Anda di halaman 1dari 70

PENGOLAHAN

DATA
ANALISIS
Kelompok 3

Pengertian
Pengolaan
Data

DATA
Data berasal dari kata datum yang
berarti fakta atau bagian dari fakta yang
mengandung arti yang dihubungkan
dengan
kenyataan
yang
dapat
digambarkan dengan simbol, angka,
huruf dan sebagainya.

Pengolaan Data
Pengolaan data adalah segala macam
pengolaan terhadap data atau kombinasikombinasi dari berbagai macam pengolaan
terhadap data untuk membuat data itu
berguna sesuai dengan hasil yang
diinginkan dapat segera dipakai.

TUJUAN
DAN
MANFAAT
PENGOLAHAN
DATA ANALISIS

Tujuan Analisis Data


untuk mengolah data tersebut
menjadi informasi, sehingga karakteristik
atau sifat-sifat datanya dapat dengan
mudah dipahami dan bermanfaat untuk
menjawab
masalah-masalah
yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian.

TAHAP
ANALISIS

empat tahap utama analisis


Sampling
Pengubahan analit
Pengukuran
Perhitungan dan
interpretasi data

Sampling
Sampling dimaksudkan untuk mengambil
sejumlah atau sebagian bahan atau barang
yang dilakukan dengan menggunakan metode
tertentu sehingga bagian barang atau bahan
yang diambil bersifat mewakili (representatif)
keseluruhan barang atau bahan.

Pengubahan analit
Analit diubah ke dalam bentuk yang sesuai
dengan pengukuran
Umumnya dengan melarutkan analit
Kebanyakan contoh yang dianalisis larut
dalam air, akan tetapi tidak sedikit zat-zat yang
terdapat di alam tidak larut dalam air

Pengukuran
Pengukuran adalah penilaian numeric pada
fakta-fakta dari objek yang hendak diukur
menurut criteria atau satuan-satuan tertentu.
Teknik pengukuran yang digunakan dapat
dilakukan
dengan
cara
klasik
yang
berdasarkan reaksi kimia atau dengan cara
instrumen yang berdasarkan sifat fisikokimia.

Perhitungan dan interpretasi data


Merupakan langkah terakhir dalam tahapan analisis
Umumnya kadar analat dinyatakan dengan perhitungan
persen.
Seperti pada volumetri dan gravimetri perhitungan persen
diperoleh dari hubungan stoikiometri sederhana berdasarkan
reaksi kimianya,
Sedangkan dalam cara spektroskopi diperoleh dari hubungan
absorban dan konsentrasi analat dalam larutan.
Cara-cara statistik biasanya digunakan untuk menginterpretasi
data yang diperoleh.

KESALAHAN
YANG TERDAPAT
DIDALAM
ANALISIS

Kesalahan dalam Analisis


Istilah kesalahan didasarkan pada
perbedaan antara hasil pengukuran (nilai
perhitungan) dengan nilai sebenarnya. Nilai
sebenarnya dari suatu kuantitas yang diukur
merupakan sesuatu yang tidak pernah kita
ketahui secara pasti.

Macam Kesalahan
Kesalahan Gamblang
(gross error)
Kesalahan Acak (random
error)
Kesalahan sistematik
(systematic error)

Kesalahan Gamblang (gross


error)
Merupakan kesalahan yang sudah jelas karena
melibatkan kesalahan yang besar
Akibatnya PERCOBAAN SIA-SIA
Contoh kesalahan gamblang adalah sampel
tumpah, pereaksi yang akan digunakan
tercemar, larutan yang dipersiapkan salah, dan
alat yang digunakan rusak.

