan
diuretik
sesuai
kebingungan
interuksi

Menjelask
anindikator kelebihan Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
cairan

dengan serum Na < 130 mEq/l


Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburuk

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas

7 Risiko injury b/d kejang

tonik klonik, disorientasi

urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema

NOC : Risk Kontrol


NIC
:
Environment
Kriteria Hasil :
Management
(Manajemen
Klien terbebas dari lingkungan)
Sediakan lingkungan yang
cedera
aman untuk pasien
Klien
mampu

Identifikasi
kebutuhan
menjelaskan
keamanan pasien, sesuai
cara/metode
dengan kondisi fisik dan fungsi
untukmencegah
kognitif pasien dan riwayat
injury/cedera
penyakit terdahulu pasien
Klien
mampu Menghindarkan
lingkungan
menjelaskan factor
yang berbahaya (misalnya
resiko
dari
memindahkan perabotan)
lingkungan/perilaku
Memasang side rail tempat
personal
tidur
Menyediakan tempat tidur
Mampumemodifikasi
yang nyaman dan bersih
gaya
hidup

Menempatkan saklar lampu


untukmencegah
ditempat
yang
mudah
injury
dijangkau
pasien.
Menggunakan
Membatasi pengunjung
fasilitas kesehatan
Memberikan penerangan yang
yang ada
cukup
Mampu mengenali
Menganjurkan keluarga untuk
perubahan
status
menemani pasien.
kesehatan
Mengontrol lingkungan dari

kebisingan
Memindahkan barang-barang
yang dapat membahayakan
Berikan penjelasan pada
pasien dan keluarga atau
pengunjung adanya perubahan
status
kesehatan
dan

penyebab penyakit.

8 Ketidakseimbangan

nutrisi
kurang
dari
kebutuhan tubuh b/d
mual, muntah, anoreksia
Definisi : Intake nutrisi tidak
cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.

Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
- Kurang berminat terhadap
makanan
- Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
- Diare dan atau steatorrhea
- Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
- Suara usus hiperaktif

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah

Kurangnya informasi,
misinformasi

Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis,
psikologis
atau
ekonomi.

9 Kurang pengetahuan b/d

proses penyakit, prosedur


perawatan, pengobatan
Definisi :
Tidak adanya atau kurangnya
informasi kognitif sehubungan
dengan topic spesifik.
Batasan karakteristik :
memverbalisasikan adanya
masalah, ketidakakuratan
mengikuti instruksi, perilaku
tidak sesuai.
Faktor yang berhubungan :
keterbatasan kognitif,
interpretasi terhadap informasi
yang salah, kurangnya
keinginan untuk mencari
informasi, tidak mengetahui
sumber-sumber informasi.

NOC :
Kowlwdge : disease
process
Kowledge : health
Behavior
Kriteria Hasil :
Pasien dan keluarga
menyatakan
pemahaman tentang
penyakit, kondisi,
prognosis dan program
pengobatan
Pasien dan keluarga
mampu melaksanakan
prosedur yang
dijelaskan secara benar
Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan perawat/tim
kesehatan lainnya

Monitor kadar albumin, total


protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NIC :
Teaching : disease Process
Berikan penilaian tentang
tingkat pengetahuan pasien
tentang proses penyakit yang
spesifik
Jelaskan patofisiologi dari
penyakit dan bagaimana hal ini
berhubungan dengan anatomi
dan fisiologi, dengan cara yang
tepat.
Gambarkan tanda dan gejala
yang biasa muncul pada
penyakit, dengan cara yang
tepat
Gambarkan proses penyakit,
dengan cara yang tepat
identifikasi
kemungkinan
penyebab, dengna cara yang
tepat
Sediakan informasi pada
pasien tentang kondisi, dengan
cara yang tepat
Hindari harapan yang kosong
Sediakan bagi keluarga atau
SO
informasi
tentang
kemajuan pasien dengan cara
yang tepat
Diskusikan perubahan gaya
hidup yang mungkin diperlukan
untuk mencegah komplikasi di
masa yang akan datang dan

atau proses pengontrolan


penyakit
Diskusikan pilihan terapi atau
penanganan
Dukung
pasien
untuk
mengeksplorasi
atau
mendapatkan second opinion
dengan cara yang tepat atau
diindikasikan
Eksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan,
dengan cara yang tepat
Instruksikan pasien mengenai
tanda dan gejala untuk
melaporkan pada pemberi
perawatan kesehatan, dengan
cara yang tepat.

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
status nutrisi
menggunakan pakaian yang
Membranes
longgar
Kriteria Hasil :
Definisi : Perubahan pada

Hindari kerutan padaa tempat


Integritas
kulit
epidermis dan dermis
tidur
yang baik bisa
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
Batasan karakteristik :
tetap bersih dan kering
(sensasi,
- Gangguan pada
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
bagian tubuh
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
- Kerusakan lapisa kulit
Monitor kulit akan adanya
(dermis)
hidrasi,
kemerahan
- Gangguan permukaan
pigmentasi)
Oleskan
lotion
atau
kulit (epidermis)
Tidak
ada
minyak/baby
oil
pada
derah
Faktor yang berhubungan :
luka/lesi
pada
yang tertekan
Eksternal :
kulit

Monitor aktivitas dan mobilisasi


- Hipertermia atau
Perfusi jaringan
pasien
hipotermia

Monitor status nutrisi pasien


baik
- Substansi kimia
Menunjukkan
Memandikan pasien dengan
- Kelembaban udara
- Faktor mekanik
sabun dan air hangat
pemahaman
(misalnya : alat yang
dalam
proses
dapat menimbulkan luka,
perbaikan kulit
tekanan, restraint)
dan mencegah
- Immobilitas fisik
terjadinya sedera
- Radiasi
berulang
- Usia yang ekstrim

