Anda di halaman 1dari 20

Bagian 1 dari 3: Memilih Bonsai yang Tepat Untukmu

1.

1
Pilihlah jenis spesies yang cocok untuk iklimmu. Tidak semua pohon bonsai itu sama.
Banyak dari tanaman tropis yang dapat dijadikan pohon bonsai, tetapi tidak semua
spesies cocok untuk lokasimu. Ketika berkayu keras dan tanaman memilih spesiesnya,
kamu harus mempertimbangkan iklam di mana ia akan tumbuh. Misalnya, beberapa
pohon akan mati di cuaca yang dingin, sementara jenis pohon lain membutuhkan suhu
yang rendah untuk hidup dan mempersiapkan dirinya pada musim semi. Sebelum mulai
membuat pohon bonsai, pastikan spesies yang kamu pilih dapat hidup di daerahmu
terutamma jika kamu akan meletakkan pohon bonsaimu di luar ruangan. Pegawai di toko
tanaman pastinya akan membantumu jika kamu tidak yakin.
o

Salah satu jenis bonsai yang baik untuk pemula adalah juniper. Pohon ini mampu
bertahan di seluruh belahan bumi utara dan bahkan di daerah yang beriklim

belahan bumi selatan. Selain itu, pohon juniper mudah untuk dipelihara mereka
merespon dengan baik ketika dipangkas dan terhadap "pelatihan" lainnya, karena
juniper merupakan pohon dengan daun yang akan terus hijau sepanjang tahun.
o

Jenis lainnya yang dapat dijadikan pohon bonsai adalah pinus, cemara, dan
berbagai pohon aras. Pohon-pohon yang berguguran juga memungkinkan maple
Jepang sangatlah indah, seperti pohon magnolia, pohon elm, dan pohon oak. Dan
juga, pohon tropis yang tidak berkayu keras, seperti jade dan snowrose,
merupakan pilihan yang tepat untuk lingkungan di dalam ruangan dengan iklim
dingin atau sedang.

Iklan
2.

2
Putuskan apakah kamu berencana untuk memiliki pohon di dalam ruangan atau di
luar ruangan. Kebutuhan pohon bonsai di dalam dan luar ruangan tentunya berbeda.

Pada umumnya, di dalam ruangan akan lebih kering dan menerima cahaya matahari yang
lebih sedikit dibandingkan di luar ruangan, jadi kamu harus memilih pohon yang
membutuhkan sedikit cahaya matahari dan kelembaban. Di bawah ini dijabarkan
beberapa varietas pohon bonsai yang paling umum, dikelompokan berdasarkan
kesesuaian lingkungannya: [2]

3.

Di dalam ruangan: Ficus, Hawaiian Umbrella, Serissa, Gardenia, Camellia,


Kingsville Boxwood.

Di luar ruangan: Juniper, Cypress, Cedar, Maple, Birch, Beech, Ginkgo, Larch,
Elm.

Ingatlah beberapa varietas yang cukup fleksibel, seperti juniper, cocok untuk
dipelihara di luar dan di dalam ruangan, asalkan dirawat dengan tepat.

Pilihlah ukuran bonsaimu. Pohon bonsai memiliki ukuran yang berbeda-beda. Pohon
bonsai dapat sekecil 15 sentimeter atau bahkan 1 meter, tergantung dari spesiesnya. Jika
kamu memilih untuk memelihara bonsaimu dengan bibit atau memotong dari pohon lain,
maka dapat membuat bonsai yang lebih kecil. Tanaman yang besar membutuhkan air,
tanah, dan cahaya matahari yang lebih banyak, jadi kamu harus mengetahui kebutuhan
bonsaimu sebelum membelinya.
o

Beberapa hal yang harus kamu pertimbangkan ketika menentukan ukuran pohon
bonsaimu:

Ukuran pot yang akan kamu pakai

Tempat yang akan kamu gunakan untuk meletakkan bonsai, di rumah atau
di kantormu.

Cahaya matahari yang akan didapatkan oleh bonsaimu

Kesediaanmu untuk merawat pohonmu (semakin besar pohon itu, maka


semakin lama kamu harus memangkasnya)

4.