Kesalahan Acak
(random error)
Merupakan kesalahan yang nilainya tidak
dapat diramalkan dan tidak ada aturan yang
mengaturnya serta nilainya berfluktulasi
Merupakan jenis kesalahan sebagai akibat
adanya sedikit variasi yang tidak dapat
ditentukan (dikontrol) dalam pelaksanaan
prosedur analisis

Kesalahan sistematik
(systematic error)
Merupakan kesalahan yang mempunyai nilai
definitif (nilai tertentu).
Bersifat ajeg (konstan) dan berhubungan
dengan ketelitian (akurasi) hasil analisis.
Kesalahan
jenis
ini
mengakibatkan
penyimpangan tertentu dari rata-rata (mean)

FAKTOR-FAKTOR
YANG
BERPENGARUH
TERHADAP
ANALISIS

Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Analisis
Kesalahan personil dan
operasi
Kesalahan alat dan
pereaksi
Kesalahan metode

Kesalahan
personil dan operasi
Kesalahan ini disebabkan oleh cara
pelaksanaan analisis dari analisis (personil)
dan bukan karena metode.
Kesalahan operasi pada umumnya bersifat
fisik (bukan khemis),
Misalnya berkurangnya endapan akibat
kekeliruan cara pencucian

Kesalahan
Alat Dan Pereaksi
Kesalaan ini dapat disebabkan
oleh pereaksi yang kurang murni, alat
yang kurang valid atau pemakaian alat
yang kurang tepat walaupun alatnya
sendiri baik

Kesalahan metode
Kesalahan metode dapat disebabkan karena :
Kesalahan pengambilan sampel, dan
Kesalahan akibat reaksi kimia yang tidak
sempurna

CARA
MEMPERKECIL
KESALAHAN

Cara Memperkecil
Kesalahan
Adanya kesalaan menyebabkan rata-rata yang
didapat menyimpang agak besar dari nilai
sebenarnya.
Kesalahan tidak mungkin dihindari secara
mutlak, tetapi dengan cara tertentu dapat
diperkecil dengan cara :
Kalibrasi (Penaraan)
Dilakukan penetapan blanko

Kalibrasi (penaraan) Alat yang dipakai


Cara ini dimaksudkan untuk memperkecil
kesalahan alat.
Dilakukan penetapan blanko
Dilakukan pekerjaan seperti pada percobaan
sebenarnya, tetapi dengan tidak menggunakan
sampel yang dislidiki.

KETEPATAN
DAN
KETELITIAN

Ketepatan Dan Ketelitian


Menjadi persyaratan yang mendasar
dalam suatu analisis.
Hasil yang tepat akan mempunyai selisih
yang kecil antara masing-masing hasil
dalam suatu seri analisis.

4 macam ukuran ketepatan:


Kisaran (Range)
Deviasi rata-rata (mean
deviation)
Standart Deviasi
Standar deviasi relatif
(RSD)

Kisaran (Range)
Kisaran merupakan selisih hasil
penetapan yang paling besar dengan
yang paling kecil.
Semakin kecil selisihnya berarti
hasilnya semakin tepat.

Deviasi rata-rata
(mean deviation)

Standart Deviasi
Standar deviasi merupakan akar jumlah
kuadrat deviasi masing-masing hasil penetapan
teradap mean dibagi dengan derajat kebebasan
(degrees of freedom).
Banyak digunakan sebagai ukuran kuantitatif
ketepatan atau ukuran presisi.
Semakin kecil nilsi SD dari serangkaian
pengukuran, maka metode yang digunakan
semakin tepat.

Standart Deviasi

Standar deviasi relatif


(RSD)

Faktor-faktor Yang Dapat Meningkatkan


Ketidaktepatan Dan Ketelitian Dalam
Pengukuran :
Penimbangan yang tidak benar, demikian juga pemindahan analit
dan baku yang tidak sesuai.
Ekstraksi analit dari suatu matriks(misal tablet) yang tidak efisien.
Penggunaan buret, pipet, dan labu takar yang tidak benar.
Pengukuran menggunakan alat yang tidak terkalibrasi.
Kegagalan dalam melakukan analisis blanko.
Pemilihan kondisi pengukuran yang menybabkan kerusakan
analit.
Kegagalan untuk menghilangkan gangguan oleh bahan tambahan
dalam pengukuran analit.