Mampu
- Kelembaban kulit
melindungi kulit
- Obat-obatan
dan
Internal :
mempertahankan
- Perubahan status
metabolik
kelembaban kulit
- Tulang menonjol
dan perawatan
- Defisit imunologi
alami

1 Kerusakan integritas kulit


0 b/d immobilitas fisik,

Faktor yang berhubungan


dengan perkembangan

Perubahan sensasi
Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
Perubahan status cairan
Perubahan pigmentasi
Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor
(elastisitas kulit)

1 Cemas b/d perubahan NOC :


1 status kesehatan
Anxiety control
Coping
Definisi :
Impulse control
Perasaan gelisah yang tak
Kriteria
Hasil :
jelas dari ketidaknyamanan
Klien mampu
atau ketakutan yang disertai
mengidentifikasi
respon autonom (sumner tidak
spesifik atau tidak diketahui
dan
oleh
individu);
perasaan
mengungkapkan
keprihatinan disebabkan dari
gejala cemas
antisipasi terhadap bahaya.
Mengidentifikasi,
Sinyal
ini
merupakan
mengungkapkan
peringatan adanya ancaman
dan menunjukkan
yang akan datang dan
tehnik untuk
memungkinkan individu untuk
mengontol cemas
mengambil langkah untuk

Vital sign dalam


menyetujui terhadap tindakan
Ditandai dengan
batas normal
Gelisah
Postur tubuh,
Insomnia
ekspresi wajah,
Resah
bahasa tubuh dan
Ketakutan
tingkat aktivitas
menunjukkan
Sedih
berkurangnya
Fokus pada diri
kecemasan
Kekhawatiran

Cemas

NIC :
Anxiety Reduction (penurunan
kecemasan)

Gunakan pendekatan yang


menenangkan
Nyatakan
dengan
jelas
harapan terhadap pelaku
pasien
Jelaskan semua prosedur dan
apa yang dirasakan selama
prosedur
Pahami prespektif pasien
terhdap situasi stres
Temani
pasien
untuk
memberikan keamanan dan
mengurangi takut
Berikan informasi faktual
mengenai diagnosis, tindakan
prognosis
Dorong
keluarga
untuk
menemani anak
Lakukan back / neck rub
Dengarkan dengan penuh
perhatian
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
yang menimbulkan kecemasan
Dorong
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan
pasien
menggunakan teknik relaksasi
Barikan
obat
untuk
mengurangi kecemasan

BAB II
Nefrotik Syndrome
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Kelebihan volume cairan
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Resiko infeksi
4. Kerusakan integritas kulit
5. Nyeri
6. PK : Hipoalbuminemi
7. PK : sepsis
8. PK : Efusi Pleura

9. PK : Asites
B.

Discharge Planning
Berikan pada anak dan orang tua instruksi lisan dan tulisan yang sesuai dengan
perkembangan mengenai penatalaksaan di rumah tentang hal hal berikut ini :
1. Proses penyakit (termasuk perkiraan perkembangan dan gejala kekambuhan
2. pengobatan (dosis, rute, jadwal, efek samping dan komplikasi)
3. perawatan kulit
4. nutrisi
5. pencegahan infeksi
6. penatalaksanaan nyeri
7. pembatasan aktivitas
8. pemeriksaan lebih lanjut

N
o

Diagnosa keperawatan

1 Kelebihan volume cairan

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

NOC :
NIC :
Electrolit and acid
Fluid management
Timbang popok/pembalut jika
base balance
diperlukan
Fluid balance

Pertahankan catatan intake


Hydration
dan output yang akurat
Kriteria Hasil:
Terbebas dari edema, Pasang urin kateter jika
diperlukan
efusi, anaskara
Monitor hasil lAb yang sesuai
Bunyi nafas bersih,
dengan retensi cairan (BUN ,
tidak ada
Hmt , osmolalitas urin )
dyspneu/ortopneu
Monitor status hemodinamik
Terbebas dari distensi
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
vena jugularis, reflek
PCWP
hepatojugular (+)
Monitor vital sign

Memeliha Monitor indikasi retensi /


ra tekanan vena
kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
sentral,
tekanan
asites)
kapiler paru, output
jantung dan vital sign Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
dalam batas normal
cairan dan hitung intake kalori

Terbebas
harian
dari
kelelahan,

Monitor status nutrisi


kecemasan
atau
Kolaborasi pemberian diuretik
kebingungan
sesuai interuksi

Menjelask
anindikator kelebihan Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
cairan

dengan serum Na < 130 mEq/l


Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburuk

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas
urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah

2 Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh

Definisi : Intake nutrisi tidak


cukup untuk keperluan
metabolisme tubuh.
Batasan karakteristik :
Berat badan 20 %
atau lebih di bawah ideal
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Recomended Daily
Allowance)
Membran mukosa dan
konjungtiva pucat
Kelemahan otot yang
digunakan untuk
menelan/mengunyah
Luka, inflamasi pada
rongga mulut
Mudah merasa
kenyang, sesaat setelah
mengunyah makanan
Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan
makanan
Dilaporkan adanya
perubahan sensasi rasa
- Perasaan ketidakmampuan
untuk mengunyah makanan
- Miskonsepsi
- Kehilangan BB dengan
makanan cukup
- Keengganan untuk makan
- Kram pada abdomen
- Tonus otot jelek
- Nyeri abdominal dengan
atau tanpa patologi
-