4
Bayangkan hasilnya ketika memilih tanaman. Ketika kamu sudah memutuskan jenis
dan ukuran bonsaimu, kamu dapat pergi ke toko bonsai atau toko bibit dan pilihlah
tanaman yang kamu pilih. Ketika memilih tanaman, carilah tanaman yang hidup, berdaun
hijau untuk memastikan tanaman itu sehat (Namun, ingatlah pohon yang dapat gugur
akan memiliki daun yang berbeda ketika musim gugur). Dan akhirnya, kamu sudah
mempersempit keinginanmu ke tanaman yang paling sehat, cantik, dan bayangkan
bagaimana bentuk tanaman itu setelah dipangkas. Hal menyenangkan dalam memelihara
bonsai yaitu kamu dapat memangkasnya dan membentuknya seperti yang kamu mau
hal ini dapat memakan waktu bertahun-tahun. Pilihlah pohon yang memiliki bentuk yang
cocok denganmu dari asalnya
o

Ingatlah jika kamu memutuskan untuk memelihara bonsaimu dari bibit, kamu
harus mampu mengatur pertumbuhan pohonmu di tahap perkembangannya.
Namun, hal ini dapat memakan waktu 5 tahun (tergantung dari spesiesnya) untuk
pohon bonsai yang ditanam dari bibit sampai pohon bonsai yang dewasa. [3]

Karena itu, jika kamu ingin untuk memangkas atau membentuk pohonmu segera,
lebih baik kamu membeli bonsai yang sudah dewasa.
o

Pilihan lainnya adalah untuk memelihara bonsai dengan cutting. Cutting adalah
memotong dahan dari pohon yang sudah tumbuh dan ditransplan ke tanah yang
baru untuk memulai tanaman (tetapi memiliki gen yang identic) [4] yang berbeda.
Cuttings mungkin salah satu pilihan yang baik tidak memakan waktu yang lama
untuk tumbuh seperti memulai dari bibit, tapi menawarkan tawaran baik untuk
mengontrol pertumbuhan pohon.

5.

5
Pilihlah pot Fitur yang khas dari pohon bonsai yaitu dapat ditanam di dalam pot
yang membatasi pertumbuhan mereka. Faktor yang paling penting dalam memutuskan
pot yang akan digunakan adalah ukuran dari pot apakah cukup untuk menampung tanah

yang akan menutupi akar tanaman. Ketika kamu menyiram pohonmu, ia akan menyerap
air tersebut dari tanah melalui akar. Maka kamu tidak dapat memelihara pohon di pot
yang kecil, yang menyebabkan ia tidak dapat mempertahankan kelembabannya. Untuk
mencegah akar membusuk, kamu juga harus memastikan pot itu memiliki satu atau lebih
lubang di bagian bawahnya. Jika tidak, kamu bisa membolonginya sendiri.
o

Ketika potmu cukup besar untuk mendukung pohonmu, kamu juga harus menjaga
kerapian dan estetika dari pohon bonsaimu. Pot yang terlalu besar dapat membuat
pohonmu terlihat mengecil dengan sendirinya, memberikan kesan yang tidak
cocok dengan potnya. Belilah pot yang cukup untuk akan pohonmu, namun tidak
terlalu besar untuk menjaga estetika dari pohon bonsaimu, dan tidak
merusaknya secara visual.

Beberapa orang menginginkan memelihara bonsai mereka dengan meletakkannya


di tempat yang biasa dahulu, lalu memindahkannya ke tempat yang lebih indah
ketika bonsai mereka sudah dewasa. Ini merupakan proses yang baik, terutama
apabila spesies bonsaimu merupakan yang cukup rapuh, sehingga memungkinmu
untuk mengesampingkan biaya untuk pot cantik sampai pohonmu sehat dan
cantik.

Iklan

Bagian 2 dari 3: Menaruh Pohon Bonsai ke Pot

1.