CARA
MENULISKAN
HASIL DAN
PENOLAKAN
HASIL

CARA MENULISKAN HASIL


Penulisan angka pada hakikatnya berkaitan dengan
ketelitian alat yang digunakan.
Misalnya : hasil penimbangan dituliskan dengan 1,0 g
dan 1,0000 g

CARA MENULISKAN HASIL


Penulisan hasil pembacaan buret makro (skala terkecil o,1
ml )
Dinyatakan dengan dua desimal misalnya, misalnya, 12,50 ml
dan bukan 12,5 ml; sebab angka 5 yang menyatakan 0,5 ml
dapat dibaca dengan pasti.
Penulisan hasil pembacaan buret mikro (skala terkecil 0,01
ml )
Harus dinyatakan dengan tiga desimal misalnya, 2,530 ml, dan
bukan 2,53 ml sebab angka 3 dalam hal ini sudah pasti

CARA MENULISKAN HASIL


Penulisan hasil akhir yang diperlukan
pembulatan angka desimal, maka :
Angka desimal 5 atau lebih dibulatkan ke
atas.
Angka desimal kurang dari 5 dibulatkan
ke bawah.

CARA MENULISKAN HASIL


Dalam menuliskan hasil rata-rata pembacaan
buret, banyaknya desimal disesuaikan dengan
banyaknya desimal pada masing-masing
pembacaan.
Secara umum, pada penulisan hasil
pengukuran hanya terdapat satu angka yang
harganya tak tentu yaitu angka terakhir

CARA MENULISKAN HASIL


Banyaknya desimal hasil penjumlahan atau
pengurangan sama dengan faktor penjumlahan
yang mengandung desimal paling sedikit.
Untuk hasil perkalian atau pembagian,
banyaknya desimal hasil akhir sama dengan 1
angka lebih banyak dari pada yang terdapat
pada faktor yang mengandung desimal paling
sedikit

PENOLAKAN
HASIL

Penolakan Hasil
Pengukuran akan secara otomatis
ditolak apabila diketahui ada galat
yang terjadi, tanpa memperdulikan
kesepakatan dengan yang lainnya.

Penolakan Hasil
Apabila jumlah dari nilai replika besar
pertanyaan untuk menolak tidaklah penting:
Alasan :
1.Nilai tunggal hanya mempunyai dampak yang
kecil terhadap rata-rata.
2.Pertimbangan statistik memberikan sebuah
jawaban yang jelas tentang probabilitas yang
teradi.

Penolakan Hasil
Apabila jumlah dari nilai replika sedikit
Hasil yang divergen menyebabkan dampak yang
signifikan terhadap rata-rata.
Apabila jumlah data yang tidak mencukupi
Dilakukannya analisis statistik real dari hasil
yang mencurigakan.

Penolakan Hasil
Seberapa besar perbedaan (selisih) apabila
Perbedaan minimumnya ternyata terlalu kecil,
maka data yang valid mungkin akan ditolak
disebut galat jenis pertama.
Apabila perbedaan minimum diset terlalu
tinggi, akan terjadi galat jenis kedua yaitu,
terlalu banyak menyimpan nilai yang beresiko
keliru.

ANALISIS
GALAT/ERROR,
AKURASI/PRESISI,
ANGKA
BERMAKNA

GALAT
Istilah
galat
yang
dipergunakan
di
sini
didasarkan pada perbedaan
numeric antara nilai yang
dihitung dengan nilai yang
sebenarnya.

MACAM GALAT

Galat
Galat
Galat
Galat

Pasti
Konstan
Proporsional
tidak pasti

Galat Pasti
Galat yang berasal dari penyebab yang pasti
Diistilahkan sebagai galat pasti atau galat
sistematis.
Contoh : instrument yang tidak dikalibrasi
dengan benar, seperti buret, atau timbangan,
pengotor dalam tabung reaksi, dan pemanasan
sampel pada suhu yang terlalu tinggi

Klasifikasi Galat Pasti


Berdasarkan asal-usulnya:
a.Galat metodik : metode analisis yang sekaligus
mencerminkan sifat dari system kimiawi yang
terlibat,
b.Galat operatif : kekurang mampuan pelaku
eksperimen, dan
c.Galat instrumental : ketidakmampuan dari alatalat pengukuran untuk bekerja sesuai dengan
standar yang diperlukan.