NOC :
Nutritional Status :
food and Fluid Intake
Kriteria Hasil :
Adanya peningkatan
berat badan sesuai
dengan tujuan
Berat badan ideal
sesuai dengan tinggi
badan
Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda
tanda malnutrisi
Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti

orthostatik dan perubahan


irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema

Nutrition Management

Kaji adanya alergi makanan


Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan nutrisi yang
dibutuhkan pasien.
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan intake Fe
Anjurkan
pasien
untuk
meningkatkan protein dan
vitamin C
Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
mengandung tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih
(
sudah
dikonsultasikan
dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan

Nutrition Monitoring

BB pasien dalam batas normal


Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan

Kurang berminat terhadap


makanan
Pembuluh darah kapiler
mulai rapuh
Diare dan atau steatorrhea
Kehilangan rambut yang
cukup banyak (rontok)
Suara usus hiperaktif
Kurangnya informasi,
misinformasi
Faktor-faktor yang
berhubungan :
Ketidakmampuan pemasukan
atau mencerna makanan atau
mengabsorpsi zat-zat gizi
berhubungan dengan faktor
biologis, psikologis atau
ekonomi.

3 Resiko infeksi
Definisi : Peningkatan resiko
masuknya organisme patogen
Faktor-faktor resiko :
- Prosedur Infasif
- Ketidakcukupan
pengetahuan untuk
menghindari paparan
patogen
- Trauma
- Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
- Ruptur membran amnion
- Agen farmasi
(imunosupresan)
- Malnutrisi
- Peningkatan paparan
lingkungan patogen
- Imonusupresi
- Ketidakadekuatan imum
buatan
- Tidak adekuat pertahanan
sekunder (penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan

Jadwalkan pengobatan dan


tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan
jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat
adanya
edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet

NOC :
NIC :
Immune Status
Infection Control (Kontrol
Knowledge
: infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah
Infection control
dipakai pasien lain
Risk control

Pertahankan teknik isolasi


Kriteria Hasil :
Klien bebas dari Batasi pengunjung bila perlu
tanda dan gejala Instruksikan pada pengunjung
untuk mencuci tangan saat
infeksi
berkunjung
dan
setelah
Mendeskripsikan
berkunjung
meninggalkan
proses penularan
pasien
penyakit,
factor Gunakan sabun antimikrobia
yang
untuk cuci tangan
mempengaruhi
Cuci tangan setiap sebelum
penularan
serta
dan
sesudah
tindakan
penatalaksanaanny
kperawtan
a,
Gunakan baju, sarung tangan
Menunjukkan
sebagai alat pelindung
kemampuan untuk Pertahankan
lingkungan
aseptik selama pemasangan
mencegah
alat
timbulnya infeksi
Jumlah
leukosit Ganti letak IV perifer dan line
central dan dressing sesuai
dalam
batas
dengan petunjuk umum
normal

Gunakan kateter intermiten

respon inflamasi)
Tidak adekuat pertahanan
tubuh primer (kulit tidak
utuh, trauma jaringan,
penurunan kerja silia,
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
perubahan peristaltik)
Penyakit kronik

Menunjukkan
perilaku
hidup
sehat

untuk menurunkan infeksi


kandung kencing
Tingktkan intake nutrisi
Berikan terapi antibiotik bila
perlu

Infection Protection (proteksi


terhadap infeksi)

Monitor tanda dan gejala


infeksi sistemik dan lokal
Monitor hitung granulosit, WBC
Monitor kerentanan terhadap
infeksi
Batasi pengunjung
Saring pengunjung terhadap
penyakit menular
Partahankan teknik aspesis
pada pasien yang beresiko
Pertahankan teknik isolasi k/p
Berikan perawatan kuliat pada
area epidema
Inspeksi kulit dan membran
mukosa terhadap kemerahan,
panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi
bedah
Dorong masukkan nutrisi yang
cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk
minum antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga
tanda dan gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari
infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif

NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management


pasien
untuk
Skin
and
Mucous Anjurkan
Definisi : Perubahan pada Membranes
menggunakan pakaian yang
epidermis dan dermis
longgar
Kriteria Hasil :

Hindari kerutan padaa tempat


Integritas
kulit
Batasan karakteristik :
tidur
yang baik bisa
- Gangguan pada
Jaga kebersihan kulit agar
dipertahankan
bagian tubuh
tetap bersih dan kering
(sensasi,
- Kerusakan lapisa kulit
Mobilisasi pasien (ubah posisi
elastisitas,
(dermis)
pasien) setiap dua jam sekali
temperatur,
- Gangguan permukaan
Monitor kulit akan adanya

4 Kerusakan integritas kulit

kulit (epidermis)
Faktor yang berhubungan :
Eksternal :
- Hipertermia atau
hipotermia
- Substansi kimia
- Kelembaban udara
- Faktor mekanik
(misalnya : alat yang
dapat menimbulkan luka,
tekanan, restraint)
- Immobilitas fisik
- Radiasi
- Usia yang ekstrim
- Kelembaban kulit
- Obat-obatan
Internal :
- Perubahan status
metabolik
- Tulang menonjol
- Defisit imunologi
- Faktor yang berhubungan
dengan perkembangan
- Perubahan sensasi
- Perubahan status nutrisi
(obesitas, kekurusan)
- Perubahan status cairan
- Perubahan pigmentasi
- Perubahan sirkulasi
Perubahan turgor (elastisitas
kulit)
5 Nyeri
Definisi :
Sensori yang tidak
menyenangkan dan
pengalaman emosional yang
muncul secara aktual atau
potensial kerusakan jaringan
atau menggambarkan adanya
kerusakan (Asosiasi Studi
Nyeri Internasional): serangan
mendadak atau pelan
intensitasnya dari ringan
sampai berat yang dapat
diantisipasi dengan akhir yang
dapat diprediksi dan dengan
durasi kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
- Laporan secara verbal
atau non verbal
- Fakta dari observasi

hidrasi,
pigmentasi)
Tidak
ada
luka/lesi
pada
kulit
Perfusi jaringan
baik
Menunjukkan
pemahaman
dalam
proses
perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya sedera
berulang
Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami

kemerahan
Oleskan
lotion
atau
minyak/baby oil pada derah
yang tertekan
Monitor aktivitas dan mobilisasi
pasien
Monitor status nutrisi pasien
Memandikan pasien dengan
sabun dan air hangat

NOC :
Pain Management
Lakukan pengkajian nyeri
Pain Level,
secara komprehensif termasuk
Pain control,
lokasi, karakteristik, durasi,
Comfort level
frekuensi, kualitas dan faktor
Kriteria Hasil :
presipitasi
Mampu mengontrol Observasi reaksi nonverbal
nyeri
(tahu
dari ketidaknyamanan
penyebab
nyeri, Gunakan teknik komunikasi
mampu
terapeutik untuk mengetahui
menggunakan
pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
tehnik
respon nyeri
nonfarmakologi

Evaluasi pengalaman nyeri


untuk mengurangi
masa lampau
nyeri,
mencari

Evaluasi bersama pasien dan


bantuan)
tim kesehatan lain tentang
Melaporkan bahwa
ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri
berkurang
masa lampau
dengan
Bantu pasien dan keluarga
menggunakan
untuk
mencari
dan
manajemen nyeri
menemukan dukungan

Posisi antalgic untuk


menghindari nyeri
Gerakan melindungi
Tingkah laku berhati-hati
Muka topeng
Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, sulit
atau gerakan kacau,
menyeringai)
Terfokus pada diri sendiri
Fokus menyempit
(penurunan persepsi
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang
dan lingkungan)
Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan,
menemui orang lain
dan/atau aktivitas,
aktivitas berulang-ulang)
Respon autonom (seperti
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
Perubahan autonomic
dalam tonus otot (mungkin
dalam rentang dari lemah
ke kaku)
Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah, merintih,
menangis, waspada,
iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Mampu mengenali
nyeri
(skala,
intensitas,
frekuensi
dan
tanda nyeri)
Menyatakan rasa
nyaman
setelah
nyeri berkurang
Tanda vital dalam
rentang normal

Kontrol lingkungan yang dapat


mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan
dan kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri
(farmakologi,
non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan
analgetik
untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri

Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan,
rute pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek
samping)
1. Pantau tanda dan gejala

Faktor yang berhubungan :


Agen injuri (biologi, kimia, fisik,
psikologis)

7 PK : sepsis

Tujuan :

Perawatan akan
menangani dan
memantau komplikasi
yaitu septikemi

septicemia
Suhu > 38 C atau < 36 C
Frekuensi jantung lebih
dari 90 x/mnt
Frekuensi pernapasan
lebih dari 20 x/mnt atau
PaCO2 < 32 torr ( < 4,3
kPa)
SDP > 12. 000 sel/ mm2,
< 4.000 sel/mm3 ; atau
lebih dari 10 % dalam
bentuk imatur (pita).
2. Pantau lansia terhadap
perubahan dalam mental,
kelemahan, malaise,
normotermi atau
hipertermia dan
anoreksia.
3. Sesuai dengan program
pengobatan dokter
berikan obat anti infeksi,
pantau dan tangani
pemberian oksigen serta
pengirimannya,
imunomodulasi dan
dukungan nutrisi.
4. Jika ada indikasi, rujuk ke
PK : syok Hipovolemik
untuk informasi lebih
lanjut.

BAB II
Heart disease
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Perubahan cardiac output : turun b/d struktur jantung abnormal
2. Kelebihan volume cairan b/d akumulasi cairan (edema)
3. Intoleransi aktivitas b/d imbalance suplai oksigen dengan kebutuhan

B. Discharge Planning
1. Beri pendidikan tentang kondisi yang spesifik
2. Berikan instruksi spesifik mengenai obat dan efek sampingnya
3. Ajarkan tentang tehnik memberi makan dan kebutuhan nutrisi
4. Rujuk sesuai indikasi untuk program stimulasi bayi atau kelompok
pendukung orang tua

N
o

Diagnosa keperawatan

Tujuan dan Kriteria


Hasil

Intervensi

1 Perubahan cardiac output NOC :


NIC :
: turun b/d struktur Cardiac
Pump Cardiac Care
jantung abnormal
Evaluasi adanya nyeri dada
Effectiveness
( intensitas,lokasi, durasi)
Circulatory status
Tissue perfusion : Catat adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala
peripheral
penurunan cardiac putput
Vital Sign Status
Monitor status kardiovaskuler
Kriteria Hasil :
Monitor status pernafasan

Menunjuk
yang menandakan gagal
kan
keadekuatan
jantung
output
jantung Monitor abdomen sebagai
ditunjukkan dengan
indicator penurunan perfusi
tekanan darah dan Monitor balance cairan
nadi normal, nadi Monitor adanya perubahan
perifer
kuat,
tekanan darah

Monitor
respon
pasien
kemampuan untuk
terhadap efek pengobatan
mentoleransi aktivitas
antiaritmia
tanpa
dispneu,

Atur periode latihan dan


sinkope dan nyeri
istirahat untuk menghindari
dada
kelelahan

Bebas
Monitor toleransi aktivitas
dari efek samping
pasien
pengobatan
yang
Monitor adanya dyspneu,
digunakan
untuk
fatigue, tekipneu dan ortopneu
mencapai
Anjurkan untuk menurunkan
keadekuatan output
stress
jantung

Menjelask Fluid Management


an tindakan dan Timbang popok/pembalut jika
peringatan penyakit
diperlukan
jantung
Pertahankan catatan intake

dan output yang akurat


Pasang urin kateter jika
diperlukan
Monitor
status
hidrasi
(
kelembaban
membran
mukosa,
nadi
adekuat,
tekanan darah ortostatik ), jika
diperlukan
Monitor hasil lAb yang sesuai
dengan retensi cairan (BUN ,
Hmt , osmolalitas urin )
Monitor status hemodinamik
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
PCWP
Monitor vital sign sesuai
indikasi penyakit

Monitor indikasi retensi /


kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
asites)
Monitor berat pasien sebelum
dan setelah dialisis
Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
cairan dan hitung intake kalori
harian
Kolaborasi dengan dokter
untuk pemberian terapi cairan
sesuai program
Monitor status nutrisi
Kolaborasikanpemberian
cairan IV
Kolaborasi pemberian diuretik
sesuai program
Berikan cairan IV pada suhu
ruangan
Dorong masukan oral
Berikan
penggantian
nesogatrik sesuai output
Dorong
keluarga
untuk
membantu pasien makan
Tawarkan snack ( jus buah,
buah segar )
Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
dengan serum Na < 130 mEq/l
Monitor
respon
pasien
terhadap terapi elektrolit
Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
meburuk
Atur kemungkinan tranfusi
Persiapan untuk tranfusi

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal
jantung, diaporesis, disfungsi
hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine

Monitor serum dan osmilalitas


urine
Monitor BP<HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor membran mukosa dan
turgor kulit, serta rasa haus
Catat monitor warna, jumlah
dan
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema
Beri cairan sesuai keperluan
Kolaborasi pemberian obat
yang dapat meningkatkan
output urin
Lakukan hemodialisis bila
perlu dan catat respons pasien

Vital Sign Monitoring

Monitor TD, nadi, suhu, dan


RR
Catat adanya fluktuasi tekanan
darah
Monitor VS saat pasien
berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua
lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR,
sebelum, selama, dan setelah
aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor
adanya
pulsus
paradoksus
Monitor
adanya
pulsus
alterans
Monitor jumlah dan irama
jantung
Monitor bunyi jantung
Monitor frekuensi dan irama
pernapasan
Monitor suara paru
Monitor pola pernapasan

2 Kelebihan volume cairan


b/d akumulasi cairan
(edema)

abnormal
Monitor suhu, warna, dan
kelembaban kulit
Monitor sianosis perifer
Monitor adanya cushing triad
(tekanan nadi yang melebar,
bradikardi,
peningkatan
sistolik)
Identifikasi penyebab dari
perubahan vital sign

NOC :
NIC :
Electrolit and acid
Fluid management
Timbang popok/pembalut jika
base balance
diperlukan
Fluid balance
Pertahankan catatan intake
Hydration
dan output yang akurat
Kriteria Hasil:
Terbebas dari edema, Pasang urin kateter jika
diperlukan
efusi, anaskara
Monitor hasil lAb yang sesuai
Bunyi nafas bersih,
dengan retensi cairan (BUN ,
tidak ada
Hmt , osmolalitas urin )
dyspneu/ortopneu
Monitor status hemodinamik
Terbebas dari distensi
termasuk CVP, MAP, PAP, dan
vena jugularis, reflek
PCWP
hepatojugular (+)
Monitor vital sign

Memeliha Monitor indikasi retensi /


ra tekanan vena
kelebihan cairan (cracles, CVP
, edema, distensi vena leher,
sentral,
tekanan
asites)
kapiler paru, output
jantung dan vital sign Kaji lokasi dan luas edema
Monitor masukan makanan /
dalam batas normal
cairan dan hitung intake kalori

Terbebas
harian
dari
kelelahan,

Monitor status nutrisi


kecemasan
atau
Berikan
diuretik
sesuai
kebingungan
interuksi

Menjelask
anindikator kelebihan Batasi masukan cairan pada
keadaan hiponatrermi dilusi
cairan

dengan serum Na < 130 mEq/l


Kolaborasi dokter jika tanda
cairan
berlebih
muncul
memburuk

Fluid Monitoring

Tentukan riwayat jumlah dan


tipe intake cairan dan eliminaSi
Tentukan kemungkinan faktor
resiko dari ketidak seimbangan
cairan (Hipertermia, terapi
diuretik, kelainan renal, gagal

3 Intoleransi aktivitas b/d

imbalance suplai oksigen


dengan kebutuhan

NOC :
Energy
conservation
Self Care : ADLs
Kriteria Hasil :
Berpartisipasi
dalam aktivitas
fisik tanpa
disertai
peningkatan
tekanan darah,
nadi dan RR
Mampu
melakukan
aktivitas sehari
hari (ADLs)
secara mandiri

jantung, diaporesis, disfungsi


hati, dll )
Monitor berat badan
Monitor serum dan elektrolit
urine
Monitor serum dan osmilalitas
urine
Monitor BP, HR, dan RR
Monitor
tekanan
darah
orthostatik dan perubahan
irama jantung
Monitor
parameter
hemodinamik infasif
Catat secara akutar intake dan
output
Monitor adanya distensi leher,
rinchi, eodem perifer dan
penambahan BB
Monitor tanda dan gejala dari
odema

NIC :
Energy Management
Activity Therapy
Kolaborasikan dengan Tenaga
Rehabilitasi Medik
dalammerencanakan progran
terapi yang tepat.
Bantu klien untuk
mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
Bantu untuk memilih aktivitas
konsisten yangsesuai dengan
kemampuan fisik, psikologi
dan social
Bantu untuk mengidentifikasi
dan mendapatkan sumber
yang diperlukan untuk aktivitas
yang diinginkan
Bantu untuk mendpatkan alat
bantuan aktivitas seperti kursi
roda, krek
Bantu untu mengidentifikasi
aktivitas yang disukai
Bantu klien untuk membuat
jadwal latihan diwaktu luang
Bantu pasien/keluarga untuk
mengidentifikasi kekurangan
dalam beraktivitas
Sediakan penguatan positif
bagi yang aktif beraktivitas

Bantu pasien untuk


mengembangkan motivasi diri
dan penguatan
Monitor respon fisik, emosi,
social dan spiritual

BAB II
Varicella
A. Masalah yang lazim muncul pada klien
1. Kerusakan integritas kulit
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Nyeri akut
4. Hipertermi
5. Resiko infeksi

N Diagnosa
keperawat
an

1 Kerusakan
integritas
kulit
Definisi
:
Perubahan
pada
epidermis
dan dermis
Batasan
karakteristik :
- Gan
ggu
an
pad
a
bagi
an
tubu
h
- Keru
saka
n
lapis
a
kulit
(der
mis)
- Gan
ggu
an
per
muk
aan
kulit
(epi
der
mis)
Faktor yang
berhubungan
:
Eksternal :
- Hiperter
mia atau
hipoterm
ia
- Substan
si kimia

Tujuan
dan
Kriteria
Hasil

Intervensi

NOC
: NIC : Pressure Management
Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
Tissue
Integrity : Hindari kerutan padaa tempat tidur
Skin and Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering
Mobilisasi pasien (ubah posisi pasien) setiap dua jam sekali
Mucous
Monitor kulit akan adanya kemerahan
Membrane
Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada derah yang tertekan
s
Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Kriteria
Monitor status nutrisi pasien
Hasil :
In Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat
te
gr
ita
s
ku
lit
ya
n
g
b
ai
k
bi
sa
di
p
er
ta
h
a
nk
a
n
(s
e
ns
as
i,
el
as
tis
ita
s,
te
m

Kelemb
aban
udara
- Faktor
mekanik
(misalny
a : alat
yang
dapat
menimb
ulkan
luka,
tekanan,
restraint
)
- Immobili
tas fisik
- Radiasi
- Usia
yang
ekstrim
- Kelemb
aban
kulit
- Obatobatan
Internal :
- Perubah
an
status
metaboli
k
- Tulang
menonjo
l
- Defisit
imunolo
gi
- Faktor
yang
berhubu
ngan
dengan
perkemb
angan
- Perubah
an
sensasi
- Perubah
an
status
nutrisi
(obesita
s,
-

p
er
at
ur
,
hi
dr
as
i,
pi
g
m
e
nt
as
i)
Ti
d
ak
a
d
a
lu
ka
/le
si
p
a
d
a
ku
lit
P
er
fu
si
ja
ri
n
g
a
n
b
ai
k
M
e
n
u

kekurus
an)
Perubah
an
status
cairan
Perubah
an
pigment
asi
Perubah
an
sirkulasi
Perubah
an
turgor
(elastisit
as kulit)

nj
uk
ka
n
p
e
m
a
h
a
m
a
n
d
al
a
m
pr
os
es
p
er
b
ai
ka
n
ku
lit
d
a
n
m
e
nc
e
g
a
h
te
rj
a
di
ny
a
se
d
er
a
b

er
ul
a
n
g
M
a
m
p
u
m
eli
n
d
u
n
gi
ku
lit
d
a
n
m
e
m
p
er
ta
h
a
nk
a
n
ke
le
m
b
a
b
a
n
ku
lit
d
a
n
p
er
a

w
at
a
n
al
a
mi
NOC :
Nutrition Management
Nutriti Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
onal
nutrisi yang dibutuhkan pasien.
Status

Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe


: food

Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C


and
Berikan substansi gula
Fluid
Definisi :
Intake Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
Intake nutrisi
mencegah konstipasi
Kriteria
tidak cukup

Berikan makanan yang terpilih ( sudah dikonsultasikan dengan ahli


Hasil :
untuk
gizi)
keperluan
Adany

Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.


metabolisme
a
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
tubuh.
penin
Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
gkata
Batasan
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
n
karakteristik :
dibutuhkan
berat
Bera
Nutrition Monitoring
badan
t badan
BB pasien dalam batas normal
sesuai
20 % atau
Monitor adanya penurunan berat badan
denga
lebih di
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan
n
bawah
Monitor interaksi anak atau orangtua selama makan
ideal
tujuan
Monitor lingkungan selama makan
Dila
Berat
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
porkan
badan Monitor kulit kering dan perubahan pigmentasi
adanya
ideal
Monitor turgor kulit
intake
sesuai
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan mudah patah
makanan
denga
Monitor mual dan muntah
yang
n
kurang
Monitor kadar albumin, total protein, Hb, dan kadar Ht
tinggi
dari RDA
Monitor makanan kesukaan
badan Monitor pertumbuhan dan perkembangan
(Recome
Mamp Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
nded
Daily
u
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Allowance
mengi Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas
)
dentifi
oral.
Me
kasi
Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet
mbran
kebut
mukosa
uhan
dan
nutrisi
konjungtiv

Tidak
a pucat
ada
Kele
mahan
tanda
otot yang
tanda

2 Ketidaksei

mbangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh

digunaka
n untuk
menelan/
menguny
ah
Luk
a,
inflamasi
pada
rongga
mulut
Mud
ah
merasa
kenyang,
sesaat
setelah
menguny
ah
makanan
Dila
porkan
atau fakta
adanya
kekurang
an
makanan
Dila
porkan
adanya
perubaha
n sensasi
rasa
Perasaan
ketidakma
mpuan
untuk
menguny
ah
makanan
Miskonse
psi
Kehilanga
n BB
dengan
makanan
cukup
Keenggan
an untuk
makan
Kram
pada
abdomen
Tonus

malnu
trisi
Tidak
terjadi
penur
unan
berat
badan
yang
berarti

otot jelek
Nyeri
abdomina
l dengan
atau
tanpa
patologi
Kurang
berminat
terhadap
makanan
Pembuluh
darah
kapiler
mulai
rapuh
Diare dan
atau
steatorrhe
a
Kehilanga
n rambut
yang
cukup
banyak
(rontok)
Suara
usus
hiperaktif
Kurangny
a
informasi,
misinform
asi
Faktor-faktor
yang
berhubungan
:
Ketidakmamp
uan
pemasukan
atau
mencerna
makanan
atau
mengabsorps
i zat-zat gizi
berhubungan
dengan faktor
biologis,
psikologis
atau
ekonomi.

3 Nyeri akut
Definisi :
Sensori yang
tidak
menyenangk
an dan
pengalaman
emosional
yang muncul
secara aktual
atau
potensial
kerusakan
jaringan atau
menggambar
kan adanya
kerusakan
(Asosiasi
Studi Nyeri
Internasional)
: serangan
mendadak
atau pelan
intensitasnya
dari ringan
sampai berat
yang dapat
diantisipasi
dengan akhir
yang dapat
diprediksi
dan dengan
durasi kurang
dari 6 bulan.
Batasan
karakteristik :
- Laporan
secara
verbal
atau non
verbal
- Fakta
dari
observa
si
- Posisi
antalgic
untuk
menghin
dari

NOC :
Pain Management
Pain Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
Lev

Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan


el,
Pain Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui
pengalaman nyeri pasien
cont
Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
rol,
Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
Co
Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain tentang
mfor
ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau
t
Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan
leve
dukungan
l
Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
Kriteria
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
Hasil :
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Ma
Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi
mpu
dan inter personal)
men Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
gont Ajarkan tentang teknik non farmakologi
rol
Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
nyer Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
i
Tingkatkan istirahat
(tah Kolaborasikan dengan dokter jika ada keluhan dan tindakan nyeri
u
tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien tentang manajemen nyeri
pen
yeb Analgesic Administration
ab
Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
nyer
pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan frekuensi
i,
Cek riwayat alergi
ma
mpu Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
men

Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri


ggu

Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal


nak
Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara
an
teratur
tehn

Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik


ik
pertama kali
nonf

Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat


arm
akol Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)
ogi
untu
k
men
gura
ngi
nyer
i,
men

nyeri
Gerakan
melindu
ngi
Tingkah
laku
berhatihati
Muka
topeng
Ganggu
an tidur
(mata
sayu,
tampak
capek,
sulit
atau
gerakan
kacau,
menyeri
ngai)
Terfokus
pada diri
sendiri
Fokus
menyem
pit
(penuru
nan
persepsi
waktu,
kerusak
an
proses
berpikir,
penurun
an
interaksi
dengan
orang
dan
lingkung
an)
Tingkah
laku
distraksi
,
contoh :
jalanjalan,
menemu
i orang
lain

cari
bant
uan)
Mel
apor
kan
bah
wa
nyer
i
berk
uran
g
den
gan
men
ggu
nak
an
man
aje
men
nyer
i
Ma
mpu
men
gen
ali
nyer
i
(ska
la,
inte
nsit
as,
frek
uen
si
dan
tand
a
nyer
i)
Men
yata
kan
rasa
nya

dan/atau
aktivitas,
aktivitas
berulang
-ulang)
Respon
autonom
(seperti
diaphore
sis,
perubah
an
tekanan
darah,
perubah
an
nafas,
nadi dan
dilatasi
pupil)
Perubah
an
autonom
ic dalam
tonus
otot
(mungki
n dalam
rentang
dari
lemah
ke kaku)
Tingkah
laku
ekspresi
f (contoh
:
gelisah,
merintih,
menangi
s,
waspad
a,
iritabel,
nafas
panjang/
berkeluh
kesah)
Perubah
an
dalam
nafsu
makan
dan

man
sete
lah
nyer
i
berk
uran
g
Tan
da
vital
dala
m
rent
ang
nor
mal

minum
Faktor yang
berhubungan
:
Agen injuri
(biologi,
kimia, fisik,
psikologis)

NOC :
Thermoreg
ulation
Definisi :
Kriteria
suhu tubuh
Hasil :
naik diatas
Suhu
rentang
tubuh
normal
dalam
rentan
Batasan
g
Karakteristik:
kenaika
norma
n suhu
l
tubuh
Nadi
diatas
dan
rentang
RR
normal
dalam
seranga
rentan
n atau
g
konvulsi
norma
(kejang)
l
kulit

Tidak
kemerah
ada
an
perub
pertamb
ahan
ahan
RR
warna
takikardi
kulit
dan
saat
disentuh
tidak
tangan
ada
terasa
pusin
hangat
g,
meras
Faktor faktor
a
yang
nyam
berhubungan
an
:

4 Hipertermi
a

pen
yakit
/
trau
ma

NIC :
Fever
treatment
Monitor
suhu
sesering
mungkin
Monitor
IWL
Monitor
warna dan
suhu kulit
Monitor
tekanan
darah,
nadi dan
RR
Monitor
penuruna
n tingkat
kesadaran
Monitor
WBC, Hb,
dan Hct
Monitor
intake dan
output
Berikan
anti piretik
Berikan
pengobata
n untuk
mengatasi
penyebab
demam
Selimuti
pasien
Lakukan
tapid
sponge
Berikan
cairan

i akut

peni
ngk
atan
met
aboli
sme
aktiv
itas
yan
g
berl
ebih
pen
garu
h
med
ikasi
/ana
stesi
ketid
akm
amp
uan/
pen
urun
an
kem
amp
uan
untu
k
berk
erin
gat
terp
apar
dilin
gku
nga
n
pan
as
dehi
dras
i
pak
aian
yan
g
tidak
tepa
t

intravena
Kompres
pasien
pada lipat
paha dan
aksila
Tingkatka
n sirkulasi
udara
Berikan
pengobata
n untuk
mencegah
terjadinya
menggigil

Temperature
regulation
Monitor
suhu
minimal
tiap 2 jam
Rencanak
an
monitoring
suhu
secara
kontinyu
Monitor
TD, nadi,
dan RR
Monitor
warna dan
suhu kulit
Monitor
tandatanda
hipertermi
dan
hipotermi
Tingkatka
n intake
cairan dan
nutrisi
Selimuti
pasien
untuk
mencegah
hilangnya
kehangata
n tubuh
Ajarkan

pada
pasien
cara
mencegah
keletihan
akibat
panas
Diskusika
n tentang
pentingny
a
pengatura
n
suhu
dan
kemungki
nan efek
negatif
dari
kedingina
n
Beritahuk
an tentang
indikasi
terjadinya
keletihan
dan
penangan
an
emergenc
y
yang
diperlukan
Ajarkan
indikasi
dari
hipotermi
dan
penangan
an yang
diperlukan

Berikan
anti
piretik
jika perlu
Vital sign
Monitoring

Monitor
TD, nadi,
suhu, dan
RR
Catat
adanya

fluktuasi
tekanan
darah
Monitor
VS saat
pasien
berbaring,
duduk,
atau
berdiri
Auskultasi
TD pada
kedua
lengan
dan
bandingka
n
Monitor
TD, nadi,
RR,
sebelum,
selama,
dan
setelah
aktivitas
Monitor
kualitas
dari nadi
Monitor
frekuensi
dan irama
pernapasa
n
Monitor
suara
paru
Monitor
pola
pernapasa
n
abnormal
Monitor
suhu,
warna,
dan
kelembab
an kulit
Monitor
sianosis
perifer
Monitor
adanya
cushing

triad
(tekanan
nadi yang
melebar,
bradikardi,
peningkat
an sistolik)
dentifikasi
penyebab
dari
perubaha
n vital sign

NOC :
NIC :
Imm Infection Control (Kontrol infeksi)
Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
une
Definisi :
Stat Pertahankan teknik isolasi
Peningkatan
Batasi pengunjung bila perlu
us
resiko

Kno
Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat
masuknya
berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien
wle
organisme

Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan


dge
patogen
Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
:
Faktor-faktor
Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
Infe
resiko :
ctio
Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
- Prosedu
n
Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan
r Infasif
cont
petunjuk umum
- Ketidakc
rol
Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung
ukupan
kencing
Risk
pengeta

Tingktkan intake nutrisi


cont
huan
Berikan terapi antibiotik bila perlu
rol
untuk
Kriteria
menghin
Hasil :
dari
Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
paparan
Klie
Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan lokal
patogen
n
Monitor hitung granulosit, WBC
- Trauma
beb
Monitor kerentanan terhadap infeksi
- Kerusak
as
Batasi pengunjung
an
dari
Saring pengunjung terhadap penyakit menular
jaringan
tand
Partahankan teknik aspesis pada pasien yang beresiko
dan
a
Pertahankan teknik isolasi k/p
peningk
dan
atan
Berikan perawatan kuliat pada area epidema
geja Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap kemerahan, panas,
paparan
la
lingkung
drainase
an
infe
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
- Ruptur
ksi
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
membra
Men Dorong masukan cairan
n
des
Dorong istirahat
amnion
krip
Instruksikan pasien untuk minum antibiotik sesuai resep
- Agen
sika
farmasi
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi
n
(imunos
Ajarkan cara menghindari infeksi

5 Resiko
Infeksi

upresan
)
Malnutri
si
Peningk
atan
paparan
lingkung
an
patogen
Imonusu
presi
Ketidaka
dekuata
n imum
buatan
Tidak
adekuat
pertaha
nan
sekunde
r
(penuru
nan Hb,
Leukope
nia,
penekan
an
respon
inflamas
i)
Tidak
adekuat
pertaha
nan
tubuh
primer
(kulit
tidak
utuh,
trauma
jaringan,
penurun
an kerja
silia,
cairan
tubuh
statis,
perubah
an
sekresi
pH,
perubah
an

pros
es
pen
ular
an
pen
yaki
t,
fact
or
yan
g
me
mpe
ngar
uhi
pen
ular
an
sert
a
pen
atal
aks
ana
ann
ya,
Men
unju
kka
n
kem
amp
uan
untu
k
men
ceg
ah
timb
ulny
a
infe
ksi
Jum
lah
leuk
osit
dala

Laporkan kecurigaan infeksi


Laporkan kultur positif

peristalti
k)
Penyakit
kronik

m
bata
s
nor
mal
Men
unju
kka
n
peril
aku
hidu
p
seh
at

Anda mungkin juga menyukai