1
Siapkanlah pohonmu. Jika kamu baru saja membeli bonsai dari toko dan diletakkan di
pot plastik yang tidak menarik atau kamu sudah memelihara bonsai dan ingin
meletakkannya di pot yang tepat, maka kamu harus menyiapkannya sebelum ditransplan.
Pertama, pastikan pohonmu telah dipangkas sesuai keinginanmu. Jika kamu ingin pohon
itu tumbuh sesuai keinginanmu, bungkuslah dengan kawat di sekitar pohon atau
cabangnya ke arah pertumbuhan yang kamu inginkan. Pastikan pohonmu sedang berada
dalam kondisi prima sebelum ditransplantasi ke pot baru karena ini merupakan proses
yang melelahkan bagi tanamanmu.
o

Ketahuilah pohon dengan siklus hidup musiman (kebanyakan pohon yang gugur)
lebih baik ditransplan pada musim semi. Kenaikan temperatur di musim semi
menyebabkan kebanyakan tanman memasuki fase di mana pertumbuhannya lebih
cepat, yang berarti mereka akan pulih dari pemangkasan dan pemotongan akar
lebih cepat.

Kamu harus mengurangi penyiraman sebelum perpindahan pot. Tanah yang


gembur dan kering akan lebih mudah dipindahkan dibandingkan tanah yang
basah. [5]

2.

2
Cabut pohonnya dan bersihkan akarnya. Berhati-hatilah ketika memindahkan pohon
dari potnya, pastikan untuk tidak mematahkan batang utamanya. Mungkin anda akan
menggunakan sekop untuk mengeluarkan tanamanmu. Akarnya mungkin akan terpotong
sebelum kamu memindahkan pohonmu. Namun, untuk memudahkannya, bersihkanlah
kotoran yang menempel pada akarnya. Bersihkan akarnya, buanglah kotoran yang
mengganggu penglihatanmu. Penggaruk akar, sumpit, pinset, dan alat serupa akan
berguna untuk membantu proses ini.
o

Akarnya tidaklah harus sengat bersih cukup bersih sehingga kamu bisa
melihatnya ketika kamu memangkasnya.

3.

3
Pangkaslah akarnya. Jika pertumbuhannya tidak terkendali, pohon bonsai dapat
menguasai potnya. Untuk memastikan pohon bonsaimu dapat ditangani dan rapi,
pangkaslah akarnya ketika kamu akan meletakkannya di pot. Potonglah akar yang tebal,
besar dan menghadap ke atas, tinggalkan akar yang panjang, ramping dan berada di dekat
permukaan tanah. Air akan diserap melalui ujung akar, sehingga banyak helaian akar
akan lebih baik dibandingkan yang besar jika kamu memelihara di pot yang kecil.

4.

4
Siapkan pot. Sebelum meletakkan pohonmu di pot, pastikan dasar potnya masih baik,
tanah yang akan dimasukkan membuat ketinggian yang diinginkan. Di dasar pot
kosongmu, tambahkan lapisan tanah yang kasar sebagai dasarnya. Lalu, tambahkan
media tanam atau tanah yang baik di atasnya. Gunakan tanah atau media tanam yang
menyalurkan air dengan baik tanah kebun bisa menampung terlalu banyak air dan
menenggelamkan pohonmu. Sisakan sedikit tempat untuk meletakkan akar pohonmu.

5.

5
Letakkan pohonmu di pot. Letakkan pohonnya sesuai orientasi yang kamu inginkan.
Setelah menambahkan tanah yang baik ataupun media tanam lainnya, pastikan semua
akar tanaman tertutupi. Atau kamu bisa menambahkan lumut atau batu kerikil. Selain
untuk estetika, hal ini dapat mempertahankan pohonmu tetap di tempatnya.
o

Jika pohonmu tidak dapat berdiri di pot barunya, gunakanlah kawat dari bawah
pot melalui lubang. Ikatlah kawat itu di sekitar akar untuk mengikat tanaman itu.

Kamu harus menambahkan jaring-jaring di atas lubang untuk mencegah tanahnya


jatuh, yang dapat terjadi ketika kamu menyiraminya, kemudian air akan
membawa tanah keluar melalui lubang.

6.

6
Rawatlah pohon bonsaimu. Pohon barumu baru saja melalui proses yang traumatis.
Selama 2-3 minggu setelah kamu mengganti potmu, letakkan di area yang cukup
berbayang, terlindung dari angin dan cahaya matahari langsung. [6] Siramlah pohonmu,
tapi jangan gunakan pupuk sampai akar pulih. Dengan membiarkan pohonmu "bernapas"
setelah pergantian pot, kamu membiarkannya beradaptasi di rumah barunya, dan
berkembang.
o

Seperti yang telah disebutkan di atas, daun pohon dengan siklus hidup tahunan
mengalami periode jika mengalami intensif pertumbuhan di musim semi. Karena
itu, sebaiknya mengganti pot pada musim semi setelah musim dingin berakhir.
Jika pohonmu merupakan tanaman di dalam ruangan, setelah pemangkasan
akarnya, kamu harus meletakkannya di luar ruangan di mana tempatur lebih tinggi
dan cahaya matahari yang lebih banyak dapat memicu "kecepatan pertumbuhan. "

Ketika pohon bonsaimu sudah tertanam, kamu mungkin ingin berksperimen


dengan menambahkan tanaman kecil lainnya di pot. Jika ditata dan dipelihara
dengan hati-hati, tambahan ini mungkin akan meningkatkan estetikanya. Cobalah
gunakan tanaman yang berasal dari area yang sama dengan pohon bonsaimu
sehingga air dan cahaya yang dibutuhkan akan mendukung semua tanaman yang
ada di pot itu.

Iklan

Bagian 3 dari 3: Memelihara Pohon Bonsai Dari Bibit


1.

1
Dapatkan bibitmu. Memelihara pohon bonsai dari bibit merupakan proses yang panjang
dan lama. Tergantung dari jenis pohon bonsai yang kamu pelihara, mungkin akan
memakan waktu 4-5 tahun untuk mencapai batang berdiameter 2,5 sentimeter. [7]
Beberapa bibit membutuhkan beberapa persyaratan untuk bertumbuh. Namun, metode ini

mungkin menjadi pengalaman "berharga" karena kamu dapat mengendalikan


pertumbuhan tanaman itu. Untuk memulainya, belilah bibit pohon dari spesies yang
kamu inginkan di toko tanaman atau mengambilnya dari alam.

2.

Banyak pohon musim gugur, seperti oak, beech, dan maple, memiliki biji yang
mudah dikenali (biji-bijian, dan lain-lain) yang jatuh dari pohonnya setiap tahun.
Kemudahan untuk mendapatkan bibit itu, jenis pohon ini merupakan pilihan yang
tepat jika kamu ingin memelihara bonsai dari bibit.

Gunakan bibit yang baru. Waktu di mana bibit pohon dapat berkecambah biasanya
lebih kecil dari pada bibit bunga dan sayuran. Misalnya, bibit oak memiliki masa
terbaiknya ketika awal musim gugur dan oak tetap mempertahankan warna
hijaunya. [8]

Biarkan bibit itu bertumbuh. Setelah kamu mengumpulkan bibit yang tepat untuk
pohon bonsai, kamu harus merawatnya dengan baik untuk memastikan bibit itu tumbuh
(bertunas). Di daerah non-tropis dengan empat musim, bibit akan jatuh dari pohon pada
musim gugur, kemudian terbengkalai pada musim dingin sebelum bertumbuh di musim
semi. Bibit dari pohon dari area ini biasanya hanya tumbuh setelah mengalami temperatur
tinggi pada saat musim dingin dan mulai menghangat secara bertahap pada musim semi.
Dalam kasus ini, kamu mungkin harus membiarkan bibit itu merasakan hal ini atau
menstimulasinya ke dalam lemari pendingin.
o

Jika kamu tinggal di lingkungan dengan empat musim, kamu dapat menguburkan
bibit itu ke pot kecil yang berisikan tanah dan letakkan di luar ruangan selama
musim dingin dan musim semi. Jika tidak, kamu bisa meletakkan bibit itu di
lemari pendingin sebagai musim dingin baginya. Letakkan bibitmu di dalam
plastic zip-lock dengan longgar, dilembabkan dengan media tanam (misalnya,
vermiculite) dan keluarkan mereka pada musim semi ketika tunas sudah terlihat.

Untuk menstimulasi siklus alamnya secara bertahap, tingkatkan suhu


seperti pergantian dari musim gugur ke musim semi, letakkan kantung
bibitmu di bawah lemari pendingin. Setelah 2 minggu, pindahkan ke atas
secara bertahap, rak demi rak, sampai ke bagian pendingin. Kemudian,
pada akhir musim dingin, baliklah proses itu, pindahkan ke bagian rak
bawah secara bertahap. [9]

3.

3
Perkenalkan bibit anda pada pot. Ketika bibit sudah mulai tumbuh, kamu bisa mulai
memelihara mereka di pot yang berisikan tanah. Jika kamu membiarkan bibit untuk
berkecambah secara alami di luar ruangan, mereka pada umumnya tetap berada di pot
untuk mereka tumbuh. Jika tidak, pindahkan bibitmu dari lemari pendingin ke pre-filled
pot atau seed tray dahulu. Galilah lubang kecil untuk bibitmu dan kuburkan dalam tanah
sehingga tunas utama menghadap atas dan akar tunggang menuju ke bawah. Segera siram
bibitmu. Seiring dengan waktu, basahilah tanah tapi tidak terlalu membanjirinya, karena
akan menyebabkan tanah membusuk.
o

Jangan gunakan pupuk selama 5-6 minggu setelah tanaman itu beradaptasi di pot
barunya. Mulailah dari pupuk yang sedikit, atau kamu akan "membakar" akar
muda tanamanmu, menghancurkannya dengan pupuk yang berlebihan.

4.

4
Letakkan tanamanmu di suhu yang tepat. Selama bibit itu tumbuh, jangan
membiarkannya di suhu dingin atau kamu akan kehilangan tanamanmu. Jika kamu
tinggal di tempat yang hangat, kamu memperkenalkan tanamanmu pada suhu yang
hangat dengan hati-hati, pastikan tanamanmu tidak terkena angin yang kencang atau
cahaya matahari langsung, pilihlah jenis spesies yang dapat bertahan di wilayah
geografismu. Jika kamu memeliharanya di area tropis, mungkin akan lebih baik jika
kamu memeliharanya di dalam ruangan atau rumah kaca yang lebih hangat.
o

Pastikan bibitmu disiram cukup sering, namun tidak berlebihan. Jagalah


kelembaban tanah, tapi jangan terlalu basah.

5.

5
Rawatlah bibit barumu. Lakukan penyiraman secara berkala dan berhati-hatilah pada
matahari. Pohon itu akan mengeluarkan dua daun kecil bernama kotiledon [10] dari bibit
itu sendiri sebelum mulai bertumbuh menjadi daun yang sebenarnya dan bertumbuh lebih
lanjut. Selama ia tumbuh (yang biasanya memakan waktu bertahun-tahun) kamu bisa
memindahkannya ke pot yang lebih besar lagi untuk mengakomodasi pertumbuhannya
sampai mencapai ukuran pohon bonsai yang kamu inginkan.
o

Iklan

Ketika pohonmu cukup dewasa, kamu bisa meletakkannya di luar ruangan di


tempat yang mendapatkan cahaya matahari pagi dan sore, asalkan spesies pohon
itu merupakan jenis yang dapat bertahan di wilayah geografismu. Tanaman tropis
dan jenis bonsai yang rapuh lainnya harus tetap di dalam ruangan terus-menerus
jika iklim lokalmu tidak cocok dengannya.

Tips

Memotong akar secara berkala akan membantu pohonmu menyesuaikan dengan


lingkungan kecilnya.

Cobalah untuk fokus pada gaya dasar pohon seperti vertikal, informal, dan kaskade.

Kamu juga bisa membuat bonsai dari jenis pohon yang berbeda.

Tanamlah pohonmu di tempat yang besar dan biarkan tumbuh selama satu atau dua tahun
untuk memperbesar trunk.

Biarkan pohonmu bertumbuh sampai musim selanjutnya sebelum kamu mencoba untuk
memangkasnya.

Jangan biarkan dia mati dan rawatlah dia.

Anda mungkin juga menyukai