Galat Konstan
Galat pasti dapat pula digolongkan sebagai
konstan atau proporsional.
Galat konstan tidak bergantung pada besarnya
kuantitas yang diukur dan akan menjadi
kurang signifikan apabila besarnya kuantitas
bertambah.

Galat Proporsional
Nilai absolut bervariasi sesuai dengan ukuran
sampel sehingga galat relatifnya bernilai tetap
konstan.
Sebuah substansi yang mengganggu dapat
menghasilkan galat jika substansi ini ada dalam
sampel.
Dengan mengambil sampel yang lebih besar, galat
total bias bertambah, namun galat relative tetap
konstan apabila dihasilkan dari sampel yang
homogen

Galat Tidak Pasti


Seperti namanya, galat tidak pasti tidak dapat
ditentukan apa penyebab pastinya dan tak
dapat dihindarkan jika pengukuran dilakukan
oleh manusia.
Galat ini tidak dapat dieliminasi atau dikoreksi
karena merupakan keterbatasan final pada
pengukuran tersebut

Akurasi
dan
Presisi

Akurasi
Hasil yang akurat adalah sesuatu yang
disepakati sangat mendekati nilai yang
sebenarnya dalam suatu pengukuran kuantitas.
Perbandingan biasanya dibuat atas dasar
pengukuran keakuratan terbalik dari akurasi,
yaitu galat
Semakin kecil galat, semakin besar keakuratan

Presisi
Istilah presisi mengacu kepada kesepakatan di
dalam satu kelompok hasil eksperimen
Hasil dikatakan tepat (precise) jika dalam satu
seri pengukuran mempunyai selisih yang
sangat kecil antar satu nilai dengan nilai yang
lain.

Angka
Bermakna

Angka Bermakna
Angka bermakna (significant) adalah digit
yang menunjukkan banyaknya kuantitas yaitu
semua angka pasti ditambah satu angka
tidak pasti.
Angka nol merupakan angka bermakna,
kecuali jika merupakan angka pertama dalam
suatu bilangan.

ANALISIS
STATISTIK

ANALISIS STATISTIK
Rata-rata (Mean)
Median
Rentang (Jangkauan)
Deviasi Rata-rata
Deviasi Rata-rata Relatif
Varians

Rata-rata (Mean)

Median
Median adalah nilai tengah yang didapat
ketika hasil-hasil tersebut disusun menurut
besarnya
Untuk sejumlah hasil yang genap, median
adalah nilai rata-rata dari 2 buah nilai yang
berada di tengah.

Rentang (Jangkauan)
Rentang (Jangkauan) yaitu selisih antara nilai
terbesar dan terendah
Seperti median, rentang ini kadang berguna
dalam statistic untuk sampel yang kecil,
namun secara umum dianggap pengukur
variabilitas yang tidak efisien

Deviasi rata-rata
(mean deviation)

Standart Deviasi
Standar deviasi merupakan akar jumlah
kuadrat deviasi masing-masing hasil penetapan
teradap mean dibagi dengan derajat kebebasan
(degrees of freedom).
Banyak digunakan sebagai ukuran kuantitatif
ketepatan atau ukuran presisi.
Semakin kecil nilsi SD dari serangkaian
pengukuran, maka metode yang digunakan
semakin tepat.

Standart Deviasi

Standar deviasi relatif


(RSD)

Varians
Varians, dinyatakan dengan s2
pada dasarnya lebih penting dalam
statistik dibandingkan s itu sendiri,
namun belakangan secara umum lebih
sering dipergunakan dalam penanganan
data kimiawi

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai